Anda di halaman 1dari 20

PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD ALFIKAR MARPAUNG 5142121003


MONICA SIMARMATA 5143341004
PAULIA JAWAK 5143141013
SEPPA RINGGA 5143141020
SELVIA NADEAK 5143141021

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah
memberikan kami kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan tugas
mata kuliah Profesi Pendidikan yang berjudul Pelayanan Bimbingan
Konseling yang dapat kami selesaikan pada waktu yang telah di
rencanakan. Tersusunnya tugas ini tentunya tidak lepas dari peran serta
berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen Pengampu mata kuliah Profesi Pendidikan yang Mengajar di
Universitas Negeri Medan.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa kepada kami
sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan
semangat agar tugas ini dapat kami selesaikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi
baik yang tulus dan ikhlas kepada semua pihak yang kami sebutkan di atas.
Semoga ini dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian agar menambah
wawasan pada bidang Profesi Pendidikan, khususnya mengenai Pelayanan
Bimbingan Konseling. Semoga Allah SWT meridhoi kita semua. Dan
apabila di dalam makalah ini terdapat hal -hal yang dianggap tidak berkenan
di hati pembaca kami mohon dimaafkan.

Medan , 01 Mei 2017

Penulis
Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii


DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
A. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling ....................................... 3
B. Layanan Konseling ................................................................................... 10
C. Layanan Referal ........................................................................................ 14
D. Layanan Penilaian (Evaluasi) dan Tindak Lanjut ................................. 14
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 16
A. Kesimpulan ................................................................................................ 16
B. Saran .......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tidak


terpisahkan (integral) dari keseluruhan program pendidikan. Program
bimbingan menunjang tercapainya tujuan pendidikan yaitu perkembangan
individu secara optimal. Oleh karena itu, kegiatan bimbingan dan konseling
harus diselenggarakan dalam bentuk kerjasama sejumlah orang untuk
mencapai suatu tujuan. Kegiatan itu harus diselenggarakan secara teratur,
sistematik dan terarah atau berencana, agar benar-benar berdaya dan
berhasil guna bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa.
Bimbingan konseling adalah salah satu komponen yang penting
dalam proses pendidikan sebagai suatu sistem. Bimbingan merupakan
bantuan kepada individu dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat
timbul dalam hidupnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di
sekolah, supaya setiap siswa lebih berkembang ke arah yang semaksimal
mungkin. Dengan demikian bimbingan menjadi bidang layanan khusus
dalam keseluruhan kegiatan pendidikan sekolah yang ditangani oleh tenaga-
tenaga ahli dalam bidang tersebut.
Dalam konteks pemberian layanan bimbingan konseling, bahwa
pemberian layanan bimbingan konseling meliputi layanan orientasi,
informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling
perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
Dalam ketujuh layanan bimbingan konseling tersebut dilakukan agar
setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin
sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian
siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami
hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.
Dalam Pedoman Kurikulum Berbasis Kompetensi bidang
Bimbingan Konseling tersirat bahwa suatu sistem layanan bimbingan dan
konseling berbasis kompetensi tidak mungkin akan tercipta dan tercapai
dengan baik apabila tidak adanya kegiatan pendukung bimbingan dan

1
PROFESI PENDIDIKAN
konseling. Artinya, hal itu perlu dilakukan secara jelas, sistematis, dan
terarah, tidak hanya dengan layanan saja, tetapi harus ada kegiatan
pendukungnya.
Pelayanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan dari manusia
untuk manusia dan oleh manusia (Prayitno, 1994). Proses Bimbingan dan
Konseling seperti itu melibatkan manusia dan kemanusiaan sebagai totalitas
yang menyangkut potensi-potensi dan kecenderungan-kecenderungannya,
Perkembangannya dinamika kehidupannya, permasalahan-permasalahannya
dan interaksi dinamis antar berbagai unsur yang ada. Maka untuk dapat
tercapainya pelayanan Bimbingan dan Konseling dibutuhkan pemahaman
terkait pelayanan-pelayanan yang ada dalam pelayanan Bimbingan dan
Konseling. Pelayanan Bimbingan dan Konseling diselenggarakan terhadap
sasaran layanan baik secara individu maupun kelompok.

B. Rumusan Masalah

Dari tinjauan uraian diatas dapat dirumuskan :

1. Apa saja jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling?


2. Apa dan bagaimana pelayanan Orientasi dan pelayanan Informasi?
3. Apa dan bagaimana pelayanan konseling?
4. Evaluasi bimbingan

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah diharapkan untuk


memahami seperti apa dan bagaimana pelayanan-pelayanan dalam
bimbingan dan konseling, agar dapat mengaplikasikannya dalam
kegiatan pendidikan.

2
PROFESI PENDIDIKAN
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari


konsep bimbingan dan konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas,
prinsip, fungsi dan tujuan bimbingan dan konseling. Dalam perspektif
kebijakan pendidikan nasional saat ini terdapat tujuh jenis layanan. Namun
sangat mungkin ke depannya akan semakin berkembang, baik dalam jenis
layanan maupun kegiatan pendukung. Para ahli bimbingan di Indonesia saat
ini sudah mulai meluncurkan dua jenis layanan baru yaitu layanan
konsultasi dan layanan mediasi. Namun, kedua jenis layanan ini belum
dijadikan sebagai kebijakan formal dalam sistem pendidikan di sekolah.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan jenis layanan bimbingan
dan konseling yang saat ini diterapkan dalam pendidikan nasional.

Macam-macam layanan bimbingan dan konseling :


1. Layanan Orientasi
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru, terutama lingkungan Sekolah/ Madrasah, untuk mempermudah atau
memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru tersebut.
Pelayanan orientasi ini biasanya dilaksanakan pada awal program
pelajaran baru. Materi pelayanan orientasi di Sekolah/ Madrasah, staf dan
guru-guru, kurikulum, program bimbingan dan konseling, program
ekstrakurikuler, fasilititas atau sarana dan prasarana, dan tata tertib
Sekolah/Madrasah.

2. Layanan Informasi
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik (klien) menerima dan memahami berbagai informasi
(seperti informasi pendidikan dan jabatan) yang dapat digunakan sebagai

3
PROFESI PENDIDIKAN
bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan
peserta didik (klien).
Menurut Prayitno &Erman Amti (2004:259-260) layanan
informasi adalah kegiatan memberikan pemahaman kepada individu-
individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan
untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah
suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Dengan demikian, layanan
informasi itu pertama-tama merupakan perwujudan dari fungsi
pemahaman dalam bimbingan dan konseling.
Menurut Budi Purwoko (2008:52) penyajian informasi dalam
rangka program bimbingan ialah kegiatan membantu siswa dalam
mengenali lingkungannya, terutama tentang kesempatan-kesempatan
yang ada didalamnya, yang dapat dimanfaatkan siswa baik untuk masa
kini maupun masa yang akan datang. Penyajian informasi itu
dimaksudkan untuk memberikan wawasan kepada para siswa sehingga ia
dapat menggunakan informasi itu baik untuk mencegah atau mengatasi
kesulitan yang dihadapinya, serta untuk merencanakan masa depan.
Perencanaan kehidupan ini mencakup, kehidupan dalam studinya, dalam
pekerjaannya, maupun dalam membina keluarga.
SedangkanWinkel &Sri Hastuti (2006: 316-317) menjelaskan
bahwa layanan informasi adalah usaha untuk membekali para siswa
dengan pengetahuan tentang data dan fakta dibidang pendidikan sekolah,
bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi-sosial, supaya
mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu
mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri. Program bimbingan
yang tidak memberikan layanan pemberian informasi akan menghalangi
peserta didik untuk berkembang lebih jauh, karena mereka membutuhkan
kesempatan untuk mempelajari data dan fakta yang dapat mempengaruhi
jalan hidupnya. Namun,mengingat luasnya informasi yang tersedia
dewasa ini, mereka harus mengetahui pula informasi manakah yang
relevan untuk mereka dan mana yang tidak relevan, serta informasi

4
PROFESI PENDIDIKAN
macam apa yang menyangkut data dan fakta yang tidak berubah dan
yang dapat berubah dengan beredarnya roda waktu.
Dari beberapa pengertian tentang layanan informasi diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa layanan informasi adalah suatu kegiatan atau
usaha untuk membekali para siswa tentang berbagai macam pengetahuan
supaya mereka mampu mengambil keputusan secara tepat dalam
kehidupannya

3. Layanan Penempatan dan penyaluran


Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik (klien) memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat
(misalnya penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar,
jurusan/ program studi, program latihan, magang, kegiatan
ektrakulikuler) sesuai dengan potensi, bakat, minat serta kondisi
pribadinya dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan
segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan
dan penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
Layanan penempatan dan penyaluran berkenaan dengan 3 fungsi,
yaitu
a. fungsi pemahaman, terkait dengan dipahaminya potensi dan
kondisi diri.
b. fungsi pencegahan, karena peserta didik telah memperoleh
layanan penempatan dan penyaluran yang merealisasikan
dirinya pada keadaan dan posisi yang tepat sesuai dengan
potensi, bakat, minat dan kondisi pribadinya sehingga akan
terhindar atau tercegah permasalahan atau hambatan berkaitan
dengan pengembangan diri.
c. fungsi pengembangan dan pemeliharaan, yaitu terpelihara dan
berkembangnya potensi, bakat, minat dan kondisi pribadi
peserta didik itu sendiri.

5
PROFESI PENDIDIKAN
4. Layanan pembelajaran
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik (klien) mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik dalam menguasai meteri pelajaran yang cocok dengan kecepatan
dan kemampuan dirinya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar
lainnya. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.

5. Layanan Penguasaan Konten


Membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama
kompetensi. Layanan Penguasaan Konten berkaitan dengan fungsi
pemahaman dan fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Fungsi
pemahaman menyangkut berbagai aspek konten, persepsi, afeksi, sikap
dan tindakan, dan sebagainya atau kebiasaan dalam kaitannya dengan
kehidupan di sekolah, sebagai peserta didik tugasnya adalah belajar, di
dalam keluarga ia mengembangkan kebiasaan dalam berhubungan
dengan orang lain, saudara, teman sebaya dan di masyarakat. Fungsi
pemeliharaan dan pengembangan, yaitu menghasilkan terpelihara dan
berkembangnya berbagai potensi dalam perkembangan diri secara
berkelanjutan, mengembangkan kebiasaan yang telah terpelihara dan
membangun prestasi.

6. Layanan Konseling Individual


Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik (klien) mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara
perorangan) dengan guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan
pengentasan permasalahan pribadi yang dideritanya. Dengan demikian
diupayakan terbantu fungsi pengentasan dari permasalahan yang dialami.
Konseling individu sebagai pendekatan efektif bagi peserta didik, dimana
peserta didik bebas mengekspresikan diri, pengalaman dan perasaan
tanpa beban, sehingga dapat diharapkan adanya perubahan perilaku ke
arah membangun diri dan lingkungan, dimana peserta didik dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal dan mampu mengambil
keputusan secara mandiri.

6
PROFESI PENDIDIKAN
7. Layanan Bimbingan Kelompok
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik (klien) secara bersama-sama melalui dinamika kelompok
memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu (terutama dari
guru pembimbing) atau membahas secara bersama-sama pokok bahasan
(topik) tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan
kehidupannya mereka sehari-hari atau untuk pengembangan kemampuan
sosial, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, serta untuk
pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau tindakan tertentu.
Layanan Bimbingan Kelompok terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu
berperan dalam mencegah berkembangnya masalah atau hambatan
melalui pemahaman berbagai situasi dan kondisi lingkungan, terbinanya
hubungan dalam berkomunikasi di antara anggota kelompok sehingga
dapat membantu pengembangan diri pribadi, mengembangkan sikap dan
komitmen pribadi dan berbagai kemampuan dalam pengambilan
keputusan.

8. Layanan Konseling Kelompok


Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik (klien) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan
pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok,
masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami
oleh masing-masing anggota kelompok.
Membantu pengembangan pribadi dengan cara setiap anggota
dapat saling mengungkapkan perasaan secara leluasa yang berorientasi
pada kenyataan yang dihadapi dan mengembangkan kemampuan
berhubungan sosial dalam kelompok untuk meningkatkan pemahaman
dan penerimaan terhadap nilai-nilai kehidupan dan tujuan kehidupan
serta belajar dan atau menghilangkan sikap perilaku tertentu. Layanan
Konseling Kelompok terkait dengan fungsi pencegahan dan pengentasan,
yaitu mengatasi permasalahan sejenis melalui dinamika kelompok
mewujudkan kegiatan belajar, karir atau jabatan dan pengambilan
keputusan.

7
PROFESI PENDIDIKAN
9. Layanan Mediasi
Layanan mediasi yakni layanan konseling yang memungkinkan
permasalahan atau perselisihan yang dialami klien dengan pihak lain
dapat terentaskan dengan konselor sebagai mediator. Layanan bimbingan
dan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak yang
sedang dalam keadaan tidak menemukan kecocokan sehingga membuat
mereka saling bertentangan. Sehingga dapat mencapai tujuan yaitu
kondisi hubungan yang positif dan kondusif diantara pihak-pihak yang
berselisih.
Layanan Mediasi terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor berusaha mengantarai atau
membangun hubungan diantara mereka, dengan tujuan membantu
tercapainya hubungan positif dan kondusif guna memperbaiki hubungan
antarpersonal.

10. Layanan Konsultasi


Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai suatu
proses penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua,
administrator dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan
memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas peserta didik atau
sekolah. konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan
layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak
langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.
Layanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor terhadap
seorang pelanggan (di sekolah: orang tua atau wali peserta didik). Dalam
melaksanakan layanan konsultasi ini, Guru Bimbingan Konseling atau
Konselor bisa bekerja sama dengan Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas
dan instansi terkait (LPTK, psikolog, atau psikiater) dan dilaksanakan di
kantor tempat praktik konseling, bagi Guru Bimbingan Konseling yang
telah berkewenangan membuka praktik di luar sekolah dengan cara
mengambil studi profesi konselor. Layanan Konsultasi ini terkait dengan
fungsi pemahaman, pemeliharaan dan pengembangan, yaitu untuk
membantu peserta didik dan atau pihak lain (orang tua atau wali peserta

8
PROFESI PENDIDIKAN
didik) memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara pemecahanan
masalah maupun hambatan yang ditemui, sesuai kondisi lingkungan di
sekolah. Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas adalah teman sejawat dan
institusi terkait (LPTK, psikolog, atau psikiater) adalah mitra kerja bagi
Guru Bimbingan Konseling atau Konselor

Kegiatan Pendukung diantaranya :


1. Aplikasi Instrumentasi
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk
mengumpulkan data dan keterangan tentang diri peserta didik (klien),
keterangan tentang lingkungan peserta didik dan lingkungan yang lebih
luas. Pengumpulan data ini dapat dilakukan denagn berbagai cara melalui
instrumen baik tes maupun nontes.
2. Himpunan Data
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk
menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan
pengembangan peserta didik (klien). Himpunan data perlu
dielenggarakan secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu,
dan sifatnya tertutup.
3. Konferensi Kasus
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk
membahas permasalahan yang dialami oleh peserta didik (klien) dalam
suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang
diharapkan dapat memberikan bahan, keterangan, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya permasalahan tersebut. Pertemuan ini
dalam rangka konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.
4. Kunjungan Rumah
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk
memperoleh data, keteranang, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya permasalahan peserta didik (klien) melalui kunjungan ke
rumahnya. Kegiatan ini memerlukan kerjasama yang penuh dari orang
tua dan anggota keluarga klien yang lainnya.

9
PROFESI PENDIDIKAN
5. Alih tangan kasus
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk
mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang
dialami peserta didik (klien) dengan memindahkan penanganan kasus
dari satu pihak ke pihak lainnya. Kegiatan ini memerlukan kerjasama
yang erat dan amntap antara berbagi pihak yang dapat memberikan
bantuan dan atas penanganan masalah tersebut (terutama kerjasama dari
ahli lain tempat kasus itu dialihtangankan).
Kegiatan layanan dan pendukung bimbingan dan konseling ini,
kesemuanya saling terkait dan saling menunjang baik langsung maupun
tidak langsung. Saling keterkaitan dan tunjang menunjang antara layanan
dan pendukung itu menyangkut pula fungsi-fungi yang diemban oleh
masing-masing layanan/kegiatan pendukung.

B. Layanan Konseling

Layanan konseling yaitu layanan kepada peserta didik yang


menghadapi masalah-masalah pribadi melalui teknik konseling. Tuan
layanan ini agar peserta didik yang menghadapi masalah pribadi mampu
memecahkannya sendiri. Berbagai teknik konseling yang dapat digunakan
oleh konselor di antaranya:
1. Perilaku Attending
Perilaku attending disebut juga perilaku menghampiri konseli
yang mencakup komponen kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan.
2. Empati
Empati ialah kemampuan konselor untuk merasakan apa yang
dirasakan konseli, merasa dan berfikir bersama konseli dan bukan
tentang konseli. Empati dilakukan sejalan dengan perilaku attending,
tanpa perilaku attending tidak akan terbentuk empati.
3. Refleksi
Refleksi adalah teknik untuk memantulkan kembali kepada
konseli tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman sebagai hasil
pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal.

10
PROFESI PENDIDIKAN
4. Eksplorasi Perasaan
Eksplorasi adalah teknik untuk menggali perasaan, pikiran, dan
pengalaman konseli. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena
banyak konseli menyimpan rahasia batin, menutup diri, atau tidak
mampu mengemukakan pendapatnya. Dengan teknik ini memungkinkan
konseli untuk bebas berbicara tanpa rasa takut, tertekan dan terancam.
5. Paraphrasing
Menangkap pesan (Parapshrasing) adalah teknik untuk
menyatakan kembali esensi atau inti ungkapan koseli dengan teliti
mendengarkan pesan utama konseli, mengungkapakan kalimat yang
mudah dan sederhana.
6. Open Question (Petanyaan Terbuka)
Pertanyaan terbuka yaitu tektik untuk memancing konseli agar
mau berbicara mengungkapkan perasaan, pengalaman dan pemikirannya.
7. Closed Question (Pertanyaan Tertutup)
Dalam konseling tidak selamanya harus menggunakan pertanyaan
terbuka, dalam hal-hal tertentu dapat pula menggunakan pertanyaan
tertutup, yang harus dijawab dengan kata-kata yang singkat dan jelas.
8. Dorongan Minimal
Dorongan minimal adalah teknik untuk memberikan suatu
dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang telah dikemukakan
konseli. Tujuan dorongan minimal adalah konseli terus mampu berbicara
dan dapat mengarah agar pembicaraan mencapai tujuan.
9. Directing (Mengarahkan)
Directing adalah cara untuk mengajak dan mengarahkan konseli
melakukan sesuatu. Misalnya menyuruh konseli untuk bermain peran
dengan konselor atau mengkhayal sesuatu.
10. Summarizing (Menyimpulkan)
Summarizing adalah teknik untuk menyimpulkan sementara hasil
pembicaraan sehingga arah pembicaraan semakin jelas.

11
PROFESI PENDIDIKAN
11. Fokus
Seorang konselor harus membantu konseli agar memusatkan
perhatiannya pada pokok pembicaraan. Upaya konselor dapat terlaksana
jika menggunakan teknik memfokuskan pembicaraan.
12. Facilitating
Adalah tugas seorang konselor untuk memudahkan atau memberi
peluang yang besar kepada konseli supaya dia mengungkapkan perasaan,
pikiran dan pengalaman dengan leluasa. Dalam hal ini pembicaraan
berpusat pada konseli, sedangkan konselor adalah fasilitator adalah orang
yang memberi kemudahan supaya pembicaraan konseli bebas dan
terbuka tanpa rasa takut, malu dan sungkan.
13. Diam
Diam bukan berarti tidak ada komunikasi, akan tetapi tetap ada
yaitu melalui perilaku non verbal. Yang paling ideal diam itu paling
tinggi 5-10 detik dan selebihnya dapat diganti dengan dorongan minimal.
Akan tetapi jika konselor menunggu konsli yang sedang berfikir mungkin
diamnya lebih dari 5 detik. Hal ini relative tergantung pada feeling
konselor.
14. Mengambil Inisiatif
Mengambil inisiatif perlu dilakukan konselor manakala konseli
kurang bersemangat untuk berbicara, sering diam dan kurang
berpartisipasi.
15. Memberi Nasehat
Pemberian nasehat sebaiknya dilakukan jika konseli memintanya.
Walaupun demikian, konselor tetap harus mempertimbangkannya,
apakah pantas atau tidak untuk memberi nasehat. Sebab dalam memberi
nasehat tetap dijaga agar tujuan konseling yakni kemandirian konseli
tetap tercapai.
16. Pemberian Informasi
Pemberian informasi dalam hal ini, jika konselor tidak memiliki
informasi, sebaiknya katakana dengan jujur bahwa ia tidak mengetahui

12
PROFESI PENDIDIKAN
hal itu. Akan tetapi, jika konselor mengetahui informasi, sabaiknya
berikan informasi itu kepada konseli.
17. Merencanakan
Menjelang akhir konseling, seorang konselor harus dapat
membantu konseli untuk dapat membuat rencana berupa suatu program
untuk action, perbuatan nyata yang produktif bagi kemajuan dirinya.
Suatu rencana yang lebih baik adalah hasil kerjasama konselor dengan
konseli.
18. Menyimpulkan
Pada akhir sesi konseling, konselor membantu konseli untuk
menyimpulkan hasil pembicaraan.
19. Teknik Konseling Hipnotis dalam Pembelajaran
Istilah Hipnotis berasal dari kata hypnosis yang merupakan kata
dasar dari hypnos yang artinya dewa tidur dalam legenda Yunani.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagaimana yang dikemukakan
Willy Wong & Andri Hakim, hipnosis adalah keadaan seperti tidur
karena sugesti, yang pada taraf permulaan orang itu berada di bawah
pengaruh orang yang memberikan sugestinya, tetapi pada taraf
berikutnya menjadi tidak sadar sama sekali. Sementara itu makna kata
hipnotis adalah membuat atau menyebabkan seseorang berada dalam
keadaan hypnosis.
Sedangkan menurut istilah, hipnotis merupakan sebuah ilmu
komunikasi alam bawah sadar yang bertujuan untuk mempengaruhi
komunikan dengan cara merubah gelombang kesadarannya.
Hypnoteaching merupakan bagian dari ilmu hipnotis. Hipnotis
sebagaimana yang dikemukakan pada uraian sebelumnya merupakan
teknik komunikasi alam bawah sadar. Sementara itu hypnoteaching
merupakan seni berkomunikasi dengan jalan memberikan sugesti agar
para siswa menjadi lebih kreatif, cerdas dan imajinatif.
Dalam hal ini, Hal ini Hajar mengemukakan beberapa cara untuk
melaksanakan hypnoteaching, antara lain:

13
PROFESI PENDIDIKAN
1. Semua siswa dipersilahkan duduk dengan rileks, senyaman mungkin
dengan kedua tepak tangan diletakan di atas paha.
2. Kosongkan pikiran untuk sesaat.
3. Tarik napas panjang melalui hidung tahan 35 detik, lalu hembuskan
lewat mulut secara perlahan.
4. Lakukan secara berulang-ulang 35 kali dengan pernapasan yang
teratur.
5. Berikan sugesti pada setiap tarikan napas supaya badan terasa rileks
(lemas/malas/santai/nyaman, Lakukan terus menerus dan berulang,
kata-kata sugesti yang akan membuat siswa nyenyak dan tertidur.
6. Perhatikan posisi kepala dari semua siswa. Bagi yang sudah tertidur,
akan tampak tertunduk atau leher tidak mampu menahan beratnya
kepala.
7. Selanjutnya, berikan sugesti positif, seperti fokus pada pikiran, peka
terhadap pendengaran, peka terhadap pendengaran, fresh otak dan
pikiran, serta kenyamanan pada seluruh badan.
8. Jika dirasa sudah cukup, bangunkan siswa secara bertahap dengan
melakukan hitungan mundur dari ke sepuluh sampai hitungan yang
ke satu atau lebih, semua siswa akan tersadar dalam kondisi segar
bugar.

C. Layanan Referal
Layanan referal yaitu layanan untuk melimpahkan kepada pihak lain
yang lebih mampu dan berwenang apabila masalah yang ditangani itu diluar
kemampuan dan kewenangan personal/guru pembimbing di sekolah
tersebut. Dalam memberikan referal, konselor menyiapkan berbagai data
tentang siswa yang akan direferal diantaranya data tentang: kecerdasan,
bakat, minat, kepribadian, latar belakang siswa, ekonomi, dan sejarah
kesehatan serta pendidikannya.

D. Layanan Penilaian (Evaluasi) dan Tindak Lanjut

Layanan penilaian dan tindak lanjut yaitu layanan untuk menilai


keberhasilan usaha bimbingan yang telah diberikan. Sekaligus secara tidak

14
PROFESI PENDIDIKAN
langsung layanan ini dapat berfungsi untuk menilai keberhasilan program
pendidikan secara keseluruhan. Dari hasil penilaian ini selanjutnya
dianalisis dan direncanakan tindak lanjut bimbingan berikut.

Penilaian merupakan langkah penting dalam manajemen program


bimbingan. Tanpa penilaian tidak mungkin kita dapat mengetahui dan
mengidentifikasi keberhasilan pelaksanaan program bimbingan yang telah
direncanakan. Penilaian program bimbingan merupakan usaha untuk menilai
sejauh mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain bahwa keberhasilan program dalam pencapaian
tujuan merupakan suatu kondisi yang hendak dilihat lewat kegiatan
penilaian.
Sehubungan dengan penilaian ini, Shertzer dan Stone (1966)
mengemukakan pendapatnya: Evaluation consist of making systematic
judgements of the relative effectiveness with which goals are attained in
relation to special standards.
Evaluasi ini dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan
informasi (data) untuk mengetahui efektivitas (keterlaksanaan dan
ketercapaian) kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya
mengambil keputusan. Pengertian lain dari evaluasi ini adalah suatu usaha
mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan
menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan sikap dan perilaku,
atau tugas-tugas perkembangan para siswa melalui program kegiatan yang
telah dilaksanakan.
Penilaian kegiatan bimbingan di sekolah adalah segala upaya,
tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan
yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan di sekolah dengan
mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program
bimbingan yang dilaksanakan.

15
PROFESI PENDIDIKAN
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Layanan Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan didalam


berbagai bidang kehidupan karena dengan adanya layanan Bimbingan dan
Konseling ini maka seorang siswa akan merasa lebih mudah memecahkan
masalah yang dihadapinya. Layanan Bimbingan dan Konseling memberikan
efek yang baik karena memberikan suatu solusi, rencana, motivasi,
bimbingan, ide, gagasan dan sebagainya dalam mengatasi suatu
permasalahan.

Layanan Bimbingan dan Konseling ini merupakan suatu wadah yang


efektif dalam pendidikan karena menjadi tempat pemberian bantuan kepada
siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman
diri dan siswa dapat mencapai perkembangan yang optimal, sesuai dengan
potensinya sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan
tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, serta
menjadi seseorang yang good and smart citizenship.

B. Saran

Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui apa itu Bimbingan


Konseling dan jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling, dengan
pengetahuan itu hendaklah kita sebagai calon pendidik bisa menjadi seorang
konselor yang baik, yang bisa menjadi teman curhat dan tempat konsultasi
peserta didik yang signifikan, dapat dipercaya dan dapat memberikan
bantuan pemecahan masalah.

16
PROFESI PENDIDIKAN
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Wave. 2013. Pengertian Dan Teknik-teknik Bimbingan


Konseling Lengkap. Teknik bimbingan konseling. http://arwave.blogspot
.co.id/2017/02/teknik-bimbingan-konseling.html. Diakses 01 Mei 2017.

Anonim. ______. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling.


Diakses 30 April 2017.

Reni Ad. 2014. layanan bimbingan dan konseling. Makalah. http://


hardika2.blogspot.co.id/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html. di akses 01
Mei 2017.

17
PROFESI PENDIDIKAN

Anda mungkin juga menyukai