Anda di halaman 1dari 2

Dilihat dari grafik tersebut terlihat bahwa 3 aspek terendah yaitu aspek persiapan diri

untuk pernikahan dan hidup berkeluarga pada butir ketiga, dan aspek landasan hidup religius
pada butir satu dan butir dua.
Aspek terendah pertama yaitu persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga,
ini berarti siswa kelas XI multimedia 3 belum memiliki gambaran tentang pernikahan. Maka
layanan yang dapat diberikan adalah layanan klasikal dengan memberikan penjelasan
mengenai makna dan tujuan pernikahan itu sendiri, norma pernikahan, hingga hak dan
kewajiban seorang istri maupun suami. Dengan begitu siswa akan berkaca pada keluarganya
sendiri apakah kehidupan keluarganya mencerminkan pernikahan yang harmonis atau tidak.
Apabila harmonis siswa dapat menjadikannya contoh untuk pembelajaran di kehidupan
pernikahannya kelak, sedangkan apabila tidak harmonis siswa akan mencari dimana letak
kesalahannya dan mencoba memperbaiki kesalahan tersebut agar meminimasilir konflik yang
terjadi dalam rumah tangga.
Aspek terendah kedua yaitu landasan hidup religius butir satu. Salah satu bunyi
pernyataannya adalah saya mempelajari kitab suci dan mempelajari isinya. Sebagai guru
BK kita bisa bekerjasama dengan guru mata pelajaran pendidikan agama untuk mengadakan
program One Day One Ayat. Sebelum proses KBM dimulai siswa membaca kitab suci
terlebih dahulu dan guru agama mendampingi sambil menjelaskan makna ayat tersebut.
Sehingga siswa bukan hanya bisa membaca al-Quran saja melainkan memahami pula
maknanya agar dapat diaplikasikan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Waktu yang
dibutuhkan adalah sekitar 10 hingga 15 menit. Selain untuk meningkatkan kecerdasan
spiritual siswa, kegiatan ini berfungsi pula agar siswa lebih siap untuk memulai kegiatan
pembelajaran.
Dan aspek terendah ketiga yaitu butir ke dua dalam aspek landasan hidup religius. Salah
satu pernyataannya adalah saya mendiskusikan hal ikhwal agama bersama orang lain.
Seperti yang kita ketahui bahwa masa remaja adalah masa yang serba ingin tahu. Untuk
mengatasi rasa ingin tahunya tersebut remaja melakukan berbagai macam hal mulai dari
bertanya pada orang yang lebih tua atau dianggap lebih berpengalaman, mencari informasi
lewat internet, hingga berdiskusi dengan teman sebayanya. Guru BK bisa memfasilitasi rasa
keingintahuan remaja mengenai agama dengan mengadakan kegiatan keagamaan yang biasa
disebut holaqoh. dalam kegiatan tersebut siswa diajak untuk berdiskusi mengenai keagamaan
yang mana hal tersebut merupakan hal yang masih abstrak bagi remaja. Tugas guru BK
adalah mengemas acara tersebut agar lebih inovatif supaya menarik minat siswa. Mulai dari
membuat poster untuk mengundang minat siswa, menyusun kegiatan secara apik,
mendatangkan pengisi acara yang baik hingga memilih tema yang sedang up to date. Selain
pengetahuan tentang keagamaan akan berkembang, kegiatan tersebut akan meningkatkan rasa
percaya diri karena dengan berdiskusi siswa belajar untuk berani mengungkapkan
pendapatnya.

Anda mungkin juga menyukai