Anda di halaman 1dari 3

PROPOSAL PROJECT WORK

Pembuatan Minyak Goreng dari Dedak Padi

Disusun oleh :
Annisa Namrin
Muh. Kadaruddin
Muh. Sulkarnain.S
Nurcahyani
Stevani Yorlin J

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMAK MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hasil samping pengolahan padi yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah
dedak. Saat ini, dedak baru dimanfaatkan sebagai pakan ternak, padahal dedak dapat
diolah menjadi minyak makan berkualitas tinggi. Penggilingan padi menjadi beras
menghasilkan produk samping antara lain menir, beras pecah, sekam dan dedak. Menir
dan beras pecah dapat digiling menjadi tepung sebagai bahan berbagai kue dan
makanan lainnya. Sekam dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar serta kompos.
Sementara itu dedak saat ini baru dimanfaatkan untuk pakan ternak dan belum banyak
digunakan sebagai sumber pangan manusia.
Penggilingan padi dengan kadar air 14% akan menghasilkan rendaman beras 57-
60%, sekam 18-20% dan dedak 8-10%. Bila produksi beras tahun 2004 yang menurut
data Depertemen Pertanian mencapai 31,8 juta ton maka dedak yang dihasilkan sekitar
3,18 juta ton, suatu jumlah yang sangat berlimpah sehingga perlu usaha-usaha
memanfaatkannya.
Menurut definisinya, dedak (bran) adalah hasil samping proses penggilingan padi,
terdiri atas lapisan sebelah luar butiran padi dengan sejumlah lembaga biji. Sementara
bekatul (polish) adalah lapisan sebelah dalam dari butiran padi, termasuk sebagian kecil
endosperm berpati. Namun, karena alat penggilingan padi tidak memisahkan antara
dedak dan bekatul maka umumnya dedakdan bekatul bercampur menjadi satu dan
disebut dengan dedak atau bekatul saja.
Minyak dedak atau lebih dikenal dengan rice bran oil merupakan minyak hasil
ekstraksi dedak padi. Minyak dedak dapat dikonsumsi dan mengandung vitamin,
antioksidan dan serta nutrisi yang diperlukan tubuh manusia. Minyak dedak
mengandung beberapa jenis lemak, yaitu 47% lemak monounsaturated, 33%
polyunsaturated, dan 20% saturated, serta asam lemak yaitu asam oleat 38,4%; linoleat
34,4%; linolenat 2,2%; palmitat 21,5%; dan stearate 2,9%.
Minyak dedak juga mengandung antioksidan alami tokoferol, tokotrienol dan
orizanol yang bermanfaat melawan radikal bebas dalam tubuh terutama sel kanker,
serta membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Orizanol merupakan
antioksidan yang sangat kuat dan hanya ditemukan pada minyak dedak. Senyawa ini
lebih aktif daripada vitamin E dalam melawan radikal bebas, dan dipercaya sangat
efektif menurunkan kolesterol dalam darah dan kolesterol liver, serta menghambat
waktu menopause. Oleh karena itu, minyak dedak dapat dimanfaatkan sebagai
suplemen pangan untuk meningkatkan kualitas kesehatan manusia.
Minyak dedak memiliki aroma dan tampilan yang baik serta nilai titik asapnya
cukup tinggi (254C). dengan nilai titik asap yang paling tinggi dibandingkan minyak
nabati lainnya maka minyak goring terbaik disbanding minyak kelapa, minyak sawit
maupun minyak jagung.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mengolah dedak padi sehingga menjadi minyak goreng ?
2. Bagaimana kandungan kadar air, asam lemak bebas, bilangan iod dan zat pengotor

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara mengolah dedak padi sehingga menjadi minyak goreng
2. Untuk mengetahui kandungan kadar air, asam lemak bebas, bilangan iod dan zat
pengotor

D. WAKTU DAN TEMPAT


Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober di Laboratorium SMK
Negeri SMAK Makassar.
E. BAHAN
N-Heksan
Etanol
NaOH
NaCl
Air Panas

F. CARA KERJA

1. Ditimbang 100 gram dedak padi bersih


2. Kemudian distabilisasi dengan memberikan uap panas selama 3 menit yang
bertujuan untuk menghancurkan enzim lipase yang ada dalam dedak sehingga
rendaman minyak meningkat dan kadar asam lemak bebas menurun.
3. Kemudian dikeringkan didalam oven pada suhu 100C selama 60 menit.
4. Selanjutnya dedak padi diletakkan dalam alat soxhlet, dan di ekstraksi
menggunakan 250 mL N-Heksan sebagai pelarut 1-2 jam.
5. Setelah ekstraksi dilakukan kemudian dipisahkan dari pelarut.
6. Minyak yang telah dipisahkan dari pelarut kemudian di panaskan pada suhu 35-
40C. Selanjutnya ditambahkan natrium hidroksida, kemudian diaduk selama 10-
15 menit.
7. Kemudian ditambahkan garam (NaCl), lalu disaring hingga didapatkan minyak
yang netral.
8. Selanjutnya deodorisasi sehingga didapatkan minyak dedak padi.

Anda mungkin juga menyukai