a. Serat yang larut dalam air, di dalam usus terdapat dalam bentuk
yangmenyerupai agar-agar yang lembut.
b. Serat yang tidak larut dalam air, melewati usus tanpa mengalamiperubahan
bentuk.
Kedua jenis serat tersebut membantu memperlunak feses sehingga
mudahmelewati usus. Serat juga mencegah konstipasi. Konsumsi makanan
yangberserat tinggi, terutama serat yang tidak larut (selulosa) yang terkandungdalam
biji-bijian, sayur-sayuran dan buah-buahan akan berpengaruh padapembentukan tinja
yang padat dan besar sehingga dapat memperpendek waktutransit feses dalam kolon
dan mengurangi tekanan intraluminal yangmencegah timbulnya divertikel.
2. Kelemahan otot dinding kolonPenyebab lain terjadinya divertikulosis adalah
terdapat daerah yang lemahpada dinding otot kolon dimana arteri yang
membawa nutrisi menembussubmukkosa dan mukosa. Biasanya pada usia tua
karena proses penuaan yangdapat melemahkan dinding kolon.
Pathway Divertikulitis
Divertikulosis terbentuk bila mukosa dan lapisan submukosa kolon mengalami herniasi
sepanjang dinding muskuler tekanan intraluminal yang tinggi, volume kolon yang
rendah (isi kurang mengandung serat), dan penurunan kekuatan otot dalam dinding
kolon (hipertrofi muskuler akibat massa fekal yang mengeras) Divertikulum menjadi
tersumbat terinflamasi c menyebar ke dinding usus sekitar, mengakibatkan
spastitas kolon, Abses dapat menimbulkan peritoni, serosi pembuluh darah
(arterial) dapat menimbulkan perdarahan. (Divertikulanya sendiri tidak berbahaya.
Tetapi tinja yang terperangkap di dalam divertikulum, bukan saja bisa menyebabkan
perdarahan, tetapi juga menyebabkan peradangan dan infeksi, sehingga timbul
divertikulitisis).
Etiologi gastroenteritis
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
gastroenteritis, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus,
Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica,
G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans)
b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan gastroenteritis seperti: otitis media akut, tonsilitis,
bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.
2. Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa).
Intoleransi laktosa merupakan penyebab gastroenteritis yang terpenting pada
bayi dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan
protein.
3. Faktor Makanan:
Gastroenteritis dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun
dan alergi terhadap jenis makanan tertentu.
4. Faktor Psikologis
Gastroenteritis dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas)
Pathway gastroenteritis
Makanan yang
terkontaminasi
gastroenteritis