Anda di halaman 1dari 3

LIPOSARCOMA

A. Definisi

Liposarkoma adalah tumor ganas atau kanker pada jaringan lemak, yang biasanya dicirikan
oleh adanya diferensiasi abortif selsel menjadi liposit. Liposarkoma merupakan tipe yang
paling umum dari sarkoma jaringan lunak. Terjadi dari sel-sel mesenkim primitif, beberapa
diantaranya membawa vakuola-vakuola lipid yang harus ada paling sedikit beberapa sel.
Liposarkoma dapat timbul dimana saja pada tubuh diluar jaringan adipose .

B. Epidemiologi
Liposarcoma merupakan tumor ganas yang jarang ditemukan, frekuensi berkisar
antara 15-20% dari seluruh sarkoma jaringan lunak
Liposarcoma sering terjadi pada dewasa usia rata-rata 55 -60 tahun, pasien yang
lebih muda dari 15 tahun jarang terjadi.
Lebih sering terjadi pada wanita .
Tempat predileksi utama adalah ekstremitas bawah dan retroperitoneum.

C. Etiologi
Menurut Smeltzer, 2001. Penyebab secara umum dari kanker, yaitu : virus, agen fisik, agen
kimia, faktor faktor genetik, faktor makanan dan hormonal.

1. Virus : Virus dianggap dapat menyatukan diri dalam struktur genetik sel, sehingga
mengganggu generasi mendatang dari populasi sel tersebut dan ini barang kali
mengarah pada kanker (Smeltzer, 2001 : 321).
2. Agen Fisik : Faktor faktor fisik yang mengarah pada karsinogenesis mencakup
pemanjanan terhadap sinar matahari atau pada radiasi berulang atau pasca
pengobatan.
3. Agen Kimia : Sekitar 85 % dari semua kanker diperkirakan berhubungan dengan
lingkungan. Karsinogen kimia mencakup zat warna amino aromatik dan anilin, arsenik,
jelaga dan tar, asbeston, pinang dan kapus sirih, debu kayu, senyawaan berilium, dan
polivinil klorida (Smeltzer, 2001 : 322)
4. Faktor Genetik dan Keturunan
5. Faktor Faktor Makanan. Substansi diet berkaitan dengan peningkatan resiko kanker
mencakup lemak, alkohol, daging diasinkan atau diasap, makanan yang mengandung
nitrat atau nitrit, dan masukan diet dengan kalori tinggi (Smeltzer, 2001 : 322).
6. Agen Hormonal

D. Gejala Klinis
Tumor ganas ini umumnya memberikan gejala dan tanda benjolan tanpa nyeri atau
tanda radang dan biasanya batas yang cukup jelas dengan jaringan sekitarnya,sehingga
kebanyakan tidak dianggap sebagai tumor ganas.
Rasa sakit muncul akibat perdarahan atau nekrosis dalam tumor dan bisa juga karena
penekanan pada saraf saraf tepi.

E. Histologi
Liposarkoma diglongkan menjadi :
Lesi berdifrensiasi baik (mudah diduga sebagai lipoma)
Liposarkoma miksoid berbahan dasar mukopolisakarida yang di dalamnya tersebar sel
mesenkim primitif berbintang dan kadang-kadang sel lemak bervakuol
Liposarkoma sel bulat tersusun oleh sel-sel kecil tidak berdifrensisasi dengan inti
hiperkromasi di antara sel bervakuol yang dinyatakan sebagai lipoblast
Gambaran pleomorfik dengan anaplasi nyata

F. Diagnosis
Anamnesis
- ada benjolan abnormal yang semakin membesar tanpa radang dan nyeri
- penurunan berat badan yang drastis

Pemeriksaan Fisis
dinilai massa tekan, nyeri tekan, konsistensi , permukaan, ukuran, hiperemis , tanda
radang

Pemeriksaan Penunjang
- CT-scan
- MRI
- Ultrasonografi
- Biopsi

Untuk menentukan ganas atau jinak dan struktur jaringan dari semua benjolan pada
jaringan lunak yang menetap perlu dilakukan biopsi.
Secara klinis diagnosis ditentukan dengan palpasi untuk memperkirakan ukuran kelainan
dan perlekatan dengan struktur dangkal maupun dalam.
Pemeriksaan radiografi, ultrasonografi, limfangiografi, payaran CT, atau MRI penting
dalam menentukan lokasi dan metastasis .
Angiografi bermanfaat karena dapat menilai hubungan anatomi tumor dengan jaringan
sekitarnya. Dalam perencanaan pembedahan, angiografi menentukan jarak tumor
dengan pembuluh darah utama.
G. Penatalaksanaan

Pada sarkoma jaringan lunak seperti liposarkoma penatalaksanaan bukan hanya


tumornya saja yang diangkat, namun juga dengan jaringan sekitarnya sampai bebas
tumor , tergantung dimana letak kanker ini. Tindakannya berupa operasi eksisi luas.
Penggunaan radioterapi dan khemoterapi hanyalah sebagai pelengkap. Untuk kanker
yang ukurannya besar, setelah operasi ditambah dengan radioterapi.
Setelah penderita operasi harus sering kontrol untuk memonitor ada tidaknya
kekambuhan pada daerah operasi ataupun kekambuhan ditempat jauh hasil metastase.

Anda mungkin juga menyukai