Anda di halaman 1dari 12

1

BAB I
PROFIL PERUSAHAAN

1.1 Sejarah
Perusahaan ini berdiri secara spontan, karena tidak ada penetapan tanggal
maupun bulan. Sebelum berdirinya perusahaan, pengusaha hanya memproduksi
rempeyek jika ada pesanan saja. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, banyak
konsumen yang menginginkan rempeyek ini di beri nama dan di patenkan.
Akhirnya pada tanggal 6 Mei 2016, pengusaha mematenkan dan memberinama
rempeyek ini dengan sebutan “Rempeyek Bu Sigid”. Nama tersebut sangatlah
berati bagi pengusaha, karena nama tersebut adalah nama dari orang tua
pengusaha.

1.2 Visi dan Misi


Adapun visi misi dari usaha ini adalah sebagai berikut.
Visi:
Menjadi sebuah perusahaan yang ternama dan mengutamakan kualitas rasa
dan kepercayaan konsumen.
Misi:
a) Melestarikan makan ringan khas Indonesia.
b) Menjaga kualitas rasa dengan memastikan proses produksi.
c) Mengutamakan kepuasan konsumen dengan prinsip konsumen adalah raja.

1.3 Lokasi Perusahaan


Perusahaan ini menganut sistem perusahaan rumahan, dengan kata lain
perusahaan ini berlokasi pada rumah pengusaha karena usaha ini terbilang usaha
kecil – kecilan. Adapun alamat perusahaan adalah sebagai berikut, Perumahan
Graha Candi AF 15, Kecamatan Bugul Kidul, Kelurahan Bakalan, Kota
Pasuruan, Jawa Timur, 27610.
BAB II
PRODUK

2.1 Produk
Jenis produk yang akan dibuat yaitu sejenis makanan gurih dan bisa pedas
yang disukai masyarakat setempat, dan produk yang telah jadi akan dipasarkan
di pasar-pasar tradisional dan warung-warung terdekat. Maksud dari bisa pedas
yaitu rempeyek ini memiliki dua varian rasa, yaitu rasa original dan rasa pedas.
Rempeyek merupakan salah satu makanan yang cukup digemar. Selain renyah,
rempeyek ini dapat dinikmati sebagai camilan maupun lauk pelengkap sebagai
pengganti kerupuk.
Rempeyek atau sering disebut peyek ini masuk dalam kelompok gorengan.
Terbuat dari tepung terigu yang dicampur dengan air hingga membentuk adonan
kental, kemudian diberi bumbu, dan diberi bahan pengisi seperti kacang tanah,
kedelai, teri, udang kecil dan masih banyak lagi sesuai selera.

2.2 Gizi Produk


Semua makanan pastinya memiliki beberapa gizi yang bermanfaat bagi
kesehatan tubuh manusia. Begitupun dengan rempeyek, rempeyek Bu Sigid juga
memiliki gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Adapun gizi yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
 Bagian Rempeyek yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
 Kandungan Energi Rempeyek = 513 kkal
 Kandungan Protein Rempeyek = 17,5 gr
 Kandungan Lemak Rempeyek = 32,5 gr
 Kandungan Karbohidrat Rempeyek = 44,3 gr
 Kandungan Kalsium Rempeyek = 65 mg
 Kandungan Fosfor Rempeyek = 202 mg
 Kandungan Zat Besi Rempeyek = 2,6 mg
 Kandungan Vitamin A Rempeyek = 0 IU
 Kandungan Vitamin B1 Rempeyek = 0,1 mg
 Kandungan Vitamin C Rempeyek = 0 mg

2
BAB III
PEMASARAN

3.1 Strategi Pemasaran


Pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang berkaitan dengan arus
penyerahan barang-barang, jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Dengan
demikian, pemasaran adalah hal terpenting dalam melakukan kegiatan usaha
demi tercapainya suatu tujuan. Jadi sebelum melakukan kegiatan pemasaran hal
yang perlu di perhatikan adalah strategi pemasaran produk dan siapa target dari
pemsaran tersebut.
Sehubungan dengan produk yang saya buat yaitu “Remeyek Bu Sigid” ,
maka tempat pemasaran yang tepat untuk produk yang diproduksi adalah daerah
sekitar tempat tinggal. Di dalam strategi pemasaran terdapat beberapa aspek,
yakni produk, distributor, dan promosi.
a) Produk
Di dalam aspek ini, produk di disain sedemikian rupa supaya para
konsumen tertarik pada produk yang dihasilkan. Berikut cara membuat
konsemen tertarik:
 Logo yang menarik
 Kemasan yang simpel
 Harga yang ekonomis
b) Distributor
Di dalam aspek ini, produk di distribusikan ke tempat – tempat yang ramai
dan banyak peminatmya. Berikut ini adalah tempat yang akan di
distribusikan:
 Rumah makan
 Cafe
 Swalayan
 Toko kelontong

3
c) Promosi
Sedangkan pada aspek ini, produk akan di promosikan kepada masyarakat
luas supaya produk ini dikenal dan semakin banyak konsumen yang minat
untuk membeli produk. Adapun cara untuk promosi adalah sebagai berikut:
 Promosi melalui media sosial, seperti facebook, instagram, twitter,
bahkan blackberry messenger.
 Delivery order, produk dapat dikirim langsung oleh pekerja dengan
syarat pembeli masih dalam satu kawasan atau masih dalam kota dan
kabupaten.
 Bisa dikirim melalui jasa pengiriman barang, produk dapat dikirim
ke konsumen yang berdomisili di luar kota. Contoh jasa pengiriman
yang bekerja sama dengan industri yakni Kantor Pos dan JNE.
 Melalui orang terdekat, dengan cara ini orang terdekat akan
mempromosikan kepada teman – temannya sehingga berminat untuk
membeli produk.
 Mulut ke mulut, cara ini sangat mudah dan tanpa harus mengeluarkan
dana sepeserpun. Karena cara ini dilakukan oleh konsumen dengan
cara mempromosikan ke teman – temannya.

3.2 Target pemasaran


Adapun target pemasaran produk ini adalah sebagai berikut:
 Pecinta pedas, karena produk ini memliki 2 varian rasa, yakni rasa original
dan rasa pedas. Diharapkan para pecinta pedas mau melirik dan membeli
produk karena rasa pedas yang disajikan berbeda dengan rasa pedas yang
dimiliki oleh produk – produk lain.
 Kalangan pelajar, dewasa ini kalangan pelajar lebih berminat kepada
makanan yang bercitarasa pedas. Oleh karena itu target pemasaran produk
ini ditunjukkan kepada kalangan pelajar.
 Masyarakat umum.

4
3.3 Analisi SWOT
Analisis SWOT adalah analisis mengenai kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman yang akan terjadi. Adapun analisis tersebut adalah sebagai berikut:
a) Strengths
 Bahan baku mudah di dapat.
 Bisa Pedas.
 Berbagai toping.
b) Weakness
 Produk baru.
 Belum terkenal.
c) Opportunities
 Belum banyak pesaing.
 Konsep baru.
 Sedang in (naik daun).
d) THREATS
 Munculnya pesaing dengan produk sama.
 Pesaing yang lebih kreatif dan inovatif.

5
BAB IV
PRODUKSI

4.1 Produksi
perusahaan ini menggunakan sistem produksi harian dan langsung dijual
pada hari itu juga. Adapun target penjualan dan harga produk adalah sebagai
berikut.
Produksi : 100 pcs
Target penjualan : 100 pcs
Harga produk : Rp. 8.000,00 / pcs

4.2 Proses Pembuatan Produk


Dalam proses pembuatan rempeyek perlu ditetapkan beberapa hal,
diantaranya yaitu:
1) Menganalisa bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan, bahan-
bahannya antara lain yaitu:
 100 gram teri nasi
 150 gram tepung beras
 6 lembar daun jeruk, iris halus
 1 buah kuning telur
 300 mili air santan
 2 siung bawang putih
 2 siung bawang merah
 3 butir kemiri
 3 cm kencur
 ½ sendok makanan ketumbar
 ¾ sendok teh garam
 minyak goreng
2) Adapun alat dan peralatan yang digunakan sebagai berikut:
 Pisau
 Cobek
 Wadah

6
 Penggorengan
 Kompor
3) Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembuatan rempeyek ini:
 Aduk tepung beras dengan bumbu – bumbu yang sudah dihaluskan serta
santan dan aduk sampai merata. Beri tambahan daun jeruk serta kuning
telur dan aduk sampai merata.
 Ambil 1 sendok adonan rempeyek yang telah jadi lalu beri tambahan teri
medan sedikit, tuang ke sisi wajan atau penggorengan yang telah diisi
dengan minyak dengan api sedang.
 Siram – siram rempeyek dengan minyak goreng sampai adonan dapat
terlepas dari sisi penggorengan lalau goreng sampai matang dan kering.
 Kemudian angkat dan tiriskan lalu simpan pada toples atau kemasan
yang rapat.

7
BAB V
MANAJEMEN (SDM)

5.1 Sumber Daya Manusia


Perusahaan ini hanya memiliki 2 orang karyawan yang bertugas untuk
membeli bahan dan pemasaran. Sedangkan untuk memproses atau memasak
produk, perusahaan ini masih mempercayai orang tua pengusaha, yaitu Ibu Sigid,
karena pengusaha tidak ingin kualitas rasa dari rempeyek ini berubah. Ibu Sigid
akan tergantikan jika beliau sudah tidak mampu lagi untuk memproduksi produk,
dan Ibu Sigid akan digantikan oleh keturunannya kelak. Jadi perusahan ini dapat
disebut dengan perusahan turun temurun.

5.2 Gaji SDM


Karyawan diberikan gaji sebesar RP. 40.000,00 / hari. Jika karyawan dapat
melebihi target penjualan maka karyawan tersebut akan mendapatkan bonus
sebesar 50% dari gaji.

8
BAB VI
KEUANGAN

6.1 Perhitungan Modal


Dalam membuka usaha rempeyek perlu adanya perhitungan biaya yang
dikeluarkan dalam produksi sehari, sebagai berikut :
1) Biaya Tetap
Kompor : Rp. 250.000
Tabung gas : Rp. 100.000
Alat penggorengan : Rp. 250.000
Sealer : Rp. 400.000
TOTAL : Rp. 1.000.000
2) Biaya Variabel
a) Bahan Baku
Teri nasi : Rp. 5000
Kacang tanah : Rp. 8000
Tepung beras : Rp. 28.000
Telur : Rp. 20.000
Santan (2 butir kelapa) : Rp. 10.000
Daun jeruk : Rp. 3000
Minyak goreng : Rp. 43.000
bawang putih : Rp. 30.000
bawang merah : Rp. 28.000
kemiri sangrai : Rp. 5000
Kencur : Rp. 5000
garam : Rp. 5000
Ketumbar : Rp. 5000
Cabai : Rp. 55.000
Karyawan : Rp. 40.000
TOTAL : Rp. 290.000

9
b) Bahan Pendukung
Gas LPG : Rp. 100.000
Plastik Kemasan : Rp. 30.000
Stiker logo : Rp. 25.000
TOTAL : Rp. 155.000
TOTAL keseluruhan biaya variabel : RP. 445.000
c) Biaya Lain – lain
Listrik : Rp. 430.000
Transportasi : Rp. 250.000
Promosi : Rp. 300.000
TOTAL : Rp. 980.000

Jumlah biaya yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini adalah sebagai
berikut:
Biaya tetap + Biaya variabel + Biaya lain – lain =
Rp. 1.000.000 + Rp. 445.000 + Rp. 980.000 = Rp. 2.425.000

6.2 Tsrget penjualan


Sedangkan untuk target penjualan produk adalah sebagai berikut:
 Produk : 100 pcs/hari
 Harga persatuan : Rp. 8000
 Pendapatan per bulan : 100 pcs x 30 hari = 3000 pcs
3000 pcs x Rp. 8000 = Rp. 24.000.000

6.3 Keuntungan
Keuntungan yang didapatkan adalah:
= total pendapatan – total biaya produksi
= Rp. 24.000.000 – 2.425.000
= Rp. 21.575.000

10
6.4 Analisa Tingkat Kelayakan Usaha (B/C) Ratio
Benefit cost ratio (B/C) adalah perbandingan antara total pendapatan dan
total biaya produksi yang dikeluarkan. B/C ratio memiliki rumus:

B/C ratio = Total pendapatan : total biaya produksi

Analisi tingkat kelayakan usaha perusahaan ini adalah sebagai berikut:


B/C ratio = Total pendapatan : total biaya produksi
= Rp. 24.000.000 : Rp. 2.425.000
= 9,89
Jadi, nilai B/C perusahaan adalah 9,89, menunjukkan bahwa dari total biaya
produksi sebesar Rp. 2.425.000 akan diperoleh penerimaan sebesar 9,89 kali dari
biaya tersebut. Atau dengan kata lain, hasil penjualan mencapai 989% dari modal
yang dikeluarkan.

6.5 Analisis BEP


BEP atau titik impas adalah titik yang menunjukkan dimana volume produk yang
dijual (prndapatan/reference) tepat sama dengan biaya total yang
digunakan.dengan kata lain tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita
kerugian. Adapun perhitungan BEP perusahaan ini adalah sebagai berikut:
= modal awal / harga jual – variabel cost
= RP. 445.000 / Rp. 8000 – Rp. 600
= 60,1 bungkus = 61 bungkus. Jadi modal awal akan kembali jika produk
yang laku terjual sebanyak 61 bungkus dalam sehari.

11
LAMPIRAN

FOTO

Gambar 1. Rempeyek
Gambar 2. Logo Rempeyek

Gambar 3. Kemasan Rempeyek

12

Anda mungkin juga menyukai