BAB 1
PENDAHULUAN
dari itu penulis mencoba untuk memberikan sebuah contoh sederhana, penerapan
ilmu manajemen dalam sebuah tindakan nyata.
Walaupun banyak sekali usaha usaha yang sedang gencar gencarnya
digeluti oleh para pelaku bisnis, mulai usaha kecil kecilan sampai usaha dengan
modal yang sangat besar. Maka penulis mengambil contoh penerapan manajemen
dalam memulai sebuah usaha fotocopy. Karena penulis melihat usaha fotocopy akhir
akhir ini mengalami peningkatan yang signifikan, baik dari jumlahnya yang
bertambah sampai ragam usahanya yang dikembangkan menjadi TOSERBA (Toko
serba ada) yang penggunaan mesin fotocopy disana hanya sebagai pelengkap saja.
1.2 RUMUSAN MASALAH
bagaimana fungsi perencanaan dijalankan pada usaha foto copy ?
bagaiaman fungsi organisasi di usaha foto copy ?
bagaimana fungsi pengarahan pada usaha foto copy ?
bagaimana fungsi pengawasan pada usaha foto copy ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
makalah ini dibuat agar pembaca dapat megetahui apa saja fungsi fungsi
manajmen yang di terapkan pada usaha foto copy untuk bahan evalusai belajar di
perkuliahan
Untuk mengetahui bagaimana usaha foto copy memperhatikan dan memaksimalkan
Sumber Daya Manusia yang dimiliki serta dalam upaya menyejahterakannya
diiringi dengan kemajuan perusahaan
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengelolaan dasar usaha fotocopy
Usaha fotocopy yang banyak ditemui disekitar kita, sangatlah beraneka ragam
sehingga membuat para pengelola harus berfikir panjang untuk menyiasati konsep
pengelolaan yang baik. Dilihat dari segi pengelolaannya, maka terdapat 4 hal utama
yang harus disiasati pengelolaannya:
a.
Keuangan
Dalam hal ini keuangan memegang peranan penting dalam memulai sebuah
usaha, karena usaha apapun yang akan dijalankan tanpa modal takkan pernah
terwujud. Tapi hal yang lebih penting lagi adalah pengelolaan keuangan yang baik.
Pengelolaan keuangan yang baik, sangatlah penting untuk mencapai keuntungan
atau laba yang diharapkan. Pada dasarnya kondisi keuangan yang baik adalah,
dimana pendapatan lebih besar dari pada pengeluaran. Karena jika pendapatan
lebih kecil dari pengeluaran maka yang terjadi adalah rugi. Dan yang kedua adalah
menyiasati pengeluaran pengeluaran yang tak terduga serperti halnya mesin
fotocopy rusak tiba tiba sehingga memerlukan perbaikan dengan dana yang
lumayan jika harus diperbaiki ditempat servis, untuk menyiasatinya perlu
diperhatikan kondisi mesin fotocopy dan tidak lupa untuk menyediakan peralatan
peralatan sparepart mesin fotocopy yang berguna untuk perbaikan.
b. Produksi
Proses produksi dalam sebuah usaha mempunyai peranan sebagai penghasil
keuntungan. Karena hasil dari sebuah produksi merupakan produk yang akan dijual
untuk mencapai hasil yang diharapkan yaitu berupa pendapatan. Proses produksi
yang baik menghasilkan produk yang baik pula. Sehingga konsumen merasa
terpuaskan dan dapat menarik kembali minat konsumen untuk menggunakannya
lagi. Terlebih lagi dalam sebuah usaha fotocopy. Jika kita memberikan hasil produksi
yang baik serta bahan bahan seperti kertas yang berkualitas maka konsumen pun
akan terpuaskan dan akan kembali atau dengan kata lain menjadi pelanggan tetap.
Serta tidak lupa hal yang paling penting untuk disiasati adalah menjaga kehematan
proses produksi, misalnya seperti mematikan mesin fotocopy bila tidak digunakan,
menghemat pemakaian kertas, mengatur warna kejelasan dari pencetakan untuk
menghemat pengeluaran tinta mesin fotocopy dan lain sebagainya. Dan tidak lupa
dalam praktek usaha fotocopy, pengaruh SDM dalam proses menarik perhatian
konsumen sangat dilihat dari segi pelayanannya. Jika pelayanan yang diberikan
ramah dan sopan maka konsumen pun akan merasa terpuaskan, sehingga mereka
tidak segan segan untuk kembali lagi. Untuk sebuah usaha fotocopy, SDM yang
diperlukan tidak kurang tidak lebih harus mempunyai kepribadian yang baik serta
fisik yang baik pula. Karena dalam memberikan pelayanan para pegawai tersebut
harus terlihat rapi, bersih, ramah dan sopan. Sehingga menimbulkan kenyamanan
antara konsumen dengan pegawai, baik dalam proses transaksi maupun produksi.
2.2 implementasi fungsi fungsi manajemen dalam usaha fotocopy
Fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatan manajemen yang
mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Banyak sekali ahli yang mengemukakan tentang
fungsi manajemen ini. Berikut uraian singkat tentang fungsi manajemen yang paling
banyak digunakan :
1) Perencanaan ( Planning )
Perencanaan (Planning) ialah fungsi manajemen yang harus bisa menjawab
rumus SWIH. (WHAT) apa yang akan dilakukan, (WHY) mengapa harus melakukan,
(WHEN) kapan melakukan, (WHERE) dimana melakukan, (WHO) siapa yang
melakukan, (HOW) bagaimana cara melakukan. Perencanaan program kerja,
termasuk perencanaan anggaran, bukan merupakan hal yang baru dalam memulai
sebuah usaha fotocopy, baik perencanaan jangka pendek maupun perencanaan
jangka panjang. Namun, perencanaan perlu dilakukan untuk perencanaan strategis,
yaitu perencanaan menentukan hidup mati dan berkembang tidaknya suatu usaha.
2) Pengorganisasian ( Organizing )
Fungsi pengorganisasian termasuk fungsi pengisian staf yang sesuai untuk
setiap tugas atau kedudukan. Pengisian staf atau karyawan perlu membedakan
beberapa jenis karyawan, yang masing-masing mempunyai tugas khas dan
karakteristik sendiri-sendiri. Ada sekurang kurangnya empat jenis karyawan yang
mempunyai tugas berbeda, adalah sebagai berikut:
Karyawan supervisor adalah karyawan yang mengatur semua kegiatan dan
bertanggung jawab atas semua hal yang terjadi dalam usaha fotocopy tersebut.
Karyawan produksi adalah para pegawai yang melakukan proses fotocopy.
Karyawan maintenance adalah para pegawai yang bertugas memperbaiki dan
memeriksa peralatan teknis.
Karyawan pramuniaga adalah para pegawai yang melayani proses jual beli dan
pengambilan barang barang yang ingin dibeli konsumen serta menjaga kebersihan
tempat usaha.
Fungsi tugas pengorganisasian dan staf termasuk perencanaan, rekrutmen, seleksi,
pelatihan, pengembangan karir, pembuatan rincian tugas (job description) dan
kebutuhan tugas (job requirement), penetapan otorisasi, menentukan organigram,
menentukan hubungan lini dan hubungan staf, menentukan rentang kendali (span
of control), membuat penilaian tugas dan jenjang tugas (job evaluation dan job
establishment), merencanakan kaderisasi dan sebagainya.
3) Penggerakan / pengarahan ( Actuating )
Fungsi tugas penggerakan (actuating) adalah tugas menggerakkan seluruh
manusia yang bekerja didalam sebuah usaha fotocopy, agar masing-masing bekerja
sesuai dengan yang telah ditugaskan dengan semangat dan kemampuan maksimal.
Ini merupakan tantangan yang sangat besar bagi fungsi manajemen karena
menyangkut manusia, yang mempunyai keyakinan, harapan, sifat, tingkat laku,
emosi, kepuasan, pengembangan, dan akal budi serta menyangkut hubungan antar
pribadi.
Oleh karena itu, banyak yang mengatakan bahwa fungsi penggerakan adalah
fungsi yang paling penting serta paling sulit dalam keseluruhan fungsi manajemen.
Fungsi penggerakan berada pada semua tingkat, lokasi, dan bagian dalam bidang
usaha fotocopy. Kemudian, fungsi penggerakan meliputi memberikan motivasi,
memimpin, menggerakkan, mengevaluasi kinerja individu, memberikan imbal jasa
dan sebagainya. Fungsi penggerakan kadang-kadang diganti dengan istilah lain,
misalnya fungsi kepemimpinan (leading). Parameter pengukuran atau suatu alat
yang seringkali digunakan untuk membantu memahami kebutuhan manusia adalah
4) Pengawasan ( Controlling )
Pengawasan adalah fungsi terakhir manajemen, namun bukan berarti yang
paling kurang penting. Pengawasan adalah pengamatan dan pengukuran, apakah
pelaksanaan dan hasil kerja sudah sesuai dengan perencanaan atau tidak. Kalau
tidak, apa kendalanya dan bagaimana menghilangkan kendala agar hasil kerja dapat
sesuai dengan yang diharapkan. Fungsi pengawasan tidak harus dilakukan hanya
setiap akhir tahun anggaran, tetapi justru harus secara berkala dalam waktu yang
lebih pendek, misalnya setiap bulan, sehingga perbaikan yang perlu dilakukan tidak
terlambat dilaksanakan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Inti dari pembahasan ini adalah, apapun usahanya besar ataupun kecil dalam
penerapannya diusahakan menggunakan konsep manjemen yang baik. Karena
dengan konsep manajemen yang baik, dapat menyesuaikan diri dari berbagai situasi
dan kondisi yang sedang dihadapi. Serta mempunyai arah dan tujuan yang ingin
dicapai dari usaha tersebut, jika semua perusahaan menerapakan fungsi
manajemen yang baik tentunya perusahaan tersebut akan datang bersaing di era
modern sekarang ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.e-dukasi.net
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/sejarah-ilmu-manajemen.html
http://ilmumanajemen.com
http://www.petra.ac.id
http://www.itb.ac.id
Manullang, M, Dasar dasar manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983
Harry Andy Shinichi di 19:03:00
Share
No comments:
Post a Comment
Thank For Your Comment
Home