Laporan Pengembangan Formula PDF
Laporan Pengembangan Formula PDF
Oleh:
Desy Dwi Puspitasari
1203400001
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pengembangan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh proporsi tepung labu kuning + tepung tempe dan
tepung susu skim terhadap mutu fisik, nilai gizi secara empiris, dan
kepadatan energi formula pengembangan
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis viskositas formula enteral pengembangan
b. Menghitung nilai gizi formula enteral pengembangan secara empiris,
meliputi energi, karbohidrat, protein, lemak, -karoten, isoflavon
c. Menghitung kepadatan energi formula pengembangan
BAB II
METODE PENGEMBANGAN
1. Jenis Pengembangan
2. Desain Penelitian
Pada pengembangan ini tidak ada resep dasar, karena yang digunakan sebagai
pembanding adalah formula enteral komersial, yaitu Diabetasol. Resep
pengembangan formula disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Perbandingan Komposisi Bahan pada Setiap Taraf Perlakuan
P1 P2 P3 P4
Bahan
(100:0) (90:10) (80:20) (70:30)
Tep. Labu kuning + Tep.
Tempe Rendah Lemak 25.80 23.22 20.64 18.06
Tep. Susu skim 0.00 2.58 5.16 7.74
Minyak kelapa 6.60 6.60 6.60 6.60
Maltodextrin 21.60 21.60 21.60 21.60
Gula pasir 6.00 6.00 6.00 6.00
1. Tempat Pengembangan
2. Waktu Pengembangan
D. Variabel Pengembangan
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
1. Alat
a. Alat untuk pembuatan formula enteral
Alat yang digunakan untuk pembuatan tepung labu kuning dan
tepung tempe adalah: baskom, pisau, tampah, loyang, oven, blender,
ayakan, sendok, panci, serok, risopan, entong plastik, timbangan
bahan, kompor.
Alat yang digunakan untuk pembuatan tepung tempe rendah
lemak adalah : gelas ukur, erlenmeyer, penangas, pengaduk,
magnetic stirrer, loyang, kain saring, sendok, plastik.
Alat yang digunakan untuk pembuatan formula enteral DM
adalah sendok, piring, gelas ukur, dough mixer, solet, dan plastik.
b. Alat untuk analisis
Alat yang digunakan untuk menganalisis mutu fisik formula
enteral DM adalah gelas ukur, sendok, timbangan triple beam,
mangkok, timbangan digital analitik, viskometer, gelas piala 25 ml
dan termometer.
Alat yang digunakan untuk menghitung nilai gizi dan
kepadatan energi formula enteral pengembangan adalah DKBM,
kalkulator, alat tulis.
2. Bahan
a. Bahan untuk pembuatan formula enteral
Bahan yang digunakan untuk pembuatan tepung labu kuning
adalah labu kuning lokal varietas Bokor (Cerme) yang mengkal
(setengah matang dengan warna kulit hijau tua kekuningan) dengan
umur panen 3 bulan dan berat rata-rata 3 0,1 kg, sedangkan bahan
yang digunakan untuk pembuatan tepung tempe rendah lemak adalah
tempe dan n-heksana.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan formula enteral
adalah tepung labu kuning, tepung tempe rendah lemak, tepung susu
skim, minyak kelapa, maltodekstrin, dan gula pasir
b. Bahan untuk analisis
Bahan yang diperlukan untuk analisis mutu fisik adalah
formula enteral pengembangan, sedangkan bahan yang diperlukan
untuk menghitung kepadatan energi adalah hasil perhitungan nilai
gizi formula enteral pengembangan secara empiris
F. Metode Penelitian
Kulit labu kuning dikupas dan dicuci hingga bersih dengan air mengalir
Labu diblanching dengan cara dikukus dengan uap air selama 3 menit
Potongan labu kuning diparut kasar dengan ketebalan 0,1 0,3 cm dan
hasilnya disebut sawut
Sawut labu kuning dikeringkan dengan pengering kabinet pada suhu 70C
selama 22 jam
Labu kuning yang sudah kering digiling menggunakan gilingan tepung, untuk
selanjutnya diayak dengan ayakan 80 mesh
Tepung tempe
Residu yang dihasilkan (tepung tempe rendah lemak) dikeringkan selama satu
hari dalam suhu ruang
Dikeringkan lagi dalam oven pada suhu 70C selama 1 jam untuk
menguapkan sisa pelarut
Tepung labu kuning dan tepung tempe rendah lemak yang sudah jadi
kemudian diolah menjadi formula enteral instan. Mula-mula dibuat formulasi
campuran tepung labu kuning dan tepung tempe rendah lemak dengan
perbandingan 58 : 42. Selanjutnya formulasi tepung labu kuning + tepung
tempe rendah lemak diformulasi kembali dengan bahan-bahan penyusun
lainnya, yaitu tepung susu skim, minyak kelapa, maltodekstrin, dan gula
pasir. Komposisi formula enteral tiap taraf perlakuan disajikan pada Tabel 2.
Pembuatan formula enteral instan dilakukan melalui prosedur sebagai
berikut:
Bahan-bahan ditimbang sesuai dengan Tabel 2. untuk tiap taraf perlakuan
G. Metode Analisis
14
14
12
Viskositas (cPs)
10 8
7
8
6 4
4
2
0
P1 P2 P3 P4
Taraf Perlakuan
180
150
120
90
60
30
0
P1 P2 P3 P4
Taraf Perlakuan
30
20
10
0
P1 P2 P3 P4
Taraf Perlakuan
4.5
3.0
1.5
0.0
P1 P2 P3 P4
Taraf Perlakuan
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
P1 P2 P3 P4
Taraf Perlakuan
8.0 7.1
6.4
7.0
5.7
6.0
Beta karoten (mg)
5.0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
P1 P2 P3 P4
Taraf Perlakuan
5.7
6.0 5.1
4.5
5.0 4.0
Isoflavon (mg)
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
P1 P2 P3 P4
Taraf Perlakuan
1.1
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
P1 P2 P3 P4
Taraf Perlakuan
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengembangan formula, dapat disimpulkan bahwa:
1. Proporsi tepung labu kuning + tepung tempe rendah lemak dan tepung
susu skim berpengaruh pada viskositas formula pengembangan, dimana
semakin tinggi komposisi tepung labu kuning + tepung tempe rendah
lemak, semakin tinggi pula viskositas yang dihasilkan, begitu juga
sebaliknya.
2. Proporsi tepung labu kuning + tepung tempe rendah lemak dan tepung
susu skim tidak berpengaruh pada kandungan energi, karbohidrat,
protein, lemak, dan kepadatan energi formula pengembangan.
3. Proporsi tepung labu kuning + tepung tempe rendah lemak dan tepung
susu skim berpengaruh pada kandungan beta karoten dan isoflavon
formula pengembangan, dimana semakin sedikit proporsi tepung labu
kuning + tepung tempe, semakin kecil pula kandungan beta karoten dan
isoflavon.
B. Saran
Sebaiknya kandungan lemak pada tepung tempe yang digunakan tidak
dihilangkan, karena diduga banyak zat gizi yang ikut hilang, seperti vitamin
A, dan asam lemak linoleat dan linolenat yang juga bermanfaat untuk
mengontrol kadar kolesterol darah.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Sri Sinto., 2012, Efek Ekstrak Etanol Morinda citrifolia L. terhadap Kadar
Gula Darah, Jumlah Neutrofil, Fibronektin Glomerulus Tikus Diabetes
Mellitus, Thesis. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Semarang. 29 Desember 2012, http://repository.ipb.ac.id/
Maritim, A., Dene BA, Sanders RA, Watkins JB 3rd., 2002, Effect of Beta-
Carotene on Oxidative Stress in Normal and Diabetic Rats, Journal
Biochemistry Mol. Toxicol. Vol 16 (4): 203-208.
Muchtadi, Deddy., 1992, Sifat Fungsional dan Nilai Gizi Tepung Tempe serta
Pengembangan Olahannya untuk Golongan Rawan Gizi, [Online],
Available :
http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/byId/11405 [2
Januari 2013]
Nakajima, Nobuyoshi., Nobuyuki Nozaki, Kohji Ishihara, Akiko Ishikawa,
Hideaki Tsuji, 2005, Analysis of Isoflavone Content in Tempeh, a
Fermented Soybean and Preparation of a New Isoflavone-Enriched
Tempeh, Journal of Bioscience and Bioengineering Vol. 100 (6) : 685-687.
2 Januari 2013, www.jstage.jst.go.jp/article/jbb/100/6/100_6_685/_pdf
Unitly, Adrien Jems Akiles, 2008, Efektivitas Pemberian Tepung Kedelai dan
Tepung Tempe terhadap Kinerja Uterus Tikus Ovariektomi, Thesis,
Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. 5 Januari 2013,
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/41428
Yasa, I Wayan Putu Sutirta., Anak Agung Gde Sudewa Djelantik, Ketut Suastika,
Nyoman Mantik Astawa, Ignatius Ferdi Yuatmadja, 2009, Hubungan
Jumlah Limfosit T CD8+ Pada Ulkus Kaki Diabetik Derajat 3, 4, 5 dan
Ulkus Non Diabetik, Jurnal Penyakit Dalam Volume 10 Nomor 1: 11-17. 5
Nopember 2012, http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/101091117.pdf
LAMPIRAN
Lampiran 1. Analisis Viskositas (Muchtadi dan Sugiyono, 1992)
Komponen Jumlah
Karbohidrat (%) 78,77 *
Protein (%) 3,74 *
Lemak (%) 1,34 *
Serat (%) 3,48 **
Air (%) 12,01 **
-karoten (g/g) 222,81 **
Sumber : * Kamsiati, 2010
** Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Komponen Jumlah
Karbohidrat (%) 13,50 *
Protein (%) 48,00 *
Lemak (%) 24,70 *
Serat (%) 2,50 *
Abu (%) 2,30 *
Isoflavon (mg/100g bk) 77,98 **
Sumber: * Muchtadi, 1992
** Unitly, 2008
3. Kandungan Gizi Tepung Susu Skim per 100 gram bahan (DKBM, 2004)
Komponen Jumlah
Energi (kkal) 367.7
Karbohidrat (g) 51.5
Protein (g) 35.7
Lemak (g) 2.1
4. Kandungan Gizi Minyak Kelapa per 100 gram bahan (DKBM, 2004)
Komponen Jumlah
Energi (kkal) 891
Karbohidrat (g) 0
Protein (g) 0
Lemak (g) 99
Komponen Jumlah
Energi (kkal) 388
Karbohidrat (g) 97
Protein (g) 0
Lemak (g) 0
6. Kandungan Gizi Gula Pasir per 100 gram bahan (DKBM, 2004)
Komponen Jumlah
Energi (kkal) 388
Karbohidrat (g) 97
Protein (g) 0
Lemak (g) 0
Komponen Jumlah
Energi (kkal) 254.00
Karbohidrat (g) 37.92
Protein (g) -
Lemak (g) -
Vitamin A (IU) 925.00
Lampiran 3. Analisis Kepadatan Energi (Faktor Atwater)