Bayan At-Tafsir
Yang dimaksud bayan At-tafsir ialah menerangkan ayat-ayat Al-Quran yang masih
umum dan masih belum jelas maknanya. Fungsi hadits dalam hal ini adalah
memberikan perician dan penafsiran dari suatu permasalahan dalam ayat Al-Quran,
seperti tentang shalat, puasa, zakat, haji. Sebagai contoh, Al-Quran memerintahkan
kepada umatnya untuk mendirikan shalat. Sementara tidak dijelaskan dalam Al-
Quran bagaimana tata cara shalat, apa saja rukun-rukunnya serta kapan waktu
pelaksanaan shalat. Rasulullah menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan shalat
dalam sabdanya.
( ) )
Bayan At-Taqrir
Yang dimaksud bayan At-Taqrir ialah hadits yang berfungsi untuk memperkokoh dan
memperkuat penrnyataan Al-Quran. Dalam hal ini hadits hanya berfungsi menjadi
pengokoh pernyatan suatu ayat. Contohnya, Q.S. Al-Baqarah: 185
:) (
Artinya:
( ) .
Artinya:
apabila kalian melihat (ruyat) bulan, berpuasalah, begitu pula apabila melihat
(ruyat) bulan itu, berbukalah. (H.R. Muslim dari Ibu Umar)
Bayan An-Nasakh
Fungsi hadits selain bayan At-Tafsir, bayan At-Taqrir juga berfungsi sebagai Bayan
An-Nasakah, yaitu hadits mampu menasakhkan atau menghapuskan suatu hukum Al-
Quran. Sebagai contoh, Q.S. Al-Baqarah ayat 180 yang berbunyi:
)
( : )
Artinya:
( ) ) . )
Artinya:
Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada tiap-tiap orang haknya (masing-
masing). Maka tidak ada wasiat bagi ahli waris. (H.R. Ahmad dan Al-Arbaah,
kecuali An-Nasai. hadis ini dinilai oleh Ahmad dan At-Tirmidzi)
Wajibnya berwasiat kepada kaum kerabat dekat berdasarkan Q.S. Al-Baqarah tersebut
di-naskh-kan oleh hadits Rasulullah SAW bahwa seorang ahli waris tidak boleh
berwasiat kecuali 1/3 nya saja.
Mengenai hadits yang boleh menaskhkan Al-Quran para ulama berpendapat bahwa
yang termasuk dalam hadits Ahad tidak boleh menaskhkan Al-Quran dengan alasan
bahwa hadits Ahad tidak sampai pada derajat Mutawattir. Namun, sebagian ulama
lainnya membolehkan dengan alasan bahwa yang terpenting hadits yang menaskhkan
Al-Quran ialah hadits Shahih.
Semua hal yang terjadi sekecil apa pun pasti memiliki nilai manfaatnya. Apalagi hal
yang jelas-jelas diwajibkan oleh Allah, pastilah mempunyai nilai manfaat yang sangat
tinggi.
Telah disinggung pada paragraph awal mengenai urgensi mempelajari Al-Quran dan
Hadits, bahwa setiap musllim wajib mempelajari Al-Quran dan Hadits sebagai
pedoman hidup mereka agar tidak tersesat dalam melengkah di dunia ini.
Salah satu manfaat yang bisa kita ambil dari mempelajari Al-Quran dan Hadits ialah
kita tidak akan bertindak mengawang-awang dalam artian segala hal yang kita
lakukan akan jelas dan pasti, akan dilakukan densgan penuh keyakinan karena tujuan
kita jelas.
Adapun manfaat kita mempelajari fungsi hadits terhadap Al-Quran salah satunya
ialah kita mengetahui bahwa Al-Quran dan Hadits saling berkaitan. Tidak lantas
orang beranggapan bahwa yang wajib dipelajari ialah Al-Quran saja. Kebanyakan
orang mengesampingkan bahkan tidak memperdulikan hukum-hukum yang berasal
dari hadits karena beranggapan bahwa Al-Quran jauh lebih penting daripada hadits.
Semoga kita termasuk orang-orang yang terus belajar dan memiliki semangat untuk
terus mempelajari Al-Quran dan hadits, serta mendapat mendapat petunjuk dari
Allah baik di dunia maupun di akhirat. Amin.
Cari untuk:
Tulisan Terakhir
FUNGSI HADITS TERHADAP AL-QURAN
Komentar Terbaru
Arsip
Mei 2015
Kategori
Pendidikan
Meta
Daftar
Masuk
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com