Mahasiswa mampu :
a. Menggerakan masyarakat melalui upaya promotif dan preventif dalam memberikan
pelayanan kesehatan agar mempunyai kesadaran dan berbudaya sehat dengan
memanfaatkan teknologi komunikasi dan seni penggerakan masyarakat serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi serta melakukan kerja sama secara lintas
program dan lintas sector untuk penggerakan masyarakat dalam menyelesaikan masalah
kesehatan/keperawatan. Disamping itu mahasiswa diharapkan mampu memahami
permasalahan kesehatan dan kebijakan kesehatan yang ada sesuai rencana strategis
kementerian kesehatan yang ditetapkan.
b. Memiliki pengetahuan tentang korupsi, penyebab korupsi, dampak korupsi,
pemberantasan korupsi, tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, nilai dan prinsip
anti korupsi, sejarah korupsi, dan tindak pidana korupsi, sehingga dapat berperilaku anti-
korupsi dalam kehidupan sehari-hari.
c. Berperan serta dalam pencegahan korupsi dengan menanamkan nilai dan prinsip anti-
korupsi baik di lingkungan kampus, keluarga dan masyarakat.
3. Kemampuan Akhir
Setelah mengikuti perkuliahan tentang Kebijakan Pemerintah Dalam Pembangunan Kesehatan
dan Budaya Anti Korupsi), mahasiswa dapat berperan sebagai agent of change dan motor
penggerak dalam gerakan antikorupsi di lingkungan keluarga, lingkungan kampus, lingkungan
masyarakat sekitar dan di tingkat lokal/nasional.
4. Bahan Kajian
a. PBAK di Perguruan Tinggi
b. Korupsi
c. Penyebab Korupsi
FM-POLTEKKES-SMG-BM-09-04A/R1
d. Dampak Korupsi
e. Pemberantasan Korupsi
f. Nilai dan Prinsip Antikorupsi
g. Tata Kelola Pemerintah yang Baik dan Bersih (Clean Governance and Good Government)
h. Tindak Pidana Korupsi
i. system kesehatan nasional di Indonesia
j. konsep Primary Health Care
k. Kebijakan SDGs
l. Gender Dalam Kesehatan
m. System Jaminan Sosial Nasional
n. konsep Posyandu
o. konsep Desa Siaga
p. Konsep Kebijakan Program Keluarga Sehat
q. Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dasar
r. Kebijakan Pengembangan SDM Kesehatan
s. Kebijakan Program Gizi
t. Program OSOK
u. Kebijakan Penanggulangan dan Pengendalian Penyakitt Menular dan Tidak Menular,
HIV/AIDS
v. konsep PHBS dan Germas
5. Metode Pembelajaran
a. Ceramah, tanya jawab, diskusi dan seminar
b. Melakukan penanaman nilai-nilai atau internalisasi karakter antikorupsi di dalam diri
mahasiswa dimulai dari lingkup keluarga.
c. Terlibat dalam gerakan antikorupsi di lingkungan kampus dengan cara : menciptakan
lingkungan kampus yang bebas korupsi, memberikan pendidikan kepada masyarakat
tentag bahaya melakukan korupsi, dan membuat kajian akademis tentang bahaya
korupsi.
d. Dapat berperan sebagai pengamat di lingkungannya, berkontribusi dalam strategi
perbaikan system, yaitu memantau, melakukan kajian dan penelitian terhadap layanan
publik.
6. Waktu
a. Pembelajaran Kuliah : 14 tatap muka x 100 menit
b. UTS
c. UAS
7. Deskripsi Tugas
a. Individu
1) Membaca buku tentang Pendidikan Anti-Korupsi untuk Perguruan Tinggi dan Buku Ajar
Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi
2) Membuat resume tentang Pendidikan Anti-Korupsi untuk Perguruan Tinggi dan Buku
Ajar Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi
3) Menyusun opini tertulis tentang Budaya Antikorupsi
b. Kelompok
1) Mencari literatur tentang Pendidikan Anti-Korupsi untuk Perguruan Tinggi dan Buku
Ajar Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi
2) Mendiskusikan langkah-langkah dan membuat perencanaan dan evaluasi tentang
Upaya Anti-Korupsi
3) Mengkaji hasil observasi film tentang Korupsi dan Perilaku Antikorupsi
4) Menyusun skenario dan melakukan role play tentang Perilaku Korupsi dan Antikorupsi
c. Membuat tugas terstruktur dalam bentuk makalah yang dikumpulkan sesuai waktu yang
ditetapkan dimana mahasiswa dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing kelompok
terdiri dari 8 mahasiswa. Masing- masing kelompok membuat makalah dengan topic
FM-POLTEKKES-SMG-BM-09-04A/R1
tersebut dibawah ini dengan memanfaatkan berbagai sumber (teks book, internet, jurnal,
koran atau majalah). Sumber yang dijadikan referensi harus diketik jelas, dan bukan
berasal dari blog.
Total 100 %
Hal – Hal lain yang perlu disampaikan
Urutan alokasi pertemuan boleh berbeda dari yang telah diuraikan di jadwal perkuliahan,
sepanjang kelengkapan materi yang harus diberikan terpenuhi.
Apabila Dosen Pengampu yang seharusnya hadir berhalangan, maka Dosen Pengampu lain dapat
menggantikannya sesuai pokok bahasan yang diampunya.
FM-POLTEKKES-SMG-BM-09-04A/R1
9. Daftar Referensi
a. Pusdiklatnakes Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI. 2014. Kurikulum dan Modul Pelatihan TOT Tenaga
Kependidikan Tentang Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi
b. Kemendikbud RI. 2011. Pendidikan Anti-Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kemendikbud
c. Buku Ajar Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (PBAK),2014. Jakarta : Pusdiklatnakes Badan PPSDM Kemenkes
RI
d. Departemen Kesehatan RI., WHO., PMPK-UGM. (2003) Implementasi Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja
Klinik Untuk Perawat Dan Bidan Di Rumah Sakit Dan Puskesmas. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
e. Departemen Kesehatan RI. (2006) Modul Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik (PMKK) Perawat & Bidan.
Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
f. Departemen Kesehatan RI. (2008) Buku Bagan Manajemen Terpadu balita Sakit. Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
g. Departemen Kesehatan RI. 2005. Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif.
h. Departemen kesehatan RI. 2006 Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI.
i. Dinas Kesehatan RI, 2007. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat Promosi Kesehatan , Jakarta
k. Kementerian Kesehatan RI. 2015. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019, Jakarta, Kementerian
Kesehatan RI
Lampiran
Kode Dosen :
1 = Ani Kuswati, SKep,Ns,MH, 2 = Mukhadiono, SST,MH, 3= Ulfah Agus S, SKep, MH, 4= Walin, SST, M Kes, 5
= Ratifah, SST, M Kes
e. Revitalisasi Posyandu
2. Desa Siaga
a. Kebijakan pembangunan
kesehatan melalui desa
siaga
b. Definisi desa siaga
c. Tujuan
d. Sasaran
e. Kriteria desa siaga
f. Strata Desa Siaga Aktif
g. Poskesdes
h. Upaya pengembangan
desa siaga
Dosen: