Oleh:
NRP/Kelas: 1430202384
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Pengolahan Makanan Kaleng ini. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugrah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
mata kuliah Pengemasan II dengan judul "Pengolahan Makanan Kaleng". Disamping itu,
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan
jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.
1. Identifikasi Produk
Koktail buah atau koktil adalah makanan yang dibuat dari potongan buah dan sirup, dan
disajikan dingin. Walaupun namanya mirip dengan minuman beralkohol yang disebut
"koktail", koktail buah sama sekali tidak dicampur atau mengandung alkohol.
pengalengan buah dalam larutan gula. Buah-buah yangdigunakan dalam praktikum ini adalah
nenas, papaya, apel, dan bengkuang. Buah yang digunakan untuk pengalengan koktail harus
memiliki tekstur yangkeras agar tidak larut dalam air saat perendaman dan hancur saat
disterilisasi.
Selain koktail buah dalam kaleng, koktil bisa dibuat sendiri dari buah segar yang
dipotong-potong dan diberi air gula. Selain air gula, koktil buah kadang-kadang dibuat
dengan tambahan susu kental manis, santan, atau minuman berkarbonasi seperti Sprite.
Koktail buah juga bisa dipakai untuk membuat puding, pai, dan campuran minuman es
lainnya.
Menurut Standar Nasional Indonesia untuk buah-buahan dalam kaleng, koktail buah
dalam kaleng dibuat dari campuran tiga jenis buah atau lebih. Koktail buah dalam kaleng
dibagi menjadi koktail buah subtropis (persik, pir, nenas, anggur, ceri) dan koktail
Produk kaleng yang akan saya bahas pada makalah ini yaitu pengalengan koktil buah
tropikal dengan nama merek Ayam Brand diproduksi oleh PT. Inni Pioneer, Jawa Barat,
Indonesia dan dikemas oleh PT. Faretina, Jakarta, Indonesia. Produk ini memiliki berat netto
atau berat bersih setiap kalengnya yaitu sebanyak 565 gram, kemudian memiliki berat tuntas
yaitu sebesar 340 gram, kode produksi dan tanggal kadaluarsa baik digunakan sebelum
terletak pada bawah kaleng yaitu secara berturut-turut C 160921 dan best before 18
Pada produk Ayam Brand Fruit Cocktail memiliki komposisi yaitu buah-buahan
(Nanas, pepaya, bengkoang), air, nata de coco, gula pasir, pengatur keasaman (asam sitrat).
Ayam Brand Fruit Cocktail dibuat dengan buah-buahan tropis dan dengan penambahan nata
de coco. Kandungan gizi produk Ayam Brand Fruit Cocktail pada ukuran penyajian setengah
cup atau setara dengan 140 gram yaitu memiliki kalori sebesar 100 kal namun kalori dari
lemak sebesar 0 kal. Kandungan kolesterol sebesar 0 mg, kandungan sodium sebesar 0 mg.
Sedangkan kandungan total karbohidrat sebesar 24 gram dan kandungan serat total sebesar 1
gram, kandungan gula sebesar 22 gram serta untuk kandungan protein sebesar 0 gram. Untuk
2. Proses Pengolahan
Dalam tahap proses sortasi dilakukan pemilihan buah yang akan dikaleng-kan yang
bermutu baik, tidak busuk, cukup tua akan tetapi tidak terlalu matang. Buah yang kelewat
matang tidak cocok untuk dikalengkan karena tekstur buah-nya akan semakin lunak,
sehingga menyebabkan tekstur yang hancur setelah pemanasan dalam autoklaf. Setelah
bahan disortasi, bahan kemudian dicuci atau dibersihkan dengan menggunakan air bersih.
Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada bahan sehingga
mengurangi atau menghilangkan bahan-bahan sejenis malam yang melapisi kulit buah-
buahan.
Bagian yang akan dikalengkan adalah bagian buah yang lazim dimakan/ dikonsumsi,
yang biasanya berupa daging buah. Oleh karena itu, bagian-bagian yang tidak berguna,
seperti kulit, biji, bongkol, dsb dilakukan pembuangan. Bagian daging buah yang akan
dikehendaki dan ukuran kaleng. Pemotongan atau pengecilan ukuran dilakukan dengan
bahan yang akan dimasukan. Selain itu, pengecilan ukuran juga bertujuan untuk
akan mengakibatkan diskolorisasi, yaitu timbulnya warna yang gelap atau hilangnya
adalah perendaman dalam air, larutan CaCl2, dan larutan Ca(OH)2. CaCl2 dan Ca(OH)2
merupakan substansi kimia yang dapat melindungi dan mempertahankan ketegaran buah.
4) Blanching
Pemblansiran merupakan cara lain yang dapat digunakan untuk membunuh mikroba
patogen. Blansir adalah suatu cara perlakuan panas pada bahan dengan cara pencelupan
ke dalam air panas atau pemberian uap panas pada suhu sekitar 82-93 derajat Celsius.
Waktu blansir bervariasi antara 1-11 menit tergantung dari macam bahan, ukuran, dan
5) Pengalengan
Penyusunan buah dalam wadah diatur serapi mungkin dan tidak terlalu penuh. Pada saat
pengisian perlu disisakan suatu ruangan yang disebut dengan head space.
Kemudian dituangkan larutan sirup, larutan garam, kaldu atau saus. Sama halnya
dengan pada saat pengisian buah, pengisian sirop juga tidak dilakukan sampai penuh,
melainkan hanya diisikan hingga setinggi sekitar 1-2 cm dari permukaan kaleng. Perlu
diusahakan bahwa pada saat pengisian larutan tersebut, semua buah dalam kondisi
terendam.
6) Exhausting
Exhausting adalah proses pembuangan udara dan gas-gas lain dari bahanmakanan
dan wadah sebelum proses penutupan. Tujuan exhausting adalah mengeluarkan udara
dari isi kaelng yang dapat mempercepat kerusakan kaleng, karena adanya
O2 dalam kaleng dapat mempercepat korosi, mendapatkan ruang vakum sehingga pada
7) Penutupan Kaleng
Setelah proses exhausting kaleng segera ditutup dengan rapat dan her-metis pada suhu
yang relatif masih tinggi. Semakin tinggi suhu penutupan kaleng, maka semakin tinggi
pula tingkat kevakumannya (semakin rendah tekanannya). Proses penutupan kaleng juga
merupakan hal yang sangat penting karena daya awet produk dalam kaleng sangat
untuk mengisolasikan produk di dalamnya dengan udara luar. Penutupan yang baik akan
kaleng yang dilakukan sedemikian rupa, diharapkan baik udara, air maupun mikroba dari
dipertahankan.
8) Sterilisasi
keranjang yang dipersiapkan untuk proses sterilisasi. Proses sterilisasi dilakukan dalam
autoclave, untuk koktail buah dan cincau digunakan suhu 100C dengan tekanan 0,8 bar
selama 30 menit sedangkan untuk sayuran digunakan suhu 115-121C dengan tekanan
Pendinginan pasca sterilisasi menjadi penting karena timbul perbedaan tekanan yang
cukup besar yang dapat menyebabkan rekontaminasi dari air pendingin ke dalam produk.
Diagram Alir
Sortasi
Pencucian
Pemotongan
Blanching
BAB II