Anda di halaman 1dari 29

Strategi Hubungan Masyarakat Strategi Hubungan Masyarakat

Hubungan masyarakat (humasa) sering disamakan dengan publisitas. Padahal, publisitas itu hanya merupakan bagian dari hubungan masyarakat. Publisitas merupakan aktivitas perusahaan yang dirancang untuk memicu perhatian media melalui artikel, editorial dan berita baru yang diharapkan dapat membatu memelihara kesadaran, cara pandang dan citra yang dipikirkan masyarakat terhadap perusahaan menjadi tetap positif. Publisitas dapat digunakan dengan manfaat tunggal, mislanya meluncurkan produk baru atau mengurangi opini negatif yang terjadi. Publisitas dapat pula digunakan untuk manfaat ganda, misalnya memperbaiki beberapa aspek dalam aktivitas perusahaan. Banyak perusahaan menggunakan humas pemasaran (marketing public realations) untuk melakukan promosi perusahaan atau produk dan membuat citra perusahaan dan produk. Humas pemasaran mempunyai peran antara lain : Membantu dalam meluncurkan produk baru, misalnya Pantene meluncurkan produk baru Hair Fall Control untuk menjawab kebutuhan konsumen untuk mengurangi rambut rontok karena patah yang diklaim sampai 98 % dengan pemakaian teratur selama dua bulan. Pantene membagi ilmu seputar rambut rontok kepada pers yang untuk kasus wanita di Indonesia mengalami rambut rontok karena patah. Membantu dalam melakukan penempatan posisi kembali produk yang sudah dewasa, misalnya yang dilakukan PT. Unilever Indonesia setelah mengakuisisi kecap Cap Bango pada 2001, Unilever melakukan reposisi kecap Cap Bango dengan melakukan lomba masak yang melibatkan ibu-ibu rumah tangga untuk Jakarta dan Jawa Barat. Kemudian dilanjutkan kegiatan Gerobak Sate Bango yang membidik pedagang makanan di pinggir jalan dan dilanjutkan Festival Jajanan Bango yang dimasukkan dalam acara televisi seperti sebelumnya yang dibawakan oleh Bondan Winarno, ahli kuliner Indonesia. Akhirnya kecap Cap Bango menjadi kecap yang posisi pangsa pasarnya peringkat dua. Membangun minat dalam sebuah kategori produk, misalnya Maspion mengajak untuk membeli produk buatan Indonesia. Mempengaruhi kelompok target yang spesifik, misalnya Extra Joss mensponsori Qurban 2 milyar dan kemudian buka bersama dengan 600 pedagang asongan se-Jabotabek, sehingga mendapat citra baik dari umat Islam. Extra Joss saat ini menempati peringkat pertama untuk kategori minuman penambah tenaga. Mempertahankan produk yang mengalami masalah di masyarakat, misalnya Lion Air yang terpuruk namanya setelah terjadinya kecelakaan di Solo, tetapi Lion Air mampu menarik simpati kembali dengan bekerjasama dengan Metro TV dalam membantu bencana di Aceh dengan menyediakan tempat duduk gratis bagi sejumlah penumpang yang berangkat ke Aceh dan menyediakan pesawat khusus untuk mengangkut barang bantuan ke Aceh secara gratis. Membangun citra perusahaan sehingga mendukung produknya, misalnya keluarga Sosrojoyo memegang nilai luhur yang diyakini, yaitu niat baik, tidak membahayakan kesehatan manusia dan tidak merusak lingkungan hidup. Akhirnya Soetjipto Sosrojoyo memperoleh Life Time Achievement

dalam Marketing Award, dapat memperkokoh merek Teh Sosro yang saat ini merupakan merek peringkat pertama kategori teh dalam kemasan. Metode hubungan masyarakat dan publisitas yang utama ialah publikasi, kegiatan penting, sponsor kegiatan, berita, acara, kegiatan pelayanan masyarakat, media identitas perusahaan, hubungan karyawan, penempatan produk pada program acara televisi atau film dan pelayanan informasi telepon maupun internet.

Perusahaan menggunakan metode hubungan masyarakat (public realations) untuk menyampaikan pesan dan mencipta sikap, citra dan opini yang benar. Hubungan masyarakat (humas) merupakan salah satu alat promosi / komunikasi yang penting. Selama ini, humas tidak lebih dari alat promosi / komunikasi yang paling sedikit digunakan, tetapi alat ini memiliki potensi besar untuk membangun kesadaran dan frekuensi di pasar, untuk memperkuat kembali posisi produk, dan untuk mempertahankan produk Cara Jitu Mendapatkan Sponsor Kegiatan Posted on Juli 24, 2010 by Pakdhe Uky Strategi Bekerjasama dengan Sponshor1 Oleh : Basuki2 Sponsor menjadi istilah yang cukup dekat dengan penyelenggara kegiatan. Hampir di semua kegiatan yang membutuhkan pendanaan besar tidak pernah melupakan pihak yang satu ini. Sponsor merupakan perorangan/instansi/perusahaan yang turut serta membantu memperlancar kegiatan dengan bentuk yang bisa dikonversikan dalam bentuk uang. Keberadaaan sponsor menjadi penting mengingat tidak semua kebutuhan kegiatan bisa diupayakan sendiri. Bahkan terkadang sponsor bisa menjadi kekuatan utama dalam pelaksanaan kegiatan. Untuk mendapat dana tunai dari sponsor mungkin agak sulit bagi kegiatan perdana atau bagi lembaga yang belum dikenal. Positioning sebuah kegiatan menjadi faktor penentu dalam menarik sponsor. Kegiatan yang sudah terkenal, berlangsung lama dan mempunyai reputasi yang bagus memiliki kecenderungan lebih mudah mendapatkan sponsor. Dalam hal ini keandalan bernegosiasi menjadi penting. Cara efektif untuk menyiasati itu salah satunya dengan melakukan barter. Lazimnya, calon sponsor akan lebih respect jika sponsorship dilakukan secara barter promosi. Saat ini banyak sekali penyelenggara kegiatan masih melihat pencarian sponsor semata-mata sebagai aktivitas penggalangan dana untuk mendukung acara yang dibuat. Padahal kini sponsorship telah berubah menjadi sebuah bentuk kerjasama kemitraan pemasaran antara perusahaan penyelenggara kegiatan dengan perusahaan sponsor. Apabila kita tidak siap menjadi bagian dari jalinan kemitraan upaya pemasaran yang saling menguntungkan, kegiatan sponsorship yang kita bina akan gagal, mungkin saja kita berhasil mendapatkan sponsor, tapi akan gagal mempertahankan hubungan kerjasama untuk jangka panjang. Saat ini pekerjaan untuk mencari sponsor telah berubah secara drastis. Hal ini dipicu terutama oleh meningkatnya harapan dari para sponsor. Mereka ingin kegiatan sponsorshipnya dapat dijadikan sebagai sarana untuk mencapai berbagai sasaran sekaligus, dengan mengintegrasikan sponsorshipnya ke dalam beragam aktivitas pemasaran lain. Mereka ingin sponsorshipnya benar-benar dapat menghubungkannya dengan pasar sasaran. Dalam jangka panjang, para sponsor tidak tertarik diasosiasikan dengan kegiatan yang disponsorinya. Mereka ingin membangun hubungan dengan pasar sasaran sampai pada tingkat hubungan personal, memperkuat hubungan tersebut dan menciptakan

tingkat relevansi yang tidak dapat dicapai oleh media pemasaran seperti televisi, radio atau surat kabar. Dengan demikian, tugas pencari sponsor telah berubah dari ibarat sebagai pengibar bendera menjadi pipa penyalur, dengan menawarkan beragam manfaat dan peluang yang dapat membantu sponsor mencapai tingkat hubungan tertentu dengan pasar sasarannya. Saat ini para sponsor juga mengharapkan agar kita membantu mereka memahami lebih mendalam mengenai para pengunjung acara yang kita selenggarakan. Mereka bukan sekedar ingin tahu tentang umur dan jenis kelamin para pengunjung, tetapi mereka juga ingin tahu mengapa orang-orang tersebut mau untuk datang ke acara kita, apa yang menjadi daya tarik utamanya. Para sponsor juga ingin dapat memperbaiki atau meningkatkan pengalamannya. Ini berarti kita sebagai pencari sponsor dituntut bekerja lebih keras lagi. Sponsor dapat dengan mudah pindah ke berbagai kegiatan yang berbeda. Oleh karena itu, penyelanggara kegiatan tidak dapat mengandalkan pendapatan dari sponsor dalam bentuk bantuan dana. Model baru dari sponsorship didasarkan pada kemitraan. Sponsorship yang didasarkan pada kemitraan mampu memberikan beragam jenis hasil yang menyebabkan sponsor manapun sulit untuk meninggalkan kerjasama kemitraan tersebut. Siapa saja yang berpeluang menjadi sponsor acara kita? Jawabannya adalah semua lembaga/perusahaan yang sedang membutuhkan promosi dan sedang mencari mitra kerjasama dalam mengerjakan program kerja perusahaan. Mari kita lihat peluang sponsor di 3 (tiga) sektor kehidupan: a. Public sector 1) Instansi pemerintahan memiliki alokasi anggaran untuk membantu meningkatkan kualitas masyarakat baik dalam hal fisik maupun non fisik. Tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional. 2) Pemerintah memiliki program kerja. Pada beberapa program kerja selalu melibatkan masyarakat sebagai partner b. Private sector 1) Penulis yang sedang mempromosikan tulisannya. Mengundang mereka biasanya free akomodasi dan transportasi 2) Penerbit yang sedang mempromosikan buku terbitan terbarunya 3) Perusahaan yang sedang promo produk baru 4) Perusahaan yang sedang membuka kantor cabang baru 5) Perusahaan memiliki Corporate Sosial Responsibility (CSR) ditujukan untuk kegiatan sosial dan non profit 6) Bank memiliki dana-dana sosial untuk pemberdayaan masyarakat 7) Setiap perusahaan selalu memiliki anggaran dana promosi 8) Perusahaan yang sedang berkembang dan akan melakukan ekspansi pasar 9) Perusahaan teman satu organisasi 3. Third sector 1) Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah. Lembaga sosial non profit memiliki alokasi anggaran berbagai macam bidang garap. Caranya aksesnya dengan menjadi mitra kerja. 2) Lembaga Sosial memiliki program kerja dan pada beberapa program membutuhkan kerjasama dengan pihak lain Bentuk-bentuk kerjasama yang bisa dilakukan dengan pihak sponsor adalah sebagai berikut : 1. Bantuan dana berupa uang tunai 2. Barter produk dengan media promosi : radio, koran, majalah, televisi 3. Support pembicara. Bisa jadi pembicara diambilkan dari lembaga sponsor atau sponsor bertanggung jawab mencarikan pembicara dari lembaga jaringannya sponsor

4. 5. 6. 7. 8.

Support akomodasi (hotel/cathering) Potongan harga misal percetakan, cathering Souvenir misal kaos, kenang-kenangn Kerjasama program melaluia MoU Diskon produk perusahaan

Saat kita ingin bekerjasama dengan orang lain tentunya harus saling membutuhkan. Seperti yang sudah disampaikan di awal, bahwa pihak sponsor selalu menginginkan manfaat bukan sebaliknya. Oleh karena itu, anda juga perlu tau apa saja yang dipertimbangkan oleh sponsor dan bagaimana caranya agar sponsor tertarik dengan kegiatan yang anda kerjakan. Perlu diperhatikan beberapa hal ini : 1. Siapa yang akan menyelenggarakan kegiatan tersebut. Hal ini sangat penting, karena kredibilitas penyelenggara akan mempengaruhi keputusan pemberi sponsor. Jika penyelenggara sudah pernah membuat suatu kegiatan dan kegiatan tersebut berakhir dengan sukses maka pihak sponsor tidak segan-segan untuk memberikan bantuan, baik berupa produk maupun dana. 2. Jenis Kegiatan. Hal ini berkaitan dengan pengambilan keputusan pihak sponsor apakah kegiatan yang dilakukan akan berkaitan erat dengan produk yang dihasilkan sponsor. Sebagai contoh, kegiatan seminar tentang pengobatan herbal dapat disponsori oleh perusahaan jamu atau minuman herbal. Seminar berkorelasi positif terhadap budaya masyarakat untuk mengkonsumsi produk perusahaan dan perusahaan berkesempatan untuk memberikan produk knowledge. Sedangkan perusahaan properti atau perusahaan mobil mewah mungkin tidak begitu tertarik untuk mendanai kegiatan semacam ini. 3. Peserta dan penonton. Pihak sponsor akan tertarik, jika jumlah perkiraan peserta dan penonton serta target penonton dicantumkan di dalam proposal. Jumlah keduanya akan menjadi target pemasaran bagi para sponsor untuk memperkenalkan atau memasarkan produk mereka. 4. Media yang digunakan sebagai sarana publikasi. Apa yang diingan sponsor, itu yang diberikan. Saat ini pihak sponsor rata-rata menginginkan produknya bisa dikenal oleh masyarakat bukan? Oleh karena itu, sediakan sarananya. Bisa publikasi visual, audio atau audio visual. Media visual bisa berupa spanduk rentang, backdrop, baliho, pamflet, flyer, rontek. Bisa juga dalam bentuk audio seperti radio atau audio visual seperti televisi. Salah satu perangkat vital dalam bekerja sama dengan sponsor adalah proposal. Proposal memberikan gambaran tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. Proposal yang baik adalah yang bisa menjelaskan secara terperinci dan utuh bahkan meski tanpa penjelasan dari penyelenggara kegiatan. Coba bayangkan diri Anda seorang CEO atau Direktur Pemasaran dari sebuah perusahaan. Dimana Anda duduk di sebuah dalam ruangan khusus Anda. Didepan Anda ada meja kerja yang dilengkapi dengan komputer dan disisi lain ada tumpukan kertas yang bukan lain adalah tumpukan proposal pengajuan kerjasama yang perlu Anda pelajari dan diambil keputusan, mana yang akan ditindaklanjuti. Dalam kondisi ini, kira-kira proposal seperti apa yang akan Anda ambil dari puluhan proposal yang ada ? proposal yang menarik, proposal yang unik, dan proposal yang tidak terlalu tebal. Proposal sponsor setidaknya bisa memuat konsep 5 W & 1 H : What, Why, When, Where, Who, dan How. Selain itu perlu diperhatikan beberapa materi penting seperti dibawah ini: 1. Tujuan diselenggarakan acara 2. Keterangan mengenai acara

3. 4. 5. 6.

Alasan mengapa memerlukan sponsor Media yang akan dipakai untuk mempromosikan acara Schedule dan action plan acara Apa yang bisa diberikan oleh pihak penyelenggara kepada pihak sponsor sebagai ganti sponsorship yang diberikan. Berikan contoh-contohnya. Misalnya pencantuman logo di banner, lebih baik dibuatkan contoh design banner dengan logo sponsor yang bersangkutan, atau mungkin anda bisa menyediakan waktu khusus selama beberapa menit untuk mereka mempromokan kegiatan mereka. 7. Lampiran gambar, video atau kliping koran dari kegiatan- kegiatan yang pernah dilakukan. 8. Sertakan contact person dari kegiatan tersebut, yang mengerti dengan baik tentang detail acara tersebut. Menyampaikan proposal saja belum cukup untuk membuat calon sponsor tertarik. Karena proposal yang masuk bukan hanya milik kita saja. Selalu ada persaingan untuk mendapatkan kerjasama dengan pihak sponsor. Bisa jadi dalam 1 bulan ada 5-10 proposal yang masuk untuk meminta kerjasama sponsorship. Oleh karena itu perlu cara lain untuk meyakinkan calon sponsor agar bersedia bekerjasama dengan kita. Setiap orang lebih percaya kepada orang yang sudah dikenal daripada orang yang belum dikenal. Apalagi orang-orang yang memiliki kesan positif. Demikian juga dengan calon sponsor, mereka akan melihat siapa orang yang merekomendaikan. Jadi sebelum menghubungi calon sponsor, cari informasi siapa orang yang dikenal oleh calon sponsor dan bisa bisa memberikan rekomendasi. Dengan demikian setidaknya 50 % keberhasilan sudah di tangan. Calon sponsor juga perlu diyakinkan dengan tatap muka secara langsung. Caranya adalah dengan presentasi. Cara ini fungsinya untuk meyakinkan kepada calon sponsor bahwa kegiatan kita memang pantas untuk didukung dan kebutuhan promosi produk mereka dapat terpenuhi. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat akan presentasi sebagai berikut : 1. Buat janji dengan calon sponsor. Usahakan bisa bertemu langsung dengan pimpinan perusahaan/cabang perusahaan. 2. Kuasai bahan dan bersiaplah untuk menerima penolakan dan kritikan sebelum mendapat sambutan positif. Apapun kegiatan yang anda selenggarakan, yakinkan itu adalah kegiatan yang terbaik. 3. Datang tepat waktu dan lakukan komunikasi informal dengan penerima tamu. Sampaikan identitas organisasi dan berikan kartu nama. 4. Berlatih sebelum waktu presentasi 5. Berpakaian yang rapi dan pantas 6. Sediakan satu kopi proposal untuk pihak sponsor 7. Singkat, menarik dan padat, presentasi tidak perlu terlalu detil, karena detil acara sudah ada didalam proposal. Pada waktu persentasi sebaiknya lebih ditekankan pada personal approach dan lebih menerangkan hal-hal yang menitikberatkan pada kepentingan pihak sponsor daripada pihak penyelenggara kegiatan. 8. Tinggalkan nomor telepon yang mudah dihubungi oleh pihak sponsor (kalo bisa kartu nama). 9. Tanyakan kapan bisa di-follow up. Setelah itu follow up via telephon. Setelah kesepakan kerjasama tercapai, tepati janji pada pihak sponsor pada waktu penyelenggaraan kegiatan. Berikan yang terbaik kepada pihak sponsor sehingga tidak ada yang merasa dikecewakan.

Ini karena akan berkaitan dengan image lembaga penyelenggara. Sebisa mungkin undanglah mereka untuk datang ke acara kita, biasanya hal tersebut akan membuat kita lebih baik di mata mereka. Berikan laporan setelah kegiatan dan cantumkan semua bukti-bukti kegiatan dan pelaksanaan janji kepada sponsor dan jangan lupa untuk menyertakan bukti seperti foto dari logo mereka di banner, spanduk, dsb. Hal terakhir ini sangat penting, karena kebanyakn kita, habis manis sepah dibuang. Tidak memberikan laporan setelah mendapat dana atau barang. Sekali lagi jangan lakukan hal itu!! Berilah Laporan kegiatan dan sebaiknya anda beraudiensi dengan pihak sponsor tentang jalannya kegiatan tersebut. Ucapkan terimakasih kepada mereka, minta waktu luang untuk sekedar berkunjung. Buatlah kesan positif kepada sponsor, dan jangan berfikir kerjasama hanya dilakukan saat itu saja. Sampaikan program program lain yang memungkinkan untuk dikerjasamakan dengan pihak sponsor. Dengan demikian maka anda sudah mendapatkan mitra kerjasama jangka panjang. Keterangan : 1 Makalah ini ditulis untuk materi dalam acara Pelatihan Public Relation pada tanggal 26 Juli 2010 di gedung Ki Hajar Dewantoro FISE UNY 2 Penulis adalah Marketing PT. ISES Consulting Indonesia, Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konsultan managemen UKM dan LKM serta penjualan software keuangan Sponsor menjadi istilah yang cukup dekat dengan penyelenggara kegiatan. Hampir di semua kegiatan yang membutuhkan pendanaan besar tidak pernah melupakan pihak yang satu ini. Sponsor merupakan perorangan/instansi/perusahaan yang turut serta membantu memperlancar kegiatan dengan bentuk yang bisa dikonversikan dalam bentuk uang. Keberadaaan sponsor menjadi penting mengingat tidak semua kebutuhan kegiatan bisa diupayakan sendiri. Bahkan terkadang sponsor bisa menjadi kekuatan utama dalam pelaksanaan kegiatan. Deal Penyelenggara Acara dan Pihak Sponsorship [spoiler]

[/spoiler] Untuk mendapat dana tunai dari sponsor mungkin agak sulit bagi kegiatan perdana atau bagi lembaga yang belum dikenal. Positioning sebuah kegiatan menjadi faktor penentu dalam menarik sponsor. Kegiatan yang sudah terkenal, berlangsung lama dan mempunyai reputasi yang bagus memiliki kecenderungan lebih mudah mendapatkan sponsor. Dalam hal ini keandalan bernegosiasi menjadi penting. Cara efektif untuk menyiasati itu salah satunya dengan melakukan barter. Lazimnya, calon

sponsor akan lebih respect jika sponsorship dilakukan secara barter promosi. Barter Keuntungan [spoiler]

[/spoiler] Saat ini banyak sekali penyelenggara kegiatan masih melihat pencarian sponsor semata-mata sebagai aktivitas penggalangan dana untuk mendukung acara yang dibuat. Padahal kini sponsorship telah berubah menjadi sebuah bentuk kerjasama kemitraan pemasaran antara perusahaan penyelenggara kegiatan dengan perusahaan sponsor. Apabila kita tidak siap menjadi bagian dari jalinan kemitraan upaya pemasaran yang saling menguntungkan, kegiatan sponsorship yang kita bina akan gagal, mungkin saja kita berhasil mendapatkan sponsor, tapi akan gagal mempertahankan hubungan kerjasama untuk jangka panjang.

Saat ini pekerjaan untuk mencari sponsor telah berubah secara drastis. Hal ini dipicu terutama oleh meningkatnya harapan dari para sponsor. Mereka ingin sponsorshipnya benar-benar dapat menghubungkannya dengan pasar sasaran. Dalam jangka panjang, para sponsor tidak tertarik diasosiasikan dengan kegiatan yang disponsorinya. Dengan demikian, tugas pencari sponsor telah berubah dari ibarat sebagai pengibar bendera menjadi pipa penyalur, dengan menawarkan beragam manfaat dan peluang yang dapat membantu sponsor mencapai tingkat hubungan tertentu dengan pasar sasarannya. Siapa saja yang berpeluang menjadi sponsor acara kita? Jawabannya adalah semua lembaga/perusahaan yang sedang membutuhkan promosi dan sedang mencari mitra kerjasama dalam mengerjakan program kerja perusahaan. Ada 3 sektor peluang sponsor yaitu : 1. Public Sector sektor publik/instansi pemerintahan [spoiler]

[/spoiler] - Instansi pemerintahan memiliki alokasi anggaran untuk membantu meningkatkan kualitas masyarakat baik dalam hal fisik maupun non fisik. Tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional. - Pemerintah memiliki program kerja. Pada beberapa program kerja selalu melibatkan masyarakat sebagai partner 2. Private Sector penulis [spoiler]

[/spoiler] - Penulis yang sedang mempromosikan tulisannya. Mengundang mereka biasanya free akomodasi dan transportasi - Penerbit yang sedang mempromosikan buku terbitan terbarunya promosi [spoiler]

[/spoiler] - Perusahaan yang sedang promo produk baru - Perusahaan yang sedang membuka kantor cabang baru - Perusahaan memiliki Corporate Sosial Responsibility (CSR) ditujukan untuk kegiatan sosial dan non profit - Bank memiliki dana-dana sosial untuk pemberdayaan masyarakat anggaran dana [spoiler]

[/spoiler] - Setiap perusahaan selalu memiliki anggaran dana promosi - Perusahaan yang sedang berkembang dan akan melakukan ekspansi pasar PERUSAHAAN TEMAN [spoiler]

[/spoiler] - Perusahaan teman satu organisasi 3. Third Sector - Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah. Lembaga sosial non profit memiliki alokasi anggaran berbagai macam bidang garap. Caranya aksesnya dengan menjadi mitra kerja. - Lembaga Sosial memiliki program kerja dan pada beberapa program membutuhkan kerjasama

dengan pihak lain

Bentuk-bentuk kerjasama yang bisa dilakukan dengan pihak sponsor adalah sebagai berikut : - Bantuan dana berupa uang tunai - Barter produk dengan media promosi : radio, koran, majalah, televisi - Support pembicara. Bisa jadi pembicara diambilkan dari lembaga sponsor atau sponsor bertanggung jawab mencarikan pembicara dari lembaga jaringannya sponsor - Support akomodasi (hotel/cathering) - Potongan harga misal percetakan, cathering - Souvenir misal kaos, kenang-kenangn - Kerjasama program melaluia MoU - Diskon produk perusahaan Kita juga perlu tau apa saja yang dipertimbangkan oleh sponsor dan bagaimana caranya agar sponsor tertarik dengan kegiatan yang anda kerjakan. Perlu diperhatikan beberapa hal ini : - Siapa yang akan menyelenggarakan kegiatan tersebut. Hal ini sangat penting, karena kredibilitas penyelenggara akan mempengaruhi keputusan pemberi sponsor. - Jenis Kegiatan. Hal ini berkaitan dengan pengambilan keputusan pihak sponsor apakah kegiatan yang dilakukan akan berkaitan erat dengan produk yang dihasilkan sponsor. - Peserta dan penonton. Pihak sponsor akan tertarik, jika jumlah perkiraan peserta dan penonton serta target penonton dicantumkan di dalam proposal. - Media yang digunakan sebagai sarana publikasi. Apa yang diingan sponsor, itu yang diberikan. Salah satu perangkat vital dalam bekerja sama dengan sponsor adalah proposal. contoh proposal [spoiler]

[/spoiler] Proposal memberikan gambaran tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. Proposal yang baik adalah yang bisa menjelaskan secara terperinci dan utuh bahkan meski tanpa penjelasan dari penyelenggara

kegiatan. Proposal sponsor setidaknya bisa memuat konsep 5 W & 1 H : What, Why, When, Where, Who, dan How. Selain itu perlu diperhatikan beberapa materi penting seperti dibawah ini: - Tujuan diselenggarakan acara - Keterangan mengenai acara - Alasan mengapa memerlukan sponsor - Media yang akan dipakai untuk mempromosikan acara - Schedule dan action plan acara - Apa yang bisa diberikan oleh pihak penyelenggara kepada pihak sponsor sebagai ganti sponsorship yang diberikan. Berikan contoh-contohnya. Misalnya pencantuman logo di banner, lebih baik dibuatkan contoh design banner dengan logo sponsor yang bersangkutan, atau mungkin anda bisa menyediakan waktu khusus selama beberapa menit untuk mereka mempromokan kegiatan mereka. - Lampiran gambar, video atau kliping koran dari kegiatan- kegiatan yang pernah dilakukan. - Sertakan contact person dari kegiatan tersebut, yang mengerti dengan baik tentang detail acara tersebut. Menyampaikan proposal saja belum cukup untuk membuat calon sponsor tertarik. Karena proposal yang masuk bukan hanya milik kita saja. Selalu ada persaingan untuk mendapatkan kerjasama dengan pihak sponsor. Bisa jadi dalam 1 bulan ada 5-10 proposal yang masuk untuk meminta kerjasama sponsorship. Oleh karena itu perlu cara lain untuk meyakinkan calon sponsor agar bersedia bekerjasama dengan kita. Setiap orang lebih percaya kepada orang yang sudah dikenal daripada orang yang belum dikenal. Apalagi orang-orang yang memiliki kesan positif. Demikian juga dengan calon sponsor, mereka akan melihat siapa orang yang merekomendaikan. Jadi sebelum menghubungi calon sponsor, cari informasi siapa orang yang dikenal oleh calon sponsor dan bisa bisa memberikan rekomendasi. Dengan demikian setidaknya 50 % keberhasilan sudah di tangan. Calon sponsor juga perlu diyakinkan dengan tatap muka secara langsung. Caranya adalah dengan presentasi. presentasi [spoiler]

[/spoiler] Cara ini fungsinya untuk meyakinkan kepada calon sponsor bahwa kegiatan kita memang pantas untuk didukung dan kebutuhan promosi produk mereka dapat terpenuhi. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat akan presentasi sebagai berikut : - Buat janji dengan calon sponsor. Usahakan bisa bertemu langsung dengan pimpinan perusahaan/cabang perusahaan. - Kuasai bahan dan bersiaplah untuk menerima penolakan dan kritikan sebelum mendapat sambutan positif. Apapun kegiatan yang anda selenggarakan, yakinkan itu adalah kegiatan yang terbaik.

- Datang tepat waktu dan lakukan komunikasi informal dengan penerima tamu. Sampaikan identitas organisasi dan berikan kartu nama. - Berlatih sebelum waktu presentasi - Berpakaian yang rapi dan pantas - Sediakan satu kopi proposal untuk pihak sponsor - Singkat, menarik dan padat, presentasi tidak perlu terlalu detil, karena detil acara sudah ada didalam proposal. Pada waktu persentasi sebaiknya lebih ditekankan pada personal approach dan lebih menerangkan hal-hal yang menitikberatkan pada kepentingan pihak sponsor daripada pihak penyelenggara kegiatan. - Tinggalkan nomor telepon yang mudah dihubungi oleh pihak sponsor (kalo bisa kartu nama). - Tanyakan kapan bisa di-follow up. Setelah itu follow up via telpon. Setelah kesepakan kerjasama tercapai, tepati janji pada pihak sponsor pada waktu penyelenggaraan kegiatan. Berikan yang terbaik kepada pihak sponsor sehingga tidak ada yang merasa dikecewakan. Ini karena akan berkaitan dengan image lembaga penyelenggara. Sebisa mungkin undanglah mereka untuk datang ke acara kita, biasanya hal tersebut akan membuat kita lebih baik di mata mereka.[/size] Berikan laporan setelah kegiatan dan cantumkan semua bukti-bukti kegiatan dan pelaksanaan janjikepada sponsor dan jangan lupa untuk menyertakan bukti seperti foto dari logo mereka di banner, spanduk, dsb. Hal terakhir ini sangat penting, karena kebanyakn kita, habis manis sepah dibuang. Tidak memberikan laporan setelah mendapat dana atau barang. Sekali lagi jangan lakukan hal itu!! Berilah Laporan kegiatan dan sebaiknya anda beraudiensi dengan pihak sponsor tentang jalannya kegiatan tersebut. Ucapkan terimakasih kepada mereka, minta waktu luang untuk sekedar berkunjung. Buatlah kesan positif kepada sponsor, dan jangan berfikir kerjasama hanya dilakukan saat itu saja. Sampaikan program program lain yang memungkinkan untuk dikerjasamakan dengan pihak sponsor. Dengan demikian maka anda sudah mendapatkan mitra kerjasama jangka panjang.

BRANDING = PERSEPSI??

Jika kita mendengar kata air mineral, mungkin yang langsung terlintas dalam benak kita adalah nama sebuah merek air dalam kemasan, yaitu Aqua. Kata Aqua sendiri memang berarti air, tapi tentu saja bukan karena itu kemudian kita menyebut air dalam kemasan dengan Aqua. Rasanya, sebutan itu dipakai karena merek itulah yang pertama kali beredar di masyarakat, dan itu bukanlah satu-satunya kasus. Kita mungkin sering menyebut Odol sebagai pasta gigi, atau mungkinSanyo yang mewakili pompa air. Dulu mungkin kita mengidentikan kamera dengan Kodak, meskipun sepertinya tidak lagi begitu, seiring dengan semakin banyaknya kamera yang beredar, terutama sejak jaman kamera digital mulai menggeser kamera analog.

Dalam dunia marketing, yang namanya Branding adalah mutlak untuk dilakukan. Mengapa? Karena dengan branding sebenarnya kita sedang membuat seseorang menjadi familiar dengan nama kita. Semakin familiar maka semakin tumbuh kepercayaan. Jika Anda baru pertama kali mendengar nama suatu merk produk. Apakah Anda akan langsung percaya dan berani mencoba membeli produk itu? Tapi kalau Anda sering mendengar, melihat merk tertentu, baik di iklan, di stiker, di seragam, di buku dan dimana saja, semakin sering Anda menjumpainya, maka tanpa Anda sadari, sebetulnya Anda menjadi makin familiar dengan brand tersebut. Yang alhasil, secara tidak disadari, Anda mulai menumbuhkan kepercayaan tahap pertama pada suatu brand. Tentunya masih ada tahap berikutnya, yaitu pengetahuan tentang produk tersebut dan image yang dibawa oleh produk tersebut. Apakah imagenya terkesan murahan, atau berkelas, itu Anda sendiri yang seharusnya membangunnya.

Dengan adanya branding yang kreatif dan menarik perhatian masyarakat, peran PR akan lebih mudah untuk memperkenalkan dan menjelaskan brand tersebut kepada masyarakat, mudah-mudahan pembahasan tentang branding ini dapat bermaanfaat bagi pembacanya.. Trimakasih

PENTINGNYA HUMAS DALAM PERUSAHAAN & TIPS MENJADI HUMAS YANG SUKSES

Humas atau hubungan masyarakat biasa dikenal masyarakat dengan sebutan PR (Public Relations). Humas dalam sebuah perusahaan merupakan ujung tombak sehingga perannya sangat penting. Keberhasilannya akan menentukan sukses atau tidaknya misi sebuah perusahaan. Pentingnya peran humas dalam perusahaan dapat kita cermati sebagai berikut. 1. Komunikator Humas adalah orang yang menjadi komunikator secara langsung maupun tidak langsung. Bias melalui media cetak, elektronik. Bisa juga dalam bentuk lisan ataupun dalam bentuk tulisan dalam berbagai media publikasi

Dalam hal ini, tugasnya menyampaikan apa yang menjadi kebijakan perusahaan. Menjadi penyampai informasi kepada khalayak yang membutuhkan informasi mengenai perusahaan tersebut.

2. Pembina Relasi Relasi yang dimaksud adalah hubungan perusahaan adengan khalayak ataupun hubungan perusahaan dengan karyawan secara internal. Tujuannya agar hubungan baik yang tetap terjaga sehingga dapat menciptakan pengertian, kepercayaan, dukungan, kerja sama, serta toleransi antara pihak-pihak yang dituju. Baik antara perusahaan dengan khalayak maupun pihak perusahaan dengan karyawan.

3. Back Up Management Humas berperan sebagai penunjang atau pendukung keberhasilan Management secara keseluruhan. Kegiatan yang di maksud, seperti promosi, pemasaran, operasional perusahaan, sumber daya manusia, dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan untuk tercapainya tujuan perusahaan. 4. Membuat Citra Baik Perusahaan Membuat pencitraan (image) yang baik adalah tanggung jawab seorang humas. Citra yang di maksud adalah citra positif. Bisa berupa prestasi, reputasi, dan sekaligus menjadi tugas utama dalam melaksanakan manajemen kehumasan untuk membangun citra baik perusahaan yang di wakilinya. Tips Menjadi Humas yang Sukses Pelajari berbagai bahasa. Ini di perlukan agar dapat menjadi pembicara maupun pendengar yang baik sehingga dapat berkomunikasi yang efektif dengan siapa saja. Tampilah dengan rapih, bersih, wangi, dan menarik. Ini sangat penting karena tidak bias di pungkiri bahwa penampilan adalah yang pertama kali dilihat orang atau client. Kesan pertama akan menentukan keberhasilan komunikasi yang anda lakukan. Percaya diri. Percaya diri ini harus di pupuk agar anda bias menjadi pribadi yang dinamis. Mudah masuk ke kalangan manapun tanpa hambatan. Gunakan bahasa yang dapat dimengerti. Bicaralah sesuai level lawan bicara anda agar pembicaraan berlangsung dengan baik tanpa hambatan. Jadilah pembicara sekaligus pendengar yang baik. Ini sangat penting agar tidak ada miss communication. Perkaya wawasan. Dengan wawasan yang luas, anda bias masuk ke kalangan mana pun dan pastinya tidak akan di mudah di bohongi atau di bodohi lawan anda. Tidak perbah puas. Hal ini diperlukan untuk memotivasi diri agar selalu berusaha untuk memberikan yang lebih terhada perusahaan. Optimis. Optimis dalam keberhasilannya membuat citra baik untuk perusahaan. Kegunaan E-Mail Bagi Seorang Public Relations

Di zaman modern ini banyak sekali perubahan teknologi, diantaranya adalah email (surat elektronik). Kalau dulu untuk mengirim surat atau foto orang harus pergi ke kantor pos, menunggu 1 3 hari bahkan berminggu-minggu lamanya hingga surat sampai ke tujuan.

Tetapi kini untuk mengirim surat cukup menggunakan sarana jaringan internet dan computer, maka surat (elektronik) akan sampai dalam waktu sekejap, secepat mengirim sms.

Dengan adanya email (surat elektronik) sangat membantu peran humas dalam menjalankan tugasnya, banyak keuntungan yang bias diambil dengan adanya email, berikut adalah 4 kegunaan email buat PR.

1. Pengiriman data yang sangat cepat dan murah Hanya dalam hitungan menit bahkan detik seorang humas dapat mengirim surat berupa teks, gambar ataupun video, kepada klien atau rekan bisnisnya di seluruh penjuru dunia, dengan biaya yang sangat murah.

2. Syarat wajib untuk daftar di jejaring social Seorang humas di tuntut berperan aktif dan kreatif dalam setiap pekerjaannya, untuk itu humas harus mempunyai akun facebook maupun twitter untuk mendekatkan dirinya maupun memperkenalkan perusahaannya kepada khalayak umum. Untuk mendaftar facebook atau twitter seorang humas harus mempunyai email terlebih dulu.

3. Mengirim promosi produk ke pelanggan Seorang humas dapat mempromosikan produk perusahaannya dengan menggunakan email, agar lebuh mudah dan lebih cepat.

4. Komunikasi masal ke banyak perusahaan dan komunitas Jika ingin memperkenalkan produk baru perusahaan seorang humas tinggal mengirim email kepada para wartawan secara bersamaan untuk launching produk barunya.

Demikianlah kegunaan/manfaat email bagi seorang humas atau Public Relations, semoga bermanfaat yahh SEO CARA YANG PALING EFEKTIF MENDATANGKAN PENGUNJUNG Sudah kita ketahui bahwa Optimasi Search Engine merupakan hal yang sangat penting jika ingin berhasil di dunia internet. Yang jarang disadari adalah menetapkan tujuan utama dari Search Engine Optimization (SEO). Jika kita salah, SEO justru akan memakan banyak waktu dan uang, tanpa hasil

yang berarti. Jika dilakukan dengan benar, SEO dipastikan akan sangat membantu bisnis anda. Tujuan SEO sangat simpel yaitu menarik pengunjung baru ke situs anda, membuat web menjadi mudah ditemukan oleh pengunjung yang tepat serta mencoba menyelaraskan prospek dengan apa yang kita tawarkan.

SEO adalah kependekan dari Search Engine Optimization, suatu teknik agar website yang kita buat mudah ditemukan melalui search engine seperti Google.Internet merupakan media yang paling murah, efektif dan cepat dalam menyampaikan informasi. Media lain brosur misalnya harus melakukan aktivitas cetak dan kirim secara fisik. Untuk media televisi biayanya sangat besar, dan hanya beberapa detik saja.Dengan internet kita cukup membayar internet, membuat website, mengupdate isinya. Namun meskipun demikan itu tidak berarti apa-apa jika kita website kita tidak dikunjungi orang. Oleh karena itu kita harus berusaha supaya web kita dikunjungi orang. Cara yang paling efektif mendatangkan pengunjung adalah melalui search engine Google. Inilah yang disebut Search Engine Optimization.

Mengapa Bounce Rate dan Time On site Penting ?

Ada dua metriks yang penting untuk diperhatikan dalam Google Analytics, yaitu Time on Site dan Bounce Rate. Kedua metriks ini berguna untuk mengukur kualitas performa website. Time on site adalah waktu rata-rata yang dihabiskan user dalam suatu halaman. Bounce rate adalah prosentase user yang langsung keluar setelah mengunjungi suatu halaman. Mengapa Time on Site penting? Seperti yang dijelaskan sebelumnya, time on site mengukur seberapa lama seseorang berada dalam sebuah halaman. Cara pengukurannya adalah akumulasi waktu saat user berpindah ke halaman lain. Dengan kata lain, user yang tidak pindah ke halaman lain maka time on site-nya 0 (nol), walaupun user menghabiskan waktu lama di halaman tersebut. Dari sini terlihat apabila time on site makin besar, tentunya makin baik, karena selain user menghabiskan waktu lama di satu halaman, sudah dapat dipastikan user juga membuka halaman lain.

Mengapa Bounce Rate penting? Bounce rate menggambarkan prosentase user yang langsung keluar setelah mengunjungi satu halaman. Metriks ini penting karena memberi informasi sejauh mana user tertarik dengan website kita. Jika user hanya membuka satu halaman kemudian langsung keluar, tentunya kita tidak berpikir bahwa user tertarik untuk berada di website, bukan? Bounce rate yang baik adalah yang nilainya terus mengecil. Hal ini menandakan user lebih tertarik untuk membuka halaman lain ketimbang langsung keluar. Konvergensi Media & Online Public Relations

Kata konvergensi sering digunakan untuk merujuk ke berbagai proses yang berbeda, sehingga terkadang menimbulkan kebingungan. Konvergensi media adalah penggabungan atau menyatunya saluran-saluran keluar (outlet) komunikasi massa, seperti media cetak, radio, televisi, Internet, bersama dengan teknologi-teknologi portabel dan interaktifnya, melalui berbagai platform presentasi digital.

Dalam perumusan yang lebih sederhana, konvergensi media adalah bergabungnya atau terkombinasinya berbagai jenis media, yang sebelumnya dianggap terpisah dan berbeda (misalnya, komputer, televisi, radio, dan suratkabar), ke dalam sebuah media tunggal. Gerakan konvergensi media tumbuh berkat adanya kemajuan teknologi akhir-akhir ini, khususnya dari munculnya Internet dan digitisasi informasi. Konvergensi media ini menyatukan tiga-C (computing, communication, dan content).

Jika dijabarkan di level perusahaan, maka konvergensi ini menyatukan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang informasi (komputer), jejaring telekomunikasi, dan penyedia konten (penerbit buku, suratkabar, majalah, stasiun TV, radio, musik, film, dan hiburan).

Contoh yang mudah kita lihat adalah salah satu produknya, sebagai hasil perkembangan terkini pada teknologi mobile. Handphone yang Anda miliki sekarang bisa melakukan fungsi kalkulator, juga bisa untuk menonton siaran TV, mendengarkan siaran radio, membaca suratkabar online, menerima dan mengirim e-mail, memotret, merekam suara, merekam gambar video, selain tentunya untuk menelepon dan mengirim SMS.

ONLINE PUBLIC RELATIONS

Esensi dari Public Relations adalah menyampaikan informasi dan esensi dari Online Public Relations adalah percepatan informasi. Beberapa hasil riset menunjukkan beberapa hal yang terjadi di perusahaan berkaitan dengan adanya penggunaan media online/internet di operasional perusahaan.

Hasil riset MCI Communication Corporation yang dipimpin oleh The Institute for Public Relations, menyebutkan antara lain:

1. Ada banyak pemanfaatan internet yang benar di dalam perusahaan antara lain untuk kepentingan marketing, perekrutan pegawai, hubungan finansial, dan riset 2. Internet, termasuk intranet dan eksternet, mampu mengubah bagaimana sumber-sumber komunikasi/PR menyebar di perusahaan 3. Internet telah mengubah cara banyak perusahaan dalam menangani kontak pers dan kegiatan yang berhubungan dengan media relatios Layanan Online Public Relations setidaknya antara lain monitor berita online, promosi secara online, analisa brand, riset, kompetitor, industri, mencari tahu posisi perusahaan, relasi media, pengembangan kerjasama dengan situs komplimentari, manajemen krisis, intranet/ekstranet, dan proses Public Relations. Dengan demikian, internet jika dimanfaatkan dengan efektif dan benar dapat menyumbangkan banyak sekali keuntungan dan kemudahan dalam persaingan global saat ini.

Dengan internet, perusahaan memiliki kemampuan berkomunikasi lebih tinggi dan memiliki nilai tambah yang membedakannya dengan perusahaan lainnya. Internet, baik intranet maupun ekstranet, merepresentasikan tampilan paradigma dan media komunikasi baru di dalam komunikasi perusahaan. Internet membuka pintu untuk komunikasi dua arah antara perusahaan dan publiknya. Public Relations yang menggunakan media online yang untuk seterusnya disebut dengan Online Public Relations, menguntungkan perusahaan dalam mencari relasi dengan customer individu dan keypersons yang secara langsung memiliki pengaruh terhadap keberlangsungan dan kesuksesan organisasi/perusahaan. Kebanyakan organisasi atau perusahaan akan memiliki beberapa kalangan publik, antara lain konsumen, staf, media, masyarakat/komunitas umum, investor/sharefolders, analis pasar, pemerintah dan lain-lain. Karena itu seorang Public Relations Officer harus mampu mengontrol semua isi pesan yang dikomunikasikan secara korporat dan memenuhi kebutuhan informasi mereka.

Humas (Public Relations) dan citra korporat Medco Energi, yang pemiliknya saat itu juga seorang anggota legislatif, empat tahun lalu memboyong puluhan anggota DPR dari berbagai fraksi untuk menghadiri peluncuran rig Medco yang ke 16 di galangan kapal Keppel, Singapura. Peristiwa ini mendapat liputan luas dari media nasional dan asing, menyadarkan publik akan prestasi perusahaan lokal dalam menembus bisnis pertambangan yang sangat padat modal. Event di atas adalah satu praktik kehumasan atau public relations yang kerapkali didefinisikan sebagai upaya organisasi secara terencana serta berkelanjutan dalam membangun dan menjaga goodwillserta saling pengertian antara organisasi dengan publiknya: pelanggan, karyawan, pemegang saham, asosiasi dagang, pemasok, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. Manajer penanggung-jawab kehumasan bertugas mengkoordinasikan seluruh aktivitas yang menghadapkan perusahaan dengan publik dan mengelola aktivitas-aktivitas sebagaimana yang tertulis di bawah ini: o mengatur jumpa pers o workshop pelatihan staf; o acara-acara seperti makan malam tahunan;

o menangani kritik ataupun komplein yang masuk; o mengatur manajemen senior untuk muncul di TV atau pers; o pemasaran internal, mengarahkan budaya organisasi menuju budaya yang berorientasi pada pelanggan. Rute pokok operasi humas adalah komunikasi getok tular (word of mouth), artikel pers (press and news stories) dan rekomendasipersonal. Tujuannya adalah, untuk menempatkan perusahaan dan produknya dalam memori serta pembicaraan masyarakat dalam artian positif. Karena informasi muncul dalam bentuk berita, maka informasi ini memiliki bobot yang lebih. Humas tidak beriklan, karena mereka tidak dibayar untuk melakukannya secara langsung (walau biasanya memang ada anggaran untuk membayar seseorang agar menulis siaran pers dan juga berita). Iklan bisa bersifat informatif dan juga persuasif, namun humas digunakan untuk menyampaikan informasi saja dan tentu saja hal ini tidak bisa disebut sebagai iklan gratis karena anggaran untuk ini juga tidak bisa dikatakan sedikit. Berikut ini adalah contoh-contoh aktivitas humas yang menarik: o Sebuah siaran pers menyatakan bahwa perusahaan sudah berhasil mengembangkan cara untuk mendaur ulang sampah dari TPA untuk dijadikan plastik. o Perusahaan mensponsori acara olahraga atau acara amal besar (misalnya konser musik Peduli Aceh sponsor proyek bantuan bagi korban bencana tsunami). o Sebuah pengumuman bahwa pimpinan perusahaan sudah meraih dukungan untuk menjalankan sebuah program pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja secara masif. o Body Shop meminta seluruh operasi waralabanya melakukan proyek yang bisa memberi benefit pada masyarakat sekitarnya. Hal ini ikut membangun citra korporat positif di mata masyarakat dan juga memberi kebanggaan tersendiri pada para karyawan bahwa mereka bekerja di perusahaan yang begitu peduli. o McDonalds meredam publisitas negatif dari kelompok pecinta lingkungan dengan menjalankan aktivitas patroli kebersihan di luar restauran. Kesamaan contoh-contoh di atas adalah kelayakannya untuk dijadikan berita serta sisi-sisi menarik yang bisa digali darinya, kasus-kasus itu menempatkan perusahaan di posisi terhormat dan memicu orang-orang untuk membicarakan perusahaan secara positif. Siaran pers yang bagus bisa berfungsi lebih efektif ketimbang iklan, karena alasan-alasan berikut ini: 1. Ulasan pers tidak membutuhkan biaya, jadi anggaran promosi bisa dialihkan pada keperluan lain yang lebih bermanfaat. 2. Pesan memiliki nilai kredibiltas yang jauh lebih besar, karena merupakan bagian isi koran koran/ majalah. 3. Pesan hampir pasti akan dibaca, karena pada umumnya tujuan pembaca membeli koran adalah untuk membaca beritanya, jadi mereka cenderung melewati bagian iklan begitu saja. Seperti manusia, organisasi juga memiliki berbagai kebutuhan; strukturnya dikembangkan oleh Pearson (1980). Humas sangat membantu dalam memenuhi seluruh kebutuhan organisasi, khususnya kebutuhan yang berada di dekat puncak hierarki. Tabel berikut menunjukkan hierarki kebutuhan organisasi menurut Pearson, dimulai dari tingkat terendah, yaitu kebutuhan paling mendasar, hingga tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Tabel Hierarki kebutuhan organisasi Kebutuhan organisasi Persyaratan Aktivitas Humas umumnya

Output

Program staf guna menarik orang-orang yang tepat Survival Publisitas pada pelanggan; eveneven publikasi perusahaan dan produk Morale Kepuasan kerja karyawan Media berkala intern, aktivitas untuk meningkatkan morale Acceptability Kesepahaman dari para Humas eksternal, laporan bagi pemangku kepentingan pemegang saham, lobi parlemen (pemegang saham, pemerintah, dan pemerintahan, even-even pelanggan, rekanan, bagi pemasok dan pelanggan, masyarakat umum) siaran pers Leadership Memiliki posisi terhormat Pembangunan citra korporat, dalam bidang yang dipilih aktivitas peduli pelanggan, perusahaan: bisa berupa publisitas atas produk baru dan kepuasan pelanggan, inovasi teknologi, menjadi pihak keterlibatan karyawan, sponsor untuk riset di berbagai keunggulan teknologi dalam universitas, mensponsori industri atau kombinasinya aktivitas seni. Sebagaimana hierarki milik Maslow, hierarki Pearson ini sangat berguna sebagai konsep, namun sebagai panduan praktis banyak organisasi menyimpang dari urutan ini dalam memenuhi kebutuhannya. Misalnya, Sony Corporation yang dibentuk Akio Morita (beserta lainnya) setelah perang dunia kedua, para direktur memutuskan bahwa kesatuan korporat dan keterlibatan pekerja harus sudah dimulai sejak hari-hari pertama, pada saat itu (karena kendala-kendala pasca perang) perusahaan menemui kesulitan mendapatkan bahan baku serta pabrik yang akan dioperasikan. Morita mengatur agar semua pekerja tanpa kecuali mengenakan seragam perusahaan, sehingga perbedaan antara pihak pimpinan dan pekerja tak begitu mencolok dan agar dunia luar menangkap kesan positif atas perusahaan. Lagi pula, hal ini juga mengandung aspek praktis banyak pegawai hanya memiliki pakaian yang sobek-sobek atau sisa-sisa seragam militer mereka, jadi Morita mampu meraih loyalitas karena banyak pegawainya memang benar-benar tidak punya pakaian layak pakai kecuali seragam perusahaan mereka. Aktivitas kehumasan meliputi rentang issu yang lebar, namun tidak boleh dianggap sebagai satu-satunya alat publisitas. Humas punya peran tepat untuk menjaga reputasi perusahaan; humas merupakan pemain kunci dalam mewujudkan Relationship Marketing, karena humas lebih berurusan dengan tugas membangun citra positif jangka panjang ketimbang tugas mendongkrak angka penjualan secara kilat. Relationship Marketing acapkali dianalogikan dengan masa pacaran dan perkawinan: humas bertugas membentuk kesan positif sebelum kencan pertama dan untuk menjaga hubungan agar tetap baik selama masa pacaran dan perkawinan. Dengan menggunakan analogi ini, humas mesti memastikan bahwa perusahaan terus mengenakan pakaian-pakaian terbaiknya dan berperilaku sebaik mungkin dan selalu mengingat hari-hari khusus, seperti hari ulang tahun sang kekasih. Humas beserta staf Tugas utama humas adalah menyampaikan informasi dan membangun citra perusahaan dan produknya, namun sebetulnya juga menyangkut upaya-upaya untuk membentuk kesan positif perusahaan dalam benak setiap orang. Humas tidak terkait langsung dengan bisnis dan dalam hal ini,

Uang, mesin, tenaga kerja, bahan-bahan Arus kas, laba, kinerja saham, pelanggan

humas tidak sama dengan alat-alat lain dalam bauran promosi. Meski humas adalah penanggung jawab atas keseluruhan aktivitas kehumasan, sebenarnya, kehumasan juga merupakan tanggung jawab siapapun yang tugasnya kerap berhadapan orang-orang dari luar organisasi. Orang-orang ini meliputi bagian front-liners, orang-orang yang tugas sehari-harinya mewajibkan mereka untuk melakukan kontak dengan pihak luar. Misalnya: Resepsionis, petugas penerima telepon, pengemudi truk, staf gudang, staf pelayanan di kantin. Terlepas dari staf humas dan pemasaran, seperti para wiraniaga, yang memang tugasnya mengharuskannya menjalin relasi dengan pihak luar sebagai bagian upaya pemasaran terbuka, setiap orang dalam organisasi mesti ikut memikul tanggung jawab dalam kehumasan; setiap orang dalam organisasi toh pasti pulang setelah jam kerja selesai (dan membicarakan perusahaan mereka bersama teman-teman atau keluarga mereka). Dalam konteks ini, sebuah pendekatan buruk bagi humas (namun justru umum terjadi) adalah untuk menyewa seseorang yang punya senyum manis dan suara ramah untuk duduk di sebelah telepon dan menangani semua komplein serta mengatasi semua masalah yang timbul. Pendekatan ini tidaklah memadai karena lebih bersifat reaktif dan baru bertindak bak pemadam kebakaran bila ada krisis. Pendekatan kehumasan yang lebih baik adalah mendorong seluruh karyawan untuk menilai perusahaan secara positif. Hal ini bisa dilakukan dengan memastikan bahwa tiap orang mengetahui apa yang dilakukan perusahaan, kebijakan apa yang dijalankan serta tujuan, visi dan misi perusahaan. Hampir tidak ada karyawan yang tak akan merasa senang bila mengetahui bahwa mereka bekerja pada organisasi yang peduli, bertanggung jawab dan sukses; tugas humas adalah untuk memastikan bahwa hal-hal di atas sudah disampaikan pada staf. Mereka terkadang memakai slogan atau moto perusahaan untuk merangkum tujuan utama perusahaan. Tabel di bawah ini mengetengahkan sejumlah contoh. Tabel Slogan Korporat Contoh Were number two, so we try harder (Avis) kita memang nomer dua, jadi kita berusaha dengan lebih keras Keterangan Slogan ini mengkomunikasikan pada para staf bahwa perusahaan tergolong perusahaan besar (sebenarnya saat itu Avis belum meraih posisi ke 2), namun upaya mereka untuk berusaha lebih keras sudah diidentifikasi dan dihargai. Hal ini juga memberikan citra yang bagus pada pelanggan.

Commited 2 U (Telkom) apapun kami Slogan ini menonjolkan orientasi pada lakukan demi anda pelanggan yang terus diupayakan perusahaan; bahwa Telkom tidak hanya mengeruk uang sebanyak mungkin dari pelanggannya, namun perusahaan justru memperhatikan

kepentingan mereka. Humas Internal memanfaatkan media berkala internal, program pelatihan dan acara-acara sosial untuk menyebarkan citra positif. Karena sebagian besar frontliner bekerja di lokasi yang jauh dari kantor pusat, proses humas mesti ditangani dengan cara persuasif, bukan melalui diktat. Para staf humas tidak mungkin bisa berada di semua tempat pada waktu yang sama atau mengikuti setiap orang untuk memastikan bahwa mereka mengatakan dan melakukan hal yang benar. Setelah sukses merumuskan visi-misi baru sekaligus memasyarakatkan logo baru Bank Danamon, Arwin Rasyid, presdirnya, meminta konsultan Ogilvy One Worldwide menggarap program komunikasi internal dan eksternal. Arwin, yang sadar vitalnya program ini, getol mendorong upaya ini, khususnya komunikasi internal yang diantaranya dilakukan melalui komik Danamon Kita dan magicub (kubus pengetahuan) yang berisi pertanyaan-pertanyaan menggugah, semacam Dapatkah Anda mengubah cara berpikir seseorang sehingga mereka tertarik menggunakan jasa atau produk bank yang ditawarkan? Humas dan Pers Biasanya, humas eksternal berkomunikasi melalui media massa. Koran dan majalah mendapatkan sebagian besar pemasukan dari pemasangan iklan, namun mereka merangsang minat pembaca dengan mengetengahkan artikel-artikel menarik tentang topik yang menyangkut kesenangan pembaca. Gambar di bawah ini menunjukkan kaitan antara publisitas, humas dan relasi pers. Humas mengisi keseluruhan peran stratejik, sedang publisitas (menciptakan berita) dan relasi pers (memastikan bahwa berita itu dicetak) mengisi posisi taktis. Kerapkali manajer atau pelaku humas merupakan mantan wartawan yang memahami aktivitas apa yang layak berita atau tidak dan mampu menghasilkan siaran pers mengenai perusahaan yang nantinya pasti dipublikasikan. Tabel berikut menunjukkan kriteria pembuatan siaran pers agar bisa dimuat dalam media. Gambar Publisitas, Humas dan Relasi Pers

STRATEJIK Humas: membentuk serta menjaga reputasi yang baik dengan publik TAKTIS Publisitas: menciptakan kisah berita yang baik tentang organisasi, produk dan aktivitasnya TAKTIS Relasi pers: membentuk dan menjaga citra positif dengan media massa

Tabel Kriteria siaran pers yang sukses Kriteria Cerita mesti layak berita, yaitu halhal yang menarik minat pembaca Contoh Artikel mengenai harga baru yang lebih murah tidak cukup layak berita; tapi, artikel tentang pembukaan pabrik baru yang bisa menyerap 1.000 tenaga kerja layak untuk diberitakan Cerita mengenai mobil produksi terbaru yang ditawarkan dengan harga terendah di pasar sebesar Rp 97 juta mungkin tidak akan diterbitkan; cerita mengenai mobil produksi pabrik anda yang sukses menjuarai reli safari se Asia Tenggara hampir pasti akan diterbitkan Sebuah artikel mengenai kompetisi memancing yang anda sponsori tidak akan diterbitkan dalam Swa Sembada; namun artikel mengenai perusahaan anda

Berita tidak boleh hanya sekedar kedok dari iklan tersamar

Cerita mesti sesuai dengan gaya isi koran majalah atau koran

mengambil alih perusahaan pesaing, hampir pasti akan diterbitkan. Dewasa ini, manajer pemasaran dan humas dituntut bekerja sama, namun mereka tidak selalu sepakat. Manajer pemasaran lebih berorientasi laba, sementara praktisi humas melihat fungsi utamanya adalah menyiapkan dan menyebarkan komunikasi. Perbedaan ini kini terjembatani oleh penerapan marketing public relations (MPR) yang secara langsung mencoba mendukung promosi produk serta pembentukan citra merek dan korporat. Jadi MPR lebih berfungsi untuk mendukung program pemasaran, sehingga aktivitas-aktivitas MPR harus menjadi bagian atau dipadukan dengan program pemasaran. Misalnya, aktivitas MPR produsen rokok antara lain bertujuan menekan persepsi masyarakat bahwa rokok adalah musuh masyarakat. Di saat efektifitas iklan massa dirasa makin menurun, belakangan pemasar lebih memalingkan perhatiannya kepada MPR. Mereka menyadari bahwa MPR sangat efektif dalam membangun awareness danbrand knowledge. MPR juga efektif dari segi biaya ketimbang iklan. Yang jelas, PR atau humas yang kreatif bisa mempengaruhi awareness publik dengan biaya sepersekian saja dari biaya iklan. Perusahaan tak perlu membayar space atau waktu yang disediakan oleh media. Mereka hanya cukup menggaji beberapa staf untuk membuat dan menyebarkan cerita serta mengadakan event-event tertentu. Beberapa perusahaan mensponsori bahkan menamai even tersebut dengan nama produk atau perusahaan, seperti Gebyar BCA, Liga Mandiri, HP Hour, dan Kontes Gadis Tiara Sunsilk. Belanja iklan Starbuck di AS selama 10 tahun terakhir tidak lebih dari $ 10 juta, tapi mampu meraih pendapatan US $ 1,3 miliar per tahun. Wal-Mart sukses di dunia ritel hampir tanpa iklan, termasuk Sams Club yang menghasilkan US$ 56 miliar tanpa iklan sama sekali. Contoh di dunia farmasi, Viagra dan Prozac. Di dunia mainan, Pokemon dan Barbie. Di dunia teknologi, Oracle, Cisco, dan SAP. Semua merek ini menghasilkan miliaran dollar dengan biaya iklan minim. MPR juga sangat efektif untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal dan menjangkau kelompok atau etnis tertentu. Sementara praktisi humas akan terus membidik publik sasaran melalui media massa, MPR kini justru makin kerap memanfaatkan teknik dan teknologi pemasaran respon langsung (directresponse marketing) agar dapat menjangkau anggota audiens sasaran secara one to one. Humas dan direct-response marketing dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan berikut: o Menciptakan kegairahan pasar sebelum program iklan dimulai: Misalnya, kesempatan pengumuman produk baru bisa menjadi peluang untuk menggerakkan publisitas dan untuk mendramatisir produk. o Mengembangkan basis pelanggan inti: Pemasar makin menyadari pentingnya memelihara loyalitas pelanggan, lantaran biaya memelihara satu pelanggan ternyata jauh lebih murah ketimbang menjaring satu pelanggan baru. o Menjalin hubungan one-to-one dengan para pelanggan: Pemasar bisa saja menggunakan hotline telpon atau nomer telpon bebas pulsa, juga Internet, untuk menjalin dan menjaga hubungan dengan pelanggan secara perseorangan. o Merubah pelanggan yang puas menjadi pembela (advocate): Basis data dan profil konsumen dapat menjamin kepuasan konsumen yang secara sukarela berperan sebagai model dan jurubicara produk. o Mempengaruhi tokoh berpengaruh : Influencer bisa saja seorang tokoh seperti guru, dokter, atau apoteker, namun dapat juga seseorang yang memiliki hubungan khas one-to-one dengan konsumen, seperti penata rambut, misalnya. Jika perusahaan bisa menyodorkan cerita yang menggigit, besar kemungkinan media-media berita akan mencaploknya dan publikasi itu mungkin bisa bernilai sama dengan iklan beranggaran jutaan

atau miliaran rupiah. MPR dianggap lebih kredibel ketimbang iklan. Beberapa pakar mengatakan bahwa konsumen lima kali lipat lebih mudah terpengaruh oleh teks editorial ketimbang oleh iklan. Media massa tentu saja berhak untuk mengubah cerita, membumbuinya, memberi komentar atau merubah sudut pandang cerita untuk memenuhi tujuan mereka sendiri. Perusahaan kadang tak bisa berbuat banyak mengenai hal ini. Karena alasan-alasan inilah, manajer humas mesti mengelola relasi yang baik dengan media. Terkadang hal ini tidak terlepas dari entertainment bisnis, namun yang pasti perusahaan mesti melakukan berbagai upaya untuk mempermudah kerja para wartawan. Sebuah siaran pers yang ditulis dengan baik biasanya akan dimuat media persis seperti aslinya, karena staf redaksi sudah terlalu sibuk tanpa menulis ulang sesuatu yang sudah sempurna. Majalah dan koran pun diuntungkan. Biasanya, redaksi mesti membayar untuk isi koran, entah membayar penulis paruh waktu untuk menghasilkan artikel ataupun menggaji sejumlah wartawan untuk menulis berita yang menarik. Sebuah siaran pers yang bagus jarang membutuhkan begitu banyak ataupun tidak memerlukan editing dan kerja lapangan untuk para wartawan, sehingga siaran pers ini akan mengisi tempat dalam koran dan hanya memakan biaya yang sedikit. Staf humas kerap mengatur sebuah media event, misalnya berupa acara peluncuran poduk baru atau pengumuman perubahan strategi perusahaan. Biasanya mereka akan mengundang wartawan, mengatur makan siang dilengkapi acara minum-minum dan mengundang pertanyaan mengenai perkembangan baru yang terjadi dalam jumpa pers. Acara seperti ini hampir pasti berhasil bila fondasi kerja yang cukup kokoh antara keduanya sudah tertanam lebih dulu. Para wartawan cenderung curiga pada media event, terkadang mereka merasa bahwa perusahaan sedang berusaha membeli mereka dengan menyajikan buffet dan minuman enak. Kalau fondasi kerja belum terbina, bisa-bisa mereka mungkin menolak pesan yang humas coba sampaikan secara positif dan bahkan mungkin akan menulis artikel yang kurang menguntungkan perusahaan. Untuk meminimalkan peluang ini, media event mesti memperhatikan sejumlah aturan dasar berikut ini: 1. Jangan mengadakan media event ataupun jumpa pers, kecuali bila anda mengumumkan sesuatu yang menarik perhatian pers. 2. Periksa apakah ada konotasi negatif dalam pengumuman anda atau tidak. 3. Hadirkan sejumlah eksekutif senior perusahaan untuk berbicara pada insan pers, jadi tidak hanya bagian humas saja yang hadir. 4. Kalau memang perlu, hanya mengundang wartawan yang menurut anda memiliki relasi baik dengan anda. 5. Jangan terlalu royal dalam menyajikan makanan dan minuman. 6. Pastikan bahwa ekskutif senior anda atau siapapun yang akan berbicara pada pers, cukup siap atau terlatih untuk melakukannya. Hal ini sangat penting, apalagi bila ditayangkan di layar kaca. 7. Siap menjawab segala pertanyaan dengan jujur. Wartawan biasanya cukup mampu mengendus kebohongan ataupun penyangkalan. Para wartawan lebih suka bisa berbicara dengan para pimpinan perusahaan yang sebenarnya ketimbang hanya diijinkan untuk berbicara dengan bagian humas; namun, humas perlu memastikan bahwa eksekutif mampu mengatasi hujan pertanyaan. Sangatlah bagus bila anda memiliki bagian pers yang bisa menangani pertanyaan wartawan dengan segera, jujur dan antusias dan bisa mengatur acara wawancara dengan manajemen bila dibutuhkan. Humas dan publik lain Humas berurusan dengan publik perusahaan selain pelanggan, yaitu kelompokkelompok berikut ini:

para pemegang saham, yaitu orang-orang yang akan memperoleh laporan tahunan perusahaan, hak-hak khusus dan sebagainya; pemerintah dan parlemen, yaitu pejabat berwenang yang akan dihubungi perusahaan mengenai perijinan dan perundang-undangan tertentu. para tenaga kerja; kelompok penekan seperti para aktivis lingkungan atau pelobi.

Kelompok penekan bisa membawa masalah bagi perusahaan, mereka bisa saja menghembuskan publisitas negatif, memblokir pabrik-pabrik perusahaan atau memboikot produkproduk perusahaan. Hal ini bisa ditangani secara efektif dengan melancarkancounterpublicity (publisitas tangkisan). Terkadang, publisitas yang merugikan yang dihembuskan kelompok penekan bisa dilawanbalik dengan iklan. Misalnya, McDonalds pernah diserang para aktivis lingkungan karena secara tidak langsung McDonalds dituduh ikut menghancurkan hutan tropis demi produksi daging sapi murah. McDonalds meresponnya dengan menayangkan sejumlah iklan satu halaman penuh di media pers yang menyatakan bahwa hamburger-hamburger mereka, diolah dari sumber-sumber yang ada di negara tempat hamburger itu dikonsumsi dan daging-daging itu tidak diimpor dari negara-negara berkembang. Seorang wartawan yang menerima berita negatif dari kelompok penekan biasanya akan merespon dengan menggali sisi lain berita itu dari pihak perusahaan. Hal ini tidak hanya disebabkan alasan hukum, karena koran bisa dituntut atas pencemaran nama baik bila mereka mencetak berita yang ternyata tidak benar, namun juga karena sebagian besar wartawan ingin bersikap profesional dan mereka ingin memastikan akurasi serta kejujuran berita. Mereka mungkin akan meminta tanggapan dari bagian humas, manajer humas atau bahkan eksekutif senior melalui pemberitahuan mendadak atau bahkan tanpa menyampaikan pemberitahuan lebih dulu. Jadi sebaiknya perusahaan selalu siap setiap saat dan menjawab pertanyaan-pertanyan yang diajukan dengan selengkap mungkin. Namun, lebih baik menunda komentar ketimbang mengatakan sesuatu yang akan memperburuk keadaan! Dalam situasi ini, lebih baik mengucapkan Maaf, saya akan memikirkannya dulu dan akan menjawabnya nanti ketimbang mengucapkan kalimat klise seperti no comment. Kata-kata pertama paling tidak mengesankan bahwa anda ingin membantu, sementara no comment mengesankan bahwa anda ingin menyembunyikan sesuatu. Defensive PR merupakan respon terhadap serangan dari luar perusahaan dan upaya-upaya menetralkan serangan itu. Serangan-serangan mungkin berasal dari kelompok penekan, wartawan investigasi atau dari anggota parlemen. Cara teraman menangani jenis serangan ini adalah dengan mulai berusaha memahami sang musuh dan agar hal itu bisa terjadi, pertanyaan-pertanyaan berikut mesti dilontarkan: 1. Apakah mereka memiliki bukti atas kritik mereka? 2. Fakta apa yang bisa mereka gunakan? 3. Siapa yang coba mereka pengaruhi? 4. Bagaimana cara mereka melakukannya? Bila kelompok penekan memiliki bukti atas kritik mereka, maka perusahaan perlu melakukan sejumlah tindakan penyesuaian untuk memadamkan kritik-kritik itu, bila hal ini tidak dilakukan, maka masalah ini akan terus berlarut-larut. Bagian humas yang baik akan selalu memberi tanggapan. Siapapun yang menonton acara jurnal investigasi di televisi, pasti akan menyimpulkan bahwa manajer atau direktur perusahaan yang buru-buru kabur dan hanya menyisakan pernyataan no

comment akan nampak bersalah, sementara orang-orang yang siap diwawancarai selalu nampak jujur (tentu saja sampai wartawan memperoleh bukti yang tak bisa dibantah lagi). Proactive PR dengan sistematis berusaha mempengaruhi opini, tanpa menunggu datangnya serangan eksternal. Manajer akan memutuskan sejumlah hal di bawah ini: 1. Siapa yang perlu dipengaruhi? 2. Apa yang kita butuhkan untuk mempengaruhi mereka? 3. Bagaimana kita bisa mempengaruhi mereka? 4. Bagaimana cara menyusun argumen dengan cermat agar dampak bisa dimaksimalkan? Intinya, jauh lebih baik agar kita bersikap proaktif ketimbang hanya defensif (atau reaktif), karena dengan bersikap proaktif, humaslah yang memegang kendali atas proses pembentukan opini dan bagian humas juga akan lebih siap. Bila perusahaan merencanakan tempat pembuangan limbah di lahan yang indah, lebih baik mereka menghubungi Walhi sebelumnya dan meminta pendapat mereka, ketimbang menanggung protes pada akhirnya serta habis waktu untuk membereskan masalah itu! Apa yang humas akan lakukan Berikut ini adalah hal yang akan dilakukan humas yang baik bagi perusahaannya: 1. Mampu membantu membangun citra positif. 2. Mampu menetralkan publisitas negatif. 3. Mampu meningkatkan motivasi para karyawan. 4. Mampu mendukung efektivitas iklan dan wiraniaga. Di sisi lain, hal berikut ini adalah hal-hal yang tidak akan dilakukan humas untuk perusahaan: 1. Humas tidak bisa mengatrol angka penjualan. 2. Tidak akan menutupi sesuatu yang akan merugikan perusahaan. 3. Tidak akan menggantikan aktivitas promosi lainnya. Intinya, humas akan bekerja efektif bila menjadi bagian program aktivitas promosi yang terencana dan terpadu yang juga melibatkan bagian iklan, promosi penjualan dan personal selling. Humas tidak akan berfungsi efektif bila terisolasi dari bagian lain dan hanya sekali-sekali saja digunakan bila ada krisis bak pemadam kebakaran. Humas internal Tujuan aktivitas humas internal adalah untuk mendorong para karyawan agar mereka lebih bersemangat pada tugas mereka serta tujuan organisasi. Sebenarnya benefit juga akan dirasakan karyawan sendiri: kebanyakan orang bangga menjadi bagian organisasi yang bereputasi baik dan mereka pasti akan terkayuh semangatnya dan melakukan yang terbaik bagi pekerjaan mereka. Pekerjaan mendominasi keseharian seorang karyawan; kerja merupakan bagian hidup seseorang dan memberi peluang bagi seseorang untuk melakukan sesuatu yang berguna. Menciptakan rasa bangga pada organisasi dan pekerjaan bisa disemaikan dengan cara mengupayakan sejumlah poin yang tercantum pada Tabel. Faktor-faktor ini disimpulkan dari hasil studi riset yang melibatkan 82 perusahaan selama lima tahun. Dari perspektif karyawan, perusahaan perlu memberikan jawaban atas pertanyaanpertanyaan berikut ini: 1. Apa tugas saya? 2. Bagaimana cara saya menjalankannya?

3. Apakah ada orang yang akan peduli? Saat perusahaan sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, karyawan akan menginginkan jawaban untuk pertanyaan lain: 1. Bagaimana kondisi kita? 2. Bagaimana kita mampu beradaptasi pada perubahan situasi? 3. Bagaimana saya bisa menolong?

Anda mungkin juga menyukai