Anda di halaman 1dari 39

PENDAFTARAN PASIEN

No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman : 1 - 1

SPO Ditetapkan Oleh


Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR SEMBIRING.
SKM
NIP.

1. PENGERTIAN Suatu tempat pelayanan pendaftaran bagi masyarakat pasien yang


memerlukan pelayanan kesehatan di puskesmas limaupit.
2. TUJUAN Prosedur ini bertujuan memberikan pelayanan awal sebelum
pelanggan mendapat tindakan medis dan sebagai tempat
penyimpanan data pasien dalam bentuk kartu status rekam medis.
3. KEBIJAKAN Langkah langkah pendaftaran pasien sesuai dengan langkah
langkah spo ini.
4. REFERENSI Undang undang no 36 thn 2009.
5. LANGKAH-LANGKAH 1.petugas mempersilahkan pasien mengambil antrian
2.petugas mempersilahkan pelanggan menunggu di ruang tunggu
pendaftaran.
3.petugas memanggil nomor antrian pasien.
4.petugas menanyakan apakah pasien sudah pernah berkunjung ke
puskesmas (baru,lama),apabila belum bearti pasien tersebut adalah
pasien baru,dan apabila sudah bearti pasien lama.
5.petugas menanyakan kartu berobat dan jaminan kesehatan yang
di miliki pasien.
6.pasien baru di catat dalam buku kunjungan register pasien dan
dibuatkan kartu berobat rekam medic(RM).
7.petugas mencari kartu status RM pasien lama dan menempatkan
nomor RM di rak sesuai RM yang di ambil.
8.petugas unit pendaftaran menanyakan unuit yang di tuju
(UPU,UPKIA dll ).
9.menginput data pasien sesuai poli yang di tuju.
10.petugas menyerahkan status RM dan resep sesuai yang
terdaftar pada poli yang dituju.
11.petugas mempersilahkan pelanggan menunggu di unit yang di
tuju.

6.DISTRIBUSI a.unit pendaftaran


b.poli immunisasi
c.poli umum
d.poli jiwa
e.poli ibu hamil dan menyusui
f.poli kesehatan ibu dan anak
g.kier kesehatan
h.laboratorium
a.formulir rekam medis
7.DOKUMENT TERKAIT b.buku register wilayah
c.buku register kunjungan harian.
Menilai kepuasan pelanggan
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman : 1 - 1

SPO Ditetapkan Oleh


Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR
SEMBIRING. SKM
NIP.

1. PENGERTIAN Kepuasan adalah suatu persepsi dari seseorang terhadap bentuk


layanan yang di terima pelanggan adalah;pihak yang menerima
pelayanan.
2. TUJUAN Sebagai acuan untuk kepuasan pelanggan puskesmas limaupit
3. KEBIJAKAN Di lakukan secara berkala setiap tiga bulan
4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1. menetapkan metode evaluasi kepuasan pelanggan.
2. menyiapkan instrument untuk melakukan evaluasi
kepuasan pelanggan.
3. menunjuk staf untuk melakukan evaluasi kepuasan
pelanggan
4. menunjuk staf yang menyebarkan instrument
kepada pihak pelanggan puskesmas limaupit untuk
di isi
5. instrumen yang telah di isi di kembalikan oleh
pelanggan kk epada staf yang telah di tunjuk
6. melakukan tabulasi analisis terhadap data yang
sudah masuk.
7. membuat laporan hasil evaluasi tentang hasil
evaluasi kepuasan pelanggan
8. menyampaikan laporan kepada kepala puskesmas
limaupit
9.
6. DOKUMEN TERKAIT formulir penilaian kepuasan pelanggan.

7. UNIT TERKAIT petugas pendaftaran /pelanggan.

FORMAT PENILAIN
RAPAT ANTAR UNIT KERJA
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1-1

SPO Ditetapkan Oleh


Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR SEMBIRING.
SKM
NIP.

1. PENGERTIAN Yaitu pertemuan rutin bulanan yang di lakukan di puskesmas


untuk membahas masalah-masalah yang ada serta memperdalam
informasi masing masing unit terkait.
2. TUJUAN 1. setiap pegawai puskesmas limaupit mengetahui proses
pelayanan yang ada di dalam puskesmas,walaupun bukan
unit kerjanya.
2. memperoleh solusi terhadap berbagai masalah yang
terjadi di puskesmas limaupit.
3. memperkuat silaturahmi antar pegawai puskesmas
limaupit.

4. KEBIJAKAN Dilakukan setiap ahir bulan berjalan.


5. REFERENSI
6. PROSEDUR 1. dapat di pimpin langsung oleh kepala puskesmas beserta
beberapa orang yang di tunjuk sebagai moderator
maupun notulen.
2. rapat membahas masalah yang terjadi di masing masing
ruangan secara bergiliran.
3. memberikan solusi dari masing masing penanggung
jawab program/ruangan.
4. hasil rapat kemudian di catat dan bila di perlukan di
lakukan perubahan SPO SPO yang ada.
6.UNIT TERKAIT Semua petugas puskesmas

RAPAT ANTAR UNIT KERJA


No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1-1

SPO Ditetapkan Oleh


Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR SEMBIRING.
SKM
NIP.
3. PENGERTIAN Yaitu pertemuan rutin bulanan yang di lakukan di puskesmas
untuk membahas masalah-masalah yang ada serta memperdalam
informasi masing masing unit terkait.
4. TUJUAN 7. setiap pegawai puskesmas limaupit mengetahui proses
pelayanan yang ada di dalam puskesmas,walaupun bukan
unit kerjanya.
8. memperoleh solusi terhadap berbagai masalah yang
terjadi di puskesmas limaupit.
9. memperkuat silaturahmi antar pegawai puskesmas
limaupit.

10. KEBIJAKAN Dilakukan setiap ahir bulan berjalan.


11. REFERENSI
12. PROSEDUR 5. dapat di pimpin langsung oleh kepala puskesmas beserta
beberapa orang yang di tunjuk sebagai moderator
maupun notulen.
6. rapat membahas masalah yang terjadi di masing masing
ruangan secara bergiliran.
7. memberikan solusi dari masing masing penanggung
jawab program/ruangan.
8. hasil rapat kemudian di catat dan bila di perlukan di
lakukan perubahan SPO SPO yang ada.
6.UNIT TERKAIT Semua petugas puskesmas

7.REKAMAN HISTORIS

NO. Yang di rubah Isi perubahan Tanggal mulai di berlakukan


TRANSFER PASIEN
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman : 1 - 1

SPO Ditetapkan Oleh


Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR SEMBIRING.
SKM
NIP.

1. PENGERTIAN Transfer pasien adalah kegiatan mengirim status rekam medis


yang sudah selesai di lakukan pendaftaran.setelah itu status
rekam medis di kirim ke poli yang di tuju dan menyampaikan
informasi yang berkaitan dengan pasien dan pelayanan kepada
petugas poli.

2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk melakukan


transfer pasien.
3. KEBIJAKAN Surat keputusan kepada puskesmas limaupit
Nomor………..tentang
4. REFERENSI Penyelenggaraan dan prosedur rekam medis rumah sakit di
Indonesia revisi II Depkes RI 2006.
5. PROSEDUR 1. Petugas melakukan pendaftaran pasien .
2. petugas mempersiapkan pasien menunggu di ruang tunggu.
3. petugas mengirimkan rekam medis ke poli yang di tuju.
4. petugas menyampaikan informasi yang berkaitan dengan
pasien dan pelayanan kepada petugas poli.
6.UNIT TERKAIT Semua poli.
7.REKAMAN HISTORIS

NO. Yang di rubah Isi perubahan Tanggal mulai di berlakukan

ALUR PELAYANAN POLI KLINIK


No. Kode :
SPO
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman : 1 - 1

Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR
SEMBIRING. SKM
NIP.

1. PENGERTIAN Alur pelayanan poli klinik adalah proses urutan pelayanan


pasien poli klinik di puskesmas limaupit sesuai kebutuhan pasien
berdasarkan dengan ketentuan yang berlaku.
2. TUJUAN Agar sejak awal pasien/keluarga memperoleh informasi yang
jelas terhadap tahapan dan prosedur pelayanan poli klinik

3. KEBIJAKAN 1. sebagai pedoman dalam membuat alur pelayanan klinis


2. pelaksanaan pelayanan klinis harus mengikuti langkah
langkah yang tertuang dalam SPO
4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1. petugas poli klinik menerma status rekam medis dari bagian
loket pendaftaran .
2. petugas poli klinik memeriksa tanda tanda vital pelanggan
kemudian mempersilahkan pelanggan menunggu di ruang
tunggu.
3. petugas poli klinik memberikan status rekam medis kepada
dokter poli klinik sesuai urutan kedatangannya.
4. petugas poli klinik memanggil dan mempersilahkan
pelanggan masuk ke ruangan pemeriksaan.

6.UNIT TERKAIT Poli klinik,loket pendaftaran.

7.REKAMAN HISTORIS

NO. Yang di rubah Isi perubahan Tanggal mulai di berlakukan


CUCI TANGAN
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1

SPO Ditetapkan Oleh


Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR
SEMBIRING. SKM
NIP.

PENGERTIAN CPTS adalah cuci tangan pakai sabun dengan air bersih dan
mengalir sebelum dan setelah melaksanakan kegiatan/pelayanan
kesehatan.
1. TUJUAN 2. Sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan cuci
tangan pakai sabun.
3. KEBIJAKAN 1. undang undang no 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. Permendagri no 54 thn 2007 tentang pedoman
pembentukan kelompok kerja operasional pembinaan
Pos pelayanan terpadu.
3. Permendagri no 19 tahun 2011 tentang pedoman
pengintergrasian layanan sosial dasar di pos pelayanan
terpadu
4. Keputusan menteri kesehatan no
1193/menkes/sk/x/2004,tentang kebijakan nasional
Promosi kesehatan.
5. Kepmenkes no 585/menkes/sk/V/2007 tentang
pelaksanaan promosi kesehatan di puskesmas.
6. SK kemenkes no:564/2006 tentang pedoman
pelaksanaan pembangunan desa siaga.
7. SK kepala puskesmas limaupit
4. REFERENSI 1. Buku panduan PHBS
2. Buku modul mandiri pendidikan kesehatan di SD atau
MI
3. Buku pedoman desa siaga aktif
4. Buku panduan promosi kesehatan
5. PROSEDUR 1. Basuh tangan dengan air
2. Tuangkan sabun secukupnya
3. Ratakan dengan kedua telapak tangan
4. Gosok punggung dan sela2 jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya.
5. Gosok kedua telapak tangan dan sela sela jari
6. Jari jari dalam dari kedua tangan saling mengunci.
7. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan
kanan dan lakukan sebaliknya.
8. Gosokkan dengan memutar ujung jari jari tangan
ditelapak tangan kiri dan sebaliknya.
9. Bilas kedua tangan dengan air
10. Keringkan dengan handuk/tisu sekali pakai sampai
benar benar kiri.
11. Gunakan handuk /tisu tersebut untuk menutup kran.
12. Dan tangan anda kini sdh aman.
6.Unit terkait a. Poli umum
b.Poli gigi
c.Poli KIA/KB
d. Apotek
e.Program P2P & PL
f.program gizi
g.program perkesmas
h.laboratorium
7.REKAMAN HISTORIS

NO. Yang di rubah Isi perubahan Tanggal mulai di berlakukan

PERMINTAAN PEMERIKSAAN PENERIMAAN SPESIMEN,PENGAMBILAN DAN


PENYIMPANAN SPESIMEN
No. Kode :
SPO
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1

Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR
SEMBIRING. SKM
NIP.

PENGERTIAN Adalah suatu prosedur pelayanan laboratorium mulai dari


permintaan spesimen pengambilan penerimaan spesimen sampai
penyimpanan spesimen
6. TUJUAN Sebagai pedoman dalam pelaksanaan prosedur penata laksanaan
keseluruhan pemeriksaan dilaboratorium.
7. KEBIJAKAN SK Kepala puskesmas ....
Tentang permintaan penerimaan spesimen,pengambilan dan
penyimpanan spesimen.
8. REFERENSI Pedoman Good practice laboratory
9. PROSEDUR 1.petugas mempersilahkan pasien duduk
2.Petugas menjelaskan kepada pasien tentang kegunaan dari
spesimen yg akan diambil
3.Petugas meminta persetujuan pasien untuk diambil spesimen
(inform concent).
4.Petugas mempersiapkan alat dan bahan untuk pengambilan
spesimen.
5. Petugas melakukan pengambilan spesimen
6.Petugas menerima spesimen dari pasien
7.Petugas meletakkan pada meja spesimen
8.petugas mencatat data pasien dan jenis pemeriksaan yang akan
dilakukan dibuku register laboratorium.
9.Petugas menyimpan spesimen pada suhu kamar dengan diberi
pengawet,apabila akan dilakukan rujukan.
6.Unit terkait a. Poli umum
b.Poli KIA/KB
c. UGD
d.Poli LANSIA

7.REKAMAN HISTORIS

NO. Yang di rubah Isi perubahan Tanggal mulai di berlakukan


PERMINTAAN PEMERIKSAAN PENERIMAAN SPESIMEN,PENGAMBILAN DAN
PENYIMPANAN SPESIMEN
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman : 1 – 1

SPO Ditetapkan Oleh


Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR
SEMBIRING. SKM
NIP.

PENGERTIAN Adalah suatu prosedur pelayanan laboratorium mulai dari


permintaan spesimen pengambilan penerimaan spesimen sampai
penyimpanan spesimen
1. TUJUAN Sebagai pedoman dalam pelaksanaan prosedur penata laksanaan
keseluruhan pemeriksaan dilaboratorium.
2. KEBIJAKAN SK Kepala puskesmas ....
Tentang permintaan penerimaan spesimen,pengambilan dan
penyimpanan spesimen.
3. REFERENSI Pedoman Good practice laboratory
4. PROSEDUR 1.petugas mempersilahkan pasien duduk
2.Petugas menjelaskan kepada pasien tentang kegunaan dari
spesimen yg akan diambil
3.Petugas meminta persetujuan pasien untuk diambil spesimen
(inform concent).
4.Petugas mempersiapkan alat dan bahan untuk pengambilan
spesimen.
5. Petugas melakukan pengambilan spesimen
6.Petugas menerima spesimen dari pasien
7.Petugas meletakkan pada meja spesimen
8.petugas mencatat data pasien dan jenis pemeriksaan yang akan
dilakukan dibuku register laboratorium.
9.Petugas menyimpan spesimen pada suhu kamar dengan diberi
pengawet,apabila akan dilakukan rujukan.
6.Unit terkait a. Poli umum
b.Poli KIA/KB
c. UGD
d.Poli LANSIA

PENERIMAAN SPESIMEN
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1

SPO Ditetapkan Oleh


Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR
SEMBIRING. SKM
NIP.

PENGERTIAN
1. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam penerimaan
sampel ke laboratorium
2. KEBIJAKAN SK kepala Puskesmas
3. REFERENSI Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
4. PROSEDUR A. Penerimaan Spesimen
1. Setelah dilakukan pengambilan spesimen oleh petugas
laboratorium, spesimen di beri label identitas pasien
tersebut kemudian dibawa ke laboratorium.
2. Spesimen diterima oleh analis yang bertugas
3. Analis melakukan pemeriksaan terhadap spesimen
tersebut.

6.Unit terkait Poli umum


Poli Anak
Poli lansia
Poli Ibu
Poli KB
UGD

6.Bagan alir Pengambilan spesimen oleh petugas

Spesimen di beri identitas pasien


Spesimen di bawa ke laboratorium

Spesimen diterima petugas dan diperiksa


7.Dokumen terkait
8.Rekaman historis Yang Tanggal mulai
No Isi perubahan
diubah diberlakukan

PENGAMBILAN SPESIMEN
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1

SPO Ditetapkan Oleh


Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR SEMBIRING. SKM


NIP.

PENGERTIAN
5. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam penerimaan sampel
ke laboratorium
6. KEBIJAKAN SK kepala Puskesmas
7. REFERENSI Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium
Pusat Kesehatan Masyarakat
8. PROSEDUR B. Pengambilan Spesimen
1. Pengambilan darah Vena
a. Petugas laboratorium melakukan desinfeksi daerah vena
mediana cubiti dengan kapas alkohol 70 % kemudian
biarkan kering.
b. Pasang ikatan pembendung/torniquet diatas fossa cubiti.
c. Pasien diminta untuk mengepal dan membuka tanganya
beberapa kali agar vena terlihat jelas.
d. Spuit/syringe ditusukkan diatas vena dengan tangan kanan
sampai menembus lumen vena, kemudian lepaskan ikatan
pembendung/tourniquet.
e. Petugas lab mengambil spesimen darah sesuai yang
dibutuhkan kemudian simpan kapas alcohol diatas
jarum/syringe dan cabut jarum perlahan-lahan.
f. Pasien diminta untuk menekan bekas tusukan dengan kapas
kering.
g. Petugas laboratorium mengalirkan darah dari syringe ke
dalam tabung EDTA secara perlahan-lahan lewat dinding
tabung agar eritrosit tidak pecah kemudian spuit yang habis
dipakai dibuang ke safety box.
2. Pengambilan darah kapiler
a. Petugas laboratorium menyiapkan autoclik yang telah diisi
blood lancet yang baru, bersihkan ujung jari atau anak daun
telinga pasien dengan kapas alkohol 70%, biarkan kering.
b. Pegang bagian jari yang akan ditusuk supaya tidak bergerak
tekan sedikit agar rasa nyeri berkurang.
c. Petugas laboratorium menusuk dengan cepat memakai
autoclik pada jari tengah dengan arah tegak lurus, apabila
memakai anak daun telinga tusukan dilakukan dipinggir
bukan disisinya tusukan harus cukup dalam.
d. Buang tetesan darah pertama keluar dengan memakai kapas
kering, tetesan darah berikutnya dipakai untuk pemeriksaan.
e. Tekan bekas tusukan dengan kapas kering
f. Lepaskan blood lancet dari autoclik dan buang ke dalam
safety box.
3. Pengambilan Sampel Urine
a. Beri label pada pot urin kemudian berikan pada pasien.
b. Berikan penjelasan pada pasien untuk mengambil urin yang
pancar tengah (urin keluar pertama dibuang yang tengah
tengah ditampung dan yang terakhir dibuang).
c. Sampel diterima kemudian di simpan di tempat khusus
sampel urin.
4. Pengambilan Sampel Sputum
a. Beri label identitas pasien padat pot sputum kemudian
berikan kepada pasien.
b. Berikan penjelasan pada pasien bagaimana cara
mengeluarkan sputum yang baik, yaitu dengan cara kumur-
kumur lebih dahulu, tarik nafas 2 - 3 kali, tahan beberapa
detik, kemudian batukan kuat-kuat,
c. Segera tutup wadah sputum dengan rapat.
d. Sampel diterima oleh petugas kemudian di simpan di
tempat khusus sampel sputum.

6.Unit terkait Poli umum


Poli Anak
Poli lansia
Poli Ibu
Poli KB
UGD
7.bagan alir
8.Dokumen terkait
9.Rekaman terkait Tangga
Yang l mulai
No Isi perubahan
diubah diberla
kukan
PENYIMPANAN SPESIMEN
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1

SPO Ditetapkan Oleh


Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR SEMBIRING. SKM


NIP.

PENGERTIAN Adalah suatu prosedur pelayanan laboratorium mulai dari permintaan


spesimen pengambilan penerimaan spesimen sampai penyimpanan
spesimen
1. TUJUAN Sebagai pedoman dalam pelaksanaan prosedur penata laksanaan
keseluruhan pemeriksaan dilaboratorium.
2. KEBIJAKAN SK Kepala puskesmas ....
Tentang permintaan penerimaan spesimen,pengambilan dan penyimpanan
spesimen.
3. REFERENSI
4. PROSEDUR Penyimpanan Spesimen
a. Petugas laboratorium menyimpan spesimen jika pemeriksaan
ditunda atau dikirim ke laboratorium lain.
b. Perhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa.
c. Siapkan wadah untuk penyimpanan specimen.
1. Petugas lab menyimpan spesimen yang menggunakan spesimen
plasma atau serum, maka plasma atau serum dipisahkan dulu baru
disimpan
2. Petugas lab melabeli spesimen nama & tanggal penyimpanan
3. Petugas lab menyimpan spesimen untuk pemeriksaan Hematologi 2
hari pada suhu kamar
d.Petugas lab menyimpan formulir permintaan lab ditempat
tersendiri

6.Unit terkait a. Poli umum


b.Poli KIA/KB
c. UGD
d.Poli LANSIA

7.bagan alir Spesimen disimpan oleh petugas laboratorium

Perhatikan spesimen yang akan diperiksa


Siapkan wadah penyimpanan spesimen

Petugas menyimpan spesimen di tempat


Yang telah ditentukan

Petugas menyimpan formulir permintaan lab

8.dokumen terkait
9.rekaman historis Yang Tanggal mulai
No Isi perubahan
diubah diberlakukan

PEMERIKSAAN LAB YANG DAPAT DILAKUKAN DI PUSKESMAS


No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1

SPO Ditetapkan Oleh


Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR SEMBIRING. SKM


NIP.

PENGERTIAN Pemeriksaan penunjang laboratorium untuk menentukan kasus


penyakit

5. TUJUAN Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk menegakkan


diagnosa pasien
6. KEBIJAKAN SK Kepala puskesmas ....
Tentang permintaan penerimaan spesimen,pengambilan dan penyimpanan
spesimen.
7. REFERENSI
8. PROSEDUR PROTAP PADA HEMOGLOBIN
Hemoglobin metode Sahli
1. Siapkan alat dan bahan yang akan dipakai.
2. Masukkan HCl 0,1 n ke dalam tabung pengencer
hemometer sampai tanda 2.
3. Bersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya
dengan kapas alkohol.
4. Pegang bagian yang akan ditusuk lalu tusuk dengan
lanset steril.
5. Masukkan darah dalam pipet dengan cara pipet
disimpan dibawah aliran darah sehingga darahnya
langsung masuk tnpa dihisap. Darah diambil sampai
tanda 20 ul.
6. Segera alirkan darah kedalam tabung pengencer yang
berisi HCl dan tunggu sampai membentuk asam
Menghitung trombosit manual dengan lar. Amonium Oksalat
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Pipet lar. Amonium Oksalat sebanyak 0,5 ml dan
masukkan ke dalam tabung reaksi.
3. Lakukan fungsi kapiler dan ambil darah dengan pipet
Hb sebanyak 20 ul lalu campurkan kedalam tabung
reaksi.
4. Isi kamar hitung dan diamkan 5-10 menit.
5. Hitung jumlah trombosit dalam 5 kolom eritrosit dengan
memakai lensa obnjektif 40.
6. Jumlah trombosit yang didapat dikali dengan 1.300.
Jumlah trombosit dalam keadaan normal yaitu 150.000-
450.000/mm3.
PROTAP PADA PEMERIKSAAN WIDAL , GDS, DAN
ASAM URAT
• Pemeriksaan Widal
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Lakukan fungsi vena sebanyak 2 ml lalu masukkan ke
dalam tabung sentrifus pertama dan 2 ml air pada
tabung sentrifus penyeimbang. Sentrifus selama 15
menit dengan 7.
3. Teteskan 1 tetes antigen pada setiap tipe pada papan
pemeriksaan dan tambahkan 1 tetes serum/antibodi lalu
campurkan.
4. Hasil dinyatakan dengan adanya pembentukan
aglutinasi.5. Pernyataan hasil dengan kelipatan 2 seperti
1/40, 1/80, 1/160, dan 1/360.
• Pemeriksaan GDS dan Asam Urat
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Tekan tombol M pada alat pemeriksaan, terus lakukan
fungsi kapiler dan oleskan darah pada ujung strip.
3. Tekan tobol M pada alat pemeriksaan dan baca hasilnya
dengan mg/dL.
Nilai normal:GDS : 60 – 100 mg/dLAsam urat : 3.0-7,0
mg/dL.
PROTAP PADA PEMERIKSAAN URINE
Pemeriksaan urin lengkap
Metode Carik Celup
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Masukkan beberapa ml urin dalam tabung reaksi lalu
miringkan dan masukkan strip sampai semua parameter
strip menyentuh urine.
3. Angkat strip dan diamkan beberapa saat baru
dicocokkan dengan standar Albumin dan Glukose.
4. Pernyataan hasil dengan positif dan negatif.
Sediment
1. Masukkan urin dalam tabung reaksi pertama dan air
pada tabung reaksi kedua dengan jumlah yang sama.
2. Masukkan ke dalam sentrifus selama 10 menit dengan
kecepatan 7.
3. Buang isi tabung dan sisahkan sedimennya.
4. Teteskan sedimen di atas objek gelas dan teliti di bawah
mikroskop dengan perbesaran 10 untuk melihat
sediment.Unsur-Unsur organik dan non organik yang
terdapat dalam sediment urine:Sel epitel (0-3),Leukosit
(0-3),Eritrosit (0-10 )Kristal Oksalat (0-3).
PROTAP PADA PEMERIKSAAN BTA
Pembuatan preparat
1. Panaskan ujung ose sampai pijar.
2. Buatlah sediaan dengan mengambil sampel dengan
menggunakan ose/tusuk sate lalu oleskan pada objek
gelas dengan bentuk bundar 2-3 cm.
3. Fiksasi preparat di atas api. Dan celupkan ose pada
desinfektan lalu bakar ose sampai pijar.Pewarnaan
prefarat1. Fiksasi prefarat terlebih dahulu.2. Tetesi
dengan lar. Carbol Fuchsin sampai menutupi semua
permukaan sediaan lalu panasi jangan sampai mendidih.
Diamkan sampai 15 menit.3. Bilas dengan aquadest.
4. Buanglah zat warna dengan lar. Asam Alkohol selama 3
menit.4. Bilas dengan aguadest.
5. Tetesi dengan lar. Methilen Blue selama 1 menit.
6. Bilas dengan aquadest.
7. Teliti di bawah mikroskop dengan perbesaran lensa
objektif 100.
8. Pernyataan hasil dengan adanya bakteri bentuk basil
warna merah.
PROTAP PADA PEMERIKSAAN MALARIA/DDR
Pemeriksaan Malaria/DDR
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Lakukan fungsi kapiler, teteskan darah pada objek gelas
dengan bagian kiri untuk apusan tipis dan bagian kanan
untuk apusan tebal.
3. Dorong dengan objek gelas untuk apusan tipis dan
ratakan dengan bentuk bundar untuk apusan tebalnya.
Tunggu sampai kering.
4. Simpamn preparat di atas rak pewarnaan dengan apusan
tipis di bagian bawah.
5. Tetesi metanol apusan tipisnya.
6. Warnai dengan Giemza 10% dengan pengenceran 2 : 1 (
2 tetes Giemza dan 1 ml aquadest) untuk satu preparat
dan 4 :2 untuk dua prefarat selama 15 menit.
7. Bilas dengan aquadest
8. Tunggu sampai kering dan berih oil emersi lalu telitih di
bawah mikroskop dengan lensa objektif 100

6.Unit terkait a. Poli umum


b.Poli KIA/KB
c. UGD
d.Poli LANSIA

7.bagan alir Spesimen disimpan oleh petugas laboratorium


Perhatikan spesimen yang akan diperiksa

Siapkan wadah penyimpanan spesimen

Petugas menyimpan spesimen di tempat


Yang telah ditentukan

Petugas menyimpan formulir permintaan lab

8.dokumen terkait
9.rekaman historis Yang Tanggal mulai
No Isi perubahan
diubah diberlakukan

PEMANTAUAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM


No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1

SPO Ditetapkan Oleh


Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR SEMBIRING. SKM


NIP.

PENGERTIAN Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium yang telah diperiksa oleh


petugas laboratorium dalam kegiatan pelayanan laboratorium
1. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah- langkah untuk digunakan sebagai
perencanaan, pemantauan, dan evaluasi serta pengambilan keputusan
dalam suatu tindakan untuk peningkatan pelayanan laboratorium
2. KEBIJAKAN
3. REFERENSI
4. PROSEDUR Tertulis :
1. Laporkan hasil pemeriksaan dengan menyerahkan hasil tertulis
yang telah diketik kepada bagian yang menangani pasien
2. Cocokkan identitas hasil dengan identitas pasien dibagian yang
menangani pasien
3. Periksa kembali pemeriksaan laboratorium yang diminta
4. Tulis bukti pelaporan hasilyang diterima : Nama, paraf dan waktu
pada buku serahterima hasil pemeriksaan laboratorium

6.Unit terkait Laboratorium


Poli umum
Kia
KB
Poli lansia
7.bagan alir
Serahkan hasil pemeriksaan secara tertulis
Ke bagian yang menangani pasien

Cocokkan identitas pasien ke bagian yang


menangani

Periksa kembali pemeriksaan laboratorium


Yang di minta

Tulis pelaporan hasil yang diterima

8.dokumen terkait
9.rekaman historis Yang Tanggal mulai
No Isi perubahan
diubah diberlakukan
PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LIMAUPIT
Jl. Raya muning agung kecamatan lebong sakti

HASIL PEMANTAUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

NO PROSEDUR SUDAH TIDAK TINDAK


DILAKUKAN DILAKUKAN LANJUT
1. Petugasd meLaporkan hasil
pemeriksaan dengan menyerahkan
hasil tertulis yang telah diketik kepada
bagian yang menangani pasien

2. Petugas menCocokkan identitas hasil


dengan identitas pasien dibagian yang
menangani pasien
3. Petugas memeriksa kembali
pemeriksaan laboratorium yang diminta
4. Petugas menulis bukti pelaporan
hasilyang diterima : Nama, paraf dan
waktu pada buku serahterima hasil
pemeriksaan laboratorium
PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LIMAUPIT
Jl. Raya muning agung kecamatan lebong sakti

TINDAK LANJUT HASIL PEMANTAUAN PROSEDUR PEMRIKSAAN LABORATOIUM

NO Analisa masalah Rencana tindak Waktu Pelaksanaan Keterangan


lanjut pelaksanaan
PENILAIAN KETEPATAN PENYERAHAN HASIL LABORATORIUM
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1
S
P Ditetapkan Oleh
O Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR SEMBIRING. SKM


NIP.

PENGERTIAN Penilaian ketepatan waktu penyerahan hasil adalah suatu kegiatan


membandingkan pelaksanaan penyerahan hasil pemeriksaan dengan
standart yang telah ditentukan berdasarkan ketepatan waktu
penyerahan.
5. TUJUAN Agar hasil pemeriksaan dapat segera ditindaklanjuti sehingga pasien
mendapatkan penanganan sedini mungkin
6. KEBIJAKAN
7. REFERENSI
8. PROSEDUR a. Tim mutu Puksesmas melakukan perencanaan
Penilaian ketepatan waktu penyerahan hasil,
b. Tim mutu Puskesmas membuat instrumen Penilaian
ketepatan waktu penyerahan hasil,
c. Tim mutu Puskesmas merencanakan jadwal
pelaksanaan Penilaian ketepatan waktu penyerahan
hasil,
d. Tim mutu Puskesmas melakukan pembagian tugas
antar anggota dalam melakukan Penilaian ketepatan
waktu penyerahan hasil,
e. Tim mutu Puskesmas melaksanakan kegiatan
Penilaian ketepatan waktu penyerahan hasil sesuai
dengan rencana dan jadwal pelaksanaan,
f. Tim mutu Puskesmas mengisi instrumen penilaian
berdasarkan hasil penilaian,
g. Tim mutu Puskesmas menyimpulkan hasil Penilaian
ketepatan waktu penyerahan hasil,
h. Tim mutu puskesmas mendokumentasikan hasil
penilaian,
i. Tim mutu puskesmas melaporkan hasil penilaian
kepada Kepala Puskesmas,
j. Kepala Puskesmas menerima laporan hasil Penilaian
ketepatan waktu penyerahan hasil dari tim mutu
Puskesmas,
k. Kepala Puskesmas meminta untuk merencanakan
tindak lanjut terhadap hasil penilaian,
Tim mutu Puskesmas membuat rencana tindak lanjut terhadap hasil
penilaian.
6.Unit terkait Petugas laboratorium, koordinator tim mutu, kepala puskesmas
7.bagan alir

Melakukan perencanaan

Membuat instrumen penilaian

merencanakan jadwal

melakukan pembagian tugas

melaksanakan kegiatan Penilaian

mengisi instrumen penilaian

menyimpulkan hasil Penilaian

mendokumentasikan hasil

melaporkan hasil penilaian kepada Kepala


Puskesmas

merencanakan tindak lanjut

8.dokumen terkait
9.rekaman historis Yang Tanggal mulai
No Isi perubahan
diubah diberlakukan
PELAYANAN DILUAR JAM KERJA
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1
S
P Ditetapkan Oleh
O Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR SEMBIRING. SKM


NIP.

1. PENGERTIAN Pelayanan diluar jam kerja adalah pelayanan laboratorium untuk


memenuhi kebutuhan pasien diluar jam kerja

2.TUJUAN Tercapainya pelayanan laboratorium dengan mutu, cakupan dan


efesiensi yang optimal melalui pelayanan laboratorium diluar jam
kerja.

3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas


4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1. Dokter menulis dan memberikan jenis pelayanan laboratorium
yang akan dilakukan oleh petugas laboratorium
2. Petugas laboratorium mengambil sampel pasien yang akan
diperiksa
3. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan sampel sesuai
instruksi dokter yang telah diberikan,sesuai jenis pelayanan
laboratorium apa yang akan dilakukan
4. Hasil pemeriksaan laboratorium diberikan kepada dokter untuk di
tindak lanjuti

6.UNIT TERKAIT Poli umum


Poli KIA
KB
Poli Lansia
7.BAGAN ALIR Pelayanan laboratorium

Pengambilan sampel

Pemeriksaan sampel

Hasil pemeriksaan sampel

9.REKAMAN HISTORIS Yang Tanggal mulai


No Isi perubahan
diubah diberlakukan
PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LIMAUPIT
Jl. Raya muning agung kecamatan lebong sakti

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LIMAUPIT


NOMOR: / / / SK/2017

TENTANG
KEBIJAKAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM BERESIKO TINGGI

Menimbang : a. bahwa sebagai penunjang diagnostik, pelayanan laboratorium harus


memperhatikan keselamatan kerja petugas laboratorium dalam
menangani pemeriksaan beresiko tinggi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Limaupit kebijakan
pemeriksaan laboratorium bersesiko tinggi;

Mengingat : 1. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentangKesehatan;


2. Keputusan Menteri Kesehatan No.364/MENKES/SK/III/2003
Tentang Laboratorium Kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan No.1674/MENKES/SK/XII/2005
Tentang Pedoman Jejaring Pelayanan Laboratorium Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.657/MENKES/PER/VIII/2009
Tentang Pengiriman Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik
dan Muatan Informasinya;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.37 Tahun 2012
Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LIMAUPIT TENTANG


KEBIJAKAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM BERESIKO
TINGGI.

KESATU : Dalam pelaksanaan pemeriksaan laboratorium beresiko tinggi petugas


harus bekerja sesuai dengan SOP;
KEDUA : Petugas wajib mematuhi kesehatan keselamatan kerja ( K3 ) dengan
memakai Alat Pelindung Diri secara lengkap;
KETIGA : Segala masalah yang timbul akibat dikeluarkannya Surat Keputusan ini
dibebankan pada Puskesmas limaupit dan sumber dana sah lainnya;
KEEMPAT : Surat keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Limaupit
Pada tanggal :……………….

Kepala Puskesmas Limaupit

Martiana br sembing SKM


PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG BERESIKO TINGGI
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1
S
P Ditetapkan Oleh
O Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR SEMBIRING. SKM


NIP.

1. PENGERTIAN Pemeriksaan yang beresiko tinggi adalah suatu pemeriksaan


laboratorium yang mempunyai resiko tinggi terhadap petugas
laboratorium, seperti pemeriksaan dari bahan infeksius
2.TUJUAN Mengetahui pemeriksaan yang beresiko tinggi di laboratorium
Puskesmas Limaupit
3. KEBIJAKAN SK Puskesmas Limaupit
4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1. Pemeriksaan terhadap bahan yang beresiko tinggi harus dilakukan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
2. Mempersiapkan tempat,ruangan,APD dan mengetahui prosedur
penanganan terhadap bahan yang beresiko tinggi sesuai SOP.
3. Pemeriksaan dilakukan pada tempat khusus seperti lemari / kabinet asam
yang dilengkapi excause fan, berdinding beton, meja porselin yang
permukaannya datar.
4. Alat pelindung diri harus berada dekat pemeriksaan.
5. Petugas harus menggunakan alat pelindung diri seperti ; jas lab, sarung
tangan, masker, kaca mata pelindung (gogle), dan sepatu tertutup.
6. Memberlakukan semua spesimen sebagai bahan yang infeksius.
7. Pengelolaan limbah sesuai protap yang berlaku
8. Melakukan desinfeksi dan sterilisasi tempat kerja dan ruangan.
9. Mencatat setiap tindakan yang dilakukan
10. Melaporkan segala kegiatan kepada penanggung jawab laboratorium.

A. Pemeriksaan sampel dahak/sputum untuk pemeriksaan BTA

1. Petugas harus memakai alat pelindung diri seperti jas kerja, sarung tangan,
masker
2. Ventilasi ruangan harus terbuka, matikan pendingin ruangan dan jendala
di buka.
3. Tidak boleh mengerjakan sampel sputum dengan arah angin yang
berlawanan atau menyalakan kipas angin.
4. Setelah selesai pemeriksaan, lakukan desinfektan tempat kerja dan
ruangan. Wadah tempat sputum diberikan desinfektan terlebih dahulu
kemudian dimasukan ke penampungan limbah medis hasil pemeriksaan
untuk segera di musnahkan.
5. Biarkan ruangan dalam keadaan terbuka selama 1 jam atau seharian,
untuk sirkulasi udara segar.

6.UNIT TERKAIT
1. Laboratorium
2. Rawat Jalan
3. UGD
4. KB
5.Poli Lansia
7.BAGAN ALIR Bahan beresiko tinggi

Pemakaian alat pelindung diri seperti ;


jas kerja, sarung tangan dan masker

Penanganan dan pengolahan bahan yang beresiko tinggi

Desinfektan dan sterilisasi tempat kerja dan ruangan

Lakukan kebersihan higine

8.DOKUMEN TERKAIT Rekam Medis


9.REKAMAN HISTORIS Yang Tanggal mulai
No Isi perubahan
diubah diberlakukan
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BAGI PETUGAS LABORATORIUM
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1
S
P Ditetapkan Oleh
O Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR SEMBIRING. SKM


NIP.

1. PENGERTIAN Suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman, sehat
dan bebas dari kecelakaan
2.TUJUAN 1. Mencegah kecelakaan kerja
2. Mencegah penyakit akibat suatu pekerjaan
3. Mencegah / mengurangi kematian
4. Mencegah/ mengurangi cacat tetap
5. Mengamankan
6. Meningkatkan produktivitas kerja
7. Mencegah pemborosan
8. Menjamin tempat kerja yang sehat
3. KEBIJAKAN -Berlaku bagi petugas laboratorium dalam melayani pasien
-Sesuai SK kepala puskesmas
4. REFERENSI
5. PROSEDUR - Menyiapkan alat pelindung diri (Jas lab, masker dan handscoon)
- Pemeliharaan alat- alat laboratorium baik yang menggunakan listrik
(mekanik) maupun yang manual
- Penyimpanan spesimen dan reagen yang baik dan sesuai standart
- Pengelolaan limbah dan sampah infeksius yang tepat sesuai standart
- Aspek ketelitian petugas laboratorium dalam bekerja perlu berhati-
hati, teliti, telaten dan sabar
6.UNIT TERKAIT
Laboratorium

7.BAGAN ALIR Menyiapkan alat pelindung diri

Pemeliharaan alat-alat lab dengan baik

Penyimpanan spesimen dan reagen dengan baik

Pengelilaan limbah dan sampah yang tepat

Petugas laboratorium harus waspada dan berhati-hati dalam bekerja

8.DOKUMEN TERKAIT
9.REKAMAN HISTORIS Yang Tanggal mulai
No Isi perubahan
diubah diberlakukan
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1
S
P Ditetapkan Oleh
O Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR SEMBIRING. SKM


NIP.

1. PENGERTIAN 1.1 Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
petugas laboratorium untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuh
terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja
1.2 Penggunaan alat pelindung diri adalah cara untuk menggunakan alat
pelindung diri sesuai standar sehingga petugas dapat terlindung dari
bahaya dan keselamatan kerja

2.TUJUAN Seb Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas untuk menggunakan alat
peli pelindung diri agar tidak tertular penyakit.

3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas


4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1. Petugas laboratorium menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) yang
akan dipakai
2. Petugas laboratorium mencuci tangan terlebih dahulu sebelum
menggunakan APD
3. Petugas laboratorium memakai jas laboratorium yang terstandar
4. Petugas laboratorium memakai masker sesuai standar
5. Petugas laboratorium memakai sarung tangan saat pemeriksaan
6. Petugas Laboratorium melepaskan semua APD sesuai dengan
prosedur, bila petugas memakai ketiga APD (jas lab, masker dan
sarung tangan) maka urutan melepaskan APD yang pertama adalah
melepaskan sarung tangan, kedua masker dan yang terakhir jas
laboratorium
7. Petugas laboratorium melakukan cuci tangan dengan sabun sesuai
ketentuan cuci tangan yang benar

6.UNIT TERKAIT
7.BAGAN ALIR
Menyiapkan alat perlindungan diri
Mencuci tanagan

Memakai jas laboratorium

Memakai masker

Memakai sarung tangan

Petugas melepas seluruh APD

Cuci tangan

8.DOKUMEN TERKAIT
9.REKAMAN HISTORIS Yang Tanggal mulai
No Isi perubahan
diubah diberlakukan
PEMANTAUAN TERHADAP ALAT PELINDUNG DIRI
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1
S
P Ditetapkan Oleh
O Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR SEMBIRING. SKM


NIP.

1. PENGERTIAN Pemantauan terhadap penggunaan alat pelindung diri adalah proses


kegiatan memonitor petugas puskesmas dalam penggunaan alat – alat
pelindungdiri seperti handscoone, masker, jas lab ketika memberikan
pelayanan klinis.

2.TUJUAN Keselamatan dan keamanan petugas dalam memberikan pelayanan klinis


Terj terjamin.
3. KEBIJAKAN
4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1.Tim mutu Puksesmas melakukan perencanaan pemantauan terhadap
penggunaan alat pelindung diri,
2; Tim mutu Puskesmas membuat instrumen penilaian pemantauan
terhadap penggunaan alat pelindung diri,
3; Tim mutu Puskesmas merencanakan jadwal pelaksanaan pemantauan
terhadap penggunaan alat pelindung diri,
4; Tim mutu Puskesmas melakukan pembagian tugas antar anggota dalam
melakukan pemantauan terhadap penggunaan alat pelindung diri,
5; Tim mutu Puskesmas melaksanakan kegiatan pemantauan terhadap
penggunaan alat pelindung diri sesuai dengan rencana pelaksanaan,
6; Tim mutu Puskesmas mengisi instrumen pemantauan berdasarkan hasil
pengamatan,
7; Tim mutu Puskesmas menyimpulkan hasil pemantauan terhadap
penggunaan alat pelindung diri,
8; Tim mutu puskesmas mendokumentasikan hasil pemantauan,
9; Tim mutu puskesmas melaporkan hasil pemantauan kepada Kepala
Puskesmas,
10; Kepala Puskesmas menerima laporan hasil pemantauan dari tim mutu
Puskesmas,
11; Kepala Puskesmas meminta untuk mensosialisasikan hasil
pemantauan
kepada petugas yang bersangkutan,
12; Tim mutu Puskesmas mensosialisasikan hasil pemantauan pada
minilokakarya yang dilaksanakan setiap bulan

6.UNIT TERKAIT
7.BAGAN ALIR Melakukan perencanaan

Membuat instrumen penilaian

merencanakan jadwal

melakukan pembagian tugas


melaksanakan kegiatan Penilaian

mengisi instrumen penilaian

menyimpulkan hasil Penilaian

mendokumentasikan hasil

melaporkan hasil penilaian kepada


kepala Puskesmas

mensosialisasikan hasil pemantauan


8.DOKUMEN TERKAIT Laporan hasil pemantauan penggunaan alat pelindung diri
9.REKAMAN HISTORIS Yang Tanggal mulai
No Isi perubahan
diubah diberlakukan
PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
Halaman :1–1
S
P Ditetapkan Oleh
O Kepala Puskesmas Limaupit

MARTIANA BR SEMBIRING. SKM


NIP.

1. PENGERTIAN Pada dasarnya banyak bahan kimia berbahaya karena dapat menimbulkan
kebakaran (f-flammability), ledakan (R-reactivity/stability hazard) atau gangguan
kesehatan (H-health hazard) bagi petugas Laboratorium. Karena itu mutlak perlu
diketahui penggolongan bahan kimia berbahaya untuk memudahkan pengenalan,
cara penanganan dan pengirimanya.
2.TUJUAN Seb Sebagai acuan bagi petugas Kesling Puskesmas dalam melaksanakan Pena
nganganan dan Pengolahan Limbah Medis dan Non Medis supaya tidak mengotori /
tidak mengganggu / tidak berbahaya bagi lingkungan.
3. KEBIJAKAN
4. REFERENSI 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor 75 tahun 2014
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
3.Peraturan Pemerintah nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun.
5. PROSEDUR A. Tindakan yang dilakukan jika terdapat tumpahan bahan berbahaya atau
bahan beracun:
Jauhkan petugas yang tidak berkepentingan dari lokasi tumpahan.
1.Upayakan pertolongan bagi petugas yang mengalami cidera
2.Jika tumpahan berupa bahan yang mudah terbakar, segera matikan semua
sumber api, gas dalam ruangan atau dekat dengan ruangan Laboratorium,
dan matikan listrik.
3.Petugas harus menggunakan Alat pelindung diri seperti, jas praktekl, sarung
tangan karet,sepatu bot, kaca mata pelindung/gogle.
4.Jangan menghirup bau dari bahan yang tertumpah
5.Nyalakan kipas penghisap (exhaust fan) atau buka ventilasi ruangan seperti
jendela atau pintu.
Kemudian bersihkan tumpahan menggunakan kain lap atau kertas pembersih,
jika diperlukan gunakan abu soda atau natrium bikarbonat untuk menetralkan
Asam
B. Penyimpanan bahan berbahaya dan beracun:
1. Penyimpanan bahan berbahaya yang mudah terbakar seperti metanol harus
disimpan di tempat yang aman, jauh dari pengaruh panas, kelembaban,
interaksi dengan wadah dan interaksi dengan bahan lainnya.
2. Tidak menyimpan bahan berdasarkan abjad karena dapat menyebabkan
bahan yang seharusnya tidak tercampur berdekatan dengan satu sama lain.
3. Penyimpanan harus diruangan terpisah.
4. Untuk bahan beracun , runagn harus dingin dan berventilasi, jauh dari bahaya
kebakaran dan bahan yang mungkin bereaksi. Bahan harus tertutup rapat
dengan wadah khusus.
Di dekat bahan harus disediakan alat pelindung diri seperti, pakaian pelindung,
masker, sarung tangan,dan gogle.
6.UNIT TERKAIT
7.BAGAN ALIR
Petugas harus memakai alat
Bahan berbahaya
pelindung diri seperti : jas
dan beracun
kerja,sarung tangan, masker dan
gogle.

Jauhkan dari sumber Letakan bahan di tempat yang datar dan


panas /api,tempat yang aman
lembab,interaksi dengan
wadah dan bahan lainya.

Bahan di berikan label Segera lakukan penanganan sampel


peringatan sebagai
darah untuk dilakukan

bahan berbahaya dan


beracun.

8.DOKUMEN TERKAIT
9.REKAMAN HISTORIS Yang Tanggal mulai
No Isi perubahan
diubah diberlakukan

Segera lakukan
penanganan pada
sampel darah untuk
dilakukan
pemeriksaan.
JADWAL KEGIATAN BOK PKM LIMAUPIT BLN JANUARI 2017

NAMA PETUGAS TGL/HARI TEMPAT KETERANGAN


NO KEGIATAN PELAKSANAAN

1. Pelayanan 1. Nurhayani 9-1 -2017 Ujung tanjung III


ANC amd.keb
(sweping) 2. Ainul 11-1-2017
liza.amd.keb

Anda mungkin juga menyukai