Anda di halaman 1dari 27

BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah Resiko
Perilaku Kekerasan merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan
pada pasien gangguan jiwa. Sering tampak klien prilaku kekerasan diikat secara tidak
manusiawi disertai bentakan dan pengawalan oleh sejumlah anggota keluarga bahkan
polisi di bawa ke rumah sakit. Perilaku Kekerasan seperti memukul anggota
keluarga/orang lain, merusak alat rumah tangga dan marah-marah merupakan alasan
utama yang paling banyak dikemukakan oleh keluarga. Penanganan oleh keluarga
belum memadai, keluarga seharusnya mendapat pendidikan kesehatan tentang cara
merawat klien (manajemen perilaku kekerasan).
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain
maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal
atau marah yang tidak konstruktif (Stuart dan Sundeen, 1995).
Prilaku kekerasan adalah suatu bentuk prilaku yang bertujuan untuk melukai
seseorang secara fisik maupun psikologis. Prilaku kekerasan dapat di lakukan secara
verbal, di arahkan pada diri sendiri,orang lain dan lingkungan (modul MPKPT).
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk memfasilitasi psikoterapi
terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama yang bertujuan untuk memantau dan
meningkatkan hubungan interpersonal antara anggota yang memiliki karakteristik
yang sama.
TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan adalah terapi yang menggunakan
aktivitas sebagai latihan mempresepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus
yang dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan tiap sesi.
Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulasi dalam
kehidupan menjadi adaptif Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana
seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap
diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk
mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif (Stuart dan
Sundeen, 1995).

TAK.RPK

B. Tanda dan gejala prilaku kekerasan


1. Data prilaku kekerasan dapat di peroleh melalui observasi atau wawancara tentang
prilaku berikut ini:
a. Fisik
1) Mata melotot atau pandangan tajam
2) Tangan mengepal
3) Rahang mengatup
4) Wajah memerah
5) Postur tubuh kaku
b. Verbal
1) Mengancam
2) Mengumpat dengan kata-kata kotor
3) Suara keras
4) Bicara kasar, ketus
c. Perilaku
1) Menyerang orang lain
2) Melukai diri sendiri/orang lain
3) Merusak lingkungan
4) Amuk/agresif
d. Faktor yang Berhubungan
1) Ketidakmampuan mengendalikan dorongan amarah
2) Stimulus lingkungan
3) Konflik interpersonal
4) Status mental
5) Putus obat
6) Penyalahgunaan narkotik/alkoholik
e. Data Utama
1) Sikap bermusuhan
2) Melukai diri/orang lain
3) Merusak lingkungan
4) Perilaku amuk/agresif
C. Diagnosa Keperawatan
Resiko Perilaku Kekerasan
Diagnosa keperawatan sesuai dengan data yang di dapat dan saat itu tidak
melakukan prilaku kekerasan tetapi pernah melakukan perilaku kekerasan dan
belum mempunyai kemampuan mencegah atau mengontrol prilaku kekerasan
tersebut

TAK.RPK

D. Pohon Masalah
HDR (Harga Diri Rendah)
Halusinasi
Resiko Perilaku Kekerasan
Melukai Diri Sendiri
Melukai Orang Lain
(Sumber : Keliat, 1999)
E. Tindakan keperawatan
1. Tujuan
a. Pasien dapat mengindentifikasi penyebab prilaku kekerasan
b. Pasien dapat mengindentifikasi tanda tanda prilaku kekerasan
c. Pasien dapat menyebutkan jenis jenis prilaku kekerasan yang pernah pasien
lakukan
d. Pasien dapat menyebutkan akibat dari prilaku kekerasan yang di lakukan
e. Pasien dapat mencegah dan mengontrol prilaku kekerasan
f. Pasien dapat mencegah/ mengontrol prilaku kekerasan secara fisik, spritual,
sosial dan dengan terapi psikofarmaka.
2. Strategi pelaksanaan
a. Sp 1 : Membina hubungan saling percaya, indentifikasi penyebab perasaan
marah, tanda dan gejala yang di rasakan , prilaku kekerasan yang di lakukan,
b. Sp 2 : Latihan mengontrol prilaku kekerasan secara fisik ke 1 dan secara
fisik ke 2
- Latihan secara fisik 1: tarik nafas dalam
- Latihan secara fisik 2 : pukul kasur dan bantal
- Susun jadwal kegiatan harian
c. Sp 3 : Latihan mengontrol prilaku kekerasan secar sosial /verbal
- Evaluasi jadwal harian untuk 2 cara fisik
- Latih mengungkapkan rasa marah secara verbal : menolak dengan baik,
meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan denga baik
- Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal
d. Sp 4 : Latihan mengontrol prilaku kekerasan secara spritual
- Diskusikan hasil mengontrol prilaku kekerasan secar fisik dan sosial
- Latihan solat dan berdoa
- Buat latihan solat dan berdoa
e. Sp 5
TAK.RPK

: Latih mengontrol prilaku kekerasan dengan obat


3

TAK.RPK

Evaluasi jadwal kegiatan pasien untuk untuk cara mencegah marah yang
sudah di latih
Latih pasien minum obat dengan teratur dengan lima benar
Susun jadwal minum obat

BAB 2
PROPOSAL PERENCANAAN
TAK ( SESI I dan SESI II )

A. Definisi
TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) stimulasi persepsi perilaku kekerasan
adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai latihan mempresepsikan stimulus
yang disediakan atau stimulus yang dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi
dan ditingkatkan tiap sesi. Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap
berbagai stimulasi dalam kehidupan menjadi adaptifisi
B. Aktifitas
1.
2.
3.
4.
5.

TAK stimulasi persepsi : mengenal prilaku kekerasan yang biasa di lakukan


TAK stimulasi persepsi : mencegah prilaku kekerasan fisik
TAK stimulasi persepsi : mencegah prilaku kekerasan sosial
TAK stimulasi persepsi : mencegah prilaku kekerasan spritual
TAK stimulasi persepsi : Mencegah prilaku kekerasan dengan patuh
mengkonsumsi obat

C. Prinsip TAK
Prinsip yang di gunakan dalan TAK adalah : homogen (pasien yang sejenis
dengan ganguan stimulasi persepsi prilaku kekerasan)
D. Persiapan melakukan TAK
1. Persyaratan Umum kriteria peserta
- Klien yang tidak terlalu gelisah.
- Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya Terapi
Aktifitas Kelompok
- Klien tindak kekerasan yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi
dalam kelompok kecil
- Klien tenang dan kooperatif
- Kondisi fisik dalam keadaan baik
- Mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas
- Klien yang dapat memegang alat tulis
2. Tata Tertib :
- Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
- Berpakaian rapi dan bersih
- Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama kegiatan
TAK
TAK.RPK

Peserta boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib dibacakan selama


5 menit, dan bila peserta tidak kembali ke ruangan maka peserta tersebut
diganti peserta cadangan
Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata tertib
dibacakan. Bila peserta meninggalkan ruangan dan tidak bisa mengikuti
kegiatan lain setelah dibujuk oleh fasilitator, maka peserta tersebut tidak
dapat diganti oleh peserta cadangan.
Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai
Peserta yang ingin mengajukan pertanyaan, mengangkat tangan terlebih
dulu dan berbicara setelah dipersilahkan.
TAK berlangsung selama 45 menit dari pukul 09.00 sampai selesai.

3. Kriteria Hasil
a. Evaluasi Struktur
- Kondisi lingkungan tenang
- Posisi tempat di Pendopo Ruang Elang
- Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
- Alat yang digunakan dalam kondisi baik
- Leader, Co-leader, Fasilitator, observer
mestinya.

berperan

sebagaimana

b. Evaluasi Proses
- Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
- Leader mampu memimpin acara.
- Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
- Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
- Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
- Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
- Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
c. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
- Menjelaskan apa yang sudah dijelaskan oleh Leader
- Menyampaikan dan mempraktikan kegiatan kembali
4. Pengorganisasian
a. Pelaksanaan :
Hari/Tanggal

Waktu
Alokasi waktu
TAK.RPK

: Kamis, 16 April 2015 (Sesi I dan II)


Jumat, 17 April 2015 (Sesi III)
Sabtu, 18 April 2015 (Sesi IV dan V)
: Pkl. 09.00 WIB s.d selesai (Sesi I, II, III, dan IV)
Pkl. 12.00 WIB s.d selesai (Sesi V)
: Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
6

Tempat

Terapi kelompok (25 menit)


Penutup (10 menit)
: Pendopo Ruang Elang RSK Alianyang
Ruangan Elang RSK Alianyang

b. Tim Terapi
1) Leader

: Fadillah Pahmi (Sesi I dan II)


Aspiyanti (Sesi III)
Ade Maulana (Sesi IV dan V)
Uraian tugas :
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalannya terapi kelompok
Memimpin diskusi

2) Co-leader

: F. Eka Ferawaty (Sesi I dan II)


Dani Aprizal (Sesi III, IV dan V)
Uraian tugas :
- Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
- Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
- Membantu memimpin jalannya kegiatan
- Menggantikan leader jika terhalang tugas

3) Observer
: Ayi Anjani
Uraian tugas :
- Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara
- Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok dengan evaluasi kelompok
4) Fasilitator

: Dani Aprizal
Arista Pratama
Abang Johardi
Ade Maulana Pamungkas
Aspiyanti
Cucu Anggraini
Fadillah Pahmi
F. Eka Ferawaty
Uraian tugas :
- Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
- Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
- Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
- Membimbing kelompok selama permainan diskusi
- Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
- Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

TAK.RPK

c. Tim Peserta
Nama Peserta Terapi Aktivitas Kelompok:
- Herman
- Baharudin
- Yosmanto
- Iskandar
- Rama
Peserta Cadangan:
- Juliandi
- Kiung Jong Kong

TAK.RPK

BAB III
RENCANA KEGIATAN

Sesi 1 : Mengenal Perilaku Kekerasan yang Biasa Dilakukan


Tujuan
1. Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya.
2. Klien dapat menyebutkan respons yang dirasakan saat marah (tanda dan
gejala marah).
3. Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (prilaku
kekerasan).
4. Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan.

Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Di pendopo ruang elang

Alat
1. Papan nama klien dan terapis
2. Buku catatan dan pulpen
3. Jadwal kegiatan klien

Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi

Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam teraupetik
Selamat pagi semuanya.
Perkenalkan kami adalah mahasiswa keperawatan yang akan
memberikan TAK kepada bapak dan abang yang ada disini, apakah
semuanya bersedia?
Perkenalkan nama saya. dan teman saya.

TAK.RPK

Kami kan sudah memperkenalkan nama kami satu persatu tadi,


bagaimana kalau bergantian bapak dan abang yang ada di sini
memperkenalkan namanya masing-masing! Baik, nama anda
siapa?...........
b. Evaluasi /validasi
Bagaimana perasaannya pagi ini? Apakah tidur semalam
nyenyak?
Apa masalah yang ada pada bapak dan abang pada pagi ini?
Bagaimana kalau kita menjelaskan satu persatu ya?
c.

Kontrak
Tujuan kami disini adalah untuk bagaimana bapak dan abang
mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan..
Aturannya adalah sebagai berikut..
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis.
- Lama kegiatan 45 menit.
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap Kerja
a. Mendiskusikan penyebab marah
Bagaimana pengalama bapak dan abang tiap kali marah?
Apa saja tanda dan gejala yang dirasakan bapak dan abang jika
penyebab marahnya datang?
Perilaku kekerasan apa saja yang pernah dilakukan bapak dan
abang? Apakah secara verbal? Apakah sampai merusak
lingkungan? Apakah sampai mencederai orang lain? Dan apakah
sampai melukai diri sendiri?
Bagaimana kalau kita peragakan salah satu perilaku kekerasan
yang biasa bapak dan abang lakukan dengan cara yang aman?
Bagaimana perasaannya setelah melakukan tindakan tadi?
Apakah bapak dan abang disini tau apasaja dampak serta akibat
dalam perilaku kekerasan? Bagus sekali, apalagi??
(Upayakan semua klien terlibat dalam kegiatan)

TAK.RPK

10

Dari penjelasan bapak dan abang tadi, dapat saya simpulkan


bahwa perilaku kekerasan adalah.. tanda dan gejalanya adalah.
Dan akibat perilaku kekerasan adalah
Bagaimana kalau kita mempelajari cara baru untuk menghadapi
marah? Apakah bapak dan abang bersedia?
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaannya setelah mengikuti kegiatan ini? Bagus
sekali, ayo apalagi.?
b. Tindak lanjut
Bagaimana kalau bapak dan abang menjelaskan kembali apa saja
penyebab terjadinya marah? Tanda dan gejalanya?.... serta akibat
perilaku kekerasan??
c. Kontrak yang akan datang
Bagaimana kalau kita belajar cara yang baru untuk mempelajari
cara mencegah perilaku kekerasan? Bagaimana kalau tempatnya di
sini lagi? Baiklah, mari kita istirahat dahulu

Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1,
kemampuan yang diharapkan adalah mengetahui penyebab perilaku,
mengenal tanda dan gejala, perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat
perilaku kekerasan. Formulir evaluasi sebagai berikut :

TAK.RPK

11

Sesi 1 : Stimilasi perilaku Kekerasan


Kemampuan Psikologi

No. Nama klien

Penyebab PK

Memberi Tanggapan Tentang


Mempraktekkan cara
Tanda
& Perilaku
Akibat
mengontrol
PK
gejala PK kekerasan
PK
dengan nafas dalam

1.
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk :
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui penyebab perilaku kekerasan, tanda
dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan, serta
mempraktekkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan nafas dalam. Beri tanda (+) jika mampu
dan beri tanda (-) jika tidak mampu.

2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien.Contoh : Klien mengikuti Sesi 1,
TAK stimulus persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu menyebutkan
penyebab perilaku kekerasannya (disalahkan dan tidak diberi uang),
mengenal tanda dan gejala yang dirasakan (gregeten dan deg-degan),
perilaku kekerasan yang dilakukan (memukul meja), akibat yang dirasakan
(tangan sakit dan dibawa ke rumah sakit jiwa), dan cara mengontrol
perilaku kekerasan dengan latihan tarik nafas dalam. Anjurkan klien
mengingat dan menyampaikan jika semua dirasakan selama di rumah
sakit.

TAK.RPK

12

Sesi 2: Mencegah Perilaku Kekerasan Fisik

Tujuan
1. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dilakukan klien.
2. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku
kekerasan
3. Klien dapat mendemontrasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah
perilaku kekerasan.

Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran
2. Pendopo ruang elang

Alat
1. Papan tulis
2. Buku catatan dan pulpen
3. Jadwal kegiatan klien

Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Permainan

Langkah kegiatan
1. Persiapan
Sesuai kontrak yang kita lakukan tadi, mari kita lanjutkan kegiatan
selanjutnya
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat siang
b. Evaluasi validasi
Bagaimana perasaannya siang ini? Bagus.
Apakah ada kejadian perilaku kekerasan dari penyebab, tanda dan
gejala serta akibatnya?
c. Kontrak
Tujuan kami disini adalah untuk melatih cara fisik untuk mencegah
perilaku kekerasan

TAK.RPK

13

Sebelum memulai kegiatan ini, ada peraturan yang harus diikuti, yaitu
tidak boleh makan, minum atau merokok selama pelaksanaan kegiatan
ini, waktunya kurang lebih hanya 45 menit, semua peserta wajib
mengikuti kegiatan sampai akhir. Apakah yang lain bersedia?
3. Tahap kerja
Apa kegiatan yang biasa bapak dan abang lakukan di rumah? Apakah
bersih-bersih lingkungan? Berkebun? Atau ada kegiatan yang lain?
Bagaimana kalau kita hari ini membersihkan lingkungan agar
lingkungan bersih dan sehat, apakah bapak dan abang disini bersedia?
Bagus sekali
Tujuan dari kegiatan fisik ini adalah untuk menyalurkan kemarahan
secara sehat untuk mengontrol emosi bapak dan abang yang ada disini
Bagaimana kalau kita melakukan kegiatannya sekarang? Oke, mari
kita bersih-bersih..
(Menanyakan perasaan klien setelah mempraktekan cara penyaluran
kemarahan)
(Upayakan semua klien berperan aktif)
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaannya setelah melakukan aktifitas tadi? Bagus
sekali.
Sampai saat ini bapak dan abang dapat mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir, mari berikan aplause untuk semua
b. Tindak lanjut
Bagaimana kalau kita memasukan kegiatan ini kedalam jadwal
mingguan? Kita masukan ke dalam jadwal untuk melakukan
bersih-bersih ini agar lingkungan enak di lihat dan perasaan kita
pun jadi santai dan rileks
c. Kontak yang akan datang
Terima kasih semuanya atas kerjasamanya setelah melakukan
kegiatan hari ini, bagaimana kalau nanti kita belajar dengan cara
yang lain untuk mengontrol emosi? Oke, semuanya mau? Kita akan
melakukan kegiatan interaksi sosial.
TAK.RPK

14

Mau kapan melaksanakannya? Bagaimana besok pagi setelah


melakukan senam pagi? Maunya dimana? Bagaimana kalau
melakukannya di dalam ruangan?
Oke terima kasih semuanya, sampai jumpa besok ya.

Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada


tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 2,
kemampuan yang di harapakan adalah dua kemampuan mencegah perilaku
kekerasan secara fisik. Formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi 2: Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan
Kemampuan mencegah perilaku kekerasan fisik
No

Nama klien

Mempraktekkan cara fisik yang pertama

Mempraktekkan
fisik yang kedua

cara

1.
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk :
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mempraktekkan 2 cara fisik untuk mencegah
perilaku kekerasan. Beri tanda (+) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.
2. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada


catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan, klien mampu mempraktekkan tarik
nafas dalam, tetapi belum mampu mempraktekkan pukul kasur dan
bantal. Anjurkan dan bantu klien mempraktekkan di ruang rawat (buat
jadwal).

TAK.RPK

15

Sesi 3 : Mencegah perilaku kekerasan Sosial

Tujuan
1. Klien dapat mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa memaksa
2. Klien dapat mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati tanpa
kemarahan

Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat
1. Kertas nama pasien dan terapis
2. Buku catatan dan pulpen
3. Jadwal kegiatan klien

Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran / simulasi

Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 2
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi semuanya?
b. Evaluasi /Validasi
Bagaimana perasaannya pagi ini? Bagaiman tidurnya tadi
malam?
Apa saja penyebab marah?.... Apa saja tanda dan gejalanya?...
Serta apa saja dampak dari perilaku kekerasan?.... ada yang mau
menjelaskannya? Bagus, mari jelaskan? Bagus sekali jawabannya
tepat.
c. Kontrak
Tujuan kegiatan pagi ini adalah cara interaksi sosial gunanya
untuk mencegah perilaku kekerasan
Sebelum memulai kegiatan ini, ada aturan dalam kegiatan yaitu
bapak dan abang jika ingin meninggalkan kegiatan harus izin
dengan terapis, lama kegiatannya 45 menit, dan semuanya harus

TAK.RPK

16

mengikuti kegiatan sampai akhir! Bagaimana apakah setuju


semua? Baiklah mari kita mulai kegiatan pagi ini dengan membaca
doa menurut keyakinan masing-masing, berdoa di persilahkan
3. Tahap kerja
Pertama kita akan memulai kegiatan dengan permainan, siapa yang
gagal dalam permainan harus dapat mengenalkan namanya dan
memperagakan apa yang di sampaikan oleh terapis! Bagiaman apakah
semuanya setuju..?
Saya dan teman saya akan memperagakan dulu cara permainannya,
selanjutnya bapak dan abang dapat memperagakanya
(Terapis mendemontrasikan permainan.)
Mari kita coba permainannya..
Ayo silahkan bapak/abang mempersilahkan memperkenalkan
namanya? Bagus sekali, selanjutnya mari kita melatih cara interaksi
dengan baik! Bagus sekali bapak/abang (berikan aplause)
(Terapis memperagakan cara meminta barang dengan baik)
Terapis mendemonstrasikan cara meminta sesuatu tanpa paksaan
yaitu, Saya perlu/ingin/minta...., yang akan saya gunakan untuk.....
Terapis mendemonstrasikan cara menolak dan menyampaikan rasa
sakit
hati
pada
orang
lain,
yaitu,Saya
tidak
dapt
melakukan...atauSaya tidak menerima dikatakan .....atau Saya
kesal dikatakan seperti....
(Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan ulang
cara yang di ajarkan)
(Ulangi sampai semua klien mencoba)
(Memberikan pujian pada peran serta klien)
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Baiklah, bagaimana perasaannya setelah melakukan kegiatan tadi?
Sudah berapa banyak jumlah cara untuk mencegah perilaku
kekerasan yang telah kita pelajari tadi? Bagus sekali

TAK.RPK

17

b. Tindak lanjut
Bagaimana kalau kita menggunakan kegiatan fisik dan interaksi
sosial ini dalam kegiatan sehari-hari? Selanjutnya mari lakukan
kegiatan fisik dan interaksi sosial ini secara teratur dengan teman
yang ada di kamar ya
Bagaiman kalau kita memasukan kegiatan ini kedalam jadwal
harian? Bagus sekali, biar kita bisa melakukan kegiatan interaksi
sosial ini setiap hari..
c. Kontrak yang akan datang
Selanjutnya kita akan melakukan cara yang baru untuk
mengontrol emosi, yaitu dengan cara beribadah..
Mau tempatnya dimana? Bagaimana kalau di pendopo di luar
sana? Maunya berapa lama? Bagaimana kalau sampai selesai
kegiatan?
Baiklah sampai jumpa besok, selamat siang

Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses Tak berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 3, kemampuan
klien yang diharapkan adalah mencegah perilaku kekerasan secara sosial.
Formulir evaluasi sebagai berikut:

Sesi 3: Stimulasi persepsi perilaku kekerasan


Kemampuan mencegah perilaku kekerasan sosial
No Nama Klien

Mamperagakan
cara
Memperagakan caraMemperagakan cara
mengungkapkan
meminta tanpa paksa menolak yang baik
kekerasan yang baik

1.
2.
3.
4.
5.

Petunjuk :

TAK.RPK

18

Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
Untuk tiap klien, beri penilaian akan kemampuan mempraktikkan pencegahan perilaku kekerasan
secara social : meminta tanpa paksa, menolak dengan baik, mengungkapkan kekesalan dengan baik.
Beri tanda () jika klien mampu dan tanda () jika klien tidak mampu.

2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti Sesi 3
TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu memperagakan
cara meminta tanpa paksa, menolak dengan baik dan mengungkapkan
kekerasan. Anjurkan klien mempraktikkan di ruang rawat (buat jadwal).

TAK.RPK

19

Sesi 4 : Mencegah Perilaku Kekerasan spiritual

Tujuan
- Klien dapat melakukan kegiatan ibadah secara teratur.

Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Pendopo ruang elang

Alat
1. Papan nama klien dan terapis
2. Buku catatan dan pulpen
3. Jadwal kegiatan klien

Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/ stimulasi

Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi.
b. Menyiapkan alat dan tempat.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi semuanya..
b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaannya pagi ini?
Apa saja penyebab marah?... Apa saja tanda dan gejalanya?...
Serta apa saja dampak dari perilaku kekerasan? Siapa yang bisa
jawab? Ayo, silahkan bapak/abang? Bagus sekali jawabannya,
jadi perilaku kekerasan adalah.. Tanda dan gejalanya
adalah dan dampaknya adalah..
c. Kontrak
Tujuan kami ada disini adalah untuk melatih kegiatan
selanjutnya yaitu beribadah untuk mencegah perilaku
kekerasan
Sebelum melakukan kegiatan ini ada aturannya, yaitu jika
bapak/abang ingin keluar dari kegiatan ini maka wajib untuk

TAK.RPK

20

meminta izin kepada para terapisnya dan kegiatan harus sampai


selesai
3. Tahap kerja
Kegiatan ibadah apa saja yang biasa dilakukan? Mari tulis
kegiatannya. Bagus sekali
Mari kita pilih salah satu kegiatan ibadah yang dapat dilakukan
saat ini, ayo kegiatan apa lagi..?
Mari dipraktikan kegiatan ibadahnya! Bagus sekali Syo siapa
lagi..?
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaannya setelah melakukan kegiatan ibadah
tadi?
Sudah berapa banyak jumlah kegiatan yang sudah kita
pelajari? Ayo sebutkan satu persatu? Bagus sekali..
b. Tindak lanjut
Bagaimana kalau kita melakukan kegitan ini setiap hari untuk
mencegah perilaku kekerasan? Bagus..
Bagaimana kalau kita masukkan ke dalam jadwal hariannya
masing-masing
c. Kontrak yang akan datang
Selanjutnya kita akan mempelajari kegiatan yang selanjunya,
yaitu meminum obat! Apakah yang lain bersedia? Baiklah
Mau jam berapa melakukannya? Bagaimana kalau setelah
makan siang nanti? Mau melakukannya dimana? Bagaimana
kalau di sini lagi?
Baiklah terima kasih banyak atas kerjasamanya, sampai jumpa
nanti siang..

Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan

TAK.RPK

21

tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan Sesi 4,


kemampuan klien yang diharapkan adalah perilaku 2 kegiatan ibadah
untuk mencegah kekerasan. Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 4 : Stimulasi persepsi perilaku kekerasan
Kemampuan mencegah perilaku kekerasan spiritual
Mempraktikkan
kegiatanMempraktikkan kegiatan ibadah
No Nama klien
ibadah pertama
kedua
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk:
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
Untuk tiap klien, beri penilaian akan kemampuan mempraktikkan pencegahan perilaku kekerasan
secara social : meminta tanpa paksa, menolak dengan baik, mengungkapkan kekesalan dengan baik.
Beri tanda () jika klien mampu dan tanda () jika klien tidak mampu.

2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti Sesi 4,
TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu memperagakan
dua cara ibadah. Anjurkan klien melakukannya secara teratur di ruangan
(buat jadwal).

TAK.RPK

22

Sesi 5: Mencegah Perilaku Kekerasan Dengan Patuh Mengonsumsi Obat

Tujuan
1. Klien dapat menyebutkan keuntungan patuh minum obat
2. Klien dapat menyebutkan akibat/ kerugian tidak patuh minum obat
3. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat

Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Pendopo ruang elang

Alat
1. Papan nama pasien dan terapis
2. Buku catatan dan pulpen
3. Jadwal kegiatan klien
4. Beberapa contoh obat

Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab

Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi.
b. Menyiapkan alat dan tempat
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat siang semuanya?
b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaannya siang ini? Bagaimana tadi kegiatannya
setelah melatih kegiatannya? Apakah sudah ada yang dilakukan?
Bagus sekali
c. Kontrak
Tujuan kami di sini adalah sesuai kontrak tadi pagi, kami akan
melatih untuk meminum obat yang baik dan benar
3. Tahap kerja
Apa saja yang bapak dan abang ketahui tentang obat? Apa saja
namanya? Ayo coba jelaskan.

TAK.RPK

23

Kapan saja bapak dan abang meminum obat? Apakah pagi? Siang?
Atau Malam? Bagus sekali, jam berapa saja?
Ada cara untuk meminum obat, yaitu benar obat, benar waktu, benar
obat, benar orang yang meminum obat, benar cara minum obat, dan
benar dosis obat. Diulangi lagi ya.
Coba jelaskan kembali apa saja cara meminum obat..? Bagus
sekali.
Bagaimana perasaannya setelah minum obat?
Apa saja keuntungan patuh minum obat? Keuntungannya adalah
untuk mencegah perilaku kekerasan kambuh
Apa saja akibat/kerugian jika tidak patuh minum obat? Kerugiannya
adalah perilaku kekerasan kambuh kembali
Coba jelaskan kembali apa saja keuntungan dan kerugian dari
meminumobat secara teratur? Tolong jelaskan? Bagus sekali, siap lagi
yang bisa menjawabnya?
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaannya setelah melakukan kegiatan hari ini?
Sekarang berapa banyak kegiatan yang sudah kita latihkan untuk
mencegah perilaku kekerasan? Bagus, apa lagi? Bagus sekali
b. Tindak lanjut
Selanjutnya bagaimana kalau kita melakukan semua kegiatan
yang sudah diajarkan untuk kegiatan sehari-hari? Baiklah
Bagaimana kalau kita memasukkan ke dalam jadwal kegiatan
harian untuk meminum obat ini? Bagus sekali
c. Kontrak yang akan datang
Akhirnya kegiatan sudah selesai dan tidak ada kegiatan selanjutnya,
sebelum menyelesaikan kegiatan hari ini, mari kita membaca doa
sesuai keyakinan kita masing-masing, berdoa dipersilahkan!
Sampai jumpa lagi.

TAK.RPK

24

Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 5,
kemampuan yang diharapkan adalah mengetahui lima benar cara minum
obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat.
Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 5: Stimulasi persepsi perilaku kekerasan


Kemampuan mencegah perilaku kekerasan dengan patuh minum obat
Menyabutkan
Menyebutkan akibat
Menyebutkan lima
No Nama klien
keuntungan
minumtidak patuh minum
benar minum obat
obat
obat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk:
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
Untuk tiap klien, beri penilaian akan kemampuan mempraktikkan pencegahan perilaku kekerasan
secara sosial: meminta tanpa paksa, menolak dengan baik, mengungkapkan kekesalan dengan baik.
Beri tanda () jika klien mampu dan tanda () jika klien tidak mampu.

2. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti Sesi 5, TAK stimulasi
persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu menyebutkan keuntungan
minum obat, belum dapat menyebutkan keuntungan minum obat dan
akibat tidak minum obat. Anjurkan klien mempraktikkan lima benar cara
minum obat, bantu klien merasakan keuntungan minum obat, dan akibat
tidak minum obat

TAK.RPK

25

Gambar Setting Tempat Di Ruangan Elang RSK Alianyang

O
L

CL

F
K
F

K
F

K
F

Keterangan gambar:
L
CL
O
F
K

Leader

Co-Leader

Observer

Fasilitator

Klien

TAK.RPK

26

Gambar Setting Tempat Di Pendopo Ruang Elang RSK Alianyang

O
L

CL

K
F

Keterangan gambar:
L
CL
O
F
K

Leader

Co-Leader

Observer

Fasilitator

Klien

TAK.RPK

27

Anda mungkin juga menyukai