Mar’atus Sholihah, R.A Adinda Mirza M., Rama P. Renspandy, Wahyu Budi D., Tatbita Titin S.
Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Abstrak
Sejalan dengan adanya perkembangan ilmu pengertahuan yang pesat di era persaingan pasar bebas akan
berdampak langsung pada perkembangan dunia industri yang ada saat ini. Oleh karena adanya perubahan itu,
maka diperlukan sebuah proses adaptasi untuk menyesuaikan diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
terhadap sebuah industri yang ada, untuk itu diadakanlah praktikum sistem manufaktur modul 1 ini yang
salah satunya untuk menyesuaikan diri seorang mahasiswa dalam menghadapi perkembangan ilmu
pengetahuan dalam dunia industri. Praktikum sistem manufaktur kali ini membahas tentang lini produksi
dalam sistem manufaktur, dalam praktikum ini terdapat 7 proses produksi yaitu pemotongan pola 1 dan pola
2, pengguntingan flannel, pembuatan hiasan, assembly, quality control dan packaging serta pencatat waktu
untuk setiap proses yang dilakukan. Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan sebuah metodologi yang
berisi tentang pengumpulan data yang diolah, untuk mengetahui MLT yang sebesar 1551,025 untuk pigora
4R dan 2486,457 untuk pigora 10R , Cycle time yang sebesar 566,405 untuk pigora 4R dan 897,205 untuk
pigora 10R, serta scrap rate diasumsikan sebesar 5% untuk departemen yang menghasilkan banyak scrap
dan 2% bagi departemen yang menghasilkan sedikit scrap. Dengan diketahuinya data-data sebelumnya dapat
dicari kebutuhan mesin dan material handling yang seharusnya dibutuhkan oleh perusahaan. Setelah itu
dilakukan analisis terhadap data yang telah didapatkan dan selanjutnya disimpulkan
Kata Kunci : production line, mlt, scrap rate, material handling
1. Pendahuluan
Sistem manufaktur merupakan serangkaian proses transformasi untuk memberi nilai tambah kepada
bahan baku menjadi bentuk lain yang lebih bernilai ataupun sebuah produk jadi (siap pakai). Untuk
menjalankan suatu sistem manufaktur terdapat banyak hal yang perlu diperhatikan di antaranya adalah
fasilitas apa saja yang dibutuhkan, jumlah pekerja, tata letak fasilitas, bagaiman proses perpindahan
materialnya dan lain sebagainya. Untuk mencapai target produksi secara tepat, maka suatu sistem
manufaktur harus dirancang dengan analisis perhitungan matematis yang tepat, seperti MTL (Manufacturing
Lead Time), Cycle Time, Scrap Rate, kebutuhan jumlah mesin atau pun waktu material handling dari proses
produksi tersebut. Dengan analisis perhitungan yang tepat ini maka lean production akan dapat dicapai.
Praktikum 1 Sistem Manufaktur ini dilaksanakan untuk mensimulasikan suatu sistem manufaktur dan
analisisnya untuk memberikan pembelajaran yang mendalam tentang perencanaan dan pelaksanakan suatu
sistem manufaktur dalam proses produksi.
Praktikum ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui MLT, cycle time, scrap rate, mesin yang
dibutuhkan serta perhitungan matematis lain dari proses produksi pigura ukuran 4R dan 10R. Selain itu,
praktikum ini juga ingin mengetahui pengaruh MLT, Tc, A, Scrap Rate terhadap kebutuhan jumlah mesin
dan material handling pada suatu sistem manufaktur. Dalam praktikum ini juga ingin diperoleh alternatif
perbaikan sistem manufaktur eksisting yang telah diperapkan.
Setelah melaksankan praktikum ini, maka praktikan akan mampu memiliki kemampuan melakukan
perhitungan matematis dalam perancangan sebuah sistem manufaktur. Praktikan akan mampu menganalisis
dan mengevaluasi sebuah sistem manufaktur dan melakukan perbaikan terhadap sistem tersebut dengan
kemampuan menentukan jumlah mesin yang tepat, mampu memilih material handling yang cocok, ataupun
mampu menetapakan laju produksi minimal untuk mencapai target produksi.
Dalam pelaksanaan praktikum sistem manufaktur ini terdapat beberapa batasan dan asumsi yang digunakan.
Batasan-batasan tersebut adalah sistem manufaktur yang dilaksanakan adalah sistem produksi 2 jenis pigura
yaitu ukuran 4R dan 10R. Terdapat 7 departemen yang ditentukan yaitu Departemen Pola 1, Departemen
Pola 2, Departemen Flanel, Departemen Hiasan, Departemen Assembly, Departemen QC dan Departemen
Packaging.
Sedangkan asumsi yang digunakan dalam peraktikum ini adalah setiap departemen menyelesaikan
proses produksi pembuatan pigura 4R terlebih dahulu daripada 10 R kecuali departemen hiasan. Besar waktu
material handling antar departemen antara proses produksi pigura 4R dengan 10R diasumsikan sama karena
jarak tempuh sama dengan berat komponen yang dipindahkan juga relatif sama.
2. Metodologi Praktikum
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai metodologi praktikum yang meliputi alur praktikum,
pengumpulan data dan pengolahan data, serta penarikan kesimpulan dan saran.
2.1 Praktikum dan Pengumpulan Data
Praktikum sistem manufaktur yang dilakukan adalah proses pembuatan pigura 4R dan 10R. Terdapat 7
departemen dan 1 warehouse. 7 departemen tersebut adalah Departemen Pola 1, Departemen Pola 2,
Departemen Flanel, Departemen Hiasan, Departemen Assembing, Departemen QC dan Departemen
Packaging. Terdapat operator dalam masing-masing departemen tetapi dengan jumlah yang berbeda. 8
operator di departemen pola, 4 operator di departemen flanel, 3 opertor di departem hiasan, 4 operator
didepartemen assemly dan 2 operator di departemen QC. Untuk pencatatan data dilakukan oleh 13 orang dan
material handling dilakukan oleh 6 orang. Di bawah ini merupakan layout dari departemen-departemen
tersebut:
Dep. Hiasan
(3)
Dep. Pola 1
(5)
Dep. Pola 2
(5)
Dep.
Warehouse Dep. QC (2)
Packaging (1)
Tabel di atas menunjukkan bahwa departemen pola 2 membutuhkan waktu siklus paling besar
dibandingkan departemen yang lainnya. Hal ini terjadi karena departemen pola 2 mengalami kesulitan dalam
mengerjakan desain pola 10R. Pola 2 ukuran 10R membutuhkan waktu sekitar 330,8 detik dibandingkan
ukuran 4R. Sedangkan apabila dibandingkan pola 1, pengerjaan pola 2 lebih kompleks sehingga tampak jelas
margin waktu siklus (587,205 detik) antara departemen pola 1 dan departemen pola 2. Perlu ada
keseimbangan lini antara dua departemen awal ini. Oleh karena itu, pepartemen pola 2 memerlukan
tambahan diperlukan penambahan mesin di departemen ini untuk mempercepat proses produksi. Selain itu,
perlu penyetaraan beban kerja dalam departemen ini. Jika kondisi eksisting untuk ukuran 4R dan 10R
memiliki jumlah mesin yang sama, maka beban pengerjaan mesin untuk ukuran 4R harus dipindahkan untuk
ukuran 10R.
Waktu siklus yang tinggi juga terjadi pada departemen flannel. Departemen ini hanya lebih cepat
sekitar 87 detik dibandingkan departemen pola 2. Hal ini lebih disebabkan karena kesulitan dalam
mengerjakan produk untuk ukuran 10R. Solusi perbaikan yang ditawarkan sama seperti pada departemen
pola 2, yakni perlu ada keseimbangan beban kerja antara produksi ukuran 4R dan 10R. Alokasi mesin
kondisi eksisting dalam departemen ini adalah 2:2. Solusi perbaikan yang ditawarkan adalah perubahan
komposisi mesin menjadi 1:3 untuk ukuran 10R yang lebih sulit.
4. Kesimpulan
Manufacturing Lead Time (MLT) dipengaruhi oleh nilai Cycle Time (waktu siklus). Semakin besar
waktu siklus sebuah production line, maka nilai MLT akan semakin besar. Sedangkan scrap rate memiliki
kaitan dengan perhitungan jumlah mesin yang dibutuhkan. Nilai scrap rate mempengaruhi besar nilai output
annual. Nilai output annual inilah yang digunakan dalam perhitungan jumlah mesin yang digunakan.
Dari segi material handling, metode yang digunakan telah tepat. Karena dari perhitungan yang
didapatkan, waktu yang dibutuhkan untuk material handling hanya memberikan kontribusi paling besar 1%
terhadap waktu siklus.
Daftar Pustaka
Groover, M . P. , 2001. Otomasi, Sistem Produksi, dan Computer – Integrated Manufacturing.
Surabaya:Guna Widya
Lampiran
Rekap Data Departemen Pola 1
Departemen Pembuatan Pola 1
Nama Pencatat : Rahma
1 10R 763
2 Ramadhan Sukma
1 4R 296
3 Eko Budi 2 4R 288
3 4R 255
1 10R 433
2 10R 78
4 Rama
3 10R 157
4 10R 101
1 4R 616
3 Ricko 2 10R 1206
1 4R 566
4 Azizil 2 10R 587
3 10R 501
Rekap Data Departemen Flanel
Departemen Pemotongan Flanel
Nama Pencatat : Shanti
waktu pengerjaan
Operator ke Nama Operator Aktivitas ke Ukuran Pigura
(detik)
1 4R 373
1 Zulfiyah 2 4R 459
3 10R 801
1 4R 441
2 Ken 2 4R 364
3 10R 1025
1 4R 524
3 Dian 2 10R 663
1 10R 783
4 Ma'ratus 2 10R 737
Departemen Hiasan
Nama Pencatat Data: Denisa
waktu pengerjaan
Operator ke nama operator aktivitas ke
(detik)
1 10,41
2 12,23
8 24,27
9 25,28
10 29,06
1 Tita 17 25,28
21 39,37
23 41,44
25 44,42
26 48,46
29 50,28
4 16,19
6 17,39
7 24,02
10 29,3
13 31,41
15 34,15
2 Dinda 16 34,16
19 37,49
24 44,23
27 49,21
28 49,22
30 50,42
31 50,43
3 14,44
5 16,3
12 30,16
3 Windarti 14 32,28
18 37,17
20 39,3
22 41,43
Rekap Data Departemen Packaging
Departemen: Packaging
Nama Pencatat Data: Rosyi
waktu
operator ke nama operator aktivitas ke
pengerjaan
1 71
2 73
3 71
4 89
5 57,85
1 Ida Sri
6 122,74
7 251
8 146,51
9 150,07
10 160,59
1 1 5,7
2 1 3,5
3 1 6,1
4 1 3,6
5 1 4,2
6 1 3
7 1 2,2
8 2 4,3
9 1 3,2
10 1 6
Abid
11 1 3,1
12 1 2,8
13 2 7,1
14 1 5,2
15 1 3
16 1 7,3
17 1 1,8
18 1 3,4
19 1 1,7
20 1 2,9
Departemen Awal : Flanel
Departemen Tujuan : Assembly
Nama Pencatat Data : Rahmi
1 1 9
2 1 7
3 1 8
4 1 9
5 1 6
ADE
6 1 7
7 1 11
8 2 8
9 1 7
10 1 11
Departemen Awal: Hiasan
Departemen Tujuan: Assembly
Nama Pencatat Data: Ayu
1 1 0,91
2 1 11,41
3 1 4,23
4 1 4,7
5 1 7,13
6 1 9,9
7 1 2,07
8 1 1,17
9 1 2,62
10 1 7,34
11 1 3,98
12 1 5,92
13 1 4,93
14 1 6,83
15 2 7,73
16 1 3,74
17 1 4,83
18 11 9,03
19 1 3,77
20 3 14,94
21 2 13,33
22 1 3,38
23 1 4,96
24 1 2,91
25 1 2,69
26 2 4,91
27 1 2,91
28 1 2,75
29 2 6,12
Departemen Awal : Assembly
Departemen Tujuan : QC
Nama Pencatat Data : Tara
1 1 3,08
2 1 3,98
3 2 2,51
4 1 4,1
Azka 5 1 5,04
6 1 4,04
7 1 4,4
8 2 2,85
9 1 3,53
Departemen Awal: QC
Departemen Tujuan: Packaging
Nama Pencatat Data: Putri
Jumlah Produk
Nama Material Waktu Distribusi
Aktivitas Ke Yang
Handling (detik)
didistribusikan
1 1 2,88
2 1 4,12
3 1 3,2
4 1 4,56
Okky 5 1 2,38
6 1 3,69
7 1 3,43
8 1 4,67
9 1 4,92
Departemen Awal: Packaging
Departemen Tujuan: Warehouse
Nama Pencatat Data: Dewi
Jumlah Produk
Nama Material Waktu Distribusi
Aktivitas Ke Yang
Handling (detik)
didistribusikan
1 1 3
2 1 2,5
3 1 3
4 1 2,5
5 1 2,8
ARY
6 1 2,3
7 1 3
8 1 2,7
9 1 3,4
10 1 1,4