PT Sido Muncul
PT Sido Muncul
Di tengah persaingan di sektor industri jamu yang semakin ketat, maka untuk dapat terus
bertahan dan menjadi market leader, dibutuhkan rumusan strategi yang tepat dalam menyiasati
dan mengelola kondisi eksternal yang kompleks dan internal perusahaan itu sendiri.
Potensi perkembangan pasar disektor industri jamu memang terbuka luas dan akan terus
berkembang dimasa mendatang, apalagi bila dilihat dari kondisi esternal seperti : peningkatan
market growth rata-rata per tahun sebesar 30.86%, akibat krismon 1998 yang berdampak pada
mahalnya harga obat-obatan kimia modern membuat masyarakat beralih ke obat tradisional yang
harganya jauh lebih murah, adanya kecendrungan terhadap meningkatnya minat masyarakat akan
konsumsi obat-obatan yang berasal dari alam (back to nature), apalagi didukung oleh tradisi
ritual minum jamu yang masih kuat pada masyarakat serta potensi kekayaan alam Indonesia
sebagai bahan baku herbal medicine.
Selain peluang, bisnis disektor jamu ini juga harus menghadapi ancaman terutama keberadaan
produk fitofarmaka dari perusahaan farmasi karena produk yang dihasilkan cenderung lebih
dipercaya dan mudah diterima pasar, selain itu kehadiran produk obat tradisional dari kompetitor
luar negeri khususnya cina akan semakin menyulitkan perusahaan jamu di Indonesia, serta
tantangan mendasar dalam industri jamu yaitu image / citra produk jamu selama ini masih
dikonotasikan sebagai suatu produk yang kuno, jorok dan tidak higienis.
Oleh karena itu PT. Sido Muncul yang memiliki market share tertinggi sebesar 31% dan teputasi
yang bagus sebagai industri jamu terbesar di Indonesia harus merespon peluang dan menghadapi
ancaman tersebut dengan kekuatan internal yang dimilikinya yaitu: memiliki pasilitas dan teknik
manufacturing yang terkoordinasidengan baik merupakan kekuatan utama perusahaan ini untuk
mencapai efektifitas dan efisiensi, disamping keberadaan divisi R & D yang didukung
laboratorium canggih dan dana riset sebagai andalan dalam mengembangkan produk, dukungan
kegiatan adverstising dan promosi dengan alokasi dana yang cukup besar dan konsep iklan yang
bertujuan meningkatkan image jamu di masyarakat, serta kelengkapan dan kenyamanan fasilitas
pabrik.
Demi kelancaran seluruh aktifitas perusahaan maka PT. Sido Muncul harus segera membenahi
kelemahan internalnya dengan menerapkan sistem teknologi informasi secara integral dan
menyeluruh disemua unit dan divisinya, selain itu program training dan pelatihan sebaiknya
dilakukan secara lebuh intensif dan dijadikan sebagai sarana untuk menghasilkan para inovator
bagi pengembangan produk.
Berdasarkan analisis matriks strategic management maka strategi yang di rekomendasikan adalah
Product development (Pengembangan Produk) dimana dalam hal ini PT. Sido Muncul harus
peka dan tanggap terhadap need and want dari pasar / konsumen. Oleh karena itu perusahaan
jangan hanya mengandalkan divisi R&D saja, dan untuk menciptakan kreatifitas yang
mendorong inovasi, maka perlu ditunjang oleh iklim & sistem yang mengatur prosedur tentang
tata cara dan sarana penyampaian ide / gagasan maupun usulan / proposal dari setiap individu
kepada pihak perusahaan termasuk menyediakan sarana bagi pengembangan human capital
sekaligus memerlukan knowledge management. Structur organisasi fungsional, yang dipadukan
dengan pembentukan tim / kelompok kerja lintas divisi yang bersipat temporer dan bekerja
berdasarkan by-project / by-product dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan strategi.
Perusahaan jamu SidoMuncul pada mulanya merupakan sebuah industri rumah tangga yang
dimulai pada tahun 1940 yang dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio dengan dibantu oleh tiga orang
karyawan. Sido Muncul memulai usahanya di kota Yogyakarta tentunya masih dikelola dengan
cara yang sangat sederhana dan trasisional.
Mesasuki dekade 1950an mulainya banyak perminatan jamu yang lebih praktis dalam bentuk
kemasan. Permintaan yang begitu banyak ini mendorong pengelola jamu untuk membuat
kemasan jamu dalam kemasan praktis yang berbentuk serbuk. Pada tahun 1951 perusahaan jamu
yang sangat sederhana ini dipidahkan ke Semarang dikarenakan kependidahan tempat tinggal.
Perusahaan jamu yang dibaru tersbeut diberikan nama Sido Muncul yang memiliki makna
Impian yang terwujud. Perusahaan jamu tradisional ini pada walnya berlokasi di JL. Mlaten
Trenggulun dengan merek jamu Tolak Angin.
Prabik jamu Sido Muncul secara perlahan mulai diminai oleh maysyarakat sehingga pada tahun
1984 mendahkan tempat produksi jamu ke lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang
supaya dapat mengakomodir permintaan yang masyarakat yang terus meningkatkan. Pada era
tahun 1990an awal perusahaan jamu Sido Muncul mulai menggunakan peralatan mesin modern
dalam memproduksi jamu. Pada dekade 1990an ini dimulailah produksi jamu secara modern dan
pengelolaan perusahaan secara profesional.
Tahun 1997 Sido Muncul membangun pabrik baru di Klepu Ungaran dengan lahan seluas 29 ha.
Pabrik baru diresmikan oleh menteri Kesehatan yang waktu itu dijabat oleh dr. Ahmad Sujudi
pada tanggal 11 Nopember 2000. Pada saat peresmian pabrik, SidoMuncul sekaligus menerima
dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan
Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT.
SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri
dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi
kawasan pendukung lingkungan pabrik.
PT. Jamu Sido Muncul pada dekade tahun 2000an mulai mengembangkan produknya yang tidak
hanya semata-mata jamu tradisional saja tetapi mulai merambah pada minuman berenerji seperti
Kuku Bima, premen kesehatan Permen Tolak Angin dan lain untuk mendongkrak volume
penjualan. Saat ini PT Jamu Sido Muncul menjadi perusahaan jamu tradisional yang kuat
ditengah-tengah persaingan yang makin kuat karena di Indonesia sendiri begitu banyak
perusahaan yang bergerak dibidang jamu tradisional seperti PT. Air Mancur yang juga memiliki
posisi yang kuat, PT. Deltomed Laboratories, PT. Jamu Cap Nyonya Meneer, Jamu Jago dan lain
lain.
PT. Jamu Sido Muncul sebagai perusahaan yang sudah mapan tentunya memiliki strategi dalam
memasarkan produk-produknya. Strategi pemasaran PT. Sido Muncul dalam kegiatan pemasaran
ditinjau dari sisi Integrated Marketing Communication adalah:
a. Periklanan
Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa untuk menarik minat khalayak.
Dalam iklan diperlukan orisinal, karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para konsumen
atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan sesuai dengan yang
diinginkan pengiklan. Secara umum Rhenald Kasali (1995:159) menjelaskan iklan biasanya
dibangun atas empat komponen, yaitu:
1) Aspek perilaku, merupakan tindakan-tindakan yang diharapkan pada
calon pembeli,
2) Sikap yang diharapkan, yang menyangkut sikap atau keistimewaan produk,
3) Kesadaran, dalam mengembangkan produk-produk baru di pasaran merebut calon pembeli,
4) Positioning, sasaran konsumen.
Tetapi bila ditinjau secara isi berita jenis iklan dapat dibedakan menjaDi tiga yaitu iklan yang
bersifat informatif, persuasif dan pengingat (reminder).
Kegiatan periklanan bila dikaitkam dengan kasus Tolak Angin sebagai produk PT. Jamu Sido
Muncul dapat dianalaisa berdasarkan hal-hal di atas. Sangat jelas sekali bahwa PT. Jamu Sido
Muncul dalam memasarkan Tolak Angin menggunakan iklan melalui media massa terutam di
Televisi. Iklan Tolak Angin sangat dikenal dengan taglinenya Orang Pintar Tolak Angin. Dalam
iklan tolak angin ini ingin mempengaruhi khalayak bahwa dalam memilih obat masuk angin
perlu minum Tolak Angin. Tagline ini diperkuat dengan visual orang-orang yang sukses dan
memiliki otak yang cukup terkenal seperti Ronald Kasali seorang akademisi dan tokoh
pemasaran, Lula Kamal, seorang artis dan dokter, Agnes Monica yang dikenal orang masyarakat
sebagai muda berbakat dan memiliki prestasi akademik dan yang terakhir Anggito Abimanyu,
seorang akademisi yang gagal jadi menteri.
Iklan Tolak Angin saat ini tidak semata-mata bersifat persuasif semata tetapi di dalam iklan
Tolak Angin terdapat informasi-informasi yang menunujukkan bahwa Tolak Angin peduli
dengan budaya Indonesia. Hal ini cukup wajar karena secara posisi jamu Tolak Angin sudah
cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia karena secara usia produk ini sudah lama, maka iklan-
iklan Tolak Angin ini sebenarnya lebih bersifat reminder (pengingat) kepada masyarakat. Iklan
Tolak Angin bukan lagi sebagai sarana utama untuk memasarkan produk tetapi menjadi
pengingat dan informasi apa saja yang dilakukan oleh Tolak Angin untuk menjaga loyalitas
konsumen. Iklan juga digunakan untuk memperkuat brand Tolak Angin, supaya nama Tolak
Angin ini melekat kuat di dalam benak khalayak.
b. Promosi Penjualan
PT. Jamu Sido Muncul selain mengunakan medai iklan juga menggunakan strategi Promosi
Penjualan (Sales Promotion). Sales promotion yang merupakan kegiatan untuk membujuk secara
langsung yang menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force,
distributor atau konsumen langsung dengan tujuan utama yaitu menciptakan penjualan yang
segera. Promosi penjualan digunakan untuk menjaring konsumen baru dan terciptanya penjualan
yang meningkat dalam waktu dekat. Salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh PT. Sido
Muncul dalam memasarkan Jamu Tolak Angin adalah dengan mengemas Jamu Tolak Angin
dengan permen Tolak Angin dalam satu paket. Keuntungan yang di dapat adalah Jamu Tolak
Angin dapat terjual dan sekaligus mengenalkan produk baru PT. Sido Muncul.
Bentuk lain promosi penjualan adalah sebagai Event Sponsorship. Dalam beberapa event televisi
Tolak Angin seringkali menjadi sposor utama seperti Realtiy Superstar pada awal tahun 2000an
di Indosiar dan sponsor acara musik Karnaval di SCTV. Sebagai sponsor utama Tolak Angin
mendapatkan banyak keuntungan, sebagai mana dilansir dalam Malang Post dalam acara
Karnaval SCTV di kota Malang pada tanggal 15 Mei 2010 dapat mengadakan relaunching
produk turunan Tolak Angin yang diperuntukkan bagi anak-anak Selain itu keuntungan lain yang
di dapatkan oleh Tolak Angin adalah mereka dapat menjual secara langsung lewat stand-stand
yang disediakan di tempat acara berlangusng dengan memberikan doorprize dan hadiah-hadiah
menarik lainnya.
c. Public Relations
Dalam pemasaran tentunya perlu dimbangi oleh reputasi perusahaan maupun produk yang bagus.
PT. Sido Muncul ternyata tidak melupakan hal ini, PT. Sido Muncul PT. SidoMuncul.
Membangun kawasan Argowisata dengan lahan seluas 1,5 hektar dari lahan 7 hektar kawasan
yang dimiliki oleh pabrik PT. Jamu Sido Muncul., dan sisanya menjadi kawasan pendukung
lingkungan pabrik. Pt. Jamu Sido Muncul memberikan akses yang seluas-luasnya untuk
kunjungan ke lingkungan pabrik. Dalam kunjungan itu terdapat kegiatan-kegiatan edukasi
tentang jamu-jamuan dan tanaman herbal sehingga masyarakat dapat melihat kegiatan-kegiatan
yang ada di lingkungan pabrik. Masyarakat yang datang juga mendapatkan manfaat tentang
edukasi tanaman herbal yang berkahsiat bagi kesehatan.
Kegiatan Public Relations yang diadakan oleh Tolak Angin dalam hal ini tentunya pihak PT.
Sido Muncul adalah mengadakan kegiatan Mudik Gratis setiap tahun. PT. Jamu Sido Muncul
memfasilitasi para pemudik dengan memberikan pelayan angkutan gratis untuk pulang kampung
yang kebanyakan pesertanya adalah para penjual jamu. Kegiatan ini secara jangka pendek
memang tidak terlalu nampak hasilnya tetapi dalam jangka panjang dapat membentuk loyalitas
yang tinggi konsumen.
d. Direct Selling
e. Personal Selling
Pemasaran secara personal selling mencakup penjualan melalui orang ke orang secara langsung.
Kaitan dengan personal selling yang dilakukan dalam proses pemasaran Tolak Angin tentunya
sangat mempengaruhi volume penjualan. Personal selling Tolak Angin ini dilakukan oleh para
penjual pedagang eceran di bus-bus. Selain dilakukan oleh pedagang pengecer personal selling
ini juga dipadukan dalam kegiatan marekting yang lain sebagai contoh pembukaan stan di suatu
event seperti ketika Tolak Angin menjadi seponsor utama Karnaval SCTV, PT Sido Muncul
membuka stand yang melayani penjualan langsung dan melalui SPG yang mendatangi
pengunjung acara dengan menawarkan produk Tolak Angin. Personal selling ini sangat bagus
untuk memberikan sebtuhan personal dalam kegiatan marketing dan juga seller dapat
memberikan penjelasan manfaat produk kepada calon konsumen.
Tentunya dalam kaca mata Integrated Communication Marketing pelaksanaan kegiatan
pemasaran yang di atas kadang-kadang dilakukan secara bersama-sama. Seperti misalnya ketika
Tolak Angin menjadi sponsorship suatu acar maka di tempat tersebut dibuka stand untuk
penjualan secara langsung, atau ketika direct marekting dilakukan maka pihak Sido Muncul akan
memberikan diskount-discount atau insetif bagi para pengecer. Kegiatan Publik Relation yang
diadakan seperti agrowisata di kompleks pabrik Sido Muncul ada program lain seperti sales
promosi dengan menjual paket-paket jamu dengan harga yang lebih murah dan juga terdapat
proses personal selling
KEPUASAN KONSUMEN
Banyaknya produk perusahaan jamu yang menawarkan varians produk yang sama
membuat persaingan semakin ketat. Suatu kewajaran jika perusahaan yang berada pada
masa hyper competition seperti saat ini menyiapkan berbagai kegiatan untuk
mempertahankan diri agar tetap dapat eksis di pasar. Sehingga setiap perusahaan
melakukan kegiatan pemasarannya dengan sangat serius agar dapat memenangkan
persaing tersebut. Salah satu faktor kunci yang menjadi perhatian PT. Sido Muncul dalam hal
Secara teori loyalitas pelanggan merupakan satu faktor yang dapat memberikan berbagai
keuntungan bagi pemasar. Loyalitas ini merupakan perilaku pasca pembelian atau
penggunaan produk. Bentuk dari loyalitas yang dapat terlihat secara empiris adalah
pembelian ulang dan perekomendasian. Loyalitas konsumen terhadap suatu produk tidak
serta merta akan timbul, terutama untuk jenis produk convinience. Maka dibutuhkan usaha
untuk menbangun dan mempertahankan loyalitas tersebut.Jurnal Manajemen Teori dan Terapan |
Tahun 4, No. 2, Agustus 2011 | Budi Hermawan
10
Beberapa hal yang menjadi perhatian jamu tolak angin dalam membangun serta
mempertahankan loyalitas konsumennya adalah kualitas dari produk jamu tolak angin,
reputasi merek tolak angin dan kepuasan konsumen jamu tolak angin. Sejatinya hal-hal
Penelitian ini mereplikasi penelitian Selnes(1993). Tujuannya adalah menguji kembali apakah
model yang dikemukakan Selnes cukup relevan digunakan untuk mengukur Loyalitas
Konsumen. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang direplikasi adalah pengujian
pada penelitian ini dibatasi hanya untuk produk Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul.
Perumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dirumusakan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
kepuasan konsumen dan reputasi merek Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul?
Manfaat Penelitian
terutama pada bidang ilmu Manajemen Pemasaran. Model yang digunakan dalam
penelitian ini diharapkan dapat memberikan struktur yang memadai dalam mengukur
pengaruh loyalitas konsumen untuk produk convinience, dan juga diharapkan bisa dipakai
Di samping itu hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis bagi
konsumen khususnya pada industri jamu. Selanjutnya akan diuraikan tentang telaah pustaka
dan pengembangan hipotesis, metode penelitian, hasil dan pembahasan dan kesimpulan
dan saran.
Kualitas Produk
Kualitas merupakan totalitas fitur dan karakteristik yang yang mampu memuaskan
kebutuhan, yang dinyatakan maupun tidak dinyatakan, kualitas mencakup pula daya
tahan produk, kehandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atributatribut nilai
lainnya. Beberapa atribut itu dapat diukur secara obyektif. Dari sudut
pandangan pemasaran, kualitas harus diukur sehubungan dengan persepsi kualitas para
dimiliki oleh perusahaan, sehingga perusahaan akan terus dapat mengembangkan dirinya
untuk terus dapat menciptakan hal-hal yang baru lagi bagi pemenuhan kebutuhan
konsumen. (Herbig dan Milewicz, 1993). Perusahaan dapat membangun berbagai macam
reputasi, seperti reputasi kualitas, reputasi pemasaran, reputasi inovasi produk, dan lain Jurnal
Manajemen Teori dan Terapan | Tahun 4, No. 2, Agustus 2011 | Budi Hermawan
11
sebagainya. Suatu reputasi perusahaan akan menurun manakala gagal dalam memenuhi
Kepuasan Konsumen
sebuah pengalaman konsumsi, atau sebagian kecil dari pengalaman itu. Kepuasan
kekecewaan karena yang diharapkan tidak terpenuhi. (Buttle, 2004; Kotler dan Keller, 2006;
Loyalitas Konsumen
Penelitian tentang loyalitas konsumen pada umumnya berpusat pada loyalitas konsumen
terhadap tangible products, dan sering disebut sebagai brand loyalty. loyalitas konsumen
pada umumnya merupakan suatu sikap yang merujuk pada ukuran keterkaitan konsumen
terhadap pemilihan dan penggunaan suatu produk. Ukuran keterkaitan ini memberikan
gambaran tentang penggunaan produk dalam waktu yang lama dan untuk masa yang
akan datang, serta ukuran ini mampu mencerminkan peluang yang sangat kecil mengenai
produk pesaing tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun
atribut produk lainnya, (Oliver, 1999; Griffin, 2003; Pepper ddan Rogers, 2004).
Kerangka Konsep
Loyalitas konsumen merupakan suatu sikap pasca pembelian. Hal ini tidak serta-merta
timbul. Sebelum konsumen dapat loyal terhadap suatu produk, konsumen akan
mengevaluasi terlebih dahulu bagaimana produk yang telah dikonsumsinya. Hal ini
dilakukan oleh konsumen untuk melihat baik apakah kualitas produk yang telah
dikonsumsinya. Kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Jika produk yang dikonsumsinya berkualitas maka konsumen akan merasa puas terhadap
produk tersebut dan bahkan secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan
reputasi merek dari produk tersebut. Hasil dari kepuasan konsumen dapat berpengaruh
Reputasi
Merek
Kepuasan
Konsumen
Kualitas
Produk
Loyalitas
KonsumenJurnal Manajemen Teori dan Terapan | Tahun 4, No. 2, Agustus 2011 | Budi
Hermawan
12
langsung maupun tidak langsung terhadap loyalitas konsumen. Hal inilah yang dalam
Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian yang dapat diajukan dalam penelitian ini berlandaskan pada model
METODE PENELITIAN
Sampel Penelitian
Konsumen Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul merupakan populasi yang tidak terhitung
(infinite), sehingga sulit diketahui ukuran populasinya. Berdasarkan hal itu, maka pada
penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel teknik sampling tidak acak
(nonprobability sampling) dengan cara purposive sampling (sampling dengan tujuan) yaitu
dengan mengambil sampel secara tidak acak dari populasi konsumen Jamu Tolak Angin PT.
Sido Muncul yang ditemui saat mengkonsumsi produk tersebut di kios jamu di daerah
Jakarta Utara. Ukuran sampel yang ditetapkan sebanyak 200 responden, hal ini berdasarkan
pendapat Hair yang menyatakan ukuran sampel yang sesuai antara 100 hingga 200 (Hair et.
al., 1998). Untuk melakukan uji instrumen digunakan 30 responden.
Instrumen Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu yang berupa instrumen
penelitian. Instrumen tersebut mencakup seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu (1) kualitas produk, (2) kepuasan konsumen, (3) reputasi merek dan (4) loyalitas
konsumen. Semua instrumen tersebut dikembangkan oleh Fred Selnes dan dimodifikasi untuk
disesuaikan dengan penelitian ini oleh peneliti. Untuk itu instrumen yang telah dimodifikasi
harus diuji kembali validitas dan reliabilitasnya. Skala yang digunakan dalam instrumen
penelitian ini adalah skala Likert, yang merupakan skala interval (Sekaran, 2006).
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif. Untuk
pengujian hipotesis, penelitian ini menggunakan teknik analisis struktural equation model
Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di daerah Jakarta Utara khususnya daerah Tanjung Priok, Sunter,
Warakas, dan Cilingcing. Alasan pemilihan daerah tersebut adalah daerah yang banyak
memiliki depot-depot jamu. Selain itu, daerah tersebut merupakan daerah yang memiliki
aktivitas cukup tinggi selama 24 jam, karena daerah tersebut termasuk daerah pelabuhan
Rentang usia terbanyak yang terambil menjadi responden dalam penelitian ini adalah 30
tahun hingga 45 tahun. Ini menunjukan bahwa rentang usia tersebut paling banyak ditemui
pada saat pengambilan data. Hal tersebut dapat pula diakibatkan karena lokasi Jurnal Manajemen
Teori dan Terapan | Tahun 4, No. 2, Agustus 2011 | Budi Hermawan
13
Gambar 2 berikut ini merupakan hasil output dari standardized coeffisien yang dihasilkan
dari data empiris untuk mengguji kembali model yang dikemukakan Selnes (1993).
Model pada penelitian ini memiliki goodness of fitdari model sebagai berikut: ChiSquare=65.81
(P=0.00026), RMSEA=0.071, GFI=0.94, dan AGFI=0.90. Dari nilai goodness of fit
14
Kualitas produk dari Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul dinilai baik oleh konsumen. Hal ini
terlihat dari pengaruh langsung yang diberikan kualitas produk terhadap kepuasan
konsumen sudah termasuk kuat. Kualitas produk dapat digunakan sebagai salah satu cara
untuk meningkatkan kepuasan konsumen Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul. Kepuasan
harapan konsumen dengan kenyataan yang diterimanya. Untuk selalu menjaga kepuasan
konsumen maka Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul harus dapat mengetahui hal-hal yang
Kualitas produk Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul yang baik ternyata meningkatkan reputasi
dari merek. Ini merupakan salah satu kunci keberhasilan dari suatu produk yang memiliki
merek. Reputasi merek yang baik akan secara otomatis berada di benak konsumen. Ini
akan membawa dampak positif bagi meningkatnya profit jangka panjang bagi Jamu Tolak
Kepuasan konsumen akan meningkatkan reputasi merek secara positif. Konsumen yang
kerabat, teman atau khalayak lainnya. Ini merupakan dampak langsung yang dapat
berlangsung secara terus-menerus, untuk itu Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul harus dapat
Pada penelitian ini kepuasan konsumen tidak secara langsung mengakibatkan konsumen
loyal. Hal ini dapat diakibatkan karena produk Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul tergolong
pada convenience good, sehingga konsumen dapat mudah beralih ke produk sejenis
konsumen tidak secara langsung mempengaruhi loyalitas konsumen. Jamu Tolak Angin PT.
Sido Muncul dapat memanfaatkan kepuasan konsumen ini sebagai titik tolak untuk
menciptakan konsumen yang loyal meski melalui variabel lain sebagai intervening.
Reputasi merek yang baik akan mendorong konsumen untuk menjadi loyal terhadap produk
Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul. Hal ini disebabkan reputasi merek yang baik merupakan
hasil dari kualitas produk yang baik dan kepuasan konsumen yang tinggi, sehingga reputasi
merek yang baik akan berdampak langsung terhadapa loyalitas konsumen Jamu Tolak
Kualitas produk yang baik secara langsung dapat meningkatkan kepuasan konsumen,
namun di sisi lain kualitas produk yang baik dapat pula meningkatkan reputasi merek setelah
konsumen tersebut puas. Hal ini merupakan suatu konseksuensi yang logis ketika konsumen
yang puas karena mengkonsumsi produk dengan kualitas baik akan melakukan
perekomendasian. Dari uji hipotesis ini dapat diketahui bahwa kualitas produk yang baik
akan memberikan dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap reputasi
Kualitas produk yang baik akan meningkatkan kepuasan konsumen, namun kepuasan
konsumen yang tinggi tidak serta-merta mengakibatkan konsumen menjadi loyal. Pada
pengujian hipotesis keempat di atas telah dijabarkan bahwa Jamu Tolak Angin PT. Sido
Muncul tergolong convenience good sehingga konsumen dapat mudah berpindah dari
Kualitas produk Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul berpengaruh terhadap loyalitas konsumen
melalui reputasi merek. Pengaruh ini terjadi karena konsumen akan semakin loyal jika
mengetahui produk yang dikonsumsinya memiliki kualitas yang baik dan reputasi merek
yang baik. Agar konsumen tetap loyal terhadap produk Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul,
Jurnal Manajemen Teori dan Terapan | Tahun 4, No. 2, Agustus 2011 | Budi Hermawan
15
Kepuasan konsumen yang merupakan evaluasi paska konsumsi berpengaruh secara tidak
langsung terhadap loyalitas konsumen melalui reputasi merek. Dalam model yang
dimodifikasi, konsumen yang puas akan menjadi loyal setelah mengetahui bahwa Jamu
Tolak Angin PT. Sido Muncul memiliki reputasi merek yang baik. Banyaknya produk jamu
sejenis dapat mengakibatkan konsumen berpindah terhadap merek lain. Untuk itu reputasi
merek yang baik sangat penting dan menentukan konsumen akan loyal atau tidak, selain
kepuasan konsumen.
Kualitas produk yang baik akan membuat konsumen puas, reputasi merek meningkat dan
konsumen akan loyal. Kualitas produk merupakan satu-satunya variabel eksogen dalam
penelitian ini atau dengan kata lain kualitas produk merupakan variabel awal yang
mempengaruhi variabel lainnya. Kualitas produk ternyata menjadi awal untuk menciptakan
konsumen yang loyal melalui kepuasan konsumen dan reputasi merek terlebih dahulu.
Pada penelitian ini menganalisis 4 (empat) variabel yaitu kualitas produk, kepuasan
konsumen, reputasi merek dan loyalitas konsumen. Model yang dihipotesiskan maupun
model tahap dua memiliki 3 (dua) struktur persamaan jalur. Adapun struktur persamaan
yang pertama, kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Struktur persamaan
yang kedua, kualitas produk dan kepuasan konsumen berpengaruh terhadap reputasi
merek. Struktur persamaan yang ketiga, kepuasan konsumen dan reputasi merek
Hasil perhitungan koefisien dalam model yang dihipotesiskan menunjukan adanya jalur yang
tidak signifikan, kualitas produk dan kepuasan konsumen berpengaruh langsung terhadap,
reputasi merek. Pengaruh kepuasan konsumen lebih besar jika dibandingkan dengan
kualitas produk terhadap reputasi merek. Namun dilihat dari koefisiennya, kepuasan
konsumen tidak secara dominan berbeda dengan kualitas produk, oleh karena itu untuk
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa variasi
loyalitas konsumen dipengaruhi baik secara langsung maupun secara tidak langsung oleh
variasi berbagai variabel di antaranya kualitas produk, kepuasan konsumen dan reputasi
merek. Ini berarti bahwa loyalitas konsumen dapat ditingkatkan dengan memperhatikan
kualitas produk, kepuasan konsumen dan reputasi merek dari Jamu Tolak Angin PT. Sido
Muncul.
KETERBATASAN PENELITIAN
Penulis menyadari bahwa pada penelitian ini sarat dengan keterbatasan. Keterbatasan itu
menyangkut beberapa hal seperti konsep, metodologi dan teknis penelitian. Keterbatasan
secara konseptual pada penelitian ini terletak pada pengujian model yang masih
sederhana.
penelitian ini. Penggunakan alat statistik untuk menganalisis variabel-variabel yang bersifat
kualitatif yang dikuantifikasikan maka hasil dari penelitian ini akan sarat dengan kelemahan.
Pendekatan metode ini tidak dapat menggali informasi secara mendalam untuk tiap
sehingga dapat mengakibatkan kurangnya ketelitian dalam penelitian ini. Jurnal Manajemen
Teori dan Terapan | Tahun 4, No. 2, Agustus 2011 | Budi Hermawan
16
Adanya keterbatasan dalam penelitian ini, diharapkan pada penelitian berikutnya agar
penelitian secara lebih baik agar penelitian yang dihasilkan lebih berdaya guna.
SARAN
Dari kesimpulan hasil penelitian di atas, penulis akan menyampaikan beberapa saran
berkenaan dengan model loyalitas konsumen untuk Jamu Tolak Angin PT. Sido Muncul
aspek penting yang mempengaruhi loyalitas konsumen, untuk itu kualitas produk harus
dapat ditingkatkan lagi. Mengingat varian jamu sejenis dengan merek lain bermunculan, PT.
Sido Muncul harus menunjukan bahwa produknya yang terbaik. Hal ini merupakan suatu
kepuasan konsumen. Hal ini sangat mungkin terjadi karena arus informasi yang sangat tinggi
dapat mengakibatkan perubahan harapan yang sangat cepat. Agar perusahaan dapat
terus menerus.
Penelitian berikutnya hendaknya tidak hanya mereplikasi model yang dikemukakan oleh
Selnes (1993) ini melainkan menambah variabel-variabel lain untuk mengetahui model
Dalam dunia persaingan yang semakin meningkat, pemasaran produk smart akan menjamin
kelangsungan hidup di pasar. SidoMuncul memiliki nama yang sangat baik dan setia di seluruh
Indonesia dan di daerah, dengan pengabdian yang sama untuk pemasaran smart diharapkan
bahwa produk perusahaan akan menemukan resepsi serupa di pasar dunia. Pemasaran dilakukan
dengan kebijakan dan penghormatan terhadap konsumen, seperti pelayanan yang sesuai,
berkualitas tinggi, dan terkenal produk herbalnya.
Jamu, Minuman Kesehatan, & Makanan Suplemen terkenal dan diandalkan di banyak negara,
termasuk Rusia & Eropa Timur Negara, Malaysia, Brunei, Singapura, Swiss, Jepang, Arab
Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Oman, Qatar, Bahrain , Aruba.
Pasar baru terus dibuka, termasuk prospek di Hongkong, Taiwan, Vietnam, Selandia Baru,
Australia, Perancis, dan Inggris.
Bagaimana PT.SidoMuncul menembus pasar dunia dengan melakukan pemasaran global dengan
tetap memperhatikan faktor lingkungan sosial budaya.
PT.SidoMuncul telah berhasil menguasai pangsa pasar jamu di pasaran lokal, domestik, nasional
dan merambah pasarnya ke beberapa negara sehingga produk jamu ini bisa diterima di negara
lain, negara penerima produk SidoMuncul bisa merasakan bahkan kebiasaan minum jamu bisa
menyehatkan, padahal kebiasaan ini merupakan budaya orang Indonesia dari sejak dulu,
sehingga bisa menyesuaikan dengan lingkungan sosial negara lain dalam membiasakan minum
jamu. Jamu sudah merupakan minuman Kesehatan dan makanan suplemen terkenal dan
diandalkan di banyak negara, termasuk Rusia & Eropa Timur Negara, Malaysia, Brunei,
Singapura, Swiss, Jepang, Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Oman, Qatar, Bahrain , Aruba.
Kalau kita simak dari beberapa tulisan yang meneliti tentang jamu ini, maka akan lebih jelas lagi
bahwa jamu merupakan produk asli lingkungan sosial budaya asli Indonesia, seperti penyusun
kutif dari salah sumber tulisan tentang jamu :
Matriks BCG adalah perangkat strategi untuk memberi pedoman pada keputusan alokasi sumber
daya berdasarkan pangsa pasar. Matriks BCG merupakan empat kelompok bisnis, yaitu :
1. Bintang (Star) mewakili peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas
bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri
yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat
posisi dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan
memberikan arus kas ositif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk
memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya.
2. Tanda tanya (Question Mark) memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka
bersaing dalam industri ang bertumbuh pesat. Bisnis ini disebut tanda tanya karena organisasi
harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif
(penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya.
3. Sapi perah (Cash Cow) memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam
industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena menghasilkan kas lebih dari
yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah untuk membiayai untuk membiayai sektor usaha
yang lain. Banyak sapi perah saat ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola
unuk mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin.
4. Anjing (Dog) dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam
industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Mereka adalah anjing dalam portofolio
perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi,
divestasi atau dipangkas dengan retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing,
retrenchment dapat menjadi strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing
yang mencuat kembali, setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang
mampu bertahan dan menguntungkan.
Lingkungan dimana perusahaan beroperasi berubah dengan cepat, baik politik, sosial, ekonomi
maupun tekhnologi. Perubahan lingkungan tersebut akan membuat pelaku industri untuk
mengevaluasi rencana bisnis dan menurut perusahaan untuk mampu merencanakan bisnisnya
dengan baik agar dapat bertahan, tumbuh dan berkembang. Memasuki millenium ketiga,
tantangan dan hambatan yang dihadapi dunia industri semakin besar. Persaingan dunia industri
di Indonesia semakin ketat, sehingga setiap perusahaan diharuskan meningkatkan
kemampuannya untuk bersaing dalam perekonomian global.
Industri besar dan global mulai masuk ke berbagai industri makanan dan minuman, sebagai
contoh adalah Air Mancur dan Nyonya Meneer. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk
mengetahui posisinya dalam persaingan, sehingga perusahaan dapat merencanakan strategi
pemasarannya.
Berdasarkan data hasil olahan Departement Perindustrian dan Perdagangan menunjukan bahwa
perusahaan yang terlibat dalam industri jumlahnya meningkat dari waktu ke waktu. Pada tahun
2008 tercatat 2673 perusahaan dan berkembang menjadi 2924 perusahaan pada tahun 2009. Data
tersebut memperlihatkan terjadinya pertumbuhan industri sebesar 4,48 %. Hal ini menunjukan
perusahaan harus memperhatikan perencanaan dalam menjalankan usahanya, karena persaingan
yang terjadi dalam perusahaan dapat mengakibatkan ancaman maupun peluang bagi setiap
perusahaan.
Persaingan industri semakin ketat seiring dengan terus meningkatnya laju pertumbuhan industri.
Persaingan ini mengakibatkan setiap industri lebih jeli dalam merumuskan strategi pemasaran
perusahaannya. PT Sido Muncul merupakan industri jamu tradisional yang berada pada skala
industri besar. Saat ini pertumbuhan pasar industri sebesar 16,67 % sedangkan pangsa pasar
relatif terhadap pesaing utama adalah 0,07. Matriks Boston Consulting Group menytakan adalah
perusahaan berada dalam posisi tanda tanya.