PENDAHULUAN
melanosis
periorbital, lingkaran
vaskularisasi
berlebihan,
bayangan
mengenai
kelemahan kulit dan palung air mata karena penuaan. (5,6) Ada
sejumlah
pilihan
pengobatan
yang
tersedia
untuk
mengobati
hiperpigmentasi
periorbital
adalah
agen
hiperpigmentasi
yang
terjadi
pada
wajah. (7,8)
Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Hiperpigmentasi
periorbital
hiperpigmentasi periokular,
yang
melanosis
dikenal
sebagai
periorbital, lingkaran
(1,2,3)
2.2 Epidemiologi
Prevalensi hiperpigmentasi periorbital diperkirakan 30,76%.
Sheth et al yang meneliti prevalensi hiperpigmentasi periorbital
melaporkan
tahun dan yang POH memiliki dominan yang lebih tinggi untuk
perempuan atas laki-laki (1: 4,2).
(1)
namun
sampai dewasa.
(1,2,3)
fenotip
mungkin
tidak
bermanifestasi
periorbital
di
mayoritas
pasien
dalam
(1,2,3)
menunjukkan
memperoleh
bahwa
dampak
yang
perubahan
kecil
musiman
pada
telah
hiperpigmentasi
pasien
memiliki
jenis
konstitusional
hiperpigmentasi
(1,4)
jenis
hiperpigmentasi
hiperpigmentasi
periorbital,
33%
pasca
pasien
(1,2,3)
inflamasi
memiliki
dari
riwayat
(1,2,3)
peran
demarcation line.
(1,2,3)
dalam
pengembangan
pigmentary
(1,2,3)
Sepuluh
keluarga
positif
pasien
(62,5%)
memiliki
riwayat
(1,2,3)
Ranu
mengungkapkan
pemeriksaan histopatologi.
Sheth
et
al
yang
deposisi
(1,2,3)
kulit
melanin
dengan
menunjukkan
60.50%
pasien
memiliki
(4,5,6)
(4,5,6)
et al, 94 (51,1%) dan 83 (41,5%) pasien melaporkan masingmasing mengalami kurang tidur dan insomnia.
(4,5,6)
Semua
(4,5,6)
(7,8,9)
2.3 Etiologi
Ada beberapa etiologi dari hiperpigmentasi periorbital,
antara lain:
1. Genetik
Hiperpigmentasi periorbital dianggap
genetik.
keluarga
(1,2,3)
memiliki dasar
dengan
pigmentasi
di
sekitar
area
periorbital
(1,2,3)
(1,2,3)
Mereka juga
(1,2,3)
(1,2,3)
Hiperpigmentasi
(1,2,3)
(4,5,6)
ultraviolet
dan
berkontribusi
memperburuk
beberapa
pada
faktor
hiperpigmentasi
gaya
hiperpigmentasi
hidup
periorbital
dapat
termasuk
(7,8,9)
2.4 Patofisiologi
Ada dua jenis hiperpigmentasi periorbital gelap yakni
mereka dengan etiologi yang didominasi pembuluh darah dan
7
orang-orang
dari
etiologi
yang
didominasi
melanin.
(1,2,3)
dari
melanin
hemosiderin. (1,2,3)
Hiperpigmentasi
pigmen
periorbital
dan
dengan
lingkaran
etiologi
gelap
vaskular
kanak atau remaja, dan lebih sering terjadi ada kelompok etnis
Arab, Turki, Hindu dan Iberia.
(1,2,3)
periorbital
dengan
etiologi
melanin
lingkaran
mata
terhadap
sinar
berlebihan
peningkatan
pigmentasi,
gelap.(1,2,3) Selain
itu,
matahari,
menyebabkan
penurunan
yang
ketebalan
paparan
kulit
dan
(1,2,3)
Kandungan
memberikan
penampilan
pucat
dari
kulit
secara
umum,
pengganti
hormon,
kontrasepsi,
melanin. (1,2,3)
Penggunaan obat vasodilatasi dan tetes mata berdasarkan
analog prostaglandin yang sama untuk pengobatan penyebab
glaukoma, selain menyebabkan hiperpigmentasi palpebra , juga
menyebabkan reabsorpsi lemak di mata.
(1,2,3)
Kekurangan
vitamin
K,
yang
penting
dalam
proses
(1,2,3)
Mekanisme patogenik
peningkatan
produksi
melanin
oleh
melanosit,
(d)
(4,5,6)
(1,2,3)
b. Pasca inflamasi
10
(4)
(4)
c. Vaskular
Adanya eritema yang mendominasi melibatkan aspek
dalam dari kelopak mata bawah, dengan kapiler menonjol
atau telangiektasia (kapiler) atau adanya warna kebiruan dari
kelopak mata bawah dan vena yang berwarna kebiruan yang
terlihat menjadi lebih menonjol saat kulit di atasnya ditarik. Ini
merupakan jenis hiperpigmentasi periorbital yang tampaknya
disebabkan oleh kombinasi dari transparansi dan vaskularisasi
kulit.
(4)
d. Efek bayangan
11
pencahayaan langsung.
e. Lainnya
(4)
(4)
b. Tingkat 1
Pigmentasi hampir tidak ada pada lipatan infraorbital.
c. Tingkat 2
12
(4)
(4)
d. Tingkat 3
(4)
e. Tingkat 4
pigmentasi yang
(4)
2.6 Diagnosis
Diagnosis terutama didasarkan pada pemeriksaan klinis.
(1,2,3)
(1,2,3)
membedakan
bayangan.
(1,2,3)
antara
Meskipun
pigmentasi
pembentuk
13
nyata
dan
efek
mempertahankan
penyelesaikan
perubahan warna
(1,2,3)
seluruhnya.
Sebuah
peningkatan
mata bawah adalah karena kulit kelopak mata tipis atau kelopak
mata menjadi hipervaskularisasi. (1,2,3)
Pemeriksaan
lampu
Wood
bisa
dilakukan
untuk
cahaya Wood.
jelas.
(4,5,6)
(4,5,6)
Evaluasi
dapat
membantu
untuk
(4,5,6).
Manifestasi
(16).
14
2. Dermatitis atopik
Dermatitis atopik adalah peradangan pada kulit yang
kronis residif disertai rasa gatal. Manifestasi klinisnya berupa
lesi eksim, likenifikasi dan juga xerosis. Lesi pada regio mata
dapat berupa hiperpigmentasi pasca infamasi.
(17).
3. Melasma
Melasma adalah hipermelanosis yang didapat, umumnya
simetris, berupa makula coklat tidak rata dengan tempat
predileksi pada pipi dan dahi. (18).
4. Nevus Ota
Nevus Ota adalah jenis nevus yang menyerupai bercak
Mongolia, menyerang kelopak mata, konjungtiva, dan kulit
muka yang berdekatan dan biasanya unilateral.
15
(19).
2.8 Penatalaksanaan
Ada sejumlah pilihan pengobatan yang tersedia untuk
hiperpigmentasi periorbital.(1,2,3) Di antara pilihan pengobatan
yang tersedia untuk hiperpigmentasi periorbital termasuk agen
topikal depigmentasi, seperti hidrokuinon, asam kojic, asam
azelaic, asam retinoat topikal, dan terapi fisik, termasuk
chemical peel, koreksi bedah, dan terapi laser, yang sebagian
besar teah teruji secara ilmiah untuk melasma dan kondisi
umum lain yang mengalami hiperpigmentasi, yang juga terjadi
pada wajah. (1,2,3)
Tujuan pengobatan harus mengidentifikasi dan mengobati
penyebab utama hiperpigmentasi serta faktor kontribusinya. (1,2,3)
1. Agen topikal.
Agen pemutih topikal fenol atau nonfenol digunakan
dalam pengobatan hiperpigmentasi, terutama hidrokuinon
dan tretinoin.
pemutih
(1,2)
adalah
menghambat
konversi
dopa
enzim
menjadi
tirosinase,
melanin,
16
yang
sehingga
(1,2,3)
pada
kulit,
gatal-gatal,
dapat
menyebabkan
hiperpigmentasi
((1,2,3)
pasca
Penggunaan jangka
okronosis
eksogen,
menyebabkan
kanker
pada
(1,2,3)
periokular.
17
3. Tripel kombinasi.
Administrasi Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat
telah menyetujui kombinasi modifikasi dari formula Kligman
ini, yang mengandung 4% hidrokuinon, 0,05% tretinoin dan
0,01% fluosinolon asetonid untuk digunakan dalam melasma
dan berbagai gangguan pigmentasi lain, tapi penggunaan
jangka
panjang
di
daerah
periorbital
menyebabkan
yang
Lim
et
al
18
(1,2,3)
Meskipun tidak
(1,2,3)
(1,2,3)
melanosit
abnormal
dan
fibroblast,
sehingga
jangka
(1,2,3)
obat ini
untuk
hiperpigmentasi
periokular
akibat
cranberry,
pir,
atau
blueberry.
(1,2,3)
Obat
ini
(1,2,3)
konsentrasi
dari
tinggi
dapat
menyebabkan
19
(1,2,3)
(1,2,3)
Arbutin
(1,2,3)
(1,2,3)
(1,2,3)
(1,2,3)
Penelitian ini
perbedaan
yang
(1,2,3)
20
(1,2,3)
signifikan
dalam
indeks
8. Tabir surya.
Hiperpigmentasi dapat ditingkatkan dengan tabir surya
sendiri
seperti
dilaporkan
Guevara
dan
Pandya
dalam
(1,2,3)
(1,2)
(1,2,3)
(1,2,3)
(1,2,3)
Asam
hampir semua
hingga kulit yang lebih gelap kulit, obat ini merupakan obat
terbaik untuk memperluas pengelupasan kulit ke seluruh
wajah untuk menghindari demarkasi setelah pengelupasan.
(1,2,3)
pasca
dengan
inflamasi.
bantuan
(1,2,3)
21
(1,2,3)
agen
Hal
ini
priming,
dapat
seperti
10. Laser.
Dalam beberapa waktu terakhir, laser telah digunakan
untuk
meningkatkan
kosmetik
(1,2,3)
dermatologi.
(1,2,3)
(1,2,3)
Lima
et
al
(1,2,3)
(1,2,3)
(1,2,3)
(1,2,3)
22
(1,2,3)
dengan
menggunakan
(1,5)
dermatokalasia
laser
resurfacing
dan
CO2
rhytide
dan
periorbital
ditemukan
yang
diinduksi
cahaya
berdampingan
dengan
(1,2)
Nd: YAG laser, 1320nm Nd: YAG laser, 1540nm erbium kaca
laser, dan sumber intensed pulsed light laser.
(4,5,6)
23
(4,5,6)
12. Fillers.
Gel asam hialuronik digunakan sebagai pengisi untuk
membentuk kembali tiga dimensi kompleks periorbital.
(4,5,6)
12
pasien
dengan
POH,
teknik
tekan
asam
hialuronik.
Semua
(7,8,9)
pasien
Perbaikan
24
(7,8,9)
((7,8,9)
(7,8,9)
Peningkatan
dalam
homogenitas
warna
disebabkan
timbunan
lemak
oleh
atau
bayangan
kelebihan
yang
kulit.
terpapar
(7,8,9)
oleh
Blefaroplasti
dibuat.
transconjunctival
bersamaan
untuk
(7,8,9)
dan
Epstein
digunakan
pengelupasan
mengobati
fenol
blefaroplasti
dalam secara
hiperpigmentasi
kulit
dan
berkontribusi
untuk
lingkaran
gelap
infraorbital
Carboxytherapy. (7,8,9)
Paolo et al menggunakan suntikan subkutan CO2 sekali
seminggu selama tujuh minggu di daerah periorbital dan
menemukan peningkatan yang signifikan terhadap garis-garis
halus dan POH.
(7,8,9)
2.9 Prognosis
Hiperigmentasi periorbital merupakan kondisi umum yang
sering dijumpai.(10,11,12)
(10,11,12)
Meskipun
26
(10,11,12)
(10,11,12)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Periorbital hiperpigmentasi yang juga dikenal sebagai
hiperpigmentasi periokular,
melanosis
periorbital, lingkaran
lingkaran
makula
berpigmen
coklat
di
regio
periokular.
Ada
27
terutama
didasarkan
pada
pemeriksaan
klinis.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sakar,
M,
et
al.
Periorbital
Hyperpigmentation:
Diakses
pada
30
desember
2016
dari
<
http://search.proquest.com >
2. Taskin, B. Periocular Pigmentation: Overcoming the Difficulties.
Journal of Pigmentary Disorders. 2015;2(1):1-3. Diakses pada 30
desember 2016 dari < http://search.proquest.com >
3. Boruah, et al. Morphometric study of melanocytes in periorbital
hyperpigmentation. Indian Journal of Dermatology, Venereology,
and Leprology. 2015;81(6):588-93. Diakses pada 30 desember
2016 dari < http://search.proquest.com >
28
salicylic
acid.
Indian
Journal
of
Dermatology.
Surg Cosmet
Hiperpigmentasi
Periorbital.
Majority.
Treatment
Diakses
pada
Options.
Dermatol
30
Surg.
desember
http://search.proquest.com >
29
2009;35:116371.
2016
dari
<
13.
Diakses
pada
30
desember
2016
dari
<
http://search.proquest.com >
16. Miller, JH, et al. Acanthosis Nigricans Cinical Presentation.
Medscape. 2016. Diakses pada 30 desember 2016 dari <
http://www.emedicine.medscape.com >
17. Kim, BS, et al. Atopic Dermatitis
Cinical
Presentation.
pada
30
desember
2016
dari
<
http://www.emedicine.medscape.com >
19. Chan, HHL. Nevus of Ota Clinical Aspect and Management.
Medscape. 2016. Diakses pada 30 desember 2016 dari <
http://www.emedicine.medscape.com >
30