Anda di halaman 1dari 44

Anggaran Dasar

BAB I
NAMA, PENDIRI, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama

Persyarikatan ini bernama Muhammadiyah.

Pasal 2
Pendiri

Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah
bertepatan tanggal 18 November 1912 Miladiyah di Yogyakarta untuk jangka waktu tidak
terbatas.

Pasal 3
Tempat Kedudukan

Muhammadiyah berkedudukan di Yogyakarta.

BAB II
IDENTITAS, ASAS, DAN LAMBANG

Pasal 4
Identitas dan Asas

(1) Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Dawah Amar Maruf Nahi Munkar dan Tajdid,
bersumber pada Al-Qur`an dan As-Sunnah.
(2) Muhammadiyah berasas Islam.

Pasal 5
Lambang

Lambang Muhammadiyah adalah matahari bersinar utama dua belas, di tengah bertuliskan
(Muhammadiyah) dan dilingkari kalimat (Asyhadu an l ilha illa Allh wa asyhadu anna
Muhammadan Rasul Allh )

BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN SERTA USAHA

Pasal 6
Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Pasal 7
Usaha

(1) Untuk mencapai maksud dan tujuan, Muhammadiyah melaksanakan Dawah Amar
Maruf Nahi Munkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala bidang kehidupan.
(2) Usaha Muhammadiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program, dan kegiatan,
yang macam dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
(3) Penentu kebijakan dan penanggung jawab amal usaha, program, dan kegiatan adalah
Pimpinan Muhammadiyah.

BAB IV
KEANGGOTAAN

Pasal 8
Anggota serta Hak dan Kewajiban

(1) Anggota Muhammadiyah terdiri atas:


a. Anggota Biasa ialah warga negara Indonesia beragama Islam.
b. Anggota Luar Biasa ialah orang Islam bukan warga negara Indonesia.
c. Anggota Kehormatan ialah perorangan beragama Islam yang berjasa terhadap
Muhammadiyah dan atau karena kewibawaan dan keahliannya bersedia membantu
Muhammadiyah.
(2) Hak dan kewajiban serta peraturan lain tentang keanggotaan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.

BAB V
SUSUNAN DAN PENETAPAN ORGANISASI

Pasal 9
Susunan Organisasi

Susunan organisasi Muhammadiyah terdiri atas:


1. Ranting ialah kesatuan anggota dalam satu tempat atau kawasan
2. Cabang ialah kesatuan Ranting dalam satu tempat
3. Daerah ialah kesatuan Cabang dalam satu Kota atau Kabupaten
4. Wilayah ialah kesatuan Daerah dalam satu Propinsi
5. Pusat ialah kesatuan Wilayah dalam Negara

Pasal 10
Penetapan Organisasi

(1) Penetapan Wilayah dan Daerah dengan ketentuan luas lingkungannya ditetapkan oleh
Pimpinan Pusat.
(2) Penetapan Cabang dengan ketentuan luas lingkungannya ditetapkan oleh Pimpinan
Wilayah.
(3) Penetapan Ranting dengan ketentuan luas lingkungannya ditetapkan oleh Pimpinan
Daerah.
(4) Dalam hal-hal luar biasa Pimpinan Pusat dapat mengambil ketetapan lain.
BAB VI
PIMPINAN

Pasal 11
Pimpinan Pusat

(1) Pimpinan Pusat adalah pimpinan tertinggi yang memimpin Muhammadiyah secara
keseluruhan.
(2) Pimpinan Pusat terdiri atas sekurang-kurangnya tiga belas orang, dipilih dan ditetapkan
oleh Muktamar untuk satu masa jabatan dari calon-calon yang diusulkan oleh Tanwir.
(3) Ketua Umum Pimpinan Pusat ditetapkan oleh Muktamar dari dan atas usul anggota
Pimpinan Pusat terpilih.
(4) Anggota Pimpinan Pusat terpilih menetapkan Sekretaris Umum dan diumumkan dalam
forum Muktamar.
(5) Pimpinan Pusat dapat menambah anggotanya apabila dipandang perlu dengan
mengusulkannya kepada Tanwir.
(6) Pimpinan Pusat diwakili oleh Ketua Umum atau salah seorang Ketua bersama-sama
Sekretaris Umum atau salah seorang Sekretaris, mewakili Muhammadiyah untuk tindakan di
dalam dan di luar pengadilan.

Pasal 12
Pimpinan Wilayah

(1) Pimpinan Wilayah memimpin Muhammadiyah dalam wilayahnya serta melaksanakan


kebijakan Pimpinan Pusat.
(2) Pimpinan Wilayah terdiri atas sekurang-kurangnya sebelas orang ditetapkan oleh
Pimpinan Pusat untuk satu masa jabatan dari calon-calon yang dipilih dalam Musyawarah
Wilayah.
(3) Ketua Pimpinan Wilayah ditetapkan oleh Pimpinan Pusat dari dan atas usul calon-calon
anggota Pimpinan Wilayah terpilih yang telah disahkan oleh Musyawarah Wilayah.
(4) Pimpinan Wilayah dapat menambah anggotanya apabila dipandang perlu dengan
mengusulkannya kepada Musyawarah Pimpinan Wilayah yang kemudian dimintakan
ketetapan Pimpinan Pusat.

Pasal 13
Pimpinan Daerah

(1) Pimpinan Daerah memimpin Muhammadiyah dalam daerahnya serta melaksanakan


kebijakan Pimpinan di atasnya.
(2) Pimpinan Daerah terdiri atas sekurang-kurangnya sembilan orang ditetapkan oleh
Pimpinan Wilayah untuk satu masa jabatan dari calon-calon anggota Pimpinan Daerah yang
telah dipilih dalam Musyawarah Daerah.
(3) Ketua Pimpinan Daerah ditetapkan oleh Pimpinan Wilayah dari dan atas usul calon-calon
anggota Pimpinan Daerah terpilih yang telah disahkan oleh Musyawarah Daerah.
(4) Pimpinan Daerah dapat menambah anggotanya apabila dipandang perlu dengan
mengusulkannya kepada Musyawarah Pimpinan Daerah yang kemudian dimintakan
ketetapan Pimpinan Wilayah.

Pasal 14
Pimpinan Cabang
(1) Pimpinan Cabang memimpin Muhammadiyah dalam Cabangnya serta melaksanakan
kebijakan Pimpinan di atasnya.
(2) Pimpinan Cabang terdiri atas sekurang-kurangnya tujuh orang ditetapkan oleh Pimpinan
Daerah untuk satu masa jabatan dari calon-calon yang dipilih dalam Musyawarah Cabang.
(3) Ketua Pimpinan Cabang ditetapkan oleh Pimpinan Daerah dari dan atas usul calon-calon
anggota Pimpinan Cabang terpilih yang telah disahkan oleh Musyawarah Cabang.
(4) Pimpinan Cabang dapat menambah anggotanya apabila dipandang perlu dengan
mengusulkannya kepada Musyawarah Pimpinan Cabang yang kemudian dimintakan
ketetapan Pimpinan Daerah.

Pasal 15
Pimpinan Ranting

(1) Pimpinan Ranting memimpin Muhammadiyah dalam Rantingnya serta melaksanakan


kebijakan Pimpinan di atasnya.
(2) Pimpinan Ranting terdiri atas sekurang-kurangnya lima orang ditetapkan oleh Pimpinan
Cabang untuk satu masa jabatan dari calon-calon yang dipilih dalam Musyawarah Ranting.
(3) Ketua Pimpinan Ranting ditetapkan oleh Pimpinan Cabang dari dan atas usul calon-calon
anggota Pimpinan Ranting terpilih yang telah disahkan oleh Musyawarah Ranting.
(4) Pimpinan Ranting dapat menambah anggotanya apabila dipandang perlu dengan
mengusulkannya kepada Musyawarah Pimpinan Ranting yang kemudian dimintakan
ketetapan Pimpinan Cabang.

Pasal 16
Pemilihan Pimpinan

(1) Anggota Pimpinan terdiri atas anggota Muhammadiyah.


(2) Pemilihan dapat dilakukan secara langsung atau formatur.
(3) Syarat anggota Pimpinan dan cara pemilihan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 17
Masa Jabatan Pimpinan

(1) Masa jabatan Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang,
dan Pimpinan Ranting lima tahun.
(2) Jabatan Ketua Umum Pimpinan Pusat, Ketua Pimpinan Wilayah, Ketua Pimpinan Daerah,
masing-masing dapat dijabat oleh orang yang sama dua kali masa jabatan berturut-turut.
(3) Serah-terima jabatan Pimpinan Pusat dilakukan pada saat Muktamar telah menetapkan
Pimpinan Pusat baru. Sedang serah-terima jabatan Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah,
Pimpinan Cabang, dan Pimpinan Ranting dilakukan setelah disahkan oleh Pimpinan di
atasnya.

Pasal 18
Ketentuan Luar Biasa

Dalam hal-hal luar biasa yang terjadi berkenaan dengan ketentuan pada pasal 12 sampai
dengan pasal 17, Pimpinan Pusat dapat mengambil ketetapan lain.

Pasal 19
Penasihat
(1) Pimpinan Muhammadiyah dapat mengangkat penasihat.
(2) Ketentuan tentang penasihat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VII
UNSUR PEMBANTU PIMPINAN

Pasal 20
Majelis dan Lembaga

(1) Unsur Pembantu Pimpinan terdiri atas Majelis dan Lembaga.


(2) Majelis adalah Unsur Pembantu Pimpinan yang menjalankan sebagian tugas pokok
Muhammadiyah.
(3) Lembaga adalah Unsur Pembantu Pimpinan yang menjalankan tugas pendukung
Muhammadiyah.
(4) Ketentuan tentang tugas dan pembentukan Unsur Pembantu Pimpinan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIII
ORGANISASI OTONOM

Pasal 21
Pengertian dan Ketentuan

(1) Organisasi Otonom ialah satuan organisasi di bawah Muhammadiyah yang memiliki
wewenang mengatur rumah tangganya sendiri, dengan bimbingan dan pembinaan oleh
Pimpinan Muhammadiyah.
(2) Organisasi Otonom terdiri atas organisasi otonom umum dan organisasi otonom khusus.
(3) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi Otonom disusun oleh
organisasi otonom masing-masing berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Muhammadiyah.
(4) Pembentukan dan pembubaran Organisasi Otonom ditetapkan oleh Tanwir.
(5) Ketentuan lain mengenai organisasi otonom diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB IX
PERMUSYAWARATAN

Pasal 22
Muktamar

(1) Muktamar ialah permusyawaratan tertinggi dalam Muhammadiyah yang diselenggarakan


oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Pusat.
(2) Anggota Muktamar terdiri atas:
a. Anggota Pimpinan Pusat
b. Ketua Pimpinan Wilayah
c. Anggota Tanwir Wakil Wilayah
d. Ketua Pimpinan Daerah
e. Wakil Daerah yang dipilih oleh Musyawarah Pimpinan Daerah, terdiri atas wakil Cabang
berdasarkan perimbangan jumlah Cabang dalam tiap Daerah
f. Wakil Pimpinan Organisasi Otonom tingkat Pusat.
(3) Muktamar diadakan satu kali dalam lima tahun.
(4) Acara dan ketentuan lain tentang Muktamar diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

Pasal 23
Muktamar Luar Biasa

(1) Muktamar Luar Biasa ialah muktamar darurat disebabkan oleh keadaan yang
membahayakan Muhammadiyah dan atau kekosongan kepemimpinan, sedang Tanwir tidak
berwenang memutuskannya.
(2) Muktamar Luar Biasa diadakan oleh Pimpinan Pusat atas keputusan Tanwir..
(3) Ketentuan mengenai Muktamar Luar Biasa diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 24
Tanwir

(1) Tanwir ialah permusyawaratan dalam Muhammadiyah di bawah Muktamar,


diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Pusat.
(2) Anggota Tanwir terdiri atas:
a. Anggota Pimpinan Pusat
b. Ketua Pimpinan Wilayah
c. Wakil Wilayah
d. Wakil Pimpinan Organisasi Otonom tingkat Pusat
(3) Tanwir diadakan sekurang-kurangnya tiga kali selama masa jabatan Pimpinan.
(4) Acara dan ketentuan lain tentang Tanwir diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 25
Musyawarah Wilayah

(1) Musyawarah Wilayah ialah permusyawaratan Muhammadiyah dalam Wilayah,


diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Wilayah.
(2) Anggota Musyawarah Wilayah terdiri atas:
a. Anggota Pimpinan Wilayah
b. Ketua Pimpinan Daerah
c. Anggota Musyawarah Pimpinan Wilayah Wakil Daerah
d. Ketua Pimpinan Cabang
e. Wakil Cabang yang dipilih oleh Musyawarah Pimpinan Cabang yang jumlahnya ditetapkan
oleh Pimpinan Wilayah atas dasar perimbangan jumlah Ranting dalam tiap Cabang
f. Wakil Pimpinan Organisasi Otonom tingkat Wilayah
(3) Musyawarah Wilayah diadakan satu kali dalam lima tahun.
(4) Acara dan ketentuan lain tentang Musyawarah Wilayah diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.

Pasal 26
Musyawarah Daerah

(1) Musyawarah Daerah ialah permusyawaratan Muhammadiyah dalam Daerah,


diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Daerah.
(2) Anggota Musyawarah Daerah terdiri atas:
a. Anggota Pimpinan Daerah
b. Ketua Pimpinan Cabang
c. Anggota Musyawarah Pimpinan Daerah Wakil Cabang
d. Ketua Pimpinan Ranting
e. Wakil Ranting yang dipilih oleh Musyawarah Pimpinan Ranting yang jumlahnya
ditetapkan oleh Pimpinan Daerah atas dasar perimbangan jumlah anggota
f. Wakil Pimpinan Organisasi Otonom tingkat Daerah
(3) Musyawarah Daerah diadakan satu kali dalam lima tahun.
(4) Acara dan ketentuan lain tentang Musyawarah Daerah diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.

Pasal 27
Musyawarah Cabang

(1) Musyawarah Cabang ialah permusyawaratan Muhammadiyah dalam Cabang,


diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Cabang.
(2) Anggota Musyawarah Cabang terdiri atas:
a. Anggota Pimpinan Cabang
b. Ketua Pimpinan Ranting
c. Anggota Musyawarah Pimpinan Cabang Wakil Ranting
d. Wakil Pimpinan Organisasi Otonom tingkat Cabang
(3) Musyawarah Cabang diadakan satu kali dalam lima tahun.
(4) Acara dan ketentuan lain tentang Musyawarah Cabang diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.

Pasal 28
Musyawarah Ranting

(1) Musyawarah Ranting ialah permusyawaratan Muhammadiyah dalam Ranting,


diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Ranting.
(2) Anggota Musyawarah Ranting terdiri atas:
a. Anggota Muhammadiyah dalam Ranting
b. Wakil Organisasi Otonom tingkat Ranting
(3) Musyawarah Ranting diadakan satu kali dalam lima tahun.
(4) Acara dan ketentuan lain tentang Musyawarah Ranting diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.

Pasal 29
Musyawarah Pimpinan

(1) Musyawarah Pimpinan ialah permusyawaratan Pimpinan dalam Muhammadiyah pada


tingkat Wilayah sampai dengan Ranting yang berkedudukan di bawah Musyawarah pada
masing-masing tingkat.
(2) Musyawarah Pimpinan diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan
Muhammadiyah masing-masing tingkat.
(3) Acara dan ketentuan lain mengenai Musyawarah Pimpinan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.

Pasal 30
Keabsahan Musyawarah
Musyawarah tersebut dalam pasal 22 sampai dengan pasal 29 kecuali pasal 23 dinyatakan sah
apabila dihadiri oleh dua pertiga anggotanya yang telah diundang secara sah oleh Pimpinan
Muhammadiyah di tingkat masing-masing.

Pasal 31
Keputusan Musyawarah

Keputusan Musyawarah tersebut dalam pasal 22 sampai dengan pasal 29 kecuali pasal 23
diusahakan dengan cara mufakat. Apabila keputusan secara mufakat tidak tercapai maka
dilakukan pemungutan suara dengan suara terbanyak mutlak.

BAB X
RAPAT

Pasal 32
Rapat Pimpinan

(1) Rapat Pimpinan ialah rapat dalam Muhammadiyah di tingkat Pusat, Wilayah, dan Daerah,
diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab Pimpinan Muhammadiyah apabila diperlukan.
(2) Rapat Pimpinan membicarakan masalah kebijakan organisasi.
(3) Ketentuan lain mengenai Rapat Pimpinan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 33
Rapat Kerja

(1) Rapat Kerja ialah rapat yang diadakan untuk membicarakan segala sesuatu yang
menyangkut amal usaha, program dan kegiatan organisasi.
(2) Rapat Kerja dibedakan dalam dua jenis yaitu Rapat Kerja Pimpinan dan Rapat Kerja
Unsur Pembantu Pimpinan.
(3) Rapat Kerja Pimpinan pada tiap tingkat diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam
satu tahun.
(4) Rapat Kerja Unsur Pembantu Pimpinan diadakan dua kali dalam satu masa jabatan.
(5) Ketentuan mengenai masing-masing jenis Rapat Kerja diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.

Pasal 34
Tanfidz

(1) Tanfidz adalah pernyataan berlakunya keputusan Muktamar, Tanwir, Musyawarah, dan
Rapat yang dilakukan oleh Pimpinan Muhammadiyah masing-masing tingkat.
(2) Keputusan Muktamar, Tanwir, Musyawarah, dan Rapat berlaku sejak ditanfidzkan oleh
Pimpinan Muhammadiyah masing-masing tingkat.
(3) Tanfidz keputusan Muktamar, Tanwir, Musyawarah, dan Rapat semua tingkat
a. Bersifat redaksional
b. Mempertimbangkan kemaslahatan
c. Tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

BAB XI
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 35
Pengertian

Keuangan dan kekayaan Muhammadiyah adalah semua harta benda yang diperoleh dari
sumber yang sah dan halal serta digunakan untuk kepentingan pelaksanaan amal usaha,
program, dan kegiatan Muhammadiyah.

Pasal 36
Sumber

Keuangan dan kekayaan Muhammadiyah diperoleh dari:


1. Uang Pangkal, Iuran, dan Bantuan
2. Hasil hak milik Muhammadiyah
3. Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, Wasiat, dan Hibah
4. Usaha-usaha perekonomian Muhammadiyah
5. Sumber-sumber lain

Pasal 37
Pengelolaan dan Pengawasan

Ketentuan mengenai pengelolaan dan pengawasan keuangan dan kekayaan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.

BAB XII
LAPORAN

Pasal 38
Laporan

(1) Pimpinan Muhammadiyah semua tingkat wajib membuat laporan perkembangan


organisasi dan laporan pertanggungjawaban keuangan serta kekayaan, disampaikan kepada
Musyawarah Pimpinan, Musyawarah tingkat masing-masing, Tanwir, dan Muktamar.
(2) Ketentuan lain tentang laporan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 39
Anggaran Rumah Tangga

(1) Anggaran Rumah Tangga menjelaskan dan mengatur hal-hal yang tidak diatur dalam
Anggaran Dasar.
(2) Anggaran Rumah Tangga dibuat oleh Pimpinan Pusat berdasarkan Anggaran Dasar dan
disahkan oleh Tanwir.
(3) Dalam keadaan yang sangat memerlukan perubahan, Pimpinan Pusat dapat mengubah
Anggaran Rumah Tangga dan berlaku sampai disahkan oleh Tanwir.

BAB XIV
PEMBUBARAN
Pasal 40
Pembubaran

(1) Pembubaran Muhammadiyah hanya dapat dilakukan dalam Muktamar Luar Biasa yang
diselenggarakan khusus untuk keperluan itu atas usul Tanwir.
(2) Muktamar Luar Biasa yang membicarakan usul Tanwir tentang pembubaran dihadiri
sekurang-kurangnya tiga perempat dari jumlah anggota Muktamar Luar Biasa.
(3) Keputusan pembubaran diambil sekurang-kurangnya tiga perempat dari yang hadir.
(4) Muktamar Luar Biasa memutuskan segala hak milik Muhammadiyah diserahkan untuk
kepentingan kemaslahatan umat Islam setelah Muhammadiyah dinyatakan bubar.

BAB XV
PERUBAHAN

Pasal 41
Perubahan Anggaran Dasar

(1) Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Muktamar.


(2) Rencana perubahan Anggaran Dasar diusulkan oleh Tanwir dan harus sudah tercantum
dalam acara Muktamar.
(3) Perubahan Anggaran Dasar dinyatakan sah apabila diputuskan oleh sekurang-kurangnya
dua pertiga dari jumlah anggota Muktamar yang hadir

BAB XVI
PENUTUP

Pasal 42
Penutup

(1) Anggaran Dasar ini ini telah disahkan dan ditetapkan oleh Muktamar ke-45 yang
berlangsung pada tanggal 26 Jumadil Awal s.d. 1 Jumadil Akhir 1426 H bertepatan dengan
tanggal 3 s.d. 8 Juli 2005 M. di Malang, dan dinyatakan mulai berlaku sejak ditanfidzkan.
(2) Setelah Anggaran Dasar ini ditetapkan, Anggaran Dasar sebelumnya dinyatakan tidak
berlaku lagi.
Anggaran Rumah Tangga
Pasal 1
Tempat Kedudukan

(1) Muhammadiyah berkedudukan di tempat didirikannya, yaitu Yogyakarta


(2) Pimpinan Pusat sebagai pimpinan tertinggi memimpin Muhammadiyah secara
keseluruhan dan menyelenggarakan aktivitasnya di dua kantor, Yogyakarta dan Jakarta

Pasal 2
Lambang dan Bendera

(1) Lambang Muhammadiyah sebagai tersebut dalam Anggaran Dasar pasal 5 adalah seperti
berikut:

(2) Bendera Muhammadiyah berbentuk persegi panjang berukuran dua berbanding tiga
bergambar lambang Muhammadiyah di tengah dan tulisan MUHAMMADIYAH di
bawahnya, berwarna dasar hijau dengan tulisan dan gambar berwarna putih, seperti berikut:

(3) Ketentuan lain tentang lambang dan bendera ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.

Pasal 3
Usaha

Usaha Muhammadiyah yang diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program, dan kegiatan
meliputi:
1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan
pengamalan, serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan.
2. Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran Islam dalam berbagai aspek
kehidupan untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya.
3. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infak, wakaf, shadaqah, hibah, dan amal
shalih lainnya.
4. Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitas sumberdaya manusia agar berkemampuan
tinggi serta berakhlaq mulia.
5. Memajukan dan memperbaharui pendidikan dan kebudayaan, mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, serta meningkatkan penelitian.
6. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup yang berkualitas
7. Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
8. Memelihara, mengembangkan, dan mendayagunakan sumberdaya alam dan lingkungan
untuk kesejahteraan.
9. Mengembangkan komunikasi, ukhuwah, dan kerjasama dalam berbagai bidang dan
kalangan masyarakat dalam dan luar negeri.
10. Memelihara keutuhan bangsa serta berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
11. Membina dan meningkatkan kualitas serta kuantitas anggota sebagai pelaku gerakan.
12. Mengembangkan sarana, prasarana, dan sumber dana untuk mensukseskan gerakan.
13. Mengupayakan penegakan hukum, keadilan, dan kebenaran serta meningkatkan
pembelaan terhadap masyarakat.
14. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah
Pasal 4
Keanggotaan

(1) Anggota Biasa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Warga Negara Indonesia beragama Islam


b. Laki-laki atau perempuan berumur 17 tahun atau sudah menikah
c. Menyetujui maksud dan tujuan Muhammadiyah
d. Bersedia mendukung dan melaksanakan usaha-usaha Muhammadiyah
e. Mendaftarkan diri dan membayar uang pangkal.

(2) Anggota Luar Biasa ialah seseorang bukan warga negara Indonesia, beragama Islam,
setuju dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah serta bersedia mendukung amal usahanya.

(3) Anggota Kehormatan ialah seseorang beragama Islam, berjasa terhadap Muhammadiyah
dan atau karena kewibawaan dan keahliannya diperlukan atau bersedia membantu
Muhammadiyah.

(4) Tatacara menjadi anggota diatur sebagai berikut:


a. Anggota Biasa

1. Mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pimpinan Pusat dengan mengisi formulir
disertai kelengkapan syarat-syaratnya melalui Pimpinan Ranting atau Pimpinan amal usaha di
tempat yang belum ada Ranting, kemudian diteruskan kepada Pimpinan Cabang.
2. Pimpinan Cabang meneruskan permintaan tersebut kepada Pimpinan Pusat dengan disertai
pertimbangan.
3. Pimpinan Cabang dapat memberi tanda anggota sementara kepada calon anggota, sebelum
yang bersangkutan menerima kartu tanda anggota dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Bentuk tanda anggota sementara ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.
4. Pimpinan Pusat memberi kartu tanda anggota Muhammadiyah kepada calon anggota biasa
yang telah disetujui melalui Pimpinan Cabang yang bersangkutan

b. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan


Tata cara menjadi Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan diatur oleh Pimpinan Pusat

(5) Pimpinan Pusat dapat melimpahkan wewenang penerimaan permintaan menjadi Anggota
Biasa dan memberikan kartu tanda anggota Muhammadiyah kepada Pimpinan Wilayah.
Pelimpahan wewenang tersebut dan ketentuan pelaksanaannya diatur dengan keputusan
Pimpinan Pusat.

(6) Hak Anggota

a. Anggota biasa:

1. Menyatakan pendapat di dalam maupun di luar permusyawaratan.


2. Memilih dan dipilih dalam permusyawaratan.

b. Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan mempunyai hak menyatakan pendapat.

(7) Kewajiban Anggota Biasa, Luar Biasa, dan Kehormatan:


a. Taat menjalankan ajaran Islam
b. Menjaga nama baik dan setia kepada Muhammadiyah serta perjuangannya
c. Berpegang teguh kepada Kepribadian serta Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah
d. Taat pada peraturan Muhammadiyah, keputusan musyawarah, dan kebijakan Pimpinan
Pusat
e. Mendukung dan mengindahkan kepentingan Muhammadiyah serta melaksanakan usahanya
f. Membayar iuran anggota
g. Membayar infaq

(8) Anggota Biasa, Luar Biasa, dan Kehormatan berhenti karena:

a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri
c. Diberhentikan oleh Pimpinan Pusat

(9) Tata cara pemberhentian anggota.

a. Anggota Biasa:

1. Pimpinan Cabang mengusulkan pemberhentian anggota kepada Pimpinan Daerah


berdasarkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Pimpinan Daerah meneruskan kepada Pimpinan Wilayah usulan pemberhentian anggota


dengan disertai pertimbangan.

3. Pimpinan Wilayah meneruskan atau tidak meneruskan usulan pemberhentian anggota


kepada Pimpinan Pusat setelah melakukan penelitian dan penilaian.

4. Pimpinan Wilayah dapat melakukan pemberhentian sementara (skorsing) yang berlaku


paling lama 6 (enam) bulan selama menunggu proses pemberhentian anggota dari Pimpinan
Pusat,

5. Pimpinan Pusat, setelah menerima usulan pemberhentian anggota, memutuskan


memberhentikan atau tidak memberhentikan paling lama 6 (enam) bulan sejak diusulkan oleh
Pimpinan Wilayah.

6. Anggota yang diusulkan pemberhentian keanggotaannya, selama proses pengusulan


berlangsung, dapat mengajukan keberatan kepada Pimpinan Cabang, Pimpinan Daerah,
Pimpinan Wilayah, dan Pimpinan Pusat. Setelah keputusan pemberhentian dikeluarkan, yang
bersangkutan dapat mengajukan keberatan kepada Pimpinan Pusat.

7. Pimpinan Pusat membentuk tim yang diserahi tugas mempelajari keberatan yang diajukan
oleh anggota yang diberhentikan. Pimpinan Pusat menetapkan keputusan akhir setelah
mendengar pertimbangan tim.

8. Keputusan pemberhentian anggota diumumkan dalam Berita Resmi Muhammadiyah.

b. Anggota Luar Biasa dan Kehormatan diberhentikan atas keputusan Pimpinan Pusat.
Inilah 10 Ilmuwan Islam Paling Berjasa
Dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dunia
http://klikunic.net/inilah-10-ilmuwan-islam-paling-berjasa-dalam-ilmu-pengetahuan-
dan-teknologi-dunia/

Di awal era pertumbuhan Islam, Dunia Pengetahuan mengalami zaman keemasan dengan
bermunculannya ilmuwan ilmuwan muslim yang sampai sekarang penemuannya masih
digunakan dan menjadi rujukan sebagai dasar dari perkembangan pengetahuan modern, tapi
mungkin karena kurangnya publisitas dan banyaknya peristiwa sejarah yang menjadikan
nama nama mereka kurang dikenal bahkan di kalangan para umat muslim itu sendiri,
berikut 10 ilmuwan muslim yang sangat berjasa bagi dunia pengetahuan

1. IBNU RUSHD (AVERROES)

Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun 520 Hijriah (1128
Masehi). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah hakim-hakim terkenal pada masanya. Ibnu
Rusyd kecil sendiri adalah seorang anak yang mempunyai banyak minat dan talenta. Dia
mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd
mendalami filsafat dari Abu Jafar Harun dan Ibnu Baja.

Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan pengetahuan
ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk mengabdi sebagai Kadi
(hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator
terbesar atas filsafat Aristoteles yang mempengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan,
termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd
untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.Pemikiran Ibnu Rusyd
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk
karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya
sudah tidak ada.

Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang
Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap
keberagamaannya.

Karya :
?Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih)
?Kulliyaat fi At-Tib (buku kedokteran)
?Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syariat (filsafat dalam Islam dan menolak
segala paham yang bertentangan dengan filsafat)

2. IBNU SINA / Avicenna

Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf,
ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan).
Beliau juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang
filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah Bapak Pengobatan Modern dan
masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di
bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan
rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Karya Ibnu Sina, fisikawan terbesar Persia abad pertengahan , memainkan peranan penting
pada Pembangunan kembali Eropa.

Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak diantaranya
memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai bapak
kedokteran modern. George Sarton menyebut Ibnu Sina ilmuwan paling terkenal dari Islam
dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu. pekerjaannya
yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga
sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).

Kehidupannya dikenal lewat sumber sumber berkuasa. Suatu autobiografi membahas tiga
puluh tahun pertama kehidupannya, dan sisanya didokumentasikan oleh muridnya al-
Juzajani, yang juga sekretarisnya dan temannya.

Ibnu Sina lahir pada tahun 370 (H) / 980 (M) di rumah ibunya Afshana, sebuah kota kecil
sekarang wilayah Uzbekistan (bagian dari Persia). Ayahnya, seorang sarjana terhormat
Ismaili, berasal dari Balkh Khorasan, dan pada saat kelahiran putranya dia adalah gubernur
suatu daerah di salah satu pemukiman Nuh ibn Mansur, sekarang wilayah Afghanistan (dan
juga Persia). Dia menginginkan putranya dididik dengan baik di Bukhara.

Meskipun secara tradisional dipengaruhi oleh cabang Islam Ismaili, pemikiran Ibnu Sina
independen dengan memiliki kepintaran dan ingatan luar biasa, yang mengizinkannya
menyusul para gurunya pada usia 14 tahun.

Ibn Sina dididik dibawah tanggung jawab seorang guru, dan kepandaiannya segera
membuatnya menjadi kekaguman diantara para tetangganya; dia menampilkan suatu
pengecualian sikap intellectual dan seorang anak yang luar biasa kepandaiannya / Child
prodigy yang telah menghafal Al-Quran pada usia 5 tahun dan juga seorang ahli puisi Persia.
Dari seorang pedagan sayur dia mempelajari aritmatika, dan dia memulai untuk belajar yang
lain dari seorang sarjana yang memperoleh suatu mata pencaharian dari merawat orang sakit
dan mengajar anak muda.

Meskipun bermasalah besar pada masalah masalah metafisika dan pada beberapa tulisan
Aristoteles. Sehingga, untuk satu setengah tahun berikutnya, dia juga mempelajari filosofi,
dimana dia menghadapi banyak rintangan. pada beberapa penyelidikan yang
membingungkan, dia akan meninggalkan buku bukunya, mengambil air wudhu, lalu pergi
ke masjid, dan terus sholat sampai hidayah menyelesaikan kesulitan kesulitannya. Pada
larut malam dia akan melanjutkan kegiatan belajarnya, menstimulasi perasaannya dengan
kadangkala segelas susu kambing, dan meskipun dalam mimpinya masalah akan
mengikutinya dan memberikan solusinya. Empat puluh kali, dikatakan, dia membaca
Metaphysics dari Aristoteles, sampai kata katanya tertulis dalam ingatannya; tetapi artinya
tak dikenal, sampai suatu hari mereka menemukan pencerahan, dari uraian singkat oleh
Farabi, yang dibelinya di suatu bookstall seharga tiga dirham. Yang sangat mengagumkan
adalah kesenangannya pada penemuan, yang dibuat dengan bantuan yang dia harapkan hanya
misteri, yang mempercepat untuk berterima kasih kepada Allah SWT, dan memberikan
sedekah atas orang miskin.
Dia mempelajari kedokteran pada usia 16, dan tidak hanya belajar teori kedokteran, tetapi
melalui pelayanan pada orang sakit, melalui perhitungannya sendiri, menemukan metode
metode baru dari perawatan. Anak muda ini memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan
pada usia 18 tahun dan menemukan bahwa Kedokteran tidaklah ilmu yang sulit ataupun
menjengkelkan, seperti matematika dan metafisika, sehingga saya cepat memperoleh
kemajuan; saya menjadi dokter yang sangat baik dan mulai merawat para pasien,
menggunakan obat obat yang sesuai. Kemasyuran sang fisikawan muda menyebar dengan
cepat, dan dia merawat banyak pasien tanpa meminta bayaran.

3. AL-BIRUNI

Merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf,


pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang
matematika, filsafat, obat-obatan.Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazm di Asia
Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan
pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf
dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf,
dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu
Al Abbas Mamun Khawarazmshah. Abu Raihan Al-Biruni juga mengembara ke India
dengan Mahmud dari Ghazni dan menemani beliau dalam ketenteraannya di sana,
mempelajari bahasa, falsafah dan agama mereka dan menulis buku mengenainya. Dia juga
mengetahui bahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber. Dia menulis bukunya dalam
bahasa Persia (bahasa ibunya) dan bahasa Arab.Sebahagian karyanya ialah:? Ketika berusia
17 tahun, dia meneliti garis lintang bagi Kath, Khwarazm, dengan menggunakan altitude
maksima matahari. ? Ketika berusia 22, dia menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk
kajian proyeksi peta, Kartografi, yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi
belahan bumi pada bidang datar. ?

Ketika berusia 27, dia telah menulis buku berjudul Kronologi yang merujuk kepada hasil
kerja lain yang dihasilkan oleh beliau (sekarang tiada lagi) termasuk sebuah buku tentang
astrolab, sebuah buku tentang sistem desimal, 4 buku tentang pengkajian bintang, dan 2 buku
tentang sejarah. ?

Beliau membuat penelitian radius Bumi kepada 6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di Barat
pada abad ke 16)
Hasil karya Al-Biruni melebihi 120 buah buku.
Sumbangannya kepada matematika termasuk:

aritmatika teoritis and praktis


penjumlahan seri
analisis kombinatorial
kaidah angka 3
bilangan irasional
teori perbandingan
definisi aljabar
metode pemecahan penjumlahan aljabar
geometri
teorema Archimedes
sudut segitiga

4. Al-Khawarizmi

Nama Asli dari al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu
beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi
dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi,
al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Beliau dilahirkan di Bukhara.Tahun 780-850M
adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan
230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M.
Sumber lain menegaskan beliau hidup di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan
meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.

Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam yang
berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi di
dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan
kimia.

Al-Khawarizmi sebagai guru aljabar di Eropa

Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangen dalam penyelidikan trigonometri
dan astronomi. Dalam usia muda beliau bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Mamun,
bekerja di Bayt al-Hikmah di Baghdad. Beliau bekerja dalam sebuah observatory yaitu
tempat belajar matematika dan astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercaya untuk memimpin
perpustakaan khalifah. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara
perhitungan India pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang penulis Ensiklopedia
dalam berbagai disiplin. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama kali
memperkenalkan aljabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam
bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep matematika yang begitu populer yang
masih digunakan sampai sekarang.

PERANAN DAN SUMBANGAN AL-KHAWARIZMI

Sumbangsihnya dalam bentuk hasil karya diantaranya ialah :

1. Al-Jabr wal Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam
penyelidikan trigonometri dan astronomi.
2. Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh persoalan
matematika dan mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian besar merupakan
persoalan yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah
dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.
3. Sistem Nomor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam
sistem Nomor pada zaman sekarang. Karyanya yang satu ini memuat Cos, Sin dan
Tan dalam penyelesaian persamaan trigonometri , teorema segitiga sama kaki dan
perhitungan luas segitiga, segi empat dan lingkaran dalam geometri.

Banyak lagi konsep dalam matematika yang telah diperkenalkan al-khawarizmi . Bidang
astronomi juga membuat al-Khawarizmi terkenal. Astronomi dapat diartikan sebagai ilmu
falaq [pengetahuan tentang bintang-bintang yang melibatkan kajian tentang kedudukan,
pergerakan, dan pemikiran serta tafsiran yang berkaitan dengan bintang].

Pribadi al-Khawarizmi

Kepribadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam maupun dunia Barat. Ini dapat
dibuktikan bahawa G.Sarton mengatakan bahwapencapaian-pencapaian yang tertinggi telah
diperoleh oleh orang-orang Timur. Dalam hal ini Al-Khawarizmi. Tokoh lain, Wiedmann
berkata. al-Khawarizmi mempunyai kepribadian yang teguh dan seorang yang
mengabdikan hidupnya untuk dunia sains.

Beberapa cabang ilmu dalam Matematika yang diperkenalkan oleh al-Khawarizmi seperti:
geometri, aljabar, aritmatika dan lain-lain. Geometri merupakan cabang kedua dalam
matematika. Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul
geometri dan rujukan utamanya ialah Kitab al-Ustugusat[The Elements] hasil karya Euklid :
geometri dari segi bahasa berasal daripada perkataan yunani iaitu geo yang berarti bumi dan
metri berarti pengukuran. Dari segi ilmu, geometri adalah ilmu yang mengkaji hal yang
berhubungan dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri ini dipelajari sejak zaman
firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada Yunani
sebagai satu sains dalam kurun abad ke 6 SM. Seterusnya sarjana Islam telah
menyempurnakan kaidah pendidikan sains ini terutama pada abad ke9M.

Algebra/aljabar merupakan nadi matematika. Karya Al-Khawarizmi telah diterjemahkan oleh


Gerhard of Gremano dan Robert of Chaster ke dalam bahasa Eropa pada abad ke-12. sebelum
munculnya karya yang berjudul Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-
Khawarizmi pada tahun 820M. Sebelum ini tak ada istilah aljabar.

5. Jabir Ibnu Hayyan / Ibnu Geber

Lahir di kota peradaban Islam klasik, Kuffah (Irak), ilmuwan Muslim ini lebih dikenal
dengan nama Ibnu Hayyan. Sementara di Barat ia dikenal dengan nama Ibnu Geber.
Ayahnya, seorang penjual obat, meninggal sebagai syuhada demi penyebaran ajaran Syiah.
Jabir kecil menerima pendidikannya dari raja bani Umayyah, Khalid Ibnu Yazid Ibnu
Muawiyah, dan imam terkenal, Jakfar Sadiq. Ia juga pernah berguru pada Barmaki Vizier
pada masa kekhalifahan Abbasiyah pimpinan Harun Al Rasyid.
Ditemukannya kimia oleh Jabir ini membuktikan, bahwa ulama di masa lalu tidak melulu
lihai dalam ilmu-ilmu agama, tapi sekaligus juga menguasai ilmu-ilmu umum. Sesudah ilmu
kedokteran, astronomi, dan matematika, bangsa Arab memberikan sumbangannya yang
terbesar di bidang kimia, tulis sejarawan Barat, Philip K Hitti, dalam History of The Arabs.
Berkat penemuannya ini pula, Jabir dijuluki sebagai Bapak Kimia Modern.
Dalam karirnya, ia pernah bekerja di laboratorium dekat Bawwabah di Damaskus. Pada
masamasa inilah, ia banyak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru di sekitar kimia.
Berbekal pengalaman dan pengetahuannya itu, sempat beberapa kali ia mengadakan
penelitian soal kimia. Namun, penyelidikan secara serius baru ia lakukan setelah umurnya
menginjak dewasa.
Dalam penelitiannya itu, Jabir mendasari eksperimennya secara kuantitatif dan instrumen
yang dibuatnya sendiri, menggunakan bahan berasal dari logam, tumbuhan, dan hewani. Jabir
mempunyai kebiasaan yang cukup konstruktif mengakhiri uraiannya pada setiap eksperimen.
Antara lain dengan penjelasan : Saya pertamakali mengetahuinya dengan melalui tangan dan
otak saya dan saya menelitinya hingga sebenar mungkin dan saya mencari kesalahan yang
mungkin masih terpendam .
Dari Damaskus ia kembali ke kota kelahirannya, Kuffah. Setelah 200 tahun kewafatannya,
ketika penggalian tanah dilakukan untuk pembuatan jalan, laboratoriumnya yang telah punah,
ditemukan. Di dalamnya didapati peralatan kimianya yang hingga kini masih mempesona,
dan sebatang emas yang cukup berat.

Teori Jabir

Pada perkembangan berikutnya, Jabir Ibnu Hayyan membuat instrumen pemotong, peleburan
dan pengkristalan. Ia menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan,
kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, pemurnian, sematan (fixation),
amalgamasi, dan oksidasi-reduksi.
Semua ini telah ia siapkan tekniknya, praktis hampir semua technique kimia modern. Ia
membedakan antara penyulingan langsung yang memakai bejana basah dan tak langsung
yang memakai bejana kering. Dialah yang pertama mengklaim bahwa air hanya dapat
dimurnikan melalui proses penyulingan.
Khusus menyangkut fungsi dua ilmu dasar kimia, yakni kalsinasi dan reduksi, Jabir
menjelaskan, bahwa untuk mengembangkan kedua dasar ilmu itu, pertama yang harus
dilakukan adalah mendata kembali dengan metoda-metoda yang lebih sempurna, yakni
metoda penguapan, sublimasi, destilasi, penglarutan, dan penghabluran.
Setelah itu, papar Jabir, memodifikasi dan mengoreksi teori Aristoteles mengenai dasar
logam, yang tetap tidak berubah sejak awal abad ke 18 M. Dalam setiap karyanya, Jabir
melaluinya dengan terlebih dahulu melakukan riset dan eksperimen. Metode inilah yang
mengantarkannya menjadi ilmuwan besar Islam yang mewarnai renaissance dunia Barat.
Namun demikian, Jabir tetap saja seorang yang tawadlu dan berkepribadian mengagumkan.
Dalam mempelajari kimia dan ilmu fisika lainnya, Jabir memperkenalkan eksperimen
objektif, suatu keinginan memperbaiki ketidakjelasan spekulasi Yunani. Akurat dalam
pengamatan gejala, dan tekun mengumpulkan fakta. Berkat dirinya, bangsa Arab tidak
mengalami kesulitan dalam menyusun hipotesa yang wajar, tulis Robert Briffault.
Menurut Briffault, kimia, proses pertama penguraian logam yang dilakukan oleh para
metalurg dan ahli permata Mesir, mengkombinasikan logam dengan berbagai campuran dan
mewarnainya, sehingga mirip dengan proses pembuatan emas. Proses demikian, yang tadinya
sangat dirahasiakan, dan menjadi monopoli perguruan tinggi, dan oleh para pendeta
disamarkan ke dalam formula mistik biasa, di tangan Jabir bin Hayyan menjadi terbuka dan
disebarluaskan melalui penyelidikan, dan diorganisasikan dengan bersemangat.
Terobosan Jabir lainnya dalam bidang kimia adalah preparasi asam sendawa, hidroklorik,
asam sitrat dan asam tartar. Penekanan Jabir di bidang eksperimen sistematis ini dikenal tak
ada duanya di dunia. Inilah sebabnya, mengapa Jabir diberi kehormatan sebagai Bapak Ilmu
Kimia Modern oleh sejawatnya di seluruh dunia. Dalam tulisan Max Mayerhaff, bahkan
disebutkan, jika ingin mencari akar pengembangan ilmu kimia di daratan Eropa, maka carilah
langsung ke karyakarya Jabir Ibnu Hayyan.

Puaskah Jabir? Tidak! Ia terus mengembangkan keilmuannya sampai batas tak tertentu.
Dalam hal teori keseimbangan misalnya, diakui para ilmuwan modern sebagai terobosan baru
dalam prinsip dan praktik alkemi dari masa sebelumnya. Sangat spekulatif, di mana Jabir
berusaha mengkaji keseimbangan kimiawi yang ada di dalam suatu interaksi zat-zat
berdasarkan sistem numerologi (studi mengenai arti klenik dari sesuatu dan pengaruhnya atas
hidup manusia) yang diterapkannya dalam kaitan dengan alfabet 28 huruf Arab untuk
memperkirakan proporsi alamiah dari produk sebagai hasil dari reaktan yang bereaksi. Sistem
ini niscaya memiliki arti esoterik, karena kemudian telah menjadi pendahulu penulisan
jalannya reaksi kimia.
Jelas dengan ditemukannya proses pembuatan asam anorganik oleh Jabir telah memberikan
arti penting dalam sejarah kimia. Di antaranya adalah hasil penyulingan tawas, amonia
khlorida, potasium nitrat dan asam sulferik. Pelbagai jenis asam diproduksi pada kurun waktu
eksperimen kimia yang merupakan bahan material berharga untuk beberapa proses industrial.
Penguraian beberapa asam terdapat di dalam salah satu manuskripnya berjudul Sandaqal-
Hikmah (Rongga Dada Kearifan) .

Seluruh karya Jabir Ibnu Hayyan lebih dari 500 studi kimia, tetapi hanya beberapa yang
sampai pada zaman Renaissance. Korpus studi kimia Jabir mencakup penguraian metode dan
peralatan dari pelbagai pengoperasian kimiawi dan fisikawi yang diketahui pada zamannya.
Di antara bukunya yang terkenal adalah Al Hikmah Al Falsafiyah yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin berjudul SummaPerfecdonis.
Suatu pernyataan dari buku ini mengenai reaksi kimia adalah: Air raksa (merkuri) dan
belerang (sulfur) bersatu membentuk satu produk tunggal, tetapi adalah salah menganggap
bahwa produk ini sama sekali baru dan merkuri serta sulfur berubah keseluruhannya secara
lengkap. Yang benar adalah bahwa, keduanya mempertahankan karakteristik alaminya, dan
segala yang terjadi adalah sebagian dari kedua bahan itu berinteraksi dan bercampur,
sedemikian rupa sehingga tidak mungkin membedakannya secara seksama. Jika dihendaki
memisahkan bagianbagian terkecil dari dua kategori itu oleh instrumen khusus, maka akan
tampak bahwa tiap elemen (unsur) mempertahankan karakteristik teoretisnya. Hasilnya
adalah suatu kombinasi kimiawi antara unsur yang terdapat dalam keadaan keterkaitan
permanen tanpa perubahan karakteristik dari masing-masing unsur.
Ide-ide eksperimen Jabir itu sekarang lebih dikenal/dipakai sebagai dasar untuk
mengklasifikasikan unsur-unsur kimia, utamanya pada bahan metal, nonmetal dan penguraian
zat kimia. Dalam bidang ini, ia merumuskan tiga tipe berbeda dari zat kimia berdasarkan
unsur-unsurnya:

Air (spirits), yakni yang mempengaruhi penguapan pada proses pemanasan, seperti pada
bahan camphor, arsenik dan amonium klorida, Metal, seperti pada emas, perak, timah,
tembaga, besi, dan Bahan campuran, yang dapat dikonversi menjadi semacam bubuk.
Sampai abad pertengahan risalah-risalah Jabir di bidang ilmu kimia termasuk kitabnya yang
masyhur, yakni Kitab Al-Kimya dan Kitab Al Sabeen, telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin. Terjemahan Kitab Al Kimya bahkan telah diterbitkan oleh ilmuwan Inggris, Robert
Chester pada 1444, dengan judul The Book of the Composition of Alchemy. Sementara buku
kedua Kitab Al Sabeen, diterjemahkan oleh Gerard Cremona.

Berikutnya di tahun 1678, ilmuwan Inggris lainnya, Richard Russel, mengalihbahasakan


karya Jabir yang lain dengan judul Summa of Perfection. Berbeda dengan pengarang
sebelumnya, Richard-lah yang pertama kali menyebut Jabir dengan sebutan Geber, dan
memuji Jabir sebagai seorang pangeran Arab dan filsuf. Buku ini kemudian menjadi sangat
populer di Eropa selama beberapa abad lamanya. Dan telah pula memberi pengaruh pada
evolusi ilmu kimia modern.
Karya lainnya yang telah diterbitkan adalah; Kitab al Rahmah, Kitab al Tajmi, Al Zilaq al
Sharqi, Book of The Kingdom, Book of Eastern Mercury, dan Book of Balance (ketiga buku
terakhir diterjemahkan oleh Berthelot). Di dalamnya kita menemukan pandangan yang
sangat mendalam mengenai metode riset kimia, tulis George Sarton. Dengan prestasinya itu,
dunia ilmu pengetahuan modern pantas berterima kasih padanya.

6. Ibnu Ismail Al Jazari


Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern:

Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik


untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot.
Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia
begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin
(Donald Hill).
Kalimat di atas merupakan komentar Donald Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang
tertarik dengan sejarah teknologi, atas buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-
Jazari. Al Jazari merupakan seorang tokoh besar di bidang mekanik dan industri. Lahir dai Al
Jazira, yang terletak diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Sungai tigris
dan Efrat.Al-Jazari merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya. Nama lengkapnya
adalah Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari. Dia tinggal di Diyar Bakir, Turki,
selama abad kedua belas. Ibnu Ismail Ibnu Al-Razzaz al-Jazari mendapat julukan sebagai
Bapak Modern Engineering berkat temuan-temuannya yang banyak mempengaruhi
rancangan mesin-mesin modern saat ini, diantaranya combustion engine, crankshaft, suction
pump, programmable automation, dan banyak lagi.
Ia dipanggil Al-Jazari karena lahir di Al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Tigris
dan Efrat, Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir
dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik.
Donald Routledge dalam bukunya Studies in Medieval Islamic Technology, mengatakan
bahwa hingga zaman modern ini, tidak satupun dari suatu kebudayaan yang dapat
menandingi lengkapnya instruksi untuk merancang, memproduksi dan menyusun berbagai
mesin sebagaimana yang disusun oleh Al-Jazari. Pada 1206 ia merampungkan sebuah karya
dalam bentuk buku yang berkaitan dengan dunia teknik.Beliau mendokumentasikan lebih
dari 50 karya temuannya, lengkap dengan rincian gambar-gambarnya dalam buku, al-Jami
Bain al-Ilm Wal Aml al-Nafi Fi Sinat at al-Hiyal (The Book of Knowledge of Ingenious
Mechanical Devices). Bukunya ini berisi tentang teori dan praktik mekanik. Karyanya ini
sangat berbeda dengan karya ilmuwan lainnya, karena dengan piawainya Al-Jazari
membeberkan secara detail hal yang terkait dengan mekanika. Dan merupakan kontribusi
yang sangat berharga dalam sejarah teknik.
Keunggulan buku tersebut mengundang decak kagum dari ahli teknik asal Inggris, Donald
Hill (1974). Donald berkomentar bahwa dalam sejarah, begitu pentingnya karya Al-Jazari
tersebut. Pasalnya, kata dia, dalam buku Al-Jazari, terdapat instruksi untuk merancang,
merakit, dan membuat mesin.

Di tahun yang sama juga 1206, al-Jazari membuat jam gajah yang bekerja dengan tenaga air
dan berat benda untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval
tertentu akan memberikan suara simbal dan burung berkicau. Prinsip humanoid automation
inilah yang mengilhami pengembangan robot masa sekarang. Kini replika jam gajah tersebut
disusun kembali oleh London Science Museum, sebagai bentuk penghargaan atas karya
besarnya.
Pada acara World of Islam Festival yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang
yang berdecak kagum dengan hasil karya Al-Jazari. Pasalnya, Science Museum
merekonstruksi kerja gemilang Al-Jazari, yaitu jam air.
Ketertarikan Donald Hill terhadap karya Al-Jazari membuatnya terdorong untuk
menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974, atau enam abad dan enam puluh delapan tahun
setelah pengarangnya menyelesaikan karyanya.

Tulisan Al-Jazari juga dianggap unik karena memberikan gambaran yang begitu detail dan
jelas. Sebab ahli teknik lainnya lebih banyak mengetahui teori saja atau mereka
menyembunyikan pengetahuannya dari orang lain. Bahkan ia pun menggambarkan metode
rekonstruksi peralatan yang ia temukan.
Karyanya juga dianggap sebagai sebuah manuskrip terkenal di dunia, yang dianggap sebagai
teks penting untuk mempelajari sejarah teknologi. Isinya diilustrasikan dengan miniatur yang
menakjubkan. Hasil kerjanya ini kerap menarik perhatian bahkan dari dunia Barat.
Dengan karya gemilangnya, ilmuwan dan ahli teknik Muslim ini telah membawa masyarakat
Islam pada abad ke-12 pada kejayaan. Ia hidup dan bekerja di Mesopotamia selama 25 tahun.
Ia mengabdi di istana Artuqid, kala itu di bawah naungan Sultan Nasir al-Din Mahmoud.
Al-Jazari memberikan kontribusi yang pentng bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat.
Mesin pemompa air yang dipaparkan dalam bukunya, menjadi salah satu karya yang
inspiratif. Terutama bagi sarjana teknik dari belahan negari Barat.
Jika menilik sejarah, pasokan air untuk minum, keperluan rumah tangga, irigasi dan
kepentingan industri merupakan hal vital di negara-negara Muslim. Namun demikian, yang
sering menjadi masalah adalah terkait dengan alat yang efektif untuk memompa air dari
sumber airnya.
Masyarakat zaman dulu memang telah memanfaatkan sejumlah peralatan untuk mendapatkan
air. Yaitu, Shaduf maupun Saqiya. Shaduf dikenal pada masa kuno, baik di Mesir maupun
Assyria. Alat ini terdiri dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan balok
kayu horizontal.
Sementara Saqiya merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme sentralnya terdiri dari dua
gigi. Tenaga binatang yang digunakan adalah keledai maupun unta dan Saqiya terkenal pada
zaman Roma.
Para ilmuwan Muslim melakukan eksplorasi peralatan tersebut untuk mendapatkan hasil yang
lebih memuaskan. Al-Jazari merintis jalan ke sana dengan menguraikan mesin yang mampu
menghasilkan air dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan mesin yang pernah ada
sebelumnya.
Al-Jazari, kala itu, memikul tanggung jawab untuk merancang lima mesin pada abad ketiga
belas. Dua mesin pertamanya merupakan modifikasi terhadap Shaduf, mesin ketiganya
adalah pengembangan dari Saqiya di mana tenaga air menggantikan tenaga binatang.
Satu mesin yang sejenis dengan Saqiya diletakkan di Sungai Yazid di Damaskus dan
diperkirakan mampu memasok kebutuhan air di rumah sakit yang berada di dekat sungai
tersebut.
Mesin keempat adalah mesin yang menggunakan balok dan tenaga binatang. Balok
digerakkan secara naik turun oleh sebuah mekanisme yang melibatkan gigi gerigi dan sebuah
engkol.
Mesin itu diketahui merupakan mesin pertama kalinya yang menggunakan engkol sebagai
bagian dari sebuah mesin. Di Eropa hal ini baru terjadi pada abad 15. Dan hal itu dianggap
sebagai pencapaian yang luar biasa.
Pasalnya, engkol mesin merupakan peralatan mekanis yang penting setelah roda. Ia
menghasilkan gerakan berputar yang terus menerus. Pada masa sebelumnya memang telah
ditemukan engkol mesin, namun digerakkan dengan tangan. Tetapi, engkol yang terhubung
dengan sistem rod di sebuah mesin yang berputar ceritanya lain.
Penemuan engkol mesin sejenis itu oleh sejarawan teknologi dianggap sebagai peralatan
mekanik yang paling penting bagi orang-orang Eropa yang hidup pada awal abad kelima
belas. Bertrand Gille menyatakan bahwa sistem tersebut sebelumnya tak diketahui dan sangat
terbatas penggunaannya.
Pada 1206 engkol mesin yang terhubung dengan sistem rod sepenuhnya dikembangkan pada
mesin pemompa air yang dibuat Al-jazari. Ini dilakukan tiga abad sebelum Francesco di
Giorgio Martini melakukannya.
Sedangkan mesin kelima, adalah mesin pompa yang digerakkan oleh air yang merupakan
peralatan yang memperlihatkan kemajuan lebih radikal. Gerakan roda air yang ada dalam
mesin itu menggerakan piston yang saling berhubungan.
Kemudian, silinder piston tersebut terhubung dengan pipa penyedot. Dan pipa penyedot
selanjutnya menyedot air dari sumber air dan membagikannya ke sistem pasokan air. Pompa
ini merupakan contoh awal dari double-acting principle. Taqi al-Din kemudian
menjabarkannya kembali mesin kelima dalam bukunya pada abad keenam belas.

7. Abu Al Zahrawi / ALBUCASIS


Sang Penemu Gips Era Islam:
Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli bedah, maupun ilmuan yang berasal
dari Andalusia. Dia merupakan penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan
menggunakan gips sebagaimana yang dilakukan pada era modern ini. Sebagai seorang dokter
era kekalifahan, dia sangat berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang penting bagi era
modern ini.

Al Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al Zahra yaitu sebuah kota yang terletak di dekat
Kordoba di Andalusia yang sekarang dikenal dengan negara modern Spanyol di Eropa. Kota
Al Zahra sendiri dibangun pada tahun 936 Masehi oleh Khalifah Abd Al rahman Al Nasir III
yang berkuasa antara tahun 912 hingga 961 Masehi. Ayah Al Zahrawi merupakan seorang
penguasa kedelapan dari Bani Umayyah di Andalusia yang bernama Abbas. Menurut catatan
sejarah keluarga ayah Al Zahrawi aslinya dari Madinah yang pindah ke Andalusia.

Al Zahrawi selain termasyhur sebagai dokter yang hebat juga termasyhur karena sebagai
seorang Muslim yang taat. Dalam buku Historigrafi Islam Kontemporer, seorang penulis dari
perpustakaan Viliyuddin Istanbul Turki menyatakan Al Zahrawi hidup bagaikan seorang sufi.
Kebanyakan dia melakukan pengobatan kepada para pasiennya secara cuma-cuma. Dia sering
kali tidak meminta bayaran kepada para pasiennya. Sebab dia menganggap melakukan
pengobatan kepada para pasiennya merupakan bagian dari amal atau sedekah. Dia merupakan
orang yang begitu pemurah serta baik budi pekertinya.

Selain membuka praktek pribadi, Al Zahrawi juga bekerja sebagai dokter pribadi Khalifah Al
Hakam II yang memerintah Kordoba di Andalusia yang merupakan putra dari Kalifah
Abdurrahman III (An-Nasir). Khalifah Al Hakam II sendiri berkuasa dari tahun 961 sampai
tahun 976. Dia melakukan perjanjian damai dengan kerajaan Kristen di Iberia utara dan
menggunakan kondisi yang stabil untuk mengembangkan agrikultur melalui pembangunan
irigasi. Selain itu dia juga meningkatkan perkembangan ekonomi dengan memperluas jalan
dan pembangunan pasar.

Kehebatan Al Zahrawi sebagai seorang dokter tak dapat diragukan lagi. Salah satu
sumbangan pemikiran Al Zahrawi yang begitu besar bagi kemajuan perkembangan ilmu
kedokteran modern adalah penggunaan gips bagi penderita patah tulang maupun geser tulang
agar tulang yang patah bisa tersambung kembali. Sedangkan tulang yang geser bisa kembali
ke tempatnya semula. Tulang yang patah tersebut digips atau dibalut semacam semen. Dalam
sebuah risalahnya, dia menuliskan, jika terdapat tulang yang bergeser maka tulang tersebut
harus ditarik supaya kembali tempatnya semula. Sedangkan untuk kasus masalah tulang yang
lebih gawat, seperti patah maka harus digips.

Untuk menarik tulang lengan yang bergeser, Al Zahrawi menganjurkan seorang dokter
meminta bantuan dari dua orang asisten. Kedua asisten tersebut bertugas memegangi pasien
dari tarikan. Kemudian lengan harus diputar ke segala arah setelah lengan yang koyak dibalut
dengan balutan kain panjang atau pembalut yang lebih besar. Sebelum dokter memutar tulang
sendi sang pasian, dokter tersebut harus mengoleskan salep berminyak ke tangannya. Hal ini
juga harus dilakukan oleh para asisten yang ikut membantunya dalam proses penarikan.
Setelah itu dokter menggerakan tulang sendi pasien dan mendorong tulang tersebut hingga
tulang tersebut kembali ke tempatnya semula.

Setelah tulang lengan yang bergeser tersebut kembali ke tempat semula, dokter harus
melekatkan gips pada bagian tubuh yang tulangnya tadi sudah dikembalikan. Gips tersebut
mengandung obat penahan darah dan memiliki kemampuan menyerap. Kemudian gips
tersebut diolesi dengan putih telur dan dibalut dengan perban secara ketat. Setelah itu, dengan
menggunakan perban yang diikatkan ke lengan, lengan pasien digantungkan ke leher selama
beberapa hari. Sebab jika lengan tidak digantungkan, maka lengan terasa sakit karena masih
lemah kondisinya.

Sesudah kondisi lengan semakin kuat dan membaik, maka gantungan lengan ke leher
dilepaskan. Jika tulang yang bergeser itu sudah benar-benar kembali dalam posisi semula
dengan baik dan sudah tidak terasa begitu sakit lagi maka buka semua balutan termasuk gips
yang membalut tangan pasien. Tetapi jika tulang yang bergeser tersebut belum sepenuhnya
pulih atau kembali ke tempat semula secara tepat, maka perban maupun gips yang membalut
lengan pasien harus dibuka. Lalu lengan pasien dibalut lagi dengan gips dan perban yang
baru setelah itu dibiarkan selama beberapa hari hingga lengan pasien benar-benar sembuh
total.

Salah satu karya fenomenal Al Zahrawi merupakan Kitab Al-Tasrif. Kitab tersebut berisi
penyiapan aneka obat-obatan yang diperlukan untuk penyembuhan setelah dilakukannya
proses operasi. Dalam penyiapan obat-obatan itu, dia mengenalkan tehnik sublimasi. Kitab Al
Tasrif sendiri begitu populer dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa oleh para
penulis. Terjemahan Kitab Al Tasrif pernah diterbitkan pada tahun 1519 dengan judul Liber
Theoricae nec non Practicae Alsaharavii. Salah satu risalah buku tersebut juga diterjemahkan
dalam bahasa Ibrani dan Latin oleh Simone di Genova dan Abraham Indaeus pada abad ke-
13. Salinan Kitab Al Tasrif juga juga diterbitkan di Venice pada tahun 1471 dengan judul
Liber Servitoris. Risalah lain dalam Kitab Al Tasrif juga diterjemahkan dalam bahasa Latin
oleh Gerardo van Cremona di Toledo pada abad ke-12 dengan judul Liber Alsaharavi di
Cirurgia. Dengan demikian kitab karya Al Zahrawi semakin termasyhur di seluruh Eropa. Hal
ini menunjukkan betapa pentingnya karya Al Zahrawi tersebut bagi dunia. Kitabnya yang
mengandung sejumlah diagram dan ilustrasi alat bedah yang digunakan Al Zahrawi ini
menjadi buku wajib mahasiswa kedokteran di berbagai kampus-kampus.

Al Zahrawi menjadi pakar kedokteran yang termasyhur pada zamannya. Bahkan hingga lima
abad setelah dia meninggal, bukunya tetap menjadi buku wajib bagi para dokter di berbagai
belahan dunia. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya masuk dalam kurikulum
jurusan kedokteran di seluruh Eropa.

8. Ibnu Haitham/AL HAZEN


Ilmuwan Optik dari Basrah:
Nama lengkapnya Abu Al Muhammad
al-Hassan ibnu al-Haitham. Dunia Barat mengenalnya dengan nama Alhazen. Ia lahir di
Basrah tahun 965 M. Di kota kelahirannya itu ia sempat menjadi pegawai pemerintahan.
Tetapi segera keluar karena tidak suka dengan kehidupan birokrat.

Sejak itu, mulailah perantauannya untuk belajar ilmu pengetahuan. Kota pertama yang dituju
adalah Ahwaz kemudian Baghdad. Kecintaannya kepada ilmu pengetahuan membawanya
berhijrah ke Mesir. Untuk membiayai hidupnya, ia menyalin buku-buku tentang matematika
dan ilmu falak.

Belajar yang dilakukan secara otodidak membuatnya mahir dalam bidang ilmu pengetahuan,
ilmu falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Tulisannya mengenai mata telah
menjadi salah satu rujukan penting dalam bidang penelitian sains di Barat. Kajiannya
mengenai pengobatan mata menjadi dasar pengobatan mata modern.

Ibnu Haitham juga turut melakukan percobaan terhadap kaca yang dibakar dan dari situ
tercetuslah teori lensa pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para saintis di Itali untuk
menghasilkan kaca pembesar pertama di dunia. Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham
telah menemukan prinsip isi padu udara sebelum seorang ilmuwan bernama Tricella
mengetahui hal tersebut 500 tahun kemudian.

Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris, salah satunya adalah Light dan On Twilight Phenomena. Kajiannya banyak
membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-
bayang dan gerhana.
Ibnu Haitham membuktikan dirinya begitu bergairah mencari dan mendalami ilmu
pengetahuan pada usia mudanya. Banyak buku yang dihasilkannya dan masih menjadi
rujukan hingga saat ini. Di antara buku-bukunya itu adalah AlJami fi Usul alHisab yang
mengandung teori-teori ilmu matemetika dan matematika penganalisaan; Kitab al-Tahlil wa
alTarkib mengenai ilmu geometri; Kitab Tahlil aimasail al Adadiyah tentang aljabar;
Maqalah fi Istikhraj Simat alQiblah yang mengupas tentang arah kiblat; Maqalah fima Tadu
llaih mengenai penggunaan geometri dalam urusan hukum syarak; dan Risalah fi Sinaat al-
Syir mengenai teknik penulisan puisi.

Meski menjadi orang terkenal di zamannya, namun Ibnu Haitham tetap hidup dalam
kesederhanaan. Ia dikenal sebagai orang yang miskin materi tapi kaya ilmu pengetahuan.

9. Al-Jahiz

Al-Jahiz lahir di Basra, Irak pada 781 M. Abu Uthman Amr ibn Bahr al-Kinani al-Fuqaimi
al-Basri, nama aslinya. Ahli zoologi terkemuka dari Basra, Irak ini merupakan ilmuwan
Muslim pertama yang mencetuskan teori evolusi. Pengaruhnya begitu luas di kalangan ahli
zoologi Muslim dan Barat. Jhon William Draper, ahli biologi Barat yang sezaman dengan
Charles Darwin pernah berujar, Teori evolusi yang dikembangkan umat Islam lebih jauh
dari yang seharusnya kita lakukan. Para ahli biologi Muslim sampai meneliti berbagai hal
tentang anorganik serta mineral. Al-Jahiz lah ahli biologi Muslim yang pertama kali
mengembangkan sebuah teori evolusi .
Ilmuwan dari abad ke-9 M itu mengungkapkan dampak lingkungan terhadap kemungkinan
seekor binatang untuk tetap bertahan hidup. Sejarah peradaban Islam mencatat, Al-Jahiz
sebagai ahli biologi pertama yang mengungkapkan teori berjuang untuk tetap hidup (struggle
for existence). Untuk dapat bertahan hidup, papar dia, makhluk hidup harus berjuang, seperti
yang pernah dialaminya semasa hidup. Beliau dilahirkan dan dibesarkan di keluarga miskin.
Meskipun harus berjuang membantu perekonomian keluarga yang morat-marit dengan
menjual ikan, ia tidak putus sekolah dan rajin berdiskusi di masjid tentang sains. Beliau
bersekolah hingga usia 25 tahun. Di sekolah, Al-Jahiz mempelajari banyak hal, seperti puisi
Arab, filsafat Arab, sejarah Arab dan Persia sebelum Islam, serta Al-Quran dan hadist.
Al-Jahiz juga merupakan penganut awal determinisme lingkungan. Menurutnya, lingkungan
dapat menentukan karakteristik fisik penghuni sebuah komunitas tertentu. Asal muasal
beragamnya warna kulit manusia terjadi akibat hasil dari lingkungan tempat mereka tinggal.
Berkat teori-teori yang begitu cemerlang, Al-Jahiz pun dikenal sebagai ahli biologi terbesar
yang pernah lahir di dunia Islam. Ilmuwan yang amat tersohor di kota Basra, Irak itu berhasil
menuliskan kitab Ritab Al-Haywan (Buku tentang Binatang). Dalam kitab itu dia menulis
tentang kuman, teori evolusi, adaptasi, dan psikologi binatang. Al-Jahiz pun tercatat sebagai
ahli biologi pertama yang mencatat perubahan hidup burung melalui migrasi. Tak cuma itu,
pada abad ke-9 M. Al-Jahiz sudah mampu menjelaskan metode memperoleh ammonia dari
kotoran binatang melalui penyulingan. Sosok dan pemikiran Al-Jahiz pun begitu berpengaruh
terhadap ilmuwan Persia, Al-Qazwini, dan ilmuwan Mesir, Al-Damiri. Karirnya sebagai
penulis ia awali dengan menulis artikel. Ketika itu Al-Jahiz masih di Basra. Sejak itu, ia terus
menulis hingga menulis dua ratus buku semasa hidupnya.

Pada abad ke-11, Khatib al-Baghdadi menuduh Al-Jahiz memplagiat sebagian pekerjaannya
dari Kitab al-Hayawan of Aristotle. Selain al-Hayawan, beliau juga menulis kitab al-Bukhala
(Book of Misers or Avarice & the Avaricious), Kitab al-Bayan wa al-Tabyin (The Book of
eloquence and demonstration), Kitab Moufakharat al Jawari wal Ghilman (The book of
dithyramb of concubines and ephebes), dan Risalat mufakharat al-sudan ala al-bidan
(Superiority Of The Blacks To The Whites).
Suatu ketika, pada tahun 816 M ia pindah ke Baghdad. Al-Jahiz meninggal setelah lima puluh
tahun menetap di Baghdad pada tahun 869, ketika ia berusia 93 tahun.

10. Ar-Razi / RAZHES


Abu Bakar Muhammad bin Zakaria
ar-Razi (Persia:?????? ??????) atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah
seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada
tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925.

Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam
bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke
Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga
memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan
serbabisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam.

Biografi

Ar-Razi lahir pada tanggal 28 Agustus 865 Hijirah dan meninggal pada tanggal 9 Oktober
925 Hijriah. Nama Razi-nya berasal dari nama kota Rayy. Kota tersebut terletak di lembah
selatan jajaran Dataran Tinggi Alborz yang berada di dekat Teheran, Iran. Di kota ini juga,
Ibnu Sina menyelesaikan hampir seluruh karyanya.

Saat masih kecil, ar-Razi tertarik untuk menjadi penyanyi atau musisi tapi dia kemudian lebih
tertarik pada bidang alkemi. Pada umurnya yang ke-30, ar-Razi memutuskan untuk berhenti
menekuni bidang alkemi dikarenakan berbagai eksperimen yang menyebabkan matanya
menjadi cacat. Kemudian dia mencari dokter yang bisa menyembuhkan matanya, dan dari
sinilah ar-Razi mulai mempelajari ilmu kedokteran.

Dia belajar ilmu kedokteran dari Ali ibnu Sahal at-Tabari, seorang dokter dan filsuf yang
lahir di Merv. Dahulu, gurunya merupakan seorang Yahudi yang kemudian berpindah agama
menjadi Islam setelah mengambil sumpah untuk menjadi pegawai kerajaan dibawah
kekuasaan khalifah Abbasiyah, al-Mutashim.

Razi kembali ke kampung halamannya dan terkenal sebagai seorang dokter disana. Kemudian
dia menjadi kepala Rumah Sakit di Rayy pada masa kekuasaan Mansur ibnu Ishaq, penguasa
Samania. Ar-Razi juga menulis at-Tibb al-Mansur yang khusus dipersembahkan untuk
Mansur ibnu Ishaq. Beberapa tahun kemudian, ar-Razi pindah ke Baghdad pada masa
kekuasaan al-Muktafi dan menjadi kepala sebuah rumah sakit di Baghdad.

Setelah kematian Khalifan al-Muktafi pada tahun 907 Masehi, ar-Razi memutuskan untuk
kembali ke kota kelahirannya di Rayy, dimana dia mengumpulkan murid-muridnya. Dalam
buku Ibnu Nadim yang berjudul Fihrist, ar-Razi diberikan gelar Syaikh karena dia memiliki
banyak murid. Selain itu, ar-Razi dikenal sebagai dokter yang baik dan tidak membebani
biaya pada pasiennya saat berobat kepadanya.

Kontribusi

Bidang Kedokteran= Cacar dan campak

Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi merupakan orang pertama
yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar:

Cacar terjadi ketika darah mendidih dan terinfeksi, dimana kemudian hal ini akan
mengakibatkan keluarnya uap. Kemudian darah muda (yang kelihatan seperti ekstrak basah
di kulit) berubah menjadi darah yang makin banyak dan warnanya seperti anggur yang
matang. Pada tahap ini, cacar diperlihatkan dalam bentuk gelembung pada wine. Penyakit
ini dapat terjadi tidak hanya pada masa kanak-kanak, tapi juga masa dewasa. Cara terbaik
untuk menghindari penyakit ini adalah mencegah kontak dengan penyakit ini, karena
kemungkinan wabah cacar bisa menjadi epidemi.

Diagnosa ini kemudian dipuji oleh Ensiklopedia Britanika (1911) yang menulis: Pernyataan
pertama yang paling akurat dan tepercaya tentang adanya wabah ditemukan pada karya
dokter Persia pada abad ke-9 yaitu Rhazes, dimana dia menjelaskan gejalanya secara jelas,
patologi penyakit yang dijelaskan dengan perumpamaan fermentasi anggur dan cara
mencegah wabah tersebut.

Buku ar-Razi yaitu Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak) adalah buku pertama yang
membahas tentang cacar dan campak sebagai dua wabah yang berbeda. Buku ini kemudian
diterjemahkan belasan kali ke dalam Latin dan bahasa Eropa lainnya. Cara penjelasan yang
tidak dogmatis dan kepatuhan pada prinsip Hippokrates dalam pengamatan klinis
memperlihatkan cara berpikir ar-Razi dalam buku ini.

Berikut ini adalah penjelasan lanjutan ar-Razi: Kemunculan cacar ditandai oleh demam yang
berkelanjutan, rasa sakit pada punggung, gatal pada hidung dan mimpi yang buruk ketika
tidur. Penyakit menjadi semakin parah ketika semua gejala tersebut bergabung dan gatal
terasa di semua bagian tubuh. Bintik-bintik di muka mulai bermunculan dan terjadi
perubahan warna merah pada muka dan kantung mata. Salah satu gejala lainnya adalah
perasaan berat pada seluruh tubuh dan sakit pada tenggorokan.

Alergi dan demam

Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit alergi asma, dan
ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia
menjelaskan timbulnya penyakit rhintis setelah mencium bunga mawar pada musim panas.
Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh
untuk melindungi diri.

Farmasi

Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula
dan mortar. Ar-razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.

Etika kedokteran

Ar-Razi juga mengemukakan pendapatnya dalam bidang etika kedokteran. Salah satunya
adalah ketika dia mengritik dokter jalanan palsu dan tukang obat yang berkeliling di kota dan
desa untuk menjual ramuan. Pada saat yang sama dia juga menyatakan bahwa dokter tidak
mungkin mengetahui jawaban atas segala penyakit dan tidak mungkin bisa menyembuhkan
semua penyakit, yang secara manusiawi sangatlah tidak mungkin. Tapi untuk meningkatkan
mutu seorang dokter, ar-Razi menyarankan para dokter untuk tetap belajar dan terus mencari
informasi baru. Dia juga membuat perbedaan antara penyakit yang bisa disembuhkan dan
yang tidak bisa disembuhkan. Ar-Razi kemudian menyatakan bahwa seorang dokter tidak
bisa disalahkan karena tidak bisa menyembuhkan penyakit kanker dan kusta yang sangat
berat. Sebagai tambahan, ar-Razi menyatakan bahwa dia merasa kasihan pada dokter yang
bekerja di kerajaan, karena biasanya anggota kerajaan suka tidak mematuhi perintah sang
dokter.

Ar-Razi juga mengatakan bahwa tujuan menjadi dokter adalah untuk berbuat baik, bahkan
sekalipun kepada musuh dan juga bermanfaat untuk masyarakat sekitar.

Buku-buku Ar-Razi pada bidang kedokteran

Berikut ini adalah karya ar-Razi pada bidang kedokteran yang dituliskan dalam buku:
* Hidup yang Luhur (Arab: ??????).
* Petunjuk kedokteran untuk masyarakat umum (Arab:?? ?? ????? ??????)
* Keraguan pada Galen
* Penyakit pada anak

sumber :http://haxims.blogspot.com/2011/05/inilah-10-ilmuwan-islam-paling-berjasa.html
aftar Nama-Nama Ilmuwan Muslim Dunia Dari Tahun 800 Sampai 1600,
Penemu Penemu Islam Dalam Berbagai Bidang Ilmu Pengetahuan Untuk
Menukir Sejarah Pada Masa Keemasan Islam
Posted: 17 Mei 2012 in Kisah & Sejarah Islam
Kaitkata:800 Sampai 1600, Bidang, carli fiorina, Daftar Nama-Nama, Dunia, Ilmu Pengetahuan, Ilmuwan Islam,
Ilmuwan Muslim, Islam, Masa Keemasan, Penemu - Penemu Islam, peradaban islam, Sejarah, Sejarah Islam,
Tahun

12

Ilmuwan-Islam

Dengan menukir ke masa keemasan islam pada masa yang silam, sejenak tentu kita bangga
mengetahui bahwa segala macam ilmu yang ada pada kita saat sekarang ini adalah berkat
jasa-jasa ilmuwan muslim dunia yang sudah hampir seribu tahun yang lalu, ketika umat
muslim adalah pembawa obor pengetahuan pada zaman kegelapan. Mereka menciptakan
peradaban Islam, didorong oleh penelitian dan penemuan ilmiah, yang membuat bagian dunia
lainnya iri selama berabad-abad.

Dalam kata-kata Carli Fiorina, seorang CEO Hewlett Packard yang visioner dan berbakat
tinggi, Adalah para arsitek yang mendesign bangunan-bangunan yang mampu melawan
gravitasi. Adalah para matematikawan yang menciptakan aljabar dan algoritma yang
dengannya komputer dan enkripsi data dapat tercipta. Adalah para dokter yang memeriksa
tubuh manusia, dan menemukan obat baru untuk penyakit. Adalah para astronom yang
melihat ke langit, memberi nama bintang-bintang, dan membuka jalan bagi perjalanan dan
eksplorasi antariksa. Adalah para sastrawan yang menciptakan ribuan kisah; kisah-kisah
perjuangan, percintaan dan keajaiban. Ketika negeri lain takut akan gagasan-gagasan,
peradaban ini berkembang pesat dengannya dan membuat mereka penuh energi. Ketika ilmu
pengetahuan terancam dihapus akibat penyensoran oleh peradaban sebelumnya, peradaban ini
menjaga ilmu pengetahuan tetap hidup, dan menyebarkannya kepada peradaban lain. Tatkala
peradaban barat modern sedang berbagi pengetahuan ini, peradaban yang sedang saya
bicarakan ini adalah dunia Islam bermula pada tahun 800 hingga 1600, yang termasuk di
dalamnya Dinasti Ottoman dan kota Baghdad, Damaskus dan Kairo, dan penguasa agung
seperti Sulaiman yang Bijak. Walaupun kita sering kali tidak menyadari hutang budi kita
kepada peradaban ini, sumbangsihnya merupakan bagian dasar dari kebudayaan kita.
Teknologi industri tidak akan pernah hadir tanpa kontribusi para matematikawan arab.

Sebenarnya, sangatlah sulit untuk mencari bidang ilmu pengetahuan yang tidak berhutang
budi kepada para pionir ini. Di bawah ini adalah daftar singkat, tanpa bermaksud
menyatakannya sebagai yang terlengkap, para ilmuwan muslim dari abad 8 hingga abad 14.

701 (Meninggal) * Khalid Ibn Yazeed * Ilmuwan kimia


721-803 * Jabir Ibn Haiyan * Ilmuwan kimia (Seorang ilmuwan kimia muslim populer)
740 * Al-Asmai * Ahli ilmu hewan, ahli tumbuh-tumbuhan, ahli pertanian
780 * Al-Khwarizmi (Algorizm) * Matematika (Aljabar, Kalkulus), Astronomi

Kitab al-Hayawan. Sebuah kitab berisi ensklopedia berbagai jenis binatang karya ahli ilmu
hewan muslim al-Jahiz. Pada kitab ini al-Jahiz memaparkan berbagai macam teori, salah
satunya mengenai interaksi antara hewan dengan lingkungannya.

776-868 * Amr Ibn Bahr al-Jahiz * Ahli ilmu hewan


787 * Al Balkhi, Jafar Ibn Muhammad (Albumasar) * Astronomi
796 (Meninggal) * Al-Fazari, Ibrahim Ibn Habib * Astronomi
800 * Ibn Ishaq Al-Kindi (Alkindus) * Kedokteran, Filsafat, Fisika, Optik
815 * Al-Dinawari, Abu Hanifa Ahmed Ibn Dawud * Matematika, Sastra
816 * Al Balkhi * Ilmu Bumi (Geography)
836 * Thabit Ibn Qurrah (Thebit) * Astronomi, Mekanik, Geometri, Anatomi
838-870 * Ali Ibn Rabban Al-Tabari * Kedokteran, Matematika
852 * Al Battani Abu Abdillah * Matematika, Astronomi, Insinyur
857 * Ibn Masawaih Youhanna * Kedokteran
858-929 * Abu Abdullah Al Battani (Albategnius) * Astronomi, Matematika
860 * Al-Farghani, Abu al-Abbas (Al-Fraganus) * Astronomy, Tehnik Sipil
864-930 * Al-Razi (Rhazes) * Kedokteran, Ilmu Kedokteran Mata, Ilmu Kimia
973 (Meninggal) * Al-Kindi * Fisika, Optik, Ilmu Logam, Ilmu Kelautan, Filsafat
888 (Meninggal) * Abbas Ibn Firnas * Mekanika, Ilmu Planet, Kristal Semu
900 (Meninggal) * Abu Hamed Al-Ustrulabi * Astronomi
903-986 * Al-Sufi (Azophi) * Astronomi
908 * Thabit Ibn Qurrah * Kedokteran, Insinyur
912 (Meninggal) * Al-Tamimi Muhammad Ibn Amyal (Attmimi) * Ilmu Kimia
923 (Meninggal) * Al-Nirizi, AlFadl Ibn Ahmed (Altibrizi) * Matematika, Astronomi
930 * Ibn Miskawayh, Ahmed Abu Ali * Kedokteran, Ilmu Kimia
932 * Ahmed Al-Tabari * Kedokteran
934 * Al-Istakhr II * Ilmu Bumi (Peta Bumi)
936-1013 * Abu Al-Qosim Al-Zahravi (Albucasis) * Ilmu Bedah, Kedokteran
940-997 * Abu Wafa Muhammad Al-Buzjani * Matematika, Astronomi, Geometri
943 * Ibn Hawqal * Ilmu Bumi (Peta Dunia)
950 * Al Majrettti Abu al-Qosim * Astronomi, Ilmu Kimia, Matematika
958 (Meninggal) * Abul Hasan Ali al-Masudi * Ilmu Bumi, Sejarah
960 (Meninggal) * Ibn Wahshiyh, Abu Bakar * Ilmu Kimia, Ilmu Tumbuh-tumbuhan
965-1040 * Ibn Al-Haitham (Alhazen) * Fisika, Optik, Matematika
973-1048 * Abu Rayhan Al-Biruni * Astronomy, Matematika, Sejarah, Sastra
976 * Ibn Abil Ashath * Kedokteran
980-1037 * Ibn Sina (Avicenna) * Kedokteran, Filsafat, Matematika, Astronomi
983 * Ikhwan A-Safa (Assafa) * (Kelompok Ilmuwan Muslim)
1001 * Ibn Wardi * Ilmu Bumi (Peta Dunia)
1008 (Meninggal) * Ibn Yunus * Astronomy, Matematika.
1019 * Al-Hasib Alkarji * Matematika
1029-1087 * Al-Zarqali (Arzachel) * Matematika, Astronomi, Syair
1044 * Omar Al-Khayyam * Matematika, Astronomi, Penyair
1060 (Meninggal) * Ali Ibn Ridwan Abu Hassan Ali * Kedokteran
1077 * Ibn Abi Sadia Abul Qasim * Kedokteran
1090-1161 Ibn Zuhr (Avenzoar) * Ilmu Bedah, Kedokteran
1095 Ibn Bajah, Mohammed Ibn Yahya (Avenpace) * Astronomi, Kedokteran
1097 Ibn Al-Baitar Diauddin (Bitar) * Ilmu Tumbuh-Tumbuhan, Ilmu Kedokteran

1099 Al-Idrisi (Dreses) * Ilmu Bumi (Geography), Ahli Ilmu Hewan, Peta Dunia (Peta
Pertama)
1110-1185 Ibn Tufayl, Abubacer Al-Qaysi * Filosofi, Kedokteran
1120 (Meninggal) Al-Tuhra-ee, Al-Husain Ibn Ali *Ahli Kimia, Penyair
1128 Ibn Rushd (Averroes) * Filosofi, Kedokteran, Astronomi
1135 Ibn Maymun, Musa (Maimonides) * Kedokteran, Filosofi
1136 1206 Al-Razaz Al-Jazari * Astronomi, Seni, Insinyur mekanik
1140 Al-Badee Al-Ustralabi * Astronomi, Matematika
1155 (Meningal) Abdel-al Rahman al Khazin *Astronomi
1162 Al Baghdadi, Abdel-Lateef Muwaffaq * Kedokteran, Ahli Bumi (Geography)
1165 Ibn A-Rumiyyah AbulAbbas (Annabati) * Ahli Tumbuh-tumbuhan
1173 Rasheed Al-Deen Al-Suri * Ahli Tumbuh-tumbuhan
1180 Al-Samawal * Matematika
1184 Al-Tifashi, Shihabud-Deen (Attifashi) *Ahli Logam, Ahli Batu-batuan
1201-1274 Nasir Al-Din Al-Tusi * Astronomi, Non-Euclidean Geometri

1203 Ibn Abi-Usaibiah, Muwaffaq Al-Din * Kedokteran


1204 (Meninggal) Al-Bitruji (Alpetragius) * Astronomi
1213-1288 Ibn Al-Nafis Damishqui * Astronomi
1236 Kutb Aldeen Al-Shirazi * Astronomi, Ilmu Bumi (Geography)
1248 (Meninggal) * Ibn Al-Baitar * Farmasi, Ahli Tumbuh-tumbuhan (Botany)
1258 Ibn Al-Banna (Al Murrakishi), Azdi * Kedokteran, Matematika
1262 Abu al-Fath Abd al-Rahman al-Khazini * Fisika, Astronomi
1273-1331 Al-Fida (Abdulfeda) * Astronomi, Ilmu Bumi (Geography)
1360 Ibn Al-Shater Al Dimashqi * Astronomi, Matematika
1320 (Meninggal) Al Farisi Kamalud-deen Abul-Hassan *Astronomy, Fisika
1341 (Meninggal) Al Jildaki, Muhammad Ibn Aidamer * Ilmu Kimia
1351 Ibn Al-Majdi, Abu Abbas Ibn Tanbugha * Matematika, Astronomi
1359 Ibn Al-Magdi, Shihab Udden Ibn Tanbugha * Matematika, Astronomi

Dengan deretan sarjana muslim seperti itu, tidaklah sulit untuk menyetujui apa yang
dikatakan George Sarton, Tugas utama kemanusian telah dicapai oleh para muslim. Filosof
terbaik, Al-Farabi adalah seorang muslim. Matematikawan terbaik Abul Kamil dan Ibn Sina
adalah muslim. Ahli geography (Ilmu Bumi) dan ensklopedia terbaik Al-Masudi adalah
seorang muslim dan Al-Tabari ahli sejarah terbaik juga seorang muslim.
Sejarah sebelum Islam dipenuhi dengan perkiraan-perkiraan, desas-desus dan mitos-mitos.
Adalah seorang ahli sejarah muslim yang pertama kali memperkenalkan metode sanad dan
matan yang melacak keaslian dan keutuhan sebuah informasi langsung dari saksi mata.
Menurut seorang ahli sejarah Bucla Metode ini belumlah dipraktekkan oleh Eropa sebelum
tahun 1597. Metode lainnya: adalah penelitian sejarah bersumber dari ahli sejarah
terkemuka Ibn Khaldun. Pengarang dari Kashfuz Zunun memberikan daftar 1300 buku-buku
sejarah yang ditulis dalam bahasa Arab pada masa beberapa abad sejak munculnya Islam.

Sekarang lihatlah dunia kaum muslim. Kapankah anda terakhir kali mendengar seorang
muslim memenangkan hadiah Nobel dalam bidang ilmu pengetahuan dan kedokteran?
Bagaimana dengan publikasi ilmiah? Sayangnya, anda tidak akan menemukan banyak nama
kaum Muslim dalam bidang ilmu pengetahuan dan makalah-makalah ilmiah. Apa yang
kurang? Alasan apa yang kita miliki?

Sebuah publikasi yang baru saja diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
menanggapi pembangunan di wilayah Arab mengemukakan bahwa dunia Arab yang terdiri
dari 22 negara menerjemahkan 330 buku per tahun. Angka itu sangat menyedihkan, hanya
seperlima dari jumlah buku-buku yang diterjemahkan oleh sebuah negara kecil Yunani dalam
setahunnya! (Spanyol menerjemahkan rata-rata 100,000 buku setiap tahunnya). Mengapa ada
alergi atau keengganan untuk menerjemahkan ilmu yang asal-muasalnya berasal dari nenek
moyang kita sendiri untuk mendapatkan kembali warisan terdahulu dengan menganalisa,
mengumpulkan, menyempurnakan dan menyalurkan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi umat
manusia.

http://tausyah.wordpress.com
Di bidang fisika, para ilmuwan Muslim telah memberikan kontribusi luar biasa
untuk kehidupan umat manusia. Karya-karya mereka, khususnya fisikawan Muslim
di zaman keemasan (golden ages) Islam, banyak memberi inspirasi dan mewarnai
karya para ilmuwan Barat. Berikut akan dijelaskan secara singkat tentang ilmuwan
Islam penyumbang penting perkembangan ilmu pengetahuan dibidang. Diantaranya
:
1. Al-Kindi

Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi
semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan nama-nama
orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah orang
tersebut muslim atau bukan. Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun barat
mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka adalah orang Islam,
karena karya orisinil mereka dapat diketahui dalam bentuk tulisan ilmiah mereka
sendiri. Ilmuwan Muslim pertama yang mencurahkan pikirannya untuk mengkaji
ilmu optik adalah Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi (801 M 873 M). Hasil
kerja kerasnya mampu menghasilkan pemahaman baru tentang refleksi cahaya serta
prinsip-prinsip persepsi visual. Buah pikir Al-Kindi tentang optik terekam dalam
kitab berjudul De Radiis Stellarum. Buku yang ditulisnya itu sangat berpengaruh
bagi sarjana Barat seperti Robert Grosseteste dan Roger Bacon.
Teori-teori yang dicetuskan Al-Kindi tentang ilmu optik telah menjadi hukum-
hukum perspektif di era Renaisans Eropa. Secara lugas, Al-Kindi menolak konsep
tentang penglihatan yang dilontarkan Aristoteles. Dalam pandangan ilmuwan
Yunani itu, penglihatan merupakan bentuk yang diterima mata dari obyek yang
sedang dilihat. Namun, menurut Al-Kindi penglihatan justru ditimbulkan daya
pencahayaan yang berjalan dari mata ke obyek dalam bentuk kerucut radiasi yang
padat.

2. Al-Biruni

Bernama lengkap Abu Raihan Muhammad ibn Ahmad Al Biruni, ilmuwan besar ini
dilahirkan pada 362 H (15 September 973 13 Desember 1048), di desa Khath yang
merupakan ibukota kerajaan Khawarizm, Turkmenistan (kini kota Kiva, wilayah
Uzbekistan). Ia lebih dikenal dengan nama Al Biruni. Nama Al Biruni sendiri
berarti asing, yang dinisbahkan kepada wilayah tempat tanah kelahirannya, yakni
Turkmenistan. Kala itu, wilayah ini memang dikhususkan menjadi pemukiman bagi
orang-orang asing.
Dalam bukunya, Al-Jamahir, Al-Biruni juga menegaskan, penglihatan
menghubungkan apa yang kita lihat dengan tanda-tanda kebijaksanaan Allah dalam
ciptaan-Nya. Dari penciptaan alam tersebut kita menyimpulkan eksistensi Allah.
Prinsip ini dipegang teguh dalam setiap penyelidikannya. Ia tetap kritis dan tidak
memutlakkan metodologi dan hasil penelitiannya.
Prestasi paling menonjol di bidang fisika ilmuwan Muslim yang pertama kali
memperkenalkan permainan catur ke negeri-negeri Islam ini adalah tentang
penghitungan akurat mengenai timbangan 18 batu. Selain itu, ia juga menemukan
konsep bahwa cahaya lebih cepat dari suara. Dalam kaitan ini, Al-Biruni membantah
beberapa prinsip fisika Aristotelian seperti tentang gerak gravitasi langit, gerak edar
langit, tempat alamiah benda serta masalah kontinuitas dan diskontinuitas materi
dan ruang.
Dalam membantah dalil kontinuitas materi yang menyatakan, benda dapat terus-
menerus dibagi secara tak terhingga, Al-Biruni menjelaskan bahwa jika dalil itu
benar tentu benda yang bergerak cepat tidak akan pernah menyusul benda yang
mendahuluinya, namun bergerak lambat.
Kenyataannya, urai Al-Biruni, dalam pengamatan kita, benda yang bergerak cepat
dapat menyusul benda yang mendahuluinya seperti bulan yang mendahului
matahari karena gerak bulan jauh lebih cepat daripada matahari. Lalu Al-Biruni
menjelaskan bahwa alangkah hinanya jika kita menafikan pengamatan atas
kenyataan itu.
Sebagai seorang fisikawan, Al-Biruni memberikan sumbangan penting bagi
pengukuran jenis berat (specific gravity) berbagai zat dengan hasil perhitungan yang
cermat dan akurat. Konsep ini sesuai dengan prinsip dasar yang ia yakini bahwa
seluruh benda tertarik oleh gaya gravitasi bumi.
Teori ini merupakan pintu gerbang menuju hukum-hukum Newton 500 tahun
kemudian. Al Biruni juga mengajukan hipotesa tentang rotasi bumi di sekeliling
sumbunya. Konsep ini lalu dimatangkan dan diformulasikan oleh Galileo Galilei 600
tahun setelah wafatnya Al Biruni.

3. Al-Haitham

Fisikawan ternama ini bernama lengkap Abu Ali Al-Hasan Ibn Al-Hasan (atau al-
Husain) Ibn Al-Haitham. Ia lahir tahun 965 di Basrah (Irak). Namun namanya mulai
masyhur di Mesir, saat pemerintahan Islam dipimpin oleh Khalifah Al-Hakim (996-
1020). Fisikawan Muslim terbesar dan salah satu pakar optik terbesar sepanjang
masa, itu wafat di Kairo sekitar tahun 1039.
Sepanjang hidupnya, Al-Haitham telah menulis sekitar 70 kitab. Salah satu kitabnya,
Al-Manazir, telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dengan tajuk Opticae
Thesaurus. Dalam kitabnya Al-Haitham mengatakan, proses melihat adalah
jatuhnya cahaya ke mata. Bukan karena sorot mata sebagaimana diyakini orang
sejak zaman Aristoteles. Dalam kitab itu ia juga menjelaskan berbagai cara untuk
membuat teropong dan kamera sederhana (kamera obscura).
Kitab tentang optika ini telah menginspirasi para ilmuwan Barat seperti Roger Bacon
dan Johann Kepler. Tak heran jika Al-Hazen, demikian Barat menyebut nama Al-
Haitham, mendapat gelar Bapak Optika Modern.
Al-Haitham juga dinilai telah memberikan sumbangan besar bagi kemajuan metode
penelitian. Ia telah memulai suatu tradisi metode ilmiah untuk menguji sebuah
hipotesis, 600 tahun mendahului Rene Descartes yang dianggap Bapak Metode
Ilmiah Eropa di zaman Rennaisance. Metode ilmiah Al-Haitham diawali dari
pengamatan empiris, perumusan masalah, formulasi hipotesis, uji hipotesis dengan
melakukan penelitian, analisis hasil penelitian, interpretasi data dan formulasi
kesimpulan, serta diakhiri dengan publikasi. Selain fisikawan, Al-Haitham juga
dikenal sebagai astronom dan matematikawan. Ia telah menulis komentar tentang
Aristoteles dan Galen.

4. Ibnu Bajjah

Namanya Abu-Bakr Muhammad Ibnu Yahya Ibnu Al-Sayigh. Tapi ia biasa


dipanggil Ibnu Bajjah yang berarti anak emas. Ibnu Bajjah lahir di Saragoza,
Spanyol, pada tahun 1082 dan wafat pada 1138 M. Ia mengembangkan berbagai ilmu
pengetahuan di zaman kekuasaan Dinasti Murabbitun. Avempace sebutan Barat
untuk Ibnu Bajjahantara lain mengembangkan ilmu fisika, matematika, astronomi,
musik, ilmu kedokteran, psikologi, sastra, dan filsafat.
Sebagaimana Al-Haitham, karya Ibnu Bajjah dalam bidang fisika banyak
mempengaruhi fisikawan Barat abad pertengahan seperti Galileo Galilei. Ibnu Bajjah
menjelaskan tentang hukum gerakan. Menurutnya, kecepatan sama dengan gaya
gerak dikurangi resistensi materi. Prinsip-prinsip yang dikemukakannya ini menjadi
dasar bagi pengembangan ilmu mekanika modern. Karena itu tidak mengherankan
jika hukum kecepatan yang dikemukakan Galilei sangat mirip dengan yang
dipaparkan Ibnu Bajjah. Karya-karya Ibnu Bajjah mengenai analisis gerakan juga
sangat mempengaruhi pemikiran Thomas Aquinas.

5. Al-Khazini
Abdurrahman al-Khazini hidup pada abad ke-12 M. Ia adalah ilmuwan yang
menemukan berbagai teori penting dalam sains. Temuan ilmuwan kelahiran
Bizantium ini antara lain: metode ilmiah eksperimental dalam mekanik; perbedaan
daya, masa dan berat; jarak gravitasi; serta energi potensial gravitasi.
Sumbangan penting Al-Khazini dalam bidang fisika terangkum dalam kitab Mizan
al-Hikmah yang ditulisnya pada tahun 1121. Dalam buku ini ia menjelaskan tentang
teori keseimbangan hidrostatika.Teori ini telah mendorong penciptaan peralatan
ilmiah. Tak mengherankan jika Robert E. Hall dalam tulisan bertajuk Al-Khazini
yang dimuat dalam A Dictionary of Scientific Biography Volume VII (1973)
menyebutkan, Al-Khazini adalah salah seorang saintis terbesar sepanjang masa.
Sedangkan editor Dictionary of Scientific Bibliography, Charles C. Jilispe, menjuluki
Al-Khazini sebagai Fisikawan terbesar sepanjang sejarah.
Dalam bukunya, Al-Khazini menerangkan prinsip keseimbangan hidrostatika
dengan tingkat ketelitian obyek sampai ukuran mikrogram (10?6 gr). Tingkat
ketelitian seperti ini, menurut K. Ajram dalam The Miracle of Islamic Science, baru
dapat tercapai pada abad ke-20 M.
Al-Khazini juga menjelaskan definisi berat. Menurutnya, berat merupakan gaya
yang inheren dalam benda-benda padat yang menyebabkan mereka bergerak dalam
satu garis lurus terhadap pusat bumi (gravitasi) dan terhadap pusat benda itu
sendiri. Besaran gaya ini tergantung dari kerapatan benda.
Ia juga menerangkan pengaruh suhu (temperatur) terhadap kerapatan benda. Hal ini
ia lakukan sebelum Roger Bacon menemukan dan membuktikan suatu hipotesis
tentang kerapatan air saat ia berada dekat pusat bumi.
Sebagaimana para ilmuwan Muslim lainnya yang hidup di era keemasan Islam, Al-
Khazini merupakan ilmuwan multidisiplin. Selain pakar fisika, ia juga ahli di bidang
biologi, kimia, matematika, astronomi, dan filsafat.
Al-Khazini, dan para ilmuwan Muslim lainnya, telah melahirkan ilmu gravitasi yang
kemudian berkembang di Eropa. Al-Khazini juga telah berjasa meletakkan fondasi
bagi pengembangan mekanika klasik di era Renaisans Eropa. Inilah salah satu bukti
betapa para ilmuwan Muslim telah memberi kontribusi yang luar biasa bagi
peradaban dunia.

6. Al-Farisi

Kamal al-Din Abul-Hasan Muhammad Al-Farisi lahir di Tabriz, Persia (sekarang


Iran) pada tahun 1267 dan wafat pada 1319 M. Al-Farisi terkenal dengan
kontribusinya tentang optik. Dalam bidang optik, ia berhasil merevisi teori
pembiasan cahaya yang dicetuskan para ahli fisika sebelumnya. Al-Farisi membedah
dan merevisi teori pembiasan cahaya yang telah ditulis oleh Al-Haitham. Hasil revisi
itu ia tulis dalam kitab Tanqih al-Manazir (Revisi tentang Optik).
Menurut Al-Farisi, tidak semua teori optik yang dikemukakan Al-Haitham benar.
Karena itulah ia berusaha memperbaiki kelemahan dan menyempurnakan teori Al-
Haitham. Tak cuma itu, teori Al-Haitham soal pelangi juga ia perbaiki. Bahkan Al-
Farisi mampu menggabungkan teori Al-Haitham ini dengan teori pelangi dari Ibnu
Sina. Para ahli sebelum al-Farisi berpendapat bahwa warna merupakan hasil sebuah
pencampuran antara gelap dengan terang. Secara khusus, ia pun melakukan
penelitian yang mendalam soal warna. Ia melakukan penelitian dengan lapisan/bola
transparan. Hasilnya, al-Farisi mencetuskan bahwa warna-warna terjadi karena
superimposition perbedaan bentuk gambar dalam latar belakang gelap.
Jika gambar kemudian menembus di dalam, cahaya diperkuat lagi dan
memproduksi sebuah warna kuning bercahaya. Selanjutnya mencampur gambar
yang dikurangi dan kemudian sebuah warna gelap dan merah gelap sampai hilang
ketika matahari berada di luar kerucut pembiasan sinar setelh satu kali pemantulan,
ungkap al-Farisi.
Penelitiannya itu juga berkaitan dengan dasar investigasi teori dalam dioptika yang
disebut al-Kura al-muhriqa yang sebelumnya juga telah dilakukan oleh ahli optik
Muslim terdahulu yakni, Ibnu Sahl (1000 M) dan Ibnu al-Haytham (1041 M). Dalam
Kitab Tanqih al-Manazir , al-Farisi menggunakan bejana kaca besar yang bersih
dalam bentuk sebuah bola, yang diisi dengan air, untuk mendapatkan percobaan
model skala besar tentang tetes air hujan.
Dia kemudian menempatkan model ini dengan sebuah kamera obscura yang
berfungsi untuk mengontrol lubang bidik kamera untuk pengenalan cahaya. Dia
memproyeksikan cahaya ke dalam bentuk bola dan akhirnya dikurangi dengan
beberapa percobaan dan penelitian yang mendetail untuk pemantulan dan
pembiasan cahaya bahwa warna pelangi adalah sebuah fenomena dekomposisi
cahaya.
Hasil penelitiannya itu hampir sama dengan Theodoric of Freiberg. Keduanya
berpijak pada teori yang diwariskan Ibnu Haytham serta penelitian Descartes dan
Newton dalam dioptika (contohnya, Newton melakukan sebuah penelitian serupa di
Trinity College, dengan menggunakan sebuah prisma agak sedikit berbentuk bola).
Al-Farisi mampu menjelaskan fenomena alam ini dengan menggunakan matematika.
Inilah salah satu karya fenomenalnya.

7. Taqi al-Din

Selain dikenal sebagai pakar fisika, Taqi al-Din Muhammad ibnu Maruf al- Shami
al-Asadi (1526-1585 M) adalah pakar matematika, pakar botani, astronom, astrolog,
dan ahli teknik. Taqi al-Din juga teolog, filsuf, ahli hewan, ahli obat-obatan, hakim,
guru, dan imam masjid. Sebagai ahli teknik, ia misalnya membuat jam dinding dan
jam tangan.
Taqi al-Din menulis sekitar 90 kitab. Salah satunya bertajuk Al-Turuq al-Samiyya fi
al-Alat al-Ruhaniyya. Kitab yang ditulis pada 1551 ini menjelaskan kerja mesin dan
turbin uap air. Karya ini mendahului penemuan Giovanni Branca (1629) tentang
mesin uap air. Kitab-kitab lainnya antara lain menerangkan tentang optik,
matematika, mekanika, astronomi, dan astrologi.

source: apipblog.wordpress.com-ilmuwan-islam-dalam-bidang-fisika
Read more: http://www.tadungkung.com/2012/06/para-ilmuan-muslim-bidang-
fisika.html#ixzz2BdtOpaiq

Anda mungkin juga menyukai