Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang titrasi redoks seri metri.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Tangerang, 17 desember 2015

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR1

DAFTAR ISI......2

PENDAHULUAN.....3

PEMBAHASAN....4

DAFTAR PUSTAKA9

2
PENDAHULUAN

Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat
atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta
interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga
mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk
menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat
fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya
ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia.

Analisa analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap


sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan pada
kegiatan laboratorium, kata analisa atau analisis dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan
di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat dalam cuplikan. Namun, dalam
perkembangannya, penggunaan kata analisa atau analisis mendapat sorotan dari kalangan
akademisis, terutama kalangan ahli bahasa. Penggunaan yang seharusnya adalah kata
analisis.

Kimia analisis adalah studi pemisahan, identifikasi, dan kuantifikasi komponen kimia dalam
bahan alam maupun buatan. Analisis kualitatif memberikan indikasi identitas spesies
kimia di dalam sampel. Sedangkan analisis kuantitatif menentukan jumlah komponen
tertentu dalam suatu zat. Pemisahan komponen seringkali dilakukan sebelum melakukan
analisis.
Metode analisis dapat dibagi menjadi klasik dan instrumental.[2] Metode klasik (dikenal juga
sebagai metode kimia basah) menggunakan pemisahan seperti pengendapan, ekstraksi,
dan distilasi serta analisis kualitatif berdasarkan warna, bau, atau titik leleh (organoleptis).
Analisis kuantitatif klasik dilakukan dengan menentukan berat atau volum. Metode
instrumental menggunakan suatu peralatan untuk menentukan kuantitas fisik suatu analit
seperti serapan cahaya, fluoresensi, atau konduktivitas. Pemisahan dilakukan
menggunakan metode kromatografi, elektroforesis atau fraksinasi aliran medan.

3
PEMBAHASAN

TITRASI SERIMETRI

Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakn
zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis
reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa
maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi
rduksi oksidasi, titrasi kompleksometri.

Titrasi serimetri adalah penetapan kadar reduktor dengan menggunakan larutan serium (IV)
sulfat sebagai titer (oksidator). Sebaiknya dilakukan dalam lingkungan asam karena reaksi
akan lebih cepat dan pada suasana netral, serium akan mengendap. Yang terjadi dalam
titrasi ini adalah reaksi reduksi oksidasi. Ketika larutan titer oksidator ditambahkan ke larutan
reduktor yang akan dititrasi, akan menimbulkan perubahan suasana di dalam larutan karena
oksidator bereaksi dengan reduktor. Indikator yang biasa digunakan dalam titrasi redoks ini
adalah ferroin sulfat, difenil sulfonat, dan bisa juga larutan cerium sulfat yang mempunyai
warna kuning cerah itu sendiri sebagai indikatornya. Dengan adanya reduksi dan hidrolisis
dari ion cerium, warna yang ada akan memudar karena jika ceric (Ce4+) direduksi, terbentuk
senyawa cerous (Ce3+) yang tidak berwarna.
Contoh dengan indicator lain, misalnya dengan indikator ferroin sulfat, pada titik akhir akan
terjadi perubahan warna dari merah menjadi biru pucat atau merah muda menjadi tidak
berwarna jika larutan encer.

Prosedur titrasi:
Serupa dengan titrasi yang lain seperti titrasi asam-basa dan titrasi lainnya.
Yang dilakukan adalah:
1. pembakuan larutan titer (Ce(SO4)2) dengan larutan baku
2. titrasi, tentukan kadar larutan titran (dalam erlenmeyer) dengan larutan titer.
3. ukur volume titer yang terpakai setelah tercapai titik akhir.
4. lakukan perhitungan matematis.

Informasi tentang larutan titer


CERIUM SULFATE/SERIUM SULFAT [Ce(SO4)2]
Nama lain: ceric sulfat
Rumus Molekul: Ce(SO4)2

4
Bobot molekul: 332.24 g
Pemerian: kuning padat
Titik leleh: 350oC
Kelarutan dalam air: Larut dalam jumlah sedikit, terhidrolisis dalam jumlah air yang besar.
Sifat: Oksidator

Properties
Cerium sulfate, disebut juga ceric sulfate, merupakan senyawa kuning-orange. Mempunyai
garam anhidrat Ce(SO4)2; juga terdapat bentuk hidrat: Ce(SO4)2*H2O, with x sama dengan 4,
8, 12. Ceric sulfate bisa dikomersialkan.
Ceric sulfate mudah larut dalam air dan asam-asam encer. Biasanya terlarut perlahan
dikarenakan hidrolisis dari ion ion Ce4+. Larutannya mengandung oksida yang berwarna
kuning cerah CeO2. Larutan ceric sulfate mempunyai warna kuning yang kuat.

Kegunaan
Ion ceric merupakan oksidatorkuta, khusunya dalam kondisi asam. Jika ceric sulfate
ditambahkan ke dalam HCl encer, elemen klorin terbentuk, sekalipun secara perlahan.
Dengan agen pereduksi yang lebih kuat, cerium bereaksi lebih cepat. Sebagai contoh,
dengan sulfat dalam lingkungan asam, reaksinya lebih cepat dan lebih lengkap. Ketika
senyawa ceric direduksi, terbentuk senyawa cerous.
Reaksi yang terjadi adalah Ce4+ + e- Ce3+; Cerous tidak berwarna.
Ceric Sulfat biasanya digunakan dalam kimia analitik untuk titrasi redoks, sering
dikombinasikan dengan indikator redoks.

5
SERIMETRI

Larutan standar : Ce(IV) Sulfat (oksidator)

dapat digunakan sepett larutan standar KMnO


4

dengan sistem Titrasi Kembali dengan larutan

standar Na.Oksalat

4+ 3+
Ce Ce

kuning tdk berwarna perlu indikator

krg terdukung
Dalam titrasi dibutuhkan senyawa organik untuk mengoksidasi dengan
membentuk CO
(NH ) Ce(NO ) / HClO2
42 36 4

Amonium Heksa Nitro Serat dalam HClO 1) 12M H2SO4


4
HO O
Indikator : Penantroline , Feroin .
4+
Rentang E CCHCHC + 10Ce
1,0 1,2 volt /SHE + 12.H2O
ind

O OH OH OH 2) 4M HClO4

Asam tartrat 1) n=10 , 2) n = 6

3+ +
(1) 4CO2 + 10Ce + 10H3O

3+
(2) 2CO2 + 2HC + 6Ce + 6H2O
6
OH
Reaksi yang terjadi pada Walder Reduktor.

- -
Walden Reduktor Ag(s) + Ce AgCl(s) + e

3+ - 2+
Fe + e Fe

2+
TiO

Reaksi yang terjadi pada John Reduktor

2+ -
John Reduktor Zn(s) Zn + 2e

2+ - 3+
Fe + e Fe

2+ + - 3+
TiO + 2H3O +e Ti + 3H2O

7
Penyelesaian soal :

3+ 2+
Dari Walden R
John Red FeFe Fe
dan Ti tereduksin=1

3+ 2+Ti 3+ 4+
Fe Fe meq titran = setara meq Fe + Ti
meq Fe2O3 setara meq titran Cerri
4+ 3+
Ti Ti
meq Ce = 18,2 x 0,075
W.TiO2 (mg)
W Fe2O3 (mg)
46,2 x 0,075 = ------------------- + meq Fe2O3
---------------------- = meq Fe2O3
Mr.TiO2 / n
Mr Fe2O3 / n
W.TiO2 (mg)
WFe2O3 = 0,075 x 18,2 x 100 = 136.5 mg per 50 mL
3,465 mg = -------------- + 1,365 mg
W Fe2O3 dalam sampel = 136,5 x 250/50 = 682,5 mg
35/1

W.TiO2 (mg) = (3,465 1,365) x 35 = 73,5=mg`/


39 %50 mL

dlm sampel = 73,5 x 5 =367,5 mg DAFTAR PUSTAKA

=367,5 / 1750 x 100 %

= 21 %
8
https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia

https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis

https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_analisis

http://kampusfarmasi.blogspot.co.id/2015/09/titrasi-serimetri.html

Anda mungkin juga menyukai