Makalah Pelayanan Bimbingan Konseling
Makalah Pelayanan Bimbingan Konseling
DISUSUN OLEH
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah
memberikan kami kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan tugas
mata kuliah Profesi Pendidikan yang berjudul Pelayanan Bimbingan
Konseling yang dapat kami selesaikan pada waktu yang telah di
rencanakan. Tersusunnya tugas ini tentunya tidak lepas dari peran serta
berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen Pengampu mata kuliah Profesi Pendidikan yang Mengajar di
Universitas Negeri Medan.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa kepada kami
sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan
semangat agar tugas ini dapat kami selesaikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi
baik yang tulus dan ikhlas kepada semua pihak yang kami sebutkan di atas.
Semoga ini dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian agar menambah
wawasan pada bidang Profesi Pendidikan, khususnya mengenai Pelayanan
Bimbingan Konseling. Semoga Allah SWT meridhoi kita semua. Dan
apabila di dalam makalah ini terdapat hal -hal yang dianggap tidak berkenan
di hati pembaca kami mohon dimaafkan.
Penulis
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
PROFESI PENDIDIKAN
konseling. Artinya, hal itu perlu dilakukan secara jelas, sistematis, dan
terarah, tidak hanya dengan layanan saja, tetapi harus ada kegiatan
pendukungnya.
Pelayanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan dari manusia
untuk manusia dan oleh manusia (Prayitno, 1994). Proses Bimbingan dan
Konseling seperti itu melibatkan manusia dan kemanusiaan sebagai totalitas
yang menyangkut potensi-potensi dan kecenderungan-kecenderungannya,
Perkembangannya dinamika kehidupannya, permasalahan-permasalahannya
dan interaksi dinamis antar berbagai unsur yang ada. Maka untuk dapat
tercapainya pelayanan Bimbingan dan Konseling dibutuhkan pemahaman
terkait pelayanan-pelayanan yang ada dalam pelayanan Bimbingan dan
Konseling. Pelayanan Bimbingan dan Konseling diselenggarakan terhadap
sasaran layanan baik secara individu maupun kelompok.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
PROFESI PENDIDIKAN
BAB II
PEMBAHASAN
2. Layanan Informasi
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik (klien) menerima dan memahami berbagai informasi
(seperti informasi pendidikan dan jabatan) yang dapat digunakan sebagai
3
PROFESI PENDIDIKAN
bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan
peserta didik (klien).
Menurut Prayitno &Erman Amti (2004:259-260) layanan
informasi adalah kegiatan memberikan pemahaman kepada individu-
individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan
untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah
suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Dengan demikian, layanan
informasi itu pertama-tama merupakan perwujudan dari fungsi
pemahaman dalam bimbingan dan konseling.
Menurut Budi Purwoko (2008:52) penyajian informasi dalam
rangka program bimbingan ialah kegiatan membantu siswa dalam
mengenali lingkungannya, terutama tentang kesempatan-kesempatan
yang ada didalamnya, yang dapat dimanfaatkan siswa baik untuk masa
kini maupun masa yang akan datang. Penyajian informasi itu
dimaksudkan untuk memberikan wawasan kepada para siswa sehingga ia
dapat menggunakan informasi itu baik untuk mencegah atau mengatasi
kesulitan yang dihadapinya, serta untuk merencanakan masa depan.
Perencanaan kehidupan ini mencakup, kehidupan dalam studinya, dalam
pekerjaannya, maupun dalam membina keluarga.
SedangkanWinkel &Sri Hastuti (2006: 316-317) menjelaskan
bahwa layanan informasi adalah usaha untuk membekali para siswa
dengan pengetahuan tentang data dan fakta dibidang pendidikan sekolah,
bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi-sosial, supaya
mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu
mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri. Program bimbingan
yang tidak memberikan layanan pemberian informasi akan menghalangi
peserta didik untuk berkembang lebih jauh, karena mereka membutuhkan
kesempatan untuk mempelajari data dan fakta yang dapat mempengaruhi
jalan hidupnya. Namun,mengingat luasnya informasi yang tersedia
dewasa ini, mereka harus mengetahui pula informasi manakah yang
relevan untuk mereka dan mana yang tidak relevan, serta informasi
4
PROFESI PENDIDIKAN
macam apa yang menyangkut data dan fakta yang tidak berubah dan
yang dapat berubah dengan beredarnya roda waktu.
Dari beberapa pengertian tentang layanan informasi diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa layanan informasi adalah suatu kegiatan atau
usaha untuk membekali para siswa tentang berbagai macam pengetahuan
supaya mereka mampu mengambil keputusan secara tepat dalam
kehidupannya
5
PROFESI PENDIDIKAN
4. Layanan pembelajaran
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik (klien) mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik dalam menguasai meteri pelajaran yang cocok dengan kecepatan
dan kemampuan dirinya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar
lainnya. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
6
PROFESI PENDIDIKAN
7. Layanan Bimbingan Kelompok
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik (klien) secara bersama-sama melalui dinamika kelompok
memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu (terutama dari
guru pembimbing) atau membahas secara bersama-sama pokok bahasan
(topik) tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan
kehidupannya mereka sehari-hari atau untuk pengembangan kemampuan
sosial, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, serta untuk
pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau tindakan tertentu.
Layanan Bimbingan Kelompok terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu
berperan dalam mencegah berkembangnya masalah atau hambatan
melalui pemahaman berbagai situasi dan kondisi lingkungan, terbinanya
hubungan dalam berkomunikasi di antara anggota kelompok sehingga
dapat membantu pengembangan diri pribadi, mengembangkan sikap dan
komitmen pribadi dan berbagai kemampuan dalam pengambilan
keputusan.
7
PROFESI PENDIDIKAN
9. Layanan Mediasi
Layanan mediasi yakni layanan konseling yang memungkinkan
permasalahan atau perselisihan yang dialami klien dengan pihak lain
dapat terentaskan dengan konselor sebagai mediator. Layanan bimbingan
dan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak yang
sedang dalam keadaan tidak menemukan kecocokan sehingga membuat
mereka saling bertentangan. Sehingga dapat mencapai tujuan yaitu
kondisi hubungan yang positif dan kondusif diantara pihak-pihak yang
berselisih.
Layanan Mediasi terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor berusaha mengantarai atau
membangun hubungan diantara mereka, dengan tujuan membantu
tercapainya hubungan positif dan kondusif guna memperbaiki hubungan
antarpersonal.
8
PROFESI PENDIDIKAN
didik) memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara pemecahanan
masalah maupun hambatan yang ditemui, sesuai kondisi lingkungan di
sekolah. Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas adalah teman sejawat dan
institusi terkait (LPTK, psikolog, atau psikiater) adalah mitra kerja bagi
Guru Bimbingan Konseling atau Konselor
9
PROFESI PENDIDIKAN
5. Alih tangan kasus
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk
mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang
dialami peserta didik (klien) dengan memindahkan penanganan kasus
dari satu pihak ke pihak lainnya. Kegiatan ini memerlukan kerjasama
yang erat dan amntap antara berbagi pihak yang dapat memberikan
bantuan dan atas penanganan masalah tersebut (terutama kerjasama dari
ahli lain tempat kasus itu dialihtangankan).
Kegiatan layanan dan pendukung bimbingan dan konseling ini,
kesemuanya saling terkait dan saling menunjang baik langsung maupun
tidak langsung. Saling keterkaitan dan tunjang menunjang antara layanan
dan pendukung itu menyangkut pula fungsi-fungi yang diemban oleh
masing-masing layanan/kegiatan pendukung.
B. Layanan Konseling
10
PROFESI PENDIDIKAN
4. Eksplorasi Perasaan
Eksplorasi adalah teknik untuk menggali perasaan, pikiran, dan
pengalaman konseli. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena
banyak konseli menyimpan rahasia batin, menutup diri, atau tidak
mampu mengemukakan pendapatnya. Dengan teknik ini memungkinkan
konseli untuk bebas berbicara tanpa rasa takut, tertekan dan terancam.
5. Paraphrasing
Menangkap pesan (Parapshrasing) adalah teknik untuk
menyatakan kembali esensi atau inti ungkapan koseli dengan teliti
mendengarkan pesan utama konseli, mengungkapakan kalimat yang
mudah dan sederhana.
6. Open Question (Petanyaan Terbuka)
Pertanyaan terbuka yaitu tektik untuk memancing konseli agar
mau berbicara mengungkapkan perasaan, pengalaman dan pemikirannya.
7. Closed Question (Pertanyaan Tertutup)
Dalam konseling tidak selamanya harus menggunakan pertanyaan
terbuka, dalam hal-hal tertentu dapat pula menggunakan pertanyaan
tertutup, yang harus dijawab dengan kata-kata yang singkat dan jelas.
8. Dorongan Minimal
Dorongan minimal adalah teknik untuk memberikan suatu
dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang telah dikemukakan
konseli. Tujuan dorongan minimal adalah konseli terus mampu berbicara
dan dapat mengarah agar pembicaraan mencapai tujuan.
9. Directing (Mengarahkan)
Directing adalah cara untuk mengajak dan mengarahkan konseli
melakukan sesuatu. Misalnya menyuruh konseli untuk bermain peran
dengan konselor atau mengkhayal sesuatu.
10. Summarizing (Menyimpulkan)
Summarizing adalah teknik untuk menyimpulkan sementara hasil
pembicaraan sehingga arah pembicaraan semakin jelas.
11
PROFESI PENDIDIKAN
11. Fokus
Seorang konselor harus membantu konseli agar memusatkan
perhatiannya pada pokok pembicaraan. Upaya konselor dapat terlaksana
jika menggunakan teknik memfokuskan pembicaraan.
12. Facilitating
Adalah tugas seorang konselor untuk memudahkan atau memberi
peluang yang besar kepada konseli supaya dia mengungkapkan perasaan,
pikiran dan pengalaman dengan leluasa. Dalam hal ini pembicaraan
berpusat pada konseli, sedangkan konselor adalah fasilitator adalah orang
yang memberi kemudahan supaya pembicaraan konseli bebas dan
terbuka tanpa rasa takut, malu dan sungkan.
13. Diam
Diam bukan berarti tidak ada komunikasi, akan tetapi tetap ada
yaitu melalui perilaku non verbal. Yang paling ideal diam itu paling
tinggi 5-10 detik dan selebihnya dapat diganti dengan dorongan minimal.
Akan tetapi jika konselor menunggu konsli yang sedang berfikir mungkin
diamnya lebih dari 5 detik. Hal ini relative tergantung pada feeling
konselor.
14. Mengambil Inisiatif
Mengambil inisiatif perlu dilakukan konselor manakala konseli
kurang bersemangat untuk berbicara, sering diam dan kurang
berpartisipasi.
15. Memberi Nasehat
Pemberian nasehat sebaiknya dilakukan jika konseli memintanya.
Walaupun demikian, konselor tetap harus mempertimbangkannya,
apakah pantas atau tidak untuk memberi nasehat. Sebab dalam memberi
nasehat tetap dijaga agar tujuan konseling yakni kemandirian konseli
tetap tercapai.
16. Pemberian Informasi
Pemberian informasi dalam hal ini, jika konselor tidak memiliki
informasi, sebaiknya katakana dengan jujur bahwa ia tidak mengetahui
12
PROFESI PENDIDIKAN
hal itu. Akan tetapi, jika konselor mengetahui informasi, sabaiknya
berikan informasi itu kepada konseli.
17. Merencanakan
Menjelang akhir konseling, seorang konselor harus dapat
membantu konseli untuk dapat membuat rencana berupa suatu program
untuk action, perbuatan nyata yang produktif bagi kemajuan dirinya.
Suatu rencana yang lebih baik adalah hasil kerjasama konselor dengan
konseli.
18. Menyimpulkan
Pada akhir sesi konseling, konselor membantu konseli untuk
menyimpulkan hasil pembicaraan.
19. Teknik Konseling Hipnotis dalam Pembelajaran
Istilah Hipnotis berasal dari kata hypnosis yang merupakan kata
dasar dari hypnos yang artinya dewa tidur dalam legenda Yunani.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagaimana yang dikemukakan
Willy Wong & Andri Hakim, hipnosis adalah keadaan seperti tidur
karena sugesti, yang pada taraf permulaan orang itu berada di bawah
pengaruh orang yang memberikan sugestinya, tetapi pada taraf
berikutnya menjadi tidak sadar sama sekali. Sementara itu makna kata
hipnotis adalah membuat atau menyebabkan seseorang berada dalam
keadaan hypnosis.
Sedangkan menurut istilah, hipnotis merupakan sebuah ilmu
komunikasi alam bawah sadar yang bertujuan untuk mempengaruhi
komunikan dengan cara merubah gelombang kesadarannya.
Hypnoteaching merupakan bagian dari ilmu hipnotis. Hipnotis
sebagaimana yang dikemukakan pada uraian sebelumnya merupakan
teknik komunikasi alam bawah sadar. Sementara itu hypnoteaching
merupakan seni berkomunikasi dengan jalan memberikan sugesti agar
para siswa menjadi lebih kreatif, cerdas dan imajinatif.
Dalam hal ini, Hal ini Hajar mengemukakan beberapa cara untuk
melaksanakan hypnoteaching, antara lain:
13
PROFESI PENDIDIKAN
1. Semua siswa dipersilahkan duduk dengan rileks, senyaman mungkin
dengan kedua tepak tangan diletakan di atas paha.
2. Kosongkan pikiran untuk sesaat.
3. Tarik napas panjang melalui hidung tahan 35 detik, lalu hembuskan
lewat mulut secara perlahan.
4. Lakukan secara berulang-ulang 35 kali dengan pernapasan yang
teratur.
5. Berikan sugesti pada setiap tarikan napas supaya badan terasa rileks
(lemas/malas/santai/nyaman, Lakukan terus menerus dan berulang,
kata-kata sugesti yang akan membuat siswa nyenyak dan tertidur.
6. Perhatikan posisi kepala dari semua siswa. Bagi yang sudah tertidur,
akan tampak tertunduk atau leher tidak mampu menahan beratnya
kepala.
7. Selanjutnya, berikan sugesti positif, seperti fokus pada pikiran, peka
terhadap pendengaran, peka terhadap pendengaran, fresh otak dan
pikiran, serta kenyamanan pada seluruh badan.
8. Jika dirasa sudah cukup, bangunkan siswa secara bertahap dengan
melakukan hitungan mundur dari ke sepuluh sampai hitungan yang
ke satu atau lebih, semua siswa akan tersadar dalam kondisi segar
bugar.
C. Layanan Referal
Layanan referal yaitu layanan untuk melimpahkan kepada pihak lain
yang lebih mampu dan berwenang apabila masalah yang ditangani itu diluar
kemampuan dan kewenangan personal/guru pembimbing di sekolah
tersebut. Dalam memberikan referal, konselor menyiapkan berbagai data
tentang siswa yang akan direferal diantaranya data tentang: kecerdasan,
bakat, minat, kepribadian, latar belakang siswa, ekonomi, dan sejarah
kesehatan serta pendidikannya.
14
PROFESI PENDIDIKAN
langsung layanan ini dapat berfungsi untuk menilai keberhasilan program
pendidikan secara keseluruhan. Dari hasil penilaian ini selanjutnya
dianalisis dan direncanakan tindak lanjut bimbingan berikut.
15
PROFESI PENDIDIKAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
16
PROFESI PENDIDIKAN
DAFTAR PUSTAKA
17
PROFESI PENDIDIKAN