Anda di halaman 1dari 4

Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer

KASUS :

Pasien Tn. Joko berusia 65 tahun datang ke rumah sakit dengan


keadaan tampak pucat dan klien mengatakan tubuhnya merasa sangat
dingin. Perawat melihat pasien berjalan pincang dan klien juga
mengatakan nyerinya seperti ditusuk tusuk dan seperti terbakar pada
bagian tungkai bawah saat berjalan sehingga harus beristirahat
sejenak. Klien juga selalu menangis menahan nyerinya. Klien juga
mengatakan bahwa Saat dilakukan pengkajian terdapat nadi
70kali/menit , suhu 34C , tekanan darah 120/80 mmHg. Warna
tungkai tidak kembali sekitar 1 menit saat tungkai diturunkan.

Pasien Tn. Joko yang berusia 65 tahun datang ke rumah sakit bersama
anaknya dengan keadaan beliau yang tampak pucat dan klien
mengatakan bahwa tubuhnya merasa sangat dingin serta terdapat
nyeri di bagian tungkai bawah seperti ditusuk tusuk dan terbakar
sehingga beliau berjalan dengan pincang sehingga harus beristirahat
sejenak. Anaknya juga mengatakan bahwa ayahnya selalu menangis
menahan nyerinya dan beliau juga jarang berolahraga di umur
demikian serta kebiasaan merokok yang menjadi rutinitas tiap harinya.
Saat dilakukan pengkajian didapatkan nadi 70kali/menit, suhu 34C
,tekanan darah 120/80 mmHg. Perawat juga melihat warna tungkai
yang tidak kembali saat tungkai diturunkan sekitar 1 menit.

ANALISIS DATA :

Data Demografi

Nama : Tn. Joko

Umur : 65 tahun

Kelamin : Laki - Laki

Data Subyektif

1. Klien mengatakan sangat dingin


2. Klien mengatakan rasa nyeri seperti di tusuk-tusuk dan seperti
terbakar saat berjalan pada bagian tungkai bawah (Parestesia dan
klaudikasi)
3.

Data Objectif
1. Klien tampak pucat
2. Klien berjalan pincang
3. Nadi : 60kali/menit
4. Suhu : 34c
5. Tekanan darah :120/80mmHg
6. Warna tidak kembali ke tungkai saat tungkai di turunkan
7. Pasien selalu menangis menahan rasa nyerinya.

DIAGNOSIS UTAMA :

DATA ETIOLOGI PROBLEM


DS : Kurang pengetahuan Ketidakefektifan
1. Klien tentang faktor perfusi jaringan
mengatakan pemberat (misalnya perifer
sangat dingin merokok, gaya hidup
2. Klien monoton, trauma,
mengatakan obesitas, asupan
rasa nyeri garam, imobilitas)
seperti ditusuk
tusuk
danseperti
terbakar saat
berjalan pada
bagian tungkai
bawah
(perestasia
dan klaudikasi)
DO :
1. Wajah klien
tampak pucat
2. Klien berjalan
pincang
3. Suhu 34C
4. Warna tidak
kembali ke
tungkai saat
tungkai
diturunkan
5. Pasien selalu
menangis
menahan rasa
nyerinya.

Rumusan diagnosis : Ketidak efektifkan perfusi jaringan perifer


berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentang faktor pemberat
(Yaitu Merokok,gaya hidup monoton,trauma,obesitas,asupan garam
imobilitas) ditandai dengan wajah pucat dan dingin, parestesia,
klaudikasi, berjalan pincang, Suhu : 34C, warna tidak kembali ke
tungkai saat tungkai di turunkan.

DIAGNOSIS PENYERTA :

DATA ETIOLOGI PROBLEM


DS : Nyeri Hambatan mobilitas
1.Klien mengatakan fisik
rasa nyeri seperti
ditusuk tusuk dan
seperti terbakar saat
berjalan pada bagian
tungkai bawah

DO :
1. Klien berjalan
pincang
2. pasien selalu
menangis menahan
nyerinya.

Rumusan diagnosis : Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan


dengan nyeri ditandai dengan klien mengatakan rasa nyeri seperti
ditusuk tusuk dan seperti terbakar saat berjalan pada tungkai
bawah , berjalan pincang , dan selalu menangis menahan nyerinya.
DIAGNOSIS PENYERTA :

DATA ETIOLOGI PROBLEM


DS : Nyeri Gangguan rasa
1. Klien Nyaman
mengatakan
sangat dingin
2. Klien
mengatakan
rasa nyeri
seperti ditusuk
tusuk dan
seperti terbakar
saat berjalan
pada bagian
tungkai bawah
DO :
1. Pasien selalu
menangis
menahan rasa
nyerinya.
2. Pasien berjalan
pincang

Rumusan diagnosis : Gangguang rasa nyaman berhubungan


dengan nyeri ditandai dengan klien mengatakan sangat dingin ,
rasa nyeri seperti ditusuk tusuk dan seperti terbakar , saat
berjalan pada bagian tungkai bawah , selalu menangis menahan
rasa nyerinya , dan berjalan pincang

Anda mungkin juga menyukai