Makalah Rekrutmen MSDM RS
Makalah Rekrutmen MSDM RS
RUMAH SAKIT
DISUSUN OLEH :
RINI ANGGRAENI
BAB 1
PENDAHULUAN
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang
efektif dan efisien. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan
organisasi.
Kemajuan rumah sakit sangat bergantung pada efektifitas SDM yang berada di dalamnya.
Efektifitas SDM merupakan fungsi dari kompetensi dan kerja sama yang berada dalam
satu sistem organisasi rumah sakit. SDM saat ini dipahami sebagai human capital, kapital
terpenting rumah sakit, bukan lagi sekedar sebagai sumber daya, seperti mesin,uang, dan
material.
SDM di rumah sakit dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu: kelompok fungsional
dan manajerial. Kedua kelompok tersebut dibagi secara tegas dengan tujuan untuk
memastikan tanggungjawab pengelolaan 2 lini besar rumah sakit, yaitu administrasi dan
pelayanan klinis. Selanjutnya, kerjasama yang akuntabel antar kedua kelompok besar ini
merupakan salah satu kunci keberhasilan pengembangan rumah sakit. Agar dapat bekerja
sama, maka diperlukan manajemen SDM, mulai dari tingkat individual sampai dengan
tingkat kelompok.
Pengelolaan SDM, dengan paradigma SDM sebagai human capital di rumah sakit,
menjadi sangat kompleks oleh karena adanya pembagian tersebut dan adanya banyak
profesi yang bekerja di dalam organisasi rumah sakit. Masing-masing profesi memiliki
3
norma, nilai, dan filosofi pelayanan yang berlainan, serta memiliki budaya yang berbeda-
beda. Situasi ini yang menjadikan manajemen SDM di rumah sakit penuh dengan
tantangan.
aa
terbaik dan kompeten. Seperti pendapat dari Werther&Davis (1996) Rekrutmen adalah
proses menemukan dan menarik para pelamar yang memenuhi syarat untuk dipekerjakan.
Oleh sebab itu, desain dari mekanisme rekrutmen harus mampu menarik kandidat terbaik
siap menghadapi tantangan atau pun kesulitan sebagai karyawan baru, maka ia bisa
mengalami kegagalan. Kegagalan yang dimaksud adalah ketika seorang karyawan baru
hanya bertahan dalam jangka waktu yang pendek di suatu organisasi sehingga dapat
mengakibatkan peningkatan angka karyawan yang keluar (turnover). Oleh karena itu
sebuah organisasi berupaya menjalankan proses orientasi atau perkenalan bagi karyawan
baru agar dapat beradaptasi pada lingkungannya sehingga produktivitas kerja bisa dicapai
secara maksimal.
Pengertian rekrutmen, tujuan dari rekrutmen, proses rekrutmen, kendala yang terjadi
1.3 Tujuan
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Rekrutmen
pemikatan para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai
5
waktu yang tepat, dalam jumlah yang cukup, dan dengan persyaratan yang layak,
calon pelamar sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan lebih besar untuk
diakibatkan oleh berbagai faktor seperti yang disebutkan di atas, maka organisasi
tersebut berupaya dengan cara merekrut tenaga kerja sesuai dengan kebutuhannya.
pengeluaran yang terkait dengan proses pencarian, wawancara, uang jasa agen,
internal.
b. Karyawan tidak tetap
Karyawan tidak tetap (contingent workers) adalah orang yang bekerja
independen.
c. Organisasi Pemberi Kerja Profesional (Persewaan Karyawan)
Organisasi pemberi kerja keputusan untuk menggunakan PEO, perusahaan
para karyawan. PEO adalah pemberi kerja sah para karyawan. Perusahaan
yakin bahwa ketika karyawan bekerja untuk periode panjang dari biasa,
perusahaan akan membayar lebih banyak dan menerima hasil yang sedikit.
Para karyawan bisa menjadi lelah dan kekurangan tenaga untuk bekerja pada
tingkat normal.
bisa menjadi sederhana ketika tingkat pengangguran pada pasar tenaga kerja
organisasi mencapai angka yang tinggi. Jumlah pelamar yang tidak diterima
menyediakan peluang yang lebih baik untuk menarik para pelamar yang
memenuhi syarat.
b. Pertimbangan Hukum
Masalah hukum juga memainkan peran signifikan dalam praktik
perekrutan. Hal ini tidaklah mengejutkan karena calon karyawan dan pemberi
masalah dalam proses seleksi. Dengan demikian, penting bagi organisasi untuk
sendiri atau kebijakan di mana posisi secara umum dari luar perusahaan.
kelebihannya masing-masing.
diambil dari dalam perusahaan tersebut, yakni dengan cara memutasikan atau
yaitu:
1) Pengumuman Pekerjaan dan Pengajuan Pekerjaan
2) Referensi Karyawan
yang kosong.
2) Perilaku dan loyalitas karyawan semakin besar terhadap perusahaan.
3) Biaya perekrutan relatif kecil, karena tidak perlu memasang iklan.
4) Waktu perekrutan relatif singkat.
5) Pekerja memiliki motivasi yang tinggi karena mengetahui kemungkinan
peningkatan
6) Pengembangan karier jelas
7) Pekerja telah memahami secara baik kebijakan, prosedur, ketentuan dan
kebiasaan organisasi.
oleh para karyawan yang ada saat ini; dan (3) memperoleh para karyawan
2) Community Collage
3) Akademi dan Universitas
4) Pesaing dalam Pasar Tenaga Kerja
5) Mantan Karyawan
6) Pengangguran
7) Personil Militer
8) Karyawan yang Bekerja Mandiri
Metode yang sering digunakan dalam sumber perekrutan eksternal adalah
sebagai berikut:
1) Metode Perekrutan Online
2) Iklan Media
3) Agen Tenaga Kerja
a) Agen Tenaga Kerja Swasta.
b) Agen Tenaga Kerja Publik.
4) Bursa Kerja
5) Magang
6) Perusahaan Pencari Eksekutif
pengalaman
3) Tingkat pengetahuan dan keahlian tidak tersedia dalam perusahaan yang
sekarang.
untuk promosi.
4) Biaya perekrutan besar, karena iklan dan seleksi.
5) Waktu perekrutan relatif lama.
6) Perilaku dan loyalitasnya belum diketahui.
10
Jika alternatif tidak layak, maka proses perekrutan pun dimulai. Biasanya,
kebutuhan dan suplai tenaga kerja organisasi masa yang akan datang. Adanya
rekrutmen dilakukan dengan metode tertentu atau cara spesifik yang digunakan
online.
mencari calon pegawai, para pencari tenaga kerja suatu organisasi harus menyadari
bahwa menghadapi berbagai kendala. Kendala ini muncul dari organisasi yang
2006,p104).
a. Faktor Organisasional
Beberapa kebijaksanaan yang mungkin menjadi kendala dalam proses
tertentu. Segi negatif dari kebiasaan, yang merupakan kendala dalam proses
kesalahan yang pernah dibuat tidak mempunyai dampak negatif kuat bagi
organisasi.
c. Kondisi eksternal
1) Tingkat pengangguran
Ketika tingkat pengangguran tinggi, para pencari tenaga kerja dapat
tingkat pengangguran rendah, pencari tenaga kerja tidak tepat kalau jual
12
yang bergerak di bidang kegiatan yang sama atau menghasilkan barang dan
jasa sejenis
Analisis tentang kedudukan relatif suatu organisasi turut menetukan
dan keterampilan tertentu itu tidaklah konstan, bisa saja suatu ketika terjadi
dan tindakan para pencari tenaga kerja baru berbeda dibandingkan jika
tertentu.
5) Peraturan perundang-undangan dibidang ketenegakerjaan
Berbagai peraturan perundang-undangan merupakan faktor eksternal
menerapkan norma etika yang telah disepakati bersama. Akan tetapi dalam
dengan informasi ini para pencari kerja tidak lagi semata-mata berpedoman
diperhitungkan.
individu.
g. Pada proses rekrutmen harus disesuaikan antara kemampuan pelamar kerja
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perekrutan adalah proses menarik orang-orang pada waktu yang tepat, dalam jumlah
yang cukup, dan dengan persyaratan yang layak, untuk mengisi lowongan dalam
kualifikasi organisasi.
c. Proses rekrutmen berawal dari perencanaan sumber daya manusia yang secara
tenaga kerja sendiri, dan faktor-faktor eksternal yang bersumber dari lingkungan
15
jumlah tenaga yang diperlukan, mencari informasi jabatan, menentukan kandidat yang
tepat, memilih metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan, memanggil
kandidat.
3.2 Saran
pembaca yang tertarik untuk meneliti dan mengkaji pada bidang yang sama
khususnya rekrutmen.
16
DAFTAR PUSTAKA
Hadari, H 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Robert L. Mathis, John H. Jackson 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta..
Penerbit Salemba Empat.
<http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_sumber_daya_manusia>.
www.bayuairlangga.dosen,narotama.ac.id