Pengayakan
Pengayakan
PENGAYAKAN
(Tepung Jagung dan Dedak)
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan
Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan, (4) Manfaat Percobaan, (5) Waktu dan
Tempat Percobaan.
Pengayak dengan berbagai desain telah digunakan secara luas pada proses
Berbagai jenis pengayak yang dapat digunakan dalam proses sortasi bahan
pangan klasifikasinya dapat dibagi dalam dua bagian yaitu ayakan dengan celah
yang berubah-ubah (screen aperture) seperti roller screen, belt screen, dan
ayakan dengan celah tetap seperti stationary, vibratory, rotary, atau gravitory dan
menggunakan standar ayakan, standar ayakan dibagi menjadi tiga yaitu Tyller
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memishkan bahan-bahan yang telah
mempunyai ukuran lebih kecil dari pada diameter mesh akan lolos dan bahan
yang mempunyai ukuran lebih besar dari diameter mesh akan tertahan pada
No 193, Bandung
II TINJAUAN PUSTAKA
ukuran, dan hanya dapat dilakukan pada partikel yang relatif berukuran kasar.
atau plat berlubang atau anyaman kawat yang dapat meloloskan material. Material
yang tidak lolos atau tinggal di atas ayakan disebut oversize atau material plus
sedangkan yang lolos disebut material minus atau undersize (Agus, 2011).
padat sehingga didapat ukuran partikel yang seragam serta terbebas dari
mesin kawat ayakan, bahan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari diameter
mesin akan lolos dan bahan yang mempunyai ukuran lebih besar akan tertahan
screen (Pemutar), belt screen (kabel kawat atau ban), belt and roller (ban dan
(Brennan, 1968).
a. Tyler standards : ini adalah seri yang sangat luas penggunaannya yang
memiliki 200 mesh screen, diameter kawat 0,0021 in, dan screen aperture nya
(SA) 0,0029. Ratio antara lubang pada pengayak adalah √2, untuk pengukuran
yang lebih akurat, seri tyler yang mempunyai screen interval (SI) 4√2 juga
digunakan.
b. British standards : Screen seri ini didasarkan pada kawat yang mengikuti
standar S.W.G (Standard Wire Gauge), memiliki 200 mesh screen, screen
aperture (SA) 0,0030 in, dan screen interval nya (SI) 4√2 antara screen yang
berdampingan.
c U.S. Bureau of Standar : screen ini memiliki 18 mesh screen, dengan screen
(Fellows, 1988).
(Fellows, 1998).
Pengayak screen dengan berbagai desain telah digunakan secara luas pada
proses pemisahan bahan pangan berdasarkan ukuran yang terdapat pada mesin-
mesin sortasi, tetapi pengayak juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisahan
c. Screen aperture yaitu bukaan antara individu dari kawat mesh ayakan
e. Screen interval yaitu hubungan antara diameter kawat kecil pada seri ayakan
berputar atau gerakan dari rangkai yang menyangga badan pengayak. Penyaring
jenis ini dalam penggunaannya secara umum yaitu untuk sortasi bahan pangan
untuk dua grup yaitu tipe badan standar atau flat dan tipe drum
(Wirakartakusumah, 1992).
areal pertanian, saat proses sortasi awal dari kentang, wortel dan lobak. Alat
pengayak datar ganda digunakan secara luas dalam proses sortasi berdasarkan
ukuran dari bahan baku (seperti biji-bijian dan kacang-kacangan) juga digunakan
(Wirakartakusumah, 1992).
2.3.3 Pengayak Drum
Pengayak drum dan alat yang digunakan pada proses sortasi berdasarkan
ukuran bentuk untuk kacang polong, jagung, kacang kedelai dan kacang lainnya
yang sejenis. Bahan pangan tersebut akan menahan gerakan jatuh berguling yang
dihasilkan oleh rotasi drum. Alat sortis drum biasanya diperlukan untuk
memisahkan bahan pangan ke dalam dua atau lebih aliran, karena itu dibutuhkan
Selain menggunakan celah atau lubang yang tetap, ada juga pengayak sortasi
dengan variabel celah dan system tahap-pertahap. Termasuk dalam kelompok ini
adalah jenis-jenis khusus dari tipe sortasi roller belt dan sorter roller seperti tipe
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi. Di daerah-daerah tertentu jagung ini sebagai
sumber karbohidrat utama dan menjadi alternatif sumber pangan (Padli, 2010).
penting peranannya sebagai bahan baku industri pangan di samping bahan pangan
Tidak mustahil tepung jagung dapat dimanfaatkan untuk bahan baku industri
minuman, industri kimia dan lain-lain. Sebagai bahan substitusi tepung terigu
yang suplainya besar di Indonesia karena produksi nasional juga besar, maka
(Padli, 2010).
kering yang digiling, dan dalam bentuk tepung akan memudahkan penggunaannya
untuk bahan baku industri makanan pengguna tepung jagung atau tepung terigu.
Kelebihan dari tepung jagung adalah memiliki daya tahan simpan, dan mudah
dicampur dengan bahan lain. Dalam bentuk tepung juga lebih memudahkan
samping lebih praktis dan dapat dipertkaya dengan zat gizi (Padli, 2010).
Dedak padi adalah hasil samping dari pabrik penggilingan padi untuk
memproduksi beras, yaitu bagian luar ( kulit ari) beras yang dibuang pada waktu
makanan ternak.Di dalam dedak padi yang telah distabilisasi ditemukan sekitar
mempunyai sifat tidak mendatangkan alergi, mudah dicerna, bebas gluten, dan
Padi sebagai bahan baku pakan maka diperlukan suatu standar yang harus
Menurut SNI 01-3178-1996 Dedak Padi adalah hasil ikutan pengolahan padi
(Oryza sativa) menjadi beras terutama terdiri atas lapisan kulit ari
(Madbardo, 2011).
Mutu Dedak Padi digolongkan dalam tiga tingkat mutu. Persyaratan mutu
standar Dedak Padi meliputi kandungan nutrisi dan batas toleransi aflatoksin
(Madbardo, 2011).
rendah membuat salah satu dari efektif dan efisien Blender (Eka, 2010)
Prinsip kerja mesin Vibrator screen adalah Pada saat pengoperasian, kedua
gears harus bekerja sesuai dengan petunjuk. Melalui drive motor, kedua eksentrik
shaft mulai berputar untuk menghasilkan kekuatan linear besar untuk memaksa
lebih kecil akan jatuh ke bawah sehingga tujuan pemeriksaan screening dapat
screen antara eccentric shaft dan eccentric blocks. Mesin berputar seperti
Bab ini menguraikan mengenai: (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang
Bahan yang digunakan pada percobaan pengayakan ini adalah tepung jagung
dan dedak.
Alat yang digunakan adalah ayakan 100 mesh, 80 mesh, 60 mesh, 40 mesh
dan pan, vibration screening, V cone mixer, kuas pengumpul hasil ayakan,
Sam pel
Pencam puran V -c o n e m ix er
t = 10 m enit
Penim bangan
250 gram dan dengan perbandingan 4 : 1, yaitu tepung jagung seberat 200 gram
dan dedak seberat 50 gram. Kemudian dicampurkan dalam v-cone mixer selama
10 menit. Ayakan disusun secara seri mulai dari ukuran 40 mesh, 60 mesh, 80
mesh, 100 mesh dan pan yang paling bawah. Lakukan pengayakan dengan
selesai selama 5 menit kumpulkan bahan atau tepung hasil pengayakan yang
tertahan pada masing-masing mesh atau kawat ayakan secara terpisah dan
timbang berapa beratnya. Setelah itu tentukan Fineness modulus hasil pengayakan
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Hasil Percobaan, dan (2) Pembahasan.
4.2 Pembahasan
ukuran 40 mesh adalah sebesar 0,029 kg, ukuran 60 mesh 0.033 kg, ukuran
80 mesh 0.101 kg, ukuran 100 mesh 0.011 kg, dan pan 0.069 kg.
Tepung yang paling halus di dapat pada 100 mesh dan PAN. Pengayak
dengan berbagai desain telah digunakan secara luas pada proses pemisahan bahan
ayakan mempunyai ukuran lebih seragam dan bahan yang tertahan dikembalikan
dan bahan halus yang lolos melalui ayakan. Bahan yang tertinggal hanyalah
bahan yang lolos berukuran lebih kecil daripada lubang-lubang itu. Dalam praktek
yaitu perbandingan antara jumlah bahan yang lolos dalam kenyataannya dan
jumlah bahan yang lolos secara teoritik. Efisiensi selalu lebih kecil dari satu atau
kurang dari 100%. Gerakan dan waktu tinggal bahan di atas ayakan harus dipilih
agar setiap butiran paling sedikit satu kali berada pada sebuah lubang ayakan.
Efisiensi pengayakan akan turun jika bahan yang diayak memebntuk lapisan yang
terlalu tebal atau bergerak terlalu cepat. Disamping itu gerakan yang terlalu kuat
yang lunak, dengan akibat efisiensi pengayakan yang diperoleh tidak benar
(Wirakartakusumah, 1992).
sebanyak 250 gram, tetapi setelah semua proses dilakukan berat bahan menjadi
245 gram, maka telah terjadi adanya penyusutan bahan sebanyak 5 gram.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan penyusutan bahan seperti pada saat
proses pencampuran, banyak bahan yang tertinggal karena alat yang berbentuk V
sehingga bahan susah untuk dikelurkan, faktor lingkungan misalnya tertiup udara
atau angin karena dari bahan tersebut berbentuk serbuk atau tepung sehingga
mudah tertiup. Dan pada proses pengayakan misalnya pada pembersihan tepung
yang tertahan di atas masing-masing kawat ayakan dibagi dengan 100. Ukuran
menggunakan persamaan :
Dp = 0,135 (1,366)FM
(Wirakartakusumah, 1992).
angka yang ditunjukkan merupakan besar material yang diayak (Sari, 2010).
Alat yang digunakan pada percobaan pengayakan ini adalah alat pengayakan
Prinsip kerja mesin Vibrator screen adalah Pada saat pengoperasian, kedua
gears harus bekerja sesuai dengan petunjuk. Melalui drive motor, kedua eksentrik
shaft mulai berputar untuk menghasilkan kekuatan linear besar untuk memaksa
lebih kecil akan jatuh ke bawah sehingga tujuan pemeriksaan screening dapat
screen antara eccentric shaft dan eccentric blocks. Mesin berputar seperti
(Fellows, 1998).
Dari hasil yang didapat berbeda dengan literatur berdasarkan SNI. Dimana
didalam SNI disebutkan bahwa untuk tepung jagung ukuran ayakan yang lolos
pada 80 mesh adalah minimal 70%, sedangkan pada ukuran 60 mesh adalah
minimal 99%. Begitu juga pada tepung terigu ukuran yang lolos pada ayakan 80
mesh minimal adalah 70 % dan pada ukuran ayakan 60 mesh sebesar 99%
(SNI, 1995).
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2 Saran
dengan benar karena akan mempengaruhi pada hasil akhir saat ditimbang dan bila
W60 x FD
% MR60 = X 100%
Wsampel
0.033 x 2
= X 100%
0,245
= 26.9388 %
W80 x FD
% MR80 = X 100%
Wsampel
0.101 x 3
= X 100%
0,245
= 43.5 %
W100 x FD
% MR100 = Wsampel X 100%
0.011 x 4
= X 100%
0,245
= 17.9592 %
% MRPAN = WPAN x FD X 100%
Wsampel
= 0.069 x 0 x 100%
0,245
= 0
2. Fineness Modulus
∑ % MR
FM =
100
180.4082
=
100
= 1.8041
3. DP = 0.135(1.366)FM
= 0.135(1.366)1.8041
= 0.2369 mm