Anda di halaman 1dari 4

GEJALA KLINIS dan GAMBARAN KLINIK NEKROSIS PULPA

Tes Klinis
Pada pulpa
Dengan tes vitalitas, stimulasi langsung pada dentin dengan sondasi, tes dingin, panas
listrik
- Sondasi
Lakukan dengan menggeser sonde tanpa tekanan pada seluruh permukaan.
- Termal Test/ Tes Panas
o Daerah yang akan dites diisolasi dan dikeringkan.
o Udara hangat dikenakan pada permukaan gigi yang terbuka.
o Catat respon pasien. Untuk mendapatkan subuah respon bisa dengan
temperatur yang lebih tinggi, dengan menggunakan air panas, gula
perca panas atau komponen panas atau instrumen yang dapat
menghantarkan temperatur yang terkontrol pada gigi.
- Tes Dingin
o Semprotkan etil klorida pada gulungan kapas penguapan cepat dapat
menimbulkan sensasi dingin. Gulungan kapas dikenakan pada mahkota
gigi.
o Air yang dibekukan pada kapsul anestotik kosong menghasilkan suatu
batang es untuk tes dingin.
o Gulungan kapas disemprotkan dengan Frigident (insert), untuk
dikenakan pada permukaan mahkota; Frigident dengan temperatur
kira-kira -50o C, bila disemprotkan pada email/ permukaan mahkota
gigi yang direstorasi merupakan test yang paling teliti untuk
mengetahui vitalitas pulpa.
- Perkusi
o Ketukan ringan pada gigi dengan ujung jari / ujung tangkan instrument
o Arah vertikal/ horizontal (bukal/ lingual/ oklusal).
o Dimulai dari gigi sehat ke gigi yang sakit agar penderita dapat
membedakan mana yang lebih sakit.
- Palpasi
o Cara: Palpasi dengan ujung jari menggunakan tekanan ringan pada
gusi/mukosa sekilas apeks gigi untuk menentukan :
o Apakah jaringan fluktuan dan cukup membesar untuk insisi dan
drainase.
o Adanya intensitan dan lokasi rasa sakit.
o Adanya lokosid adenopati.
- Tes Mobilitas Depresibilitas
Untuk mengetahui:
o Integritas jaringan penyanggah
o Eksistensi peradangan jaringan periodontal
o Derajat kegoyangannya
o Mendeteksi ada tidaknya kerusakan alveolar
o Cara: menggunakan ibu jari dan telunjuk / tongue biade.
- Test Khusus
Tes Anastesis
o Menggunakan injeksi infiltrasi atas intraligamen.
o Lakukan pada gigi paling belakang (pada daerah yang dicurigai sakit).
o Bila rasa sakit masih ada setelah dianastesi, lakukan anstesi di sebelah
mesial (lakukan sampai sakit hilang).
Tes kavitas / pembuangan jaringan karies.
o Cara: mengebur melalui pertemuan dentin-email sebuah gigi yang
tidak di anastesi, suatu sensasi rasa sakit menunjukkan adanya vitalitas
pada pulpa.
NEKROSIS PULPA
Secara umum, diagnosis klinik nekrosis pulpasecara mudah dapat ditegakan. Tanda-
tanda khas penykit ini adalah pulpa tidak nyeribila kena rangsan. Meskipun demikian rasa
nyeri masih bisa timbul akibat resistensi serabut syaraf di apeks. Nekrosis pulpa dapat berupa
nekrosis sebagian (nekrosis parsial) dan nekrosis total. Nekrosis parsial menunjukkan gejala
seperti pulpitis irreversibel dengan nyeri spontan sedangkan nekrosis total tidak menunjukkan
gejala dan tidak ada respon terhadap tes termal
(Sri Mardewi, 1997)
NEKROSIS PULPA PARSIAL

(Goodel GG, 2005)

Tipe parsial dapat memperlihatkan gejala pulpitis yang ireversibel. Yaitu menunjukkan rasa
sakit yang biasanya disebabkan oleh stimulus panas atau dingin, atau rasa sakit yang timbul
secara spontan. Rasa sakit bertahan untuk beberapa menit sampai berjam-jam, dan tetap ada
setelah stimulus/jejas termal dihilangkan. Pada awal pemeriksaan klinik ditandai dengan
suatu paroksisme (serangan hebat), rasa sakit dapat disebabkan oleh hal berikut: perubahan
temperatur yang tiba-tiba, terutama dingin; bahan makanan manis ke dalam kavitas atau
pengisapan yang dilakukan oleh lidah atau pipi; dan sikap berbaring yang menyebabkan
bendungan pada pembuluh darah pulpa. Rasa sakit biasanya berlanjut jika penyebab telah
dihilangkan, dan dapat datang dan pergi secara spontan, tanpa penyebab yang jelas. Rasa
sakit seringkali dilukiskan oleh pasien sebagai menusuk, tajam atau menyentak-nyentak, dan
umumnya adalah parah. Rasa sakit bisa sebentar-sebentar atau terus-menerus tergantung pada
tingkat keterlibatan pulpa dan tergantung pada hubungannya dengan ada tidaknya suatu
stimulus eksternal. Terkadang pasien juga merasakan rasa sakit yang menyebar ke gigi di
dekatnya, ke pelipis atau ke telinga bila bawah belakang yang terkena. Nekrosis pulpa
parsialis apabila sebagian jaringan pulpa di dalam saluran akar masih dalam keadaan vital.
Nekrosis pulpa biasanya tidak menimbulkan gejala tetapi dapat juga disertai dengan episode
nyeri spontan atau nyeri ketika ditekan (dari periapeks). Gejala klinis nekrosis pulpa parsialis:
- Pada anamnesa terdapat keluhan spontan.
- Pada pemeriksaan obyektif dengan jarum Miller terasa sakit sebelum apikal.
Pemeriksaan klinis dari nekrosis pulpa parsialis:
- Tes termis: bereaksi atau tidak bereaksi.
- Tes jarum Miller: bereaksi.

NEKROSIS TOTALIS

(Goodel GG, 2005)

Nekrosis Totalis
Merupakan matinya pulpa seluruhnya.
Gejala klinis :
Nekrosis totalis biasanya asimtomatik, tetapi bisa juga ditandai dengan nyeri spontan dan
ketidaknyamanan nyeri tekan (dari periapeks). Diskolorisasi gigi merupakan indikasi awal
matinya pulpa. Dapat dilihat dari penampilan mahkota yang buram atau opak dan perubahan
warna gigi menjadi keabu-abuan atau kecoklatan serta bau busuk dari gigi.
Rencana perawatan :
Perawatan terdiri dari preparasi dan obturasi saluran akar (perawatan saluran akar).
Pemeriksaan Klinis :
1. Pemeriksaan subyektif
2. Pemeriksaan obyektif
Gigi dengan pulpa nekrotik tidak bereaksi terhadap tes termal dingin, tes pulpa listrik, atau
tes kavitas. Namun, gigi dengan pulpa nekrotik sering kali sensitive terhadap perkusi dan
palpasi asalkan disertai dengan inflamasi periapikal

Sumber :

Goodell GG, Tordik PA, Moss HD. Pulpal and periradicular diagnosis. Nav Dent School J;
2005: 27(9): 15-8.

Mardewi, Siti. 1997. Gambaran Sitologik Lesi Periapeks Pada Gigi Dengan Pulpa Nkrosis.
Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia. Vol.4.No.1.,1997

Anda mungkin juga menyukai