Anda di halaman 1dari 3

Analisa Data

No DATA Etiologi Masalah


Keperawatan
2 DS : Pencetus serangan Gangguan
- Klien merasakan sesak (allergen kucing) pertukaran gas
napas (220) b/d
Reaksi antigen dan ketidakseimbangan
DO : antibody ventilasi perfusi
- Pasien tampak gelisah
- Dispneu
- Mukosa bibir sianosis Pengaktifan substansi
- Hasil BGA : (histamin, badikinin, dll)
PaCO2 = 52 mmHg (N :
Permeabelitas kapiler
35-45)
PaO2 = 78 mmHg (N : 80- Kontraksi Otot Polos
100)
Bronkospasme
SaO2 = 90%
pH = 7,25 (7,35 7,45) usaha napas, RR
meningkat
HCo3 = 20 mEq/L (22-26)
Interpretasi BGA = asidosis Hiperventilasi
respiratorik
Penumpukan udara
- TTV : RR 42x permenit, retrospinal
Nadi 126x/menit, TD
100/60 mmHg, suhu 37,2 Gangguan ventilasi perfusi
C
Gangguan pertukaran
gas

I. Prioritas Dx Keperawatan
No Prioritas Diagnosa Keperawatan
1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas (406) b/d jalan napas alergik dan asma
yang ditandai sianosis bibir, adanya wheezing,
2. Gangguan pertukaran gas (220) b/d ketidakseimbangan ventilasi perfusi

II. Intervensi Keperawatan


1. Gangguan pertukaran gas (220) b/d ketidakseimbangan ventilasi perfusi yang
ditandai dengan hasil BGA asidosis respiratorik, sianosis sekitar bibir dan RR
42x/menit
a. Tujuan : pertukaran gas klien menjadi lebih stabil, respirasi menjadi
normal setelah dilakukan intervensi dalam 1 x 24 jam
b. Kriteria Hasil : Sesuai indikator NOC
NOC :
Respiratory Status : Gas exchange
No Indikator 1 2 3 4 5
1 PaO2 arter
2 PaCO2 arteri
3 SaO2
4 Keseimbangan ventilasi perfusi
5 Dispneu
6 Dispneu saat istirahat
7 Sianosis

Vital sign
No Indikator 1 2 3 4 5
1 Suhu
2 RR
3 Nadi
4 TD systole
5 TD diastole
6 Kedalaman inspirasi

NIC :
Acid Base Management : Respiratory Acidosis (69)
1. Monitor komplikasi dari ketidakseimbangan asam basa (penggunaan otot bantu
napas)
2. Monitor pola pernapasan
3. Monitor oksigen jaringan (PaO2, SaO2)
4. Berikan oksigen terapi
5. Pertahankan kepatenan jalan napas
6. Monitor kepatenan akses IV
7. Peroleh specimen untuk analisis laboratorium pada keseimbangan asam basa
(BGA)
8. Monitor tanda dan gejala keluaran asam karbon dan respiratory acidosis (seperti
sakit kepala, respon verbal rendah, mual muntah, takikardim level pH, PaCO2)

Oksigen therapy
1. Pertahankan kepatenan jalan napas
2. Berikan oksigen tambahan sesuai order
3. Monitor aliran oksigen
4. Monitor posisi peralatan pemberian oksigen
5. Cek secara periodic peralatan pemberian untuk memastikan konsentrasi yang
diresepkan tersampaikan dengan baik
6. Monitor keefektifan terapi oksigen (pulse oksimetri dan BGA)

Vital Sign Monitoring


1. Monitor TD, suhu, status respirasi, nadi
2. Monitor RR dan ritme (kedalaman, kesimetrisan)
3. Monitor suara napas
4. Monitor pulse oksimetri
5. Monitor pola pernapasan abnormal (retraksi intercostae dan supraclavikular)
6. Monitor suhu kulit dan kelembaban
7. Monitor sianosis sentral dan perifer

Anda mungkin juga menyukai