Variable Penelitian Dan Definisi Operasional Variable2 PDF
Variable Penelitian Dan Definisi Operasional Variable2 PDF
Sudigdo Sastroasmoro
Variable merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari
satu subyek ke subyek lainnya.
Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007)
Variable adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep
adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu.
Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka
dapat disebut sebagai variable.
Dengan demikian, variable dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
bervariasi.
Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2002)
Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
3
D
Diiddeeffiinniissiikkaann SSeeccaarraa OOppeerraassiioonnaall dengan jelas dan tegas agar tidak
1. Variabel Independen
Antecedent,
Variabel
Pengaruh,
Variabel
Perlakuan,
Kausa,
Dalam
SEM
(Structural
Equation
Modeling)
atau
Pemodelan
sebagai
Variabel
Bebas
karena
bebas
dalam
VVaarriiaabbeell IInnddeeppeennddeenn//BBeebbaass
2. Variabel Dependen
SEM
(Structural
Equation
Modeling)
atau
Pemodelan
VVaarriiaabbeell DDeeppeennddeenn//TTeerriikkaatt
3. Variabel Moderator
Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (Memperkuat
dan Memperlemah) hubungan antara Variabel Bebas dan Variabel
Terikat.
Variabel Moderator disebut juga Variabel Independen Kedua.
Motivasi Belajar
Motivasi Belajar
(Variabel Bebas)
(Variabel Terikat)
Iklim Belajar
(Variabel Moderator)
44..
Variabel Intervening
an intervening variable
is that factor that theoretically affect the observed phenomenon
but cannot be seen, measure, or manipulate.
Variabel
Intervening
adalah
Variabel
yang
secara
teoritis
Contoh :
Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak
langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini ada varaibel antaranya
yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang. Antara variabel penghasilan
dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan
Tempat Tinggal.
Penghasilan
(Variabel Bebas)
Umur Harapan
Hidup
Gaya Hidup
(Variabel Intervening)
(Variabel Terikat)
Budaya Lingkungan
(Variabel Moderator)
5. Variabel Kontrol
Contoh :
Pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Penguasaan Keterampilan
Pertolongan Persalinan Kala II.
Variabel Bebasnya adalah Metode Pembelajaran, misalnya Metode
Ceramah & Metode Demonstrasi. Sedangkan Variabel Kontrol yang
ditetapkan adalah sama, misalnya Standard Keterampilan sama, dari
kelompok
mahasiswa
dengan
latar
belakang
sama
Pembelajaran
terhadap
Penguasaan
Keterampilan
Penguasaan Keterampilan
Pertolongan Pers. Kala II
Demonstrasi
(Variabel Terikat)
(Variabel Bebas)
Tk/Semester, Institusi
sama
(Variabel Kontrol)
P
Paaddaa kkeennyyaattaaaannnnyyaa,, G
Geejjaallaa ggeejjaallaa ssoocciiaall iittuu sseerriinngg
m
maaccaam
m vvaarriiaabbeell yyaanngg ssaalliinngg tteerrkkaaiitt
meelliippuuttii bbeerrbbaaggaaii m
sseeccaarraa ssiim
Beebbaass,, T
Teerriikkaatt,, M
muullttaann bbaaiikk V
Mooddeerraattoorr
Vaarriiaabbeell B
aattaauuppuunn IInntteerrvveenniinngg sseehhiinnggggaa P
Baaiikk aakkaann
Peenneelliittiiaann yyaanngg B
m
Vaarriiaabbeell tteerrsseebbuutt..
meennggaam
maattii sseem
muuaa V
NNaammuunn....,,
A
Akkaann tteettaappii
..
D
Daallaam
mP
Peenneelliittiiaann K
muuaa
Kuuaalliittaattiiff,, hhuubbuunnggaann aannttaarraa sseem
V
maattii,, hhaall iinnii kkaarreennaa P
Vaarriiaabbeell tteerrsseebbuutt aakkaann ddiiaam
Peenneelliittiiaann
K
Kuuaalliittaattiiff bbeerraassuum
mssii bbaahhw
waa ggeejjaallaa iittuu ttiiddaakk ddaappaatt
ddiikkllaassiiffiikkaassiikkaann,, tteettaappii m
meerruuppaakkaann ssaattuu kkeessaattuuaann yyaanngg
ttiiddaakk ddaappaatt ddiippiissaahhkkaann ((H
Hoolliissttiicc))..
Pengukuran, yaitu :
1. Skala Nominal
Skala
Nominal,
Variasinya
tidak
menunjukkan
Perurutan
atau
ataukah kategori itu lebih baik atau lebih buruk dari kategori
yang lain.
2.Skala Ordinal
Skala Ordinal adalah Skala Data Kontinum yang batas satu variasi nilai
ke variasi nilai yang lain tidak jelas, sehingga yang dapat dibandingkan
hanyalah nilai tersebut lebih tinggi, sama atau lebih rendah daripada
nilai yang lain.
Contoh :
kita
tidak
bisa
menentukan
secara
pasti
besarnya
3.Skala Interval
Skala Interval Adalah Skala Data Kontinum yang batas variasi nilai
satu dengan yang lain jelas, sehingga jarak atau intervalnya dapat
dibandingkan.
Dikatakan Skala Interval bila jarak atau perbedaan antara nilai
Nilai variasi pada Skala Interval juga dapat dibandingkan seperti halnya
pada skala ordinal (Lebih Besar, Sama, Lebih Kecil..dsb); tetapi Nilai
Mutlaknya TIDAK DAPAT DIBANDINGKAN secara Matematis, oleh
karena itu batas batas Variasi Nilai pada Skala Interval bersifat
A
AR
RB
BIITTR
REER
R (ANGKA NOL-nya TIDAK Absolut).
Contoh :
Absolut
(=00Celcius
tidak
berarti
Tidak
Ada
4.
Tingkat Kecerdasan,
Jarak, dsb.
Skala Ratio Adalah Skala yang disamping batas intervalnya jelas, juga
variasi nilainya memunyai batas yang tegas dan mutlak ( mempunyai
nilai NOL ABSOLUT ).
Misalnya :
Denyut Nadi : Nilai 0 dalam denyut nadi dapat dikatakan Tidak Ada
Sama Sekali denyut nadinya.
11
Berat Badan
ari uraian di atas jelas bahwa Skala Ratio, Interval, Ordinal dan
Paling Rinci ke yang Kurang Rinci. Skala Ratio mempunyai sifat sifat
yang dimiliki Skala Interval, Ordinal dan Nominal. Skala Interval
memiliki ciri ciri yang dimiliki Skala Ordinal dan Nominal, sedangkan
Skala Ordinal memiliki sifat yang dimiliki Skala Nominal.
Adanya perbedaan tingkat pengukuran memungkinkan terjadinya
Transformasi Skala Ratio dan Interval menjadi Ordinal atau Nominal.
Transformasi
ini
dikenal
sebagai
Data
Reduction
atau
Data
12
K
triiss
Koorreellaassii S
Siim
meetr
Korelasi Simetris terjadi bila antar dua variable terdapat hubungan,
tetapi tidak ada mekanisme pengaruh mempengaruhi ; masing
masing bersifat mandiri.
Korelasi Simetris terjadi karena :
Kebetulan.
Misalnya : Kenaikan gaji dosen dengan turunnya hujan deras.
Sama sama merupakan akibat dari factor yang sama (Sebagai
akibat dari Variabel Bebas)
Contoh : Hubungan antara berat badan dan tinggi badan.
Keduanya merupakan variable terikat dari variable bebas yaitu
Pertumbuhan.
Sama sama sebagai Indikator dari suatu konsep yang sama.
Misalnya : Hubungan antara kekuatan kontraksi otot dengan
ketahanan
kontraksi
otot
Keduanya
merupakan
indicator
22.. K
Asiim
Koorreellaassii As
meettrriiss
Korelasi Asimatris ialah Korelasi antara dua variable dimana variable
yang satu bersifat mempengaruhi variable yang lain ( Variable Bebas
dan Variable Terikat )
Contoh : Tingginya kadar lipoprotein dalam darah akan mengakibatkan
arterosklerosis.
13
33.. K
Koorreellaassii T
Tiim
mbbaall B
Baalliikk..
Korelasi Timbal Balik adalah Korelasi antar dua variable yang antar
keduanya saling pengaruh mempengaruhi.
Contoh :
Korelasi antara Malnutrisi dan Malabsorbsi.
Malabsorbsi akan mengakibatkan Malnutrisi, sedangkan Malnutrisi
mengakibatkan atrofi selaput lendir usus yang akhirnya menyebabkan
malabsorbsi.
endefinisikan
Menggambarkan
variable
/
secara
mendeskripsikan
operasional
variable
adalah
penelitian
D
Deeffiinniissii O
Oppeerraassiioonnaall
adalah
mendefinisikan
variable
secara
D
Deeffiinniissii O
Oppeerraassiioonnaall
Nama variable
Definisi
variable
berdasarkan
konsep/maksud
penelitian.
Skala Pengukuran.
Contoh :
Suatu penelitian dengan judul Faktor factor yang mempengaruhi
terjadinya hipertensi pada ibu hamil
Berdasarkan judul tersebut, maka Variabel bebasnya (misalnya) adalah
Obesitas, Diet Tinggi Garam, Genetik dan Umur. Sedangkan Variabel
terikatnya adalah Hipertensi.
Maka Definisi Operasionalnya dapat dibuat sebagai berikut :
NO
VARIABEL
DEFINISI OPERASIONAL
Obesitas
Kebiasaan responden
dalam mengkonsumsi
makanan yang rasanya
asin.
15
HASIL UKUR /
KATEGORI
1 : IMT > 27 kg/m2
2 : IMT 27 kg/m2
Intensitas :
1 : Sering
2. Tidak Pernah
SKALA
Nominal
Nominal
NO
VARIABEL
DEFINISI OPERASIONAL
HASIL UKUR /
KATEGORI
1: Ada Keluarga
yg Hipertensi
2: Tidak ada
keluarga yg
hipertensi
SKALA
Genetik
Umur
1: Muda
(16 25 tahun)
2: Dewasa
(26 35 tahun)
3: Tua
(36 46 tahun)
Ordinal
Hipertensi
Borderline :
TS : 140 159
mmHg.
TD : 90 99
mmHg.
Ordinal
Nominal
Ringan :
TS : 160 179
mmHg.
TD : 100 109
mmHg.
Sedang :
TS : 180 209
mmHg.
TD : 110 119
mmHg.
Berat :
TS : > 210
mmHg.
TD : > 120
mmHg.
16
SSU
UM
MBBEER
RK
KEEPPU
USSTTA
AK
KA
AA
AN
N ::
1. Ahmad W. Pratiknya (2007). Dasar Dasar Metodologi Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
2. Alimul, Azis (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis
http://www.litagama.org/Metode/variabel.htm
17