Karsinoma payudara invasif merupakan kelompok tumor ganas epitel yang memiliki
karakteristik adanya invasi (infiltrasi) ke jaringan sekitarnya dan ditandai dengan adanya
kecendrungan mengalami metastasis yang luas ke tempat lain. Pada umumnya tumor ini adalah
adenokarsinoma dan dipercaya berasal dari epitel parenkim payudara, khususnya sel-sel yang
berasal dari unit duktus lobular terminalis (TDLU). 1
Karsinoma payudara invasif merupakan karsinoma yang umum dijumpai pada wanita. Sekitar
22% dari seluruh karsinoma pada wanita dan sekitar 26% ditemukan pada negara maju. Resiko
kanker ini terus meningkat sejak awal tahun 1980-an terutama di negara berkembang, hal ini
disebabkan belum berkembangnya pemeriksaan mammografi untuk deteksi dini kanker ini. 1,2
Prognosa kanker payudara berhubungan dengan berbagai kondisi klinis yang luas dan
berbagai faktor patologik. Grade histologi adalah salah satu faktor penting dalam menentukan
prognosa penderita. Terdapat dua sistem grading yang banyak digunakan dalam beberapa tahun
terakhir, yaitu sistem Bloom-Richardson dan sistem Black. 2
Sistem Bloom-Richardson menggunakan gambaran histopatologi arsitektur tumor (luasnya
formasi tubulus) dan tingkat dari atifia inti. Gambaran ini dihitung dengan pemeriksaan mikroskopis
dengan pewarnaan rutin. Elston dan Ellis adalah orang yang menggunakan pendekatan aktivitas
mitosis sebagai salah satu faktor yang berperan dalam prognosa penderita dan menambahkannya
dalam sistem yang sebelumnya dibuat oleh Bloom dan Richardson. Formulasi ini sekarang dikenal
dengan Nottingham Modification of the Bloom-Richardson system. Formulasi ini menentukan grade
histologi dengan menjumlahkan skor atas formasi tubulus, pleomorfisme inti dan jumlah mitosis, yang
masing-masing diberi skor 1, 2 atau 3 poin. Dari penjumlahan skor ini akan didapat grade histologi,
yaitu grade 1, grade 2 atau grade 3. 2
Payudara merupakan kelenjar keringat yang mengalami modifikasi dan berkembang lebih
kompleks pada wanita dan rudimenter pada pria. Proses perkembangan dimulai pada janin berumur
6 minggu dimana terjadi penebalan lapisan epidermis pada bagian ventral, superfisial dari fasia
pektoralis serta otot-otot pektoralis mayor dan minor. Penebalan yang terjadi pada venteromedial dari
region aksila sampai ke regio inguinal menjadi milk lines dan selanjutnya pada bagian superior
berkembang menjadi puting susu dan bagian lain menjadi atrofi. 1-3,5
Secara fisiologis, payudara mengalami berbagai perubahan yang dipengaruhi oleh hormonal.
Pada saat pubertas, estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh ovarium dan pengaruh hipofisa
anterior menyebabkan berkembangnya duktus dan asinus. Sesuai dengan siklus menstruasi, terjadi
peningkatan estrogen dan progesteron sehingga terjadi proliferasi sel dan retensi cairan. Pada saat
kehamilan, terjadi proliferasi sel akibat pengaruh estrogen, progesteron, laktogen plasenta dan
prolaktin. Pada saat menyusui terjadi peningkatan produksi prolaktin dan penurunan estrogen dan
progesteron, sedangkan pada saat menopause terjadi involusi payudara diikuti dengan berkurangnya
jumlah kelenjar. 1-7
Kanker payudara merupakan keadaan malignansi yang berasal dari sel-sel yang terdapat
pada payudara. Payudara wanita terdiri dari lobulus, duktus, lemak dan jaringan konektif, pembuluh
darah serta limfe. Pada umumnya karsinoma berasal dari sel-sel yang terdapat di duktus, beberapa
diantaranya berasal dari lobulus dan jaringan lainnya. 2,3,8
Klasifikasi kanker payudara dapat berdasarkan The Armed Forces Institute of
Pathology(AFIP), Ackerman dan The World Health Organization (WHO). Berdasarkan The World
Health Organization (WHO) tahun 2003, kanker payudara dibagi atas : 1
Karsinoma Duktal Invasif
Merupakan jenis yang paling banyak ditemukan dan mencapai 80% dari kanker payudara.
Kebanyakan tumor berkembang dari sel-sel epitel yang terdapat pada permukaan duktus. 1,2,4,6,9
Secara makroskopis tumor berupa massa infiltratif berwarna putih-keabuan yang teraba keras
seperti batu dan berpasir. Gurat kapur putih kekuningan merupakan ciri khas karsinoma ini dan dapat
terjadi akibat deposit jaringan elastik (elastosis) di sekitar duktus di daerah yang terkena. Fibrosis
dapat luas (desmoplasia) dan menghasilkan suatu karsinoma tipe keras (scirrhous). 1,2,4,6,9
Pada beberapa kanker, secara jelas mengekspresikan reseptor hormon dan tidak
overekspresi terhadap HER2/neu. Pada tumor yang lain dijumpai sel-sel pleomorfik yang tersusun
secara anastomosis, lebih sedikit mengekspresikan reseptor hormon dan lebih banyak
mengekspresikan HER2/neu. 2,4,5
Gambaran histopatologi dapat berupa kelompokan sel-sel yang membentuk
susunan cord, cluster ataupun trabekula. Beberapa tumor memiliki gambaran yang khas berupa
gambaran solid yang menonjol dengan gambaran stroma yang minimal. Pada beberapa kasus dapat
dijumpai diferensiasi kelenjar dengan membentuk struktur tubulus yang nyata dengan lumen pada
tengah kelompokan sel-sel tumor. 1,2,11
Sel-sel kanker dapat memberikan gambaran yang bervariasi. Sitoplasma banyak dan
eosinofilik. Inti sel dapat reguler, uniform atau sangat pleomorfik dengan anak inti yang menonjol atau
multipel. Aktivitas mitosis banyak dijumpai tetapi kadang-kadang dapat tidak dijumpai. 1,2,11
Karsinoma Tubular
Karsinoma tubular terdiri dari kelenjar-kelenjar kecil, tidak beraturan yang terinfiltrasi oleh sel-
sel kanker. Pada mammmografi, dapat terdeteksi sebagai lesi yang kecil. Inti uniform, serta tampak
sel-sel dengan inti bipolar pada seperempat kasus sehingga menimbulkan kesulitan dalam
menegakkan malignansi. Pada setengah kasus yang telah didiagnosis sebagai malignansi ternyata
memberikan hasil negatif palsu. 2,8,11
Tumor ini tidak memiliki gambaran makroskopis yang khas yang dapat dibedakan dengan
karsinoma duktus invasif atau tipe campuran, selain ukuran tumornya. Ukuran diameter tumor ini
biasanya 0,2-2 cm, pada umumnya kurang dari 1 cm. Dapat dijumpai massa tumor yang
mengandung konfigurasi stellata dengan daerah di tengahnya terdapat bercak-bercak kuning.
Kadang-kadang dijumpai stroma yang elastis atau sklerotik yang difus dengan batas yang tidak
jelas. 1,2,4
Gambaran histopatologi yang khas dari tumor ini adalah adanya tubulus yang terbuka yang
dilapisi satu lapis sel epitel. Bentuk tubulus dapat bulat atau oval, tetapi yang khas bila dijumpai
dengan bentuk angulated (bersudut). 1,2,4
Sel-sel epitel berukuran kecil dan reguler dengan inti sel sedikit pleomorfik dan hanya sedikit
dijumpai aktivitas mitosis. Gambaran lain yang cukup penting adalah adanya reaksi desmoplastik
pada stroma diantara struktur tubuler. Kalsifikasi mungkin dapat ditemui pada stroma. 1,2,4
Karsinoma Kribiformis
Insiden karsinoma kribriformis invasif hanya sekitar 0,8-3,5% dari seluruh kanker payudara
dengan rata-rata umur penderita 55 tahun.
Secara klinis tumor dapat muncul sebagai massa, tetapi sering kali berupa occult. Gambaran
mammografi yang diduga massa biasanya mengandung mikrokalsifikasi. Multifokal dapat dijumpai
hampir 20% kasus. 1,2,4
Tumor tersusun atas kelompokan sel berbentuk pulau-pulau, sering berbentuk angulated,yang
berbatas tegas dengan stroma. Inti sel kecil-kecil yang menunjukkan tingkat pleomorfisme yang
rendah atau moderate. Mitosis jarang dijumpai. Sering dijumpai reaksi desmoplastik yang menonjol
pada banyak kasus karsinoma kribiformis invasif. 1,2,4
Karsinoma intraduktus pada umumnya merupakan tipe kribriform, yang dapat dijumpai hampir
pada 80% kasus. Lesi menunjukkan susunan kribriformis yang menonjol dengan sedikit komponen
karsinoma tubuler (<50%). Kasus dengan komponen tipe karsinoma lain (10-40%) selain komponen
karsinoma tubuler disebut sebagai mixed type of carcinoma. 1,2,4
Karsinoma Musinus
Karsinoma musinus juga dikenal sebagai mukoid, koloid atau karsinoma gelatinous, biasanya
dijumpai pada wanita postmenopause. Karsinoma musinus jarang dijumpai, insiden sekitar 1 6%
dari seluruh kanker payudara. Sering dijumpai pada wanita usia lanjut dan tumbuh perlahan sampai
bertahun-tahun. 1,2,4
Mayoritas tumor ini mengekspresikan reseptor hormon dan prognosis secara keseluruhan
lebih baik jika dibandingkan dengan No Special Type (NST). Insiden karsinoma musinus meningkat
pada mutasi BRCA1. Seperti halnya pada karsinoma medular, terjadi hipermetilasi promoter BRCA1
pada 55% kasus dan tidak berhubungan dengan mutasi germ-line BRCA1.1,2,5,10,12
Secara klinik dan mammografi kadang sulit dibedakan dengan lesi jinak seperti fibroadenoma
mamma dan suatu massa kistik. Karsinoma musin dapat menghasilkan pulau-pulau gelatin dari
materi mukoid, dan tempat sel-sel tersuspensi. 6,8
Secara makroskopis tumor berbatas tegas, pada palpasi teraba krepitasi dan terbentuk dari
massa currant jelly-like yang dibatasi oleh septa-septa. Fokus perdarahan sering dijumpai. Sekitar
seperempat atau mendekati setengah dari kasus menunjukkan diferensiasi endokrin seperti
argyrophilia dan dense-core secretory granules dengan pemeriksaan ultrastruktur. 2,4,5,13
Gambaran mikroskopis yang khas dari karsinoma musinus adalah adanya proliferasi sel-sel
yang membentuk kelompokan dengan inti uniform, bentuk bulat dengan sitoplasma yang sedikit.
Kelompokan sel-sel ini terapung (floating) di dalam danau musin. Danau musin ini dipisahkan oleh
septa-septa dalam kompartemen-kompartemen. 2,4,5,6,11,12
Kelompokan sel ini membentuk berbagai bentuk dan ukuran, kadang-kadang berbentuk
tubuler, walaupun jarang dapat membentuk konfigurasi papiler. Atipia inti, mitosis dan gambaran
mikrokalsifikasi jarang dijumpai. Karakteristik komponen intraepitelial dapat dijumpai dengan
gambaran mikropapiler hingga solid pada 30-75% kasus. 2,4,6
Karsinoma Medular
Karsinoma medular dijumpai hanya sekitar 1-7% dari seluruh keganasan pada payudara,
dengan rata-rata umur ketika didiagnosa 45-52 tahun.
Seperti halnya pada karsinoma musinus, secara mammografi karsinoma medular memberikan
gambaran bulat, berbatas tegas pada dan pada saat dilakukan biopsi aspirasi jarum halus terasa
sebagai massa yang lunak. 1,4,6,9
Gambaran makroskopis berupa massa yang berbatas tegas dengan konsistensi lunak. Warna
tumor dapat abu-abu atau merah kecoklatan yang mengkilat, sering dijumpai daerah-daerah nekrosis
dan perdarahan. Ukuran tumor bervariasi, dengan diameter antara 2-2,9 cm. 1,2,4
Gambaran histopatologi yang khas adalah sel-sel tumor dengan susunan lembaran dengan
ketebalan empat atau lima lapisan. Kelompokan sel ini dipisahkan oleh jaringan ikat longgar yang
minimal. Dapat dijumpai daerah nekrosis dan diferensiasi sel-sel skuamosa. 1,2,4
Tidak dijumpai struktur kelenjar ataupun tubular, dengan infiltrasi sel-sel radang limfosit pada
stroma. Sel bentuk bulat dengan sitoplasma yang banyak dengan inti sel vesikuler yang mengandung
satu atau lebih anak inti. Pleomorfisme inti moderate dan dijumpai aktivitas mitosis. Kadang-kadang
dapat dijumpai giant cells yang atifik. 1,2,4
Karsinoma Apocrine
Insiden karsnoma apocrine sekitar 0,3-4% dari seluruh kanker payudara invasif yang
ditemukan dengan pemeriksaan mikroskop cahaya. Secara klinis maupun mammografi tidak
ditemukan perbedaan antara karsinoma apocrine dengan yang bukan apocrine. Walaupun dilaporkan
karsinoma apocrine jarang dijumpai yang bilateral. 1,2,4
Gambaran histopatologi menunjukkan adanya diferensiasi kelenjar apocrine yang biasa
dijumpai pada karsinoma tipe duktus invasif, medular, papiler dan neuroendocrine maupun pada tipe
karsinoma lobular klasik. Walaupun demikian dikenalinya tipe kanker ini kurang mempunyai makna
klinis. 1,2,4
Karsinoma apocrine biasanya mengandung dua komponen sel, yaitu sel yang mengandung
sitoplasma eosinofilik yang banyak dan bergranul. Inti sel bervariasi, dari yang globoid dengan anak
inti yang menonjol sampai yang hiperkromatin. Komponen lainnya adalah sel yang mengandung
sitoplasma yang bervakuola. Dapat pula dijumpai gambaran foamy sehingga sel-sel ini mirip dengan
histiosit dan sel sebaseous.
Pada kasus yang sulit dapat dilakukan pewarnaan antibodi keratin, dimana akan terekspresi (positif)
pada karsinoma apocrine. 1,2,4,14
Karsinoid Tumor
Karsinoid tumor (neuroendocrine tumours/endocrine carcinoma) dijumpai sekitar 2-5% dari
seluruh kanker payudara. Biasa dijumpai pada pasien umur dekade ke enam atau ke tujuh.
Diferensiasi neuroendokrin juga dapat dijumpai pada karsinoma payudara pada laki-laki. Tidak ada
gambaran spesifik bila ditinjau dari segi klinis. 1,2,4,9
Makroskopis karsinoid tumor dapat tumbuh infiltratif atau meluas ke daerah sekitarnya.
Konsistensi tumor yang menghasilkan musin adalah lunak dan gelatinous. 1,2,4
Gambaran histopatologi karsinoid tumor kebanyakan membentuk struktur alveolar atau solid
yang cendrung berisi sel-sel yang tepinya tersusun palisade. Karsinoid tumor dapat menunjukkan
berbagai macam subtipe, tegantung dari tipe sel, grade, diferensiasi dan produksi musin yang dapat
dijumpai pada sekitar 26% kasus. 1,2,4,12
Grading Histologi
Sudah banyak studi yang membuktikan adanya hubungan antara grade histologi dengan
angka ketahanan hidup pasien, khususnya pada pasien karsinoma duktus invasif atau tumor invasif
lainnya. Grade histologi sebagai salah satu faktor prognostik yang cukup penting ini hendaknya
dicantunkan dalam laporan pemeriksaan histopatologi kanker payudara invasif. 1,6
Pengukuran grade histologi lebih objektif dengan modifikasi oleh Patley dan Scraff dari
metode yang pertama kali diperkenalkan oleh Bloom dan Richardson dan lebih terkini oleh Elston dan
Ellis. 1
Metode Grading
Metode grading dengan menggunakan tiga karakteristik tumor yang akan dievaluasi, yaitu:
formasi tubulus dan kelenjar, pleomorfisme inti dan jumlah mitosis. Digunakan sistem skor antar 1-3
dan mengkaji setiap faktor yang memiliki gambaran tertentu. Evaluasi terhadap formasi tubulus dan
kelenjar hanya bila ditemukan adanya daerah yang jernih di dalam lumen. Cut point yang dipakai
adalah 75% dan 10% untuk penentuan skor dengan melihat formasi tubulus dan kelenjar pada area
tumor. 1,2,6
Pleomorfisme inti dinilai berdasarkan regularitas ukuran inti dan bentuk dan sel epitel yang
berdekatan dengan jaringan payudara. Peningkatan iregularitas pada inti dalam ukuran dan bentuk
dipakai sebagai dasar skor untuk pleomorfisme inti. Evaluasi terhadap gambaran mitosis harus
dilakukan dengan hati-hati. Gambaran hiperkromatin dan inti yang piknotik tidak dihitung apabila lebih
mirip gambaran apoptosis dari pada proliferasi. Jumlah mitosis dihitung per 10 lapangan pandang
besar. 1,2
Ada tiga grade histologi yang dihasilkan dari penjumlahan skor antara 3-9 point, sistem
grading histologi memakai ketentuan sebagai berikut: 1
Grade 1- Well differentiated: skor 3-5 point
Grade 2- Moderately differentiated: skor 6-7 point
Grade 3- Poorly differentiated: skor 8-9 point
DAFTAR RUJUKAN
1. Ellis IO, et all. Invasive breast carcinoma. In: Tavasolli FA, Devilee P. Pathology and Genetic of
Tumours of the Breast and Female Genital Organs, WHO Classification of Tumours, IARC Press;
2003: 18-19, 23-43.
2. Rosai J. The Breast, Rosai and Ackermanss Surgical Pathology, Volume two, Mosby; 2004(9): 9-10,
1797, 1802-18.
4. Schnitt SJ, Mills RR, Hanby AM, Oberman HA. The Breast. In: Mills SE, et all, 2004, Stenbergs
Diagnostic Surgical Pathology, Volume IA, Lippincott Williams & Wilkins; 2004(4): 330 -67.
5. Lester SC. The Breast. In: Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Robbins and Cotran Pathologic Basis of
Disease. Elsevier Saunders; Philadelphia; 2005(7): 1120, 1142-49.
6. Thor AD, Osunkoya AO. The Breast. In: Rubin E, Strayer DS. Farber. Editors. Rubins Pathology:
Clinicopathologyc Fondation of Medicine. JB Lippincott Williams & Wilkins; Philadelphia; 2008(5):
842-53.
7. Montag A, Kumar V. The Female Genital System and Breast. In: Kumar V, Abbas AK, Fausto N,
Mitchell RN. Robbins Basic Pathology. Saunders Elsevier; Philadelphia; 2007(8): 743-49.
8. Chandrasoma P, Taylor CR. The Breast, Concise Pathology, McGraw-Hill International Edition;
2001(3): 815-29.
KANKER PAYUDARA
(Ca Mammae)
1. Pengertian
Carsinoma mammae adalah neolasma ganas dengan pertumbuhan jaringan mammae abnormal yang tidak
memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltrasi dan destruktif dapat bermetastase (Soeharto Resko Prodjo,
1995). Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal
timbul dari sel sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah (Lynda
Juall Carpenito, 1995). Kanker payudara adalah jenis kanker yang berasal dari kelenjar saluran dan jaringan
penunjang payudara. Tingkat insidensi kanker payudara di kalangan wanita adalah 1 berbanding 8. Di
Indonesia, kanker payudara menduduki peringkat kedua dari semua jenis kanker. Sedangkan sekitar 60-80 %
ditemukan pada stadium lanjut dan berakibat fatal. Biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40-49 tahun dan
letak terbanyak di kuadran lateral atas.
1. Ca Payudara yang terdahulu Terjadi malignitas sinkron di payudara lain karena mammae adalah organ
berpasangan
2. Keluarga Diperkirakan 5 % semua kanker adalah predisposisi keturunan ini, dikuatkan bila 3 anggota
keluarga terkena carsinoma mammae.
3. Kelainan payudara ( benigna ) Kelainan fibrokistik ( benigna ) terutama pada periode fertil, telah ditunjukkan
bahwa wanita yang menderita / pernah menderita yang porliferatif sedikit meningkat.
4. Makanan, berat badan dan faktor resiko lain Status sosial yang tinggi menunjukkan resiko yang meningkat,
sedangkan berat badan yang berlebihan ada hubungan dengan kenaikan terjadi tumor yang berhubungan dengan
oestrogen pada wanita post menopouse.
5. Faktor endokrin dan reproduksi Graviditas matur kurang dari 20 tahun dan graviditas lebih dari 30 tahun
Menarche kurang dari 12 tahun
6. Obat anti konseptiva oral Penggunaan pil anti konsepsi jangka panjang lebih dari 12 tahun mempunyai resiko
lebih besar untuk terkena kanker.
Wanita dengan kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, asupan lemak berlebihan dan kurang olahraga.
Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara Insidensi kanker payudara oleh karena genetik
menunjukkan 5-10 %.
Pernah menderita kanker pada salah satu payudara
Menderita tumor jinak payudara
Infertil dan kehamilan pertama pada usia 35 tahun
Tidak memiliki anak
Faktor hormonal
Awal menstruasi (menarche) sebelum usia 12 tahun dan berhenti menstruasi (menopause) setelah
usia 50 tahun.
Periode menstruasi lebih lama
Tidak pernah menyusui anaknya
Usia yang makin bertambah Kanker payudara 78 % menunjukkan terjadi pada usia lebih 50
tahun dan 6 % terjadi pada usia kurang dari 40 tahun. Sedangkan rata-rata kanker payudara
ditemukan pada usia 64 tahun.
III. Gambaran Klinik dan Patofisiologi
Gambaran Klinik :
1. Tanda carcinoma Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada tumor jinak, massa lunak,
batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips
2. Gejala carcinoma Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu, puting eritema,
mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase.
Benjolan di payudara atau ketiak, perubahan bentuk dan ukuran payudara yang luar biasa, kerutan atau lekuk
yang luar biasa pada payudara, puting payudara tertarik ke dalam., perdarahan atau keluar cairan abnormal dari
puting payudara.
Patofisiologi :
Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem duktal, mula mula terjadi
hiperplasia sel sel dengan perkembangan sel sel atipik. Sel sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu
dan menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai
menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba ( kira kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira kira
seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsinoma mammae bermetastasis dengan penyebaran
langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah ( Price, Sylvia, Wilson Lorrairee
M, 1995 )
1.Klasifikasi Patologik
a.Pagets disease
Pagets disease merupakan bentuk kanker yang dalam taraf permulaan manifestasinya sebagai eksema menahun
putting susu, yang biasanya merah dan menebal. Suatu tumor sub areoler bisa teraba. Sedang pada umumnya
kanker payudara yang berinfiltrasi ke kulit mempunyai prognosis yang buruk namun pada pagets disease
prognosisnya lebih baik. Pagets disease merupakan suatu kanker intraduktal yang tumbuh dibagian terminal
dari duktus laktiferus. Secara patologik cirri-cirinya adalah: sel-sel paget(seperti pasir), hipertrofi sel
epidermoid, infiltrasi sel-sel bundar di bawah epidermis.
Comedo carcinoma terdiri dari sel-sel kanker non papillary dan intraductal, sering dengan nekrosis
sentral sehingga pada permukaan potongan terlihat seperti terisi kelenjar, jarang sekali comedo carcinoma hanya
pada saluran saja biasanya akan mengadakan infiltrasi kesekitarnya menjadi infiltrating comedo carcinoma.
Adeno carcinoma dengan infiltrasi dan fibrosis, ini adalah kanker yang lazim ditemukan 75 % kanker
payudara adalah tipe ini. Karena banyak terdiri dari fibrosis umumnya agak besar dan keras. Kanker ini disebut
juga dengan tipe scirrbus yaitu tumor yang mengadakan infiltrasi ke kulit dan kedasar.
c.Medullary carcinoma
Tumor ini biasanya sangat dalam di dalam kelenjar mammae, biasanya tidak seberapa keras, dan kadang-kadang
disertai kista dan mempunyai kapsul. Tumor ini kurang infiltratif disbanding dengan tipe scirrbus dan mestatasis
ke ketiak sangat lama. Prognosis tumor ini lebih baik dari tipe-tipe tumor yang lain.
Kanker lobulus sering timbul sebagai carcinoma in situ dengan lobulus yang membesar. Secara mikroskopik,
kelihatan lobulus atau kumpulan lobulus yang berisi kelompok sel-sel asinus dengan bebrapa mitosis. Kalau
mengadakan infiltrasi hamper tidak dapat dibedakan dengan tipe scirrbus.
2.Klasifikasi klinik
a.Steinthal I : kanker payudara besarnya sampai 2 cm dan tidak memiliki anak sebar.
b.Steinthal II : kanker payudara 2 cm atau lebih dengan anak sebar dikelenjar ketiak.
c.Steinthal III : kanker payudara 2 cm atau lebih dengan anak sebar di kelenjar ketiak, infra dan supraklavikular,
atau infiltrasi ke fasia pektoralis atau ke kulit atau kanker payudara yang apert (memecah ke kulit).
d.Steinthal IV : kanker payudara dengan metatasis jauh misal ke tengkorak, tulang punggung, paru-paru, ahti
dan panggul.
T artinya tumor, N artinya nodule atau kelenjar yang membesar regional, M artinya metastase.
Pendektesian kanker payudara sedini mungkin merupakan faktor penting dalam menanggulangi kanker
payudara. Oleh karena kanker payudara merupakan jenis kanker yang mudah dideteksi. Untuk menemukan
kanker pada stadium awal dilakukan dengan pemeriksaan medis antara lain :
Stadium 1 :Modified mastektomi radikal yaitu mastektomi tanpa pengangkatan muskulus pektoralis
mayor dan minor, ditambah dengan pengangkatan kelenjar ketiak dan radioterapi.
Stadium 3 : Radioterapi atau eksisi tumor yang apert dan pemberian terapi hormon, terdiri atas antrogen
sebelum menopause dan kombinasi androgen dan esterogen sesudah menopause, sebelum menopause
dikerjakan pula ooforektomi bilateral.
Stadium 4 : Sebelum menopause dilakukan ooforektomi, jika tidak berhasil dilakukan hipofisektomi
Kanker payudara
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam
artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis
diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat
medis. Wikipedia bukan pengganti dokter.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.
Kanker payudara
Spesialisasi Onkologi
ICD-10 C50.
ICD-9-CM 174-175,V10.3
OMIM 114480
DiseasesDB 1598
MedlinePlus 000913
MeSH D001943
[sunting di Wikidata]
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara.Ini adalah jenis kanker paling umum
yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun
kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000[butuh rujukan]. Pengobatan yang paling lazim
adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.
Daftar isi
[sembunyikan]
1Definisi
2Patofisiologi
o 2.1Transformasi
2.1.1Fase inisiasi
2.1.2Fase promosi
o 2.2Fase metastasis
3Klasifikasi
o 3.1Histopatologi
o 3.2Stadium
3.2.1Sistem TNM
o 3.3Genetik
3.3.1Array-mikro DNA
3.3.1.1Profil intrinsik Perou-Srlie
o 3.4Lintasan onkogenik
4Gejala klinis
o 4.1Benjolan pada payudara
o 4.2Erosi atau eksema puting susu
o 4.3Keluarnya cairan (Nipple discharge)
5Faktor-faktor penyebab
o 5.1Faktor risiko
o 5.2Faktor Genetik
6Pengobatan kanker
o 6.1Mastektomi
o 6.2Radiasi
o 6.3Kemoterapi
o 6.4Lintasan metabolisme
7Strategi pencegahan
o 7.1Pencegahan primer
o 7.2Pencegahan sekunder
o 7.3Pencegahan tertier
8Referensi
9Pranala luar
Definisi[sunting | sunting sumber]
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme
normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.
Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit
neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh World Health
Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan
kode nomor 17.[1]
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi,
yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
Fase inisiasi[sunting | sunting sumber]
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel
menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang
disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar
matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen.
Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih
rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel
menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.
Progesteron, sebuah hormon yang menginduksi ductal side-branching pada kelenjar payudara
dan lobualveologenesis pada sel epitelial payudara, diperkirakan berperan sebagai aktivator
lintasan tumorigenesis pada sel payudara yang diinduksi oleh karsinogen. Progestin akan
menginduksi transkripsi regulator siklus sel berupa siklin D1 untuk disekresi sel epitelial. Sekresi
dapat ditingkatkan sekitar 5 hingga 7 kali lipat dengan stimulasi hormon estrogen,[3] oleh karena
estrogen merupakan hormon yang mengaktivasi ekspresi pencerap progesteron pada sel
epitelial.[4] Selain itu, progesteron juga menginduksi sekresi kalsitonin sel
luminal dan morfogenesis kelenjar.[5]
Fase promosi[sunting | sunting sumber]
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel
yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan
beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu
karsinogen).
Fase metastasis[sunting | sunting sumber]
Metastasis menuju ke tulang merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker payudara, beberapa
diantaranya disertai komplikasi lain seperti simtoma hiperkalsemia, pathological
fractures atau spinal cord compression.[6] Metastasis demikian bersifat osteolitik, yang berarti
bahwa osteoklas hasil induksi sel kanker merupakan mediator osteolisis dan
mempengaruhi diferensiasi dan aktivitas osteoblas serta osteoklas lain hingga meningkatkan
resorpsi tulang.
Tulang merupakan jaringan unik yang terbuat dari matriks protein yang
mengandung kalsium dengan kristalhydroxyappatite sehingga mekanisme yang biasa digunakan
oleh sel kanker untuk membuat ruang pada matriks ekstraselular dengan
penggunaan enzim metaloproteinase matriks tidaklah efektif. Oleh sebab itu, resorpsi tulang
yang memungkinkan invasi neoplastik terjadi akibat interaksi antara sel kanker payudara
dengan sel endotelial yang dimediasi oleh ekspresi VEGF.[6] VEGF
merupakan mitogen angiogenik positif yang bereaksi dengan sel endotelial. Tanpa faktor
angiogenik negatif seperti angiostatin, sel endotelial yang berinteraksi dengan VEGF sel kanker
melalui pencerap VEGFR-1 dan VEGFR-2, akan meluruhkan matriks ekstraselular, bermigrasi
dan membentuk tubulus.
1. Non-invasif karsinoma
Non-invasif duktal karsinoma
Lobular karsinoma in situ
2. Invasif karsinoma
Invasif duktal karsinoma
Papilobular karsinoma
Solid-tubular karsinoma
Scirrhous karsinoma
Special types
Mucinous karsinoma
Medulare karsinoma
Invasif lobular karsinoma
Adenoid cystic karsinoma
karsinoma sel squamos
karsinoma sel spindel
Apocrin karsinoma
Karsinoma dengan metaplasia kartilago atau osseus metaplasia
Tubular karsinoma
Sekretori karsinoma
Lainnya
3. Paget's Disease
Stadium[sunting | sunting sumber]
Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat mendiagnosis
suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran
kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat lain. Stadium
hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan
suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan
penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan
dengan CT scan, scintigrafi, dll. Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang
paling banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang
direkomendasikan oleh UICC (International Union Against Cancer dari World Health
Organization)/AJCC (American Joint Committee On cancer yang disponsori oleh American
Cancer Society dan American College of Surgeons).
Sistem TNM[sunting | sunting sumber]
TNM merupakan singkatan dari "T" yaitu tumor size atau ukuran tumor , "N" yaitu node atau
kelenjar getah bening regional dan "M" yaitu metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga faktor T,
N, dan M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan
dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA). Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai
berikut:
Stadium 0: T0 N0 M0
Stadium 1: T1 N0 M0
Stadium II A: T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0
Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0
Stadium III A: T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 N2 M0/T3 N1 M0
Stadium III B: T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0
Stadium III C: Tiap T N3 M0
Stadium IV: Tiap T-Tiap N-M1
Genetik[sunting | sunting sumber]
Array-mikro DNA[sunting | sunting sumber]
Array-mikro DNA merupakan suatu metode yang diawali dengan membandingkan sel normal
dengan sel kanker dan melihat perbedaan yang terjadi pada ekspresi genetik antara dua jenis
sel. Walaupun perbedaan ekspresi genetik tersebut belum tentu menunjukkan ciri khas onkogen
sel kanker, namun beberapa grup periset mempertimbangkan bahwa beberapa
grup/kluster gen mempunyai kecenderungan untuk meninggalkan jejak genetik pada sel lain
hingga terjadi ekspresi genetik yang sama, yang disebut profil genetik. Dengan demikian,
dinamika fungsional gen dan genomdapat diamati seperti proses transkripsi mRNA, identifikasi
domain pengikat dari protein asam nukleat, analisis single-nucleotide polymorphism.[7]
Sejumlah profil genetik telah diajukan oleh berbagai pihak, beberapa diantaranya adalah:
Profil genetik dari American Society of Clinical Oncology yang menawarkan klasifikasi
berdasarkan CA 15.3, CA 27.29, CEA, pencerap estrogen, pencerap progesteron, pencerap
faktor pertumbuhan epidermal-2, aktivator plasminogen urokinase, penghambat aktivator
plasminogen 1.[8] Penggunaan kategori berikut sebagai dasar diagnosa juga dianggap belum
cukup; DNA/ploiditas dengan penggunaan sitometri, p53, cathepsin D, siklin
E, multiparameter assays tertentu, deteksi metastasis-mikro pada sumsum tulang dan kadar
sel tumor dalam sirkulasi darah.
Profil genetik yang disebut normal breast-like, basal, luminal A, luminal B, dan ERBB2+.[9]
Subtipe berdasarkan ESR1/ERBB2 dengan profil ESR1+/ERBB2-, ESR1-/ERBB2-, dan
ERBB2+.[9]
Profil intrinsik Perou-Srlie[sunting | sunting sumber]
Dari sudut pandang histologi, sel tumor payudara merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari
berbagai jenis sel selain sel kanker.[10] Untuk mendapatkan profil genetik dari sebuah tumor,
perlu diketahui ekspresi genetik khas dari tiap sel yang merupakan
hasil transkripsi kluster gen tertentu, kemudian dicari kesamaan kluster pada sel lain dari jenis
yang berbeda.
Pada profil intrinsik, ditemukan 8 kluster genetik yang merupakan variasi sel-sel tertentu yang
terdapat di dalam tumor.
1. Sel endotelial. Sebuah kluster gen merupakan ciri khas ekspresi genetik sel endotelial,
seperti CD34, CD31, faktor von Willebrand, baik sel endotelial
dari kultur HUVEC maupun HMVEC.
2. Sel stromal. Ekspresi protein dari sel stromal merupakan kluster genetik yang
teridentifikasi terlebih dahulu dan meliputi beberapa isomer kolagen
3. Sel payudara normal maupun yang kaya akan adiposa dengan kluster genetik
meliputi fatty-acid binding protein 4dan PPAR
4. Sel B, meninggalkan jejak genetik seperti ekspresi gen berupa
protein imunoglobulin saat melakukan infiltrasi dan memberikan variasi pada kluster
genetik seperti yang terjadi pada ekspresi sel RPMI-8226 dari kultur mielomamultipel.
5. Sel T juga meninggalkan jejak genetik yang menjadi indikasi aktivitas infiltrasi. Sebuah
kluster geneteik meliputi kluster diferensiasi CD3 dan 2 subunit pencerap sel T
ditemukan pada sel MOLT-4 dari kultur leukimia.
6. Makrofaga. Sebuah kluster genetik yang nampaknya merupakan ciri khas
makrofaga/monosit adalah ekspresiCD68, acid phosphatase 5, chitinase dan lysozyme.
Terdapat dua jenis sel epitelial pada kelenjar ini, yaitu sel basal atau sel mioepitelial, dan sel
epitelial luminal. Banyak gen yang hanya dimiliki oleh salah satu jenis sel ini dan jarang
ditemukan gen yang dimiliki oleh kedua sel. Kluster genetik sel basal meliputi keratin-5, keratin-
17, integrin-4 dan laminin. Sedangkan kluster genetik sel luminal meliputi faktor transkripsi yang
berkaitan dengan pencerap estrogen seperti GATA-binding protein-3, X-box binding protein-
1 dan hepatocyte nuclear factor-3.
Lintasan onkogenik[sunting | sunting sumber]
Klasifikasi menurut lintasan onkogenik terbagi menjadi 4 subtipe yang disebut
luminal A yang disertai ekspresi pencerap hormon, baik estrogen, progesteron maupun
keduanya, dan tanpa ekspresi HER-2 (bahasa Inggris: human epidermal growth factor
receptor 2). Pada subtipe luminal A, terjadi ekspresi berlebihan protein yang berperan
dalam lintasan metabolisme asam lemak dan lintasan transduksi sinyal selularyang
menggunakan steroid, khususnya melalui ekspresi pencerap estrogen.[11]
luminal B dengan pencerap hormon +, HER-2 +.
triple negative dengan pencerap hormon -, HER-2 -.
HER-2 over-expressing dengan pengecerap hormon -, HER-2 +.
Berdasarkan klasifikasi ini, hasil sampling dari 2.544 kasus yang terjadi di Amerika, 73% didapati
mengidap subtipe luminal A, 12% penderita luminal B, 11% adalah kanker triple negative dan 4%
merupakan jenis HER-2 over-expressing.[12]
Beberapa ahli lain menambahkan subtipe seperti;
terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);
adanya nodul satelit pada kulit payudara;
kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa;
terdapat model parasternal;
terdapat nodul supraklavikula;
adanya edema lengan;
adanya metastase jauh;
serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit
terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan
kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.
Keluarnya cairan (Nipple discharge)[sunting | sunting sumber]
Nipple discharge adalah keluarnya cairan dari puting susu secara spontan dan tidak normal.
Cairan yang keluar disebut normal apabila terjadi pada wanita yang hamil, menyusui dan
pemakai pil kontrasepsi. Seorang wanita harus waspada apabila dari puting susu keluar cairan
berdarah cairan encer dengan warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa harus memijit
puting susu, berlangsung terus menerus, hanya pada satu payudara (unilateral), dan cairan
selain air susu.
Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement
survey.
Pada wanita dengan faktor risiko mendapat Referensi untuk dilakukan mammografi setiap
tahun.
Wanita normal mendapat Referensi mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50
tahun.
Foster dan Constanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit pada
wanita yang melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dibandingkan
yang tidak. Walaupun sensitivitas SADARI untuk mendeteksi kanker payudara hanya 26%, bila
dikombinasikan dengan mammografi maka sensitivitas mendeteksi secara dini menjadi 75%
Pencegahan tertier[sunting | sunting sumber]
Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker
payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan
dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan tertier
ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan
meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak
berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. Bila kanker telah jauh bermetastasis,
dilakukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium tertentu, pengobatan yang
diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif dengan
obat herbal kanker payudara.
MASTEKTOMI RADIKAL
MODIFIKASI (MRM)
06 SabtuDES 2008
a. Definisi
KGB regional pada payudara adalah KGB aksila, supra dan infraklavikula serta mammaria
interna. KGB aksila dibagi atas 3 zona yaitu Level I, II dan III. Level I adalah KGB yang
terletak lateral dari muskulus pektoralis minor, level II adalah KGB yang terletak dibelakang
m.pektoralis minor dan Level III adalah KGB yang terletak medial dari m.pektoralis minor.
Disamping itu juga ada KGB interpektoral atau disebut Rotter.
Tumor ganas: invasif duktal, invasif lobular dan varian lainnya (mukoid, papiler ,
meduler, kribriform dll)
Sampai saat ini penyebab pasti kanker payudara, belum diketahui karena bersifat
multifaktorial
Nullipara
Pada keadaan dimana salah satu komponen dari triple diagnostic mengalami ketidak
sesuaian interpretasi maka dikerjakan biopsi dengan pemeriksaan potong beku (bila ada
fasilitas) atau biopsi saja dulu untuk mengetahui jenis histopatologinya. Terapi berikutnya
tergantung dari hasil histopatologinya
c. Indikasi operasi
Edema lengan
Mastitis inflamatoar
e. Diagnosa banding
f. Pemeriksaan penunjang
Mandatory
Foto toraks
USG liver/abdomen
Oprional
bone scanning
Tekhnik operasi
Secara singkat tekhnik operasi dari mastektomi radikal modifikasi dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Penderita dalam general anaesthesia, lengan ipsilateral dengan yang dioperasi diposisikan
abduksi 900, pundak ipsilateral dengan yang dioperasi diganjal bantal tipis.
2. Desinfeksi lapangan operasi, bagian atas sampai dengan pertengahan leher, bagian bawah
sampai dengan umbilikus, bagian medial sampai pertengahan mammma kontralateral,
bagian lateral sampai dengan tepi lateral skapula. Lengan atas didesinfeksi melingkar sampai
dengan siku kemudian dibungkus dengan doek steril dilanjutkan dengan mempersempit
lapangan operasi dengan doek steril
3. Bila didapatkan ulkus pada tumor payudara, maka ulkus harus ditutup dengan kasa steril tebal
( buick gaas) dan dijahit melingkar.
4. Dilakukan insisi (macam macam insisi adalah Stewart, Orr, Willy Meyer, Halsted, insisi S)
dimana garis insisi paling tidak berjarak 2 cm dari tepi tumor, kemudian dibuat flap.
5. Flap atas sampai dibawah klavikula, flap medial sampai parasternal ipsilateral, flap bawah
sampai inframammary fold, flap lateral sampai tepi anterior m. Latissimus dorsi dan
mengidentifikasi vasa dan. N. Thoracalis dorsalis
6. Mastektomi dimulai dari bagian medial menuju lateral sambil merawat perdarahan, terutama
cabang pembuluh darahinterkostal di daerah parasternal. Pada saat sampai pada tepi lateral
m.pektoralis mayor dengan bantuan haak jaringan maamma dilepaskan dari m. Pektoralis
minor dan serratus anterior (mastektomi simpel). Pada mastektomi radikal otot pektoralis
sudah mulai
7. Diseksi aksila dimulai dengan mencari adanya pembesaran KGB aksila Level I (lateral m.
pektoralis minor), Level II (di belakang m. Pektoralis minor) dan level III ( medial m.
pektoralis minor). Diseksi jangan lebih tinggi pada daerah vasa aksilaris, karena dapat
mengakibatkan edema lengan. Vena-vena yang menuju ke jaringan mamma diligasi.
Selanjutnya mengidentifikasi vasa dan n. Thoracalis longus, dan thoracalis dorsalis,
interkostobrachialis. KGB internerural selanjutnya didiseksi dan akhirnya jaringan mamma
dan KGB aksila terlepas sebagai satu kesatuan (en bloc)
9. Semua alat-alat yang dipakai saat operasi diganti dengan set baru, begitu juga dengan
handschoen operator, asisten dan instrumen serta doek sterilnya.
Komplikasi operasi
Dini : pendarahan,
Lambat : infeksi
nekrosis flap
wound dehiscence
seroma
edema lengan
Mortalitas
Pasca bedah penderita dirawat di ruangan dengan mengobservasi produksi drain, memeriksa Hb
pasca bedah. Rehabilitasi dilakukan sesegera mungkin dengan melatih pergerakan sendi bahu.
Drain dilepas bila produksi masing-masing drain < 20 cc/24 jam. Umumnya drain sebelah medial
dilepas lebih awal, karena produksinya lebih sedikit. Jahitan dilepas umumnya hari ke10 s/d 14.
Follow up
TERKAIT
MASTEKTOMI SIMPELdalam "Bedah Tumor"
SALPHINGO OOPHORECTOMI BILATERALdalam "Bedah Tumor"
EKSISI TUMOR JINAK PAYUDARAdalam "Bedah Tumor"
Bahkan pada tahap awal penyakit ini, sel-sel kanker dapat melepaskan diri dari tumor
payudara asal dan menyebar melalui aliran darah. Sel-sel ini tidak menyebabkan gejala,
mereka tidak muncul pada sinar-X, dan mereka tidak dapat dirasakan pada saat
pemeriksaan fisik. Tetapi jika mereka memiliki peluang untuk tumbuh, mereka bisa
membentuk tumor baru di tempat lain dalam tubuh. Kemoterapi ajuvan dapat diberikan
untuk mencari dan membunuh sel-sel ini.
Kemoterapi untuk kanker payudara stadium lanjut: Kemo juga dapat digunakan
sebagai pengobatan utama untuk wanita dengan kanker yang telah menyebar di luar
payudara dan daerah ketiak pada waktu ditemukan, atau jika kankernya menyebar
setelah pengobatan pertama.
Dalam banyak kasus kemoterapi bekerja lebih baik, dalam bentuk oplosan (lebih dari 1
jenis obat). Dokter memberikan kemoterapi dalam siklus/putaran, diikuti masa
jedah/istirahat. Intervalnya sekitar 2 atau 3 minggu dan bervariasi sesuai dengan obat
atau kombinasi obat yang digunakan. Periode pengobatan total biasanya berlangsung
selama 3 sampai 6 bulan. Pengobatan kemoterapi mungkin lebih lama lagi untuk kanker
payudara stadium lanjut.
Efek samping kemoterapi tergantung pada jenis obat yang digunakan, jumlah yang
diberikan, dan lama pengobatan. Anda dapat mengalami beberapa efek samping jangka
pendek, seperti:
o rambut rontok
o sariawan
o hilangnya nafsu makan
o mual dan muntah
o risiko tinggi infeksi (dari rendah jumlah sel darah putih)
o perubahan dalam siklus haid (ini bisa menjadi permanen)
o mudah memar atau pendarahan (dari jumlah trombosit darah rendah)
o menjadi mudah lelah (karena rendahnya jumlah sel darah merah atau alasan
lain)
Sebagian besar efek samping ini hilang pada saat pengobatan selesai. Misalnya, rambut
anda akan tumbuh kembali dan jumlah darah akan kembali normal. Jika Anda memiliki
masalah dengan efek samping, beritahukan dokter Anda.
Neuropati: Beberapa obat yang dipakai untuk mengobati kanker payudara dapat
merusak saraf. Hal ini kadang-kadang dapat menyebabkan gejala (terutama di tangan
dan kaki) seperti nyeri, terbakar atau kesemutan, sensitive terhadap dingin atau panas,
atau kelemahan. Dalam kebanyakan kasus ini akan hilang setelah pengobatan
dihentikan, tapi mungkin bisa bertahan lama pada beberapa wanita.
Kerusakan Hati: Beberapa obat dapat menyebabkan kerusakan hati jika digunakan
dalam periode yang panjang atau dalam dosis tinggi. Dokter berhati-hati untuk
mengontrol dosis obat-obatan dan memberi perhatian atas tanda-tanda masalah.
Kemo otak: Banyak wanita yang pernah dikemo mengamati perubahan konsentrasi dan
memori. Hal ini sering disebut "kemo otak." Ini mungkin bertahan lama. Namun,
kebanyakan wanita berfungsi dengan baik setelah kemo. Dalam studi yang telah
menemukan kemo otak sebagai efek samping pengobatan, kebanyakan gejala ini berlalu
dalam beberapa tahun.
Merasa kurang fit atau lelah: Banyak wanita tidak merasa sehat setelah kemo seperti
sebelumnya. Kelelahan ekstrim dapat menjadi masalah yang muncul dalam periode lama
bagi para wanita yang menjalani kemo. Ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun,
namun dapat dibantu. Bicaralah dengan dokter Anda jika hal ini tKemoterapi untuk
Kanker Payudara
Bahkan pada tahap awal penyakit ini, sel-sel kanker dapat melepaskan diri dari tumor
payudara asal dan menyebar melalui aliran darah. Sel-sel ini tidak menyebabkan gejala,
mereka tidak muncul pada sinar-X, dan mereka tidak dapat dirasakan pada saat
pemeriksaan fisik. Tetapi jika mereka memiliki peluang untuk tumbuh, mereka bisa
membentuk tumor baru di tempat lain dalam tubuh. Kemoterapi ajuvan dapat diberikan
untuk mencari dan membunuh sel-sel ini.
Kemoterapi untuk kanker payudara stadium lanjut: Kemo juga dapat digunakan
sebagai pengobatan utama untuk wanita dengan kanker yang telah menyebar di luar
payudara dan daerah ketiak pada waktu ditemukan, atau jika kankernya menyebar
setelah pengobatan pertama.
Dalam banyak kasus kemoterapi bekerja lebih baik, dalam bentuk oplosan (lebih dari 1
jenis obat). Dokter memberikan kemoterapi dalam siklus/putaran, diikuti masa
jedah/istirahat. Intervalnya sekitar 2 atau 3 minggu dan bervariasi sesuai dengan obat
atau kombinasi obat yang digunakan. Periode pengobatan total biasanya berlangsung
selama 3 sampai 6 bulan. Pengobatan kemoterapi mungkin lebih lama lagi untuk kanker
payudara stadium lanjut.
Efek samping kemoterapi tergantung pada jenis obat yang digunakan, jumlah yang
diberikan, dan lama pengobatan. Anda dapat mengalami beberapa efek samping jangka
pendek, seperti:
o rambut rontok
o sariawan
o hilangnya nafsu makan
o mual dan muntah
o risiko tinggi infeksi (dari rendah jumlah sel darah putih)
o perubahan dalam siklus haid (ini bisa menjadi permanen)
o mudah memar atau pendarahan (dari jumlah trombosit darah rendah)
o menjadi mudah lelah (karena rendahnya jumlah sel darah merah atau alasan
lain)
Sebagian besar efek samping ini hilang pada saat pengobatan selesai. Misalnya, rambut
anda akan tumbuh kembali dan jumlah darah akan kembali normal. Jika Anda memiliki
masalah dengan efek samping, beritahukan dokter Anda.
Neuropati: Beberapa obat yang dipakai untuk mengobati kanker payudara dapat
merusak saraf. Hal ini kadang-kadang dapat menyebabkan gejala (terutama di tangan
dan kaki) seperti nyeri, terbakar atau kesemutan, sensitive terhadap dingin atau panas,
atau kelemahan. Dalam kebanyakan kasus ini akan hilang setelah pengobatan
dihentikan, tapi mungkin bisa bertahan lama pada beberapa wanita.
Kerusakan Hati: Beberapa obat dapat menyebabkan kerusakan hati jika digunakan
dalam periode yang panjang atau dalam dosis tinggi. Dokter berhati-hati untuk
mengontrol dosis obat-obatan dan memberi perhatian atas tanda-tanda masalah.
Kemo otak: Banyak wanita yang pernah dikemo mengamati perubahan konsentrasi dan
memori. Hal ini sering disebut "kemo otak." Ini mungkin bertahan lama. Namun,
kebanyakan wanita berfungsi dengan baik setelah kemo. Dalam studi yang telah
menemukan kemo otak sebagai efek samping pengobatan, kebanyakan gejala ini berlalu
dalam beberapa tahun.
Merasa kurang fit atau lelah: Banyak wanita tidak merasa sehat setelah kemo seperti
sebelumnya. Kelelahan ekstrim dapat menjadi masalah yang muncul dalam periode lama
bagi para wanita yang menjalani kemo. Ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun,
namun dapat dibantu. Bicaralah dengan dokter Anda jika hal ini t
Home
Privacy Policy
Disclaimer
About
Contact
Sitemap
IKL - Menjalankan Windows 10 Safe Mode berguna untuk melakukan proses load
windows dengan seminimal mungkin kinerja system dan driver. Sehingga
windowsnya menjadi lebih ringan dan cepat.
Windows 10 safe mode hanya untuk melakukan booting windowsnya saja bukan
untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan berat seperti halnya windows normal.
Biasanya sering digunakan untuk melakukan trobleshoot masalah-masalah pada
windows normal.
Pada postingan kali ini saya akan menunjukan cara mengaktifkan fitur safe mode
di windows 10 dan menjalankannya. Banyak cara yang bisa dilakukan tapi disini
saya akan membahas cuma 2 cara yang sering di gunakan oleh banyak orang.
Cara yang paling mudah adalah dengan menekan tombol Shift kemudian
secara bersamaan klik restart.
Atau alternatifnya, buka Setting app > Update & Security > Recovery.
Kemudian Pada Advanced Startup Klik Restart now.
Jika anda sudah melakukan salah satu cara di atas, komputer anda akan
restart dan anda akan melihat tampilan seperti ini :
Klik pada Troubleshoot untuk memulai prosesnya.
Sekarang ikuti langkah-langkah pada Advanced Startup Options windows 10.
Prosesnya akan seperti ini - Troubleshoot > Advanced Options > Startup
Setting > Restart > Tekan tombol 4.
Jika anda melakukan langkah sesuai seperti dia atas, anda akan melihat
tampilan seperti ini :
Tekan tombol '4' dan komputer akan restart dan masuk ke Safe Mode, atau
tekan tombol '5' untuk masuk ke Safe Mode with Networking, atau tekan
tombol '6' untuk masuk ke Safe Mode with Command Prompt.
Setelah restart dan booting ke safe mode anda akan melihat tampilan warna
hitam beserta ada tulisan safe mode di sudutnya.
Dan jangan lupa sebelum keluar dari Safe Mode buka kembali msconfigdan
hilangkan ceklis pada Safe Boot untuk melakukan booting ke windows
normal kembali.
Sekian dari artikel saya kali ini, semoga anda sudah mengerti Bagaimana Cara
Menjalankan Windows 10 dengan Safe Mode. Semoga artikel ini bisa membantu
untuk melakukan troubleshoot ketika ada masalah-masalah dengan windows
normal.
Related Posts:
Cara Ampuh Mematikan Update Di Windows 10
Shortcut Keyboard File Explorer pada Windows 10
File hilang setelah Upgrade ke Windows 10
Tips dan Tricks Notepad, aplikasi Text Editor bawaan Windows
Bagaimana cara reset Notepad ke settingan awal di Windows 10
Bagaimana Cara Menjalankan Windows 10 dengan Safe Mode
Ilmu tentang komputer dan Laptop
3 comments:
1.
Gue Aries24 October 2015 at 00:28
gan , saya mao nanya , laptop saya kan masih windows 7 , ada file/folder yg tidak bisa dihapus ,
biasanya saya menggunakan safe mode untuk menghapusnya , tapi saat saya coba paki safe mode lagi
, hanya ada 4 tulisan safe mode di setiap pojok dan tidak ada logo startnya , bagaimana agar bisa
seperti normal kembali sebelumnya trima kasih
Reply
Replies
1.
coba masuk ke task manager atau Ctrl + Shift + Esc, kemudian klik new task dan isikan "
explorer.exe ".
itu akan memunculkan explorer secara paksa. jika tidak berhasil mungkin windows anda sudah
error system sehingga explorernya tidak terbaca lagi. Trims
Reply
2.
Tiket Pesawat Murah Online, dapatkan segera di SELL TIKET Klik disini:
Reply
POPULAR POSTS
IKL - Beberapa orang mengalami masalah dengan windows 10 mereka setelah upgrade dari windows sebelumnya.
Misalnya tempat untuk mengisi...
Lenovo G40-30 dan G50-30Tidak Bisa Instal Windows 7 Kali ini saya ingin sharing pengalaman saya ketika ingin
menginstal laptop Lenovo G40...
Cara Mengatasi Wifi tidak terdeteksi pada Acer Aspire One 14 Z1402
Cara Mengatasi Wifi tidak terdeteksi pada Acer Aspire One 14 Z1402 Halo sobat IKL, kali ini kami akan berbagi artikel
tentang cara mengata...
IKL - Menjalankan Windows 10 Safe Mode berguna untuk melakukan proses load windows dengan seminimal mungkin
kinerja system dan driver. Se...
Mengatasi Laptop Tidak Tampil Layar - Ketika kita sedang harus melakukan suatu pekerjaan yang sangat penting tetapi
tiba-tiba layar lapt...
Cara Upgrade Windows 7/8 ke Windows 10 Gratis - Windows 10 adalah penerus dari system operasi windows 8.1 milik
microsoft. Dan kemanaka...
IKL - Memori Card adalah tempat penyimpanan data yang sering dipakai pada Ponsel ataupun Smartphone yang fungsi
utamanya untuk menyimpan...
Windows 10, Icon Untuk Upgradenya Tidak Muncul Pada Windows 7 dan Windows 8
Icon Upgrade Windows 10 tidak muncul pada windows7/8 - Jika Pada Windows yang anda jalankan sekarang tidak
muncul logo atau icon kecil da...
Laptop Sering Mati Sendiri - Hal yang paling menjengkelkan ketika kita sedang menggunakan komputer adalah ketika
komputer atau laptop te...
//dari pinterest
HOME
ABOUT
CONTACT
IS I
GUVYSIDOG
Informasi Seputar Teknologi, Musik, Tips, dll
Search her
HOME
SITEMAP
MUSIC
WINDOWS
LINUX
ANDROID
TUTORIAL
Home tutorial Windows CARA MENGATASI GAGAL BOOTING WINDOWS DI LAPTOP/KOMPUTER DI WIN
10/8/7
Saya pernah mengalami gagal booting (bootloop di bahasanya bung Andro) di laptop kesayangan saya. Error
saat booting atau loading Windows berulang-ulang dan tidak pernah masuk ke halaman Windows. Penyebab
virus,
sebenarnya dapat diselesaikan tanpa harus melakukan inul. Langkah awal adalah dengan cara Masuk ke bagian
Safe Mode dan lakukan pengubahan terhadap apa yang anda lakukan sebelumnya sebelum masalah tersebut
terjadi.
2. Setelah muncul BIOS atau tampil merk tipe dan nama laptop anda, tekan F8 secara berulang ulang
(kecuali Windows 10 tidak bisa menggunakan cara ini karena secara default pengaturan untuk masuk
4. Pilih Safe Mode, jangan pilih Safe Mode Networking atau Safe Mode with Command Prompt.
Apabila cara tersebut belum dapat terselesaikan, saatnya melakukan langkah yang sedikit rumit. Pada proses ini,
Anda membutuhkan kaset CD/DVD atau Flashdisk Operating System Windows yang sesuai dengan yang Anda
pakai. Hal yang terpenting adalah harus memiliki kesamaan tipe seperti Ultimate, Professional, Home Basic,
Startup, Enterprise, dll. Kasus terakhir yang saya alami, saya sudah menggunakan Windows 10 di laptop dan
saya menggunakan kaset DVD Windows 8 untuk menyelesaikan masalah ini dan berhasil. Langkah-langkahnya
agar windows Anda dapat berjalan dengan normal dan tidak looping terus dapat mengikuti cara berikut:
2. Pada saat muncul tampilan BIOS, tekan F12 atau F2 untuk merubah setting Booting.
4. Ubah First Boot menjadi ke CD/DVD. Sedangkan jika anda menggunakan flashdisk yang berisi OS
6. Setelah di restart akan muncul tulisan ' Press Any Key From Boot to CD/DVD . . . ' Tekanlah tombol
7. Tunggu sampai masuk ke installer Windows, lalu pilih Repair Your Computer.
8. Tunggu beberapa saat, karena komputer akan melakukan cek sistem terlebih dahulu. Click Next.
9. Selanjutnya akan muncul jendela task yang memiliki 5 pilihan bagi anda. Anda dapat mencobanya satu
pilih System Restore. Jika anda pernah melakukan restore point image, pilih System Image Recovery. Jika tidak
Pilihan terakhir yaitu menggunakan Command Prompt maka akan muncul kotak berwarna hitam seperti cmd /
dos.
Ketik DIR C: Ini untuk memanggil semua data yang ada pada Local Disk C khususnya sistem agar dapat
Ketiklah salah satu opsi di bawah ini satu persatu (tidak sekaligus), mulailah dari yang paling atas terlebih
bootsect.exe/nt60 c:
bootsect.exe/nt60 all
bootrec /fixmbr
bootrec /fixboot
bootrec.exe /rebuildbcd
bootsect /nt60 all /force /mbr
Jika ada tulisan 'The operation completed succesfully' silahkan restart komputer. Jangan menulis semua perintah
eksekusi diatas.
Cara tersebut kebanyakan berhasil untuk cara mengatasi booting yang error di windows atau tidak dapat masuk
windows dan hanya bisa ke BIOS. Jika tidak berhasil, anda harus melakukan install ulang.
Semoga bermanfaat bagi Anda yang mengalami masalah booting error atau looping dan tidak dapat masuk ke
Windows.
RELATED POSTS :
Mengatasi Drive D:\ Menjadi RAW
26 COMMENTS
BILAWAL
Tuesday, July 26, 2016
Software :
1 Install Ulang Windows (WinXp,Win7,Win8,Win10)
2. Install Drivers (VGA,Sound,Printer dll)
3. Install Games (Pes2014,Need for speed,dll)
4. Install Software (autocad,Photoshop,Office,dll)
5. Virus Cleaning (Trojan,Worm,Heal Data)
6. Recovery DATA (Terformat,Terpartisi,Terdelete,dll)
Hardware :
1. Mati total
2. Tidak Tampil
3. Bunyi Bunyi
4. BlueScreen
5. Lemot
6. Tidak Bisa Masuk Windows
7. Sering Hang,Restart
8. Installasi Lan/Wireless
Reply
SELL TIKET
Monday, August 29, 2016
Reply
ACHMAD WILDAN
Friday, September 16, 2016
Klik sekarang serbabayar.com beli apa aja secara online jadi mudah , tinggal klik tidak ribet langsung
sukses.Di Dukung Sistem Pembayaran menggunakan Kartu Kredit dan tentu CS 24 Jam Siap Sedia
Membantu. Jangan Ragu Lagi Klik Sekarang serbabayar.com
Reply
UNKNOWN
Saturday, October 08, 2016
Gan kalau gak munculPress Any Key From Boot to CD/DVD gimana ?
Reply
AJOB LA
Monday, November 14, 2016
Reply
UNKNOWN
Monday, May 22, 2017
Gan laptop gua nih punya windows 10 bawahan kan gan dan waktu itu saya reset laptop saya dan saat tiba
di proses penginstalan windows 10 dan laptop gua mati karena lupa ngecas
Dan saat saya nyalakan penginstalan nya sudah 64 persen dan tiba tiba nge rrstart dan nyala dan ngerestart
lagi itu terjadi berulang ulang kali nah cara perbaiki/mengatasi nya gimana ya bang
Reply
HIBURAN
Thursday, October 13, 2016
Reply
DIAH AYU
Monday, October 31, 2016
Mau nanya kalau awalnya windows 10 ori terus kalau inul jadi ilang gak soalnya itu bawaan pabrik?
Terimakasih
Reply
AJOB LA
Monday, November 14, 2016
Reply
RAKA PHYTONK
Wednesday, November 16, 2016
Pada saat insta windows 8 ke 10 ada tulisan "windows cannot find the microsoft software license
term",terus direpair jg gak bisa itu kenapa ya? Mohon dibantu
Reply
BACA IPTEK
Friday, November 18, 2016
Tips dan Trik SEO Blog, Website, Template Dan Adsense.
Reply
ANONYMOUS
Friday, November 18, 2016
Reply
PUTRA DANANG
Wednesday, March 22, 2017
Min mau tanya kalau gagal booting pada w10 trus di inul w7 bisa gak ya kan tutor mimin inul nya pakai
w8 ...
Reply
UNKNOWN
Sunday, May 07, 2017
Saat pencet tombol save mode with command malah masuk windows recovery kenapa ya??
Reply
UNKNOWN
Sunday, May 07, 2017
Saat pencet tombol save mode with command malah masuk windows recovery kenapa ya??
Reply
PONDOK PESANTREN
Tuesday, May 16, 2017
Kalo windows 7 gagal ke safe mode gimana? Padahal udh klik f8 dia malah ada bacaan press
ctrl+alt+del,itu kenapa yaa?
Reply
AQUA DES
Saturday, May 20, 2017
" Anda membutuhkan kaset CD/DVD atau Flashdisk Operating System Windows yang sesuai dengan yang
Anda pakai"
Download aplikasi buat flashdisk nya di mana gan
Reply
AQUA DES
Saturday, May 20, 2017
Reply
SPY
Sunday, July 09, 2017
SPY
Sunday, July 09, 2017
Reply
UNKNOWN
Saturday, May 27, 2017
Reply
JOSAFAT SARE
Wednesday, May 31, 2017
Boss...laptop saya ketika saya instaling baterainya mati..saya cba lagi,tpi muncul "the compoter restarted
unexpected or encountrered an unexpected error,wi dows installation cannot proceed. To install
windows,click OK to restart the computer,and then restart the installation" nah saya sudah click ok,tapi
sellu mu cul lagi kalimat itu.langkah apa yang harus saya lakukan gan?
Reply
UNKNOWN
Saturday, July 29, 2017
Reply
Laptop saya muncul code:0xc000025 bagaimana cara mengatasi nya dengan USB, dan apakah data saya
akan hilang??
Reply
ABDULLAH AHMAD ALBADAWI
Saturday, August 12, 2017
Windows 10
Reply
HEREN FIGO
Sunday, August 13, 2017
Reply
POST A COMMENT
CATEGORIES
android
Internet
kerja
lain-lain
linux
ms excel
ms power point
ms word
music
toko
tutorial
Ubuntu
Windows
RECENT COMMENTS
POPULAR POSTS
BLOGROLL
Blogger
Free Blogger Template
Font Awesome
Blogger Tutorials and Free Blogger Templates
RECENT POSTS
ABOUT
Belajar dan terus belajar sampai akhir hayat. Manusia boleh berencana, tapi Tuhan yang menghendaki.
Search...
All
Games
E-Sports
Hiburan
Geek
Teknologi
Others
bootsect.exe/nt60 c:
bootsect.exe/nt60 all
bootrec /fixmbr
bootrec /fixboot
bootrec.exe /rebuildbcd
bootsect /nt60 all /force /mbr
Jika ada tulisan The operation completed succesfully silahkan restart komputer. Jangan menulis semua perintah eksekusi
diatas.
Cara tersebut kebanyakan berhasil untuk cara mengatasi booting yang error di windows atau tidak dapat masuk windows dan
hanya bisa ke BIOS. Jika tidak berhasil, anda harus melakukan install ulang.
Source From:https://dafunda.com/tekno/cara-mengatasi-windows-10-gagal-booting/
FacebookTwitterGoogle+WhatsAppLine
Leave A Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Name *
Email *
Website
Post Comment
Artikel Terbaru
Engku Emran Pamer Masakan Ibu Laudya Cynthia Bella, Netter Salah Fokus ke Balado
Foto Bareng Nia Ramadhani, Netter Sebut Baju Ayu Ting Ting Mirip Rombeng dan Wallpaper Tembok
Gameloft Mengumumkan Peluncuran Permainan yang Akan Datang, Modern Combat Versus
Baca Juga
Inilah 5 Fanart Wonder Woman Yang di Gambar Oleh Ilustrator Terkenal Asal Jepang
Band Rock Asal Jepang Ini Hanya Melakukan Konser Selama 8 Detik
Anime Persona 5 Diberi Lampu Hijau, Akan Ditayangkan Tahun Depan
Powered by UniPin
Scroll To Top