240210157002
Kelompok 09
V.HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan Sampel Pendinginan Sayuran
Minggu ke-0
K
el
Sampel
Warna
Aroma
Tekstur
Kesegar
an
Berat
Wortel
Oranye
Keras
Segar ++
++
50,1076
gram
Kol
Buncis
Hijau
Khas
buncis
Keras
+++
49,6454
gram
Jagung
pipil
Kuning
Khas
jagung
Padat
Segar
50,0332
gram
1
0
Kangku
ng
Hijau
segar
Khas
kangkun
g
Keras
Segar ++
++
42,17
gram
Jagung
utuh
Kuning
++++
+++++
+++++
++++
78,22
gram
Gambar
Minggu ke-1
K
el
Sampel
Warna
Aroma
Tekstur
Kesegar
an
Berat
Wortel
Oranye
Pucat
Keras
Segar ++
48,817
0 gram
Gambar
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
Kol
Buncis
Hijau
memud
ar
Jagung
pipil
Kuning
sedikit
pucat
Jagung
tidak
tajam
Padat
Tidak
berlendir
49,632
4 gram
1
0
Kangku
ng
Hijau
sedikit
coklat
Khas
kangkun
g
Sedikit
layu
Segar ++
+
38,609
3 gram
Jagung
utuh
Kuning
++++
++++
++++
++++
75,21gr
am
Khas
buncis
Keras
++
41,243
9 gram
Minggu ke-2
K
el
Sampel
Warna
Aroma
Tekstur
Kesegar
an
Berat
Wortel
Oranye
Keras
Segar +
47,400
6 gram
Kol
Buncis
Hijau --
Khas
buncis
Keras
38,536
9 gram
Jagung
pipil
Kuning
keputih
an
Padat
Sedikit
berlendir
51,196
5 gram
Aroma
kulkas
Gambar
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
1
0
Kangku
ng
Hijau,
hitam,
kuning
Khas
kangkun
g+
sedikit
bau
tanah
Jagung
utuh
Kuning
+
Jagung
+
Batang
keras
mulai
membus
uk, daun
layu
Busuk
34,232
8 gram
Keras +
70,90
gram
Berat
Oranye
Keras
Segar ++
++
49,944
4 gram
Hijau
Khas
buncis
Tidak
keras
+++
51,811
6 gram
Jagung
pipil
Kuning
Khas
jagung
Padat,
tidak
keras
Segar
50,55
gram
1
0
Kangku
ng
Hijau
kehita
man
Khas
kangkun
g
Keras
Segar ++
++
44,07
gram
Jagung
Kuning
Jagung
++++
++++
51,29
Wortel
Kol
Buncis
Gambar
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
utuh
++++
kukus +
++++
gram
Minggu ke-1
Kesegar
Aroma Tekstur
an
K
el
Sampel
Warna
Wortel
Oranye
Lembek
-
Segar ++
+
41,946
3 gram
Kol
Buncis
Hijau
tua
Khas
buncis
Lembek
++
32,939
4 gram
Jagung
pipil
Kuning
Jagung
tidak
tajam
Padat
Tidak
berlendir
58,37
gram
1
0
Kangku
ng
Hijau
tua
Khas
kangkun
g
Layu
Segar ++
39,401
3 gram
Jagung
utuh
Kuning
++++
+++++
+++++
++
51,04
gram
K
el
6
Sampel
Warna
Wortel
Oranye
Minggu ke-2
Kesegar
Aroma Tekstur
an
++
Lembek Segar ++
++
Berat
Berat
37,892
4 gram
Gambar
Gambar
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
1
0
Kol
Buncis
Hijau
tua
Ada
aroma
busuk
Lembek
+
++
29,229
1 gram
Jagung
pipil
Kuning
sedikit
pucat
Aroma
jagung
tidak
muncul
Padat
Tidak
berlendir
55,187
3 gram
Sangat
busuk
15,402
6 gram
++
49,26
gram
Kangku
ng
Hijau,
hitam
Bau
tanah
Batang
keras
membus
uk di
ujung,
daun
hancur
Jagung
utuh
Kuning
pucat
Jagung
+
Keras -
Berat
Wortel
Oranye
Keras
Segar ++
++
49,771
4 gram
7
8
Kol
Buncis
Hijau
Khas
buncis
Keras
+++
50,968
8 gram
Gambar
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
Jagung
pipil
Kuning
Khas
jagung
Padat
Segar
50,009
4 gram
1
0
Kangku
ng
Hijau
Khas
kangkun
g
Keras
Segar ++
++
43,56
gram
Jagung
utuh
Kuning
++++
+++++
+++++
++++
55,21
gram
Minggu ke-1
Kesegar
Aroma Tekstur
an
K
el
Sampel
Warna
Wortel
Oranye
pucat
Keras -
Segar -
48,207
2 gram
Kol
Buncis
Hijau
pucat
Mulai
busuk
Lembek
(sebagia
n)
++
50,984
5 gram
Jagung
Kuning
kecokla
tan
Mendek
ati
busuk
Agak
lunak
Berlendir
47,841
3 gram
1
0
Kangku
ng
Coklat
pada
daun,
hijau
pada
Bau
tanah
pada
daun
Batang
keras,
daun
kering
Segar +
Berat
23,684
6 gram
Gambar
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
batang
Jagung
utuh
K
el
Kuning
bercak
hijau +
+
Busuk +
Sebagia
n lunak
++
++
Minggu ke-2
Kesegar
Aroma Tekstur
an
51,04
gram
Sampel
Warna
Berat
Wortel
Oranye
kehijuaa
n
Keras --
Segar -
45,127
2 gram
Kol
Busuk
berbela
tung
Lembek
busuk
----
36,525
6 gram
Buncis
Coklat
kehitam
an
Jagung
pipil
Kangku
ng
Hijau +
hitam
Bau
tanah,
tidak
ada bau
kangku
ng
Batang
keras
membus
uk di
ujung,
daun
hancur
Sangat
busuk
15,402
6 gram
Jagung
utuh
Kuning
kecoklat
an
Jagung
-
Keriput,
rapuh
Layu,
keriput
45,05
gram
1
0
Gambar
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
VI.PEMBAHASAN
Pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan diatas suhu
pembekuan bahan yaitu -2 sampai 10 C. Pendinginan yang biasa dilakukan
sehari-hari dalam lemari es adalah pada suhu 5-8 C (Winarno, 1993).
Pendinginan dan pembekuan juga akan berbeda pengaruhnya terhadap rasa,
tekstur, nilai gizi dan sifat-sifat lain dari bahan pangan. Pendinginan merupakan
cara yang sudah umum bagi pengawetan makanan yang sifatnya sementara.
Beberapa faktor yang dalam pendinginan adalah temperatur,kelembaban relatif,ve
ntilasi dan penggunaan cahaya ultra violet (Apandi, 1974). Penyimpanan pada
suhu rendah dapat menghambat kerusakan makanan,antara lain kerusakan
fisiologis,kerusakan enzimatis maupun kerusakan mikrobiologis.
Pendinginan atau refrigerasi ialah penyimpanan dengan suhu rata-rata
yang digunakan masih di atas titik beku bahan. Kisaran suhu yang
digunakan biasanya antara 1Csampai 4C.Pada suhu tersebut,pertumbuhan
bakteri terhambat.Pendinginan biasanya akan mengawetkan
bahan pangan selama beberapa hari atau beberapa minggu,tergantung kepada jenis
bahan pangannya. Pendinginan yang biasa dilakukan di rumah-rumah tangga
adalah dalam lemari es yang mempunyai suhu 2C sampai 16C
(Rusendi,2010).Tujuan penyimpanan suhu dingin (cold storage) adalah untuk
mencegah kerusakan tanpa mengakibatkan pematangan abnormal atau perubahan
yang tak diinginkan sehingga mempertahankan komoditas dalam kondisi yang
dapat diterima oleh konsumen selama mungkin (Tranggono, 1990).
Sebelum pendinginan dilakukan,biasanya ada perlakuan-perlakuan
khusus yang diterapkan pada bahan.Salah satu jenis perlakuannya adalah
blanching.Proses blanching mempunyai beberapa tujuan. Namun demikian tidak
dapat diaplikasikan untuk semua buah dan sayuran yang diperlakukan. Ada
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
Wortel
Wortel diberi perlakuan pendinginan dan pembekuan dan juga control
(disimpan disuhu ruang). Selama 2 minggu, setiap minggu akan diamati. Hari ke0 wortel masih berwarna orange, beraroma khas wortel, terkstur padat, dan masih
segar. Wortel memiliki berat 50,1076 gram. Kesegaran pada penyimpanan dingin
menurun karena kehilangan air, sehingga kesegarannya menurun.Udara di dalam
ruang pendingin terlalu kering (RH-nya rendah) maka air dari wortel yang ada di
dalam ruang pendingin akan menguap untuk mencapai keseimbangan.Minggu
pertama pengamatan pendinginan wortel, keadaannya seperti pada hari ke-0,
sedangkan pada minggu ke dua wortel mulai mengalami perubahan warna yaitu
menjadi orange kecoklatan, dengan tektur keras, aroma khas wortel. Hal ini
menandakan chilling injury pada wortel berupa kerusakan akibat pendinginan,
yang membuat pigmen pada wortel mengalami oksidasi. Wortel pada kondisi
kontrol mengalami perubahan warna, aroma, tekstur, kesegaran, dan berat seiring
dengan berjalannya waktu.
6.2
Kol
Tekstur masih cenderung keras, bewarna pucat, dan berbau khas yang
menyengat. Hal ini disebabkan oleh kerapatan molekul sayuran yang masih rapat
karena kandungan air di dalamnya sedikit.
6.3
Buncis
Buncis merupakan sejenis polong-polongan yang dapat dimakan. Buah,
biji, dan daunnya dimanfaatkan orang sebagai sayuran. Sayuran ini kaya dengan
kandungan protein dan vitamin. Praktikum kali ini buncis diberi perlakuan
pendinginan dan pembekuan dan juga control yaitu disimpan disuhu ruang.
Sampel buncis akan diberi perlakuan selama 2 minggu dan setiap minggu akan
diamati. Hari ke-0 buncis masih berwarna hijau muda, beraroma khas buncis,
terkstur renyah, dan masih segar. Buncis memiliki berat 49,6454 gram. Minggu
pertama pengamatan pendinginan buncis masih dalam keadaaan yang sama seperti
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
pada hari ke-0 hanya saja kesegarannya kurang jika dibandingkan dengan hari
pke-0, sedangkan pada minggu ke dua buncis mulai mengalami perubahan warna
yaitu menjadi hijau coklat dengan bercak kecoklatan, dengan tekstur lembek,
aroma busuk. Praktikum kali ini menggunakan plastic yang diberi lubang.
Keduanya sama-sama mengalami penurunan berat, namun dengan lubang
penurunan berat lebih besar di bandingkan tanpa lubang. Hal ini karena udara di
dalam ruang pendingin terlalu kering (RH-nya rendah) maka air dari buncis yang
ada di dalam ruang pendingin akan menguap untuk mencapai keseimbangan.
Plastik yang digunakan tanpa lubang dapat mempertahankan warna, namun
dengan plastik dengan lubang warna menjadi menurun. Itu karena
terjadinya chilling injury pada buncis berupa kerusakan akibat pendinginan, yang
membuat pigmen (pada buncis) mengalami oksidasi. Dengan lubang dapat
mempertahankan kesegaran, namun dengan plastik tanpa lubang kesegaran
menjadi menurun. Itu karena pada penyimpanan dingin akan kehilangan air,
sehingga kesegarannya menurun.Sedangkan pada kondisi control buncis
mengalami perubahan warna, aroma, tekstur, kesegaran, dan berat seiring dengan
berjalannya waktu.
6.4
Jagung
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama sehingga di beberapa
belahan dunia menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber
karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun
tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal
dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung
biji dan tepung tongkolnya). Praktikum kali ini jagung juga diberi perlakuan
pendinginan dan pembekuan dan juga control yaitu disimpan disuhu ruang yang
sama seperti sampel lain. Sampel jagung akan diberi perlakuan selama 2 minggu
dan setiap minggu akan diamati. Hari ke-0 jagung masih berwarna kuning,
beraroma khas jagung, terkstur keras, dan masih segar. Jagung ditimbang dengan
timbangan dan memiliki berat sebesar 50 gram. Minggu pertama pengamatan
pendinginan jagung masih dalam keadaaan yang sama seperti pada hari ke-0,
sedangkan pada minggu ke dua jagung mulai mengalami perubahan warna yaitu
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
menjadi orange, dengan tektur lunak dan berkerut, aroma sedikit asam. Plastik
yang digunakan tanpa lubang dapat mempertahankan warna, namun dengan
plastik dengan lubang warna menjadi menurun. Dengan lubang dapat
mempertahankan kesegaran, namun dengan plastik tanpa lubang kesegaran
menjadi menurun. Itu karena pada penyimpanan dingin akan kehilangan air,
sehingga kesegarannya menurun.Keduanya sama-sama mengalami penurunan
berat. Hal ini karena udara di dalam ruang pendingin terlalu kering (RH-nya
rendah) maka air dari jagung yang ada di dalam ruang pendingin akan menguap
untuk mencapai keseimbangan. Sedangkan pada kondisi control wortel
mengalami perubahan warna, aroma, tekstur, kesegaran, dan berat seiring dengan
berjalannya waktu.
6.5
Kangkung
Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) adalah tumbuhan yang termasuk
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
VII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang kita lakukan dapat disimpulkan :
Pengolahan dengan suhu rendah bertujuan untuk memperlambat atau
menghentikan metabolisme.
Penggunaan suhu rendah dalam pengawetan makanan tidak dapat
menyebabkan kematian mikroba sehingga bila bahan pangan dikeluarkan
dari tempat penyimpanan dan dibiarkan mencair kembali (thawing)
pertumbuhan mikroba pembusuk dapat berjalan dengan cepat. Ada
beberapa macam cara penyimpanan, yaitu: penyimpanan sejuk atau
cooling (10oC-15oC) untuk jenis minuman, buah dan sayuran;
penyimpanan dingin atau chilling (sekitar 4oC) makanan akan tahan
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
3-4 hari; penyimpanan beku atau frozen (sekitar -18oC) beberapa jenis
bakteri akan mati.
Pada penyimpanan bahan olahan bagian pertama yaitu buah yang
dipotong sebagian besar lebih tahan kesegarannya apabila disimpan
pada suhu beku dibandingkan dengan suhu ruangan dan suhu dingin.
Pada penyimpanan bahan olahan bagian kedua yaitu buah yang diblender
akan lebih tahan kesegarannya apabila disimpan pada suhu beku, terlihat
dari perubahan warna yang terjadi tidak terlalu cepat dibandingkan bahan
yang disimpan pada suhu ruangan dan suhu beku.
Arelina Zalukhu
240210157002
Kelompok 09
DAFTAR PUSTAKA
Andini, A. N. 2011. Anatomi Jaringan Daun dan Pertumbuhan Tanaman Celosia cristata,
Catharanthus roseus, dan Gomphrena globosa pada lingkungan Udara Tercemar.
Bogor. Departemen Biologi FMIPA IPB. Hal.2.
Anonim, 2012. Buku Petunjuk Praktikum Satop II. Institut Pertanian Stiper, Yogyakarta.
Jelen, Pavel. 1985.Introduction to Food Processing. Virginia : Reston
Publishing Company. Hal. 83-84.
M.Amin,Jaksen. 2009. Rekayasa Bioproses. Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang.
Purba, A dan T. Karo Karo. 1997. Pengantar Teknologi Hasil Pertanian (Pangan). FPUSU, Medan.
Rahman, M.S. 2007. Handbook of Food Preservation. CRC Press, FL.
Tjahjadi, C dan Marta, H. 2014. Pengantar Teknologi Pangan Volume 2. Fakultas
Teknologi Ilmu Pertanian Jurusan Teknologi Industri Pangan UNPAD,
Jatinanggor.
Yuniar dan Effendy,Sahrul.2011. Teknik Pengolahan Pangan. Politeknik Negeri
Sriwijaya,Palembang.