Anda di halaman 1dari 4

Fiki Firmawan 10708053 Farmasi

Percobaan 04
KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
Isolasi Kurkumin dari Kunyit (Curcuma longa L)

Tanggal Praktikum : 21 Oktober 2009


Tanggal Laporan : 4 November 2009
Asisten : Lulu Setiabudi (10505090)
Kelompok : IV (Hijau)
Nomor Lemari : L. 209

Oleh:
Fiki Firmawan (10708053)

Laboratorium Kimia Organik


Departemen Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Bandung
2009

Page 1
Fiki Firmawan 10708053 Farmasi

KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS


Isolasi Kurkumin dari Kunyit (Curcuma longa L)

I. Tujuan Percobaan :
a. Menentukan tingkat kemurnian hasil kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis
yang dilakukan terhadap ekstrak kunyit ( melalui Rf )
b. Melakukan kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom terhadap ekstrak kunyit

II. Cara Kerja :


a. Kromatografi lapis tipis
 20 gram rimpang kunyit direfluks dalam 50 ml diklorometana selama 1 jam
 Hasil refluks lalu disaring dengan saringan vakum sehingga diperoleh larutan
kuning
 Larutan kuning dipekatkan dengan cara didistilasi pada 50 oC sehingga dihasilkan
residu berwarna kuning kemerahan
 Residu dicampurkan dengan 20 ml n-heksana
 Residu lalu diaduk secara merata
 Campuran lalu disaring dengan penyaring vakum sehingga dihasilkan padatan
 Padatan kemudian dianalisis dengan kromatografi lapis tipis
b. Kromatografi kolom
 0.3 gram ekstrak kasar dilarutkan sedikit dengan sesedikit mungkin pelarut
CH2Cl2:MeOH = 99:1
 Lalu larutan diteteskan perlahan pada bagian atas kolom
 Elusi dilakukan hingga komponen pertama habis
 Monitoring dilakukan dengan menggunakan TLC
 Lalu dikeringkan
c. KLT preparatif
 0.1 gram ekstrak kasar dilarutkan dengan sesedikit mungkin pelarut
diklorometana : MeOH = 99 : 1
 Larutan lalu ditotolkan pada batas awal pelat KLT preparative dengan
menggunakan pipa kapiler
 Setelah terdapat noda kering pada pelat, lakukan elusi dengan diklorometana :
MeOH = 97 : 3
 Hasil elusi diamati dengan lampu UV
 Pita komponen utama ditandai dengan ujung tumpul pipa kapiler
 Bagian pita yang terpilih dipisahkan dengan cara mengorek lapisan silica lalu
ditampung di kertas
 Silika lalu dipindah ke gelas kimia

Page 2
Fiki Firmawan 10708053 Farmasi

 Silica dilarutkan dengan diklorometana


 Silica disaring dan dicuci dengan pelarut
 Filtrat yang diperoleh diuapkan dengan rotary evaporator
 Filtrate lalu diuji kemurniannya dengan KLT
 Hasilnya dengan hasil kromatografi kolom

III. Data Pengamatan :

a. Kromatografi lapis tipis


Jarak yang ditempuh sampel (a) Jarak yang ditempuh pelarut (d)
1.1 cm 3.9 cm
1.7 cm 3.9 cm
2.6 cm 3.9 cm

b. Kromatografi kolom
Massa kristal awal = 0.055 g
Massa kristal akhir = 0.025 g

IV. Pengolahan Data :


a. Perhitungan Rf
Rf1 = 1.1/3.9 = 0.282
Rf2 = 1.7/3.9 = 0.4358
Rf3 = 2.6/3.9 = 0.667
V. Pembahasan :
a. Pembahasan cara kerja
 Ketika dilakukan distilasi sederhana dalam rangka memekatkan larutan kuning,
seharusnya dilakukan hingga benar-benar menjadi kristal ( kalau bisa jangan
dalambentuk pasta )
 Ketika membuat kolom dalam rangka kromatografi kolom, isi terus bagian atas
silika gel dengan eluen supaya silika gel tidak mengembang karena bersentuhan
dengan udara bebas
 Jika terbentuk kristal yang mengembang dalam kolom,maka beri bagian luar
kolom yang daerahnya ada silika gel yang mengembang diberi aseton supaya
cepat hilang. Ini karena saat diberi aseton, suhu di sekitar daerah yang
diberiaseton menjadi dingin sehingga gelembung-gelembung dalam kolom larut
(semakin rendah suhu pelaurt,maka kelarutan gas dalam pelarut semakin
meningkat)
 Ketika melakukan kromatografi lapis tipis, penotolan ke pelat silika cukup sekali
saja agar hasilnya terlihat lebih jelas
b. Pembahasan percobaan

Page 3
Fiki Firmawan 10708053 Farmasi

 Hasil kromatografi lapis tipis menunjukkan bahwa ada tiga komponen berbeda
yang terdapat di dalam campuran larutan ekstrak kunyit ( ditunjukkan dengan
adanya tiga titik pemberhentian di pelat kromatografi )
 Hasil kromatografi kolom juga menunjukkan bahwa ada tiga komponen berbeda
yang terdapat di dalam campuran larutan ekstrak kunyit ( ditunjukkan dengan
adanya tiga lapisan warna yang berbeda letak distribusinya di dalam fasa diam
yaitu dari paling atas merah, jingga, dan kuning )
 Hasil kromatografi menunjukkan adanya tiga komponen/senyawa di dalam
ekstrak kunyit. Komponen-komponen itu antara lain adalah
kurkumin,demetoksikurkumin, dan bisdemetoksikurkumin. Demetoksikurkumin
adalah kurkumin yang kehilangan satu gugus metoksinya, sedangkan
bisdemetoksikurkumin adalah kurkumin yang kehilangan dua gugus metoksinya.
Ditinjau dari sifat kepolarannya, demetoksikurkumin adalah yang paling polar,
sedangkan bisdemetoksu kurkumin adalah yang paling tidak polar. Karena itu,
dalam kolom kromatografi, karena silika gel bersifat polar maka
demetoksikurkumin ditarik terlebih dahulu oleh silika gel ( kromatografi
dijalankan berdasarkan afinitas ) yaitu senyawa yang berwarna merah.
Sedangkan kurkumin yang bersifat agak polar tertahan di bagian tengah kolom.
Sedangkan bisdemetoksikurkumin terdistribusi di bagian paling bawah karena
bersifat nonpolar sehingga tidak ditarik oleh silika gel

 Gambar di atas adalah struktur kimia kurkumin. Secara keseluruhan senyawa ini
bersifat polar. Demetoksikurkumin terjadi jika kurkumin kehilangan satu gugus
metoksinya sehingga strukturnya menjadi sangat tidak simetris dan menjadi
sangat polar. Sedangkan bisdemetoksi terjadi jika kedua gugus fungsi
metoksinya hilang, sehingga strukturnya menjadi lebih stabil dan bersifat
nonpolar.
VI. Simpulan :
a. Nilai Rf rata-rata adri ekstrak kunyit adalah 0.4616
b. Terdapat tiga senyawa/komponen utama dalam ekstrak kunyit yaitu kurkumin,
demetoksikurkumin, dan bisdemetoksikurkumin yang masing-masing tingkat
kepolarannya berbeda
VII. Daftar Pustaka :
a. en.wikipedia.org
b. Williamson.1999.Macroscale and Microscale Organic Experiments.Prentice Hall Inc.New
Jersey.
c. Mayo, D.W., Pike, R.M., Trumper, P.K.1994.Microscale Organic Chemistry,3rd
edition.New York : John Wiley and Sons.

Page 4

Anda mungkin juga menyukai