Serono merupakan perusahaan bioteknologi yang sukses, bermarkas di Genewa, Swiss, yang
telah sukses melakukan perubahan dari produksi bioteknologi secara konvensional selama 10
tahun terakhir. Dengan $845 juta pasar obat dunia dengan pangsa pasar sebesar 70% di 2000,
dan serta memiliki pengembangan produk lain yang sedang dalam pertubuhan, seperti
penyakit AIDS, terapi lapangan bagi multiple sklerosis. Di tahun 2002, lebih 90% produknya
diproduksi secara genetis. Setelah beberapa tahun mengalami pertumbuhan yang lambat,
perusahaan telah mengalami pertumbuhan dua digit yang berkelanjutan dalam penjualan.
Misi Strategis
Ernesto Bertarelli merupakan penerus perusahaan pada tahun 1995 yang melakukan
perubahan terhadap perusahaan yang semula berfokus pada satu produk keluarga (obat
infertilitas) menjadi beragam produk dan membangun infrastruktur yang mendukung
pemasaran seluruh dunia. Berikut 5 prinsip yang mendukung tujuan strategi dari Serono,
yaitu:
1. Sebagai provider spesialis pharmaceuticals, mereka akan fokus pada pasar terbatas
dimana Serono dapat menawarkan produk inovatifnya
2. Dengan semangat enterpreneur dan pelpor, yang pertama berkreasi dan
mengembangkan therapeutic yang baru seperti infertilitas kedalam bisnis yang besar
dan dinamis.
3. Serono akan tetap menjadi mitra pilihan dari pasien, dokter pada bidang yang dipilih
4. Kami akan terus mengembangkan keragaman dan latar belakang multi nasional dari
organisasi.
5. Serono akan menarik, mengembangkan, dan melatih talenta terbaik pada
pharmaceutical danindustri bioteknologi.
Mengukur Keberhasilan
Selama reviu sebulan dengan tim manajemen senior (The Executive Committeee) pada 1997,
Ernesto menyarankan bahwa tim manajemen dapat mengembangkan sekumpulan perhitungan
untuk menilai kemajuan perusahaan dalam mencapai tujuan strategis melampaui kesuksesan
finansial. Tim senior selama ini hanya berfokus pada pencapaian kinerja keuangan.
Disamping itu, EC mengetahui laporan keuangan seringkali menangkap pengertian yang
beragam dan berbeda dalam pencapaian kepemimpinan di perusahaan. Waktu juga
menciptakan problem struktural. Investasi dan persetujuan RnD memiliki lead-time yang
sangat panjang. Ernesto mengharapkan sistem yang mampu memberikan EC bahan evaluasi
atas kinerjanya dan timnya.
Visi strategi yang telah dikuatkan mengarahkan agar tiap divisi, negara, pabrik, seksi, dan
departemen untuk mengidentifikasi Key Success Factors (KSF) dalam menjalankan strategi.
Tantangannya adalah dalam mengidentifikasi KSF untuk tiap unit dan penetapan ukuran yang
papaling tepat atas KSF tersebut.
Insentif
Untuk memfasilitasi penyebaran sorecard yang cepat, manajemen Serono menghubungkan
insentif langsung kepada tujuan scorecard. Pencapaian dalam scorecard dibobotkan untuk
dijadikan acuan insentif akhir tahun, dengan kondisi kinerja dibandingkan dengan target
penjualan diukur 3 bulanan, sedangkan kinerja dibandingkan dengan target lainnya diukur
tahunan.
Penyebaran
Serono bekerja pada 3 bulanan untuk memperkirakan beban, jumlah pegawai, belanja modal,
dan item neraca pilihan secara 3 bulanan, sementara penjualan yang diperkirakan secara
bulanan. Perkiraan penjualan dianggap sebagai informasi yang paling penting karena ini
mempengaruhi jadwal produksi dan tingkat pengeluaran resmi. Semua tindakan di NA BSC
ditimbang (weight). Berat proporsional mencerminkan pentingnya saat kategori dan
digunakan untuk menghitung sesuai skor. Kompensasi insentif dihitung berdasarkan hasil
scorecard.
PEMBAHASAN KASUS
1. Apa daya tarik awal dari konsep balance scorecard? Siapa yang menginisiasi proses
adopsi ini di Serono?
Jawab: Inisiator balance scorecard di Serono adalah Andrew Gilbert dari departemen
strategi perencanaan bisnis perusahaan. Balance scorecard dipilih karena perusahaan
membutuhkan metode pengukuran kinerja yang dapat mencerminkan proses pencapaian
tujuan strategis perusahaan secara keseluruhan, tidak terbatas pada pencapaian target
keuangan. Ide dasar dalam implementasi balance scorecard adalah meningkatkan kinerja
Serono dengan menjamin setiap individu bekerja secara selaras dengan tujuan strategis
perusahaan.
2. Bagaimana penilaian anda atas balance scorecard Serono di Amerika Utara? Berikan
rekomendasi spesifik untuk memperbaiki scorecard tersebut!
Jawab: Balance scorecard Serono belum memiliki customer perspective selain itu
internal perspective dan learning & growth digabung menjadi satu perspective. Hal
tersebut akan menyulitkan Serono saat melakukan cascading objective dan target
masing-masing divisi.
Balance scorecard Serono per divisi di Amerika Utara tidak bersinergi sehingga timbul
conflict of interest yang tercermin dari pendapat Lisa selaku financial controller a.l
walaupun mereka memahami fungsi balance scorecard namun tidak atau belum
memahami keterkaitan target mereka dengan target perusahaan secara keseluruhan
maupun divisi lainnya.
Untuk itu, rekomendasi kelompok kami agar Serono memperbaiki dan melengkapi
balance scorecard-nya dengan menambah customer perspective dan memisahkan internal
perspective dengan learning & growth perspective.
Products needed to be made available
Customer perspective Production facilities had to run
continuously
Internal Business perspective Production innovation
Learning & Growth perspective Develop best talent to support R & D
4. Buat strategy map dan balance scorecard untuk divisi keuangan di Amerika Utara!
Berbagai Key Performance Indicator (KPI):
Strong financial performance
KPI: Return on equity
Improve working capital management
KPI: A/R turnover = Sales/A/R dan Inventory turnover = COGS/Inventory
Maintain cost at minimum level
KPI: Discretionary period cost
Besaran biaya diskresioner yang masuk dalam laporan laba rugi (periodik) perusahaan
Minimize tax burden
KPI: Tax expense/profit before tax
Faster financial report
KPI:
- Jumlah hari dari tanggal tutup buku perusahaan hingga tanggal penerbitan (release)
laporan keuangan
- Jumlah hari dari tanggal permintaan informasi keuangan oleh pengguna hingga
informasi diterima oleh pengguna tersebut