Falsafah Keperawatan 1
Falsafah Keperawatan 1
b. Betty Neuman
1
terhadap suatu situasi. Folosofi belum dapat diaplikasikan langsung dalam praktik
keperawatan, sehingga perlu dijabarkan dan dibuat dalam bentuk yang lebih konkrit
(less abstrac) yang dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk paradigma keperawatan.
Berdasarkan falsafah kemudian ilmuan keperawatan mengembangkan
paradigma yang merupakan kesepakaan bersama antar ilmuan keperawatan tentang
konsep-konsep utama yang mendasari perkembangan discipline ilmu keperawatan dan
praktik keperawatan. Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang
mendasar atau cara melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih
tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan.
Paradigma keperawatan mencakup 4 konsep utama yaitu manusia, keperawatan,
kondisi sehat/kesehatan dan lingkungan. Keperawatan memandang manusia sebagai
inti dari keperawatan, merupakan makhluk yang unik merupakan system terbuka
secara terus menerus bertukar energi dengan lingkungan. Manusia merupakan sistem
adaptif, berinteraksi dengan lingkungan dan bergerak menuju adaptasi dan sehat.
Manusia memiliki kebutuhan yaitu segala sesuatu yang diperlukan untuk kesehatan
dan kesejahteraannya. Komponen kebutuhan meliputi kebutuhan fisiologis,
psikologis, sosial dan spiritual. Konsep sehat dan kesehatan dalam paradigm
keperawatan adalah kondisi yang mampu mempertahankan individu untuk berfungsi
secara konsiten, stabil dan seimbang dalam menjalani kehidupan sehari-hari melalui
interaksi positif dengan lingkungan.
Konsep lingkungan mencakup semua aspek keadaan, pengaruh dan kondisi
yang mengelilingi dan mempengaruhi individu. Lingkungan dapat meningkatkan dan
mengganggu kesehatan individu. Lingkungan secara konstan mempunyai pengaruh
terhadap perubahan internal dan eksternal yang terjadi pada manusia. Komponen
internal meliputi faktor genetik, struktur antomis, fisiologis, psikologis, nilai dan
keyakinan sedangkan komponen eksternal meliputi keadaan fisik, demografi, ekologi,
hubungan interpersonal,dan nilai social budaya dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Keperawatan merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada individu
baik sehat maupun sakit, yang dibutuhkan sampai pulih kembali atau menjelang ajal,
dimana individu tidak mampu melaksanakan kegiatan kehidupannya akibat
ketidakmampuan, ketidakmauan dan ketidaktahuan.
Selanjutnya keempat konsep yang telah disepakati sebagai paradigm
keperawatan dijabarkan oleh para ahli keperawatan dalam bentuk model konseptual
keperawatan. Model Konsuptual Keperawatan adalah konsep-konsep, definisi dan
3
Rumusan
masalah
Khasanah Penyusunan
Koherensi
pengetahuan kerangka
ilmiah Deduktif berpikir
Rumusan
hipotesis
Prakmatisme
Korespondensi
induktif
Proses metode ilmiah dimulai pada saat perawat mengamati fenomena dalam
praktik keperawatan. Pengamatan ini mulai dilakukan ketika mempunyai perhatian
terhadap suatu fenomena. Proses berpikir mulai muncul ketika perawat menemukan
masalah dalam menerapkan teori keperawatan. Karena masalah munculnya dari dunia
empirik, maka proses berpikir tersebut diarahkan pada pengamatan objek dalam dunia
empirik. Dalam menghadapi masalah perawat memunculkan reaksi yang berbeda-
beda sesuai dengan cara berpikirnya. Ilmu keperawatan mengatasi masalah atau
mencari jawaban atas permasalahan pada praktik keperawatan. Ilmu dimulai dengan
fakta dan kemudian akan diakhiri dengan penemuan fakta pula. Fakta akan
menghasilkan suatu teori yang menjelaskan tentang gejala yang terdapat dalam dunia
nyata dan memberikan prediksi terhadap permasalahan tersebut.
Teori keperawatan merupakan abstraksi intelektual yang merupakan gabungan
antara pendekatan rasional dengan pengalaman empirik perawat dalam praktik
keperawatan. Dalam hal ini teori merupakan suatu penjelasan yang bersifat rasional
yang sesuai dengan objek yang dijelaskan. Dikatakan sebagai teori keperawatan jika
telah didukung oleh fakta empirik di bidang keperawatan. Metode ilmiah yang
digunakan oleh ilmuan keperawatan sebagai prosedur untuk mengembangkan ilmu
juga didukung oleh cara lain yaitu cara estetik, cara personal knowledge dan cara
etika. Berdasarkan penemuan empirik, disertai sentuhan estetika, pengalaman pribadi
dan etika maka teor keperawatan akan semakin komprehensif.
Berikut ini langkah-langkah dalam metode ilmiah sebagai suatu metode dalam filsafat
ilmu :
a. Rumusan masalah
Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah merumuskan masalah. Rumusan
ini mengandung pertanyaan mengenai objek empiris dan faktor-faktor yang
terkait di dalamnya. Rumusan masalah didapat melalui pengamatan terhadap
objek empiris yang menjadi fokus pengembangan ilmu.
b. Menentukan khasanah pengetahuan ilmiah
Setelah merumuskan masalah, ilmuan mengumpulkan informasi-informasi ilmiah
dari berbagai sumber literatur terkait seperti jurnal ilmiah dan pendapat pakar.
Informasi ilmiah diperlukan untuk memperjelas masalah dan memberika
gambaran secara terperinci tentang permasalahan ditinjau dari teori yang ada.
Pengetahuann
Uji relialitas
(penelitian)
Dunia Empiris
(Praktik Keperawatan Konkrit
8
Dari skema diatas pengembangan ilmu keperawatan haus dilakukan secara kontinyu.
Hasil temuan dibidang keperawatan semestinya dijadikan dasar untuk praktik
keperawatan sekaligus untuk mengembangkan ilmu keperawatan dan body of
knowledge dalam bidang keperawatan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Aligood. M.R dan Tomey. A.N., 2006, Nursing Theorists and Their Work, 6th Edition,
Mosby Inc, USA
Aligood. M.R dan Tomey. A.N., 2006, Nursing Theory : Utilization & Application, 3th
editon, Mosby Inc, USA
Mustansyir. R., Munir. M., 2010, Filsafat Ilmu, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Meleis. A.I., 2007, Theoretical Nursing : Development and Progress, 4th edition,
Lippincott Williams & Wilkins, USA
Parker. M.E., 2005, Nursing Theories and Nursing Practice, 2th edition, F.A. Davis
Company, USA