MANAJEMEN AGROEKOSISTEM
DI DESA JATIMULYO KECAMATAN LOWOKWARU KOTA
MALANG
Disusun Oleh :
KELOMPOK M-4
Nama Anggota :
1. Siti Aisyah (155040200111022)
2. Choirun Nisa (155040200111022)
3. Refri Fahmi Kurnia (155040200111087)
4. Izza Azkiya Rachma (155040200111099)
5. Muhammad Hadi Syarifuddin (155040200111144)
6. Kharisma Ratu (155040200111152)
7. Gunawan Wibisono (155040201111025)
8. Desy Ayu Puspita Sari (155040201111052)
9. Susila Dewi Agustin (155040201111219)
10. Yusup Agung Sutejo (155040201111222)
Disetujui Oleh :
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Tujuan Praktikum......................................................................................1
1.3. Manfaat Praktikum....................................................................................1
II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................2
2.1. Pengertian Agroekosistem.........................................................................2
2.2. Pengertian Hama, Serangga Lain dan Musuh Alami................................2
2.3. Macam-Macam Musuh Alami...................................................................3
2.4. Hama dan Penyakit Penting pada Agroekosistem.....................................3
2.5. Pengaruh Populasi Musuh Alami dan Serangga Lain Terhadap
Agroekosistem.....................................................................................................4
2.6. Agroekosistem Lahan Basah.....................................................................5
2.7. Agroekosistem Lahan Kering....................................................................5
2.8. Manajemen Lahan Basah..........................................................................6
2.9. Manajemen Lahan Kering.........................................................................7
2.10. Pengertian Kualitas dan Kesehatan Tanah.............................................8
2.11. Indikator Kualitas dan Kesehatan Tanah...............................................9
III. METODE PELAKSANAAN......................................................................11
3.1. Waktu, Tempat dan Diskripsi Lokasi Pengamatan Secara Umum..........11
3.2. Alat dan Bahan........................................................................................11
3.3. Cara Kerja................................................................................................13
3.4. Analisa Perlakuan....................................................................................18
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................22
4.1. Kondisi Umum Wilayah..........................................................................22
4.2. Analisis Keadaan Agroekosistem............................................................22
4.3. Pembahasan Umum.................................................................................22
4.4. Rekomendasi...........................................................................................22
V. PENUTUP......................................................................................................23
5.1. Kesimpulan..............................................................................................23
5.2. Saran........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................24
LAMPIRAN...........................................................................................................26
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Pengamatan Anthropoda.................................................................22
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
danhidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Besar
Praktikum Manajemen Agroekosistem ini dengan lancar dan tepat waktu.
Laporan ini merupakan tugas akhir dari praktikum Manajemen
Agroekosistem. Laporan ini merupakan hasil survei dan pengamatan yang
dilakukan di lahan Jatimulyo dan sekitar Malang. Dalam penyusunan
penulisan laporan ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak,
buku, jurnal dan, berbagai situs yang kami gunakan sebagai panduan
untuk menulis laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan laporan ini
Penulis sadar bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sebagai penyusun
laporan ini meminta maaf apabila dalam penulisan laporan ini terdapat
banyak kesalahan dan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
mahasiswa Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
3.2.2. BP
Alat Bahan
Kuisioner: sebagai acuan Lahan yang survei
pertanyaan kepada narasumber
(petani)
Alat tulis: untuk mencatat data
informasi
Kamera: dokumentasi
3.2.3. Tanah
Alat Bahan
Ring sample : Untuk mengambil Tanah : Sampel yang di ambil.
sampel tanah
Ring master : untuk
memperdalam ring sample balok
penekan untuk menekan ring
master.
Kamera: Untuk dokumentasi Lahan yang survey
Penggaris : Untuk mengukur
ketinggian seresah, kedalaman
lubang tanah.
Pisau: Untuk meratakan sample
tanah di ring sample
Plastik : Untuk menampung
sampel tanah
Palu : Unuk memukul balok
penekan
Penetrometer : Untuk mengukur
sifat fisik tanah
3.3. Cara Kerja
3.3.1. HPT
1. Sweep Net
Menyiapkan alat
Mendokumentasikan
Menyiapkan alat
Mengulanginya beberapa kali
2. Yellow Trap
Memasang botol plastik pada tongkat atau kayu
Menancapkan tongkat atau kayu yang sudah dipasang dengan botol plastik dan yellow sticky trap pada lahan
Mendokumentasikan
Memasukkan detergen pada masing-masing gelas plastik yang telah diisi air dan menghomogenkannya
Menaruh masing-masing gelas plastik yang telah diisi dengan larutan deterjen pada lubang yang telah digali
Mendokumentasikan
Menyiapkan alat
Menentukan 2 lokasi (masing-masing lahan kering dan lahan basah) yang akan diamati
Melakukan wawancara dengan masing-masing pemilik lahan mengenai praktek budidaya serta manajeman lahan yang dila
Menyiapkan
Mencatat alat
hasil wawancara
3.3.3. Tanah
Membuat plot berukuran 20 m x 20 m dengan menggunakan tali rafia
1. Biologi
c) Cacing Tanah
Mengumpulkan cacing yang ditemukan dan menentukan banyaknya cacing (banyak, sedang, sedikit)
Menggali tanah pada frame dengan kedalaman 10-20 cm
Mengumpulkan cacing yang ditemukan dan menentukan banyaknya cacing (banyak, sedang, sedikit)
Mengambil sampel tanah pada lokasi yang telah ditentukan menggunakan ring sampel, komposit dan penetromter
SL
H MA
Keterangan :
SL : Serangga Lain
H : Hama
MA : Musuh Alami
Untuk pengamatan anthropoda pada lahan non crop di dapat total
serangga lain sebanyak 53 ekor dari jumlah total beberapa jenis
spesies. Untuk hama dan musuh alami tidak didapat dikarenakan
tempat yang jadi tempat pengamatan merupakan lahan non crop atau
lahan yang tidak dibudidayakan tanaman budidaya, maka untuk hama
dan musuh alami dinyatakan tidak ada atau 0%.
c. Data Hasil Perhitungan Intensitas Penyakit
Untuk intensitas penyakit tidak ada karena bukan merupakan lahan
pertanian yang dibudidayakan
Keterangan :
SL : Serangga Lain
H : Hama
MA : Musuh Alami
4.2.2. BP
1. Padi Jatimulyo
Bapak saturi merupakan petani penggarap lahan sawah di
Jatimulyo yang hanya seluas 40 m x 40 m, membudidayakan komoditas
padi untuk musim ini varietas indramayu dan selalu berganti-ganti
varietas tiap tahun atau setiap musim dengan beberapa varietas seperti,
ciherang, IR 64. Sistem budidaya tanpa memperdulikan jarak tanam
(asal tanam dengan perkiraan 25 cm x 25 cm). Penggunaan pupuk
kimia ZA dan Tsp yang dicampur dengan dengan takaran 75 kg ZA dan
50 Kg Tsp dengan jumlah total 125 kg campuran dari ZA dan Tsp.
Pemupukan dilakukan 3 kali sampai panen. Paling maksimal 1 ton.
Untuk penanganan hama pak saturi menggunakan pestida dengan merk
Dosis dengan penggunaan satu botol 3 kali pakai. Untuk hasil panen
langsung dijual oleh pemilik lahan. 2 juta diambil oleh pemilik lahan
dan sisanya diambil oleh pak saturi sendiri.
2. Padi Ngijo
Ibu Sari merupakan petani kacang panjang sekaligus padi yang
dibudidayakan disekitar rumahnya sendiri, kacang panjang di samping
rumah dan padi hanya satu petak di belakang rumahnya. Padi dengan
luas lahan kurang lebih 15 m x 20 m yang dibudidayakan menurut
narasumber varietas IR 64 tanpa jarak tanam (secara konvensional/asal
tanam). Pupuk yang digunakan yaitu Urea, Sp 36 dengan takaran tidak
diketahui/lupa hanya mengatakan satu karung tiap pupuk. Untuk panen
beliau mengatakan paling maksimal sekitar 1 ton. Tanpa penggunaan
pestisida. Untuk hasil panen dijual dan sebagian dikonsumsi sendiri.
3. Kacang Tanah Jatimulyo
Bapak Buhadi merupakan petani yang menggarap lahan di
jatimulyo dengan luas lahan 250 m2 dengan budidaya kacang tanah
varietas gajah, dengan tumpang sari kedelai jagung, kacang panjang.
Untuk kacang tanah jarak tanam 21 cm x 40 cm. menggunakan pupuk
ZA satu petak 25 kilo, dan ada dua petak berarti 50 kg ZA. Sekali panen
20 kg. Hasil panen dikonsumsi sendiri atau bisa dikatakan pak buhadi
merupakan petani subsisten.
4. Kacang Tanah Mulyoagung
Bapak Tamsir merupakan petani kacang tanah yang memiliki lahan
di desa mulyoagung kecamatan, Dau. Lahan yang digarap seluas 300
m2 dengan ditanami tanaman monokultur kacang tanah varietas kelinci
dengan jarak tanam 30 cm x 25 cm. menggunakan pupuk ZA, Kcl, dan
SP 36. Untuk penanggulangan hama beliau tanpa menggunakan
pestisida. Kemudian membuat irigasi di selokan kecil di tengah
lahannya untuk mengirigasi yang airnya dari padi. Produktivitasnya
bapaknya mendapatkan minim mendapat 50 kg sekali panen. Dan
beliau mengetahui cara merawat dari sesama petaninya. Untuk semua
hasil panen dijual langsung setelah panen.
4.2.3. Tanah
Aspek Agroekosistem
Lahan Padi Produktivita Equitabilita
Stabilitas Sustainabilitas
s s
Tidak
Padi Tidak Tidak
Rendah Berkelanjuta
Jatimulyo Stabil Merata
n
Tidak
Padi Ngijo Sedang Stabil Berkelanjuta Merata
n
Dari tabel bisa didapat hasil bahwa untuk perbandingan manajemen
lahan basah padi pada lahan jatimulyo produktivitas masih rendah hal ini
dikarenakan pada lahan seluas 1600 m2 hanya diperoleh hasil sebanyak 1
ton, sedangkan untuk produktivitas padi lahan Ngijo dikatakan sedang
karena mampu menghasilkan padi sebanyak 1 ton dengan luas lahan 300 m2
. Untuk aspek stabilitas di lahan padi Jatimulyo tidak stabil dikarenakan
pada setiap musim tanam menggunakan varietas yang berbeda-beda, dengan
pemakaian varietas yang berbeda-beda maka akan berpengaruh terhadap
hasil produksi padi pula, sedangkan untuk lahan padi Ngijo memiliki
stabilitas yang stabil hanya menggunakan varietas yang sama pada setiap
musimnya dan jarak tanam yang teratur sehingga dari musim ke musim
akan didapatkan hasil produksi yang sama. Untuk aspek sustainabilitas, baik
pada lahan padi Jatimulyo maupun Ngijo tidak berkelajutan hal ni
dikarenakan dalam praktek budidaya masih menggunakan pupuk-pupuk
kimia dan pesstisida kimia. Sdangkan untuk aspek equibilitas pada lahan
padi Jatimulyo dikatakana tidak stabil karena seluruh hasil produksi di jual
tanpa dikonsumsi sendiri, sedangkan pada lahan padi Ngijo hasil
produksinya di jual dan juga di konsumsi sendiri.
2. Lahan kering
Lampiran 2. Perhitungan IP
Minggu 1
( 4,5 x 0 ) + ( 1 x 0 ) + ( 2 x 0 )+ (3 x 0 ) +(4 x 0)
IP= 100
4 4,5
0+ 0+0+ 0+0
100 =0
18
Minggu 2
( 4,5 x 0 ) + ( 1 x 0 ) + ( 2 x 0 )+ (3 x 0 ) +(4 x 0)
IP= 100
4 4,5
0+ 0+0+ 0+0
100 =0
18
Minggu 3
( 4,5 x 0 ) + ( 1 x 0 ) + ( 2 x 0 )+ (3 x 0 ) +(4 x 0)
IP= 100
4 4,5
0+ 0+0+ 0+0
100 =0
18
Minggu 4
( 4,5 x 0 ) + ( 1 x 0 ) + ( 2 x 0 )+ (3 x 0 ) +(4 x 0)
IP= 100
4 4,5
0+ 0+0+ 0+0
100 =0
18