No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman : 1 - 1
MARTIANA BR SEMBIRING.
SKM
NIP.
MARTIANA BR
SEMBIRING. SKM
NIP.
FORMAT PENILAIN
RAPAT ANTAR UNIT KERJA
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1-1
MARTIANA BR SEMBIRING.
SKM
NIP.
MARTIANA BR SEMBIRING.
SKM
NIP.
3. PENGERTIAN Yaitu pertemuan rutin bulanan yang di lakukan di puskesmas
untuk membahas masalah-masalah yang ada serta memperdalam
informasi masing masing unit terkait.
4. TUJUAN 7. setiap pegawai puskesmas limaupit mengetahui proses
pelayanan yang ada di dalam puskesmas,walaupun bukan
unit kerjanya.
8. memperoleh solusi terhadap berbagai masalah yang
terjadi di puskesmas limaupit.
9. memperkuat silaturahmi antar pegawai puskesmas
limaupit.
7.REKAMAN HISTORIS
MARTIANA BR SEMBIRING.
SKM
NIP.
Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Limaupit
MARTIANA BR
SEMBIRING. SKM
NIP.
7.REKAMAN HISTORIS
MARTIANA BR
SEMBIRING. SKM
NIP.
PENGERTIAN CPTS adalah cuci tangan pakai sabun dengan air bersih dan
mengalir sebelum dan setelah melaksanakan kegiatan/pelayanan
kesehatan.
1. TUJUAN 2. Sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan cuci
tangan pakai sabun.
3. KEBIJAKAN 1. undang undang no 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. Permendagri no 54 thn 2007 tentang pedoman
pembentukan kelompok kerja operasional pembinaan
Pos pelayanan terpadu.
3. Permendagri no 19 tahun 2011 tentang pedoman
pengintergrasian layanan sosial dasar di pos pelayanan
terpadu
4. Keputusan menteri kesehatan no
1193/menkes/sk/x/2004,tentang kebijakan nasional
Promosi kesehatan.
5. Kepmenkes no 585/menkes/sk/V/2007 tentang
pelaksanaan promosi kesehatan di puskesmas.
6. SK kemenkes no:564/2006 tentang pedoman
pelaksanaan pembangunan desa siaga.
7. SK kepala puskesmas limaupit
4. REFERENSI 1. Buku panduan PHBS
2. Buku modul mandiri pendidikan kesehatan di SD atau
MI
3. Buku pedoman desa siaga aktif
4. Buku panduan promosi kesehatan
5. PROSEDUR 1. Basuh tangan dengan air
2. Tuangkan sabun secukupnya
3. Ratakan dengan kedua telapak tangan
4. Gosok punggung dan sela2 jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya.
5. Gosok kedua telapak tangan dan sela sela jari
6. Jari jari dalam dari kedua tangan saling mengunci.
7. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan
kanan dan lakukan sebaliknya.
8. Gosokkan dengan memutar ujung jari jari tangan
ditelapak tangan kiri dan sebaliknya.
9. Bilas kedua tangan dengan air
10. Keringkan dengan handuk/tisu sekali pakai sampai
benar benar kiri.
11. Gunakan handuk /tisu tersebut untuk menutup kran.
12. Dan tangan anda kini sdh aman.
6.Unit terkait a. Poli umum
b.Poli gigi
c.Poli KIA/KB
d. Apotek
e.Program P2P & PL
f.program gizi
g.program perkesmas
h.laboratorium
7.REKAMAN HISTORIS
Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Limaupit
MARTIANA BR
SEMBIRING. SKM
NIP.
7.REKAMAN HISTORIS
MARTIANA BR
SEMBIRING. SKM
NIP.
PENERIMAAN SPESIMEN
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1
MARTIANA BR
SEMBIRING. SKM
NIP.
PENGERTIAN
1. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam penerimaan
sampel ke laboratorium
2. KEBIJAKAN SK kepala Puskesmas
3. REFERENSI Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
4. PROSEDUR A. Penerimaan Spesimen
1. Setelah dilakukan pengambilan spesimen oleh petugas
laboratorium, spesimen di beri label identitas pasien
tersebut kemudian dibawa ke laboratorium.
2. Spesimen diterima oleh analis yang bertugas
3. Analis melakukan pemeriksaan terhadap spesimen
tersebut.
PENGAMBILAN SPESIMEN
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1
PENGERTIAN
5. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam penerimaan sampel
ke laboratorium
6. KEBIJAKAN SK kepala Puskesmas
7. REFERENSI Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium
Pusat Kesehatan Masyarakat
8. PROSEDUR B. Pengambilan Spesimen
1. Pengambilan darah Vena
a. Petugas laboratorium melakukan desinfeksi daerah vena
mediana cubiti dengan kapas alkohol 70 % kemudian
biarkan kering.
b. Pasang ikatan pembendung/torniquet diatas fossa cubiti.
c. Pasien diminta untuk mengepal dan membuka tanganya
beberapa kali agar vena terlihat jelas.
d. Spuit/syringe ditusukkan diatas vena dengan tangan kanan
sampai menembus lumen vena, kemudian lepaskan ikatan
pembendung/tourniquet.
e. Petugas lab mengambil spesimen darah sesuai yang
dibutuhkan kemudian simpan kapas alcohol diatas
jarum/syringe dan cabut jarum perlahan-lahan.
f. Pasien diminta untuk menekan bekas tusukan dengan kapas
kering.
g. Petugas laboratorium mengalirkan darah dari syringe ke
dalam tabung EDTA secara perlahan-lahan lewat dinding
tabung agar eritrosit tidak pecah kemudian spuit yang habis
dipakai dibuang ke safety box.
2. Pengambilan darah kapiler
a. Petugas laboratorium menyiapkan autoclik yang telah diisi
blood lancet yang baru, bersihkan ujung jari atau anak daun
telinga pasien dengan kapas alkohol 70%, biarkan kering.
b. Pegang bagian jari yang akan ditusuk supaya tidak bergerak
tekan sedikit agar rasa nyeri berkurang.
c. Petugas laboratorium menusuk dengan cepat memakai
autoclik pada jari tengah dengan arah tegak lurus, apabila
memakai anak daun telinga tusukan dilakukan dipinggir
bukan disisinya tusukan harus cukup dalam.
d. Buang tetesan darah pertama keluar dengan memakai kapas
kering, tetesan darah berikutnya dipakai untuk pemeriksaan.
e. Tekan bekas tusukan dengan kapas kering
f. Lepaskan blood lancet dari autoclik dan buang ke dalam
safety box.
3. Pengambilan Sampel Urine
a. Beri label pada pot urin kemudian berikan pada pasien.
b. Berikan penjelasan pada pasien untuk mengambil urin yang
pancar tengah (urin keluar pertama dibuang yang tengah
tengah ditampung dan yang terakhir dibuang).
c. Sampel diterima kemudian di simpan di tempat khusus
sampel urin.
4. Pengambilan Sampel Sputum
a. Beri label identitas pasien padat pot sputum kemudian
berikan kepada pasien.
b. Berikan penjelasan pada pasien bagaimana cara
mengeluarkan sputum yang baik, yaitu dengan cara kumur-
kumur lebih dahulu, tarik nafas 2 - 3 kali, tahan beberapa
detik, kemudian batukan kuat-kuat,
c. Segera tutup wadah sputum dengan rapat.
d. Sampel diterima oleh petugas kemudian di simpan di
tempat khusus sampel sputum.
8.dokumen terkait
9.rekaman historis Yang Tanggal mulai
No Isi perubahan
diubah diberlakukan
8.dokumen terkait
9.rekaman historis Yang Tanggal mulai
No Isi perubahan
diubah diberlakukan
8.dokumen terkait
9.rekaman historis Yang Tanggal mulai
No Isi perubahan
diubah diberlakukan
PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LIMAUPIT
Jl. Raya muning agung kecamatan lebong sakti
Melakukan perencanaan
merencanakan jadwal
mendokumentasikan hasil
8.dokumen terkait
9.rekaman historis Yang Tanggal mulai
No Isi perubahan
diubah diberlakukan
PELAYANAN DILUAR JAM KERJA
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1
S
P Ditetapkan Oleh
O Kepala Puskesmas Limaupit
Pengambilan sampel
Pemeriksaan sampel
TENTANG
KEBIJAKAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM BERESIKO TINGGI
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Limaupit
Pada tanggal :……………….
1. Petugas harus memakai alat pelindung diri seperti jas kerja, sarung tangan,
masker
2. Ventilasi ruangan harus terbuka, matikan pendingin ruangan dan jendala
di buka.
3. Tidak boleh mengerjakan sampel sputum dengan arah angin yang
berlawanan atau menyalakan kipas angin.
4. Setelah selesai pemeriksaan, lakukan desinfektan tempat kerja dan
ruangan. Wadah tempat sputum diberikan desinfektan terlebih dahulu
kemudian dimasukan ke penampungan limbah medis hasil pemeriksaan
untuk segera di musnahkan.
5. Biarkan ruangan dalam keadaan terbuka selama 1 jam atau seharian,
untuk sirkulasi udara segar.
6.UNIT TERKAIT
1. Laboratorium
2. Rawat Jalan
3. UGD
4. KB
5.Poli Lansia
7.BAGAN ALIR Bahan beresiko tinggi
1. PENGERTIAN Suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman, sehat
dan bebas dari kecelakaan
2.TUJUAN 1. Mencegah kecelakaan kerja
2. Mencegah penyakit akibat suatu pekerjaan
3. Mencegah / mengurangi kematian
4. Mencegah/ mengurangi cacat tetap
5. Mengamankan
6. Meningkatkan produktivitas kerja
7. Mencegah pemborosan
8. Menjamin tempat kerja yang sehat
3. KEBIJAKAN -Berlaku bagi petugas laboratorium dalam melayani pasien
-Sesuai SK kepala puskesmas
4. REFERENSI
5. PROSEDUR - Menyiapkan alat pelindung diri (Jas lab, masker dan handscoon)
- Pemeliharaan alat- alat laboratorium baik yang menggunakan listrik
(mekanik) maupun yang manual
- Penyimpanan spesimen dan reagen yang baik dan sesuai standart
- Pengelolaan limbah dan sampah infeksius yang tepat sesuai standart
- Aspek ketelitian petugas laboratorium dalam bekerja perlu berhati-
hati, teliti, telaten dan sabar
6.UNIT TERKAIT
Laboratorium
8.DOKUMEN TERKAIT
9.REKAMAN HISTORIS Yang Tanggal mulai
No Isi perubahan
diubah diberlakukan
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1
S
P Ditetapkan Oleh
O Kepala Puskesmas Limaupit
1. PENGERTIAN 1.1 Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
petugas laboratorium untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuh
terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja
1.2 Penggunaan alat pelindung diri adalah cara untuk menggunakan alat
pelindung diri sesuai standar sehingga petugas dapat terlindung dari
bahaya dan keselamatan kerja
2.TUJUAN Seb Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas untuk menggunakan alat
peli pelindung diri agar tidak tertular penyakit.
6.UNIT TERKAIT
7.BAGAN ALIR
Menyiapkan alat perlindungan diri
Mencuci tanagan
Memakai masker
Cuci tangan
8.DOKUMEN TERKAIT
9.REKAMAN HISTORIS Yang Tanggal mulai
No Isi perubahan
diubah diberlakukan
PEMANTAUAN TERHADAP ALAT PELINDUNG DIRI
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1
S
P Ditetapkan Oleh
O Kepala Puskesmas Limaupit
6.UNIT TERKAIT
7.BAGAN ALIR Melakukan perencanaan
merencanakan jadwal
mendokumentasikan hasil
1. PENGERTIAN Pada dasarnya banyak bahan kimia berbahaya karena dapat menimbulkan
kebakaran (f-flammability), ledakan (R-reactivity/stability hazard) atau gangguan
kesehatan (H-health hazard) bagi petugas Laboratorium. Karena itu mutlak perlu
diketahui penggolongan bahan kimia berbahaya untuk memudahkan pengenalan,
cara penanganan dan pengirimanya.
2.TUJUAN Seb Sebagai acuan bagi petugas Kesling Puskesmas dalam melaksanakan Pena
nganganan dan Pengolahan Limbah Medis dan Non Medis supaya tidak mengotori /
tidak mengganggu / tidak berbahaya bagi lingkungan.
3. KEBIJAKAN
4. REFERENSI 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor 75 tahun 2014
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
3.Peraturan Pemerintah nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun.
5. PROSEDUR A. Tindakan yang dilakukan jika terdapat tumpahan bahan berbahaya atau
bahan beracun:
Jauhkan petugas yang tidak berkepentingan dari lokasi tumpahan.
1.Upayakan pertolongan bagi petugas yang mengalami cidera
2.Jika tumpahan berupa bahan yang mudah terbakar, segera matikan semua
sumber api, gas dalam ruangan atau dekat dengan ruangan Laboratorium,
dan matikan listrik.
3.Petugas harus menggunakan Alat pelindung diri seperti, jas praktekl, sarung
tangan karet,sepatu bot, kaca mata pelindung/gogle.
4.Jangan menghirup bau dari bahan yang tertumpah
5.Nyalakan kipas penghisap (exhaust fan) atau buka ventilasi ruangan seperti
jendela atau pintu.
Kemudian bersihkan tumpahan menggunakan kain lap atau kertas pembersih,
jika diperlukan gunakan abu soda atau natrium bikarbonat untuk menetralkan
Asam
B. Penyimpanan bahan berbahaya dan beracun:
1. Penyimpanan bahan berbahaya yang mudah terbakar seperti metanol harus
disimpan di tempat yang aman, jauh dari pengaruh panas, kelembaban,
interaksi dengan wadah dan interaksi dengan bahan lainnya.
2. Tidak menyimpan bahan berdasarkan abjad karena dapat menyebabkan
bahan yang seharusnya tidak tercampur berdekatan dengan satu sama lain.
3. Penyimpanan harus diruangan terpisah.
4. Untuk bahan beracun , runagn harus dingin dan berventilasi, jauh dari bahaya
kebakaran dan bahan yang mungkin bereaksi. Bahan harus tertutup rapat
dengan wadah khusus.
Di dekat bahan harus disediakan alat pelindung diri seperti, pakaian pelindung,
masker, sarung tangan,dan gogle.
6.UNIT TERKAIT
7.BAGAN ALIR
Petugas harus memakai alat
Bahan berbahaya
pelindung diri seperti : jas
dan beracun
kerja,sarung tangan, masker dan
gogle.
8.DOKUMEN TERKAIT
9.REKAMAN HISTORIS Yang Tanggal mulai
No Isi perubahan
diubah diberlakukan
Segera lakukan
penanganan pada
sampel darah untuk
dilakukan
pemeriksaan.
JADWAL KEGIATAN BOK PKM LIMAUPIT BLN JANUARI 2017