PENDAHULUAN
Lidah merupakan organ muskular yang ditutupi oleh lapisan pelindung startified
squamous epithelium. Fungsi utamanya dalam penelanan, perasa dan berbicara. Dorsal lidah
memiliki sejumlah mukosa yang membentuk papila. Terdapat 4 tipe papila yaitu papila
filiformis, fungiformis, sirkumvalata dan papila foliata. Papila filiformis merupakan yang
paling kecil tetapi juga paling banyak. Papila ini tipis, batangnya mengalami keratinisasi, dan
berwarna merah, merah muda atau putih tergantung derajat irtasinya. Papila fungiformis
jumlahnya lebih seditkit, warnanya lebih cerah dan diameter lebih besar, dan mengandung
taste bud. Papilla fungiformis berbentuk seperti jamur atau sedikit meninggi. Papila ini paling
banyak pada lateral dan ujung anterior lidah. Kadang papila fungiformis mengandung
pigmentasi berwarna cokelat. Papila terbesar adalah papilla sirkumvalata berupa papila
berwarna merah muda sebesar 2-4mm. Papila ini mengandung taste bud.
Salah satu keadaan di rongga mulut adalah kelainan pada lidah. Salah satu kelainan
yang terdapat di lidah adalah hairy tongue. Hairy tongue merupakan pemanjangan papilla
filiformis sehingga menyababkan dorsal lidah terlihat seperti berambut. Hairy tongue bisa
Pada makalah laporan kasus ini dibahas mengenai seorang pasien perempuan, usia
20 tahun yang datang ke Instalasi Penyakit Mulut Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran pada bulan April tahun 2012 dengan keluhan
terdapat selaput putih yang menutui permukaan belakang lidah yang menyebabkan lidah
1
BAB II
LAPORAN KASUS
Nama : YP
Agama : Islam
Telp : 085624260xxx
Usia : 20 tahun
Alamat : Cibiru
Pekerjaan : Mahasiswa
NRM : 2011-02xxx
2.1.2 Anamnesa
Pasien datang dengan keluhan terdapat selaput putih yang menutupi permukaan
belakang lidah sejak 1 bulan yang lalu. Pasien merasa lidahnya kasar, tidak ada rasa sakit
dan terbakar. Pasien minum susu setiap hari. Pasien menyikat gigi 2 kali sehari dan tidak
pernah menyikat lidah. Pasien jarang mengkonsumsi buah dan sayuran. Pasien minum air
putih 5 gelas per hari. Pasien sakit demam dan flu satu minggu yang lalu dan minum obat
parasetamol. Pasien tidak merokok. Sekarang pasien ingin lidahnya diperiksa dan dirawat.
2
2.1.3 Riwayat Penyakit Sitemik
Hipertensi : YA/TIDAK
Hamil : YA/TIDAK
Kontrasepsi : YA/TIDAK
Lain-lain : YA/TIDAK
Disangkal.
Suhu : Afebris
Pernafasan : 22 x / menit
Nadi : 80 x / menit
3
2.1.6 Pemeriksaan Ekstra Oral
Kelenjar Limfe
:Konjungtiva : Non-Anemis
:Sklera : Non-Ikterik
Wajah :Simetri/Asimetri
Lain-lain :-
4
Frenulum :Tidak ada kelainan
PE Cs Cs Cs Cs Cs PE
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
PE Cs Cs Cs Cs
Radiologi :TDL
Darah :TDL
Mikrobiologi :TDL
5
2.1.10 Diagnosis dan Diagnosis Banding
2.2.1 Anamnesis
Pasien menyatakan bahwa sudah tidak ada selaput putih yang menutupi lidahnya.
Pasien merasa lidahnya sudah bersih, tidak kasar dan tidak terasa tebal. Pasien rutin menyikat
lidah 2 kali sehari setelah menyikat gigi. Pasien minum air putih 7 gelas per hari dan
sekarang rutin mengkonsumsi buah dan sayur.
6
kanan : teraba +/- lunak/kenyal/keras sakit +/-
Bibir :Tidak ada kelainan
Wajah :Simetri/Asimetri
Sirkum Oral :Tidak ada kelainan
Lain-lain :Tidak ada kelainan
DI =5/12
OHI-S = DI+CI = 5/12 = 0,42
CI = 0/12
Gingiva : Tidak ada kelainan
Mukosa bukal : Tidak ada kelainan
Mukosa labial : Tidak ada kelainan
Palatum durum : Tidak ada kelainan
Palatum mole : Tidak ada kelainan
Frenulum : Tidak ada kelainan
Lidah : Sudah tidak terdapat selaput putih pada lidah
Dasar mulut : Tidak ada kelainan
7
Gambar 2.2 Gambaran White Hairy Tongue pada Pasien Sudah Hilang
8
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Lidah
Lidah dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu radiks, korpus, dan apeks. Radiks lidah
melekat pada tulang hioid dan mandibula, di bagian bawah kedua tulang terdapat otot
geniohioid dan otot milohioid. Korpus lidah bentuknya cembung dan bersama apeks
membentuk duapertiga anterior lidah. Radiks dan korpus dipisahkan oleh alur yang berbentuk
V yang disebut sulkus terminalis. (Wirentari, 2012)
Papila
Papila adalah penonjolan epitel mulut serta lamina propria yang mengambil bentuk-
A. Papila filiformis berbentuk kerucut menanjang, jumlahnya banyak dan tersebar diseluruh
permukaan lidah. Epitel yang tidak mengandung kuncup kecap, sebagian berlapis tanduk.
9
Gambar 3.2: Papila filiformis (Janquiera, 1998)
B. Papila fungiformis mirip jamur karena memiliki tangkai sempit dan bagian atas melebar
dengan permukaannya yang licin. Papila yang mengandung kuncup kecap pada permukaan
C. Papila foliata kurang berkembang pada manusia, terdiri atas dua atau lebih tabung (ridge)
dan alur (furrow) paralel pada permukaan dorsolateral lidah. Duktus dari kelenjar serosa
10
D. Papila sirkumvalata adalah papila sirkular yang sangat besar, dengan permukaan datarnya
menonjol di atas papila lain. Papila sirkumvalata tersebar sepanjang daerah V pada bagian
posterior lidah. Kelenjar serosa mensekresi lipase, untuk mencegah terbentuknya lapisan
hidrofobik diatas kuncup kecap. Aliran sekret ini penting untuk menghanyutkan partikel
makanan dari kuncup kecap agar dapat menerima dan mengolah rangsangan baru. Selain
kelenjar serosa terdapat kelenjar mukosa dan serosa kecil tersebar pada pelapis rongga mulut
dengan fungsi sama yaitu menyiapkan kuncup-kuncup kecap di bagian lain dari rongga
mulut: epiglotis, faring, palatum untuk berespon terhadap rangsangan pengecap. (Janquiera,
1998)
Di dalam satu papila terdapat banyak kuncup pengecap (taste bud) yaitu suatu
bangunan berbentuk bundar yang terdiri dari 2 jenis sel, yaitu sel-sel penyokong dan sel-sel
pengecap sebagai reseptor. Setiap sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut
yang menonjol keluar taste bud melalui taste pore (lubang). (Maritey, 2009)
3.2.1 Definisi
Hairy tongue merupakan istilah yang menggambarkan suatu selaput yang abnormal
pada permukaan dorsal lidah. Hairy tongue merupakan pemanjangan papilla filiformis yang
abnormal sehingga dorsum lidah terlihat berambut. (Greenberg and Glick, 2003).
11
3.2.2 Etiologi
Penyebab black hairy tongue masih belum diketahui, meskipun demikian terdapat
beberapa faktor yang berkontribusi terjadinya black hairy tongue, seperti tembakau (pada
perokok berat) dan obat psikotropika. Faktor predisposisi lain meliputi antibiotik berspektrum
luas seperti penisilin dan penggunaan kortikosteroid sistemik. Penggunaan obat kumur dan
antasid menyebabkan pertumbuhan bakteri dan jamur yang berlebihan juga dihubungkan
dengan kondisi ini. Terapi radiasi pada keganasan kepala dan leher juga merupakan faktor
mayor penyebab terjadinya hairy tongue. Kebersihan mulut yang buruk dapat memperparah
kondisi ini. Faktor etiologi yang umum adalah karena adanya perubahan mikroflora karena
pertumbuhan jamur dan bakteri kromogenik yang berlebih (Greenberg and Glick, 2003).
Terapi kanker, infeksi Candida albicans, radiasi, kebersihan mulut yang buruk, perubahan pH
di mulut, merokok, dan penggunaan antiibiotik berhubungan dengan kondisi ini. (Langlais
3.2.3. Patogenesis
Hairy tongue merupakan akibat dari tidak deskuamasi sel terganggu sehingga
terbentuk papila filiformis sekunder. Pembentukan keratin ini merupakan hasil pembentukan
Penyebab respon hipertrofik pada papila filiformis masih kurang dimengerti tetapi
Hairy tongue dapat berwarna putih, kuning, coklat, atau hitam, oleh sebab itu
namnya menjadi white hairy tongue dan yellow, brown, atau black hairy tongue. Warna lesi
12
merupakan akibat dari faktor intrinsik (organisme kromogenik) yang dikombinasikan dengan
faktor ekstrinsik (pewarnaan makanan dan tembakau). Hairy tongue lebih sering terjadi pada
pria dan prevalensinya meningkat sejalan dengan usia. Lesi dimulai di dekat foramen cecum
di atas permukaan dorsal lidah dan meluas ke lateral dan anterior. Papilla filiformis yang
terserang menjadi berubah warna, secara progresif memanjang bisa mencapai beberapa
Hairy tongue biasanya terjadi pada 2/3 anterior dorsal lidah, dengan predileksi pada
midline sedikit anterior dari papila sirkumvalata. Lidah kemudian menjadi tebal dan terlihat
berlipat. Meskipun lesinya asimtomatik, papila dapat menyebabkan refleks muntah atau gatal
di tenggorokan jika terjadi pemanjangan papila. Hairy tongue juga bisa menyebabkan
(http://doctorspiller.com/Hairy_tongue.htm)
13
Gambar 3.6: Gambaran Klinis White Hairy Tongue (Langlais and Miller, 2002)
3.2.5 Perawatan
14
Perawatannya meliputi penghilangan faktor predisposisi jika ada. Berhenti merokok
atau penghentian obat kumur yang dapat mengalami oksidasi atau antibiotik sehingga dapat
menyembuhkan lesi ini. Perbaikan kebersihan mulut juga penting, khususnya menyikat gigi
atau menyikat lidah. Resin podophyllin (agen keratolitik) telah digunakan dalam perawatan,
resin podophyllin untuk pengobatan hairy tongue. Keberhasilan menyikat gigi dapat
ditingkatkan dengan aplikasi 40% larutan urea. Topikal tretinoin juga dapat digunakan untuk
Tongue scraper merupakan salah satu jenis pembersih lidah yang telah dirancang
khusus untuk membersihkan lidah. Tongue scraper dirancang sesuai bentuk anatomi lidah,
dan dioptimalkan untuk mengangkat lapisan plak, serta lebih efektif membersihkan
permukaan lidah. Instrumen untuk membersihkan lidah terdiri dari potongan plastik atau
logam seperti tali yang digenggam dengan satu tangan dan menggores secara berseberangan
pada permukaan lidah, pisau plastik seperti alat pencukur atau penggaruk untuk menggores
permukaan lidah atau sikat kecil, hingga alat berbentuk bundar dengan sebuah pegangan
dengan menggunakan sikat gigi. Tidak semua masyarakat membersihkan lidah dengan
menggunakan tongue scraper, sebagian orang menggunakan sikat gigi mereka untuk
metode dan frekuensi dalam membersihkan lidah, anjuran dibawah ini tampak sangat logis,
yakni:
15
1. Sikatlah gigi sebelum membersihkan lidah. Pastikan juga menyikat di bagian belakang
untuk membersihkan lidah. Menjangkau sejauh mungkin dalam mulut dan pembersih dari
terakumulasi pada tongue scraper. Lakukan pembersihan lidah paling tidak dua sampai
Kandidiasis Pseudomembran
pertumbuhan jamur yang berlebih seperti Candida albicans. Tampilannya berupa plak putih
seperti beludru yang menyebar yang dapat diangkat dan meninggalkan permukaan merah,
kasar dan berdarah. Organisme jamur seperti Candida albicans merupakan penghuni umum
terdapat pada permukaan buccal, lidah dan palatum lunak. Secara klinis berupa plak yang
muncul berkelompok yang memiliki batas eritema. Diagnosis dapat ditegakkan melalui
pemeriksaan klinis, biakan jamur, atau pemeriksaan mikroskop secara langsung. Aplikasi
16
Gambar 3.9: Acute Pseudomembranous Candidiasis
17
BAB IV
PEMBAHASAN
.
Pada kasus ini pasien datang dengan keluhan terdapat selaput putih yang menutupi
permukaan belakang lidah sejak 1 bulan yang lalu. Pasien merasa lidahnya kasar, tidak ada
rasa sakit dan terbakar. Pasien minum susu setiap hari. Pasien menyikat gigi 2 kali sehari dan
tidak pernah menyikat lidah. Pasien jarang mengkonsumsi buah dan sayuran. Pasien minum
air putih 5 gelas per hari. Pasien sakit demam dan flu satu minggu yang lalu dan minum
obat parasetamol. Pasien tidak merokok.
Pada pemeriksaan klinis, pada dorsum lidah ditemukan selaput berwarna putih pada
seluruh permukaan dorsal lidah dan ketika dikerok tidak menimbulkan permukaan yang
eritem, tidak ada keluhan rasa terbakar pada lidah. Gambaran klinis tersebut menyerupai
gambaran lidah berambut. Dari anamnesis dan pemeriksaan klinis, dapat disimpulkan
diagnosis penyakit dari pasien ini adalah lidah berambut yang berwarna putih (white hairy
tongue) pada dorsum lidah.
Klasifikasi hairy tongue pada pasien ini, menurut Langlais berdasarkan warnanya,
yaitu putih, kuning, abu-abu dan hitam. Warna lesi merupakan akibat dari faktor intrinsik
(organisme kromogenik) yang dikombinasikan dengan faktor ekstrinsik (pewarnaan makanan
dan tembakau).
White hairy tongue yang terjadi pada pasien ini disebabkan karena pasien jarang
mengkonsumsi sayur dan buah-buahan yang berserat. Pasien juga tidak pernah menyikat
lidahnya sehingga proses deskuamasi lapisan keratin pada lidah terhambat, pada akhirnya
terdapat lapisan putih pada lidah pasien.
Untuk terapi kasus ini adalah dengan memberikan oral hygiene instruction kepada
pasien tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, pemberian instruksi untuk
membersihkan lidah dengan menggunakan tongue scrapper dua kali sehari sesudah menyikat
gigi, serta anjuran untuk memperbanyak makan sayur dan buah-buahan yang berserat.
Pada kunjungan kontrol, selaput putih pada bagian dorsal pasien sudah hilang, dan
pasien merasakan lidahnya sudah tidak terasa tebal, kasar, dan kotor lagi. Terapi yang
diberikan sudah dilaksanakan oleh pasien dengan rutin, terapinya antara lain menyikat lidah 2
kali sehari dengan menggunakan sikat gigi soft dan mengkonsumsi sayur dan buah-buahan
yang berserat untuk membantu proses deskuamasi lapisan keratin pada lidah.
18
BAB V
SIMPULAN
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan intra oral, dapat disimpulkan diagnosis untuk
pasien ini adalah white hairy tongue. Etiologi dari white hairy tongue pada pasien ini yaitu
akibat kebiasaan pasien yang tidak pernah menyikat lidah dan jarang mengkonsumsi buah-
buahan dan sayuran dan juga air mineral. Perawatan yang diberikan pada pasien ini dengan
memberikan Oral Hygiene Instruction, pemberian instruksi untuk membersihkan lidah
dengan menggunakan tongue scrapper dua kali sehari sesudah menyikat gigi, serta anjuran
untuk memperbanyak makan sayur dan buah-buahan yang berserat supaya kondisi tubuh
tetap dalam keadaan seimbang, dan diminta datang kembali untuk kontrol. Pada kunjungan
yang kedua atau kontrol selaput putih pada lidah pasien sudah tidak ada, pasien telah
melaksanakan instruksi menyikat lidah dua kali sehari, makan makanan berserat dan rutin
minum air putih.
19
DAFTAR PUSTAKA
Greendberg and Glick. 2003. Burkets Oral Medicine Diagnosis and Trearment. 10th Ed.
Sebelum dan Sesudah Dibersihkan dengan Sikat Gigi dan Tongue Scrapper. Diakses
dari repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/.../Skripsi%20Angelina.docx.
Junquiera, L.C. 1998. Histologi Dasar. Edisi kedelapan. Alih bahasa Adji Dharma. Jakarta:
EGC.
Langlais and Miller. 2002. Color Atlas of Common Oral Disease
itey.blogspot.com/2010/01/lidah-indera-pengecap.html
Scully, C. 1999. Handbook of Oral Disease Diagnosis and Management.New York: Thieme
New York
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31522/.../Chapter%20II.pdf
20