NAMA
NIM
2016
KATA PENGANTAR
Pertama tama saya panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan karuniaNya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dan saya juga
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Syamsul Rizal selaku dosen yang mengasuh mata
kuliah ini. Dan kepada teman teman yang turut yang membantu dalam membuat makalah
ini. Melalui tugas makalah ini saya menjadi lebih memahami mengenai Perbandingan Sistem
Hukum Amerika dan Indonesia Tentang Kontrak untuk melihat apa yang menjadi persamaan
dan perberdaan antara kedua sistem hukum tersebut. Apabila terdapat kesalahan kata kata
dalam makalah ini, saya mohon untuk dimaklumi. Atas perhatiannya, saya ucapkan
terimakasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....2
DAFTAR ISI..............3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....4
1.2 Permasalahan....4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kontrak Menurut Sistem Hukum Amerika 5
2.2 Kontrak Menurut Sistem Hukum Indonesia7
2.3 Persamaan dan Perbedaan Berakhirnya Kontrak Menurut Sistem Hukum Amerika
dengan Indonesia ..9
DAFTAR PUSTAKA.......10
BAB I
PENDAHULUAN
3
Yang menjadi pokok permasalahan dan pembahasan didalam makalah ini yaitu :
1. BAGAIMANAKAH KONTRAK MENURUT SISTEM HUKUM AMERIKA ?
2. BAGAIMANAKAH KONTRAK MENURUT SISTEM HUKUM INDONESIA ?
3. APAKAH YANG MENJADI PERSAMAAN DAN PERBEDAAN TERHADAP
BERAKHIRNYA KONTRAK MENURUT SISTEM HUKUM AMERIKA DAN
INDONESIA ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KONTRAK MENURUT SISTEM HUKUM AMERIKA
Dalam sistem hukum Amerika, kontrak mempunyai peranan yang sangat penting
dalam kerangka mengatur hubungan kontraktual antara para pihak. Bahkan, pengadilan pun
tidak boleh melakukan intervensi terhadap mereka. Secara teoretis, pengertian kontrak
tercantum dalam Pasal 1 Restatement (Second) of Contracts Amerika Serikat 1932. Dalam
konstruksi ini, kontrak dipahami sebagai sebuah kesepakatan atau janji atau seperangkat janji.
Janji (promise) dikonsepkan sebagai perwujudan niat untuk melakukan sesuatu atau tidak
melakukan sesuatu dengan cara yang ditentukan, sehingga para pihak membenarkan apa yang
telah dilakukan. Ada dua pihak yang terikat dalam kontrak, yaitu :
1. Promisor, dan
2. Promisee
Promisor, yaitu orang yang melaksanakan atau menyampaikan atau menawarkan
kehendak atau niatnya, sedangkan promisee, yaitu orang yang ditujukan terhadap kehendak
atau niat tersebut. Sementara itu, bentuk kontrak yang dibuat oleh para pihak dapat dibedakan
menjadi :
1. Lisan;
2. Tertulis;
3. Perilaku para pihak
Sumber hukum atau disebut juga dengan source of law merupakan tempat ditemukan
atau diperolehnya hukum. Ada dua kategori sumber hukum kontrak dalam hukum Amerika,
yang meliputi :
1. Sumber hukum primer, dan
2. Sumber hukum sekunder.
Sumber hukum primer merupakan sumber hukum yang utama. Para pengacara dan
hakim menganggap bahwa sumber primer dianggap sebagai hukum itu sendiri. Sumber
5
hukum primer dalam hukum kontrak Amerika, yaitu ; Keputusan Pengadilan (judicial
opinion), Statute, dan Peraturan lainnya. Sumber hukum sekunder merupakan sumber hukum
yang kedua dan mempunyai pengaruh dalam pengadilan karena pengadilan dapat mengacu
pada sumber hukum sekunder tersebut. Sumber hukum sekunder ini, terdiri dari ;
Restatement dan Legal commentary. Berdasarkan sumber tersebut, maka sumber hukum
kontrak yang berlaku di Amerika Serikat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :
1. Judicial opinion
2. Statutory law
3. The restatement
4. Legal commentary
Syarat sahnya kontrak diatur dalam Restatement (Second) of America. Di dalam
Restatement (Second) of America ditemukan empat syarat sahnya kontrak, yaitu :
1.
2.
3.
4.
1. Sumber hukum materiil ialah tempat dari mana materi hukum itu diambil.
2. Sumber hukum formil ialah tempat memperoleh kekuatan hukum.
Syarat sahnya kontrak diatur di dalam Pasal 1320 KUH Perdata. Pasal 1320 KUH
Perdata menentukan empat syarat sahnya perjanjian, yaitu (1) adanya kesepakatan kedua
belah pihak, (2) kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum, (3) adanya objek, dan (4)
adanya causa yang halal.
Berakhirnya kontrak merupakan selesainya atau hapusnya sebuah kontrak yang dibuat
antara para pihak, yaitu pihak kreditur dan debitur tentang sesuatu hal. Pihak kreditur adalah
pihak atau orang yang berhak atas suatu prestasi, sedangkan debitur adalah pihak yang
berkewajiban untuk memenuhi prestasi. Sesuatu hal di sini bisa berate segala perbuatan
hukum yang dilakukan oleh kedua pihak, bisa jual beli, utang piutang, sewa menyewa,
dan lain lain.
Di dalam KUH Perdata telah ditentukan cara berakhirnya perikatan. Berakhirnya
perikatan dibagi menjadi sepuluh cara, yang meliputi :
1. Pembayaran
2. Konsignasi
3. Novasi (pembaruan utang)
4. Kompensasi
5. Konfusio (pencampuran utang)
6. Pembebasan utang
7. Musnahnya barang terutang
8. Kebatalan atau pembatalan
9. Berlaku syarat batal
10. Daluarsa.
PERBEDAAN
Berakhirnya kontrak yang berbeda antara hukum Amerika dengan Indonesia cukup
banyak, hal ini dapat dilihat pada kajian berikut ini. Berakhirnya kontrak yang berbeda dalam
hukum Amerika, meliputi : (1) Complete performance;(2) Rescission of the contract; (3)
Substitute contract; (4) Accord and satisfaction; (5) Novation; (6) An account stated; (7)
Avoidance of duties in a voidable contract; (8) Illegality; (9) Bankruptcy; (10) Rejection of
proper tender; (11) Occurrence of a condition subsequent; (12) Breach by the other party;
(13) Impracticability and frustration of purpose; (14) Failure of consideration.
Sementara itu, cara berakhirnya kontrak yang berbeda dalam hukum Indonesia,
meliputi :
1. Pembayaran
2. Konsignasi
3. Novasi (pembaruan utang)
4. Kompensasi
5. Konfusio (pencampuran utang)
6. Pembebasan utang
7. Musnahnya barang terutang
8. Kebatalan atau pembatalan
9. Berlaku syarat batal
10. Daluarsa.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
David J.Mack, Basics of U.S. Contract Law, Oktober, 2011
Dr. H. Salim HS., S.H.. M.S. dan Erlies Septiana Nurbani, S.H., LLM,PERBANDINGAN
HUKUM PERDATA COMPARATIVE CIVIL LAW,Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,
2014.
Salim HS, Hukum Perdata Tertulis (BW), Jakarta: Sinar Grafika, 2002.
INTERNET
https://id.wikipedia.org/wiki/Kontrak_Hukum
9
10