Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PARTUS LAMA

Oleh SGD 3:
1.

I Gede Abdi

Sarya Permana

2.

Ni Kadek Diah

(1502105016)
Widiastiti Kusumayanti

3.

Rika

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

(1502105020)
Putu Utami Teja Saraswati
Ni Luh Putu Anik Cahyani
Elizabeth Marques Leite
Nyoman Adi Arta
Putu Santya Novita Lestari
Gek Diah Aprillia
Ni Kadek Devi Budi Cahyani

(1502105017)
Septiani
(1502105023)
(1502105029)
(1502105030)
(1502105038)
(1502105039)
(1502105045)
(1502105049)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Berdasarkan data yang didapat bahwa partus lama rata rata di dunia menyebabkan

kematian ibu sebesar 8 % dan di Indonesia sebesar 9 %. Kejadian partus lama di

Indonesia sendiri misalnya di RSUD Ulin Banjarmasin periode 1 Januari 1998


sampai 31 Desember 2000 terdapat 5.165 persalinan. Kemudian RSIA Siti Fatimah
Makasar tahun 2006 adalah 74 kasus dari 2552 persalinan yaitu sekitar 2,89 % dari
seluruh persalinan. Sebagian besar persalinan terjadi pada paritas ke-1(47%), dengan
kejadian partus normal sebesar 58 %. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hadi
(2001) insidensi partus lama di RSUD Dr. Soedono Madiun selama 1 Januari 1998 31 Desember 1998 sebanyak 55 % dan insidensi partus lama di Sulawesi Tengah
sebanyak 781 (Dinkes, 2009).
Partus lama adalah fase laten lebih dari 8 jam yang berlansung selama persalinan
ketika bayi belum lahir (Prawirohardjo, 2002). Partus lama merupakan fase dari suatu
partus yang macet dan berlangsung terlalu lama sehingga menimbulkan komplikasi
seperti dehidrasi, infeksi, kelelahan, serta, asfiksia dan kematian dalam kandungan,
ruptura uteri, cincin retraksi patologis, pembentukan fistula, cedera otot-otot dasar
panggul, efek pada janin, kaput suksedaneum, dan molase kepala janin. Melihat
berbagai komplikasi yang timbul dari partus lama yang menimbulkan permasalah
yang serius untuk bayi dan ibu, satu satunya cara penangananya adalah SC. Faktorfaktor penyebabnya adalah kelainan letak janin, kelainan-kelainan panggul, kelainan
his, pimpin partus yang salah, janin besar atau ada kelainan congenital, primitua,
perut gantung, grandemulti dan ketuban pecah dini. Melihat dari kejadian partus lama
di Indonesia yang menyumbangkan persentase cukup besar pada kasus kematian ibu,
inilah yang melatarbelakangi intervensi keperawatan untuk mengetahui lebih jelas
dan detai bagaimana asuhan keperawatan untuk klien partus lama.
1.2.

Tujuan
1.2.1. Untuk mengidentifikasi konsep dasar partus lama
1.2.2. Untuk mengetahui tujuan serta intervensi asuhan keperawatan pada klien
dengan partus lama
1.2.3. Untuk mengetahui keunngulan, kelemahan, dan hambatan dalam

1.3.

penerapan prediksi sonografi dalam penatalaksanaan partus lama


Manfaat
1.3.1. Praktek keperawatan

Dapat meningkatkan kualitas pelayanan intranatal khususnya pada kasus


partus lama, serta mengidentifikasi lebih dini masalah kesehatan selama
persalinan
1..3.2 Pendidikan keperawatan
Dapat dimanfaatkan pada ilmu keperawatan khususnya maternitas dalam
pemberian asuhan keperawatan yang komprehensip pada pelayanan
intranatal khususnya pada kasus partus lama
1.3.2. Pemerintah
Dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan untuk menunjang
kesehatan ibu dan anak khususnya dalam persalinan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi :
Partus lama adalah fase laten lebih dari 8 jam. Persalinan telah berlangsung 12 jam
atau lebih, bayi belum lahir. Dilatasi serviks di kanan garis waspada persalinan aktif
(Syaifuddin, 2002).

Partus lama adalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami kemacetan
dan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu maupun janin. Partus macet
merupakan persalinan yang berjalan lebih dari 24 jam untuk primigravida dan 18 jam
untuk multi gravida.
Faktor predisposisi :
Bayi:

Kepala
oKepala jani Kepala janin yang besar
o Hidrosefalus
o Presentasi wajah, bahu, alis
o Malposisi persisten
o Kembar yang terkunci (terkunci pada daerah leher)
o Kembar siam
Jalan lahir:
o Panggul kecil karena malnutrisi
o Deformitas panggul karena trauma atau polio
o Tumpor daerah panggul
o Infeksi virus di perut atau uterus
o Jaringan parut (dari sirkumsisi wanita)

Penatalaksaan :
Umum : Segera rujuk ibu ke rumah sakit yang memiliki pelayanan seksio sesarea.
Khusus :
Tentukan penyebab persalinan lama.
Power: His tidak adekuat (his dengan frekuensi <3x/10 menit dan durasi

setiap kontraksinya <40 detik)


Passenger: malpresentasi, malposisi, janin besar
Passage: panggul sempit, kelainan serviks atau vagina, tumor jalan lahir

Gabungan dari faktor-faktor di atas


Sesuaikan tatalaksana dengan penyebab dan situasi. Prinsip umum:
Lakukan augmentasi persalinan dengan oksitosin dan/atau amniotomi bila

terdapat gangguan power. Pastikan tidak ada gangguan passenger atau

passage.
Lakukan tindakan operatif (forsep, vakum, atau seksio sesarea) untuk
gangguan Passenger dan Passage, serta untuk gangguan Power yang tidak

dapat diatasi oleh augmentasi persalinan.


Jika ditemukan obstruksi atau CPD, tatalaksananya adalah seksio sesarea.
Berikan antibiotika (kombinasi ampisilin 2 g IV tiap 6 jam dan gentamisin 5

mg/kgBB tiap 24 jam) jika ditemukan:


Tanda-tanda infeksi (demam, cairan pervaginam berbau),
Ketuban pecah lebih dari 18 jam,atau
Usia kehamilan <37 minggu
Pantau tanda-tanda gawat janin.
Catat hasil analisis dan seluruh tindakan dalam rekam medis lalu jelaskan pada ibu
dan keluarga hasil analisis serta rencana tindakan selanjutnya.

Etiologi :
Penyebab persalinan lama diantaranya adalah kelainan letak janin, kelainan panggul,
kelainan keluaran his dan mengejan, terjadi ketidakseimbangan sefalopelfik,
pimpinan persalinan yang salah dan primi tua primer atau sekunder.
Gejala klinis :
a. Pada ibu :
1. Gelisah
2. Letih
3. Suhu badan meningkat
4. Berkeringat
5. Nadi cepat
6. Pernafasan cepat
7. Meteorismus

8. Di daerah sering dijumpai bandle ring, oedema vulva, oedema serviks,


cairan ketuban berbau terdapat mekoneum
b. Janin :
1. Djj cepat, hebat, tidak teratur bahkan negative
2. Air ketuban terdapat mekoneum kental kehijau-hijauan, cairan berbau
3. Caput succedenium yang besar
4. Moulage kepala yang hebat
5. Kematian janin dalam kandungan
6. Kematian janin intrapartal
Dampak yang ditimbukan oleh partus lama antara lain :

Infeksi Intrapartum

Infeksi adalah bahaya yang serius yang mengancam ibu dan janinnya pada partus
lama, terutama bila disertai pecahnya ketuban. Bakteri di dalam cairan amnion
menembus amnion dan menginvasi desidua serta pembuluh korion sehingga terjadi
bakteremia dan sepsis pada ibu dan janin. Pneumonia pada janin, akibat aspirasi
cairan amnion yang terinfeksi, adalah konsekuensi serius lainnya. Pemeriksaan
serviks dengan jari tangan akan memasukkan bakteri vagina ke dalam uterus.
Pemeriksaan ini harus dibatasi selama persalinan, terutama apabila dicurigai terjadi
persalinan lama.

Ruptura Uteri

Penipisan abnormal segmen bawah uterus menimbulkan bahaya serius selama partus
lama, terutama pada ibu dengan parietas tinggi dan pada mereka dengan riwayat SC.
Apabila disproporsi antara kepala janin dan panggul sedemikian besar sehingga
kepala tidak cakap (engaged) dan tidak terjadi penurunan, segmen bawah uterus
menjadi sangat teregang kemudian dapat menyebabkan ruptura. Pada kasus ini,
mungkin terbentuk cincin retraksi patologis yang dapat diraba sebagai sebuah Krista
transversal atau oblik yang berjalan melintang di uterus antara simpisis dan
umbilicus. Apabila dijumpai keadaan ini, diindikasikan persalinan perabdominan
segera.

Cincin Retraksi Patologis

Walaupun sangat jarang, dapat timbul konstriksi atau cincin local uterus pada
persalianan yang berkepanjangan. Tipe yang paling sering adalah cincin retraksi
patologis Bandl, yaitu pembentukan cincin retraksi normal yang berlebihan. Cincin
ini sering timbul akibat persalinan yang terhambat, disertai peregangan dan penipisan
berlebihan segmen bawah uterus. Pada situasi semacam ini identasi abdomen dan
menandakan ancaman akan rupturnya SBR. Konstriksi uterus local jarang dijumpai
saat ini karena terlambatnya persalinan secara berkepanjangan tidak lagi dibiarkan.
Konstriksi local ini kadang-kadang masih terjadi sebagai konstriksi jam pasir
(hourglass constriction) uterus setelah lahirnya kembar pertama. Pada keadaan ini,
konstriksi tersebut kadang-kadang dapat dilemaskan dengan anesthesia umum yang
sesuai dan janin dilahirkan secara normal, tetapi kadang-kadang SC yang dilakukan
dengan segera menghasilkan prognosis yang lebih baik bagi kembar kedua.

Pembentukan Fistula

Apabila bagian terbawah janin menekan kuat ke PAP, tetapi tidak maju untuk jangka
waktu yang cukup lama, bagian jalan lahir yang terletak di antaranya dan dinding
panggul dapat mengalami tekanan yang berlebihan. Karena gangguan sirkulasi, dapat
terjadi nekrosis yang akan jelas dalam beberapa hari setelah melahirkan dengan
munculnya fistula vesikovaginal, vesikoservikal, atau retrovaginal. Umumnya
nekrosis akibat penekanan ini pada persalinan kala II yang berkepanjangan.

Cidera Otot-otot Dasar Panggul

Saat kelahiran bayi, dasar panggul mendapat tekanan langsung dari kepala janin serta
tekanan ke bawah akibat upaya mengejan ibu. Gaya-gaya ini meregangkan dan
melebarkan dasar panggul sehingga terjadi perubahan fungsional dan anatomik otot,
saraf, dan jaringan ikat. Efek-efek ini bisa menyebabkan inkontinensia urin dan alvi
serta prolaps organ panggul.

Kaput Suksedaneum

Apabila panggul sempit, sewaktu persalinan sering terjadi kaput suksedaneum yng
besar di bagian terbawah kepala janin. Kaput ini dapat berukuran cukup besar dan

menyebabkan kesalahan diagnostic yang serius. Kaput hampir dapat mencapai dasar
panggul sementara kepala sendiri belum cakap.

Molase kepala Janin

Akibat tekanan his yang kuat, lempeng-lempeng tulang tengkorak saling bertumpang
tindih satu sama lain di sutura-sutura besar, suatu proses yang disebut molase.
Biasanya batas median tulang parietal yang berkontak dengan promontorium
bertumpang tindih dengan tulang di sebelahnya; hal yang sama terjadi pada tulangtulang frontal. Namun, tulang oksipital terdorong ke bawah tulang parietal.
Perubahan-perubahan ini sering terjadi tanpa menimbulkan kerugian yang nyata. Di
lain pihak, apabila distorsi yang terjadi mencolok, molase dapat menyebabkan
robekan tentorium, laserasi pembuluh darah janin, dan perdarahan intracranial pada
janin.
BAB III
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PERIODE INTRANATAL

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny..............................


DENGAN......................................................................................
DI RUANG............................................
RS...............................................................
TANGGAL........................................

1.A. PENGKAJIAN KALA I


I. IDENTITAS PASIEN
Nama

PENANGGUNG/SUAMI
Nama

: ...............

Umur

: (<20 (terlalu muda) atau >35 (terlalu tua) Umur

: ...............

Akan meningkatkan resiko dalam partus


Pendidikan

: ........................................

Pendidikan

: ...............
Pekerjaan : ........................................

Pekerjaan

: ...............

Status perkawinan : ..........................

Alamat

: ...............

Agama

: .......................................

Suku

: .......................................

Alamat

: .......................................

No. CM

: ........................................

Tanggal MRS

: .......................................

Tanggal pengkajian

: .......................................

Sumber informasi : .......................................

II. ALASAN DIRAWAT


Keluhan Utama (saat MRS dan sekarang)
Pada umumnya klien mengeluh nyeri pada daerah pinggang menjalar ke perut,
adanya his yang makin sering, teratur, keluarnya lendir dan darah, perasaan selalu
ingin buang air kecil, jika buang air kecil hanya sedikit-sedikit.
Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu hamil dengan usia kehamilan antara 38-42 minggu disertai tanda-tanda
menjelang persalinan yaitu nyeri pada daerah pinggang menjalar ke perut, his makin

sering, teratur, kuat, adana show (pengeluaran darah campur lendir), kadang ketuban
pecah dengan sendirinya.

III.RIWAYAT OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


A. RiwayatMenstruasi :

Menarche

: (umur berapa mengalami menstruasi pertama kali )

Siklus

: teratur atau tidak

Banyaknya

: (frekuensi)

Keluhan

: (keluhan yang dialami saat menstruasi)

HPHT

: .(kapan haid pertama dan haid terakhir)

Lamanya: (berapa lama tiap kali menstruasi )

B. Riwayat pernikahan :

Menikah

: sebelumnya sudah pernah berumah tangga ? berapa kali ?

Lama

: berapa tahun

C. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :


Anak ke

Kehamilan
Umur

No Tahun kehamila

Persalinan

Peny Jen

Komplikasi nifas

Penolong Penyulit

Laserasi

Infeksi

Anak
Perdarah

Jenisk

an

elamin

BB

ulit

is

Kes

Jen Penolon

Penyulit

Apakah

Apakah

Jenis

Berat

kelahir kehamil ulita

is

selama

ada

ada

kelami

bada

an anak an saat n

per persalin

proses

infeksi

perdaraha n

sal

kelahiran

selama

bayi

n
Tahun

(pada
primi
gravid
partus
lama

Umur

anak

yang

annya

lahir

diala ina

siapa

masa

laki

mi

(perawa

post

perem

sela

(no t, bidan,

partum

puan)

ma

rm

dukun,

(laki-

/ ?

berlang

keha

al,

sung>2

mila

cec

4 jam,

ar,

dan>18

par

jam

tus

pada

sp

multi

ont

gravid)

an)

dll)

D.Riwayat Kehamilan Saat ini:


Status Obstetrikus :

G: Gravida (sekarang merupakan kehamilan yang keberapa)


A: Aterm (sudah berapa kali pernah melahirkan bayi dalam
kondisi aterm)
P: Prematur (sudah berapa kali pernah melahirkan bayi dalam
kondisi prematur)
A: Abortus (sudah berapa kali pernah mengalami abortus)
H: Hidup (jumlah anak yang hidup sekarang

UK

: jika abortus, abortus pada minggu ke berapa ?

TP

ANC kehamilan sekarang


-

:
:

Apakah klien mengikut senam hamil ?

E. Riwayat Keluarga Berencana :

Akseptor KB : jenis KB ?

Lama : Lama penggunaan KB

Masalah : ada masalah selama penggunaan KB ?

Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau
keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan pada saat
kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan
berlanjut saat kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pada
pembentukan organ seksual janin.
F. Riwayat Penyakit Klien dan Keluarga
Pada klien adanya penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus, TBC,
hepatitis, penyakit kelamin, pembedahan yang pernah dialami, dapat memperberat
partus.
Pada keluarga adanya penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus, TBC,
hepatitis, keturunan hamil kembar, penyakit kelamin, memungkinkan penyakit
tersebut ditularkan kepada klien sehingga dapat memperberat partus.
III.POLA FUNGSIONAL KESEHATAN
1. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Biasanya klien senang dengan kehamilannya karena akan mendapatkan
seorang anak, tapi juga klien terkadang merasa cemas saat akan melakuakan
partus.
2. Nutrisi/ metabolic
Adanya kontraksi atau his pada klien akan mempengaruhi pola makan,
biasanya selera makan akan menurun
3. Pola eliminasi
Pada pola eliminasi klien biasanya sering kencing namun sedikit-sedikit dan
pada trimester akhir akan mengalami konstipasi.
4. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri
Makan/minum
Mandi

Toileting
Berpakaian
Mobilisasi di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi ROM
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total.
Pada aktivitas yang ringan yang tidak membutuhkan terlalu banyak tenaga
klien masih dapat melakukannya seperti biasa. Pada kala I apabila kepala sudah
masuk sebagian pada PAP klien dianjurkan duduk atau sedikit berjalan-jalan.
Pada kala II apabila kepala sudah masuk ke rongga PAP klien dianjurkan miring
kanan/kiri.
5. Oksigenasi
Biasanya pernapasannya cepat
6. Pola tidur dan istirahat
Klien akan mengalami kesulitan saat tidur pada kala I- IV. Klien dapat tidur
terlentang, miring kanan/kiri tergantung letak punggung janin.
7. Pola perceptual
8. Pola persepsi diri
9. Pola seksual dan reproduksi
Terjadi disfungsi seksual yaitu perubahan dalam hubungan seksual/ fungsi
dari organ reproduksi yang tidak adekuat
10.Pola peran-hubungan
11.Pola manajemen koping stress
12.Sistem nilai dan keyakinan

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum
GCS

: 15 composmentis

Tingkat kesadaran : biasanya pucat (anemis)


Tanda-tanda vital : TD

N (nadi cepat) RR(pernapasan cepat)

T(suhu

badan meningkat)
BB

TB :

LILA :

Head to toe
Kepala Wajah :
Gambaran kloasma gravidarum merupakan keadaan yang normal. Gambaran tersebut
terdiri atas bercak kecoklatan yang tidak teratur di sekeliling mata dan melintasi
pangkal hidung
Mata:
Perhatikan warna konjungtiva
Leher :
Inspkesi dan palpasi pada kelenjar tiroid. Pembesaran asimetrik atau besaran yang
simetrik diperkirakan akan terjadi selama kehamilan
Dada:.
-

Payudara Inspeksi
Areola.............
Puting : (menonjol/tidak)

Tanda dimpling/ retraksi : ...........................


Palpasi

Pengeluaran ASI...........................
Adanya nodul:

Perkusi
-

: .....................................................

Jantung
Inspeksi

: lihat dada pasien apakah ada kelainan bentuk?

Palpasi

: apakah terdapat nyeri pada dada pasien?

Perkusi

apakah merasa ada kelainan bentuk pada jantung

pasien?
Auskultasi

Paru
Inspeksi

:dengarkan irama dan frekuensi detak jantung pasien

: lihat dada pasien apakah ada kelainan bentuk?

Palpasi

: apakah terdapat nyeri pada pasien?

Perkusi

: apakah ada oedema pada paru-paru pasien?

Auskultasi

:apakah ada suara cairan yang asing pada paru-paru?

Abdomen :

Inspeksi

: Linea : terdapat linea /tidak ?


Striae : terdapat striae/tidak?
Luka bekas operasi: terdapat bekas operasi/tidak?
Kontraksi

: jika terdapat kontraksi yang menetap, periksa

ulang setelah 4 jam untuk melihat perubahan pada serviks. Jika


serviks terasa tipis dan terbuka maka klien dalam keadaan
inpartu, jika tidak terdapat perubahan maka diagnosany
aadalah persalinan palsu.
Pembesaran sesuai UK :pembesaran fundus sesuai tidak
dengan umur kehamilan?
Gerakan janin : apakah tampak ada gerakan janin ?

Auskultasi

: DJJ : normalnya 120-160

Palpasi

Leopold I :untuk menentukan tua kehamilan dan bagian apa yang terdapat di
bagian fundus.
TFU :menentukan tinggi fundus
Leopold II : untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan di mana
letaknya bagian-bagian kecil
Kanan : pada bagian kanan ibu (punggung)
Kiri

: pada bagian kiri ibu (ekstremitas)

Biasanya pada partus lama letak janin tidak sesuai, kadang letaknya sungsang
yang akan mempersulit persalinan.
Leopold III

: untuk menentukan apa yang terdapat dibagian bawahan

apakah bagaian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu
atas panggul.
Leopold IV

: untuk menentukan tua kehamilan dan bagian apa yang

terdapat dibagian fundus.


Penurunan kepala : ............ (penurunan bag. Terbawah dng metode lima jari)
Kontraksi

: berapa kali terjadi kontraksi ? X/ 10 menit

Durasi :

durasinya berapa lama ?

Perkusi

: ...........................

Genetalia dan perineum:

Kebersihan

: biasanya vulva edema, cairan ketuban berbau

Bloody show

: cairan ketuban bercampur dengan mekonium

VT

: terdapat edema servikalis, bagian terendah sulit di dorong ke

atas, terdapat kaput pada bagian terendah (pemeriksaan dalam dilakukan setiap 4
jam selam kala 1 pada persalinan dan setelah selaput ketuban pecah

Anus:

Hemoroid

apakah

pasien

memiliki

riwayat/sedang

mengalami

hemoroid?
Ektremitas:
- Atas :
Oedema

: apakah terdapat oedema di ekstremitas atas pasien?

Varises

: apakah ibu mengalami varises?

CRT

: apakah CRT pasien < 2detik?

Kekuatan Otot : bagaimana dengan kekuatan otot pasien?


Tonus

: apakah tonus bekerja dengan baik?

- Bawah :
Oedema

: apakah terdapat oedema di kaki?

Varises

: apakah ibu mengalami varises?

CRT

: apakah CRT pasien < 2detik?

Refleks

: apakah refleks pasien sesuai?

Kekuatan Otot : bagaimana dengan kekuatan otot pasien?


Tonus

: apakah tonus bekerja dengan baik?

IV. DATA PENUNJANG

Pemeriksaan USG

: untuk mengetahui keadaan janin/ factor janin

yang menyebabkan partus lama

Pemeriksaan radiologi: untuk mengetahui ukuran panggul/ kelainan panggul

Lampirkan Partograf

V.

DIAGNOSA MEDIS

VI. PENGOBATAN
B. ANALISA DATA KALA I

DATA
DS

ETIOLOGI
:

MASALAH

Pasien Kehamilan

Nyeri akut

mengeluh mulas
yang

dirasakan

menjalar

hingga

ke

pinggang. Uterus
Pasien merasakan membesar
nyeri di bagian
perut

bawah

menjalar

ke

pinggang

dan

Penekanan pada

bertambah kuat
ganglion
DO : Pasien
servikale
tampak meringis
pleksus

dari

Frankenhauser

Terjadi
kontraksi
his

dan

Nyeri akut

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas:


1. Nyeri akut berhubungan dengan adanya his
KALA I
N

DIAGNOS

Nyeri akut

RENCANA KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
NOC Label : Pain NIC
Level

RASIONAL

Label

Pain

management

Ekspresi wajah

Gunakan

kesakitan tidak

terapeutik

ada
Klien

mengetahui nyeri yang di


merasa

lebih

nyaman

untuk

alami dan menyampaikan


penerimaan

dari nyeri
Pasien
sudah

respon

tidak mengeluh
dan
tidak
menunjukkan
ekspresi

komunikasi

kesakitan

pasien

nyeri
Memeriksa

pengetahuan

tentang nyeri
Bantu pasien dan keluarga
mencari

dan

mendapatkan support
Control faktor lingkungan
yang

mempengaruhi

ketidaknyamanan

tentang

dan kepercayaan pasien

untuk

terhadap

yang

dirasakan pasien
Lakukan
tindakan

kenyamanan
meningkatkan
seperti

untuk
relaksasi,
pemijatan,

mengatur posisi, dll.

D. IMPLEMENTASI KALA I
TANG

GAL/J
AM

IMPLEMENTASI

EVALUASI/

PAR

RESPON

AF/

KLIEN

NAM

E. EVALUASI/ CATATAN PERKEMBANGAN KALA I


TGL. NO.
/
JAM

EVALUASI

DIAGN
OSA
S :
O :
A :
P :

2. PENGKAJIAN KALA II

A. PENGKAJIAN DATA FOKUS

..

B. ANALISA DATA KALA II

DATA

ETIOLOGI

DS:
-

Kehamilan

Pasien
an

ingin

meneran
sakit perut
bertambah
keras

DO:
-

Pasien
Nampak

Usia kandungan mendekati


waktu persalinan

Bayi menyesuaikan
posisi(kepala bayi) masuk ke
pintu atas panggul
Merangsang Fleksus pintu ats
panggul (franken hausher)

miring
kiri

dan

memegan
g
-

Nyeri akut
Resiko

mengatak

MASALAH

perutnya
Pasien
Nampak
mengeran
g
kesakitan

Merangsang pembukaan
serviks
Ibu merasakan kontraksi yang
semakin lama semakin kuat
Nyeri akut

volume cairan

kekurangan

Ketuban
pecah
(warna
hijau)

Ketuban pecah

Dehidrasi pada
ibu

Resiko
kekurangan
Diagnosa keperawatan berdasarkan
prioritas:
volume cairan

1. Nyeri akut
2. Resiko kekurangan volume cairan

C. RENCANA KEPERAWATAN KALA II


N

DIAGNOSA

O
1

Nyeri akut

RENCANA KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI

RASIONAL

NOC Label:

NIC Label:

Pain Level:

Pain Management:

Klien melaporkan 1. Catat keluhan nyeri,


tidak adanya nyeri

lokasi,

(skala 5 = none)

intensitas

Klien

kerakteristik nyeri

merintih

tidak

lamanya,
dan

ataupun 2. Kaji ulang factor yang

menangis (skala 5

meningkatkan

= none)

menurunkan nyeri

Klien

atau

tidak 3. Catat petunjuk nyeri

menunjukkan
ekspresi

nonverbal
wajah 4. Ajarkan

terhadap

nyeri

dan

bantu

klien untuk mengubah

(skala 5 = none)

posisi (miring kanan,

Pain control (kontrol

miring kiri) dan nafas

nyeri):

dalam

Klien

dapat

mengontrol
nyerinya

dengan

menggunakan
teknik manajemen
nyeri

non

farmakologis
(skala

consistently

Diskusikan dan ajarkan


tindakan
penghilang

alternatif
rasa

nyeri

tanpa menggunakan obat.

demonstrated)
-

Klien

dapat

menggunakan
analgesik

sesuai

indikasi. (skala 5 =
consistently
demonstrated)
-

Klien melaporkan
nyeri

terkontrol

(skala

consistently
demonstrated)

Resiko
kekurangan
volume cairan

NOC Label

Fluid Management

Fluid balance

kekurangan intake dan

- Tercapai
keseimbangan

intake dan output cairan


- Turgor kulit elastic - Membran mukosa
lembab
Cardiopulmonary
Status
- Tidak

Pertahankan

terjadi

intoleransi aktivitas

output
Monitor TTV
Kaji adanya

tanda-

tanda dehidrasi
Berikan cairan infus

- Tidak ada sianosis


- Tidak ada tandatanda dehidrasi
D. IMPLEMENTASI KALA II
TANG

IMPLEMENTASI

EVALUASI/

PAR

GAL/J

RESPON KLIEN

AF/

AM

NAM

E. EVALUASI/ CATATAN PERKEMBANGAN KALA II


TGL. NO.
/
JAM

EVALUASI

DIAGN
OSA
S :
O :
A :
P :

3. PENGKAJIAN KALA III


A. PENGKAJIAN DATA FOKUS
.

B. ANALISA DATA KALA III


DATA

ETIOLOGI

MASALAH

DO:

Bayi lahir

NYERI AKUT

Klien tampak nyeri,


terjadi

his

untuk

mengeluarkan
plasenta
-

Adanya

Kontraksi

Adanya

untuk

pengeluaran plasenta

Sensasi nyeri
uterus

minimal
-

his

plasenta

yang tersisa
-

Terjadi

Nyeri akut
retensio

plasenta

DS:
-

Pasien mengatakan Adanya plasenta yang RESIKO


tersisa akibat kurangnya
nyeri
INFEKSI
kontraksi

Resiko Infeksi

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas:


1. Nyeri Akut
2. Resiko Perdarahan

C. RENCANA KEPERAWATAN KALA III


NO

DIAGNOS
A

1.

RENCANA KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI

RASIONAL

Resiko
Infeksi

NOC LABEL : Risk

NIC

LABEL:

Control

Infection Control

- Klien dan keluarga -Bersihkan


mengetahui faktor
risiko

penularan

infeksi (skala 5)
- Klien dan keluarga
mengembangkan
strategi

yang

efektif

untuk

kontrol

resiko

infeksi (skala 5)
NOC

LABEL:

Knowledge:

lingkungan setelah
digunakan pasien
-Ganti
peralatan
perawatan
sesuai

pasien

kebijakan

institusi
-Ajarkan cara cuci
tangan

untuk

perawatan
kesehatan pribadi
-Cuci
tangan
sebelum

Infection

dan

setelah melakukan

Management

perawatan

pada

- Klien mengetahui
kegiatan

pasien
untuk -Gunakan universal

meningkatkan
ketahanan terhadap
infeksi
- Klien mengetahui
cara

yang

mengurangi
penularan infeksi
- Mengetahui tanda

precaution
Gunakan
handscoon seperti
yang

disarankan

oleh

universal

precaution
-Pakai
pakaian
bersih atau gaun

dan gejala infeksi

jika

memegang

bahan infeksius

D. IMPLEMENTASI KALA III


TANG

GAL/J
AM

IMPLEMENTASI

EVALUASI/

PARAF/

RESPON

NAMA

KLIEN

E. EVALUASI/ CATATAN PERKEMBANGAN KALA III


TGL
./
JAM

NO.

EVALUASI

DIAGN
OSA
S :
O :
A :
P :

4. PENGKAJIAN KALA IV
A. PENGKAJIAN DATA FOKUS

.
B. ANALISA DATA KALA IV
DATA

ETIOLOGI

MASALAH

DO:

Kelahiran/partum

NYERI AKUT

Ibu

tampak

memegangi

menyebabkan

uterus

menyusut/involusi

daerah nyeri di
abdomen
-

Adanya

Adanya

kontraksi

uterus

luka untuk involusi uterus dan

epiostomi atau membantu


robekan vagina p.darah
DS:

menutupnya
pasca

lepasnya

plasenta

Pasien
mengatakan :
-

nyeri
kram
nyeri

seperti

Adanya sensasi nyeri kram

muncul perut

tidak tentu
Nyeri akut

DO:
-

Mamae tegang Penurunan kadar hormone KESIAPAN


dan

terasa estrogen dan progesterone

keras

post

partum,

Adanya

meningkat

prolaktin

MENINGKATKAN
PEMBERIAN ASI

pembesaran
kelenjar

susu

hingga di area
sekitar ketiak

Sel-sel alveoli mensekresi


ASI,

payudara

membesar,

tegang

DS :
-

Ibu
mengatakan
payudara

Putting susu yang menonjol


mengeluarkan ASI

terasa penuh
-

Ibu

Adanya

mengatakan

dini

inisiasi

menyusui

payudara
sedikit nyeri
Kesiapan

meningkatkan

pemberian ASI

Adanya plasenta yang tersisa


DO :

akibat kurangnya kontraksi

RESIKO
PERDARAHAN

Adanya
plasenta yang Berisiko perdarahan uterus :

tersisa

keluarnya

Kontraksi

intravaskuler

pasase

uterus
minimal
-

Risiko perdarahan

Adanya
retensio
plasenta

DS : -

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas:


1. Resiko Perdarahan

C. RENCANA KEPERAWATAN KALA IV

NO

DIAGNOS
A
1.

RENCANA KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI

Resiko

NOC LABEL: Blood NIC LABEL

Perdarahan

Loss Severity
- Tidak

RASIONAL

Bleeding
terjadi Reduction

perdarahan vagina Antepartum Uterus


yang
berlebihan
- Membrane

terlalu - Dapatkan
riwayat
kulit

dan mukosa tidak


pucat
- Pasien

tidak

terlihat cemas
- Tidak
terjadi
penurunan
hemoglobin darah

klien

mengenai
kehilangan darah
(onset,

jumlah,

skala

nyeri,

banyaknya
gumpalan)
- Pelajari
mengenai factor
resiko

yang

berhubungan
dengan
perdarahan pada
kehamilan
(merokok,
penggunaan
kokain,

induksi

kehamilan,
hipertensi

dan

plasenta previa)
- Inspeksi
perineum untuk
jumlah

dan

karakter

dari

darah
- Monitor

vital

sign ibu sesuai


kebutuhan
berdasarkan pada
jumlah
kehilangan darah
- Ajari
pasien
mengenai
perbedaan antara
darah yang sudah
lama dan yang
fresh
- Berikan
Transfusi

darah

sesuai kebutuhan

D. IMPLEMENTASIKALA IV
TANGGA

L/JAM

RESPON

KLIEN

IMPLEMENTASI

EVALUASI/

PARAF/ NAMA

E. EVALUASI/ CATATAN PERKEMBANGAN KALA IV


TGL./
JAM

NO.

EVALUASI

DIAGN
OSA
S :
O :
A :
P :

Denpasar, ...............2016
Mengetahui,
Pembimbingklinik/ CI

Mahasiswa

(........................................)

(...........................................)

NIP.

NIM

Clinical Teacher/ CT
(...............................................)
NIP.
BAB IV
PEMBAHASAN
Kelemahan dan hambatan dalam penerapan:

Finansial yang cukup besar

Kemampuan dan sumber daya manusia yang bisa menggunakan alat tersebut.

Keunggulan:

Alatnya berupa Kaplan yang dapat mengukur jarak perineum dengan kepala
bayi dan melihat angel dan dintance

Dengan menggunakan ultrasound kita dapat mengukur HPD (jarak terpendek


antara tulang bagian luar batas tengkorak janin dan perineum) dan AoP (sudut
antara garis melalui sumbu panjang simfisis dan bersinggungan dengan kepala
janin) dan USG untuk mengetahui posisi kepala janin sehingga dapat
memberikan informasi penting tentang kemungkinan persalinan melalui
vagina dan waktu yang tersisa dengan persalinan lama.

Kemungkinan Intervensi:
Transperineal ultrasound kemungkinan dapat diterapkan mengingat jika terjadi partus
lama saat proses persalinan penanganan yang dilakukan adalah cesar. Oleh sebab itu,
dengan menggunakan transperineal ultrasound petugas dapat memberikan tindakan
segera karena dengan transperineal ultrasound sudah memberikan informasi
mengenai kemungkinan proses persalinan dan waktu yang tersisa dengan persalinan
lama.

BAB V
5.1.KESIMPULAN

Partus lama adalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami kemacetan
dan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu maupun janin. Partus macet
merupakan persalinan yang berjalan lebih dari 24 jam untuk primigravida dan 18 jam
untuk multi gravida.
Penyebab persalinan lama diantaranya adalah kelainan letak janin, kelainan panggul,
kelainan keluaran his dan mengejan, terjadi ketidakseimbangan sefalopelfik,
pimpinan persalinan yang salah dan primi tua primer atau sekunder.
Transperineal ultrasound kemungkinan dapat diterapkan mengingat jika terjadi partus
lama saat proses persalinan penanganan yang dilakukan adalah cesar. Oleh sebab itu,
dengan menggunakan transperineal ultrasound petugas dapat memberikan tindakan
segera karena dengan transperineal ultrasound sudah memberikan informasi
mengenai kemungkinan proses persalinan dan waktu yang tersisa dengan persalinan
lama.

5.2.SARAN

Bagi ibu primipara


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada ibu bahwa
saat menghadapi tetap berpartisipasi aktif dalam mengontrol kecemasan agar
tidak memperpanjang aktif mengontrol kecemasan agar tidak memperpanjang

waktu saat proses persalinan


Bagi perawat
Hendaknya perawat memberikan informasi tentang cara menghadapi
kecemasan saat persalinan kepada ibu hamil terutama yang pertama kali
hamil,memberikan informasi tentang dampak jka kecemasan terus menerus

dialami oleh ibu hamil.


Bagi mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
ukuran panggul dan faktor lain yang mempengaruhi lama persalinan.

DAFTAR PUSTAKA
World Health Organization Country Office for Indonesia. (2013). Persalinan Lama.
Diakses dari http://www.edukia.org/web/kbibu/6-4-17-persalinan-lama/
Piesesha frieska.(2014).partus lama.https://www.scribd.com/doc/236007451/BAB-Ipartus-lama-revisi-Autosaved-docx(sitasi 25 oktober 2016)

Damayanti Mila Wahyuningsih.(2012). Insidensi partus lama pada Primipara dan


multipara

Di

rsud

dr.

Moewardi

surakarta

tahun

2012.http://eprints.ums.ac.id/9315/1/J500080020.pdf(sitasi 25 oktober 2016)


Kementrian

kesehatan

republik

indonesia.(2012).infodatin.

http

://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-ibu.pdf(sitasi
24 oktober 2016)
Anang agus Fatoni.(2013). Hubungan usia ibu, paritas, dan berat lahir Terhadap kala
ii

lama

di

rumah

sakit

adji

Darmo

lebak.

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25484/1/Agus%20Anang
%20Fatoni%20-%20fkik%20.pdf (sitasi 25 oktober 2016)

Anda mungkin juga menyukai