Anda di halaman 1dari 2

Faktor Ekstrinsik yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan

Lingkungan Alam

Pola makan masyarakat pedesaan di Indonesia pada umumnya diwarnai


oleh jenis-jenis bahan makanan yang umumnya dan dapat diproduksi
setempat MISALNYA:

Pada masyarakat nelayan

Di daerah-daerah pantai, ikan merupakan makanan sehari-hari


yang dipilih karena dapat dihasilkan sendiri.

Pada masyarakat nelayan

2. Pada masyarakat pertanian

Daerah-daerah pertanian padi, masyarakatnya berpola pangan pokok


beras. Daerah-daerah dengan produksi pangan utama jagung seperti
pulau madura dan Jawa timur bagian selatan, masyarakatnya berpola
pangan pokok jagung. Gunung kidul dan beberapa daerah lain di Jawa
tengah dan jawa timur masyarakatnya berpola pangan pokok ubi kayu
karena produksi tanaman pangan utama disana adalah ubi kayu.

Pola pangan pokok menggambarkan salah satu ciri dari kebiasaan


makan. Di daerah dengan pola pangan pokok beras biasanya belum
puas atau mengatakan belum makan apabila belum makan nasi,
meskipun perut sudah kenyang oleh makanan lain non beras).

Pada masyarakat pegunungan


Daerah pegunungan masyarakatnya banyak yang
mengkonsumsi sayuran.

Warga yang berada di kawasan kaki Pegunungan contoh warga yang berada di
bawah kaki gunung Meratus, Kabupaten Balangan seperti di Kecamatan Paringin,
Halong, Awayan, dan Kecamatan Tebing Tinggi, Provinsi Kalimantan Selatan
(Kalsel)

sudah terbiasa mengkonsumsi makanan yang terbuat dari kulat jamur,


warga tidak susah untuk mencari lauk pauk untuk makan, tinggal
mencarinya di belakang rumah, atau ke semak belukar maka lauk pauk
terbuat dari kulat sudah mereka peroleh.

sudah terbiasa mengkonsumsi makanan yang terbuat dari kulat jamur,


warga tidak susah untuk mencari lauk pauk untuk makan, tinggal
mencarinya di belakang rumah, atau ke semak belukar maka lauk pauk
terbuat dari kulat sudah mereka peroleh.

kebiasaan makan pada masyarakat mempunyai peran yang penting dalam


pembentukan kebiasaan makan keluarga dan individu.

Anda mungkin juga menyukai