DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK I
AYU PUSPITA SARI
DWI HARTINI NUR
AULIA ANANDA
ANDI RAMDANI H
SUCIATI PERMATA
(D41115023)
(D41115001)
(D41115507)
(D41115513)
SARI (D41115515)
DAFTAR ISI
Sampul halaman ........................................................................................................
Kata Pengantar...........................................................................................................
BAB II (Pembahasan)
I.
II.
III.
Semikonduktor murni.............................................................................. 29
IV.
V.
Rekombinasi............................................................................................ 33
VI.
VII.
EFEK HALL............................................................................................ 37
VIII.
IX.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
I.
konsep
atom
untuk
menjelaskan
reaksi-reaksi
kimia.
tertentu
yang
tetap.
Hukum
perbandingan
tetap
ini
kemudian
partikel
yang
terhambur
diamati
oleh
sebuah
klasik, elektron tidak dapat berada dalam orbit dalam berbagai radius, dan
akibatnya ada kekontinuan tingkat energi dari elektron. Sekalipun demikian,
hidrogen berjalan sebelum semua atom-atomnya mempnyai energi yang sama.
Lebih jauh lagi, bahkan jika elektron dari masing-masing atom bermula dari
sebuah orbit yang stabil khususnya, pada saat itu orbitnya akan berubah karena
terjadi tumbukan diantara atom-atom. Bohr menyelesaikan masalah model
atom Rutherford setelah dia kembali ke Copenhagen pada tahun 1913,
mencoba memperkenalkan gagasan baru kuantum dari Planck dan Einstein ke
dalam model ini. Beberapa pembatasan dari persamaan adalah bahwa ada batas
orbit yang mungkin ditempati. Bohr berhasil menemukan batasan tersebut
untuk pertama kalinya, sebuah deskripsi kuantitatif dari atom.Kondisi Bohr
merupakan penjelasan paling baik saat ini hubungannya dengan sifat
gelombang dari elektron, ini lebih dulu 10 tahun setelah catatan asli dari Bohr
ditemukan.Dengan meninjau bahwa sebuah gelombang berdiri pada sebuah tali
yang kedua ujungnya diikat dapat mempunyai panjang gelombang tertentu,
ditentukan oleh keadaan bahwa harus berjumlah kelipatan bilangan bulat dari
setengah panjang gelombang pada tali. Dengan 6 cara yang sama, bahwa hanya
ada gelombang berdiri dari elektron yang ada pada sebuah atom. Jadi, kondisi
intuk sebuah gelombang berdiri pada sebuah lingkaran berjari-jari diberikan
oleh Dimana n adalah sebuah bilangan bulat ( ) dan merupakan keliling dari
lingkaran. Keadaan ini, jika dihubungkan dengan persamaan , maka untuk
panjang gelombang dari sebuah elektron diberikan oleh yang mana itu
merupakan persamaan non-klasik yang menghubungkan kelajuan elektron dan
jari-jari orbit. Jika kedua ruas dikuadratkan, kita akan mendapatkan atau yang
disebut keadaan kuantum Bohr. (Wiendartun.2005)
10
Sinar katode dipancarkan oleh katode dalam sebuah tabung hampa bila
partikel-partikel
Sinar katode dibelokkan oleh medan listrik dan magnet ke rah partikel yang
partikel-partikel yang bermuatan negative dan diberi nama elektron oleh J.J.
Thomson.
J.J. Thomson berhasil menentukan harga ratio muatan electron terhadap
massa electron (e/m) yaitu sebesar -1,76 x 10*8 coulomb/gram . sementara itu
R>A> Millikan (1917) berhasilkan menentukan harga muatan mutlak dari
elektron yaitu sebesar -1,6022 x 10*-19 coulumb. Dengan demikian
11
massaelektron dapat dihitung yaitu sebesar 9.1 x 10*-28 gram. ( Staf dosen
Gunadarma, 2011)
d. Pita Tenaga
Berbeda dengan pada gas, atom-atom zat pada mempunyai jarak
berdekatan satu sama lain sehingga atom-atom tidak dapat dipandang terisolasi.
Untuk logam dan bahan semikonduktor atomatom tersebut membentuk kristal.
Kristal adalah susunan atom-atom molekul dalam ruang yang dibangun dengan
mengadakan pengulangan struktur satuan dasar dalam tiga dimensi. Karena
jarak antar atom dalam zat padat berdekatan satu sama lain maka antara atom
yang satu dengan yang lain terjadi interaksi. Akibatnya keadaan tingkat tenaga
akan berbeda dengan keadaan tingkat tenaga atom terisolasi. Untuk atom-atom
yang membentuk kristal ternyata tingkat tenaga dari elektron elektronika pada
kulit dalam tidak berubah, tetapi tingkat energi. Elektron pada kulit terluar
berubah karena Elektron-Elektron tersebut menjadi milik bersama lebih dari
satu atom dalam kristal. Tingkat tenaga Elektron pada kulit terluar tersebut
berubah menjadi pita.Keadaan ini bisa diterangkan dengan mekanika
gelombang yang tidak dibahas disini. (http://Firzaman.staff.ipb.ac.id/teori-pitaenergi/ )
i.
sangat banyak dengan tingkat- tingkat energi yang berimpit satu sama lain.
Berdasarkan asas Pauli, dalam suatu tingkat energi tidak boleh terdapat lebih
dari satu elektron padakeadaan yang sama , maka apabila ada elektron yang
berada pada keadaan yang sama akan terjadi pergeseran tingkat energi sehingga
tidak
pernah
ada
garis
garis
energi
yang
bertindihan
(http://Firzaman.staff.ipb.ac.id/teori-pita-energi/ )
ii.
Bloch.Fungsi-fungsinya
dikenal
dengan
Funsi
Bloch.
(http://Firzaman.staff.ipb.ac.id/teori-pita-energi/ )
II.
13
bertegangan.Untuk
mempertimbangkan
sifat
itu
pemakaian
kelistrikanya.Di
bahan
samping
penyekat
perlu
itu
perlu
juga
mencakup
resistivitas,
permitivitas,
dan
kerugian
14
4). Jika terjadi perpindahan elektron dari pita valensi ke pita konduksi,
dengan perkataan lain terjadi tegangan tembus (breakdown voltage).
Bahan yang disebut sebagai bahan isolator adalah bahan dielektrik, ini
disebabkan jumlah elektron yang terikat oleh gaya tarik inti sangat kuat.
Elektro-elektronya sulit untuk bergerak atau bahkan tidak sangat sulit
berpindah, walaupun telah terkena dorongan dari luar.Bahan isolator sering
digunakan untuk bahan penyekat (dielektrik).Penyekat listrik terutama
dimaksudkan agar listrik tidak dapat mengalir jika pada bahan penyekat
tersebut diberi tegangan listrik.Untuk dapat memenuhi persyaratan tersebut,
diperlukan jenis bahan yang sesuai. Selain syarat tersebut juga diperlukan
syarat yang lain yang dipertimbangkan untuk memenuhi pemakaianya. Antara
lain: (Rika Kariana Muzakir, 2015)
1). Sifat Kelistrikan isolator
Bahan penyekat mempunyai tahanan listrik yang besar.Penyekat listrik
ditujukan untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua
penghantar yang berbeda potensial atau untuk mencegah loncatan listrik
ketanah.Kebocoran arus listrik harus dibatasi sekecil-kecilnya (tidak
melampui batas yang telah ditentukan oleh peraturan yang berlaku). (Rika
Kariana Muzakir, 2015)
2). Sifat Mekanis isolator
Mengingat luasnya pemakaian bahan penyekat, maka dipertimbangkan
kekuatan struktur bahannya.Dengan demikian, dapat dibatasi hal-hal penyebab
kerusakan dikarenakan kesalahan pemakaiannya.Misal diperlukan bahan yang
tahan tarikan, maka kita harus menggunakan bahan dari kain daripada
15
kertas.Bahan kain lebih kuat terhadap tarikan daripada bahan kertas. (Rika
Kariana Muzakir, 2015)
3). Sifat Termis isolator
Panas yang ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik atau oleh arus gaya
magnet, berpengaruh terhadap kekuatan bahan penyekat. Demikian panas
yang berasal dari luar (alam sekitar).Dalam hal ini, kalau panas yang
ditimbulkan cukup tinggi, maka penyekat yang digunakan harus tepat.Adanya
panas juga harus dipertimbangkan, agar tidak merusak bahan penyekat yang
digunakan. (Rika Kariana Muzakir, 2015)
4). Sifat Kimia isolator
Panas yang tinggi yang diterima oleh bahan penyekat dapat
mengakibatkan perubahan susunan bahan kimia .Demikian juga pengaruh
adanya kelembaban udara, basah yang ada di sekitar bahan penyekat.Jika
kelembaban tidak dapat dihindari, haruslah dipilih bahan penyekat yang tahan
terhadap air.Demikian juga adanya zat-zat lain dapat merusak struktur kimia
bahan. Mengingat adanya bermacam-macam asal, sifat dan ciri bahan
penyekat, maka untuk memudahkan kita dalam memilih untuk aplikasi dalam
kelistrikan, kita akan membagi bahan penyekat berdasar kelompoknya.
Pembagian kelompok bahan penyekat adalah sebagai berikut: (Rika Kariana
Muzakir, 2015)
a). Bahan tambang (batu pualam, asbes, mika, dan sebagainya)
b). Bahan berserat (benang, kain, kertas, prespon, kayu, dan sebagainya)
c). Gelas dan keramik
16
d). Plastic
e). Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya
f). Bahan yang dipadatkan.
Penyekat bentuk cair yang penting dan banyak digunakan adalah minyak
transformator dan macam-macam hasil minyak bumi.Sedang penyekat bentuk
gas adalah nitrogen dan karbondioksida (CO2).Penggunaan bahan isolator
selain sebagai bahan penyekat adalah sebagai bahan tahanan (resistor).Bahan
tahanan yang umumnya dipakai merupakan paduan/ campuran logam-logam
terdiri dari dua atau lebih unsur bahan campuran. Pemakaian bahan tahanan
dalam kelistrikan, antara lain: (Rika Kariana Muzakir, 2015)
a). Untuk pembuatan kotak tahanan standart dan shunt
b). Untuk tahanan dan rheostats
c). Untuk unsur pemanas, kompor listrik dan sebagainya.
Sesuai dengan penggunaanya bahan tahanan haruslah memiliki tahanan
jenis yang tinggi, koefisien temperatur yang tinggi, dan memiliki daya elektromotoris termo yang kecil.Pada penggunaan yang membutuhkan daya tahan
panas tinggi, bahan tahanan harus dipilih yang memiliki titik cair yang tinggi,
selain itu bahan tahanan.pada keadaan panas yang tinggi tidak mudah dioksidir
sehingga menjadi berkarat. (Rika Kariana Muzakir, 2015)
b. Konduktor
Konduktor dalam rekayasa elektronik adalah zat yang dapat melakukan
arus listrik, baik dalam bentuk padat, cair atau gas.Karena itu konduktif, Itu
disebut konduktor.Bahan konduktor merupakan penghantar listrik yang baik .
17
Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang besar
dan tahanan listrik (Electrical resistance) yang kecil. Bahan penghantar listrik
berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Saat melakukan penyaluran arus
listrik yang perlu di perhatikan adalah fungsi kabel , kumparan/ lilitan yang ada
pada alat listrik yang anda jumpai . Juga pada saluran transmisi/distribusi.
Dalam teknik listrik , bahan penghantar yang sering di jumpai adalah tembaga
dan alumunium (Rika Kariana Muzakir, 2015)
1) Sifat sifat bahan konduktor
Dalam bahan konduktor mempunyai sifat sifat penting seperti:
a) Daya hantar listrik
Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu mengalami
hambatan dari penghantar itu sendiri.Besar hambatan tersebut
tergantung dari bahannya. Besar hambatan tiap meternya dengan luas
penampang 1mm2 pada temperature 200C dinamakan hambatan jenis.
Besarnya hambatan jenis suatu bahan dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan : (Rika Kariana Muzakir, 2015)
R= l/A
dimana :
R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm ()
: hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m
l : panjang penghantar, satuannya meter (m)
A : luas penampang kawat penghantar, satuanya mm2
b). Koefesien suhu tahanan
18
Telah kita ketahui bahwa dalam suatu bahan akan mengalami perubahan
volume bila terjadi perubahan temperatur. Bahan akan memuai jika temperatur
suhu naik dan akan menyusut jika temperatur suhu turun. (Rika Kariana
Muzakir, 2015)
Bahan penghantar yang paling banyak dipakai adalah tembaga , karena
tembaga merupakan bahan penghantar yang paling baik setelah perak dan
harganya pun murah karena banyak terdapat dimana-mana . Akhir-akhir ini
banyak digunakan alumunium dan baja sebagai penghantar walaupun tahanan
jenisnya cukup besar , hal ini dengan pertimbangan sangat berlimpah dan
harganya menjadi lebih murah (Rika Kariana Muzakir, 2015)
c). Daya hantar panas
Daya hantar panas menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisan
bahan tiap satuan waktu.Diperhitungkan dalam satuan Kkal/jam 0C.Terutama
diperhitungkan dalam pemakaian mesin listrik beserta perlengkapanya.Pada
umumnya logam mempunyai daya hantar panas yang tinggi sedangkan bahanbahan bukan logam rendah. (Rika Kariana Muzakir, 2015)
d). Kekuatan tegangan tarik dan
Sifat mekanis bahan sangat penting, terutama untuk hantaran diatas
tanah.Oleh sebab itu, bahan yang dipakai untuk keperluan tersebut harus
diketahui kekuatanya.Terutama menyangkut penggunaan dalam pendistribusian
tegangan tinggi. Penghantar listrik dapat berbentuk padat , cair , atau gas . yang
berbentuk padat umumnya logam , elektrolit dan logam cair (air raksa)
merupakan penghantar cair , dan udara yang diionisasikan dan gas-gas mulia
19
(neon) ,kripton ,dsb) sebagai penghantar bentuk gas . (Rika Kariana Muzakir,
2015)
e). Timbulnya daya electro motoris termo
Sifat ini sangat penting sekali terhadap dua titik kontak yang terbuat dari
dua bahan logam yang berlainan jenis, karena dalam suatu rangkaian, arus akan
menimbulkan daya elektro-motoris termo tersendiri bila terjadi perubahan
temperatur suhu. (Rika Kariana Muzakir, 2015)
Daya elektro-motoris termo dapat terjadi lebih tinggi, sehingga dalam
pengaturan arus
kecil.Besarnya perbedaan tegangan yang dibangkitkan tergantung pada sifatsifat kedua bahan yang digunakan dan sebanding dengan perbedaan
temperaturnya.Daya elektro-motoris yang dibangkitkan oleh perbedaan
temperatur disebut dengan daya elektro-motoris termo. (Rika Kariana Muzakir,
2015)
2.) Macam macam bahan konduktor
Fungsi penghantar pada teknik lisrik adalah untuk menyalurkan
energi listrik dari satu titik ke titik lain Penghantar yang lazim digunakan
antara lain: Tembaga dan Alumunium. Beberapa bahan penghantar yang
masih ada dan relevasinya ,antara lain :
a). Alumunium
b). Tembaga
c). Baja
d). Wolfram
20
e). Molibdenum
f). Platina
g). Air raksa
h). ahan-bahan resistivitas tinggi
i). Timah hitam
3). Kriteria bahan konduktor
Penghantar tenaga listrik, selain mensyaratkan konduktivitas yang
tinggi juga membutuhkan sifat mekanis dan fisika tertentu yang disesuaikan
dengan penggunaan penghantar itu sendiri. (Rika Kariana Muzakir, 2015)
Selain masalah teknis, penggunaan logam sebagai penghantar
ternyata juga sangat ditentukan oleh nilai ekonomis logam tersebut
dimasyarakat. Sehingga suatu kompromi antara nilai teknis dan ekonomi
logam yang akan digunakan mutlak diperhatikan. Nilai kompromi
termurahlah yang akan menentukan logam mana yang akan digunakan.
Pada saat ini, logam Tembaga dan Aluminium adalah logam yang terpilih
diantara jenis logam penghantar lainnya yang memenuhi nilai kompromi
teknis ekonomis termurah. (Rika Kariana Muzakir, 2015)
kriteria mutu lainnya yang juga harus dipenuhi meliputi seluruh atau
sebagian dari sifat sifat atau kondisi berikut ini, yaitu:
a). Komposisi kimia.
b). Sifat tarik seperti kekuatan tarik (tensile strength) dan regangan tarik
(elongation).
21
Karakteristik Konduktor
Ada 2 (dua) jenis karakteristik konduktor , yaitu :
a). Karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari
konduktor yang menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor (dari
SPLN 41-8:1981, untuk konduktor 70 mm berselubung AAAC-S
pada suhu sekitar 30 oC, maka kemampuan maksimal dari konduktor
untuk menghantar arus adalah 275 A).
b). Karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor
terhadap arus listrik yang melewatinya (dari SPLN 41-10 : 1991,
untuk konduktor 70 mm2 berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30
oC, maka kemampuan maksimum dari konduktor untuk menghantar
arus adalah 275 A). (www.academia.edu)
bebas.
membentuk
ikatan
kovalen
dengan
ion-ion
atom
25
elektronnya dapat bergerak bebas. Tahun 1906 ,pickard merancang suatu diode
detector dari Kristal slikon yang disebut dengan nama Cats wishker, dimana
alat yang di buatnya ini terdiri atas suatu kawat yang disambungkan dengan
Kristal silicon (elektroloss.blogspot). Alat inilah yang dikenal sebagai dioada
semikonduktor yang pertama.dalam bidang industri penemuan komponen
semikonduktor mengakibatkan banyak perubahan dalam kehidupan manusia;
terutama dilihat mamfaatnya dalam membantu kelancaran proses industri,
diantaranya: (www.academia.edu)
a). Dipergunakannya komponen pasif seperti hambatan, kapasitor, Inductor, dan
transformator sebagai kelengkapan dalam menyusun suatu rangkaian
elektronik.
b). Dibuatnya alat elektronik radio AM, radio FM, penguat suara hi-fi, TV
warna, pemancar FM
c). Penggunaan alat elektronik untuk mengatur dan menjalankan mesin-mesin
industry,dengan ditemukannya; diode tegangan tinggi, diode daya tinggi
Semikonduktor telah memberikan pengaruh besar dan menjadi bagian
yang tak terpisahkan dalam peradaban manusia saat ini. Kita bisa menemukan
26
peralatan
elektronik
bergantung
sepenuhnya
pada
keberadaan
semikonduktor. (www.academia.edu)
1). Susunan Atom Semikonduktor
Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si),
Germanium (Ge) dan Gallium Arsenida (GaAs).Germanium dahulu adalah
bahan satu-satunya yang dikenal untuk membuat komponen semikonduktor.
Namun belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara
mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua
yang ada di bumi setelah oksigen (O2).Pasir, kaca dan batu-batuan lain adalah
bahan alam yang banyak mengandung unsur silikon. Dapatkah anda menghitung
jumlah pasir di pantai.Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus)
masing-masing memiliki 4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah
jika dikelilingi oleh 8 elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut
membentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom tetangganya. Pada suhu yang
sangat rendah (0oK). Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat
berpindah dari satu inti atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian,
bahan semikonduktor bersifat isolator karena tidak ada elektron yang dapat
berpindah untuk menghantarkan listrik.Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan
kovalen yang lepas karena energi panas, sehingga memungkinkan elektron
terlepas dari ikatannya.Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas,
sehingga
tidak
memungkinkan
untuk
menjadi
konduktor
yang
baik.
(sumber :http://belajarelektronika.net/dasar-elektronika-pdf/)
2). Jenis Jenis Semikonduktor
27
28
listrik diberikan dalam arah yang berlawanan (Bias Reverse) Tipe dasar dari
diode adalah diode sambungan PN.
b). Transistor
Transistor adalah komponen elektronik yang dibuat dari materi
semikonduktor yang dapat mengatur tegangan dan arus yang mengalir
melewatinya dan dapat berfungsi sebagai saklar elektronik dan gerbang
elektronik.
c). IC (Integrated Circuit)
Integrated Circuit merupakan komponen elektronik yang terdiri atas
beberapa terminal transistor yang tergabung membentuk gerbang.Masing
masing gerbang dapat dioperasikan sehingga membentuk logika tertentu yang
dapat mengendalikan pengoperasian suatu perangkat elektronik. Gabungan dari
beberapa buah IC dan komponen lain dapat diproduksi dengan menggunakan
bahan semikonduktor dalam bentuk chip. Chip multifungsi ini kemudian dikenal
sebagai mikroprosesor yang berkembang hingga sekarang.
5). Doping dan Persiapan bahan semikonduktor
a). Doping semikonduktor
Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik
adalah sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol
dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut
dopan.Doping
sejumlah
besar
ke
semikonduktor
dapat
meningkatkan
30
31
kembali sehingga menghasilkan bahan lebih murni dan kristal dengan lebih
sedikit kesalahan.
Dalam
pembuatan
perangkat
semikonduktor
yang
melibatkan
III.
SEMIKONDUKTOR MURNI
Gambar III.1 memperlihatkan bentuk ikatan kovalen dalam dua dimensi.Pada
temperatur mendekati harga nol mutlak, elektron pada kulit terluar terikat dengan
erat sehingga tidak terdapat elektron bebas atau silikon bersifat sebagai insulator.
Energi yang diperlukan mtuk memutus sebuah ikatan kovalen adalah sebesar
1,1 eV untuk silikon dan 0,7 eV untuk germanium. Pada temperatur ruang (300K),
sejumlah elektron mempunyai energi yang cukup besar untuk melepaskan diri dari
32
ikatan dan tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi menjadi elektron bebas
(gambar 1.3).Besarya energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari pita
valensi ke pita konduksi ini disebut energi terlarang (energy gap). Jika sebuah
ikatan kovalen terputus, maka akan terjadi kekosongan atau lubang (hole). Pada
daerah dimana terjadi kekosongan akan terdapat kelebihan muatan positif, dan
daerah yang ditempati electron bebas mempunyai kelebihan muatan negatif. Kedua
muatan inilah yang memberikan kontribusi adanya aliran listrik pada
semikonduktor murni. Jika elektron valensi dari ikatan kovalen yang lain mengisi
lubang tersebut, maka akan terjadi lubang baru di tempat yang lain dan seolah-olah
sebuah muatan positif bergerak dari lubang yang lama ke lubang baru. Gambar
III.2 a) Struktur kristal silikon memperlihatkan adanya sebuah ikatan kovalen yang
terputus dan b) Diagram pita energi menunjukkan tereksitasinya elektron ke pita
konduksi dan meninggalkan lubang di pita valensi
33
Gambar III.2 (a) Struktur Kristal silicon memperlihatkan adanya sebuah ikatan
kovalen yang terputus dan (b) Diagram pita energy menunjukkan tereksitasinya
electron ke pita konduksi dan meninggalkan lubang di pita valensi
(sumber :http://belajarelektronika.net/dasar-elektronika-pdf/)
Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai arus drift dapat
dituliskan sebagai berikut Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor adalah
akibat adanya dua partikel masing-masing bermuatan positif dan negative yang
bergerak dengan arah yang berlawanan akibat adanya pengaruh medan
listrik(http://belajarelektronika.net/dasar-elektronika-pdf/)
IV.
34
V.
REKOMBINASI
35
Bahan kristal tersebut ikatan valensinya tidak begitu kuat satu sama lain
sehingga dengan pemberian panas, terjadi energi yang cukup untuk memutuskan
ikatan kovalensinya tadi. Dengan terputusnya ikatan kovalensi akibat pengaruh
agitasi thermis (pemberian panas) tadi, maka elektron-elektron bebas sebagai
penghantar.Bahan-bahan yang seperti ini disebut bahan semikonduktor (setengah
penghantar). (Mohamad Ridwan, 2011)
Pada bahan kristal tadi, selain panas photon pun dapat memberikan energi
yang cukup untuk memutuskan ikatan kovalensi di dalam suatu
bahan
36
Proses
generasi
(b)
Proses
rekombinasi
Proses generasi dan rekombinasi
dalam p-sisi netral dari persimpangan GaAs Pn. Jika Elektron dan lubang
disuntikkan konsentrasi, maka akan sama untuk menjaga netralitas muatan, yaitu,
np = pp. Dengan demikian, pada setiap saat,
np=npo+ np= konsentrasi pembawa minoritas
dan
pp= ppo+ np= konsentrasi pembawa mayoritas. (Safa Kasap, 2001)
Ada semikonduktor, elektron atau lubang yang bergerak cenderung
mengadakan rekombinasi dan menghilang. Laju rekombinasi (R), dalam pasangan
elektron-lubang per detik per meter kubik, tergantung pada jumlah muatan yang
ada. Jika hanya ada sedikit elektron dan lubang maka R akan berharga rendah;
sebaliknya R akan berharga tinggi jika tersedia elektron dan lubang dalam jumlah
yang banyak. Sebagai contoh misalnya pada semikonduktor tipe-n, didalamnya
hanya tersedia sedikit lubang tapi terdapat jumlah elektron yang sangat besar
sehingga R akan berharga sangat tinggi. Secara umum dapat dituliskan:
R=rnp
(1)
VI.
merupakan
hal
yang
sangat
penting
untuk
dipahami.
(https://www.staff.uny.ac.id).
a. Pada nol mutlak
Pada suhu nol mutlak, semua elektron dipegang sangat rapat oleh atom-atom
semikonduktor. Elektron pada orbit terkait sedangkan elektron valensi digunakan
38
bersama dalam ikatan kovalen. Pada suhu ini ikatan kovalen sangat kuat dan tidak
ada elektron bebas. Oleh karena itu, kristal semikonsuktor berkelakuan sebagai
isolator yang sempurna. Dalam deskripsi pita energi, pita valensinya dipenuhi dan
terjadi celah energi yang besar antara pita valensi dan pita konduksi.Sehingga tidak
ada elektron valensi yang dapat mencapai pita konduksi untuk menjadi elektron
bebas.Ini terkait dengan tidak ada persediaan elektron bebas dalam semikonduktor
yang berkelakuan sebagai isolator. (https://www.staff.uny.ac.id).
b. Di atas nol mutlak
Jika suhu dinaikkan, beberapa ikatan kovalen dalam semikonduktor patah oleh
karena energi panas yang ditambahkan.Patahnya ikatan membuat elektron yang
sigunakan bersama dalam formasi ikatan ini menjadi bebas.Hasilnya adalah
beberapa elektron bebas ada didalam semikonduktor. Elektron bebas ini dapat
menyebabkan arus listrik yang kecil bila beda potensial dikenakan menyilang kristal
semikonduktor itu. Hal ini menunjukkan bahwa resistansi semikonduktor menurun
dengan kenaikan suhu dan dikatakan ia memiliki resistansi dengan koefisien suhu
negatif. Bisa ditambahkan bahwa pada suhu kamar, arus yang melalui
semikonduktor cukup kecil.Ketika suhu dinaikkan beberapa elektron valensi
memiliki cukup energi untuk masuk ke dalam pita konduksi dan kemudian menjadi
elektron bebas. Dibawah pengaruh medan listrik elektron bebas ini akan
menimbulkan arus listrik. Perlu diingat bahwa setiap kali elektron valensi masuk ke
dalam pita konduksi, maka terbentuk lubang (hole) di dalam pita valensi.Lubang
juga menyumbangkan arus listrik.Arus lubang merupakan konsep utama dalam
semikonduktor. (https://www.staff.uny.ac.id).
VII.
EFEK HALL
39
Efek hall adalah gaya yang disebabkan oleh gaya pembawa muatan
positif dan pembawa muatan negatif akan cenderung mengarah ke kanan ketika
pembawa muatan ini hanyut di sepanjang plat logam atau semikonduktor. Hal
ini yang menyebabkan terjadinya beda potensial kecil (mV). Uji efek hall ini
bisa
digunakan
untuk
menentukan
besar
koefisien
hall
dari
bahan
40
VIII.
Struktur dan skema dari dioda dapat dilihat pada gambar di atas.Pada
dioda, plate diletakkan dalam posisi mengelilingi katoda sedangkan heater
disisipkan di dalam katoda. Elektron pada katoda yang dipanaskan oleh heater
akan bergerak dari katoda menuju plate. Untuk dapat memahami bagaimana
cara kerja dioda kita dapat meninjau 3 situasi sebagai berikut ini yaitu : 1.
Dioda diberi tegangan nol 2. Dioda diberi tegangan negative 3. Dioda diberi
tegangan positive
1. Dioda Diberi Tegangan Nol
42
43
positif yang dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin
besar pula arus listrik yang akan mengalir.
Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan
arus listrik pada situasi tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan
sebagai penyearah arus listrik (rectifier).Pada kenyataannya memang dioda
banyak digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC.
2. KARAKTERISTIK DIODA
Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus
searah.Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus
bolakbalik.Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh
berdenyut-denyut agar tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang
dicatu.Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam
rangkaian elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat
luas. Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah
gelombang (Half-Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full-Wave
Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun
pengganda tegangan (Voltage Multiplier). Di bawah ini merupakan gambar yang
melambangkan dioda penyearah.
P
Anoda
Katoda
(Sumber: https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
44
Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut
Katoda.Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N.
Karenanya ini
mengalir dari sisi P ke sisi N. Dioda terbagi atas beberapa jenis antara lain :
Dioda germanium Dioda silikon Dioda selenium Dioda zener Dioda
cahaya (LED)
Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan
semikonduktor.Beranjak dari penemuan dioda, para ahli menemukan juga
komponen turunan lainnya yang unik.Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu
hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah
sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe
P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya
akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.
diberi bias positif, dengan arti kata memberi tegangan potensial sisi P lebih
besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan tergerak
untuk mengisi hole di sisi P. Tentu kalau elektron mengisi hole disisi P, maka
akan terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal elektron. Ini disebut aliran hole
dari P menuju N, Kalau menggunakan terminologi arus listrik, maka dikatakan
terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N.
47
ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat tercapai.Jika pada dioda
biasanya baru terjadi breakdown pada tegangan ratusan volt, pada zener bisa
terjadi pada angka puluhan dan satuan volt.Di datasheet ada zener yang
memiliki tegangan Vz sebesar 1.5 volt, 3.5 volt dan sebagainya.
Simbol Zener
(Sumber: https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
Ini adalah karakteristik zener yang unik. Jika dioda bekerja pada bias
maju maka zener biasanya berguna pada bias negatif (reverse bias).
4. LED
LED adalah singkatan dari Light Emitting Dioda , merupakan komponen
yang dapat mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain
setelah dioda. Strukturnya juga samadengan dioda, tetapi belakangan ditemukan
bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa
energi panas dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih efisien jika
mengeluarkan cahaya.Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor,
doping yang dipakai adalah gallium, arsenic dan phosphorus.Jenis doping yang
berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.
Simbol LED
(Sumber: https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
48
Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang ada adalah warna merah,
kuning dan hijau. LED berwarna biru sangat langka. Pada dasarnya semua
warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien.
Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus
maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga
bermacam-macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong. LED terbuat dari
berbagai material setengah penghantar campuran seperti misalnya gallium
arsenida fosfida (GaAsP), gallium fosfida (GaP), dan gallium aluminium
arsenida (GaAsP).
Karakteristiknya yaitu kalau diberi panjaran maju, pertemuannya
mengeluarkan cahaya dan warna cahaya bergantung pada jenis dan kadar
material pertemuan.
yang mengalirinya. Dalam kondisi menghantar, tegangan maju pada LED merah
adalah 1,6 sampai 2,2 volt, LED kuning 2,4 volt, LED hijau 2,7 volt. Sedangkan
tegangan terbaik maksimum yang dibolehkan pada LED merah adalah 3 volt,
LED kuning 5 volt, LED hijau 5 volt. LED mengkonsumsi arus sangat kecil,
awet dan kecil bentuknya (tidak makan tempat), selain itu terdapat
keistimewaan tersendiri dari LED itu sendiri yaitu dapat memancarkan cahaya
serta tidak memancarkan sinar infra merah (terkecuali yang memang sengaja
dibuat seperti itu).
Cara pengoperasian LED yaitu :
49
(Sumber: https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
Selalu diperlukan perlawanan deretan R bagi LED guna membatasi kuat
arus dan dalam arus bolak balik harus ditambahkan dioda penyearah.
5. APLIKASI
Dioda banyak diaplikasikan pada rangkaian penyearah arus (rectifier)
power suplai atau konverter AC ke DC. Di pasar banyak ditemukan dioda
seperti 1N4001, 1N4007 dan lain-lain.Masing-masing tipe berbeda tergantung
dari arus maksimum dan juga tegangan breakdown-nya.Zener banyak digunakan
untuk aplikasi regulator tegangan (voltage regulator).Zener yang ada dipasaran
tentu saja banyak jenisnya tergantung dari tegangan breakdown-nya.Di dalam
datasheet biasanya spesifikasi ini disebut Vz (zener voltage) lengkap dengan
toleransinya, dan juga kemampuan dissipasi daya.
LED array
(Sumber: https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
LED sering dipakai sebagai indikator yang masing-masing warna bisa
memiliki arti yang berbeda. Menyala, padam dan berkedip juga bisa berarti lain.
50
LED dalam bentuk susunan ( array ) bisa menjadi display yang besar. Dikenal
juga LED dalam bentuk 7 segment atau ada juga yang 14 segment .Biasanya
digunakan untuk menampilkan angka numerik dan alphabet.
6. Dioda Sebagai Clipper, Clamping Dan Pembentuk Gelombang Kotak
Dioda mempunyai sifat yang khas yaitu sebagai penyearah dan
mempunyai tegangan yanq konstan. Dioda dengan sifat yang khas ini
mempunyai aplikasi yang luas dan juga sering dikombinasikan denga komponen
elektronika lain.
Dioda dapat digunakan untuk memotong suatu sinyal.Untuk memotong
sinyal dengan tegangan yang lebih besar dari tegangan dioda, biasanya dioda
dipasangkan dengan sumber tegangan searah untuk menaikkan level tegangan.
Dalam aplikasinya sebagi penggenggam (clamping), dioda bekerja untuk
menggenggam tegangan sinyal dari sinyal dengan tegangan bolak-balik menjadi
tegangan searah dan besarn
kotak.
(Sumber:
https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
51
IX.
Dalam suatu hubungan berangsur liner, rapat pencampur berubah secara linear
menurut jarak menjauli dari hubungan. Jenis hubungan ini terbentuk dengan
menarik kristal tunggal dari lelehan germanium yang pada saat dimulainya proses
ini sudah berisi pencampur dari satu jenis. Selama proses penarikan pencampur
jenis lain ditambahkan dalam jumlah yang cukup untuk mengubah jenis
penghantaran lelehan. (www.fali.unsri.ac.id/HUBUNGAN.doc/)
Hubungan p-n yang di catu
Kalau terminal positif dari baterei disambungkan ke sisi jenis pdan terminal negatif ke
sisi jenis n dari hubungan p-n, hubungan tersebut melewati arus besar yang mengalir
lewat hubungan tersebut. Dalam hal ini, hubungan p-n dikatakan dicatu maju
(forward biased) kalau terminal-terminal dari baterei dibalik, yakni terminal positif
dihubungkan ke sisi jenis n, dan terminal negatif di sisi jenis p, hubungan akan
mengalirkan arus kecil. Dalam keadaan ini hubungan p-n dikatakan dicatu balik
(reverse biased). (sumber: www.fali.unsri.ac.id/HUBUNGAN.doc/)
Sifat-sifat dari hubungan p-n di atas sangat cocok untuk penyearahan. Sekarang
akan kita utarakan secara kualitatif mekanisme di mana hubungan (i) dicatu maju dan
(ii) dicatu-balik.
(i) Hubungan p-n Dicatu Maju: Hubungan p-n dicatu maju dan simbol
penggambarannya berturut-turut ditunjukkan dalam Gambar 5.4(a) dan (b). Tegangan
catu maju V mengakibatkan gaya pada lobang-lobang di sisi jenis p dan pada elektron
di sisi jenis n.
53
54
eV
I I s exp
1
kT
Dimana :
Is = arus jenuh balik,
e = muatan satu elektron (= 1,6 x 10-19 coulomb),
k = konstanta Boltzmann (= 1,38 x 10-23joule oK-1)
T= temperatur dalam K, dan angka konstan yang tergantung pada bahan dioda.
Untuk germanium = 1, dan untuk silikon n 2.
Kalau V positif, hubungan tercatu maju, dan kalau V negatif hubungan tercatu
balik. Pada temperatur kamar (T = 300K), dari Persamaan (5.1) kita dapatkan
56
39V
I I s exp
1
V
I
57
Resistansi dc dan dioda amat berubah menurut V dan I. Resistansi dinamis atau ac (rac)
dari dioda didefinisikan sebagai :
rac
dV
dI
Kalau dioda cukup besar dicatu maju, suku satu dalam tanda kurung persamaan (5.2)
dapat diabaikan.Dengan penyederhanaan ini dan mendiferensialkan Persamaan (5.2)
untuk resistansi dinamis dioda dalam arah maju pada temperaturkamar
Dimana I dinyatakan dalam milliamper dan rac dalam ohm. Jadi untuk = 1 dan untuk
arus dioda 26 mA resistansi dinamisnya. sama dengan 1 ohm. Kemiringan karakteristik
yang ditunjukkan dalam Gambar 5.8 menunjukan bahwa resistansi dinamis dalam arah
kebalikannya sangat besar.
Ciri karakteristik dioda yang perlu dicatat adalah bahwa kalau catu maju kurang dari
harga V, arus akan sangat kecil. Sesudah Varus mendadak naik. Tegangan
Vdinamakan tegangan awal masuk atau offset atau tegangan-ambang dari dioda.
Khususnya, untuk dioda germanium V 0,2 V untuk dioda silikon V 0,6V.
(www.fali.unsri.ac.id/HUBUNGAN.doc/)
Kapasitansi Hubungan
Dari Gambar 5.7 bahwa penggunaan tegangan balik ke hubungan p-n mengakibatkan
kenaikan muatan tidak tercakup ini.Ini dapat dianggap sebagai efek kapasitif dan
hubungan dimisalkan menunjukkan sifat kapasitansi, dan dinamakan kapasitansi
hubungan. Kapasitansi ini tidak tetap, tetapi dapat ditunjukkan berkurangnya harga
dengan kenaikan tegangan balik. Sifat hubungan p-n ini digunakan dalam berbagai
58
rangkaian. Misalnya: (i) dalam tegangan penala rangkaian resonansi LC, (ii) dalam
rangkaian jembatan seimbang sendiri, dan (iii) dalam jenis khusus penguat, yang
dinamakan penguat parametris. Dalam penggunaan diatas, dioda hubungan p-n hanya
dibuat tergantung pada tegangan. Dioda semacam itu dinamakan varaktor atau varikap.
(www.fali.unsri.ac.id/HUBUNGAN.doc/)
59
DAFTAR PUSTAKA
Firzaman,
Teori
Pita
Energi.
(online).
(https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEw
ilpKOitvrOAhUHOY8KHV9XA-IQFghBMAY&url=http%3A%2F
%2Firzaman.staff.ipb.ac.id%2Ffiles%2F2011%2F08%2Fpertemuan-ke-6-bab-6Teori-pita-energi-Elektron-Dalam-ZatPadat.ppt&usg=AFQjCNGFnYVcBFiToUtcre2uasgsdflsBg&sig2=mS0jCjBpr4
5j4H3GQe0u0Q, diaskes pada tanggal 6 September 2016)
Hu, Chenming. 2009. Electronic Device and Materials Chapter I. (Referensi utama dari
edX)
Kasap, Safa. 2001. PN Junction Devices and Light Emitting Diodes. Canada: University
of Saskatchewan.
Khapiza.2015. Teori Pita Energi.(Online). (http://dokumen.tips/documents/teori-pitaenergi-55b345e282049.html. Diaskes pada tanggal 6 September 2016)
Mokombang, Novy NRA. 2016. Referensi Utama Dasar Elektronika.
Muzakir,
Rika
Karina.Makalah
sifat-sifat
bahan
Robi.
Makalah
Semikonduktorhttps://robiramandhani.files.wordpress.com/2013/05/semikondu
ktor.pdf.4 September 2016 (diakses pada hari senin pukul 16.47)
60
dosen
Gunadarma,
2011,
Pengantar
Kimia,
(online),
(http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_kimia/Bab_2.pdf
61