PENGETAHUAN PENANGANAN
BAHAN MAKANAN
dan PERMASALAHANNYA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Tahun 2013
BAHAN AJAR
KURSUS DAN PELATIHAN
PENGETAHUAN PENANGANAN
BAHAN MAKANAN
DAN PERMASALAHANNYA
SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
NONFORMAL DAN INFORMAL
Sejalan dengan visi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan lnformal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yakni
Terselenggaranya layanan pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal untuk mewujudkan insan lndonesia yang berakhlak mulia, berkarakter,
cerdas, terampil, mandiri dan kreatif, dan profesional, diperlukan sistem
pelayanan yang prima.
Dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik lndonesia Nomor 1 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat Jenderal pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan lnformal
menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagai penguatan sistem
manajemen dan dukungan teknis pendidikan anak usia dini, nonformal dan
informal.
Upaya yang dilakukan Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan lnformal
bersama konsorsium kursus dan pelatihan untuk menyusun bahan ajar
kursus dan pelatihan dalam bentuk buku cetak perlu diapresiasi. Selain
sebagai norma, standar, prosedur, dan kriteria, bahan ajar ini sebagai salah
satu upaya meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing lulusan kursus
dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya sesuai dengan
standar nasional pendidikan.
Semoga, bahan ajar ini dapat memberikan manfaat dan memenuhi
kebutuhan peserta didik serta mudah diperoleh sehingga proses
pembelajaran diharapkan dapat berhasil lebih baik.
Jakarta, 24 Juni 2013
Direktur Jenderal,
KATA PENGANTAR
DIREKTUR PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN
Pertama-tama kami menyampaikan puji syukur ke Hadirat Allah yang
Maha Kuasa serta terima kasih dan penghargaan kepada tim penyusun
bahan ajar kursus dan pelatihan yang telah meluangkan waktu, pikiran,
tenaga dan bekerja keras, sehingga bahan ajar kursus dan pelatihan selesai
disusun dan siap dipergunakan oleh peserta didik, penyelenggara kursus
dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya.
Kebijakan menerbitkan bahan ajar kursus dan pelatihan merupakan
salah satu upaya yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan
Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan
lnformal (Ditjen PAUDNI), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud), agar kegiatan pembelajaran pada lembaga kursus dan
pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya dapat didukung oleh
tersedianya bahan ajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan mudah
diperoleh sehingga diharapkan proses pembelajaran dapat berhasil lebih
baik dan efektif.
Bahan ajar ini merupakan sarana untuk lebih mengoperasionalkan
substansi kurikulum berbasis kompetensi pada masing-masing jenis
keahlian, agar peserta didik kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan
nonformal lainnya lebih cepat dalam menguasai materi pembelajaran.
Penerapan bahan ajar yang relevan dan kontekstual dengan kebutuhan
peserta didik akan sangat membantu mereka dalam mempersiapkan diri
untuk mengikuti uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Lembaga
Sertifikasi Kompetensi (LSK) atau lembaga kursus dan pelatihan yang sudah
terakreditasi lembaga oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Nonformal
(BAN.PNF).
Uji kompetensi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Ditjen PAUDNI, Kemdikbud
untuk meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing lulusan kursus dan
pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya sesuai dengan standar
nasional pendidikan. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka penyelenggara
kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya, perlu
menyiapkan pendidik yang mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan
dialogis, serta didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana yang
memenuhi kebutuhan pembelajaran.
Pengetahuan Penanganan Bahan Makanan dan Permasalahannya
iii
Akhirnya saya berharap, bahan ajar ini akan menjadi salah satu media
pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kinerja lembaga-lembaga
kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan nonformal lainnya.
Jakarta, 24 Juni 2013
Direktur,
Dr. Wartanto
NIP. 19631009 198903 1 001
iv
SEKAPUR SIRIH
Alhamdulillahhirobbil'aalamiin, dengan Ridho dan Rahmat yang diberikan Allah SWT kepada penyusun, maka penyusunan buku Pengetahuan Penanganan Bahan
Makanan dan Permasalahannya dapat selesai pada waktunya. Penulisan buku ini
merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) dan
merupakan bahan ajar yang memenuhi standar kompetensi dan sesuai dengan standar
DUDI dalam hal ini industri hotel dan restoran. Peran bahan ajar dalam kegiatan
pendidikan dan pelatihan akan semakin diperlukan oleh setiap pendidik (Instruktur)
LKP agar senantiasa memperbaharui dan memperdalam pengetahuan dan
ketrampilannya sejalan dengan berkembangnya dunia kuliner.
Berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas maka penyusun berupaya untuk
menyiapkan materi bahan ajar Pengetahuan Dalam Penanganan Bahan Makanan
yang sesuai dengan SKKNI, KBK dan SKL pada Level II (Asisten Juru Masak),
Level III (Juru Masak), Level IV (Asisten Kepala Dapur) dan Level V (Kepala
Dapur).
Adapun maksud dari penyusunan bahan ajar ini yaitu sebagai buku paket seorang
Pendidik (Instruktur) dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, selain itu bahan
ajar ini juga berfungsi sebagai acuan dalam proses pembelajaran yang diselenggarakan
oleh Lembaga Kursus Tata Boga.
Akhir kata penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan bahan ajar ini. Harapan kami semoga
buku ini dapat di jadikan referensi bagi para pendidik dalam mengajar di Lembaga
Kursus dan Pelatihan, serta di jadikan pedoman bagi semua peserta didik tata boga.
Penyusun menyadari sepenuhnya memperbaharui pengetahuan (Updating) pada
bahan ajar adalah sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh setiap orang yang
menekuni bidang Pengolahan dan Penyajian Makanan.
Oleh karena itu apabila saat buku ini diajarkan kepada peserta didik sebaiknya
disempurnakan sesuai dengan berkembangnya dunia kuliner yang diakui secara
Internasional, maka penulis berharap informasi-informasi kepada pembaca dan
penggunaan buku ini sebagai masukan dari sesuatu yang baru untuk senantiasa
dapat memperbaiki substansi materi pada buku ini sesuai dengan perkembangan
kuliner dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya serta berlaku secara
Internasional untuk kepentingan anak didik kita dan kesempurnaan buku ini.
Penulis
DAFTAR ISI
SAMBUTAN .........................................................................................
KATA PENGANTAR .............................................................................
SEKAPUR SIRIH ..................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
i
iii
v
vii
viii
BAB I
GASTRONOMI .....................................................................
BAB II
3
3
48
57
60
60
63
71
71
71
73
73
BAB V
PENUTUP ............................................................................
75
76
79
80
vii
DAFTARGAMBAR
Gambar 1
Gambar 2
: Bunga kol putih dan Bunga kol ungu (Google, Wikipedia sayuran,
daging, ikan dan unggas) ......................................................................
Gambar 3
Gambar 4
: Terong ungu lokal, Terong ungu Jepang dan Terong bulat lalap
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .........................
Gambar 7
Gambar 8
10
Gambar 9
10
Gambar 10
11
: Kapri biji kecil dan Kapri Biji besar (Google, Wikipedia sayuran,
daging, ikan dan unggas) ......................................................................
12
13
14
Gambar 14
: Kacang hijau (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ....
15
Gambar 15
16
17
18
Gambar 18
19
Gambar 19
: Butter lettuce (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ...
20
Gambar 20
21
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 11
Gambar 12
Gambar 13
Gambar 16
Gambar 17
viii
Gambar 21
: Curly endive (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ....
22
Gambar 22
22
Gambar 23
24
Gambar 24
25
Gambar 25
26
Gambar 26
27
Gambar 27
27
Gambar 28
28
Gambar 29
: Bok choy (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .........
29
Gambar 30
30
Gambar 31
31
Gambar 32
: Bayam hijau (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .....
32
Gambar 33
33
Gambar 34
34
Gambar 35
: Sawi hijau (Cai sim) (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan
unggas) ................................................................................................
34
35
36
Gambar 38
37
Gambar 39
38
Gambar 40
38
Gambar 41
39
Gambar 42
40
Gambar 43
41
Gambar 44
: Ubi jalar (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ..........
41
Gambar 45
42
Gambar 46
43
Gambar 47
44
Gambar 36
Gambar 37
ix
Gambar 48
: Bit Root (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ...........
44
Gambar 49
: Daun bawang (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) ...
45
Gambar 50
46
47
47
Gambar 53
48
Gambar 54
50
Gambar 55
52
53
Gambar 57
54
Gambar 58
56
Gambar 59
: Sosis sapi (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .........
58
Gambar 60
: Ikan asap (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas) .........
59
Gambar 61
63
Gambar 62
64
Gambar 63
65
Gambar 64
66
Gambar 65
67
Gambar 66
68
Gambar 67
69
Gambar 51
Gambar 52
Gambar 56
BAB I
GASTRONOMI
Perkembangan dunia kuliner saat ini sangatlah pesat, karenanya setiap orang
yang menekuni bidang kuliner pada umumnya dan Lembaga Pendidikan Kursus
pada khususnya sudah seharusnya menguasai Ilmu Gastronomi; ilmu yang
mempelajari bahan makanan dan minuman, cara penyusunan, pengolahan, dan
penyajiannya secara profesional, disamping itu kita juga harus memperbaharui
(updating) pengetahuan dan ketrampilan dibidang tata boga agar tidak tertinggal
dengan perkembangan dunia kuliner.
Materi yang dibahas dalam buku Pengetahuan Penanganan Bahan Makanan
dan Permasalahannya adalah tentang hal-hal yang berhubungan dengan pengetahuan
bahan makanan, cara memilih bahan makanan, karakteristik bahan makanan,
pengetahuan penanganan bahan makanan, pengolahan, penyimpanan dan hasil olah
dari setiap bahan bahan makanan. Namun karena banyaknya bahan makanan dan
hasil olahnya tentunya dalam buku ini akan dibahas bahan makanan yang sering
digunakan dalam pengolahan bahan makanan.
Banyaknya bahan makanan dan hasil olah dari bahan makanan saat ini membuat
terciptanya beraneka ragam hidangan dari bahan makanan tersebut. Tetapi apakah
makanan yang dihasilkan tersebut sudah memenuhi standar kesehatan ? karena
saat ini banyak bahan makanan yang diproses dipertanian menggunakan bahan
kimia ataupun hormon yang berlebihan dan pengaruh sayuran atau buah-buahan
transgenik dan rekayasa genetika yang membahayakan kesehatan, maka sekarang
banyak orang beralih ke sayuran organik yang lebih aman walupun harganya cukup
mahal.
Oleh karena itu teknologi pertanian dan peternakan belum tentu menjamin
hasil pertanian dan peternakannya baik, bahkan justru dapat membahayakan
kesehatan manusia. Kita melihat betapa besarnya permasalahan yang dapat terjadi
dengan bahan makanan yang akan diolah menjadi makanan bila diawali dengan
proses pertanian dan peternakan yang salah, maka akan lebih bermasalah lagi bila
bahan makanan tersebut diolah dengan persiapan dan proses memasak yang salah.
Bila demikian kejadiannya sangatlah perlu kiranya semua orang yang bergerak
dibidang pengolahan dan penyajian makanan mengetahui dan memahami tentang
pengetahuan penanganan bahan makanan agar dapat mengolah makanan dengan
tepat dan menghasilkan hidangan yang baik, lezat dan aman untuk dikonsumsi.
Pengetahuan ini tidak semata diperoleh secara teoritis namun akan dapat lebih akurat
diperoleh dari hasil praktik langsung dalam menangani persiapan dan pengolahan
bahan makanan tersebut.
Maka pengetahuan bahan, persiapan dan penanganan serta pengolahan bahan
makananan dengan berbagai macam metode pengolahan teknologi yang ada saat
Pengetahuan Penanganan Bahan Makanan dan Permasalahannya
ini dan masa yang akan datang sangatlah perlu diajarkan kepada setiap peserta
didik agar mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang pengetahuan bahan
dan cara pengolahan bahan makanan menjadi hidangan yang lezat, bergizi dan
aman untuk dikonsumsi. Pengetahuan dan ketrampilan terhadap teknologi
pengolahan makanan akan melahirkan seni dalam memasak, yaitu suatu seni dalam
menyiapkan dan memasak bebagai hidangan dan minuman secara benar.
Perlu diketahui pula bahwasannya bahan makan yang dipersiapan di dapur
hotel dan restoran adalah bahan makanan yang umum dan lazim digunakan, baik
bahan makanan yang berasal dari Indonesia (bahan lokal) ataupun bahan makanan
yang diperoleh secara import dari negara asalnya. Hal tersebut dikarenakan hidangan
yang diolah berasal dari manca negara sehingga penangannyapun memerlukan
ketrampilan yang baik sehingga menghasilkan hidangan yang berkualitas.
Buku ini menjelaskan semua yang berhubungan dengan persiapan bahan,
penanganan dan pengolahan makanan baik dari dalam ataupun luar negeri yang
dijelaskan dengan detil sebagai bahan ajar bagi instruktur di Lembaga Kursus dan
Pelatihan ataupun sebagai buku paket peserta didik agar lebih mudah mempelajari
dan memahami tentang persiapan bahan, penanganan bahan dan pengolahan
makanan.
Setelah mempelajari buku ini, Instruktur maupun peserta didik diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.
BAB II
PENGETAHUAN PERSIAPAN BAHAN MAKANAN
Secara umum dapat dikatakan bahwa bahan makanan adalah segala sesuatu
yang dapat diolah menjadi makanan. Bahan makanan tersebut dapat dikelompokkan
menjadi tiga kelompok besar berdasarkan sumbernya, yaitu :
A. Bahan makanan nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
B. Bahan makanan yang berasal dari binatang atau hewan termasuk telur
C. Bahan makanan hasil olah dari hewani dan nabati, termasuk susu dan keju
Seorang juru masak sangat perlu mengetahui jenis-jenis bahan makanan
termasuk kualitas, sifat bahan, daya simpan dan kegunaan bahan bahan tersebut.
Kualitas dari makanan yang diolah sangat tergantung dari kualitas bahan makanan
yang digunakan. Disamping jenis bahan makanan, perlu juga diketahui daya simpan
bahan tersebut baik di dalam ruang pendingin, maupun ruang pembeku, karena
masing-masing bahan memiliki daya simpan yang berbeda-beda.
A. BAHAN MAKANAN NABATI
Bahan makanan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuhtumbuhan yang banyak mengandung protein, lemak, vitamin, mineral garam
dan karbihydrate, dikelompokkan menjadi :
1. Sayuran (vegetables), yaitu semua jenis tanaman yang dapat diolah
menjadi makanan. Sebagian sayuran dapat dimakan dalam keadaan mentah
dan sebagian lagi hanya dapat dimakan setelah dimasak.
Sayuran tersebut dapat kita kelompokkan menjadi 8 jenis berdasarkan
dari bagian tumbuhan yang dipergunakan sebagai sayuran, yaitu :
a. Sayuran bunga (flower vegetables)
1) Romanesco
Romanesco merupakan sayuran bunga hasil kawin silang antara
brocolly dan cauliflower (kembang kol), yang bentuk bunganya
kerucut menyerupai stupa dan berwarna putih kehijauan.
Tangkainya menyerupai bunga kol atau cauliflower.
Gbr.1 : Romanesco
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
Pengetahuan Penanganan Bahan Makanan dan Permasalahannya
Cara memilih
a) Pilihlah kelopak bunga yang seragam dari segi bentuk, warna
dan besarnya
b) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan
fisik
c) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba
d) Kelopak bunga terlihat dalam keadaan segar
Sifat dan karakteristik Romanesco
a) Romanesco memiliki bunga agak kasar daripada brocolly dan
cauliflower
b) Struktur Romanesco terlihat lebih rapih dan cantik dibanding
brocolly dan cauliflower
c) Bunga Romanesco kuat dan tidak mudah rusak
Cara menyiangi / menyiapkan
a) Potong batang besar baru kemudian potong tangkai-tangkai kecil
dari setiap kuncup bunga
b) Gunakan pisau yang tajam agar tidak merusak kuncup bunga
c) Jangan memotong Romanesco dari bagian atas bunga
2) Bunga Kol (Cauliflower)
Bunga kol adalah sayuran bunga yang berasal dari kol, berwarna
putih dengan struktur bunga yang rapat.
Cara memilih
a) Pilihlah kelopak bunga yang seragam dari segi bentuk, warna
dan besarnya
b) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan
fisik
c) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba
d) Kelopak bunga terlihat dalam keadaan segar
4
Gbr 3 : Brocolly
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
Cara memilih
a) Rendam terlebih dahulu didalam air garam sebab biasanya
terdapat ulat dibagian dalamnya
b) Pilihlah kelopak bunga yang seragam dari segi bentuk, warna
dan ukurannya
c) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan
fisik
d) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba
e) Kelopak bunga terlihat dalam keadaan segar
Pengetahuan Penanganan Bahan Makanan dan Permasalahannya
Cara memilih
a) Untuk mentimun local pilihlah yang warnanya putih kehijauan
bersih dan tidak banyak hijaunya pada bagian belakangnya karena
bagian hijau tersebut rasanya pahit
b) Mentimun import (mentimun Jepang), pilihlah yang berwarna
hijau tua mulus dan padat
c) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan fisik
d) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba
e) Pilihlah timun yang keras bila ditekan, karena yang lembek bagian
dalamnya yang merupakan rangkaian biji sudah pecah
6
Cara memilih
a) Pilihlah terong yang bentuk dan rupanya seragam sesuai dengan
jenis terong
b) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan
fisik
c) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba
d) Pilihlah timun yang keras bila ditekan, karena yang lembek bagian
dalamnya yang merupakan rangkaian biji sudah pecah
Cara memilih
a) Pilihlah tomat yang bentuk dan rupanya seragam sesuai dengan
jenis tomat
b) Tidak ada bagian yang cacat karena benturan akibat kerusakan
fisik
c) Tidak ada bagian yang rusak / busuk karena mikroba
Sifat dan karakteristik tomat
a) Mudah rusak setelah dipotong karena zat asam pada tomat
membuat bagian yang dipotong tersebut akan cepat membusuk
b) Mudah rusak karena struktur dagingnya yang lembut
Cara menyiangi / menyiapkan
a) Cuci bersih, tiriskan baru dipotong-potong
b) Bila ingin mengupas kulitnya celupkan dalam air mendidih
selama 10 detik
c) Bila digunakan untuk sauce sebaiknya buang kulit dan bijinya
8
4) Paprika
Paprika yang kita kenal ada beberapa warna, yaitu merah, hijau,
kuning dan ungu yang belum begitu populer. Paprika adalah
sejenis cabe yang berbentuk besar bulat agak lonjong mempunyai
tiga atau empat sisi
Gbr 7 : Paprika
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
5) Oyong
Gbr 8 : Oyong
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
Gbr 9 : zuccini
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
10
11
13
15
c) Bila kacang kedelai yang telah direndam ingin dibuat susu terbih
dahulu derebus sampai matang, baru diblender sampai menjadi
halus / juice, kemudian disaring dengan kain yang halus
7) Kacang tanah
Kacang tanah adalah kacang yang dihasilkan dari tanaman kacang
didalam tanah yang akarnya membesar
17
2) Lolorosa
Lolorosa adalah jenis daun selada keriting yang berwarna merah
marun. Daun selada ini biasa digunakan untuk hidangan salad
atau dapat juga dijadikan sebagai alas pada hidangan lauk pauk
yang kering dan sedikit berkuah.
Gbr 18 : Lolorosa
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
19
3) Butter lettuce
Butter lettuce adalah jenis daun selada yang berwarna hijau dan
berdaging tebal. Daun selada ini biasa digunakan untuk hidangan
salad atau dapat juga dijadikan sebagai alas pada hidangan lauk
pauk yang kering dan sedikit berkuah.
20
4)
21
22
Gbr 22 : Aracula
( Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas )
23
Gbr 23 : Tespong
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
Gbr 24 : Pohpohan
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
25
Gbr 25 : Kenikir
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
26
Kemangi
Kemangi termasuk kelompok sayuran daun yang daunnya
berwarna hijau, mempunyai aroma yang tajam, umumnya
digunakan sebagai lalapan, namun dapat juga disajikan sebagai
salad
Gbr 26 : Kemangi
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
Gbr 27 : Radichio
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
Pengetahuan Penanganan Bahan Makanan dan Permasalahannya
27
Gbr 28 : Chicory
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
29
Gbr 30 : Kailan
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
31
32
33
Gbr 34 : Kangkung
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
34
35
22) Brussel
Brussel adalah kol yang masih muda berbentuk bulat kecil
berwarna hijau cerah, umumnya digunakan untuk pelengkap
hidangan utama
Gbr 38 : Brussels
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
37
Gbr 39 : Asparagus
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
Gbr 40 : Fenel
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
38
Gbr 41 : Artichoke
( Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas )
39
1) Kentang
Gbr 42 : Kentang
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
40
41
Gbr 45 : Singkong
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
42
Gbr 46 : Lobak
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
43
Gbr 47 : Radish
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
44
1) Daun bawang
45
Gbr 52 : Chantarelle
Shitake
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
Pengetahuan Penanganan Bahan Makanan dan Permasalahannya
47
Unggas (poultry)
Unggas termasuk kelaurga burung yang dipelihara khusus untuk
mendapatkan dagingnya untuk dikonsumsi.
Keluarga burung yang termasuk unggas adalah :
Gbr 53 : Unggas
a
48
e
Keterangan:
A = Burung Guinea
B = Boiling Fowl
49
b.
c.
Gbr 54 : Ikan
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
Klasifikasi Ikan
Ikan diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Menurut Tempat Hidupnya
Menurut tempat hidupnya ikan dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a. Ikan yang hidup di air tawar (Fresh Water Fish)
Contoh : Ikan gurame, Ikan mas, Ikan mujair, dll
b. Ikan yang hidup di air laut (Sea Water Fish)
Contoh : Ikan Tuna, Ikan Marlin, Ikan Salmon, dll
2. Menurut Betuk Tubuhnya
Menurut bentuknya ikan dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a. Ikan yang berbentuk pipih (Flat Fish)
Contoh : Ikan Bawal Putih, Ikan Pari, Ikan Baronang,
Turbot, Dover sole, dll
50
b.
3.
51
Gbr 55 : Jenis-jenis kerang ( Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas )
Kerang hijau
Tiram
Kerang tahu
Udang pancet
Gurita
Seacucumber
Sotong
53
Daging (Meat)
Daging Daging asap adalah serat-serat otot tubuh hewan potong berkaki
empat yang dapat dimakan, seperti; daging anak sapi, daging sapi daging
domba, dan daging babi untuk sebagian orang
Gbr 57 : Daging (Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
Daging domba
Daging sapi
Komposisi daging
Menurut komposisinya daging terdiri dari :
a. Air 75 %
b. Protein 20 %
c. Lemak 5 %
54
Struktur daging
Daging terdiri dari jaringan otot, lemak, tulang, zat ekstraktif dan jaringan
ikat.
1. Jaringan otot (serat)
Merupakan serat otot dari hewan tersebut, berbentuk panjang
dan merupakan komponen protein yaitu Actin dan Myosin.
Kumpulan serat otot terbungkus dalam selimut tipis yang disebut
dengan jaringan ikat bersama-sama dengan pembuluh darah,
lemak dan syaraf terikat dengan selaput keras yang membentuk
otot yang fungsinya untuk merekatkan otot pada tulang dan sendi
(menghubungkan gabungan tulang dan tulang rawan). Jaringan
ini mengandung dua protein yaitu Kolagen (berwarna putih) dan
Elastin (berwarna kuning). Kolagen biasanya terdapat pada
jaringan disekeliling otot dan dalam tendon, elastis ditemukan
dalam jaringan yang kuning dari sendi dan tulang rawan.
2. Lemak
Lemak yang terdapat diantara serat otot disebut Marbling. Disamping
itu lemak juga tersimpan dibawah kulit, disekeliling daging dan organ
dalam, contoh pada ginjal, tulang yang berasal dari hewan muda
yang bertekstur lemak dan lentur, mengandung tulang rawan dan
sum-sum yang menyebabkan tulang berwarna kemerahan. Bila usia
hewan bertambah maka warna tulang akan menjadi putih dan keras
serta mudah patah, mengandung sedikit tulang sum-sum dan sumsum tulang diganti dengan sum-sum putih.
3. Ekstraktif
Adalah bahan yang ditemukan dalam daging yang dapat memberi
rasa pada daging dan biasanya terdapat pada daging kurus
sebanyak 1-2 % kandungannya berbanding langsung pada jumlah
jaringan ikat. Potongan daging dan jaringan ikatnya tinggi maka
zat ekstraktifnya tinggi dan flavournya juga tinggi, ekstraktif pada
umumnya larut dalam air sehingga dapat digunakan sebagai
pelumas daging dalam pengolahan makanan.
Cara memilih daging
a) Pilihlah daging yang berbau segar
b) Pilihlah daging yang warnanya masih cerah sesuai dengan jenis
dagingnya spt; daging anak sapi (veal), daging sapi dewasa (beef),
daging kambing (lamb)
c) Pilihlah daging yang tidak banyak mengandung lemak
d) Pilihlah daging yang berserat lembut dan lembab
Pengetahuan Penanganan Bahan Makanan dan Permasalahannya
55
Telur (eggs)
Telur adalah sumber protein hewani yang berasal dari unggas dan
umumnya dapat dikonsumsi oleh manusia, seperti; telur ayam, telur bebek,
dan telur puyuh
Gbr 58 : Telur
(Google, Wikipedia sayuran, daging, ikan dan unggas)
Komposisi telur :
a) Kulit (shell Egg) 12 %
b) Putih telur (white egg) 58 %
c ) Kuning telur (Egg yolk) 30 %
Kandungan nutrisi :
a) Air 73-74 %
b) Protein 12-14 %
56
c) Lemak 10-13 %
d) Mineral 1-1,2 %
Standard Kualitas Telur
a) Grade AA
: Kuning telur masih dalam keadaan utuh dan
putih telur agak mengental
b) Grade A
: Kuning telur masih dalam keadaan utuh dan
putih telur melebar pada saat dipecahkan
c) Grade B
: Kuning telur masih dalam keadaan utuh tetapi
melebar pada saat dipecahkan, begitu pula
dengan putihnya melebar dan mencair.
Cara memilih telur
a) Pilihlah telur yang bentuk dan warnanya seragam
b) Diterawang, dikocok atau dimasukkan kedalam air
c) Pilihlah telur yang kulitnya bersih
d) Pilihlah yang kulitnya tebal
Sifat dan karakteristik telur
a) Rentan terhadap benturan
b) Bentuknya oval
c) Warna kulitnya coklat agak pink
d) Berbau amis
e) Permukaan kulitnya agak kasar
f) Kuning dan putihnya masih sangat kental
Cara menyiangi / menyiapkan telur
a) Bersihkan kulitnya (shell egg)
b) Karena sangat disukai salmonella maka segera gunakan bila sudah
dipecahkan dari kulitnya
c) Setelah dipecahkan bila kuningnya akan disimpan maka beri
minyak sedikit agar tekstur kuning telur tetap dalam keadaan
lembab
C.
57
58
59
BAB III
METODE PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
Bahan makanan yang telah diklasifikasi menurut jenisnya dan setelah
dipersiapkan (preparation), selanjutnya diolah berdasarkan sifat, jenis, karakteristik
bahan makanan tersebut dengan resep masakan yang tentunya juga disesuaikan
dengan kriteria tersebut diatas. Pemilihan metode memasak yang tepat akan
menghasilkan hidangan yang berkualitas baik dari segi nutrisi, lezat dan aman
dimakan. Dari sekian banyak metode memasak yang ada khusus untuk beberapa
jenis sayuran daun yang digunakan untuk salad dan dimakan dalam keadaan mentah
dan segar metode-metode tersebut tidak dapat digunakan. Metode-metode
pengolahan bahan makanan yang tepat untuk setiap jenis bahan makanan adalah
sebagai berikut :
1. Metode memasak yang tepat
a. Sayuran
Metode memasak yang tepat untuk hidangan sayuran dari bahan makanan
sayuran selain daun selada adalah :
- Tumis (saute)
- Celup (blanching)
- Rebus (boil)
- Kukus (steam)
Metode memasak di atas sangat tepat digunakan karena sayuran cenderung
mudah rusak bila terkena panas langsung yang berlebihan dan terlalu lama
dalam proses pengolahannya, maka metode memasak negara China
paling tepat digunakan untuk setiap jenis bahan sayuran.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat mengolah bahan makanan dari
sayuran dengan metode tersebut diatas adalah :
1) Sayuran yang terlalu lama menjalani proses pengolahan juga akan
mengakibatkan banyaknya kandungan nutrisi seperti vitamin dan mineral
banyak yang hilang atau rusak karena proses pemasakan tersebut.
2) Sayuran yang menggunakan metode celup (blanching) sebaiknya
cairannya diberi garam atau soda kue tujuannya adalah agar dapat
mempertahankan warna cerah dan segar dari sayuran tersebut
3) Setelah sayuran diangkat segera rendam (soak) dengan air es agar
tidak terjadi tingkat kematangan yang berlebihan (over cook) sehingga
sayuran dapat dipertahankan tingkat kesegarannya
60
b. Unggas
Metode memasak yang tepat untuk hidangan unggas adalah :
- Tumis (saute)
- Menggoreng dengan minyak sedikit pada pan dadar (pan frying)
- Menggoreng dengan minyak banyak (deep frying)
- Memanggang dalam oven (roasting)
- Memanggang dengan bara (grilling)
- Memasak dengan cairan berbumbu (braising)
- Memasak dalam cairan berbumbu dan asam (poaching)
Metode memasak di atas sangat tepat digunakan untuk bahan makanan
yang berasal dari unggas.
Hal - hal yang harus diperhatikan saat mengolah bahan makanan dari
unggas dengan metode tersebut diatas adalah :
1) Saat proses pengolahan unggas yang banyak mengandung cairan
(braising) jangan terlalu lama dimasak dan jangan terlalu sering diaduk
aduk karena daging unggas tersebut akan menjadi hancur.
2) Saat pengolahan dengan metode deep frying tehnik yang tepat untuk
unggas adalah dilapisi (coating) dengan tepung hal itu dilakukan untuk
melindungi kandungan protein yang terdapat pada ayam
3) Saat diolah dengan metode grill bila ayam masih dalam keadaan
mentah sebaiknya bagian persendiannya dikerat agar terjadi sirkulasi
panas yang merata masuk kedalam seluruh bagian ayam tersebut
sehingga akan menghasilkan tingkat kematangan yang merata.
c.
Daging
Metode memasak yang tepat untuk hidangan daging adalah :
- Tumis (saute)
- Menggoreng dengan minyak sedikit pada pan dadar (pan frying)
- Memanggang dalam oven (roasting)
- Memanggang dalam oven (baking)
- Memanggang dengan bara (grilling)
- Memanggang dengan baja panas (gridling)
- Memasak dengan cairan berbumbu (braising)
- Memasak dengan cairan berbumbu (stewing)
- Memasak dengan mengasap (smoked)
61
62
STANDAR RECIPE
Gbr 61
Item
Yield
No
1
2
3
4
5
6
7
8
: POTATO SALAD
: 4 Portion
Ingredient
Quantity Unit
Potato
500
g
Mayonnaise
300
ml
Onion
150
g
Celery stalk
100
g
Smoke beef
100
g
Lolorosa / Ice berg lettuce
Lumpia sheet
Parsley
Preparation
Cut into small dice, boil
Finely chopped
Chopper
Cut into brunoise
For underliner
Frying for garnish
METHODE :
1 Mixed Potato, onion, smoke beef, celery and mayonnaise
2 Served potato salad in the plate, underline with lolorosa and garnish with lumpia sheet
63
STANDAR RECIPE
Gbr 62
Item
Yield
No
1
2
3
4
5
Quantity Unit
250
g
250
g
100
g
300
ml
kg
Preparation
Cut into ring
Cut into ring
Cut into ring
METHODE :
1 Arrange tomato and cucumber in dessert plate
2 Pouring mayonnaise on top
64
b. Sup
STANDAR RECIPE
Gbr 63
Item
Yield
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Quantity Unit
100
g
100
g
100
g
100
g
100
g
100
g
20
g
20
g
5
g
5
g
2
g
600
ml
Preparation
Cut into dice
Cut into dice
Cut into small pices
Cut into dice
Cut into paysane
Cut into brunoise
Cut into paysabe
Finely chopped
METHODE :
1
Heated chicken stock until boiling
2
Add vegetables, seasoning, skimm, simmer
3
Add tomato, remove from the stove
4
Served immediately, sprinkle chopped parsley
65
STANDAR RECIPE
Gbr 64
Item
Yield
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Quantity Unit
500
kg
1500
ml
3
sdm
1500
ml
Preparation
Cut into dice
secukupnya
secukupnya
1
75
1/2
75
sdm
g
sdt
g
METHODE :
1 Saute onion and celery until nearly tender, do not brown
2 Add flour, stir into make roux, do not brown
3 Add stock stir well with ballon whisk, stirring to make sure the liquid is smooth
4 Add potato, simmer until all vegetables are tender
5 Add hot milk or cream, season to taste
6 Served immediately, sprinkle chopped parsley
66
c.
Makanan pokok
STANDAR RECIPE
Gbr 65
Item
Yield
No
1
2
3
4
5
Quantity Unit
75
g
1/4
sdt
150
ml
150
ml
1 1/2
sdm
Preparation
METHODE :
1 Saute onion until soft, add chicken stock, boiling, add white roux, stir well
2 Add Asparagus, simmer for few minute, add fresh cream or fresh milk
3 Seasoning, simmer, skimm until thickened and creamy, remove from stove
4 Serve immediately with garlic bread or cruton
67
STANDAR RECIPE
Gbr 66
Item
Yield
No
1
2
3
4
Quantity Unit
0.18
kg
0.002
kg
0.002
kg
0.09
ml
Preparation
METHODE :
1 Marinated chicken with salt, pepper and oil, grill until done
2 Serve immediately with potatoes, butter vegeables and mushrooms sauce
68
STANDAR RECIPE
Gbr 67
Item
Yield
No
1
2
3
4
5
6
Quantity Unit
0.18
kg
0.1
kg
0.015
ml
0.003
kg
0.001
kg
0.1
kg
Preparation
METHODE :
1 Marinated fish with salt, pepper and lime juice
2 Coating with flour,
3 Heat butter, pan fried fish until done and golden brown
4 Remove from pan, drined with kitchen tissue
5 Serve immediately
69
STANDAR RECIPE
Gbr 68
Item
Yield
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
: CALAMARY
: 1 Portion
Ingredient
Quantity Unit
Cumi, potong ring
10
ptg
Tepung terigu
50
g
Tepung roti
75
g
Telur
1
btr
Bawang putih haluskan
1/2
sdt
Lada
1/4
sdt
Garam
1/4
sdt
L & P sauce
1
sdt
Kol, iris halus
50
g
Air jeruk nipis
1
sdt
Saos sambal / Tartar Sauce
75
ml
METHODE :
1 Marinade cumi dengan lada, garam, L & P sauce dan bawang putih halus
2 Gulingkan dalam tepung terigu, masukkan dalam telur kocok, lalu masukkan
dalam tepung roti
3 Goreng sampai kuning dan berwarna kuning kecoklatan
4 Susun diatas piring secara berurutan, irisan kol, lalu calamary
5 Sajikan panas dengan saos sambal atau dengan tartar sauce, hias dengan
peterseli
70
BAB IV
TEHNIK PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN
Dalam prosesnya bahan makanan yang baru dikirim oleh suplier atau baru
datang dari pasar, setelah sampai pada dapur produksi akan melalui beberapa tahapan
yang sesuai dengan standar / prosedur kerja perusahaan. Tahap-tahapan tersebut
meliputi :
1.
Pembesihan
Bahan makanan yang dalam keadaan segar seperti sayuran dan buah, sebelum
disimpan atau dimasukkan dalam almari pendingin sebaiknya dibersihkan atau
bila perlu dicuci terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
kontaminasi silang antara bahan makanan satu dengan yang lainnya, karena
o
ada beberapa jenis bakteri yang dapat hidup pada suhu chiller berkisar 10 C o
15 C Pada proses pembersihan bahan makanan dipisahkan berdasarkan jenis
dan kelompoknya untuk menghindari kerusakan fisik yang terjadi saat proses
pembersihan.
2.
Unggas
- Unggas perlu dibersihkan dan dicuci sebelum dibersihkan
- Unggas yang akan digunakan dalam waktu singkat dapat disimpan
pada ruang pendingin (refrigerator) dan yang akan dipakai dalam
waktu lama disimpan di ruang pembeku (freezer)
- Unggas yang diterima beku harus segera disimpan dalam ruang pembeku
- Unggas yang beku, tidak baik kalau dibekukan beberapa kali karena
kualitas unggas akan menjadi kurang baik
71
72
c.
d.
Daging
- Daging disimpan masih dalam keadaan utuh atau whole dan belum
dibersihkan (trimming)
- Suhu penyimpanan yang baik untuk daging adalah 5oC - 10oC untuk
penyimpanan 1 sampai 3 hari
- Jika daging akan disimpan dalam waktu yang lama 5 - 6 bulan maka
simpanlah daging dalam suhu - 4oC sampai - 10oC
- Sebaiknya daging disimpan dalam keadaan terbungkus plastik dan di
vacum
- Label First in First Out (FIFO) pada kemasan harus tetap terjaga agar
pengambilan daging ditak terjadi pengacakan
e.
Telur
- Telur disimpan pada tempat yang sejuk dengan suhu 0oC - 5oC
- Saat penyimpanan telur tidak disimpan berdekatan dengan bahanbahan lain yang mempunyai bau yang tajam, misalnya ikan, keju dll
- Sebelum disimpan, jangan dicuci untuk menghindari terkelupasnya
lapisan luar dari kulit telur
- Simpanlah telur dalam keadaan bersih posisi vertikal
73
74
BAB V
PENUTUP
Pengetahuan Penanganan Bahan Makanan sangat diperlukan dalam
pengolahan makanan, karena bahan makanan yang tepilih kualitasnya sangat
berpengaruh pada hasil masakan yang diolah. Cara memilih bahan makanan,
karakteristik bahan makanan, pengetahuan penanganan bahan makanan, pengolahan,
penyimpanan dan hasil olah dari setiap bahan bahan makanan yang telah dituliskan
dalam buku ini sudah sangat memembantu bagi peserta didik kursus. Namun karena
banyaknya bahan makanan dan hasil olahnya tentunya banyak pula aneka masakan
dan bahan makanan baru yang digunakan.
Pleh karena itu, bila ada hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan
dunia kuliner selalu senantiasa mengikuti untuk kepentingan dirinya. Pembelajaran
untuk keterampilan yang baik adalah senantiasa mengulang setiap materi yang
telah dipelajarinya, agar terbentuk keterampilan yang baik, kreativitas, dan
pemahaman secara teoritis tentang semua bahan makanan dan peralatan yang
digunakan serta yang tidak kalah pentingnya dapat menciptakan hidangan yang
enak, sehat, bergizi dan aman untuk dimakan dengan menguasai Pengetahuan
Penanganan Bahan Makanan yang akan digunakan dalam pengolahan makanan.
75
Appetizer
Pork Bacon
Barding
Beef stroganof
Boiling
Merebus
Braising
Breakfast steak
Butt
Canning
Chateau briand
Chilled
Coating
Convenience food :
Cornet
Fillet goulash
Fillet migron
Beef Bacon /
76
Fillet steak
Flank
Forequater
Freezing
Frying
Menggoreng
Fussion
Griddling
Ham
Hindquater
Kidney
Ginjal sapi
Lamb
Liver
Loin
Main course
Makanan utama
Marbling
Marinade
Minute steak
Mire Poix
Paillard
Potongan daging dari rump yang diiris tipis seberat 150170 gr dan tebal 0,5 cm
Paupiette
Potongan dari bagian rump yang diiris tipis seberat 150170 gr dan tebal 0,3 cm
Rib steak
Roast beef
Roasting
Rump steak
77
Rump
Salting
Sauting
Menumis
Silverside
Bagian daging yang terdapat paling luar dari butt paha atas
Sausages
Soak
Stew
Tartar Steak
Thawing
Topside
Tournedos
Tripe
Oxtail
Underliner
Vacum
Veal
Welldone
Wrapping
Very weldone
Zat Ekstraktif
78
DAFTAR PUSTAKA
The Good Cook SALADS & COLD HORS-D'OEUVRE, by The Editors of Time
life books, Amsterdam 1982
The Good Cook VEGETABLES, by The Editors of Time life books, Amsterdam
1983
The Good Cook POULTRY, by The Editors of Time life books, Amsterdam 1985
The Good Cook FISH AND SHELL FISH, by The Editors of Time life books,
Amsterdam 1981
The Good Cook BEEF, by The Editors of Time life books, Amsterdam 1980
The Good Cook EGGS, by The Editors of Time life books, Amsterdam 1984
Gisslen, Wayne : Professional Cooking, John Wiley & Sons, Inc, Hoboken, New
Jersey
Berry, Mary : Popular French Cookery, Octopus Book Ltd, Grosvenor St, London
Caserani, Lindenberg : Understanding Cooking, Ed 1970, London
Marjorie S. Arkwright, R.D. Clasical Cooking The Modern Way. CBI Publishing
Company, INC. Boston, Massachussetts, USA
I Gede Surata, Tata Boga, BPLP Bali
79
BIODATA PENULIS
Herman Sulaiman, lahir di Jakarta 8 Februari 1967,
setelah lulus SMKKN 1 Jakarta Jurusan Tata Boga
di tahun 1988 melanjutkan kuliah Ikatan Dinas DIII
di PPPGK (Pusat Pengembangan Penataran Guru
Kejuruan), lulus tahun 1990. Setelah lulus DIII
mengajar di SMKK 1 (sekarang SMKN 57) Jakarta.
Melanjutkan Pendidikan di FPTK IKIP Jakarta lulus
tahun 1997. Pada tahun 1999-2000 melanjutkan
pendidikan Master Teacher ke Austria di Tourissmus
Schule Bisshofsofen untuk F & B Management dan
Tourissmus Schule Klessheim untuk Hotel
Managent, lulus tahun 2000.
Selama karirnya sebagai Tenaga Pengajar di bidang Tata Boga, pernah pula bekerja
sebagai juru masak di beberapa Restoran dan Hotel di dalam ataupun luar negeri.
Pengalaman lain yang juga pernah dilakukan adalah sebagai Product Development
dan Marketing Institusi di PT. ISM Bogasari. Consultan Product Development untuk
Pizza Hut dan Instruktur UKM Tata Boga untuk Yayasan Dana Bakti Astra.
Pada tahun 2008 menyelesaikan sertifikasi sebagai Master Assessor Certificate IV
(C IV / International Licence untuk mengajar dan mengases peserta Uji Kompetensi
atau izin mengajar di beberapa Negara yang juga memiliki C IV) dan Certificate III
untuk Skill Competency dari Tafe South Australia.
Sampai sekarang masih aktif sebagai tenaga Pengajar Tata Boga di SMK 57,
Akademi Pariwisata (Akpar) Universitas Nasional dan Instruktur di Yayasan Dana
Bakti Astra, Chef Product Development Philips (PT.Citra Kreasi Mandiri), juga
masih aktif di Assosiation of Culinari Profesional (ACP) bidang Pendidikan dan
Sekretaris Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Tata Boga.
80
PENGETAHUAN PENANGANAN
BAHAN MAKANAN
dan PERMASALAHANNYA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Tahun 2013