Anda di halaman 1dari 4

Muntah

Muntah adalah suatu gejala yang merupakan manifestasi dari berbagai kelainan atau penyakit
termasuk saluran cerna dan organ lain. Muntah pada anak, terutama bayi harus dibedakan dengan
regurgitasi yaitu pengeluaran isi lambung secara ekspulsi tanpa kekuatan.

Istilah yang sering dibahas sehubungan dengan muntah adalah nausea, retching, regurgitasi, dry
heaves, muntah proyektil, hematemesis, coffee-ground emesis, stercoraceous vomiting, bilious
vomiting.

Definisi dari istilah tersebut:


Nausea adalah perasaan ingin muntah.

Muntah adalah ekspulsi paksa dari isi lambung

Retching-- adalah spasme otot pernapasan sebelum terjadi emesis/muntah.

Regurgitasi adalah aliran retrograd pasif dari isi esofagus.--

Ruminasi adalah mengunyah atau menelan kembali makanan yang diregurgitasi.--

Dry heaves-- atau non-productive vomiting adalah retching tanpa pengeluaran isi lambung.

Muntah proyektil adalah muntah dengan kekuatan tanpa didahului nausea, --berhubungan
dengan peningkatan tekanan intrakranial.
Hematemesis adalah muntah disertai darah segar.--

Coffee-ground emesis --adalah muntah disertai darah lama atau hitam.

Stercoraceous vomiting --adalah muntah yang terdiri dari material feses disebabkan adanya
obstruksi intestinal.
Billous vomiting--/muntah hijau menunjukkan adanya empedu dalam cairan muntah.

Penyebab tersering muntah adalah keadaan refluks, gastroenteritis, infeksi saluran kemih. Penyebab
yang lain adalah kenaikan tekanan intrakranial, metabolik, obat-obatan, infeksi seperti otitis media,
sepsis, pneumonia, pertusis dan kasus bedah seperti hipertrofi pilorus stenosis, intususepsi,
apendisitis, dan lain-lain.

Diagnosis
Sebelum melacak etiologi muntah yang penting dikerjakan pada saat pasien datang adalah menilai
status dehidrasinya dan melihat komplikasi yang terjadi. Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam
upaya pendekatan etiologi adalah pola waktu dan usia anak.

Anamnesis
Usia anak--
Usia anak memegang peranan penting dalam penelusuran etiologi muntah karena masing-masing
diagnosis adalah spesifik pada usia-usia tertentu (Tabel 1).
Waktu terjadinya mual atau muntah--
Akut: episode pendek dan tiba-tiba--
Kronik: episodenya relatif ringan tapi sering terjadi, lebih dari 1 bulan.--
Siklik: berulang, episode berat tetapi diselingi periode asimptomatik. --
(Yang dibahas dalam topik ini adalah muntah akut)--
Pendekatan etiologi muntah akut:
Usia neonatus atau bayi:

Apabila disertai demam dapat dipikirkan infeksi seperti sepsis, meningitis, infeksi --saluran
kemih, tonsillitis, otitis media akut, gastroenteritis.
Apabila tidak ada tanda infeksi dapat dipikirkan hipertrofi pilorus stenosis, kelainan---
kelainan metabolik, neurologi, atau endokrin.

Pada usia anak

Apabila disertai demam dengan keadaan umum yang baik, dipikirkan gastroenteritis
--terutama apabila disertai diare
Apabila disertai letargi/gangguan kesadaran dapat dipikirkan adanya kelainan --neurologi,
metabolik, endokrin, obat-obatan, toksin, alkohol

Gejala lain yang menyertai:


Nyeri abdomen yang menyertai muntah bisa disebabkan oleh ulserasi, obstruksi --usus.
Muntah akan meredakan rasa nyeri dan mual pada ulserasi dan obstruksi saluran cerna, tapi
tidak berpengaruh terhadap nyeri akibat peradangan.
Defisit neurologis dan tanda peningkatan tekanan intrakranial merupakan indikasi --adanya
proses intrakranial sebagai penyebab muntah.
Gejala sistem saraf pusat seperti nyeri kepala, pandangan kabur, perubahan status --mental,
dan kaku kuduk, merupakan tanda lesi intrakranial. Muntah pada lesi saraf pusat dapat tidak
didahului oleh mual.
Vertigo dan tinitus menyertai penyakit pada telinga/labirin.
Adanya massa pilorus pada epigastrium --(olive sign) merupakan tanda hypertrophic pyloric
stenosis.
Nyeri tekan abdomen bisa disebabkan oleh proses inflamasi dalam rongga perut, --seperti
pankreatitis, kolesistitis, atau peritonitis.
Pemeriksaan colok dubur dilakukan pada kecurigaan apendisitis dan --Hirschsprung disease.
Pemeriksaan colok dubur pada Hirschprungs disease ditandai oleh ampula rekti yang
kosong, dan feses yang menyemprot

Pemeriksaan penunjang:
Sangat spesifik tergantung pemeriksaan-pemeriksaan sebelumnya:

Work up-- sepsis: kultur darah, urin, CRP, dan lain-lain

Pelacakan adanya gangguan metabolik: analisis gas darah, ammonia, dan lain-lain--

Pemeriksaan laboratorium, meliputi:--


Pemeriksaan elektrolit --
Bilirubin dan transaminase hepar pada kasus yang dicurigai hepatitis--
Urinalisis apabila dicurigai infeksi saluran kemih--
Amilase dan lipase darah untuk menegakkan pankreatitis--
Pemeriksaan cairan serebrospinal pada kasus infeksi intrakranial
Pemeriksaan radiologis terutama dibutuhkan untuk kasus bedah, meliputi:--
Foto polos abdomen untuk melihat gambaran udara usus.--
Foto abdomen dengan kontras sesuai indikasi--
Ultrasonografi--
Endoskopi mungkin diperlukan untuk kasus muntah yang disebabkan oleh gastritis --atau
ulkus.

Tata laksana
Atasi dehidrasi apabila ada--
Pelacakan etiologi--
Dukungan nutrisi--
Terapi medikamentosa: obat antimuntah--

Yang termasuk obat antimuntah yaitu:

Dopamin-antagonist: domperidon dan metoklopramid--


Anti-histamin: prometazin--
Serotonin 5- HT3 antagonist: ondansetron--
Obat antimuntah tidak selalu dianjurkan terutama pada gastroenteritis akut karena dapat
menimbulkan masking effect pada kelainan yang serius serta adanya efek samping yang tidak
diinginkan, misalnya letargi, gerakan ekstrapiramidal dan efek samping yang sering
dihubungkan dengan sindrom Reye.
Antimuntah dapat diberikan untuk mengurangi efek samping obat anti-neoplasma. Biasanya
digunakan ondansetron intravena dengan dosis 0,15 mg/kgBB, diberikan setiap 8 jam secara
perlahan dalam 15 menit, maksimal 24-32 mg/hari. Ondansetron dapat juga diberikan secara
oral dengan dosis 0,1-0,2 mg/kgBB diberikan setiap 6-12 jam.

Indikasi rawat
Dehidrasi berat--

Muntah bedah (muntah akibat kelainan bedah)--

Muntah yang belum diketahui sebabnya--


Etiologi muntah berdasarkan usia :

Anda mungkin juga menyukai