Anda di halaman 1dari 38

HEAT EXCHANGER PRESENTATION SUMMARY

PERANCANGAN ALAT PROSES 2016

HEAT EXCHANGER

STHE vs PFHE (hal 1)

Shell & Tube (ST)

Jenis & Spesifikasi


STHE (hal 2)
Cara kerja STHE (hal

8)

Soal Aldi-Elin (hal


15)

Case Study

Soal Onel-Julianto
(hal 17)

Jenis & Spesifikasi


PFHE (hal 6)
Plate & Frame (PF)

Material

(hal 11)

Sprial & Rotary

Cara kerja PFHE (hal

10)

Soal Fitria-Hani
(hal 22)

Case Study

Case Study (hal 32)

Soal Adin-Imas (hal


27)

Jadwal UAS PAP-01 2016 (Sumber: SIAK NG)


Kelas Peranc Alat Pro-01

UAS

24 Mei 2016

13.00 - 15.00

S.502

Mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan dalam rangkuman ini. Jika ada
informasi yang salah dalam rangkuman ini ataupun tambahan informasi mengenai
materi ini, mohon disampaikan ke grup WhatsApp PAP 01.
Semoga kita semua sukses!

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362)


Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

Jenis HE

Shell &
Tube

Plate &
Frame

Tekanan

>30 bar

Temperatur

>260oC

Luas Permukaan

>200 ft2

Keunggulan
Sangat umum digunakan pada
industri dan mudah digunakan
Mudah dalam perawatan

Plate & Frame

Shell & Tube

13. HE ST/PF

Tekanan

<30 bar

Temperatur

<260oC

Luas Permukaan

0.03-1.5 m2

Kelemahan
1. Efisiensi thermal yang kecil dibandingkan
dengan plate & frame
2. Terdapat dead zone di sisi shell yang dapat
menyebabkan masalah korosi

Konstruksi mekanik dapat lebih


menahan masalah proses dan fisik
dan dapat dibuat dari berbagai
material
Heat exchanger ini dapat digunakan
untuk pemanasan/penguapan dan
pendinginan atau kondensasi segala
macam fluida.
Mempunyai permukaan perpindahan 3. Initial cost tinggi karena plate titanium
mahal
yang sangat besar pada volume alat
yang kecil,sehingga perpindahan
panas yang efisien.
4. Berpotensi mengalami kebocoran
Mudah dirawat dan dibersihkan
5. Kinerja kurang baik jika perbedaan
Waktu tinggal media sangat pendek
temperatur antara 2 fluida sangat besar

Dapat digunakan untuk cairan yang


sangat kental (viskos)
Plate and Frame lebih fleksibel, dapat
dengan mudah pelatnya ditambah
Ukuran yang lebih kecil dapat
mengurangi biaya dalam segi bahan
(Stainless Steel,Titanium, dan logam
lainnya)
Aliran turbulensinya mengurangi
peluang terjadinya fouling dan
sedimentasi
Pendekatan temperatur terendah yang
1

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

masih bisa digunakan hingga 1C


dibandingkan dengan Heat
Exchanger Shell and Tube yang
sebesar 5 10 C.
Koefisien perpindahan panas yang
besar memungkinkan alat ini
dioperasikan dengan beda suhu yang
kecil.
14. Jenis & Spesifikasi STHE
1. Externally Sealed Tubesheets Exchangers (Type W)
Bundle tubesheet dengan floating tubesheet tersegel dapat dilepas untuk menghindari
pencampuran fluida
Keuntungan
Kekurangan
Aplikasi
Tube dapat dilepas tanpa Memungkinkan
Intercooler
mengganggu pipa shell
terjadi kebocoran
Jaket Air
pada sisi tube dan
Pendingin
shell
Pendingin
Pembersihan Tube dan
Suhu maksimum
dengan air
Shell dapat dilakukan
375oF/190 oC
didalam tube
dengan cara mekanik
Dapat menggunakan
Tekanan maksimum
multi-tube-pass
300 psi
Dengan Floating
Fluida pada shell dan
tubesheet perbedan suhu tube harus tidak
yang tinggi antara shell
volatile dan beracun
dan tube dapat diatasi
2. Outside Packed Floating Head (Type P)
Skirt terkait pada floating tubesheet melewati bagian belakang
shell. Ruang antara skirt dan shell dilapisi oleh beberapa lapisan
packing gland.
Kelebihan:
Batasan:
Tube dapat menahan
Material yang berbahaya tidak boleh
tekanan cukup tinggi
digunakan karena dapat
menyebabkan kebocoran
Tube bundle dapat
dilepas
Temperatur fluida pada shell harus
dibawah 300oF dan tekanan di
Pembersihan secara
mekanis dapat dilakukan
bawah 150 psi
Kegagalan pada packing
dapat dilihat selama
operasi
Tipe ini direkomendasikan untuk menangani fluida bertekanan rendah,
temperature rendah, dan tidak berbahaya

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

3. Pull-through Head (Type T)


Kelebihan:
Bundle dapat dilepas
Pembersihan secara mekanis
dapat dilakukan
Pressure loss kecil

Kekurangan:
Kebocoran sulit untuk dideteksi
Mempunyai harga yang lebih
mahal
Efisiensi thermal rendah karena
besarnya annulus antara OTL
dengan sheel ID
Tekanan : 75-300 psi
Dapat digunakan untuk pemanas bertekanan rendah (LP Steam) pada
shell. Digunakan pada single dan double shell compressor intercooler
pada refinery

4. Floating Head with Backing Device (Type S)


Pada floating head with backing device (Tipe S), penutup shell di
atasfloating head memiliki diameter lebih besar dari shell. Akibatnya,
sealing strip umumnya tidak diperlukan. Tabung bundel tidak dapat
dilepas. Jenis ini dianjurkan untuk HP, proses cairan tidak
berbahaya.
Kelebihan:
Batasan:
Memungkinkan adanya tekanan tinggi
Kegagalan pada gasket
tidak dapat dilihat dari
Memungkinkan adanya pembersihan
shell dan tube secara mekanis
luar, sehingga kebocoran
terkadang sulit untuk
Efisisensi lebih tinggi dibandingkan
dideteksi
tipe T karena annulus lebih kecil dan
jumlah tube lebih banyak pada shell
Kedua ujung penukar
panas harus dibongkar
untuk pembersihan dan
pemeliharaan.
Tekanan : 75-600 psi
Tipe ini direkomendasikan untuk menangani tekanan tinggi dan fluida
yang tak berbahaya. Sering digunakan pada refinery.
5. Fixed Tubesheet Exchangers (eg. Type BEM, AEM, NEN)
Tubesheet dilas pada shell dan heads dipasang dengan baut di tubesheet
Cover plate dapat dilepas dengan tujuan untuk memudahkan pembersihan tube

Keuntungan
Lebih murah
dibandingkan
dengan heat
exchanger yang

Kekurangan
Sisi shell hanya
dapat dibersihkan
dnegan
menggunakan bahan

Aplikasi
Pendingin
Minyak
Kondensor uap
3

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

dapat dibongkar
pasang

kimia

Memberikan area
pepindahan panas
yang maksimal pada
ukuran shell dan
tube yang sama
Dapat menggunakan
multi-tube-pass

Tube tidak bisa di


lepas

Tidak dapat untuk


tekanan tinggi

Reboiler
Pendingin gas
Secara umum
fluida yang lebih
viskos dan panas
ada di shell
Fluida korosif
dialirkan pada
tube

6. U-Tube Exchangers (eg. Type BEU, AEU)


Keuntungan
Kekurangan
Jenis tube ini dapat
Dibutuhkan cairan
dibongkar pasang
kimia untuk
sehingga
membersihkan sisi
memudahkan proses
pipa yang berbentuk
pembersihan pada
U
bagian shell
U-tube heat
exchanger
HE jenis ini cocok
untuk tekanan yang
sebaiknya tidak
tinggi
digunakan untuk
tube dengan fluida
Tidak mudah bocor
yang kotor
Lebih murah
dibandingkan
dengan floating head

Aplikasi
Pendinginan Minyak
Pendinginan Gas
Sangat baik untuk
aplikasi merubah
uap menadi cair

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

Jenis Heat Konstruksi dari Jenis Heat


Exchanger Exchanger

Tube
Dapat
Dilepas

Tube Dapat
Dibersihkan
Secara
Mekanik

Liquid dan Gas Tidak Liquid dan Gas


Berbahaya dibawah Tidak Berbahaya
40 Barg
diatas 40 Barg
< 190o C

>190o C

Liquid dan Gas


Berbahaya

Dapat Menahan
Thermal
Shock

AEW,
BEW

Externally Sealed, Floating


Tube Sheet

Yes

Yes

Yes

No

No

No

No

AEP, BEP

Outside Packed Floating


Head

Yes

Yes

Yes

Yes

Yes

No

No

AEL,
BEM

Fixed Tube Sheet

No

Yes

Yes

Yes

Yes

Yes

No

NEN

Fixed Tube Sheet, Channel


No
Integral with Tube Sheet

Yes

Yes

Yes

Yes

Yes

No

AEU,
BEU

U-Tube

Yes

No

Yes

Yes

Yes

Yes

Yes

AET, BET Pull-Through Floating Head Yes

Yes

Yes

Yes

Yes

Yes

Yes

Floating Head With Backing


Yes
Device

Yes

Yes

Yes

Yes

Yes

Yes

AES, BET

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

15. Jenis & Spesifikasi PFHE


1. Gasketed Plate Heat Exchanger
Kelebihan
Mempunyai koefisien
perpindahan kalor
menyeluruh (U) yang
lebih baik dari S&T
H.E dan spiral H.E.
Compact, mempunyai
ukuran yang lebih kecil
dibanding H.E. lain
untuk kapasitas termal
yang sama
Perawatan dan
pembersihan mudah
Bekerja baik pada
fluida dengan selisih
temperature yang kecil

Kekurangan
Aplikasi
Rawan terhadap
Industri makanan
kebocoran
dan minuman
(spesifik untuk
Pressure Drop
pasteurisasi
tinggi
suhu).
Kurang efektif untuk
fluida dengan selisih Pabrik petrokimia
dan pembangkit
temperature fluida
listrik sebagai
yang besar apabila
Process Heater,
dibandingkan
Cooler, dan
dengan S&T H.E.
Closed-Circuit
Tidak dapat
Cooling system.
digunakan untuk
Industri untuk
temperature dan
cairan fluida
tekanan tinggi
dengan viskositas
Tidak cocok untuk
di bawah 10 Pa.s.
fluida gas

2. Brazed Plate Heat Exchanger


Keunggulan
Aplikasi
Tahan terhadap tekanan
Heat pump
lebih tinggi dari
District heating
aplikasi G.PFHE
Chiller
Tebal plat yang lebih
Oil cooling
tipis dibanding
G.PFHE untuk
menghadapi tekanan
yang sama
Mengurangi
kemungkinan
kebocoran
Tekanan operasi besar,
yaitu 90 bar. Sebagai
perbandingan, G.PFHE
tertingi hanya 30 bar.

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

3. Spiral Plate Heat Exchanger


Keunggulan
Punya kemampuan
untuk menangani fluida
viskos, slurries, dan
fluida yang rawan
membentuk fouling.
Fouling rate rendah
karena fouling dapat
diatasi dengan
pengaliran fluida
dengan kecepatan
tinggi dan tidak ada
dead spot

Aplikasi
1. Spiral Spiral Flow
Untuk perpindahan
kalor cair-cair.
2. Spiral Cross Flow
Untuk kondensor dan
evaporator, atau
berperan pada sistem
dua fasa.
3. Combined Spiral
Cross Flow
Umum digunakan
sebagai steam heater.

4. Welded Plate Heat Exchanger


Kelebihan
Harga lebih murah.
Cocok untuk aplikasi
dengan suhu tinggi
dan/atau tekanan
tinggi dengan media
relatif bersih.
Dapat menghandle
media korosif (asam,
NaOH, dll).
Suhu yang didapat
lebih dekat dibanding
Shell & Tube Heat
Exchanger.
Tipe ini lebih aman
jika digunakan pada
fluida kerja dengan
temperatur maupun
tekanan kerja tinggi
dibandingkan HE
dengan gasket karena
tipe gasket hanya
dapat menghandle
fluida-fluida jenus
tertentu.

Kekurangan
Kurang fleksibel atau
agak sulit dalam
bongkar-pasang dan
perawatan.

Aplikasi
Oil and Gas
Industry
Refinery
Applications
Pharmaceutical
Industry
Chemical/Petroch
emical Industry
Automotive
Pulp and Paper
Industry
Steel Industry

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

5. Semi-welded Plate Heat Exchanger


Keunggulan
Aplikasi
Sistem yang Fleksibel
Oil and Gas
Industry
Mudah
untuk
memebersihkan
Refinery
gasket
Applications
Tidak mudah kotor
Pharmaceutical
Industry
Pemasangan Cepat
Chemical/Petroc
Sangat Anti Korosi
hemical Industry
Koefisien
Perpindahan
Panas Automotive
tinggi
Pulp and Paper
Industry
Biaya
Perawatan
Lebih rendah
Steel Industry

16. Cara Kerja STHE


Shell and tube heat exchanger merupakan alat penukar kalor tubular yang terdiri atas dua bagian
besar yaitu cangkang (shell) dan buluh (tube). Perpindahan kalor terjadi antara dua fluida, dimana
fluida pertama mengalir diluar tube sedangkan fluida kedua mengalir di dalam tube. Fluida ini
dapat berfasa satu atau dua dan dapat mengalir secara paralel atau berlawanan arah (counter).
Komponen
Shell

Fungsi
media mengalirnya fluida yang akan dipertukarkan panasnya dengan fluida yang
mengalir di dalam tube, konstruksi shell ini sangat ditentukan oleh keadaan tube
yang akan ditempatkan didalamnya.

Tubes

komponen dasar pada STHE sebagai penyedia permukaan pertukaran panas antara
fluida yang mengalir melalui bagian dalam tube dan melalui bagian luar tube.

Tubesheets

tempat terpasangnya pipa. Susunan pipa yang terpasang bisa berbentuk triangular,
rotated triangular, square, maupun rotated square.

Buffles

Nozzles

mempercepat laju alir fluida yang mengalir melalui shell

turbulensi yang akan meningkatkan laju perpindahan panas dan menjaga tube

Pada titik masuk fluida ke dalam heat exchanger, baik pada sisi shell ataupun sisi
tube, dibutuhkan sebuah nozzle agar fluida kerja dapat didistribusikan merata di
8

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

semua titik.. Nozzle pada inlet heat exchanger ini akan membuat aliran fluida yang
masuk menjadi lebih merata, sehingga didapatkan efisiensi perpindahan panas yang
tinggi.

Tabel Kelebihan dan kekurangan STHE


Jenis
STHE

Fixed Tube

Kelebihan

Kekurangan

Maksimum area untuk diameter


sama
Terdapat single/multiple passes
untuk menyesuaikan kecepatan alir
Paling murah
Menyediakan ekspansi termal
turunan yang dikembangkan antara
T&S
Tube bundle dan shell bisa
dibersihkan secara mekanik

U-tube

Lebih murah dari floating head

Menyediakan ekspansi termal


turunan yang dikembangkan antara
T&S
Floating
head
Tube bundle dan shell bisa
dibersihkan secara mekanik

Tidak dapat dibersihkan


Tidak menyediakan
ekspansi termal turunan
yang dikembangkan antara
T&S
Karena U, beberapa tube
hilang di tengah
Karena U, tube hanya dapat
dibersihkandengan metode
kimia
Karena U, tidak bias
mengganti satuan tube
Tidak dapat single
pass/counter-current
Susah mengeringkan tube
dengan posisi vertical
Ketebalan U-bend lebih
kecil dari yang lurus
Untuk menyediakan tutup
floating head dibutuhkan
penguncian tube sheet yang
membutuhkan ruang besar
di mana dapat digunakan
untuk memasang banyak
tube
Perbedaan suhu yang tibatiba harus dihindari karena
tube tidak dapat ekspan
indepen
Material packing harus
memperhatikan batasan P,T

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

17. Cara Kerja PFHE


Mekanisme PFHE secara garis besar:
Transfer panas terjadi dari fluida pada satu sisi plat ke fluida dingin di sisi pat lain.
Plat yang disekat oleh gasket membentuk saluran-saluran yang dilewati fluida panas dan fluida
dingin secara selang-selang.
Plat tipis yang berlekuk membuat aliran fluida trubulen serta menyediakan luas transfer panas
yang besar.
Komponen
Plat

Frame
Gasket

Baut pengencang

Fungsi
Permukaan perpindahan
panas. Plat dibuat
berkelok untuk membuat
aliran turbulen dan
memberi permukaan yang
luas
Menyatukan plat
Penyekat untuk
mengarahkan aliran
fluida melalui saluran
pada lubang plat dan
saluran antar plat
Mencegah kebocoran
Mencegah fluida yang
beda tercampur
Memperkuat rangkaian
plat dan frame

Tipe aliran PFHE:

One-way flow pattern.

Multi-way flow pattern.


10

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

Kelebihan dan kekurang PFHE secara umum:


Kelebihan
Kekurangan
Luas
permukaan Berpotensi
transfer panas besar
terjadinya
dengan
peralatan
kebocoran.
kecli
Pressure drop yang
Tidak
mudah
tinggi.
terbentuk pengotor
Kurang baik untuk
fluida yang
Dapat mentransfer
panas fluida yang
pernedaan suhunya
perbedaan suhunya
besar.
kecil
Kurang cocok
untuk fluida
Baik untuk fluida
dengan laju alir
dengan suhu
rendah
tinggi.
Hemat biaya untuk
pompa
dan
operasional

1.
2.
3.

4.

20. Kriteria Pemilihan Bahan/Material HE


Prosedur umum pemilihan bahan HE:
Mengetahui seluruh kebutuhan HE (jenis fluida pada tube dan shell, laju alir, temperatur,
tekanan, kondisi startup, shutdown, upset, kemurnian fluida, hazardous fluida).
Membuat list material yang berpotensi untuk dijadikan HE sesuai spesifikasi diinginkan
(diutamakan yang memiliki harga murah dan banyak tersedia di pasaran)
Mengidentifikasi material yang telah dipilih:
a) Karakteristik fisik
Koefisien transfer panas (membutuhkan konduktivitas panas yang tinggi untuk material
tube)
Koefisien ekspansi panas harus rendah dan sesuai dengan material yang digunakan pada
tubesheet.
b) Karakteristik mekanik
Memiliki kekuatan tarik yang baik dengan kemampuan menjalarkan panas yang baik
Memiliki kemungkinan yang kecil pada patahan
c) Korosi
Laju korosi rendah
Toleransi material terhadap fluida yang bekerja
Memilih material dengan kondisi yang paling optimum

11

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

Fluida HE (Warren, Seider)

Pemilihan Material HE dengan Berbagai Jenis Fluida

12

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

Pemilihan Material Gasket pada Plate HE


Gasket pada plate HE dirancang untuk membagi aliran fluida agar dapat mengalir ke platplat secara selang seling. Material gasket tebuat dari rubber dan dirancang hingga dapat
terkompres hingga 25% dari ketebalan. Material gasket yang umum digunakan adalah
butyl dan nitrile rubber. Table dibawah merupakan kriteria pemilihan material gasket
pada plate.

13

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

Other information

(T, Kuppan, HE Design Handbook)

14

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

18. Case Study STHE (Aldi-Elin)


A heat exchanger is to be designed to heat raw water by the use of condensed water at 67 0C and
0.2 bar (Cp = 4179 J/kg.K), which will flow in the shell side with a mass flow rate of 50000
kg/hr. The heat will be transferred to 30000 kg/hr of city water coming from supply at 17 0C (Cp
= 4184 J/kg.K). A single shell and a single tube pass is preferable. A fouling resistance of
0.000176 m2.K/W is suggested and the surface over design should not be over 35%. A maximum
tube length of 5 m is required because of space limitations. The tube material is carbon steel (k =
60 W/m.K). Raw water will flow inside of in.straight tubes (19 mm OD with 16 mm ID).
Tubes are laid out on a square pitch with a pitch ratio of 1.25. The baffle spacing is approximated
by 0.6 of shell diameter and the baffle cut is set to 25%. The permissible maximum pressure drop
on the shell side is 5.0 psi. The water outlet temperature should not be less than 40 0C. Perform
the estimation of HE specs.
We can assume the shell side heat transfer coefficient and the tube side heat transfer coefficient
as 5000 W/m2.K and 4000 W/m2.K.
Dik :
m c = 30000 kg/hr
m h = 50000 kg/hr
J
Cp = 4179
c
kg. K
J
Cp = 4184
h
kg. K
15

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

Tc1 = 17 0 C = 290 K
Tc 2 = 40 0 C = 313 K
Th1 = 67 0 C = 340 K
R ft = 0.000176 m2 . K/W
h0 = 5000 W/m2
hi = 4000 W/m2
Do = 19 mm
Di = 16 mm
k = 60 W/m K
PR = 1.25 ( / )

h1=340
K

Skema S&T Heat Exchanger (one


pass shell and one pass tube)

h2

c2=290 K

F=1

CL = 1.0 Asumsi

CTP = 0.93
Dit
: Estimasi spesifikasi HE?
Jawab :
Q = (mCp ) (Tc1 Tc 2 )
c
30000 kg/hr
J
Q=
. 4179
. (313
3600 s
kg. K
290)K
J
Q = 800975 = 801 kW
s

Th 2 = Th1

Q
(mCp )

Th 2

J
800975 s
= 340 K
kg
50000
hr
3600 s . 4184

Q = (mCp ) (Th 2 Th1 )

Th 2

Menghitung Overall heat transfer coefficient:


1 ro 1
Uf = [ +
+ R ft
ho ri hi
1
ln(ro /ri )
+ ro
]
k

16

J
kg. K
= 326.2 K = 53.20 C

Uf
1
19 1
=[
+
+ 0.000176
5000 16 4000
1
0.0019 ln(19/16)
+
]
2
60
W
Uf = 1428.4 2
m .K

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

1 ro 1
ln(ro /ri )
Uc = [ +
+ ro
]
ho ri hi
k
Uc
1
19 1
=[
+
5000 16 4000
1
0.0019 ln(19/16)
+
]
2
60
W
Uc = 1908.09 2
m .K

, =

(1 2 ) (2 1 )

ln (1 2 )
2
1
27 36,2
=
ln(27/36,2)
= 31,4

= ,
= 1 ,
= 1 31,4 = 31,4

Menghitung luas permukaan (A) dengan asumsi ada faktor pengotor dan asumsi
bersih:

801,93 103
=
=
= 17,88 2
1428,4 31,4

801,93 103
=
=
= 13,38 2
1908,09 28
Luas permukaan berlebih adalah sebesar / = 1,336 (33,6%) cukup kecil,
sehingga bisa diterima. Kemudian diasumsikan panjang dari tube adalah L = 3 m.
Menghitung diameter shell
Menghitung jumlah tube:
2
= 0,785
()2 2
1/2
0,785 0,93 0,262
1 17,88 (1,25)2 0,019
= 0,637
[
] = 1,0 1,252 0,0192 = 88,84
0,93
3
89
= 0,262
1/2

()2

= 0,637
[
]

Jadi, estimasi ukuran dari HE adalah sebagai berikut:


Diameter shell ( ) = 0,262 m
Panjang tube (L) = 3 m
Diameter tube OD = 19 mm ; ID = 16 mm
Baffle spacing B = 0,20 m ; baffle cut 25%
Pitch ratio (PR) = 1,25, square pitch
Jumlah tube ( ) = 89
21. Case Study STHE dengan Bahan Sesuai Fluida yang dihandle (Onel-Julianto)
Aliran Minyak Bumi mentah ingin dinaikan suhunya dengan panas yang dihasilkan oleh produk kerosene
pada kolom distilasi. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan sebuah heat-exchanger S&T. Data-data
untuk desain HE disediakan sebagai berikut

17

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

Kerosene
Crude Oil
Flowrate
0.037
0.103
Temperature Awal
200
35
Temperature Akhir
95
75
Densitas
730
830
Heat Capacity
2470
2050
Viscosity
4.0 x 10-4
3.6 x 10-4
Konduktivitas Termal
0.132
0.133
Fouling Coefficient
5000
2000
Persyaratan yang diperlukan untuk Kecepatan keluaran Shell dan Tubenya memiliki spesifikasi sebagai
berikut vt 1.5 m/s dan vs 1.0 m/s. Perusahaan ini sebelumnya telah memesan sebuah Pipa yang
dipergunakan untuk tube HE yaitu

Outside D
Inside D
Material

Tube Pipe
20 mm
16 mm
Stell

JAWABAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.
2.
3.

4.

5.

Outline Menjawab
Menentukan Letak Aliran Fluida
Menentukan Koefisien RPW
Menghitung Jumlah shell
Mencari Correction Factor
Mencari Koefisien Perpindahan Panas dan Luas Perpindahan panas
Mencari Diameter Shell
MENENTUKAN LETAK ALIRAN FLUIDA
Untuk menentukan Letak ALiran Fluida, dengan mengikuti Rule Of Thumb. Beberapa Kriteria yang
menjadi dasar dalam Tata-peletakan Fluida adalah:
(Teori Fluida Allocation)
Material of Construction. Untuk menjaga material HE, maka fluida dengan sifat corrosive diletakan
didalam untuk mengurangi biaya dari material yang mahal (tube lebih murah daripada shell)
Fouling. Fluida dengan kemungkinan besar untuk menghasilkan fouling, diletakan didalam agar lebih
mudah dikontrol, dan kecepatan tube lebih besar sehingga mengurangi kemungkinan fouling.
Tekanan Operasi. Fluida tekanan tinggi diletakan di tube. Karena dengan diameter yang kecil, dengan
tebal yang tipis dapat menahan tekanan yang tinggi. Sehingga lebih efektif untuk menampung fluida
tekanan tinggi di tube.
Pressure Drop. Untuk pressure drop yang sama, koefisien perpindahan panas akan lebih besar ditube
daripada di shell. Dan untuk fluida yang dijaga tekanannya (pressure drop kecil) lebih baik diletakan di
tube.
Viskositas. Untuk mendapatkan nilai transfer panas yang lebih ebsar, diletakan material yang lebih viskos
di bagian shell.

18

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

6. Laju alir. Untuk laju alir kecil diletakan di shell, sehingga nilai transfer panasnya lebih besar, karena
kontak dengan HE lebih lama pada laju alir kecil.
7. Temperatur Fluida. Untuk fluida lebih panas dapat diletakan di bagian tube. Agar pada bagian shell
suhunya lebih rendah karena diisi fluida dingin.
Dengan teori diatas, maka peletakan fluida ini didasari dengan Fouling Factornya
Besar Fouling factor dapat dicari dengan Data diatas, semakin besar Fouling Coefficient maka akan
menghasilkan Fouling factor yang kecil. Semakin kecil Fouling factor, maka semakin diperlukan
maintenance yang sedikit. Untuk maintenance yang sedikit fluida lebih baik diletakan di shell, dan yang
lebih besar fouling factornya akan diletakan ditube untuk mempermudah maintenance dari HE. Maka dari
penyampaian diatas, maka Kerosene diletakan di bagian Shell dan Crude Oil diletakan pada bagian
Tube.
MENENTUKAN KOEFISIEN RPW
Persamaan untuk mencari RPW

200 95
= 2.625
75 35
75 35
=
= 0.24
200 35

2.625 + 1 + 2.6252 + 1 2 2.625 0.9


2.6252

2.625 + 1 +
+ 1 2 0.9
Dengan persamaan diatas maka didapatkan nilai
R 2.625
P 0.24
W 0.3688

1.709
= 0.3688
4.634

19

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

MENGHITUNG JUMLAH SHELL

1 2.625 0.24
]
1 0.24
=
= 0.74
0.3688
Sehingga, jumlah shell yang digunakan adalah 0.74 atau dibulatkan keatas menjadi 1
MENCARI CORRECTION FACTOR
ln [

Memasukan nilai R = 2.625 dan P = 0.24


Setelah itu akan didapatkan nilai = .
MENCARI KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS DAN LUAS PERPINDAHAN PANAS
Asumsi : Desain dirancang dengan kondisi bersih sehingga dapat digunakan koefisie
1
0.8
1
0.8
0.8 0.5

MENCARI KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS

Mencari komponen tiap variabel

0.24 1 1 0.8 0.8 7300.64 24703 0.1323


=
= 1653
(4104 )0.307 (0.02)0.36
= 1653 10.64 = 1653 . 2 1

20

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

= (0.021 , 0.023 , 0.027 )


1

0.133 2050 3.6103 3 0.016 830 0.8


= 0.023 [
][
] [
]
= 520.4 2 1
0.016
0.133
3.6103

= 520.4 1.50.8 = 719.8 . 2 1

= 20.200 . 2 1
Kerosene
5000

Crude Oil
2000

1
1
1
1
0.02
1
1
=
+
+
+
(
+
)
1653 5000 20200 0.016 2000 719.8
= 310.94 . 2 1
MENCARI LUAS KONTAK
(200 75) (95 35)
=
= 88.6
200 75
ln [
]
95 35
(0.037 730 2470 (200 95))
= 282.5 2
310.94 88.6 0.9
MENCARI DIAMETER SHELL
=

Nilai pc adalah factor konfigurasi tube, digunakan 1 adalah Susunan Persegi


21

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

Nilai pt adalah jarak antar tube (center to center) yang digunakan adalah 30 mm (jarak antar dinding tube
10mm)
1/3
4 1 0.032 282.5
= (
) = 0.903
2 0.02 7
MENCARI JUMLAH TUBE

0.9032
4
=
= 711.58
0.032
19. Case Study PFHE (Fitria-Hani)
Permasalahan
Pada proses pengolahan susu dibutuhkan proses pasteurisasi, yaitu proses yang bertujuan untuk
membunuh semua mikroba pathogen yang dapat merusak susu serta menyebabkan penyakit pada
bayi. Pasteurisasi dilakukan secara kontinyu menggunakan suhu tinggi. Susu dialirkan ke bagian
pasteurisasi untuk mengalami pemanasan dari suhu 27oC hingga suhu 80oC dengan medium
pemanas air bersuhu 90oC dengan laju alir 150.000 liter/jam. Diketahui bahwa kapasitas produksi
susu per hari adalah 80.000 Liter Tentukan desain heat exchanger yang digunakan.
Jawaban
Pemilihan Konsep Heat Exchanger
Untuk pemilihan jenis material yang digunakan dalam PFHE ini, kami akan mengevaluasi sifat
fluida yang digunakan. Susu mengandung senyawa asam lemak tak jenuh sehingga bersifat
korosif. Oleh karena itu, kita memerlukan material yang tahan terhadap korosi. Dalam hal ini,
kami menggunakan jenis material SS304 yang biasa digunakan untuk menangani (bahan
pangan) senyawa asam lemak pada suhu < 150oC.
Penentuan Spesifikasi PFHE
Pertama, ditentukan spesifikasi mengenai dimensi plate untuk PFHE. Spesifikasi dimensi plate
yang dirancang dalam kasus ini ditunjukkan pada tabel dibawah ini.

22

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

Spesifikasi plate pada PFHE


Dimensi Plate
Rentang Nilai
Panjang Efektif (m)
Lebar Efektif (m)
Area Efektif (m2)
Plate Spacing (m)
Ketebalan Plat (m)
Hydraulic Mean Diameter (m)
Konduktivitas termal (k) SS 304

Nilai Rancangan

Rasio L/P : 2 sampai 3


Rasio L/P : 2 sampai 3
0,03-1,5
0,0015 0,005
0,0005 - 0,003
2 x plate spacing
21Wm-1C-1

0,5
1,5
0,75
0,003
0,0075
0,006

Sifat fisik fluida


Fluida
Susu
Air
Unit
Kapasitas / Volume
80
150
m3/h

1020
1000
kg/m3
81600
150000
kg/jam
Laju alir massa
22.67
41.67
kg/s
T awal
27
95
C
T akhir
80
C
Belum diketahui
Viskositas
0.002
0.0003145
Pa.s
Cp
3.95
4.18
kJ/kgC
k
0.56
0.6753
W/m.K
Untuk menentukan spesifikasi PFHE mengenai overall heat transfer coeficient (U), luas area
perpindahan panas(A), number of channel per pass (N), dan pressure drop (P), berikut adalah
algoritma pengerjaan spesifikasi PFHE :
a) Menentukan suhu keluaran pemanas
(, , ) = (, , )
Sehingga, didapatkan suhu keluaran pemanas adalah 67,75oC.
b) Menghitung LMTD
(, , )(, , )
=

, ,
,
,
= 25,77
c) Menentukan NTU berdasarkan perbedaan suhu maksimum dan faktor koreksi LMTD

=
= 1,06

23

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

bn
Dari grafik diatas, faktor koreksi yang didapatkan adalah 0,98.
d) Menghitung nilai LMTD yang sudah terkoreksi
=
= 25,25
e) Menentukan rentang koefisien perpindahan menyeluruh yang sesuai dengan
menggunakan Tabel.
Berdasarkan literatur, koefisien plate heat exchanger berada pada rentang 3500-7500 W/m2.oC.
Dalam hal ini, kami mengambil U = 3500 W/m2.oC untuk perhitungan selanjutnya.
f)

Menghitung luas area yang dibutuhkan


=
= , ~
g) Menentukan jumlah plate yang dibutuhkan
Jumlah plate yang dibutuhkan dihitung dengan rumus berikut:

=

54 2
=
= 72
0,75 2
h) Menentukan banyak pass
Asumsi jumlah pass 1:1. Dalam hal ini berarti terdapat satu aliran pendingin dan satu aliran
pemanas.
i) Menghitung koefisien perpindahan panas untuk setiap aliran
Number of channels per pass = (72 - 1)/2 = 33 channels

24

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

Channel cross-sectional area = (3x 10-3 m) x 0,5 m = 0,0015 m2


Tinjauan
Susu
Channel velocity =

Re =

0.42

0.79

1284.44

15015.00

14.11

1.94

78.60

175.96

7335.85

19805.25

Pr =

Nu = 0,26 ()0,65 ()0,4


hf =

j) Menghitung koefisien
fouling factor (Coefficient)

Water

perpindahan

panas

keseluruhan,

dengan

unit
m/s
W/m2.C

memasukkan

Tabel Fouling factor coeficient for PFHE

1
1
1
1
=
+
+
+
304
1
+

=

Nilai ini selanjutnya dibandingkan dengan nilai U yang kita asumsikan sebelumnya. Apabila
hasil tidak sesuai, ulangi dari langkah dan naikkan atau turunkan jumlah plat. Karena, tidak
sesuai, maka perhitungan diulang dengan mengubah jumlah plat hingga U mencapai 3500 .

Mengulang Langkah
k) Menentukan jumlah plate yang dibutuhkan
Setelah diubah, ternyata jumlah plate yang dibutuhkan adalah 35 plate.
l) Menentukan banyak pass
Asumsi jumlah pass 1:1. Dalam hal ini berarti terdapat satu aliran pendingin dan satu alitan
pemanas.
25

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

m) Menghitung koefisien perpindahan panas untuk setiap aliran


Number of channels per pass = (35 - 1)/2 = 17 channels
Channel cross-sectional area = (3x 10-3 m) x 0,5 m = 0,0015 m2
Tinjauan
Susu
Channel velocity =

Water

unit

0.87

1.63

m/s

2666.67

31173.04

14.11

1.95

126.37

282.91

11794.12

31841.64

Re =

Pr =

Nu = 0,26 ()0,65 ()0,4


hf =

W/m2.C

n) Cek pressure drop untuk masing-masing aliran.


Untuk menghitung pressure drop diperlukan parameter-parameter sebagai berikut:
- =
- Friction factor : = 0,6 0,3

Plate pressure drop, (Pp) : = 8 (6 103 )

velocity through port, =

Port pressure drop ( ): = 1,3


Total pressure drop , = +

Di mana :
= the path length (m)
= velocity through the ports

, m/s

= mass flow through the ports, kg/s


= area of port = ( 2 )/4, m2
= port diameter , m
= number of passes

26

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

Tinjauan

Susu

Air

Unit

Jf = Friction factor

0.056280848

0.026916432

Path length

0.5

Port diameter

0.1

Luas Port

7.85E-03

m2

Gp

2887.47

5307.86

kg/m2.s

Up

2.83

5.31

m/s

Plate pressure drop

1.53E+05

7.19E+04

Pa

Port pressure drop

5.31E+03

1.83E+04

Pa

1.59E+05

9.02E+04

Pa

1.59

0.902

Bar

Total pressure drop

22. Case Study PFHE Pemilihan Bahan Heat Exchanger Berdasarkan Fluida yang Dihandle (Adin-Imas)
SOAL:
Pada suatu pabrik dibutuhkan Heat Excahanger jenis Gasket Plate and Frame untuk
mendinginkan Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) menggunakan air. Data yang diketahui adalah
sebagai berikut:
Data Plat
Data PFAD
Data Air
-2
Lebar= 0,58 m
= 8,087 mNm s
= 0,8 mNm-2s
Tinggi= 1,3 m
kL= 0,1668 W/moC
kL= 0,6 W/moC
x= 0,005 m
F coefficient=1990 W/m2oC
F coefficient=3000 W/m2oC
3
Plate spacing= 0,003 m
=835,1 kg/m
=995 kg/m3
=10,43875 kg/s
=16,5833 kg/s
Channel cross sectional area=

2
0,001753 m
Hydrolic mean diameter= Cp= 2,049 kJ/kgoC
Cp= 4,178 kJ/kgoC
0,006 m
Channel per pass= 45
Tih= 90 oC
Tic= 32oC
o
kp=16,5
Toh= 70 C
Toc= 50oC
JAWAB:
1. Jenis Fluida
Material Plate:
Berikut adalah tipe material plate yang sering digunakan dalam plate HE:
Material
Fluid
Water, cooling tower water, dilute
Stainless Steel
chloride solutions (<200ppm), copper
sulfate solutions, food products,
pharmaceutical media, brews, etc.
27

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)


Nickel
Incoloy

Hastelloy
Titanium

Titanium-palladium alloy

Caustic (50-70%) solutions


Hydrogen gas/water vapour with
mercury carryovers, and acids
(< 70 oC)
Sulfuric and nitric acids
Sea or brackish water, dilute acids
(< 70 oC), chloride solutions (>200
ppm), chlorinated brines, and food
products.
Dilute nitric and sulfuric acids (10%
concentration and < 70 oC)

Untuk kasus fluida air dan palm oil, bahan Stainless Steel dan Titanium dapat digunakan
karena:
Kedua bahan tersebut baik digunakan untuk produk-produk makanan
Kedua bahan tersebut merupakan bahan dengan anti korosif yang paling baik.
Material Gasket:
Material

Batas Suhu (oC)

Natural Rubber

70

Styrene-Butadiene
(SBR)

80

Neoprene

70

AcrylonitrileButadiene Buna-N
(NBR)

100-140

Ethylene/Propylene
(EPDM)

140

Silicon Rubber

140

Aplikasi
Keterangan
Oxygenated
solvents, asam,
alcohol
General-purpose
Memiliki ketahanan
aqueous, alkali,
yang lemah terhadap
asam, and
lemak
ovygenated solvents
Alkohol, alkali.
Asam. Pelarut
hidrogen alifatik
Susu, sari buah,
minuman, farmasi
dan aplikasi
Tahan terhadap
biokimia, minyak,
material lemak,
gas, minyak hewan sangat sesuai untuk
dan sayur, alkali,
krim
pelarut organic
alifatik
Alkali, ovygenated
Tidak sesuai untuk
solvents
cairan berlemak
Penggunaan suhu
rendah, alcohol,
sodium hypochlorite

28

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

Fluorinated

Resin-cured Butyl

Compressed Asbetos

Larutan bersuhu
tinggi, minyak
mineral dan gas,
pelarut organic, dan
minyak sayur dan
hewani.

175

120-150

Alkali, asam,
minyak sayur dan
hewan, aldehida,
keton, fenol, dan
beberapa ester.

200-260

Pelarut organic,
penggunaan pada
suhu tinggi

Memiliki ketahanan
yang lemah terhadap
lemak, sesuai untuk
susu UHT, tahan
terhadap larutan
kimia inorganic
hingga 150 oC.

2. Koefisien perpindahan panas keseluruhan


1
1
1

1
1
=( +
) +
+( +
)

Menghitung koefisien konveksi PFAD


Channel velocity

1
1
=

10,43875
1
1
=

835,1
0,001753 45
= 0,15846 /
Bilangan Reynold

=

835,1 0,15846 0,006


=
8,087 103
= 98,12
Bilangan Prandlt

=

3
2,049 10 8,087 103
=
0,1668
= 99,34
Bilangan Nusselt
= 0,26 0,65 0,4
29

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)


= 0,26 98,120,65 99,340,4
= 32,25
Koefisien konveksi

32,25 0,1668
=
0,006
= 896,55 /2
=

Menghitung koefisien konveksi Air


Channel velocity

1
1
=

16,5833
1
1
=

995
0,001753 45
= 0,21133 /
Bilangan Reynold

=

995 0,21133 0,006


=
0,8 103
= 1577,05
Bilangan Prandlt

=

3
4,178 10 0,8 103
=
0,6
= 5,57
Bilangan Nusselt
= 0,26 0,65 0,4
= 0,26 1577,050,65 5,570,4
= 61,93
Koefisien konveksi

=

30

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)


61,93 0,6
0,006
= 6193 /2
=

Koefisien perpindahan panas keseluruhan


Bahan Stainless Steel
1
1
1

1
1
=( +
) +
+( +
)

1
1
1
0,005
1
1
=(
+
) +
+(
+
)

896,55 1990
16
6193 3000
1
= 0,002425

= 412,336 /2
Bahan Titanium
1
1
1
0,005
1
1
=(
+
) +
+(
+
)

896,55 1990
19
6193 3000
1
= 0,002376

= 420,899 /2
3. Harga bahan

Sumber : GEA Hydronic List Prices Plate Heat Exchangers

Harga 1 plate titanium GF 13x27H-40 (2MPT) 0,5 mm


1
1 = $8.652
= $216,3 = 2.883.927,00
40

Harga 1 plate stainless steel GF 13x27V-40 (2MPT) 0,5 mm


31

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

1 = $5.671

1
= $141,775 = 1.890.286,00
40

Kesimpulan
Dengan ketebalan yang sama yaitu 5 mm, maka dapat disimpulkan:
No
Material
U (W/m2oC)
Harga (Rupiah)
1
Stainless Steel
412,336
1.890.286,00
2
Titanium
420,899
2.883.927,00
Kriteria Pemilihan Bahan:
1. Jenis Fluida yang digunakan
2. Koefisien perpindahan panas keseluruhan mempengaruhi performa heat exchanger. Semakin
besar koefisien perpindahan panas menyeluruh(U), maka laju perpindahan panas yang
terjadi antara dua fluida juga semakin besar sehingga panas yang dipindahkan semakin
besar.
3. Harga bahan plate
23. Case Study HE Spiral dan Rotary (Prita-Pangiastika)
HE Spiral
Cara kerja dan aplikasi
Terdiri dari pelat-pelat yang digulung sehingga
membentuk spiral.
Pengelasan dilakukan untuk mengisi jarak di antara
pelat.
Fluida panas masuk dari bagian tengah HE.
Fluida dingin masuk dari bagian atas HE.
Ideal untuk mendinginkan slurry dan fluida yang
viskos.
Banyak digunakan pada industri kertas, petrokimia,
makanan dan gula. HE ini digunakan pada proses
evaporasi dan kondensasi.
Bentuk spiralnya membuat fluida akan terus berherak
sehingga tidak stagnan dan tidak ada dead zone.

32

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)


Rumus yang digunakan pada HE Spiral
1. Menghitung bil. Reynolds untuk
mengetahui pressure drop.
10
=

dengan F: laju alir (kg/s)


H: lebar pelat (m)
: viskositas (kg/m s)
2. Menghitung bil. Re kritis
0.32
= 20000 ( )

dengan =

keterangan:
ReC : bil. Re kritis
De : diameter ekuivalen (m)
Ph : x Dh
Dh : diameter hidraulik (m)
3. Membandingkan bil. Re dengan ReC
Re > ReC, single phase

100 < Re < ReC, without phase


change

Re < 100, without phase change

keterangan
P : pressure drop
L : panjang pelat (m)
s : specific gravity
ds : jarak antar pelat (m)
4. Mencari kecepatan fluida

5. Mencari bil. Pr

Keterangan
Cp : kapasitas panas (kJ/kg K)
k : konduktivitas termal fluida
6. Menghitung koefisien transfer panas
Liquid no phase change, Re > ReC

Liquid no phase change, Re < ReC

7. Menghitung koefisien transfer panas


menyeluruh

Keterangan
U : koefisien transfer panas menyeluruh
kw : konduktivitas termal bahan
Ap : luas permukaan pelat yang digulung
8. Menghitung LMTD
(, , ) (, , )
=

(, , )
,
,
Keterangan
Th,i : suhu aliran panas masuk
Tc,o : suhu aliran dingin keluar
Th,o : suhu aliran panas keluar
Tc,i : suhu aliran dingin masuk
9. Menghitung heat transfer area

33

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)


10. Menghitung lebar pelat

Keterangan:
p : ketebalan pelat (m)
C : core diameter (m)

11. Menghitung outer diameter spiral

Case Study HE Spiral


Diketahui:
Re Hot stream 3839
Re Cold stream 1530
Hot : 2824 (kg/hr)
0.784444 (kg/s)
F
Cold : 2688 (kg/hr)
0.746 (kg/s)
Th in
473.15 (K)
Th out
393.15 (K)

p (thickness)
Di

Tc in
Tc out
Cp
k
s
delta P

333.15 (K)
273.15 (K)
2.973 (kJ/kg K)
0.348 (W/m K)
0.058123
6.894757 (bar)
Hot :3.35E-03 (kg/m s)
Cold : 8E-03 (kg/m.s)

viskositas

3.18x10-3 (m)
0.203 (m)

ds (Spacing)
6.35x10-3 (m)
Dh
0.3 (m)
U
220.31 W/m2 K
q
1,865 x 105 W
Jawab
1. Menghitung nilai H pada hot stream

Ditanya:
a) Apakah terjadi perubahan fasa?
b) Berapakah nilai panjang pelat?
c) Berapakah besar heat transfer area?
d) Berapakah outer diameter HE
Spiral?

10

10
=

10(0.784444)
=
3839(3.35103 )
= 0.609957
=

2. Menghitung bil. Re kritis


0.32
)

(2 2 )
= 20000

(0.32 0.2032 )
= 20000
0.3
= 7608.494
= 20000 (

34

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)


Karena Re < ReC maka tidak ada perubahan fasa.
3. Menghitung L hot stream

6.894757 = 0.001

0.784444
[
]
0.058123 6.35103 0.609957
1

1.035(3.35103 )2
0.609957 1/2
16
[
(1)
(
) + 1.5 + ]
3
6.3510 + 0.125
0.784444

L = 7.379 m
4. Menghitung H pada cold stream
10
10
=
=


10(0.746)
=
1530(8103 )
= 0.60948
5. Menghitung L pada cold stream

6.894757 = 0.001

0,746
[
]
0.058123 6.35103 0.60948
1

1.035(8103 )2
0.60948 1/2
16
[
(1)
(
) + 1.5 + ]
3
6.3510 + 0.125
0.746

= 6.65 m
6. Menghitung L average.

7.379 + 6.65
2
= 7.0145

7.

Menghitung LMTD

8.

(, , ) (, , )

(, , )
,
,
(473.15 273.15) (393.15 333.15)
=
473.15 273.15
(
)
393.15 333.15
= 116.282
Menghitung heat transfer area
=

35

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

1.865105
220.31 116.282
= 7.28 2

=
9.

Menghitung Ds

1/2

= [15.36(7.0145)(6.35103 + 6.35103 + 2(3.18103 )) + 0.12 ]


= 1.437
HE Rotary
Cara kerja dan aplikasi
The matrix (disk atau rotor) berputar secara kontinyu
Temperatur fluida yang keluar bervariasi berdasarkan
flow area dan tidak dipengaruhi waktu
Aliran 2 fluida yang digunakan biasanya berlawanan
arah
Aliran dipisahkan dengan adanya ductwork dan
rubbing seals pada disk atau rotor.

Case Study HE Rotary


Diketahui:
A gas turbine rotary generator
Beroperasi pada aliran dengan Re = 1000
Pressure drop pada tekanan udara = 10 kPa
3.0
14.0
=
=
= 0.7
() = ()
Flow split = 50 : 50
Ditanya:
Tentukan perubahan disk radius atau diameter
beroperasi pada Re = 500.

pada rotary regenerator yang

Asumsi:
Laju alir massa udara tidak berubah ketika Re menurun.
L dan Dh dijaga konstan
Aliran berkembang secara laminar (akan berubah secara termal)
Wall thermal resistance dan fouling resistance diabaikan
Sifat fluida tidak berubah saat Re berubah.
Dengan flow split 50:50, dianggap efek yang terjadi akan sama pada udara dan
gas.
36

Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Zulfahmi Ferdiansyah (1306409324)

Jawab
Karena aliran berkembang secara
laminar maka Nu akan konstan.
= 13
= 3.0 (0.7)13
= 2.66
Dengan menggunakan persamaan Nu
= h. Dh/k, dan Dh konstan maka :
2 1
=
=1
1 2
Subscript 1 saat Re=1000, subscript 2
saat Re=500
Menunjukkan bahwa heat transfer
coefficient tidak berubah karena Re,
maka UA dan laju perpindahan panas
(q) tidak akan berubah.
Saat Re berubah dari 1000 menjadi
500 tanpa perubahan laju aliran massa
dan geometri regenerator (L dan Dh).

=

2 2
500
1
=
=
=
1 1 1000 2
Evaluasi pressure drop, dimana L , Dh,
dan f . Re konstan:

( )
2
2 2 1
=
=
1 1 2
2 = 0.51
2 = 0.5 10 = 5
Maka Pressure drop akan berkurang
sebanyak 50% dengan penurunan Re
sebesar 50%.
Perubahan Re dapat disebabkan karena
berhubungan dengan G, dimana laju
alir massa = 0 .
Flow are a Ao menjadi 2 kali kondisi
awal untuk menurunkan G sebanyak
50%.
22 ,2 0,2 /
=
=
=2
12 ,1 0,1 /
Sehingga :
2
= 2 = 1.41
1
adalah rasio dari free-flow area
dengan frontal area.
Jadi, disk radius atau diameter yang
dibutuhkan untuk menurunkan Re dari
1000 menjadi 500 harus ditingkatkan
sebesar 41%.

37

Anda mungkin juga menyukai