STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama : Tn. Sanggara I Ketut
Usia : 60 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Alamat : Br. Batannyuh, Ds.Belayu, Marga, Tabanan
Tanggal MRS : 24 Juli 2017 , Pukul : 16.30 WITA
Tanggal Keluar : 31 Juli 2017
No.MR : 04.79.63
Dokter : dr. Dwi, Sp.PD
Anamnesis (Alloanamnesis)
Keluhan Utama : Lemah separuh tubuh kanan
Keluhan Tambahan. : Bicara pelo
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan anggota tubuh sebelah kanan mendadak tidak bisa
digerakkan. Keluhan disertai dengan bicara yang pelo dan bibir mencong ke kiri. keluhan
dirasakan mendadak sejam 5 jam SMRS ketika pasien bangun tidur. Pasien sadar tetapi sulit
berkomunikasi. Muntah (-), Pusing (-), Bab/Bak (+), Makan/Minum (+). keluarga pasien
mengaku pasien memiliki penyakit kencing manis tetapi tidak pernah kontrol untuk
penyakitnya.GDS ketika di UGD 299 mg/dL.
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat keluhan yang sama disangkal
- Riwayat Kencing Manis (+) sejak 6 bulan yang lalu dan tidak terkontrol.
- Riwayat Tb paru disangkal
- Riwayat Asma disangkal
- Riwayat Tekanan Darah Tinggi disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat keluhan serupa disangkal.
- Riwayat Kencing Manis disangkal.
- Riwayat Tb paru disangkal.
- Riwayat Asma (+)Ayah pasien.
- Riwayat Tekanan Darah Timggi disangkal
Riwayat Kebiasaan dan Psikososial:
- Riwayat merokok diakuinya, berhenti sejak 10 tahun yang lalu.
- Riwayat mengkonsumsi alkohol disangkal.
- Riwayat mengkonsumsi obat-obatan terlarang disangkal.
- Riwayat begadang diakuinya.
Riwayat Pengobatan
- Belum pernah berobat sebelumnya.
Riwayat Allergi
Riwayat alergi obat disangkal.
Riwayat alergi makanan disangkal
Riwayat alergi udara disangkal
Pemeriksaan Fisik
Tanggal : 26 Juli 2017
Keadaan Umum
Tampak sakit sedang
Kesadaran
Compos mentis. GCS : E4V5M6 - disartria
Tanda Vital
- Suhu : 36,50C
- TD : 140/80 mmHg
- Nadi : 80 x/Menit
- Pernafasan : 18 x/Menit
Status Generalis
o Kepala : Normochepal.
o Rambut : Rambut hitam, lurus, tipis, distribusi merata, tidak mudah rontok.
o Mata : Alis hitam, tipis, madarosis (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
refleks pupil (+/+), pupil isokor, strabismus (-/-), edema palpebra (-/-).
o Hidung : Normonasi, deviasi septum (-/-), konka hiperemis (-/-), sekret (-/-), epistaksis
(-/-), polip (-/-).
o Telinga : Normotia (+/+), serumen (+/+).
o Mulut : Bibir lembab,Mulut deviasi ke kiri, sianosis (-/-), stomatitis (-/-), lidah kotor
(-/-), faring hiperemis (-), tonsil hiperemis (-/-), besar tonsil T1/T1.
o Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), massa (-), JVP normal
o Thorak : Normochest, simetris
o Paru
- Inspeksi : tampak simetris tidak ada bagian dada yang tertinggal saat
bernafas dalam, tidak ada retraksi otot-otot bantu pernafasan
- Palpasi : Vocal fremitus terasa sama di kedua paru, tidak ada bagian dada yang
tertinggal pada saat bernafas, nyeri tekan (-), masa (-)
- Perkusi : sonor dikedua lapang paru
- Auskultasi : vesikuler (-)/(-)wheezing (-)/(-), ronkhi (+)/(+).
o Jantung
- Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi : ictus cordis teraba di ics IV linea midclavicularis sinistra
- Perkusi : batas kanan jantung berada di parasternalis kanan, batas kiri jantung berada di
3 jari medial garis midklavikula sinistra
- Auskultasi : suara jantung I, II normal, murmur (-), gallop (-)
o Abdomen
- Inspeksi : Perut besar, simetris, caput medusa (-).
- Auskultasi : Bising Usus (+), Normal.
- Palpasi : Keras, massa (-), nyeri tekan epigastrium (+), nyeri tekan pada regio
abdomen lain (-), hepatomegali (+), splenomegali (-), elastisitas turgor
baik, asites (-).
- Perkusi : Timpani keempat kuadran.
o Ekstremitas Atas
Akral : Hangat (+/+).
Edema : (-/-)
ROM : 222/555
o Ekstremitas Bawah
Akral : Hangat (+/+).
Edema : (-/-)
ROM : 222/555
Resume
Pasien datang dengan keluhan anggota tubuh sebelah kanan mendadak tidak bisa digerakkan.
Keluhan disertai dengan bicara yang pelo dan bibir mencong ke kiri. keluhan dirasakan
mendadak sejam 5 jam SMRS ketika pasien bangun tidur. Pasien sadar tetapi sulit
berkomunikasi. Muntah (-), Pusing (-), Bab/Bak (+), Makan/Minum (+). BAB normal, BAK
normal. Pasien memiliki riwayat kencing manis yang bari diketahui sejak 6 bulan yang lalu, tetapi
tidak pernah kontrol untuk penyakitnya.Riwayat Kebiasaan dan Psikososial: merokok diakuinya,
tetapi sudah berhenti 10 tahun yang lalu, sehari 6 batang. Pada vital sign didapatkan TD : 140/80,
pernapasan 18 x/menit, nadi : 80x/mnt, suhu : 36,5*C, GDS : 299 g/dL.Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kelemahan alat gerak sebelah kanan dan mulut mencong ke kiri disertai bicara pelo
(disartria).
Daftar Masalah
Lemah anggota Tubuh bagian kanan
Mulut Mencong
Bicara Pelo/disartria
Kadar gula darah tinggi
Riwayat Merokok
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Tanggal 24 Juli 2017
GD 2 jam PP 249
Kolesterol total 157 MG/dL 200
Trigliserida 123 MG/dL 150
LDL 92 MG/dL <100
HDL 41 MG/dL 40-60
Asam Urat 3,2 MG/dL 2,6-7,2
26 Juli 2017
27 Juli 2017
28 Juli 2017
29 Juli 2017
Pemer Hasil Satua Nilai
iksaan n Norm
al
30 Juli 2017
31 Juli 2017
Penatalaksanaan :
Diet DM 1900 kcal
NOVORAPID 3x6 unit
Piracetam Inj 4 x 3 gr
Atorvastatin 1X20 MG
ASA 100 mg & Glycine 45 mg (PROXIME) 1X1
Cilostazol 2X 50 MG
Follow Up :
Tanggal PEMERIKSAAN KET
24/7/17 S : Lemah separuh badan diesertai - IVFD RL 20
suara pelo sejak 5 jam SMRS. Bibir tpm
mencong, muntah (-) - Novorapid 3x6
unit
O : Kes : Composmentis - Piracetam Inj 4 x 3 gr
K/u : Lemah
- Atorvastatin 1X20 MG
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/mnt - ASA 100 mg & Glycine
R : 20 x/mnt 45 mg (PROXIME) 1X1
S : 36
- Cilostazol (antiplatelet)
A ; CVA Infark + DM 2X 50 M
BAB 2
LANDASAN TEORI
mengetahui Diabetes Mellitus secara umum, penyebab, jenis dan akibat yang
sistem fisiologis dalam tubuh manusia. Pada orang normal, konsentrasi kadar gula
darah berada dalam kisaran 70 110 mg/dL. Dan sistem glukosa-insulin inilah
yang ada di dalam tubuh manusia agar konsentrasi kadar gula darah tetap pada
kondisi yang stabil dan normal. Gambar 2.1 menjelaskan secara singkat dari
sistem glukosa-insulin ini. Bagi orang normal, kondisi akan selalu berada dalam
area yg berwarna hijau, di mana kadar gula darah berada dalam kondisi yang normal
pula.
vii
24
dan sebagainya. Hormon hormon pada kelenjar endokrin pankreas seperti insulin
dan glukagon yang akan bertanggung jawab untuk menjaga kosentrasi gula darah
tubuh akan mengirimkan sinyal ke kelenjar pankreas, dan sel- akan memberikan
respon dengan sekresi hormon insulin ke dalam tubuh. Insulin ini akan bekerja untuk
menurunkan kadar gula darah dan membawa seseorang tetap pada area hijau yang
aman.
yang membutuhkan glukosa dalam darah (berada pada area yang berwarna biru),
25
secara otomatis kadar gula darah akan turun dan berada di bawah kondisi normal.
Pada tahap ini tubuh kembali mengirimkan sinyal ke kelenjar pankreas dan sel-
Saat kadar gula darah seseorang secara konstan atau terlalu sering berada
di luar batas wajar (70-11mg/dL), maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut
memiliki kelainan atau masalah pada gula darahnya. Kondisi seperti ini disebut
penderita tidak dapat mempertahankan kadar gula darahnya konstan pada kondisi
normal.
kata Latin mellitus, yang berarti "rasa manis") yang dikenal sebagai kencing
gula darah yang terus-menerus dan bervariasi, terutama setelah makan. Sumber
ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi (istilah kedokteran untuk merujuk pada
26
keadaan jaringan yang abnormal dalam tubuh) pada membran basalis dalam
a. Berdasarkan klinis
tipe I).
i. Non-obese.
ii. Obese.
tinggi sebagai akibat dari hilangnya fungsi lain dari insulin sendiri,
gula darah tinggi. Apabila gula darah mencapai kadar di atas 180
urin.
dalam tubuh, dibantu dengan olahraga dan diet rendah gula yang
insulin secara teratur maka penderita akan mati karena tubuh tidak
injeksi insulin.
29
Dalam ilmu kedokteran, gula darah adalah istilah yang mengacu kepada
tingkat glukosa di dalam darah baik manusia maupun hewan. Tubuh manusia akan
secara alami dan dengan ketat mengatur kadar gula darah sebagai bagian dari
Glukosa merupakan sumber utama energi untuk sel sel dalam tubuh, dan
darah lipid (dalam bentuk lemak dan minyak) adalah sumber utama untuk
menyimpan energi padat. Glukosa ini diangkut dari usus atau hati ke sel sel
dalam tubuh melalui aliran darah, dan hormon insulin yang akan membuatnya
sepanjang hari: 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Kadar gula akan selalu berfluktiasi
sepanjang hari dan meningkat setelah makan serta biasanya berada pada level
terendah pada pagi hari (disebut masa puasa), sebelum sarapan atau makan
Meskipun disebut gula darah, selain glukosa, juga ditemukan jenis-jenis gula
lainnya, seperti fruktosa dan galaktosa. Namun demikian, hanya tingkatan glukosa
Kadar gula di luar rentang normal dapat menjadi indikator kondisi medis.
kondisi gula darah yang terus menerus rendah disebut sebagai hipoglisemia.
sampel urine. Orang yang sehat dan normal tidak akan ada
Mellitus.
dilakukan.
pembuluh darah.
darah.
33
atau HbA1C. Semakin banyak atau tinggi kadar glukosa dalam darah
sel darah merah lama digantikan dengan sel darah merah baru yang
ini maka dapat diketahui rata kadar gula dalam darah selama 8-12
minggu terakhir.
sangat baik.
Uji HbA1C saat ini adalah salah satu cara terbaik untuk
atau tidak. Perlu diingat bahwa HbA1C itu sendiri bukanlah kadar
B. Hiperglisemia
kadar gula darahnya berada di atas 270mg/dL. Dan dapat semakin tinggi saat
electron.
dan koma.
C. Hipoglisemia
saat gula darah berada di bawah 60 mg/dL. Hal ini dapat terjadi karena
perawatan insulin.
lemas, muntah terus menerus, sakit kepala sampai yang parah dapat
menyebabkan koma.
2.2 Glukometer
Glukometer pun semakin besar dan yang menjadi fungsi utamanya adalah
36
pada saat tertentu, yakni pada saat darah sampel diambil dari dalam tubuh
penderita.
2.2.1 Definisi
nilai kadar glukosa dalam darah perifer atau sentral. Nilai - nilai tersebut umumnya
dinyatakan dalam 2 jenis satuan, yakni dalam mg/dL atau mmol/L. Nilai tersebut
adalah nilai klinis yang penting untuk gangguan metabolisme seperti Diabetes
Glucometer dan pengobatan farmasi yang tepat adalah dasar untuk kontrol
3.2 menunjukkan diagram umum dari Glukometer. Hal ini menunjukkan perangkat
Glukometer itu sendiri. Bagian yang paling penting adalah strip berbentuk persegi
dalam darah adalah dengan mengubah konsentrasi glukosa menjadi sebuah sinyal
voltase. Hal ini mungkin terjadi dengan adanya sensor khusus dalam strip /
peroksida diproduksi sebagai hasil dari oksidasi glukosa pada membran oksida
Glukonat
aktif yang telah dilapisi platina. Enzim pada elektroda digunakan untuk
39
hidrogen peroksida yang dihasilkan. Sensor ini terdiri dari berbagai elektroda:
2.2.3 Amperometry
Amperometry itu sendiri merupakan sebuah alat untuk analisis kimia yang
dan tegangan listrik akan dialirkan pada elektroda platina (Pt) untuk mereduksi
O2 menjadi H2.
kimia yang sama. Tiga model elektroda menggunakan sebuah elektroda kerja
40
elektroda penghitung (CE / Counter Electrode). Setelah arus dihasilkan maka harus
diubah menjadi tegangan untuk diproses oleh MCU. Tindakan ini dilakukan
konstan 0.3V digunakan dalam meter portabel. Respon arus dari sensor bersifat
linier dengan konsentrasi glukosa dalam kisaran 5 sampai 30 mmol/L dan waktu
2.2.4 Mikroprosesor
membutuhkan processing unit yang sederhana. Mulai dari 8-bit sampai 32-bit
A. Definisi
sebagai central processing unit (CPU). CPU adalah pusat dari proses
yang disebut "chip". Chip sering disebut juga dengan "Integrated Circuit
(IC)", bentuknya kecil, terbuat dari lempengan silikon dan bisa terdiri
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/File:Intel_4004.jpg
B. Karakter Mikroprosesor
mikroprosesor.
b. Ukuran bus data eksternal (external data bus size): Jumlah saluran
mikroprosesor.
43
langsung.
Mengacu pada tujuan awal dari penelitian ini yakni untuk membuat
untuk memonitor keadaan gula darah dalam tubuh hari lepas hari.
Menurut Law dan Kelton (1991, p1), simulasi atau juga dapat disebut
pada berbagai macam fasilitas atau proses yang terjadi pada kehidupan nyata
yang disebutkan di atas itulah yang dikenal dengan nama sistem. Lebih
bersama-sama menuju hasil akhir yang logis, yang menjadi tujuan bersama.
biasanya dipaparkan dalam relasi matematik atau logik. Dari sanalah dibangun
probabilitas untuk mendapatkan jawaban yang pasti. Solusi ini dikenal dengan
solusi analitik.
tak terduga maupun yang tidak dapat diprediksikan sebelumnya terlalu banyak,
sehingga sistem menjadi sangat kompleks. Karena itu, sistem ini tidak
Sistem
yang sangat tinggi dan waktu yang lama serta source yang besar, dan mungkin saja
sistem yang diteliti belum pernah ada sebelumnya, sehingga eksperimen dengan
Model fisik, atau yang pada umumnya dikenal sebagai emulator adalah
model yang dibuat sungguh-sungguh mirip dengan aslinya, model tersebut dapat
berperilaku hampir sama dengan sistem asli. Contohnya simulator pesawat terbang
sistem dengan akurat, mendekati kondisi aslinya, tetapi biaya dan resource yang
kuantitatif yang kemudian diubah dan dimanipulasi untuk melihat reaksi dari
apakah sistem yang digambarkan cukup sederhana. Jika cukup sederhana, maka
model matematik ini dapat dikembangkan untuk mencari solusi pasti dari
masalah tersebut, yaitu yang dikenal dengan solusi analitik. Sebaliknya, apabila
sistem pada waktu tertentu di mana pada saat itu waktu tidak
perubahan waktu.
b. mg/dL (milligram/desiliter).
dunia dan sangat umum dipakai didalam jurnal - jurnal ilmiah tentang diabetes,
sedangkan yang kedua adalah sistem yang diadopsi oleh negara Amerika Serikat.
Glukometer yang umum dijual dipasaran saat ini dibuat oleh berbagai
perusahaan dan bisa saja menggunakan salah satu satuan ukuran seperti diatas,
sekitar 180 gr/mol, untuk pengukuran glukosa, perbedaan dua buah skalanya
18 mg/dL = 1 mmol/dL
48
Fluktuasi gula darah sering kali dijadikan objek untuk deskripsi statistik
dan berbagai analisis data dalam penelitian dan praktik klinis. Namun
bentuk distribusi dari data yang telah dianalisis. Sebagai contoh, praktik umum
distribusi yang simetris dari data data yang dibaca. Namun kasus tidak sama pada
data gula darah. Contoh terlihat pada gambar di bawah yang menampilkan
distribusi gula darah yang sangat khas dengan subjek penderita Diabetes Mellitus
Tipe I, dengan 186 bacaan pada SMBG (Self Monitoring of Blood Glucose).
apabila dipaksakan menggunakan kurva normal (kurva lonceng) jelas tidak akan
Permasalahan ini tidaklah baru, dan selalu muncul dalam statistik. Namun
masih banyak cara lain yang dapat memberikan sampel simetris yang sebagai hasil
dari sampel non-simetris dengan cara transformasi dan konversi. Analisis statistik
dapat dilakukan dengan data yang simetris, dan sebuah transformasi invers
digunakan untuk menterjemahkan hasilnya sehingga tetap dapat sesuai dengan data
berbeda tentu akan disimetriskan dengan transformasi yang berbeda pula. Oleh
sebab itu, pendekatan ini akan menjadi sangat tidak praktis dan tidak sesuai dengan
penerapannya dalam alat SMBG, karena transformasi harus dapat diketahui pada
pada pembacaan sampel adalah dengan mengubah skala pada bacaan gula darah
sehingga pada skala yang baru tersebut, bacaan dari gula darah akan bersifat
simetris.
data.
50
Kita akan mengkonversikan skala ini menjadi skala yang simetris, dengan
hiperglisemia, dan posisi dari rentang nilai kadar gula yang ditargetkan akan
sampel gula darah dari banyak orang untuk memastikan bahwa transformasi yang
(1997):
dibentuk.
51
skewed (miring) akan diubah menjadi skala normal yang bersifat simetris.
Akan ditentukan terlebih dahulu nilai dari dan berdasarkan 3 buah kondisi
Dengan nilai dan , maka telah didapat gula darah yang simetris dengan titik
Untuk mengkalibrasikan skala baru dan membuat skala total gula darah
dari -10 sampai 10. Hal ini dilakukan berdasarkan beberapa alasan. Seperti,
data harus memenuhi hipotesis di mana 99.8% data harus berada di antara -10
sampai 10. Sebab yang kedua, hal ini akan memungkinkan untuk
menjadi sebuah fungsi dengan nilai dari 0% -100%. Dengan demikian, dicari
nilai untuk :
Seperti yang ditunjukkan pada gambar distribusi level kadar gula darah,
yang mempresentasikan dari 186 bacaan gula darah dari Glukometer dari
penderita Tipe 1 Diabetes Mellitus. Dan dapat dilihat bahwa sebaran grafik tersebut
miring / skewed. Telah dihitung beradasarkan data statistik, bahwa rata rata dari
data tersebut adalah 6.7 mmol /L dan standar deviasinya adalah 3.6. Dalam
95% dari data berada dalam batas rentang dua standar deviasi dari rata rata
rentang gula darah adalah antara -0.5 sampai 13.6 mmol/L. Dari data yang ada
sekitar 2.5% dari 186 data yang telah dibaca seharusnya berada di bawah 0.5
mmol/L yang sebenarnya tidak terjadi demikian (Robeva,et. Al., 2008, p195).
Dari gambar terlihat bahwa histogram dari data yang sama telah
berada di antara -2.17 dan 1.91 mmol/L. Dari data kembali dibuktikan bahwa 4
dari data berada di bawah -2.17 dan 3 berada di atas 1.91. Hal tersebut hampir
pengecekan kembali bacaan gula darah yang telah ditransformasikan kepada 205
skala simetris, dan hanya 2 dari 205 data yang diperoleh yang ditolak dari p-level
dari 0.005 (di mana dari lebih 200 test yang dijalankan dengan p-level, hal ini
akan selalu terjadi dan ini adalah hal yang sangat normal).
Fungsi resiko yang akan menghitung setiap nilai resiko dari setiap level
Fungsi resiko yang akan digunakan merupakan sebuah fungsi kuadrat yang
2
r(BG) = 10[f(BG)]
Keterangan:
gula darah, f(BG) mempunyai interval nilai yakni -10 sampai dengan 10. Dan
fungsi resiko gula darah, r(BG) mempunya interval nilai dari 0 sampai 100.
r(BG) mempunyai nilai minumum 0 yang didapat apabila nilai f(BG) =0, atau
saat f(BG) = -10, untuk BG = 1.1 mmol/L dalam skala asli (hipoglisemia ekstrim)
sebuah ukuran dari resiko tersebut berkaitan dengan BG level yang ada.
karena dalam skala gula darah baru interval baik hipo maupun hiperglisemia
simetris dengan 0, maka untuk fungsi resiko yang juga simetris akan memiliki
pada skala asli, interval antara hipoglisemia dan hiperglisemia tidaklah sama).
asli. Dan seperti yang terlihat bahwa fungsi resiko dalam skala tersebut
meningkat jauh lebih cepat dalam keadaan hipoglisemia dan tentu tidak sama
LBGI / Low Blood Glucose Indices: ukuran frekuensi dan luas dari
Untuk menilai resiko yang disebabkan oleh bacaan gula darah yang
rendah dan bacaan gula darah yang tinggi secara terpisah, maka nilai yang rendah
[di mana f(BG) < 0] harus dipisahkan daru nilai yang tinggi [di mana f(BG) > 0].
LBGI berdasarkan bagian kiri dari fungsi resiko gula darah, dan HBGI
Guna dari LBGI sendiri adalah mengukur frekuensi dan tingkat bacaan
gula darah yang rendah. Sedangkan HBGI untuk gula darah yang tinggi.
Pada kesempatan yang lebih luas LBGI dan HBGI dapat diproses menjadi
informasi lain yang juga berguna dengan menggunakan data medis yang lebih
mendapatkan piranti lunak yang ekonomis yaitu terpecaya dan bekerja efisien
1. Metode-metode (methods),
database.
3. Prosedur-prosedur (procedurs)
Dix (1997, p180), berikut adalah visualisasi dari kegiatan pada software life cycle
model waterfall:
3. Detailed design
sebelumnya.
60
konsumen.
6. Pemeliharaan (maintenance)
A. Tujuan
informasi tentag sebuah situasi yang rumit (Checkland, 1981; Checkland and
Scholes, 1990). Ide untuk menggunakan gambar atau foto untuk berpikir tentang
suatu masalah sangat umum untuk kasus problem solving atau metode berpikir
dengan kata-kata.
mendalam terhadap sebuah situasi. Sementara itu dan teknik visualisasi yang
62
telah dikembangkan sebelumnya, tetapi hanya memenuhi satu tujuan dari dua
tujuan yang ada. (Garfield, 1976; McKim, 1980; Shone, 1984; Parker, 1990).
jelas bagian mana dari suatu situasi yang terbaik untuk dijadikan bagian dari suatu
Rich picture atau yang juga dikenal sebagai rangkuman situasi digunakan
untuk menggambarkan situasi yang rumit. Rich picture adalah suatu usaha untuk
sebab dan akibat, dan lain sebagainya. Seperti ide-ide objektif ini, rich picture
63
karakteristik, sudut pandang dan dugaan, semangat dan tingkah laku manusia.
B. Elemen
1. Simbol bergambar;
2. Kata kunci;
3. Kartun;
4. Sketsa;
5. Simbol;
6. Judul.
sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk
Use Case menunjukkan hubungan interaksi antara aktor dengan use case
Ada tiga simbol yang mewakili komponen sistem seperti terlihat pada
Menurut Schneider dan Winters, ada lima hal yang harus diperhatikan
dalam pembuatan diagram use case (Schneider dan Winters, 1997, p26):
3. Postcondition: kondisi akhir atau hasil apa yang akan diterima oleh
use case.
pesan pada pelaksanaan use case atau operasi. Diagram sequence mengilustrasikan
bagaimana pesan dikirim dan diterima antar objek secara berurutan. (Whitten et.
al., 2004, p441). Beberapa notasi diagram sequence terlihat pada gambar dibawah
ini.
Menurut Whitten et. al. (2004, p442) diagram activity digunakan untuk
sebuah use case. Diagram ini juga dapat digunakan untuk memodelkan aksi dan
hasil ketika operasi berlangsung. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia, serta studi
diusahakan sedemikian rupa sehingga seorang user dapat dengan baik dan
pemakai adalah agar sistem komputer dapat digunakan oleh pemakai (user
dimiliki oleh piranti lunak atau program aplikasi yang mudah dioperasikan dan
dapat membantu menyelesaikan suatu persoalan dengan hasil yang sesuai dengan
program tersebut.
A. Program Interaktif
Suatu program yang interaktif dan baik harus bersifat user friendly.
(Scheiderman, p15) menjelaskan lima kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu
5. Kepuasan pribadi.
68