Anda di halaman 1dari 2

BUSSINESS ETHICS May 14, 2011

Yohan Suryanto Pramono


10 / 310533 / PEK / 15410
National Semiconductor
US Department of Defense menyalahkan National Semiconductor karena telah menjual perangkat – perangkat
komputer pada peralatan US tanpa mengujinya terlebih dahulu sebelum dipasang ke peralatan dan melakukan
perubahan pada dokumennya dengan maksud menyembunyikan informasi.
US menyatakan bahwa semua karyawan yang bekerja dan berpartisipasi di National Semikonduktor bertanggung
jawab atas semua kejadian ini. Namun Semiconductor tidak setuju karena yang betanggung jawab atas kejadian
ini adalah perusahaan.
1. Semiconductor melakukan kesalahan yang secara moral harus dipertanggung jawabkan oleh karyawan
terutama karena: manajemen menyuruh karyawannya untuk melakukan tindakan tersebut dimana atasan dan
karyawan tahu hal itu salah, manajemen tidak melakukan pengujian perangkat komputer yang dipasang ke
peralatan US dan manajemen tidak mencegah kesalahan.
2. Konsekuensi praktis Department of Defense adalah mereka telah mencegah terjadinya kecelakaan untuk
kedepannya karena mereka melakukan normative study pada Semiconductor sehingga investigasi yang
dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa tindakan Semiconductor salah.
Konsekuensi praktis National Semiconductor adalah mereka sudah tidak mendapatkan kepercayaan untuk
melanjutkan bisnis ini kepada US karena kesalahan yang diperbuatnya.
Konsekuensi yang seharusnya di gunakan masyarakat adalah Department of Defense

Gun manufacturers
Muhammad dan Malvo telah membunuh 13 orang dengan assault Rifle yang dibuat Brushmaster Firearms, Inc.
Dan dijual oleh Bull Eye Shooter Supply dimana Federal Hukum melarang untuk tidak menjual senjata kepada dua
orang tersebut. Bushmaster gagal menginvestigasi secara penuh catatan pengendalian senjata, memantau,
menyediakan training dan memonitor bagaimana penjual dalam memasarkan senjata.
1. Bull’s eye bertanggung jawab secara moral terhadap korban di Washington DC karena kehilangan 238
dokumetasi penjualan senjata dalam 3 periode termasuk catatan pembeli Muhammad dan Malvo, sehingga
Bull’s eye tetap menjual senjata dan Brushmaster tetap memasok senjata. Akibatnya Muhammad dan Malvo
bisa membeli senjata dengan leluasa.
2. Walaupun pembuat senjata kurang dalam menyediakan pelatihan kepada penjual, menginvestigasi dan
mengawasi dalam pendistribusian senjata, namun larangan Federal Hukum ditujukan kepada penjual dan
mereka bertanggung jawab secara moral dengan hilangnya dokumentasi penjualan yang berakibat pada tidak
ada catatan pembelian senjata dimana pembeli tersebut bisa menyalah gunakan senjata sehingga
menimbulkan korban.
3. Pembuat senjata tidak bertanggung jawab secara moral karena mereka mempunyai persyaratan penjualan
senjata yang harus dipenuhi oleh toko senjata. Namun dalam kasus ini toko tersebut tidak menjaga
persyaratan itu dengan baik.

Pada kedua kasus tersebut, pelaku secara moral betanggung jawab jika ditemukan hal – hal berikut:
1. Pelaku menyebabkan kesalahan dan gagal dalam mencegahnya walaupun sebenarnya bisa dilakukan.
2. Pelaku mengetahui sebenarnya apa yang sedang dia lakukan.
3. Pelaku bertindak atas kebebasan dan keinginannya sendiri.
BUSSINESS ETHICS May 14, 2011

Yohan Suryanto Pramono


10 / 310533 / PEK / 15410
Conflict Diamonds
Produsen berlian Afrika Selatan De Beers dan perusahaan lainnya menemukan bahwa berlian yang dibelinya
berasal dari kelompok yang mendanai perang sipil dengan berlian yang terjual. Untuk mengantisipasi hilangnya
konsumen karena pengaruh konflik ini maka De Bers membentuk World Diamond Council dimana pembeli dan
penjual menerapkan “Kimberly Process” sehingga berlian tersebut bisa didapatkan dengan status bebas konflik.
Toko retail berlian secara moral bersalah jika mereka membeli dan menjual berlian tanpa mengetahui status
berlian dalam kondisi konflik atau tidak. Karena hal ini akan mengakibatkan konsumen kehilangan (rights) hak
individunya untuk bebas memilih toko berlian yang dia inginkan apabila mereka mengetahui status berlian
tersebut. Namun jika konsumen membeli berlian tanpa mengetahui statusnya maka dia secara moral bersalah
karena tidak bertindak secara (justice) atau tidak mendistribusikan manfaat dan hal – hal adil kepada pemrakarsa
World Diamond Council yang berakibat penerapan Kimberly Process tidak berjalan. Bila konsumen dan toko retail
tetap membeli berlian tanpa mempedulikan status berliannya maka dampak konflik berlian yang timbul pada
perang sipil akan semakin parah sehingga tindakan dan kebijakan ini harus dievaluasi berdasarkan manfaat dan
biaya yang akan berdampak pada masyarakat sesuai prinsip utilitarianism.

ExxonMobil, Amerada Hess, and Marathon Oil in Equatorial Guinea


Tahun 1995 Equatorial Guinea menemukan minyak dilepas pantai dan tahun 2004 ExxonMobil, Amerada Hess
dan Marathon Oil membantu Guinea dalam mendapatkan minyak tersebut dimana dapat menghasilkan
pendapatan $4 milyar setahun. Pemerintahan Guinea setuju untuk memberikan 80% dari pendapaatan ini ke
perusahaan pengeboran minyak tersebut dimana normalnya hanya 50% untuk negara berkembang seperti
Guinea. Namun karena pemerintah dipegang oleh T.Nguema, 20% pendapatan tadi dihabiskan untuk pengeluaran
pribadi yang mewah dan masyarakat sekitar tetap miskin. Dan pemerintah Guinea melanggar hak – hak
kebebasan masyarakat.
Secara utilitarianism, rights theory, and justice mengenai aktivitas perusahaan pengeboran adalah

Anda mungkin juga menyukai