Anda di halaman 1dari 5

MATA

1.Seorang anak umur 6 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan sering memicingkan
kedua matanya bila melihat sejak 1 tahun yg lalu.. Keluhan disertai sering sakit kepala.
Pemeriksaan oftalmologi didapatkan VOD 6/40 cc S-0,50 C-0,25 axis 900 6/6; VOS 2/60
cc S-4.25 C-0.75 axis 900 6/7. Segmen anterior ODS: tidak ada kelainan segmen posterior
ODS: dalam batas normal. Disebut apakah perbedaan Dioptri pada kedua mata
pasien tersebut >2.50 Dioptri?
A.Anisometropia
B.Aniseikonia
C.Heterotropia
D.Ambliopia
E.Ametropia

Penjelasan : Pasien dengan anisometropia dapat terjadi pada kondisi :


1. satu mata myopia dan yang lainnya hipermetropia
2. keduanya miopia atau hipermetropia tetapi memiliki drajat intensitas yang berbeda
3. Jika perbedaan terjadi <2,50 pasien masih dapat melihat benda sebagai 1 objek
4. Jika perbedaan terjadi >2,50 dan dibiarkan maka dapat menyebabkan ambliopia (lazy
eye) karena pengelihatan menjadi ganda dan tidak dapat menyatuka pengelihatan dalam 1
objek
5. Pernyataan soal tersebut mata kiri pasien tidak dapat terkoreksi dengan penuh (6/7)
sehingga itu disebut sebagai ambliopia
6. Pertanyaan soal adalah perbedaan dioptri >2,50 maka disebut sebagai anisometropia
7. Aniseikonia merupakan kelainan gangguan pengelihatan berupa pengelihatan ganda (1
mata melihat 1 objek besar, sedangkan mata lainnya melihat objek tersebut lebih kecil).
Dengan kata lain terdapat perbedaan ukuran objek.

2.Seorang pria datang dengan keluhan mata kiri buram sejak 1 minggu yang lalu, disertai
silau dan nyeri. Pada pemeriksaan oftalmologi: OS 5/60, pin hole tetap, palpebral spasme
ringan, injeksi siliar, kornea terdapat edema dan keratik presipitat, BMD terdapat sel-sel
(+) dan flare lensa samar-samar jernih, OD dalam batas normal. Dimanakah lokasi
keratik presipitat tersebut?
A. Stroma kornea
B.Epitel Kornea
C. Endotel kornea
D.Permukaan Iris
E.BMD

Penjelasan : Keratik presipitat merupakan agregasi sel radang yang terjadi sebagai
suatu respon inflamasi yang dikeluarkan oleh bagian endotel kornea Disebabkan
oleh adanya peradangan pada uveitis anterior (iris). Bukan disebabkan karena
kelainan kornea (keratitis)
Endotel merupakan lapisan kornea paling
dalam sedangkan epitel merupakan lapisan kornea paling luar.

3.Seorang anak perempuan usia 5 tahun diantar ibunya datang ke poliklinik dengan
keluhan sering memicingkan matanya.Keluhan tampak sejak 1 tahun yang
lalu.Pemeriksaan oftalmologi: Visus OD (mata kanan) : 6/50 S-1.00 C-0.50 axis 900 6/6,
Visus OS 6/30 S-0.50 C-0.25 axis 900 6/6. Segmen anterior ODS tak ada kelainan,
segmen posterior ODS dlm batas normal. Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Astigmat Hipermetrop Mikstus ODS
B. Astigmat Miop mikstus ODS
C.Astigmat Miop Simpleks ODS
D. Astigmat Hipermetrop Kompositus ODS
E. Astigmat Miop Kompositus ODS

Penjelasan : Cara membaca kelianan reftraksi tersebut :


1. Lihat Cilinder terlebih dahulu (C) ada atau tidak. Jika ada maka disebut sebagai
astigmatisme. Kemudian lihat tanda (-)/(+)
2. Lihat Spheris (S) ada atau tidak. Jika ada maka sebutannya sesuai dengan tanda pada
spheris tersebut. Cth : S -1,00 OS, disebut sebagai miopia simplek OS begitupun
seblaiknya jika tandanya (+)
3. Lihat kombinasinya, jika S dan C sama bertandai (-) disebut sebagai astigmatisme
miopia complex. Jika S dan C sama bertanda (+) disebut sebagai astigmatisme
hipermetropia complex/compositus. Jika S dan C berbeda maka dapat disebut sebagai
mixtus tetapi dengan syarat harus dilakukan konversi terlebih dahulu
4. Syarat mixtus :
Nilai C lebih besar daripada S ((hanya lihat angkanya, bukan tandanya),
5. Syarat konversi :
a. Kekuatan S harus lebih besar dari C (hanya lihat angkanya, bukan tandanya),
kemudia S C (S dikurangi C, tidak pakai tanda)
b. Tanda C kemudian diubah menjadi sebaliknya
c. Axis ditambahkan 90 drajat
d. Contoh : S -2,00 C +1,00 X 45 drajat OS
2 1 (S C) = 1, sehingga penilsannya S -1,00
Kemudian C +1,00 diubah menjadi C -1,00
X (axis) 45 drajat + 90 = 135 drajat
Sehingga penilisannya S-1,00 C-1,00 X 135

4. Seorang wanita berumur 40 tahun mengeluh mata kirinya merah dan penglihatan
buram sejak 2 minggu yang lalu. Rambut rontok, timbul bercak2 putih dikulit dan telinga
sering berdenging. Riwayat demam (+), riwayat trauma (-). PF oftalmologi OS:
konjungtiva bulbi hiperemis, sel +++, flare + dibilik mata depan, pupil ireguler, fundus
OD sulit dievaluasi. USG OS menunjukkan kekeruhan vitreus. OD: dbn. Apa diagnosis
kerja pada kasus tersebut?
A.Panuveitis OD
B.Ablasio retina eksudatif OD
C.Uveitis posterior OD
D.Uveitis Anterior OD
E. panopthalmitis OD

Penjelasan : penurunan visus akut (2mg), flare sel (+), pupil ireg (+), vitreus keruh (+)
1. Penurunan visus = Kelainan media refraksi
2. Flare sel = tanda uveitis
3. Pupil ireguler = terdapat peradangan pada iris
4. Vitreus keruh = terdapat peradangan pada lapisan coroid posterior
5. Diagnosis Panuveitis OD = Terdapat peradangan pada iris (uveitis anterior) dan coroid
posterior (uveitis posterior)

5. Seorang pasien berumur 40 tahun mengeluh mata kirinya merah dan penglihatan
buram sejak 2 minggu yang lalu. Rambut rontok , timbul bercak-bercak putih dikulit
dan telinga sering berdenging. Riwayat demam (+), riwayat trauma (-), pemeriksaan
oftalmologi OS : Konjungtiva bulbi hiperemis, sel +++, flare +, dibilik mata depan, pupil
ireguler, fundus OD sulit di evaluasi, USG OS menunjukan kekurahan vitreus, OD
dalam batas normal.
Apakah kemungkinan penyebab pupil ireguler pada kasus tersebut?
A. Leukoma adheren
B. Sinekia anterior
C. Prolaps iris
D. Efek obat tetes mata
E. Parase nervus II

Penjelasan : Ireguler pada iris dapat disebabkan oleh sinekia anterior (nempel ke kornea
irisnya) atau sinekia posterior (nempel ke lensa irisnya)

6. Seorang laki2 usia 45 th datang ke poliklinik dengan keluhan buram bila membaca.
Pasien lebih jelas membaca bila buku dijauhkan. Pemeriksaan optalmologi : VOD 6/6
dan VOS 6/6. Segmen anterior ODS tak ada kelainan. Segmen posterior ODS DBN. Apa
penyebab kelainan tsb?
a. Kemapuan akomodasi berkurang karena usia
b. Indeks bias media refraksi menurun
c. Keratoconus
d. Sumbu anterioposterior bola mata>normal
e. Sumbu anteroposterior bola mata<normal

Penjelasan : Pada pasien mulai usia 40 tahun terdapat kekurangan daya akomodasi lensa
yang disebut sebagai presbyopia (riwayat alamiah). Sulit melihat dekat teteapi dapat jelas
melihat jauh. Pemeriksaan dengan Jaeger Chart

7. Perempuan usia 39 th dtg ke poloklinik dgn keluhan mata kiri merah. Keluhan
dirasakan sjk 7 hr yg lalu setelah terkena batang padi. Keluhan disertai dengan
penglihatan buram, keluar kotoran agak kental, nyeri,seperti ada benda asing, silau dan
kelopak mata sulit dibuka. Pada pem. Oftalmoligi didapatkan VOD 6/6 VOS 5/60.
Segmen anterior sekret mukoid, konjungtiva bulbi injeksi siliar (+). Kornea ulkus (+),
infiltrat satelit (+) fluorescein test (+), bilik mata depan dalam, hipopion 25%. Permukaan
tidak rata. Lainnya tdk dpt dinilai. Apakah tanda khas diagnosis tsb?
a. Riwayat trauma tumbuhan, injeksi siliar dan hipopion
b. Riwayat trauma tumbuhan, injeksi siliar
c. Riwayat trauma tumbuhan, injeksi siliar dan sekret mukoid
d. Riwayat trauma tumbuhan, dan hipopion
e. d. Riwayat trauma tumbuhan dan sel satelit

Penjelasan : Lesi yang disebabkan karna tanaman atau trauma tumbuhan paling sering
mengalami infeksi jamur, sel satelit pada pemeriksaan flouresent test (lebih jelas)
merupakan ciri khas dari infeksi jamur. Infeksi jamur dapat menembus bagian sampai ke
stroma

8. Seorang perempuan berusia 23 tahun datang dengan keluhan utama mata merah sejak 1
hari yll. Keluhan disertai gatal dan terdapat kotoran ketika bangun tidur. Pemeriksaan
mata terlihat secret mukopurulen, pada pemeriksaan visus tidak ditemukan kelainan.
Status oftalmologi didaptkan konjungtiva tarsalis superior dan inferior hiperemis,
konjungtiva bulbi injeksi kojungtiva (+), lainnya tidak ada kelainan.
Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk kauss ini?
a. Konjungtivitas bakteri

b. Konjungtivitis folikularis

c. Konjungtivitis virus

d. Konjungtivitis alergika

e. Konjungtivitis vernal
Penjelasan : Sekret mukopurulen (kotor) disebabkan oleh bakteri, tidak terdapat
penurunan visus sehingga disebut konjungtivitis bacterial

9. Seorang laki-laki 45 th datang ke poliklinik dengan keluhan buram bila membaca.


Pasien lebih jelas membaca bila buku dijauhkan. Oftalmologi : VOD 6/6 Segmen anterior
ODS tidak ada kelainan. Segmen posterior ODS dalam batas normal.
Ukuran berapakah kaca mat abaca yang diberikan pada pasien tersebut?
a. S+1,25

b. S+1,5

c. S+1.00

d. S+1,75

e. S+2.00

Penjelasan : Usia

1. 40 tahun : S +1,00
2. 50 tahun : S + 2,00
3. 60 tahun : S +3,00
4. 70 tahun : S +3.00 maximal cuma 3 sampai tua pengurangannya, ga bisa nambah lagi
walau umurnya sampe 100 tahun
5. Klo Usianya ditengah2 umur itu hitung sendiri yaa

10. Wanita 30 th datang ke dokter dgn keluhan mata kanan juling (strabismus). Pada
pemeriksaan ditemukan bola mata pasien tdk bisa bergerak adduksi. Apa nama saraf yg
mempersarafi otot lumpuh tsb?
a. N. Okulomotorius
b. N. Trigeminus
c. N. Optikus
d. N. Troklearis
e. N. Abdusens

Penjelasan :

Lihat mata kiri pada gambar


Gerakan mata kearah nasal disebut adduksi
Gerakan mata kea rah temporan disebut abduksi
Gerakan adduksi oleh otot m. rectus medialis N III (okulomotor)
Gerakan abduksi oleh otot m. rectus lateralis N VI (abdusen)

Anda mungkin juga menyukai