Anda di halaman 1dari 61

MAKALAH DASAR TELEKOMUNIKASI

DIODA DAN APLIKASINYA

DISUSUN

OLEH:

KELOMPOK I
AYU PUSPITA SARI
DWI HARTINI NUR
AULIA ANANDA
ANDI RAMDANI H
SUCIATI PERMATA

(D41115023)
(D41115001)
(D41115507)
(D41115513)
SARI (D41115515)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang layak kami ucapkan selain puji syukur atas kehadirat Allah
SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Dasar Elektronika yang berjudul Dioda dan
Aplikasinya.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Dasar
Elektronika yang telah memberikan motivasi dan inspirasi sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.
Sebagai penulis, Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
kelemahan dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu, Kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi mengembangkan dan menyempurnakan isi
makalah ini di masa yang akan datang.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Gowa, 5 September 2016
1

DAFTAR ISI
Sampul halaman ........................................................................................................

Kata Pengantar...........................................................................................................

Daftar Isi ...................................................................................................................

BAB I (Pendahuluan )................................................................................................

BAB II (Pembahasan)
I.

Konsep electron, atom, pita energy .........................................................

II.

Konduktor, isolator, semikonduktor ........................................................ 14

III.

Semikonduktor murni.............................................................................. 29

IV.

Semikonduktor tidak murni..................................................................... 32

V.

Rekombinasi............................................................................................ 33

VI.

Pengaruh temperature pada Semikonduktor ........................................... 36

VII.

EFEK HALL............................................................................................ 37

VIII.

Dioda dan Hubungan-hubungannya........................................................ 39

IX.

Hubungan p-n yang Dicatu ..................................................................... 49

Daftar Pustaka ........................................................................................................... 58

BAB I
PENDAHULUAN

Dioda pada umumnya merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai


penyearah (rectifier) untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan
searah (DC). Dioda menjadi sangat penting karena hampir semua peralatan elektronika
memerlukan sumber arus searah (DC).Dioda daya mempunyai spesifikasi yang sama
dengan dioda biasa pada umumnya, perbedaan yaitu dioda daya mempunyai kapasitas
daya (arus dan tegangan) yang lebih tinggi dari dioda-dioda sinyal biasa, namun
kecepatan penyaklaran pada dioda daya relatif lebih rendah. Melihat karakteristik dioda
daya yang mempunyai kapasitas daya yang lebih tinggi dari dioda biasa, maka
seringkali doda daya digunakan di dalam rangkaian elektronika sebagai penyearah.
Selain sebagai penyearah, dioda daya juga seringkali digunakan sebagai freewheeling
(bypass) pada regulator-regulator penyakelaran,rangkaian pemisah, rangkaian umpan
balik dari beban ke sumber, dan lain-lain.

BAB II
PEMBAHASAN
I.

Konsep Elektron, Atom dan Pita Energi


a. Atom
Konsep atom pertama kali dikenal melalui literatur Yunani kuno dengan
namaatomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Pendapat para filsuf
Yunani tentang atom pada dasarnya dapat dikategorikan dalam dua kelompok.
Anaxagoras, Leucippos dan Democritus pada sekitar abad ke-lima sebelum
masehi berpendapat bahwa pembagian suatu benda bersifat diskontinu atau
tidak dapat berlangsung terus-menerus. Sementara itu, Aristoteles sekitar abad
ke empat sebelum masehi mengusulkan bahwa pembagian materi akan bersifat
kontinu yang artinya dapat dilakukan secar terus-menerus. Tidak terdapat
perbedaan penafsiran antara dua kelompok filsuf ini dalam mengartikan kata
atomos, keduanya sepakat bahwa atomos berarti tidak dapat dibagi-bagi lagi.
Hanya saja terdapat perbedaan mengenai penting-tidaknya konsep atomos
dipergunakan dalam mempelajari suatu materi.2

Kita tidak mendapatkan

penjelasan konkrit tentang konsep atom dalam literatur Yunani, namun


demikian dengan mengunakan cara pandang modern, atom dapat diartikan
sebagai entitas materi paling mendasar yang lengkap sebagai suatu unit satuan
materi yang secara alamiah tersedia di alam. (Wiendartun.2005)
b. Sejarah Perkembangan Atom
John Dalton, seorang ilmuwan Inggris pada abad pertengahan
menggunakan

konsep

atom

untuk

menjelaskan

reaksi-reaksi

kimia.

Menurutnya, reaksi kimia terjadi akibat penggabungan dan pemisahan


atomatom.Jumkah atom-atom yang terlibat dalam reaksi kimia adalah tertentu
5

dan persenyawaan serta pemisahan atom-atom tersebut memenuhi hukum


perbandingan

tertentu

yang

tetap.

Hukum

perbandingan

tetap

ini

mengisyaratkan adanya hukum lain yang lebih mendasar yaitu hukum


kekekalan massa; bahwa massa tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan melalui reaksi kimia. Ekivalensi massa-energi pada waktu itu
belum dikenal.Energi yang dihasilkan dalam reaksi-reaksi kimia berasal dari
pemutusan ikatan antar atom. Konsep atom sangat luas dipergunakan untuk
menjelaskan reaksi-reaksi kimia tanpa adanya pengetahuan sedikitpun tentang
atom itu sendiri.(http://staff.uny.ac.id/dasar/elektronika)
J.J. Thompson, pada pertengahan abad 19 atau tepatnya pada tahun
1858 J. J. Thompson melakukan percobaan dengan menggunakan tabung
lucutan yang menghasilkan sinar katoda. Sinar ini ternyata bermuatan listrik
karena dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet. Jenis
muatan sinar katoda ini adalah negatif yang selanjutnya disebut sebagai
elektron.Thompson memperkirakan bahwa elektron ini sebagai partikel
elementer penyusun atom. Elektron merupakan partikel sub atomik pertama
yang dikenal manusia. Berdasarkan penemuan ini, Thompson mengajukan
sebuah model atom untuk menjelaskan hasil-hasil eksperimen maupun prediksi
teoritis yang muncul saat itu dengan namamodel kue kismis. Atom dipandang 3
sebagai sebuah bola bermuatan positif yang dinetralisir oleh elektron-elektron
yang tersebar merata di seluruh volume bola.Pada saat yang hampir bersamaan
dengan penemuan elektron oleh Thompson, Antoine-Henri Becquerel tahun
1896 menemukan gejala radioaktivitas alamiah pada unsur radium. Materimateri yang dipancarkan unsur tersebut berhasil diidentifikasi sebagai sebuah
gelombang elektromagnetik (sinar ), elektron (sinar ) dan partikel (atom inti
6

helium). Penemuan radioaktivitas radium ini seolah-olah memperkuat ide


Thompson tentang model atom yang diajukannya. . (Wiendartun.2005)
Ernest Rutherford, pengujian tentang model atom Thompson dilakukan
oleh Rutherford dengan menggunakan partikel yang sangat energetik untuk
membombardir lempengan emes setebal mm. Berkas partikel yang berfungsi
sebagai peluru (proyektil) diarahkan menuju sasaran atom emas oleh suatu
kolimator

kemudian

partikel

yang

terhambur

diamati

oleh

sebuah

detektor.Dalam percobaan ini Rutherford memandang partikel sebagai


representasi partikel klasik.Rutherdord dan rekan kerjanya mengharapkan sudut
simpangan partikel yang terhambur sangat kecil mengingat partikel hanya
berinteraksi dengan atom emas yang diasumsikan merupakan sebuah bola
netral dengan elekron-elektronnya tersebar merata diseluruh volume bola yang
dinetralisir oleh muatan positif yang juga tersebar merata diseluruh volume
bola. Rutherford mengamati sebagian partikel terhambur dengan sudut
hamburan yang lebih kecil dari 10 ( 10), namun Ruterhford juga mengamati
fakta eksperimental lain yang mengejutkan; terdapat beberpa partikel yang
terhambur dengan sudut hambur sangat besar bahkan adayang terhambur
dengan =1800 atau mengalami tumbukan antar muka (head 4 on) yaitu partikel
dipantulkan kembali tepat satu garis dengan arah datangnya. Dengan
mengasumsikan bahwa hanya interaksi Coulomb yang bekerja antara partikel
dan atom emas maka berdasarkan fakta-faktaeksperimental di atas kita dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Untuk kasus dimana sebagian partikel terhambur dengan sudut hambur 10,
mengisyaratkan bahwa sebagian besar atom berisi tuang kosong. Pada

keadaan ini interaksi antara partikel dengan elektron hampir tidak


berkontribusi pada besarnya sudut hambur .
2. Pada kondisi dimana sudut hambur sangat besar 10 1800 dapat ditafsirkan
bahwa partikel mengalami interksi yang bersifat repulsif(tolak-menolak)
yang sangat besar sehingga seolah-olah partikel membentur suatu bend keras
bermuatan listrik positif di dalam atom yang kemudian terlampar menjauhi
atom tersebut.
3. Untuk keadaan dimana partikel dipantulkan kembali (head on) dengan sudut
hambur =1800 dapat diartikan bahwa dalam atom emas terdapat benda yang
sangat masif yang bermuatan positif. Benda yang sangat masif ini kemudian
disebut sebagai inti atom dimana seolah-olah seluruh materi atom terpusat di
dalamnya. Sebuah ketidak sesuaian dari model ini datang dari teori
elektromagnetik, yang mana mengatakan bahwa sebuah partikel yang
bermuatan akan memancarkan radiasi elektromagnetik secara terus-menerus
ketika dipercepat. Dalam kenyataannya, sebuah elektron mengorbit
diharapkan meradiasikan radiasi elektromagnetik dari energinya sendiri.
Sebagai akibatnya, gerak orbit 5 dari elektron menjadi tidak stabil, elektron
akan bergerak dalam lintasan spiral menuju inti sebagai akibat dari radiasi
energi yang dimilikinya. (Wiendartun.2005)
Neils Bohr, pada tahun 1912, ketika Neils Bohr (1885-1962) menjadi
mahasiswanya Rutherford di Manchester of University. Bohr mengetahui
bahwa model orbital ini, meskipun sangat menarik, bukan tidak terkoreksi
sama sekali, karena tidak dapat menjelaskan, seperti misalnya, mengapa
seluruh atom hidrogen mempunyai sifat kimia yang identik. Berdasarkan fisika

klasik, elektron tidak dapat berada dalam orbit dalam berbagai radius, dan
akibatnya ada kekontinuan tingkat energi dari elektron. Sekalipun demikian,
hidrogen berjalan sebelum semua atom-atomnya mempnyai energi yang sama.
Lebih jauh lagi, bahkan jika elektron dari masing-masing atom bermula dari
sebuah orbit yang stabil khususnya, pada saat itu orbitnya akan berubah karena
terjadi tumbukan diantara atom-atom. Bohr menyelesaikan masalah model
atom Rutherford setelah dia kembali ke Copenhagen pada tahun 1913,
mencoba memperkenalkan gagasan baru kuantum dari Planck dan Einstein ke
dalam model ini. Beberapa pembatasan dari persamaan adalah bahwa ada batas
orbit yang mungkin ditempati. Bohr berhasil menemukan batasan tersebut
untuk pertama kalinya, sebuah deskripsi kuantitatif dari atom.Kondisi Bohr
merupakan penjelasan paling baik saat ini hubungannya dengan sifat
gelombang dari elektron, ini lebih dulu 10 tahun setelah catatan asli dari Bohr
ditemukan.Dengan meninjau bahwa sebuah gelombang berdiri pada sebuah tali
yang kedua ujungnya diikat dapat mempunyai panjang gelombang tertentu,
ditentukan oleh keadaan bahwa harus berjumlah kelipatan bilangan bulat dari
setengah panjang gelombang pada tali. Dengan 6 cara yang sama, bahwa hanya
ada gelombang berdiri dari elektron yang ada pada sebuah atom. Jadi, kondisi
intuk sebuah gelombang berdiri pada sebuah lingkaran berjari-jari diberikan
oleh Dimana n adalah sebuah bilangan bulat ( ) dan merupakan keliling dari
lingkaran. Keadaan ini, jika dihubungkan dengan persamaan , maka untuk
panjang gelombang dari sebuah elektron diberikan oleh yang mana itu
merupakan persamaan non-klasik yang menghubungkan kelajuan elektron dan
jari-jari orbit. Jika kedua ruas dikuadratkan, kita akan mendapatkan atau yang
disebut keadaan kuantum Bohr. (Wiendartun.2005)

Model Atom Mekanika Kuantum, meskipun model atom Bohr dengan


sukses menjelaskan tentang atom dan dapat memeriksa prediksi dari spektrum
radiasi emisi dari atom hidrogen, namun model ini tidak dapat menjelaskan
model atom untuk atom berelektron banyak. Sehingga diperlukan sebuah
model baru yang dapat menjelaskan masalah ini. Model ini didasarkan pada 7
sebuah prinsip atau cara pandang yang sama sekali berbeda dari cara pandang
yang biasanya. Prinsip ini dikenal dengan Prinsip Mekanika Kuantum, yang
mempunyai ciri diantaranya:
1. Adanya kuantisasi besaran-besaran fisika.
2. Sifat dualisme gelombang partikel.
3. Ketidakpastian Heisenberg.
Sehingga dari beberapa prinsip di atas, model atom mekanika kuantum
menghasilkan bilangan bilangan kuantum untuk menjelaskan konfigurasi
elektron yang dimiliki oleh atom tersebut. Bilangan-bilangan kuantum yang
dimaksud diantaranya, bilangan kuantum utama n yang menyatakan tingkat
energi elektron, bilangan kuantum orbital l menyatakan besar momentum sudut
elektron, bilangan kuantum magnetik m menyatakan arah momentum sudut
elektron, bilangan kuantum spin s menyatakan besar momentum sudut intrinsik
dari elektron. (Wiendartun.2005)
c. Elektron
Penelitian mengenai barang atom antara lain didasarkan pada
eksperiman yang dilakukan dengan tabung (kaca) hampa atau tabung sinar
katode. Sir William Crookes merancang suatu tabung hampa yang merupakan

10

penyempurnaan dari tabung hampa yang merupakan penyempurnaan dari


tabung sinar katode yang disebut tabung Crookes. (Gunadarma,)
Jika dua kawat diberi potensial listrik yang tinggi kemudian didekatkan,
akan terjadi bunga api dari suatu kawat kekawat lain. Bila ujung kawat ditaruh
didalam tabung hampa akan terlihat adanya bara hijau kekunian dari arah
katode. Sinar ini disebut sinar katode.
Sifat-sifat sinar katode disimpulkan oleh Plucker, Hittorf, Crookes dan
Thomson sebagai berikut :

Sinar katode dipancarkan oleh katode dalam sebuah tabung hampa bila

dilewati arus listrik


Sinar katode berjalan dalam garis lurus
Sinar katode bila membentur gelas atau benda tertentu akan mengeluarkan
cahaya sehingga dapat disimpulkan

bahwa sinar katode terdiri atas

partikel-partikel
Sinar katode dibelokkan oleh medan listrik dan magnet ke rah partikel yang

diketahui bermuatan negative


Sifat sinar katode tidak dipengaruhi oleh bahan electrode (besi, platina, dll)
Dari kelima sifat tersebut, disimpulkan bahwa sinar katode terdiri dari

partikel-partikel yang bermuatan negative dan diberi nama elektron oleh J.J.
Thomson.
J.J. Thomson berhasil menentukan harga ratio muatan electron terhadap
massa electron (e/m) yaitu sebesar -1,76 x 10*8 coulomb/gram . sementara itu
R>A> Millikan (1917) berhasilkan menentukan harga muatan mutlak dari
elektron yaitu sebesar -1,6022 x 10*-19 coulumb. Dengan demikian

11

massaelektron dapat dihitung yaitu sebesar 9.1 x 10*-28 gram. ( Staf dosen
Gunadarma, 2011)
d. Pita Tenaga
Berbeda dengan pada gas, atom-atom zat pada mempunyai jarak
berdekatan satu sama lain sehingga atom-atom tidak dapat dipandang terisolasi.
Untuk logam dan bahan semikonduktor atomatom tersebut membentuk kristal.
Kristal adalah susunan atom-atom molekul dalam ruang yang dibangun dengan
mengadakan pengulangan struktur satuan dasar dalam tiga dimensi. Karena
jarak antar atom dalam zat padat berdekatan satu sama lain maka antara atom
yang satu dengan yang lain terjadi interaksi. Akibatnya keadaan tingkat tenaga
akan berbeda dengan keadaan tingkat tenaga atom terisolasi. Untuk atom-atom
yang membentuk kristal ternyata tingkat tenaga dari elektron elektronika pada
kulit dalam tidak berubah, tetapi tingkat energi. Elektron pada kulit terluar
berubah karena Elektron-Elektron tersebut menjadi milik bersama lebih dari
satu atom dalam kristal. Tingkat tenaga Elektron pada kulit terluar tersebut
berubah menjadi pita.Keadaan ini bisa diterangkan dengan mekanika
gelombang yang tidak dibahas disini. (http://Firzaman.staff.ipb.ac.id/teori-pitaenergi/ )
i.

Pengertian Pita Energi


Pita energi adalah kumpulan garis pada tingkat energi yangsama akan
saling berimpit dan membentuk pita. Tingkat- tingkat energi pada digambarkan
dengan cara yang sama dengan atom tunggal.Interaksi anataratom pada kristal
hanya terjadi pada elektron bagian luar sehingga tingkat enrgi elektron pada
orbit bagian dalam tidak berubah. Pada orbit bagian luar terdapat elktron yang
12

sangat banyak dengan tingkat- tingkat energi yang berimpit satu sama lain.
Berdasarkan asas Pauli, dalam suatu tingkat energi tidak boleh terdapat lebih
dari satu elektron padakeadaan yang sama , maka apabila ada elektron yang
berada pada keadaan yang sama akan terjadi pergeseran tingkat energi sehingga
tidak

pernah

ada

garis

garis

energi

yang

bertindihan

(http://Firzaman.staff.ipb.ac.id/teori-pita-energi/ )

ii.

Beberapa hal yang diperhatikan pada model PITA ENERGI:


Adanya energi potensial periodik dalam keristal dengan keberkalaan
kisi kristal. Fungsi gelombangnya untuk kisi sempurna (tanpa vibrasi
termal, cacar geometri ataupun kimiawi). Merupakan teori elektron tunggal;
hanya menelaah perilaku satu elektron saja yang manan elektron ini
dipengaruhi oleh potensial periodik yang mempresentasikan semua
interaksinya.
Dapat menggunakan persamaan Schroendinger untuk mengkaji
informasi yang ada pada elektron tersebut dengan tetap mengikuti aturan
sebaran Fermi-Dirac untuk pengisian keadaan elektron.

Teorema yang dapat digunakan untuk menguraikan bentuk dan sifat


fungsi Schroedinger untuk satu elektron dalam potensial berkala adalah
Teorema

Bloch.Fungsi-fungsinya

dikenal

dengan

Funsi

Bloch.

(http://Firzaman.staff.ipb.ac.id/teori-pita-energi/ )

II.

Konduktor, Isolator, Semikonduktor

13

Berdasarkan model pita energy kita dapat mengetahui p-erbedaan antara


semikonduktor, insulator dan konduktor. Sebuah konduktor mempunyai pita valensi
dan pita konduksi yang saling berdekatan. Diagram pita dari sebuah insulator sama
seperti sebuah semikonduktor kecuali untuk sebuah ukuran besar (Eg). Pita diisi
penuh dan tidak dikontribusi untuk arus konduktor. Sebuah konduktor mempunyai
gerakan yang berbeda dari diagram pita energy. (Chemming Hu, 2010)
a. Isolator
Bahan penyekat (isolator) digunakan untuk memisahkan bagian-bagian
yang

bertegangan.Untuk

mempertimbangkan

sifat

itu

pemakaian

kelistrikanya.Di

bahan
samping

penyekat

perlu

itu

perlu

juga

mempertimbangkan sifat termal, sifat mekanis, dan sifat kimia.Sifat


kelistrikan

mencakup

resistivitas,

permitivitas,

dan

kerugian

dielektrik.Penyekat membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang


besar agar arus yang bocor sekecil mungkin. Yang perlu diperhatikan di sini
adalah bahwa bahan isolasi yang higroskopis hendaknya dipertimbangkan
penggunaannya pada tempat-tempat yang lembab karena resistivitasnya akan
turun. Resistivitas juga akan turun jika tegangan yang diberikan naik. (Rika
Kariana Muzakir, 2015)
Isolator :
1). mempunyai sifat dapat mengisolir arus listrik,
2). memiliki tahanan listrik (resistansi) yang besar sekali.
3). susunan atomnya sedemikian rupa sehingga elektronvalensinya sulit
berpindah ke pita konduksi, karena celah energinya (energy gap) besar
sekali.

14

4). Jika terjadi perpindahan elektron dari pita valensi ke pita konduksi,
dengan perkataan lain terjadi tegangan tembus (breakdown voltage).
Bahan yang disebut sebagai bahan isolator adalah bahan dielektrik, ini
disebabkan jumlah elektron yang terikat oleh gaya tarik inti sangat kuat.
Elektro-elektronya sulit untuk bergerak atau bahkan tidak sangat sulit
berpindah, walaupun telah terkena dorongan dari luar.Bahan isolator sering
digunakan untuk bahan penyekat (dielektrik).Penyekat listrik terutama
dimaksudkan agar listrik tidak dapat mengalir jika pada bahan penyekat
tersebut diberi tegangan listrik.Untuk dapat memenuhi persyaratan tersebut,
diperlukan jenis bahan yang sesuai. Selain syarat tersebut juga diperlukan
syarat yang lain yang dipertimbangkan untuk memenuhi pemakaianya. Antara
lain: (Rika Kariana Muzakir, 2015)
1). Sifat Kelistrikan isolator
Bahan penyekat mempunyai tahanan listrik yang besar.Penyekat listrik
ditujukan untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua
penghantar yang berbeda potensial atau untuk mencegah loncatan listrik
ketanah.Kebocoran arus listrik harus dibatasi sekecil-kecilnya (tidak
melampui batas yang telah ditentukan oleh peraturan yang berlaku). (Rika
Kariana Muzakir, 2015)
2). Sifat Mekanis isolator
Mengingat luasnya pemakaian bahan penyekat, maka dipertimbangkan
kekuatan struktur bahannya.Dengan demikian, dapat dibatasi hal-hal penyebab
kerusakan dikarenakan kesalahan pemakaiannya.Misal diperlukan bahan yang
tahan tarikan, maka kita harus menggunakan bahan dari kain daripada
15

kertas.Bahan kain lebih kuat terhadap tarikan daripada bahan kertas. (Rika
Kariana Muzakir, 2015)
3). Sifat Termis isolator
Panas yang ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik atau oleh arus gaya
magnet, berpengaruh terhadap kekuatan bahan penyekat. Demikian panas
yang berasal dari luar (alam sekitar).Dalam hal ini, kalau panas yang
ditimbulkan cukup tinggi, maka penyekat yang digunakan harus tepat.Adanya
panas juga harus dipertimbangkan, agar tidak merusak bahan penyekat yang
digunakan. (Rika Kariana Muzakir, 2015)
4). Sifat Kimia isolator
Panas yang tinggi yang diterima oleh bahan penyekat dapat
mengakibatkan perubahan susunan bahan kimia .Demikian juga pengaruh
adanya kelembaban udara, basah yang ada di sekitar bahan penyekat.Jika
kelembaban tidak dapat dihindari, haruslah dipilih bahan penyekat yang tahan
terhadap air.Demikian juga adanya zat-zat lain dapat merusak struktur kimia
bahan. Mengingat adanya bermacam-macam asal, sifat dan ciri bahan
penyekat, maka untuk memudahkan kita dalam memilih untuk aplikasi dalam
kelistrikan, kita akan membagi bahan penyekat berdasar kelompoknya.
Pembagian kelompok bahan penyekat adalah sebagai berikut: (Rika Kariana
Muzakir, 2015)
a). Bahan tambang (batu pualam, asbes, mika, dan sebagainya)
b). Bahan berserat (benang, kain, kertas, prespon, kayu, dan sebagainya)
c). Gelas dan keramik

16

d). Plastic
e). Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya
f). Bahan yang dipadatkan.
Penyekat bentuk cair yang penting dan banyak digunakan adalah minyak
transformator dan macam-macam hasil minyak bumi.Sedang penyekat bentuk
gas adalah nitrogen dan karbondioksida (CO2).Penggunaan bahan isolator
selain sebagai bahan penyekat adalah sebagai bahan tahanan (resistor).Bahan
tahanan yang umumnya dipakai merupakan paduan/ campuran logam-logam
terdiri dari dua atau lebih unsur bahan campuran. Pemakaian bahan tahanan
dalam kelistrikan, antara lain: (Rika Kariana Muzakir, 2015)
a). Untuk pembuatan kotak tahanan standart dan shunt
b). Untuk tahanan dan rheostats
c). Untuk unsur pemanas, kompor listrik dan sebagainya.
Sesuai dengan penggunaanya bahan tahanan haruslah memiliki tahanan
jenis yang tinggi, koefisien temperatur yang tinggi, dan memiliki daya elektromotoris termo yang kecil.Pada penggunaan yang membutuhkan daya tahan
panas tinggi, bahan tahanan harus dipilih yang memiliki titik cair yang tinggi,
selain itu bahan tahanan.pada keadaan panas yang tinggi tidak mudah dioksidir
sehingga menjadi berkarat. (Rika Kariana Muzakir, 2015)
b. Konduktor
Konduktor dalam rekayasa elektronik adalah zat yang dapat melakukan
arus listrik, baik dalam bentuk padat, cair atau gas.Karena itu konduktif, Itu
disebut konduktor.Bahan konduktor merupakan penghantar listrik yang baik .
17

Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang besar
dan tahanan listrik (Electrical resistance) yang kecil. Bahan penghantar listrik
berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Saat melakukan penyaluran arus
listrik yang perlu di perhatikan adalah fungsi kabel , kumparan/ lilitan yang ada
pada alat listrik yang anda jumpai . Juga pada saluran transmisi/distribusi.
Dalam teknik listrik , bahan penghantar yang sering di jumpai adalah tembaga
dan alumunium (Rika Kariana Muzakir, 2015)
1) Sifat sifat bahan konduktor
Dalam bahan konduktor mempunyai sifat sifat penting seperti:
a) Daya hantar listrik
Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu mengalami
hambatan dari penghantar itu sendiri.Besar hambatan tersebut
tergantung dari bahannya. Besar hambatan tiap meternya dengan luas
penampang 1mm2 pada temperature 200C dinamakan hambatan jenis.
Besarnya hambatan jenis suatu bahan dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan : (Rika Kariana Muzakir, 2015)
R= l/A
dimana :
R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm ()
: hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m
l : panjang penghantar, satuannya meter (m)
A : luas penampang kawat penghantar, satuanya mm2
b). Koefesien suhu tahanan

18

Telah kita ketahui bahwa dalam suatu bahan akan mengalami perubahan
volume bila terjadi perubahan temperatur. Bahan akan memuai jika temperatur
suhu naik dan akan menyusut jika temperatur suhu turun. (Rika Kariana
Muzakir, 2015)
Bahan penghantar yang paling banyak dipakai adalah tembaga , karena
tembaga merupakan bahan penghantar yang paling baik setelah perak dan
harganya pun murah karena banyak terdapat dimana-mana . Akhir-akhir ini
banyak digunakan alumunium dan baja sebagai penghantar walaupun tahanan
jenisnya cukup besar , hal ini dengan pertimbangan sangat berlimpah dan
harganya menjadi lebih murah (Rika Kariana Muzakir, 2015)
c). Daya hantar panas
Daya hantar panas menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisan
bahan tiap satuan waktu.Diperhitungkan dalam satuan Kkal/jam 0C.Terutama
diperhitungkan dalam pemakaian mesin listrik beserta perlengkapanya.Pada
umumnya logam mempunyai daya hantar panas yang tinggi sedangkan bahanbahan bukan logam rendah. (Rika Kariana Muzakir, 2015)
d). Kekuatan tegangan tarik dan
Sifat mekanis bahan sangat penting, terutama untuk hantaran diatas
tanah.Oleh sebab itu, bahan yang dipakai untuk keperluan tersebut harus
diketahui kekuatanya.Terutama menyangkut penggunaan dalam pendistribusian
tegangan tinggi. Penghantar listrik dapat berbentuk padat , cair , atau gas . yang
berbentuk padat umumnya logam , elektrolit dan logam cair (air raksa)
merupakan penghantar cair , dan udara yang diionisasikan dan gas-gas mulia

19

(neon) ,kripton ,dsb) sebagai penghantar bentuk gas . (Rika Kariana Muzakir,
2015)
e). Timbulnya daya electro motoris termo
Sifat ini sangat penting sekali terhadap dua titik kontak yang terbuat dari
dua bahan logam yang berlainan jenis, karena dalam suatu rangkaian, arus akan
menimbulkan daya elektro-motoris termo tersendiri bila terjadi perubahan
temperatur suhu. (Rika Kariana Muzakir, 2015)
Daya elektro-motoris termo dapat terjadi lebih tinggi, sehingga dalam
pengaturan arus

dan tegangan dapat menyimpang meskipun sangat

kecil.Besarnya perbedaan tegangan yang dibangkitkan tergantung pada sifatsifat kedua bahan yang digunakan dan sebanding dengan perbedaan
temperaturnya.Daya elektro-motoris yang dibangkitkan oleh perbedaan
temperatur disebut dengan daya elektro-motoris termo. (Rika Kariana Muzakir,
2015)
2.) Macam macam bahan konduktor
Fungsi penghantar pada teknik lisrik adalah untuk menyalurkan
energi listrik dari satu titik ke titik lain Penghantar yang lazim digunakan
antara lain: Tembaga dan Alumunium. Beberapa bahan penghantar yang
masih ada dan relevasinya ,antara lain :
a). Alumunium
b). Tembaga
c). Baja
d). Wolfram
20

e). Molibdenum
f). Platina
g). Air raksa
h). ahan-bahan resistivitas tinggi
i). Timah hitam
3). Kriteria bahan konduktor
Penghantar tenaga listrik, selain mensyaratkan konduktivitas yang
tinggi juga membutuhkan sifat mekanis dan fisika tertentu yang disesuaikan
dengan penggunaan penghantar itu sendiri. (Rika Kariana Muzakir, 2015)
Selain masalah teknis, penggunaan logam sebagai penghantar
ternyata juga sangat ditentukan oleh nilai ekonomis logam tersebut
dimasyarakat. Sehingga suatu kompromi antara nilai teknis dan ekonomi
logam yang akan digunakan mutlak diperhatikan. Nilai kompromi
termurahlah yang akan menentukan logam mana yang akan digunakan.
Pada saat ini, logam Tembaga dan Aluminium adalah logam yang terpilih
diantara jenis logam penghantar lainnya yang memenuhi nilai kompromi
teknis ekonomis termurah. (Rika Kariana Muzakir, 2015)
kriteria mutu lainnya yang juga harus dipenuhi meliputi seluruh atau
sebagian dari sifat sifat atau kondisi berikut ini, yaitu:
a). Komposisi kimia.
b). Sifat tarik seperti kekuatan tarik (tensile strength) dan regangan tarik
(elongation).

21

c). Sifat bending


d). Diameter dan variasi yang diijinkan.
e). Kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat, dan lain-lain.
4).

Karakteristik Konduktor
Ada 2 (dua) jenis karakteristik konduktor , yaitu :
a). Karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari
konduktor yang menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor (dari
SPLN 41-8:1981, untuk konduktor 70 mm berselubung AAAC-S
pada suhu sekitar 30 oC, maka kemampuan maksimal dari konduktor
untuk menghantar arus adalah 275 A).
b). Karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor
terhadap arus listrik yang melewatinya (dari SPLN 41-10 : 1991,
untuk konduktor 70 mm2 berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30
oC, maka kemampuan maksimum dari konduktor untuk menghantar
arus adalah 275 A). (www.academia.edu)

5). Klasifikasi Konduktor Menurut Konstruksinya


a). Kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
b). Kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat
yang dililit menjadi satu, biasanya berlapis dan konsentris.
c). kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat
untuk mendapatkan garis tengah luar yang besar.( www.academia.edu)
6).

Persyaratan Persyaratan Bahan Konduktor


22

a. Konduktifitasnya cukup baik.


b. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
c. Koefisien muai panjangnya kecil.
d. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
C. Semi Konduktor
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada di antara insulator (isolator) dan konduktor.Semikonduktor disebut juga
sebagai bahan setengah penghantar listrik. Suatu semikonduktor bersifat sebagai
insulator jika tidak diberi arus listrik dengan cara dan besaran arus tertentu,
namun pada temperatur, arus tertentu, tatacara tertentu dan persyaratan kerja
semikonduktor berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus,
penguat tegangan dan penguat daya. Untuk menggunakan suatu semikonduktor
supaya bisa berfungsi harus tahu spesifikasi dan karakter semikonduktor itu, jika
tidak memenuhi syarat operasinya maka akan tidak berfungsi dan rusak. Bahan
semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium
arsenide. (id.wikipedia.com)
1. Prinsip Dasar
Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika
seperti dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut
semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan
konduktor murni. Bahan- bahan logam seperti tembaga, besi, timah
disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan
atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak
23

bebas.

Sebenarnya atom tembaga dengan lambang kimia Cu

memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi oleh 29 elektron (-). Sebanyak


28 elektron menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk inti
yang disebut nucleus. Dibutuhkan energi yang sangat besar untuk
dapat melepaskan ikatan elektron-elektron ini.Satu buah elektron lagi
yaitu elektron yang ke-29, berada pada orbit paling luar.Orbit terluar
ini disebut pita valensi dan elektron yang berada pada pita ini
dinamakan elektron valensi.Karena hanya ada satu elektron dan
jaraknya 'jauh' dari nucleus, ikatannya tidaklah terlalu kuat.Hanya
dengan energi yang sedikit saja elektron terluar ini mudah terlepas
dari ikatannya.
Pada suhu kamar, elektron tersebut dapat bebas bergerak atau
berpindah-pindah dari satu nucleus ke nucleus lainnya. Jika diberi
tegangan potensial listrik, elektron-elektron tersebut dengan mudah
berpindah ke arah potensial yang sama. Phenomena ini yang
dinamakan sebagai arus listrik.Isolator adalah atom yang memiliki
elektron valensi sebanyak 8 buah, dan dibutuhkan energi yang besar
untuk dapat melepaskan elektron-elektron ini.Dapat ditebak,
semikonduktor adalah unsur yang susunan atomnya memiliki
elektron valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8.Tentu saja yang paling
"semikonduktor" adalah unsur yang atomnya memiliki 4 elektron
valensi.
Susunan Atom Semikonduktor Bahan semikonduktor yang
banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si), Germanium (Ge) dan
Galium Arsenida (GaAs).Germanium dahulu adalah bahan satu24

satunya yang dikenal untuk membuat komponen semikonduktor.


Namun belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara
mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan
terbanyak ke dua yang ada dibumi setelah oksigen (O2).Pasir, kaca
dan batu-batuan lain adalah bahan alam yang banyak mengandung
unsur silikon.Dapatkah anda menghitung jumlah pasir dipantai.
Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing
memiliki 4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah jika
dikelilingi oleh 8 elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal
tersebut

membentuk

ikatan

kovalen

dengan

ion-ion

atom

tetangganya. Pada suhu yang sangat rendah (0oK), struktur atom


silikon divisualisasikan seperti pada gambar berikut.
Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah
dari satu inti atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian,
bahan semikonduktor bersifat isolator karena tidak ada elektron yang
dapat berpindah untuk menghantarkan listrik.Pada suhu kamar, ada
beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi panas, sehingga
memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya.Namun hanya
beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak
memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik. Ahli-ahli fisika
terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu mencoba
memberikan doping pada bahan semikonduktor ini.
Pemberian doping dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi
bebas dalam jumlah lebih banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat

25

mengahantarkan listrik. Kenyataanya demikian, mereka memang iseng sekali


dan jenius. (Novy Makkombang NRA, 2016)
Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika
seperti dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau
setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni. Bahanbahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik
sebab logam memiliki susunan

atom yang sedemikian rupa, sehingga

elektronnya dapat bergerak bebas. Tahun 1906 ,pickard merancang suatu diode
detector dari Kristal slikon yang disebut dengan nama Cats wishker, dimana
alat yang di buatnya ini terdiri atas suatu kawat yang disambungkan dengan
Kristal silicon (elektroloss.blogspot). Alat inilah yang dikenal sebagai dioada
semikonduktor yang pertama.dalam bidang industri penemuan komponen
semikonduktor mengakibatkan banyak perubahan dalam kehidupan manusia;
terutama dilihat mamfaatnya dalam membantu kelancaran proses industri,
diantaranya: (www.academia.edu)
a). Dipergunakannya komponen pasif seperti hambatan, kapasitor, Inductor, dan
transformator sebagai kelengkapan dalam menyusun suatu rangkaian
elektronik.
b). Dibuatnya alat elektronik radio AM, radio FM, penguat suara hi-fi, TV
warna, pemancar FM
c). Penggunaan alat elektronik untuk mengatur dan menjalankan mesin-mesin
industry,dengan ditemukannya; diode tegangan tinggi, diode daya tinggi
Semikonduktor telah memberikan pengaruh besar dan menjadi bagian
yang tak terpisahkan dalam peradaban manusia saat ini. Kita bisa menemukan
26

semikonduktor pada jantung chip mikroprosesor hingga pada transistor. Nyaris


semua

peralatan

elektronik

bergantung

sepenuhnya

pada

keberadaan

semikonduktor. (www.academia.edu)
1). Susunan Atom Semikonduktor
Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si),
Germanium (Ge) dan Gallium Arsenida (GaAs).Germanium dahulu adalah
bahan satu-satunya yang dikenal untuk membuat komponen semikonduktor.
Namun belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara
mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua
yang ada di bumi setelah oksigen (O2).Pasir, kaca dan batu-batuan lain adalah
bahan alam yang banyak mengandung unsur silikon. Dapatkah anda menghitung
jumlah pasir di pantai.Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus)
masing-masing memiliki 4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah
jika dikelilingi oleh 8 elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut
membentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom tetangganya. Pada suhu yang
sangat rendah (0oK). Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat
berpindah dari satu inti atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian,
bahan semikonduktor bersifat isolator karena tidak ada elektron yang dapat
berpindah untuk menghantarkan listrik.Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan
kovalen yang lepas karena energi panas, sehingga memungkinkan elektron
terlepas dari ikatannya.Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas,
sehingga

tidak

memungkinkan

untuk

menjadi

konduktor

yang

baik.

(sumber :http://belajarelektronika.net/dasar-elektronika-pdf/)
2). Jenis Jenis Semikonduktor

27

Ada dua jenis semikonduktor, yaitu semikonduktor intrinsik dan


semikonduktor ekstrinsik.
a). Semikonduktor Intrinsik
Semi konduktor intrinsik adalah semikonduktor yang belum mengalami
penyisipan oleh atom akseptor atau atom donor. Pada suhu tinggi
elektron valensi dapat berpindah menuju pita konduksi, dengan
menciptakan hole pada pita valensi. Pengahantar listrik pada
semikonduktor adalah elektron dan hole.

b). Semikonduktor Ekstrinsik


Semikondutor ekstrinsik merupakan semikonduktor yang memperoleh
pengotoran atau penyuntikan (doping) oleh atom asing.

3). Karaktersitik Bahan Semikonduktor


a). Semikonduktor elemental

28

Semikonduktor elemental terdiri atas unsur unsur pada sistem periodik


golongan IV A seperti silikon (Si), Germanium (Ge) dan Karbon (C). Karbon
semikonduktor ditemukan dalam bentuk kristal intan. Semikonduktor intan
memiliki konduktivitas panas yang tinggi sehingga dapat digunakan dengan
efektif untuk mengurangi efek panas pada pembuatan semikonduktor laser.
b). Semikonduktor Gabungan
Semikonduktor gabungan (kompon) terdiri atas senyawa yang dibentuk dari
logam unsur periodik golongan IIB dan IIIA (valensi 2 dan 3) dengan non
logam pada golongan VA dan VIA (valensi 5 dan 6) sehingga membentuk
ikatan yang stabil (valensi 8). Semikonduktor gabungan III dan V misalnya
GaAs dan InP, sedangakan gabungan II dan VI misalnya CdTe dan ZnS.
4.) Penggunaan Bahan Semikonduktor
Semikonduktor merupakan terobosan dalam teknologi bahan listrik yang
memungkinkan pembuatan komponen elektronik dalam wujud mikro, sehingga
peralatan elektronik dapat dibuat dalam ukuran yang lebih kecil. Beberapa
komponen elektronik yang menggunakan bahan semikonduktor yaitu:
a). Dioda
Dioda merupakan peranti semikonduktor yang dasar.Diode memiliki
banyak tipe dan tiap tipe memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing.
Kata Diode berasal dari Di (Dua) Ode (Elektrode), jadi Diode adalah
komponen yang memiliki dua terminal atau dua electrode yang berfungsi
sebagai penghantar arus listrik dalam satu arah. Dengan kata lain diode bekerja
sebagai Konduktor bila beda potensial listrik yang diberikan dalam arah tertentu
(Bias Forward) tetapi diode akan bertindak sebagai Isolator bila beda potensial
29

listrik diberikan dalam arah yang berlawanan (Bias Reverse) Tipe dasar dari
diode adalah diode sambungan PN.
b). Transistor
Transistor adalah komponen elektronik yang dibuat dari materi
semikonduktor yang dapat mengatur tegangan dan arus yang mengalir
melewatinya dan dapat berfungsi sebagai saklar elektronik dan gerbang
elektronik.
c). IC (Integrated Circuit)
Integrated Circuit merupakan komponen elektronik yang terdiri atas
beberapa terminal transistor yang tergabung membentuk gerbang.Masing
masing gerbang dapat dioperasikan sehingga membentuk logika tertentu yang
dapat mengendalikan pengoperasian suatu perangkat elektronik. Gabungan dari
beberapa buah IC dan komponen lain dapat diproduksi dengan menggunakan
bahan semikonduktor dalam bentuk chip. Chip multifungsi ini kemudian dikenal
sebagai mikroprosesor yang berkembang hingga sekarang.
5). Doping dan Persiapan bahan semikonduktor
a). Doping semikonduktor
Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik
adalah sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol
dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut
dopan.Doping

sejumlah

besar

ke

semikonduktor

dapat

meningkatkan

konduktivitasnya dengan faktor lebih besar dari satu milyar.Dalam sirkuit

30

terpadu modern, misalnya, polycrystalline silicon didop-berat seringkali


digunakan sebagai pengganti logam.
b). Persiapan bahan semikonduktor
Semikonduktor dengan properti elektronik yang dapat diprediksi dan
handal diperlukan untuk produksi massa. Tingkat kemurnian kimia yang
diperlukan sangat tinggi karena adanya ketidaksempurnaan, bahkan dalam
proporsi sangat kecil dapat memiliki efek besar pada properti dari material.
Kristal dengan tingkat kesempurnaan yang tinggi juga diperlukan, karena
kesalahan dalam struktur kristal (seperti dislokasi, kembaran, dan retak
tumpukan) mengganggu properti semikonduktivitas dari material. Retakan
kristal merupakan penyebab utama rusaknya perangkat semikonduktor. Semakin
besar kristal, semakin sulit mencapai kesempurnaan yang diperlukan. Proses
produksi massa saat ini menggunakan ingot (bahan dasar) kristal dengan
diameter antara empat hingga dua belas inci (300 mm) yang ditumbuhkan
sebagai silinder kemudian diiris menjadi wafer.
Karena diperlukannya tingkat kemurnian kimia dan kesempurnaan
struktur kristal untuk membuat perangkat semikonduktor, metode khusus telah
dikembangkan untuk memproduksi bahan semikonduktor awal. Sebuah teknik
untuk mencapai kemurnian tinggi termasuk pertumbuhan kristal menggunakan
proses Czochralski. Langkah tambahan yang dapat digunakan untuk lebih
meningkatkan kemurnian dikenal sebagai perbaikan zona. Dalam perbaikan
zona, sebagian dari kristal padat dicairkan. Impuritas cenderung berkonsentrasi
di daerah yang dicairkan, sedangkan material yang diinginkan mengkristal

31

kembali sehingga menghasilkan bahan lebih murni dan kristal dengan lebih
sedikit kesalahan.
Dalam

pembuatan

perangkat

semikonduktor

yang

melibatkan

heterojunction antara bahan-bahan semikonduktor yang berbeda, konstanta kisi,


yaitu panjang dari struktur kristal yang berulang, penting untuk menentukan
kompatibilitas antar bahan. (www.academia.edu)

III.

SEMIKONDUKTOR MURNI
Gambar III.1 memperlihatkan bentuk ikatan kovalen dalam dua dimensi.Pada
temperatur mendekati harga nol mutlak, elektron pada kulit terluar terikat dengan
erat sehingga tidak terdapat elektron bebas atau silikon bersifat sebagai insulator.

Gambar III.1 Ikatan kovalen Silikon dalam dua dimensi


(sumber :http://belajarelektronika.net/dasar-elektronika-pdf/)

Energi yang diperlukan mtuk memutus sebuah ikatan kovalen adalah sebesar
1,1 eV untuk silikon dan 0,7 eV untuk germanium. Pada temperatur ruang (300K),
sejumlah elektron mempunyai energi yang cukup besar untuk melepaskan diri dari
32

ikatan dan tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi menjadi elektron bebas
(gambar 1.3).Besarya energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari pita
valensi ke pita konduksi ini disebut energi terlarang (energy gap). Jika sebuah
ikatan kovalen terputus, maka akan terjadi kekosongan atau lubang (hole). Pada
daerah dimana terjadi kekosongan akan terdapat kelebihan muatan positif, dan
daerah yang ditempati electron bebas mempunyai kelebihan muatan negatif. Kedua
muatan inilah yang memberikan kontribusi adanya aliran listrik pada
semikonduktor murni. Jika elektron valensi dari ikatan kovalen yang lain mengisi
lubang tersebut, maka akan terjadi lubang baru di tempat yang lain dan seolah-olah
sebuah muatan positif bergerak dari lubang yang lama ke lubang baru. Gambar
III.2 a) Struktur kristal silikon memperlihatkan adanya sebuah ikatan kovalen yang
terputus dan b) Diagram pita energi menunjukkan tereksitasinya elektron ke pita
konduksi dan meninggalkan lubang di pita valensi

33

Gambar III.2 (a) Struktur Kristal silicon memperlihatkan adanya sebuah ikatan
kovalen yang terputus dan (b) Diagram pita energy menunjukkan tereksitasinya
electron ke pita konduksi dan meninggalkan lubang di pita valensi
(sumber :http://belajarelektronika.net/dasar-elektronika-pdf/)

Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai arus drift dapat
dituliskan sebagai berikut Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor adalah
akibat adanya dua partikel masing-masing bermuatan positif dan negative yang
bergerak dengan arah yang berlawanan akibat adanya pengaruh medan
listrik(http://belajarelektronika.net/dasar-elektronika-pdf/)

IV.

SEMIKONDUKTOR TIDAK MURNI


Pada semi konduktor ekstrinsik, konduksi dapat dilakukan setelah adanya
penyuntikan bahan penambahan atau pengotoran dari luar.Proses penyuntikan
bahan tersebut disebut dengan doping. Penambahan bahan tersebut kepada semi
konduktor murni akan meningkatkan konduktivitas semi konduktor. (Robi
Ramandhani, 2012)
Pada gambar IV.1ditunjukkan kristal Si yang di doping dengan P. Pada
gambar tersebut, 4 dari 5 elektron kelima dari atom P tidak mempunyai dengan
atom semula dan dapat diasumsikan berputar mengelilngi inti hydrogen. Namun
demikian, mempunyai sebuah perbedaan yang penting. (Robi Ramandhani, 2012)

34

Gambar IV.1 Silikon yang didoping dengan Phospor


(Sumber: Robi Ramandhani, 2012)
Elektron dari phosphor adalah bergerak pada Medan listrik dari Kristal
silikon dan bukan pada ruang bebas seperti halnya pada atom H. Hal ini membawa
akibat konstanta dielektrik dari Kristal dari perhitungan orbital dan radius orbit
elektron menjadi sangat besar kira kira 80 A0 dibandingkan 0, 5 A0 dari orbit
hydrogen. Ini dapat diartikan bahwa elektron ke- 5 tersebut bebas dari tingkat
energinya berdekatan dengan pita konduksi lebih cepat terlaksan dari pada pita
eksistansi. (Robi Ramandhani, 2012)
Dari pita valensi kristal Si.Atom P dinamakan mendonorkan elektronnya
pada semi konduktor. Tingkat energy dari elektron ke- 5 dinamakan tingkat donor.
Semi konduktor yang didonorkan dari elemen-elemen pada nomor kolom 4
(mendonorkan muatan negatif) disebut semi konduktor tipe n. (Robi Ramandhani)

V.

REKOMBINASI

35

Bahan kristal tersebut ikatan valensinya tidak begitu kuat satu sama lain
sehingga dengan pemberian panas, terjadi energi yang cukup untuk memutuskan
ikatan kovalensinya tadi. Dengan terputusnya ikatan kovalensi akibat pengaruh
agitasi thermis (pemberian panas) tadi, maka elektron-elektron bebas sebagai
penghantar.Bahan-bahan yang seperti ini disebut bahan semikonduktor (setengah
penghantar). (Mohamad Ridwan, 2011)
Pada bahan kristal tadi, selain panas photon pun dapat memberikan energi
yang cukup untuk memutuskan ikatan kovalensi di dalam suatu

bahan

semikonduktor. (Mohamad Ridwan, 2011)


Apabila suatu photon mempunyai energi yang cukup, dan mengenai suatu
elektron valensi, maka photon tersebut dapat melepaskan satu ikatan kovalen dan
membebaskan satu elektron, sehingga terdapat satu tempat yang kosong pada
tempat elektron yang baru dilepaskan tadi. Tempat kosong itu dinamakan hole dan
dia bebas bergerak di dalam struktur kristal tersebut. Hole ini mempunyai muatan
positif yang sama besar dengan muatan negatif elektron. (Mohamad Ridwan, 2011)
Proses terbentuknya elektron bebas dan hole tersebut dinamakan generasi
(generation) dan sebaliknya, jika suatu hole diisi oleh elektron bebas dinamakan
rekombinasi (recombination) seperti yang terlihat pada gambar 1.4 berikut.
(Mohamad Ridwan, 2011)

36

(-) Elektron bebas


(a)

Proses

(-) Elektron bebas

generasi

(b)

Proses

rekombinasi
Proses generasi dan rekombinasi

Rekombinasidari pasangan lubang electron melibatkan sebuah electron di


pita konduksi (Conduction Band) jatuh pada turunnya energy menjadi keadaan
kosong (berlubang) yang menempati pita valensi (Valence Band). Hasilnya adalah
pemusnahan pasangan lubang electron. Rekombinasi langsung terjadi ketika
electron jatuh langsung ke daerah kosong di pita valensi(Valence Band).
Rekombinasi tidak langsung terjadi jika electron pertama ditangkap ditempat itu
secara cacat atau tidak murni yang disebut pusat rekombinasi dan disana jatuh
menuju daerah yang kosong (berlubang) pada pita valensi (Valence Band) seperti
pada Silicon dan Germanium.(Safa Kasap, 2001)
Pusat Rekombinasi adalah kecacatan atau ketidakmurnian di sebuah Kristal
dimana dimudahkannya rekombinasi pada electron-elektron dan lubang-lubang,
biasanya (tapi tidak selalu) melalui pengeluaran fonon tanpa pengeluaran foton.
(Safa Kasap, 2001)
Rekombinasi mempertimbangkan semikonduktor celah pita secara langsung,
misalnya tambahan GaAs.Rekombinasi melibatkan sebuah pertemuan langsung dari
pasangan lubang elektron. Misalkan jumlah elektron lebih dari yang di perlukan dan
lubang telah disuntik, seperti akan menjadi sebuah hubungan pn di bawah bias
maju, dan bahwa np adalah konsentrasi jumlah elektron lebih dari yang di
perlukan dan pp adalah konsentrasi jumlah lubang lebih dari yang di perlukan
37

dalam p-sisi netral dari persimpangan GaAs Pn. Jika Elektron dan lubang
disuntikkan konsentrasi, maka akan sama untuk menjaga netralitas muatan, yaitu,
np = pp. Dengan demikian, pada setiap saat,
np=npo+ np= konsentrasi pembawa minoritas
dan
pp= ppo+ np= konsentrasi pembawa mayoritas. (Safa Kasap, 2001)
Ada semikonduktor, elektron atau lubang yang bergerak cenderung
mengadakan rekombinasi dan menghilang. Laju rekombinasi (R), dalam pasangan
elektron-lubang per detik per meter kubik, tergantung pada jumlah muatan yang
ada. Jika hanya ada sedikit elektron dan lubang maka R akan berharga rendah;
sebaliknya R akan berharga tinggi jika tersedia elektron dan lubang dalam jumlah
yang banyak. Sebagai contoh misalnya pada semikonduktor tipe-n, didalamnya
hanya tersedia sedikit lubang tapi terdapat jumlah elektron yang sangat besar
sehingga R akan berharga sangat tinggi. Secara umum dapat dituliskan:
R=rnp

(1)

dimana r menyatakan konstanta proporsionalitas bahan. (Sutrisno, 1996)

VI.

Pengaruh Temperatur pada Konduktor


Konduktivitas listrik semikonduktor berubah cukup besar terhadap perubahan
suhu.Ini

merupakan

hal

yang

sangat

penting

untuk

dipahami.

(https://www.staff.uny.ac.id).
a. Pada nol mutlak
Pada suhu nol mutlak, semua elektron dipegang sangat rapat oleh atom-atom
semikonduktor. Elektron pada orbit terkait sedangkan elektron valensi digunakan

38

bersama dalam ikatan kovalen. Pada suhu ini ikatan kovalen sangat kuat dan tidak
ada elektron bebas. Oleh karena itu, kristal semikonsuktor berkelakuan sebagai
isolator yang sempurna. Dalam deskripsi pita energi, pita valensinya dipenuhi dan
terjadi celah energi yang besar antara pita valensi dan pita konduksi.Sehingga tidak
ada elektron valensi yang dapat mencapai pita konduksi untuk menjadi elektron
bebas.Ini terkait dengan tidak ada persediaan elektron bebas dalam semikonduktor
yang berkelakuan sebagai isolator. (https://www.staff.uny.ac.id).
b. Di atas nol mutlak
Jika suhu dinaikkan, beberapa ikatan kovalen dalam semikonduktor patah oleh
karena energi panas yang ditambahkan.Patahnya ikatan membuat elektron yang
sigunakan bersama dalam formasi ikatan ini menjadi bebas.Hasilnya adalah
beberapa elektron bebas ada didalam semikonduktor. Elektron bebas ini dapat
menyebabkan arus listrik yang kecil bila beda potensial dikenakan menyilang kristal
semikonduktor itu. Hal ini menunjukkan bahwa resistansi semikonduktor menurun
dengan kenaikan suhu dan dikatakan ia memiliki resistansi dengan koefisien suhu
negatif. Bisa ditambahkan bahwa pada suhu kamar, arus yang melalui
semikonduktor cukup kecil.Ketika suhu dinaikkan beberapa elektron valensi
memiliki cukup energi untuk masuk ke dalam pita konduksi dan kemudian menjadi
elektron bebas. Dibawah pengaruh medan listrik elektron bebas ini akan
menimbulkan arus listrik. Perlu diingat bahwa setiap kali elektron valensi masuk ke
dalam pita konduksi, maka terbentuk lubang (hole) di dalam pita valensi.Lubang
juga menyumbangkan arus listrik.Arus lubang merupakan konsep utama dalam
semikonduktor. (https://www.staff.uny.ac.id).
VII.

EFEK HALL

39

Efek hall adalah gaya yang disebabkan oleh gaya pembawa muatan
positif dan pembawa muatan negatif akan cenderung mengarah ke kanan ketika
pembawa muatan ini hanyut di sepanjang plat logam atau semikonduktor. Hal
ini yang menyebabkan terjadinya beda potensial kecil (mV). Uji efek hall ini
bisa

digunakan

untuk

menentukan

besar

koefisien

hall

dari

bahan

semikonduktor tersebut.sedangkan koefisien hall dapat digunakan untuk


menghitung nilai-nilai besaran fisis karakter dari semikonduktor sebagai
pembanding antara semikonduktor yang satu
dengan yang lain. (Ihfadni Nazwa,dkk. 2014)
Jika medan magnet B diletakkan tegak lurus pada suatu plat logam
(konduktor atau semikonduktor) dengan cara menempatkan plat tersebut
diantara muka-muka kutub sebuah elektromagnet. Medan ini mengarahkan gaya
pembelok F pada plat sebagaimana dirumuskan dalam , yang menunjuk ke
arah kanan seperti pada gambar 1. Oleh karena gaya yang mengarah ke samping
pada plat tersebut adalah disebabkan oleh gaya pembawa muatan yaitu .
Pembawa-pembawa muatan positif (hole) atau negatif akan cenderung
mengarah ke kanan ketika pembawa muatan ini hanyut sepanjang plat logam.
Hal inilah yang menyebabkan beda-beda potensial kecil V di antara sumbu x
dan y. Secara keseluruhan fenomena ini lebih dikenal dengan sebutan efek Hall.
(Ihfadni Nazwa,dkk. 2014)
Formulasi

40

Dimana e, j, E, dan B Besaran-besaran fundamental dan t,w dan L adalah


dimensi volume dari sampel (t x l x w). (Ihfadni Nazwa,dkk. 2014)

VIII.

Dioda dan Hubungan-Hubungannya


Dioda ialah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah
elektroda.Dioda tabung pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari
Inggris yang bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun 1904.

Gambar 3.1 Struktur Dioda


(Sumber: https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
41

Struktur dan skema dari dioda dapat dilihat pada gambar di atas.Pada
dioda, plate diletakkan dalam posisi mengelilingi katoda sedangkan heater
disisipkan di dalam katoda. Elektron pada katoda yang dipanaskan oleh heater
akan bergerak dari katoda menuju plate. Untuk dapat memahami bagaimana
cara kerja dioda kita dapat meninjau 3 situasi sebagai berikut ini yaitu : 1.
Dioda diberi tegangan nol 2. Dioda diberi tegangan negative 3. Dioda diberi
tegangan positive
1. Dioda Diberi Tegangan Nol

Gambar 3.2. Dioda Diberi Tegangan Nol


(Sumber: https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan listrik yang
menarik elektron dari katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda
hanya mampu melompat sampai pada posisi yang tidak begitu jauh dari katoda
dan membentuk muatan ruang ( Space Charge ). Tidak mampunya elektron
melompat menuju katoda disebabkan karena energi yang diberikan pada
elektron melalui pemanasan oleh heater belum cukup untuk menggerakkan
elektron menjangkau plate.
2. Dioda Diberi Tegangan Negative

42

Gambar 3.3 Dioda Diberi Tegangan Negative


(Sumber: https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
Ketika dioda diberi tegangan negatif maka potensial negatif yang ada
pada plate akan menolak elektron yang sudah membentuk muatan ruang
sehingga elektron tersebut tidak akan dapat menjangkau plate sebaliknya akan
terdorong kembali ke katoda, sehingga tidak akan ada arus yang mengalir.
3. Dioda Diberi Tegangan Positive

Gambar 3.4 Dioda Diberi Tegangan Positive


(Sumber: https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada
pada plate akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena
emisi thermionic, pada situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa
besar arus listrik yang akan mengalir tergantung daripada besarnya tegangan

43

positif yang dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin
besar pula arus listrik yang akan mengalir.
Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan
arus listrik pada situasi tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan
sebagai penyearah arus listrik (rectifier).Pada kenyataannya memang dioda
banyak digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC.
2. KARAKTERISTIK DIODA
Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus
searah.Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus
bolakbalik.Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh
berdenyut-denyut agar tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang
dicatu.Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam
rangkaian elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat
luas. Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah
gelombang (Half-Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full-Wave
Rectifier), rangkaian pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun
pengganda tegangan (Voltage Multiplier). Di bawah ini merupakan gambar yang
melambangkan dioda penyearah.
P

Anoda

Katoda

(Sumber: https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )

44

Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut
Katoda.Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N.
Karenanya ini

mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah

mengalir dari sisi P ke sisi N. Dioda terbagi atas beberapa jenis antara lain :
Dioda germanium Dioda silikon Dioda selenium Dioda zener Dioda
cahaya (LED)
Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan
semikonduktor.Beranjak dari penemuan dioda, para ahli menemukan juga
komponen turunan lainnya yang unik.Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu
hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah
sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe
P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya
akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.

Simbol dan struktur diode


(Sumber: https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
Gambar ilustrasi di atas menunjukkan sambungan PN dengan sedikit
porsi kecil yang disebut lapisan deplesi ( depletion layer ), dimana terdapat
keseimbangan hole dan elektron. Seperti yang sudah diketahui, pada sisi P
banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima elektron sedangkan di sisi N
banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas merdeka. Lalu jika
45

diberi bias positif, dengan arti kata memberi tegangan potensial sisi P lebih
besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan tergerak
untuk mengisi hole di sisi P. Tentu kalau elektron mengisi hole disisi P, maka
akan terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal elektron. Ini disebut aliran hole
dari P menuju N, Kalau menggunakan terminologi arus listrik, maka dikatakan
terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N.

Dioda dengan bias maju


(Sumber: https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
Sebaliknya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu
dengan memberikan bias negatif

(reverse bias ). Dalam hal ini, sisi N

mendapat polaritas tegangan lebih besar dari sisi P.

Dioda dengan bias negative


(Sumber: https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
Tentu jawabannya adalah tidak akan terjadi perpindahan elektron atau
aliran hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron
masing-masing tertarik ke arah kutup berlawanan. Bahkan lapisan deplesi
46

(depletion layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus.Demikianlah


sekelumit bagaimana dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja.
Dengan tegangan bias maju yang kecil saja dioda sudah menjadi konduktor.
Tidak serta merta di atas 0 volt, tetapi memang tegangan beberapa volt di atas
nol baru bisa terjadi konduksi.Ini disebabkan karena adanya dinding deplesi
(depletion layer).Untuk dioda yang terbuat dari bahan Silikon tegangan
konduksi adalah di atas 0.7 volt.Kira-kira 0.3 volt batas minimum untuk dioda
yang terbuat dari bahan Germanium.

grafik arus dioda(Sumber:


https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
Sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus,
namun memang ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru
terjadi breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang
terbentuk di lapisan deplesi.
3. ZENER
Phenomena tegangan breakdown dioda ini mengilhami pembuatan
komponen elektronika lainnya yang dinamakan zener.Sebenarnya tidak ada
perbedaan struktur dasar dari zener, melainkan mirip dengan dioda.Tetapi
dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N,

47

ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat tercapai.Jika pada dioda
biasanya baru terjadi breakdown pada tegangan ratusan volt, pada zener bisa
terjadi pada angka puluhan dan satuan volt.Di datasheet ada zener yang
memiliki tegangan Vz sebesar 1.5 volt, 3.5 volt dan sebagainya.

Simbol Zener
(Sumber: https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
Ini adalah karakteristik zener yang unik. Jika dioda bekerja pada bias
maju maka zener biasanya berguna pada bias negatif (reverse bias).
4. LED
LED adalah singkatan dari Light Emitting Dioda , merupakan komponen
yang dapat mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain
setelah dioda. Strukturnya juga samadengan dioda, tetapi belakangan ditemukan
bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa
energi panas dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih efisien jika
mengeluarkan cahaya.Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor,
doping yang dipakai adalah gallium, arsenic dan phosphorus.Jenis doping yang
berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

Simbol LED
(Sumber: https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )

48

Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang ada adalah warna merah,
kuning dan hijau. LED berwarna biru sangat langka. Pada dasarnya semua
warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien.
Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus
maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga
bermacam-macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong. LED terbuat dari
berbagai material setengah penghantar campuran seperti misalnya gallium
arsenida fosfida (GaAsP), gallium fosfida (GaP), dan gallium aluminium
arsenida (GaAsP).
Karakteristiknya yaitu kalau diberi panjaran maju, pertemuannya
mengeluarkan cahaya dan warna cahaya bergantung pada jenis dan kadar
material pertemuan.

Ketandasan cahaya berbanding lurus dengan arus maju

yang mengalirinya. Dalam kondisi menghantar, tegangan maju pada LED merah
adalah 1,6 sampai 2,2 volt, LED kuning 2,4 volt, LED hijau 2,7 volt. Sedangkan
tegangan terbaik maksimum yang dibolehkan pada LED merah adalah 3 volt,
LED kuning 5 volt, LED hijau 5 volt. LED mengkonsumsi arus sangat kecil,
awet dan kecil bentuknya (tidak makan tempat), selain itu terdapat
keistimewaan tersendiri dari LED itu sendiri yaitu dapat memancarkan cahaya
serta tidak memancarkan sinar infra merah (terkecuali yang memang sengaja
dibuat seperti itu).
Cara pengoperasian LED yaitu :

49

(Sumber: https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
Selalu diperlukan perlawanan deretan R bagi LED guna membatasi kuat
arus dan dalam arus bolak balik harus ditambahkan dioda penyearah.
5. APLIKASI
Dioda banyak diaplikasikan pada rangkaian penyearah arus (rectifier)
power suplai atau konverter AC ke DC. Di pasar banyak ditemukan dioda
seperti 1N4001, 1N4007 dan lain-lain.Masing-masing tipe berbeda tergantung
dari arus maksimum dan juga tegangan breakdown-nya.Zener banyak digunakan
untuk aplikasi regulator tegangan (voltage regulator).Zener yang ada dipasaran
tentu saja banyak jenisnya tergantung dari tegangan breakdown-nya.Di dalam
datasheet biasanya spesifikasi ini disebut Vz (zener voltage) lengkap dengan
toleransinya, dan juga kemampuan dissipasi daya.

LED array
(Sumber: https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
LED sering dipakai sebagai indikator yang masing-masing warna bisa
memiliki arti yang berbeda. Menyala, padam dan berkedip juga bisa berarti lain.
50

LED dalam bentuk susunan ( array ) bisa menjadi display yang besar. Dikenal
juga LED dalam bentuk 7 segment atau ada juga yang 14 segment .Biasanya
digunakan untuk menampilkan angka numerik dan alphabet.
6. Dioda Sebagai Clipper, Clamping Dan Pembentuk Gelombang Kotak
Dioda mempunyai sifat yang khas yaitu sebagai penyearah dan
mempunyai tegangan yanq konstan. Dioda dengan sifat yang khas ini
mempunyai aplikasi yang luas dan juga sering dikombinasikan denga komponen
elektronika lain.
Dioda dapat digunakan untuk memotong suatu sinyal.Untuk memotong
sinyal dengan tegangan yang lebih besar dari tegangan dioda, biasanya dioda
dipasangkan dengan sumber tegangan searah untuk menaikkan level tegangan.
Dalam aplikasinya sebagi penggenggam (clamping), dioda bekerja untuk
menggenggam tegangan sinyal dari sinyal dengan tegangan bolak-balik menjadi
tegangan searah dan besarn

ya tegangan sinyal tidak berubah.

Tegangan breakdown suatu dioda zener akan bernilai relatif tetap


pada tegangan kejanya. Setiap kali tegangan jatuh yang lebih besar dari pada
tegangan breakdown akan ditahan pada tingkat tegangan breakdown tersebut.
Sifat khusus dioda zener ini dapat digunakan untuk menstabilkan tegangan yang
diinginkan, atau dapat juga digunakan untuk memotong tegangan-tegangan
periodik yang lebih besar daripada tegangan breakdow?tersebul: Jika gelombang
periodik yang dipotong oleh dioda zener mempunyai ayunan positif dan negatif,
dengan rnenggunakan dua bush dioda zener dapat juga dibentuk suatu
gelombang

kotak.

(Sumber:

https://cnt121.files.wordpress.com/2007/11/dioda.pdf )
51

IX.

Hubungan p-n yang Dicatu


Hubungan p-n
Kalau pencampur jenis akseptor dimasukkan ke dalam setengah dari semikonduktor
kristal tunggal dan pencampur jenis donor dimasukkan ke setengah bagian yang
lain, maka terbentuklah hubungan p-n, seperti ditunjukkan dalam Gambar 5. L Ini
merupakan alat dua terminal dan dinamakan dioda hubungan(junctiondiode)./

Gambar 5.1. Hubungan p-n.


(sumber: www.fali.unsri.ac.id/HUBUNGAN.doc/)
Hubungan p-n dapat berupa (i) hubungan berangsur tangga atau (ii) hubungan
berangsur linear.
Dalam hubungan berangsur -tangga, rapat pencampur akseptor atau donor dalam
semikartduktor tetap sampai mencapai hubungan. Jenis hubungan ini terbentuk
dengan menernpatkan bola kecil dari pencampur trivaler, katakan indium, pada
suatu wafer germanium jenis n dan memanaskan gabungan tersebut sampai
temperatur tinggi dalam waktu yang singkat. Dalam proses tersebut indium meresap
ke dalam germanium dan mengubah penghantaran germanium dari jenis n ke jenis
p di seluruh bagian semikonduktor dan membentuk hubungan p-n.
52

Dalam suatu hubungan berangsur liner, rapat pencampur berubah secara linear
menurut jarak menjauli dari hubungan. Jenis hubungan ini terbentuk dengan
menarik kristal tunggal dari lelehan germanium yang pada saat dimulainya proses
ini sudah berisi pencampur dari satu jenis. Selama proses penarikan pencampur
jenis lain ditambahkan dalam jumlah yang cukup untuk mengubah jenis
penghantaran lelehan. (www.fali.unsri.ac.id/HUBUNGAN.doc/)
Hubungan p-n yang di catu
Kalau terminal positif dari baterei disambungkan ke sisi jenis pdan terminal negatif ke
sisi jenis n dari hubungan p-n, hubungan tersebut melewati arus besar yang mengalir
lewat hubungan tersebut. Dalam hal ini, hubungan p-n dikatakan dicatu maju
(forward biased) kalau terminal-terminal dari baterei dibalik, yakni terminal positif
dihubungkan ke sisi jenis n, dan terminal negatif di sisi jenis p, hubungan akan
mengalirkan arus kecil. Dalam keadaan ini hubungan p-n dikatakan dicatu balik
(reverse biased). (sumber: www.fali.unsri.ac.id/HUBUNGAN.doc/)
Sifat-sifat dari hubungan p-n di atas sangat cocok untuk penyearahan. Sekarang
akan kita utarakan secara kualitatif mekanisme di mana hubungan (i) dicatu maju dan
(ii) dicatu-balik.
(i) Hubungan p-n Dicatu Maju: Hubungan p-n dicatu maju dan simbol
penggambarannya berturut-turut ditunjukkan dalam Gambar 5.4(a) dan (b). Tegangan
catu maju V mengakibatkan gaya pada lobang-lobang di sisi jenis p dan pada elektron
di sisi jenis n.

53

Gambar 5.4. (a) Dioda hubungan p-n dicatu maju.


(b) Gambaran simbolis.
(sumber: www.fali.unsri.ac.id/HUBUNGAN.doc/)
Gaya ini mengakibatkan lobang dan elektron bergerak menuju hubungan. Akibatnya,
lebar muatan tidak tercakup berkurang dan halangan berkurang, yakni energi
halangannya (Gambar 5.5). Besarnya pengurangan energi halangan diberikan oleh eV,
di mana V adalah tegangan yang diberikan. Akibat berkurangnya tinggi halangan, maka
arus mengalir terutama akibat pembawa mayoritas, yakni lobang dari sisi jenis p ke sisi
jenis n dan elektron dari sisi jenis n ke sisi jenis p naik. Sebaliknya, arus pembawa
minoritas yang mengalir dalam arah sebaliknya dari arus pembawa mayoritas tidak
dipengaruhi oleh catu maju. Hal ini disebabkan arus pembawa minoritas hanya
tergantung pada temperatur.

54

Gambar 5.5 Muatan tidak tercakup


(www.fali.unsri.ac.id/HUBUNGAN.doc/)
b. Berkurangnya energi halangan untuk hubungan p-n yang dicatu maju

Gambar 5.6 a) hubungan p-n dicatu balik


b) gambaran simbolis
(sumber: www.fali.unsri.ac.id/HUBUNGAN.doc/)
(ii) Hubunganp-n Dicatu Balik: Suatu hubungan p-n yang dicatu balik dengan
gambaran simbolis ditunjukkan dalam gambar 5.6. Dalam hal ini tegangan yang
diberikan ke hubungan mengakibatkan lobang dalam sisi jenis p dan elektron dalam sisi
jenis n bergerak menjauhi hubungan. Hal ini menaikkan lebar muatan tidak tercakup
sekeliling hubungan dan menaikkan tinggi halangan Gambar 5.7(a) dan (b). Besarnya
kenaikan energi halangan sama dengan eV, di mana V besarnya tegangan yang
diberikan. Akibat kenaikan tinggi halangan, sejumlah pembawa mayoritas yang dapat
diabaikan akan dapat melewati hubungan dan arus akan sama dengan nol. Namun,
pembawa minoritas yang melalui halangan potensial tetap tidak berubah dan
memberikan arus yang kecil. Arus ini dinamakan arus jenuh balik (IS). Arus jenuh balik
membesar dengan kenaikan temperatur dioda, tetapi sebagian besar tidak tergantung
pada tegangan balik yang diberikan. Kenaikan temperatur mempercepat membesarnya
konsentrasi pembawa minoritas yang mengarah ke kenaikan arus jauh balik.
55

Gambar 5.7. (a) Muatan tidak tercakup.


(b) Energi halangan yang diperbuat untuk hubungan p-n di catu balik.
(sumber: www.fali.unsri.ac.id/HUBUNGAN.doc/)
Karakteristik Volt Amper dari Hubungan p-n
Dapat ditunjukkan, bahwa arus total yang mengalir lewat hubungan p-n karena
penggunaan tegangan V lewat hubungan diberikan oleh

eV
I I s exp
1
kT

Dimana :
Is = arus jenuh balik,
e = muatan satu elektron (= 1,6 x 10-19 coulomb),
k = konstanta Boltzmann (= 1,38 x 10-23joule oK-1)
T= temperatur dalam K, dan angka konstan yang tergantung pada bahan dioda.
Untuk germanium = 1, dan untuk silikon n 2.
Kalau V positif, hubungan tercatu maju, dan kalau V negatif hubungan tercatu
balik. Pada temperatur kamar (T = 300K), dari Persamaan (5.1) kita dapatkan

56

39V
I I s exp
1

Catatan, bahwa tegangan V dalam Persamaan (5.2) mengacu ke penurunan


tegangan lewat hubungan. Namun, hal ini hampir sama dengan tegangan dalam daerah
p dan n sangat kecil. Gambaran khas dari Persamaan (5.2) ditunjukkan dalam Gambar
5.8. Perlu ditekankan bahwa batas arus yang biasanya berlaku untuk dioda yang bekerja
pada arah maju jauh lebih besar daripada arus jenuh balik. Misalnya, kalau arus maju
berada pada batas sekitar mA (nilai amper), arus jenuh balik dalam batas A (mikro
amper) akan kurang.

Gambar 5.8. Karakteristik arus tegangan khasdari dioda nubungan p-n.


(sumber: www.fali.unsri.ac.id/HUBUNGAN.doc/)
Dari karakteristik Gambar 5.8 terlihat, bahwa pada tegangan balik yang
ditunjukkan oleh titik B pada karakteristik arus balik mendadak naik. Dioda hubungan
p- n kalau bekerja di daerah garis putus-putus dinamakan dioda patah. Akan kita bahas
dioda patah lebih terperinci dalam Bagian 5.7.
Resistansi statis atau dc (Rdc) dari dioda didefinisikan sebagai :
rdc

V
I

57

Resistansi dc dan dioda amat berubah menurut V dan I. Resistansi dinamis atau ac (rac)
dari dioda didefinisikan sebagai :
rac

dV
dI

Kalau dioda cukup besar dicatu maju, suku satu dalam tanda kurung persamaan (5.2)
dapat diabaikan.Dengan penyederhanaan ini dan mendiferensialkan Persamaan (5.2)
untuk resistansi dinamis dioda dalam arah maju pada temperaturkamar
Dimana I dinyatakan dalam milliamper dan rac dalam ohm. Jadi untuk = 1 dan untuk
arus dioda 26 mA resistansi dinamisnya. sama dengan 1 ohm. Kemiringan karakteristik
yang ditunjukkan dalam Gambar 5.8 menunjukan bahwa resistansi dinamis dalam arah
kebalikannya sangat besar.
Ciri karakteristik dioda yang perlu dicatat adalah bahwa kalau catu maju kurang dari
harga V, arus akan sangat kecil. Sesudah Varus mendadak naik. Tegangan
Vdinamakan tegangan awal masuk atau offset atau tegangan-ambang dari dioda.
Khususnya, untuk dioda germanium V 0,2 V untuk dioda silikon V 0,6V.
(www.fali.unsri.ac.id/HUBUNGAN.doc/)
Kapasitansi Hubungan

Dari Gambar 5.7 bahwa penggunaan tegangan balik ke hubungan p-n mengakibatkan
kenaikan muatan tidak tercakup ini.Ini dapat dianggap sebagai efek kapasitif dan
hubungan dimisalkan menunjukkan sifat kapasitansi, dan dinamakan kapasitansi
hubungan. Kapasitansi ini tidak tetap, tetapi dapat ditunjukkan berkurangnya harga
dengan kenaikan tegangan balik. Sifat hubungan p-n ini digunakan dalam berbagai
58

rangkaian. Misalnya: (i) dalam tegangan penala rangkaian resonansi LC, (ii) dalam
rangkaian jembatan seimbang sendiri, dan (iii) dalam jenis khusus penguat, yang
dinamakan penguat parametris. Dalam penggunaan diatas, dioda hubungan p-n hanya
dibuat tergantung pada tegangan. Dioda semacam itu dinamakan varaktor atau varikap.
(www.fali.unsri.ac.id/HUBUNGAN.doc/)

59

DAFTAR PUSTAKA

Firzaman,

Teori

Pita

Energi.

(online).

(https://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEw
ilpKOitvrOAhUHOY8KHV9XA-IQFghBMAY&url=http%3A%2F
%2Firzaman.staff.ipb.ac.id%2Ffiles%2F2011%2F08%2Fpertemuan-ke-6-bab-6Teori-pita-energi-Elektron-Dalam-ZatPadat.ppt&usg=AFQjCNGFnYVcBFiToUtcre2uasgsdflsBg&sig2=mS0jCjBpr4
5j4H3GQe0u0Q, diaskes pada tanggal 6 September 2016)
Hu, Chenming. 2009. Electronic Device and Materials Chapter I. (Referensi utama dari
edX)
Kasap, Safa. 2001. PN Junction Devices and Light Emitting Diodes. Canada: University
of Saskatchewan.
Khapiza.2015. Teori Pita Energi.(Online). (http://dokumen.tips/documents/teori-pitaenergi-55b345e282049.html. Diaskes pada tanggal 6 September 2016)
Mokombang, Novy NRA. 2016. Referensi Utama Dasar Elektronika.
Muzakir,

Rika

Karina.Makalah

sifat-sifat

bahan

listrik.http://www.kuabadikan.com/2015/09/makalah-sifat-sifat-bahan-bahanlistrik.html 06 September 2016. diakses pada hari selasa pukul 22.00.


Nazwa, Ihfadni dkk.2014. Efek Hall. Surabaya: Universitas Airlangga.
Ramandhani,

Robi.

Makalah

Semikonduktorhttps://robiramandhani.files.wordpress.com/2013/05/semikondu
ktor.pdf.4 September 2016 (diakses pada hari senin pukul 16.47)

60

Ridwan, Mohamad. Dioda Semikonduktor. http:www.ELECTRO BLOG_ Dioda


semikonduktor.html. 06 September 2016, (diakses pada hari selasa pukul
16.27) Staf

dosen

Gunadarma,

2011,

Pengantar

Kimia,

(online),

(http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_kimia/Bab_2.pdf

diaskes pada tanggal 4 September 2016)


Sutrisno. 1996. Elektronika; Teori dan Penerapannya. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Wiendartun.2005.Atom.(online),
(http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708071982112
-WIENDARTUN/19.AtomMklh.pdf, diaskes pada tanggal 5 September 2016)
http://belajarelektronika.net/dasar-elektronika-pdf (diakses pada 5 September 2016
pukul 17.02)

61

Anda mungkin juga menyukai