Anda di halaman 1dari 8

Maria Ekrista Oktaviana Dewi

RMK 4
145020301111062
TEORI AKUNTANSI NORMATIF CH 5

1. Teori normatif berusaha untuk membenarkan tentang apa yang seharusnya


dipraktekkan, misalnya pernyataan yang menyebutkan bahwa laporan keuangan
seharusnya didasarkan pada metode pengukuran aktiva tertentu. Menurut Nelson
(1973) dalam literature akuntansi teori normatif sering dinamakan teori apriori (artinya
dari sebab ke akibat atau bersifat deduktif). Alasannya teori normatif bukan
dihasilkandari penelitian empiris, tetapi dihasilkan dari kegiatan semi-research. Teori
normatif hanya menyebutkan hipotesis tentang bagaimana akuntansi seharusnya
dipraktekkan tanpa menguji hipotesis tersebut. Pada awal perkembangannya, teori
akuntansi normatif belum menggunakan pendekatan investigasi, dan cenderung
disusun untuk menghasilkan postulat akuntansi. Perumusan akuntansi normatif
mencapai masa keemasan pada tahun 1950 dan1960an. Selama periode ini perumus
akuntansi lebih tertarik pada rekomendasi kebijakan danapa yang seharusnya
dilakukan, bukan apa yang sekarang dipraktekkan. Pada periode tersebut, teori normatif
lebih berkonsentrasi pada:
a. Penciptaan laba sesungguhnya (true income) : Teori ini berkonsentrasi pada
penciptaan pengukur tunggal yang unik dan benar untuk aktiva dan laba.
Meskipun demikian, tidak ada kesepakatan terhadap apa yang dimaksud
denganpengukur nilai dan laba yang benar.
b. Pengambilan keputusan (decision usefulness) : Pendekatan ini menganggap
bahwa tujuan dasar dari akuntansi adalah untuk membantu proses pengambilan
keputusan dengan cara menyediakan data akuntansi yang relevan atau
bermanfaat.
2. Pada kebanyakan kasus, teori ini didasarkan pada konsep ekonomi klasik tentang laba
dan kemakmuran (wealth) atau konsep ekonomi pengambilan keputusan rasional.
Biasanya konsep tersebut didasarkan juga pada penyesuaian rekening karena pengaruh
inflasi atau nilai pasar dari aktiva. Teori ini pada dasarnya merupakan teori pengukuran
akuntansi. Teori tersebut bersifat normative karena didasarkan pada anggapan :
a. Akuntansi seharusnya merupakan system pengukuran
b. Laba dan nilai dapat diukur secara tepat
c. Akuntansi keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi
d. Pasar tidak efisien (dalam pengertian ekonomi)

1
e. Ada beberapa pengukur laba yang unik.
Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subyektif
maka tidak bisa diterima begitu saja, harus dapat diuji secara empiris agar
memiliki dasar teori yang kuat. Pendukung teori ini biasanya menggambarkan
system akuntansi yang dihasilkan sebagai sesuatu yang ideal,
merekomendasikan penggantian system akuntansi cost histories dan pemakaian
teori normatif oleh semua pihak.

3. Perbedaan akuntansi positif dan akuntansi normatif


a. Perbedaan pendekatan dan dasar antara teori akuntansi menyebabkan dua
taksonomi akuntansi. Pendekatan Teori Akuntansi Positif menghasilkan
taksonomi akuntansi sebagai Sains. Sedangkan pendekatan Teori Akuntansi
Normatif menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai art. Yang keduanya sama
sama diakui sebagai sarana pendekatan teori akuntansi.
b. Teori Akuntansi Normatif yang berbentuk Praktik Akuntansi Berterima Umum
(PABU) merupakan acuan teori dalam memberikan jalan terbaik untuk
meramalkan berbagai fenomena akuntansi dan menggambarkan bagaimana
interaksi antar-variabel akuntansi dalam dunia nyata yang meruipakan Fungsi
pendekatan Teori Akuntasi Positif. Tidak menutup kemungkinan, fakta yang
ada di dunia nyata (praktek akuntansi) akan mempengaruhi Teori Akuntansi
Normatif. Hubungan ini Sesuai dengan paham Dialektika Hegel. Dimana
antitasi dan tesis akan menghasilkan sistesis. Dan sistesis akan menghasilkan
antithesis.

2
AKUNTANSI INTERNASIONAL CH 6

1. Pengertian :
Istilah akuntansi internasional digunakan dalam bermacam-macam pemikiran dan

ini menyebabkan beberapa ambiguitas. Weirich, Avery, and Anderson (1971)

menyajikan sebuah pandangan dari tiga cara yang berbeda tentang pengertian akuntansi

internasional (Riahi-Belkaoui, 2000, p.480). Ini dapat dibedakan menjadi:

Universal atau akuntansi dunia.

Comparative atau akuntansi internasional.

Akuntansi perusahaan-pusatasing.

2. Penjelasan Perbedaan atas Penerapan Praktek-Praktek Akuntansi di Beberapa

Negara

Perera (1989) menyatakan bahwa praktek-praktek akuntansi di dalam negara-

negara tertentu yang berkembang untuk menyamakan kondisi sebuah masyarakat

tertentu, pada waktu tertentu. Sementara itu, masih ada sebuah perbedaan besar dalam

sistem akuntansi yang diterapkan di negara-negara berbeda, ini telah diterima secara

umum bahwa ada dua model utama dari akuntansi keuangan yang telah dikembangkan

di dalam bidang ekonomi di negara-negara berkembang: Anglo-American Model dan

Continental European Model (Mueller, 1967; Nobes, 1984)

3. Alasan-alasan Perbedaan Akuntansi Internasional

Kepemilikan bisnis Umur dan jumlah dari Bahasa


atau sistem keuangan akuntan Pengaruh dari teori
Warisan kolonial Perkembangan tingkat Sistem politik,
Penyerbuan ekonomi keadaan (iklim) sosial
Perpajakan Sistem yang legal Agama
Inflasi Budaya Kebetulan
Tingkat pendidikan Sejarah
Geografi
3
4. Empat Dimensi Nilai Sosial menurut Hofstede (Hofstede, 1984)

Individualisme melawan Kolektifisme

Individulisme berarti sebuah pilihan untuk melepaskan hubungan kerangka

sosial di dalam sebuah masyarakat dimana perseorangan diharuskan untuk menjaga

dirinya sendiri dan keluarga terdekatnya saja. Ini berlawanan dengan kolektifisme yang

berarti sebuah pilihan untuk mempertebal hubungan kerangka sosial dimana

perseorangan bisa mengharapkan orang lain, kaum, atau kelompok lainnya untuk

membantu secara ikhlas (ini akan jelas bahwa kata kolektifisme tidak digunakan di

sini untuk mengartikan sistem sosial tertentu apapun itu

Besar melawan Kecil, Jangkauan Jarak

Jangkauan jarak adalah tingkatan dimana anggota masyarakat menerima

kekuatan tersebut dalam institusi dan organisasi disalurkan secara tidak seimbang

Kuat melawan Lemah, Pengalihan Ketidakpastian

Pengalihan ketidakpastian adalah tingkatan dimana anggota masyarakat

merasakan tidak nyaman dengan ketidakpastian dan kerancuan.

Sifat Maskulin melawan Sifat Feminim

Sifat maskulin berarti sebuah pilihan di dalam masyarakat untuk pencapaian

sukses, kepahlawanan, ketegasan dan sukses secara materi. Ini berlawanan dengan sifat

feminism yang berarti pilihan untuk berhubungan, kesederhanaan, peduli terhadap

kelemahan, dan kualitas hidup.

4
5. Empat Nilai Akuntansi Menurut Grays (1988)

Profesionalisme melawan Pengawasan Perundangan

Sebuah pilihan untuk eksistensi dari keputusan individu secara professional dan

pemelihararan dari regulasi mandiri professional, sebagai kebalikan untuk pemenuhan

dengan pemberian permintaan legal dan pengawasan perundangan.

Keseragaman melawan Kebebasan

Sebuah pilihan untuk penyelenggaraan praktek-praktek akuntansi seragam antara

perusahaan dan kegunaan yang tetap dari praktek-praktek serupa sepanjang waktu,

berkebalikan dengan kebebasan dalam kesesuaiannya dengan kondisi dari perusahaan

perseorangan.

Konserfatisme melawan optimisme

Sebuah pilihan untuk sebuah pendekatan yang sangat hati-hati untuk mengatasi

ketidakpastian dari peristiwa-peristiwa yang akan dating, berkebalikan dengan

optimisme,laissez-faire,pendekatan yang mengambil resiko.

Kerahasiaan melawan Keterbukaan

Sebuah pilihan untuk bekerja secara empat mata dan pembatasan dari penyampaian

informasi tntang bisnis hanya dengan siapa yang ikut berperan di dalammanajemen dan

keuangan, berlawanan dengan keterbukaan, terbuka dan menggunakan pendekatan

yang bisa diketahui oleh publik.

5
6. Kepemilikan Bisnis dan Sistem Keuangan

Dalam naskah yang lainnya, dimana dicoba untuk menyajikan sebuah wawasan dalam

penjelasan perbedaan internassional di laporan keuangan, Nobes (1998) mengemukakan

bahwa alasan pertama untuk perbedaan internasional adAlah perbedaan tujuan untuk laporan

itu sendiri.

Hipotesisnya memprediksikan sebuah korelasi antara style dari keuangan perusahaan dan

tipe dari system akuntansi yang aturannya dibuat dan disiapkan dari laporan keuangan di

negara-negara tetangga yang sangat dipertimbangkan dengan pengguna luar. Kerangka

pemikiran tersebut digunakan oleh pembuat aturan dari Amerika Serikat, Inggris, Australia

dan tentu saja IASC. Pada khususnya, mereka menyatakan bahwa mereka mempertimbangkan

dengan penyajian laporan keuangan dan menyediakan prediksi keuangan yang mengalir untuk

pengguna luar yang pada umumnya memiiliki pengalaman dari pernyataan keuangan dari

perusahaan besar. Oleh perbedaan, berdasrkan kredit negara-negara akan lebih

mempertimbangkan perlindungan dari kreditor oleh karena itu dengan penghitungan yang

hati-hati dari keuntungan yang bisa didistrbusikan. Pengusaha (orang dalam) tidak akan

dibutuhkan telah diaudit secara external, akun-akun yang dipublikasikan. Perbedaan dari

tujuan akan memimpin ke arah perbedaan dipraktek-praktek akuntansi.

7. Lembaga Internasional dan Dampaknya pada Praktek-Praktek Akuntansi

Komisi Standar Akuntansi Internasional (IASC)

Berdaasrkan pada IASC (1998, p. 43), IASC adalah sebuah sector prifasi yang

bebas didirikan pada tahun 1973 berdasarkan keputusan yang telah dibuat badan

akuntansi internasional dari Australia, kanada, prancis, jerman, irlandia dan amerika

6
serikat. Sejak tahun 1983, anggota IASC adalah semua badan akuntansi internasional

dan juga anggota dari Internasional Federation of Accountants (IFAC). Sejak

didirikannya badan ini lebih dari 30 Standar Akuntansi Internasional (IASs) mengcover

isu wide-cross-section dan telah dilaksanakan pada kerangka kerja konseptualyang

berjudul Framework for the preparation dan presentasi of financial statements.

Lembaga atau Organisasi Lainnya

IASC memberikan pengaruh yang sangat dominan dalam praktek akuntansi di

ruang lingkup internasional. Organisation for Economic Cooperation and

Development (OECD) telah berupaya menyelaraskan akuntansi. The European Union

(EU) pun telah melakukan perubahan untuk praktek akuntansi di level internasional,

misalnya mendefinisikan ulang konsep akuntansi, peraturan, dan metodologi akuntansi

yang berdampak pada pasar. The International Organization of Securities Commissions

(IOSCO) telah mempublikasikan harmonisasi kebijakan internasional dan perdagangan

di bursa efek.

Organisasiinternasional yang jugamenyediakanmasukan terhadapakuntansipada

level internasional, misalnya OECD (Organisation for EconomicCooperation and

Development), EEC (European Economic Community), IOSCO (International

Organization of Securities Commissions).

7
8. Harmonisasi Akuntansi-Manfaat dan Hambatannya

Standar IASC sangat dipengaruhi oleh model akuntansi Anglo-American. Oleh karena itu

standar IASC fokus pada beberapa grup negara. Manfaat harmonisasi akuntansi, antara lain :

1. Lebih murah untuk mengembangkan Negaranegara dalam membentuk system akuntansi

(bagaimana pun kita harus menyesuaikan dengan relevansi budaya).

2. Bisa mengurangi biaya untuk perusahaan yang listing di bursa saham internasional (biaya

yang dimaksud adalah biaya untuk menyajikan kembali laporan keuangan ke dalam

standar akuntansi yang diterima umum).

3. Meningkatkan komparabilitas antara perusahaan yang beroperasi di negara yang berbeda

(karena perbandingan merupakan karakteristik kualitatif sebagai salah satu indikasi

beberapa kerangka konseptual).

4. Memungkinkan perusahaan multinasional yang berlokasi di negara yang berbeda untuk

mengkoordinasikan usaha mereka lebih efisien dan mengijinkan konsolidasi atas laporan

keuangan entitas asing untuk bias dilakukan pada biaya yang lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai