Anda di halaman 1dari 3

Skenario 2: Tumor kulit

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke Rumah Sakit dengan keluhan utama bintil-bintil di
wajah sejak 1 tahun lalu. Bintil-bintil tidak disertai rasa gatal dan nyeri. Pasien sering terpapar
sinar matahari dan tidak menggunakan tabir surya. Pasien belum pernah berobat sebelumnya.
Anggota keluarga maupun teman tidak ada yang sakit seperti ini. Pemeriksaan fisik pada lesi
kulit tampak adanya papul dan plakat, diameter 1-2cm, warna coklat muda, coklat tua, maupun
kehitaman, lokasi di wajah. Gambaran histopatologik dari lesi kulit tampak akantosis,
papilomatosis, pseudohorn cysts, hiperkeratosis. Dokter memerlukan beberapa pemeriksaan
penunjang lebih lanjut untuk diagnosis dan faktor-faktor yang berkaitan.

I. Terminologi
1. Pseudohorn cysts
Abnormalitas membrane mukosa yang berisi cairan, gas atau substansia semisolid yang
terbungkus dalam suatu kantong. Massa keratin yang tumbuh dan menginvaginasi massa tumor
di epidermis.
2. Akantosis
Hiperplasia dari epidermis yang terjadi secara difus. Suatu penebalan dan perubahan abnormal
dari lapisan spinosum dari tempat tertentu yang diikuti pemanjanan dan penggabungan dari
rete ridge.
3. Papilomatosis
Papil yang memanjang melampaui batas permukaan kulit. Letaknya di dermis. Terjadi karena
ekspresi gen dalam sel suprabasal yang mengakibatkan induksi produksi sitokin yang akan
mengaktifkan sel basal dan menyebabkan perubahan pada struktur epitel.
4. Hyperkeratosis
Penebalan sel tanpa inti (ortokeratosis) di stratum korneum. Bila inti masih terlihat disebut
parakeratosis.
5. Tabir surya
Produk yang dapat merefleksikan radiasi UV pada kulit yang terpapar sinar matahari dan
membantu melindungi kulit dari sun-burn.
Mekanisme:
-secara kimia: memiliki zat aktif yang menyerap sinar dan mengubah menjadi panas
-secara fisika: memantulkan sinar matahari
6. Plakat
Lesi yang meninggi, pipih, >5mm. Relative lebih luas. Berisi zat padat atau biasanya infiltrat.
7. Papul
Merupakan penonjolan superfisial pada kulit yang berukuran kecil, padat dan berbatas tegas.
Biasanya lesi kurang dari 5mm.

II. Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh usia dan paparan sinar matahari terus-menerus terhadap penyakit yang
diderita?
2. Mengapa lesi pada kulit warnanya berbeda?
3. Mengapa tidak terasa gatal dan nyeri?
4. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik?
5. Pemeriksaan penunjang apa dan interpretasi?
6. Kira-kira apa diagnosis pada kasus ini dan apa diagnosis bandingnya? Sifat penyakit?
7. Bagaimana penatalaksanaan dan pencegahan dari diagnosis yang diketahui?

III. Pembahasan Masalah


1. Faktor resiko:
-usia: semakin tua semakin berisiko (>40)
-ras dan sinar matahari: orang kulit putih lebih sering terkena
Pengaruh paparan sinar matahari:
Sinar matahari tanpa tabir surya keratosis pada kulit  mutasi gen (FGFR-3) di sel basal tumor
FGFR-3: reseptor di transmembran, mengatur pertumbuhan sel, diferensiasi, penyembuhan luka
dan angiogenesis.
2. Adanya akumulasi keratinosit normal antara lapisan basal dan lapisan permukaan epidermis
yang mengalami keratinisasi. Akan terjadi proliferasi dari keratinosit memacu aktivasi melanosit
di sekitarnya (sekresi melanosit stimulating sitokin seperti endothelin 1 yang memiliki efek
stimulasi ganda pada sintesis DNA dan melanisasi pada melanosit manusia). Melanosit ada yang
terstimulasi dan ada yang tidak terstimulasi  warna lesi berbeda
3. Gejala asimtomatik. Karena keluhan pasien secara kosmetis. Juga karena bukan reaksi
peradangan.
4. -morfologi: papul, plakat, hiperpigmentasi
-distribusi: sekitar wajah
-palpasi: tidak nyeri tekan, mudah digerakkan
-tidak ada tanda-tanda radang
5. -histopatologi
-biopsy
6. Sifat penyakit: Jinak
Diagnosis banding:
-keratosis seboroik
-nevus epiderma
-melanoma
-karsinoma sel basal
Diagnosis kerja: keratosis seboroik
7. Penatalaksanaan:
a. Medikamentosa:
-keratolitic acid (ammonium lactate lotion, trichloroacetic acid)
Ammonium lactate lotion: mengandung asam alfa-hidroksi yang keratolitik untuk melepas
sel keratin
Trichloroacetic acid: membakar kulit keratin dan jaringan lain
b. Bedah:
-cryoterapi : bedah beku
-bedah listrik (elektrodesikasi: pengangkatan lesi dengan currete dan desikasi ringan)
c. Laser pigmen : dapat menghasilkan peradangan pasca pigmentasi
d. Laser CO2: menggunakan gelombang elektromagnetik dan menyesuaikan dengan afinitas
sel target. Memotong dan membakar jaringan. Tidak berdarah.
e. Bedah scalpel

Pencegahan:
a. Menggunakan tabir surya
b. Mengurangi aktivitas yang terkena sinar matahari
c. Menggunakan topi, payung, menutup wajah (tabir surya fisik)

IV. Skema

Klasifikasi
Etiologi dan faktor
Pencegahan dan resiko
edukasi

Tumor Kulit

Penatalaksanaan Patofisiologi dan


patogenesis

Pemeriksaan
Penunjang Pemeriksaan fisik - MDK

V. Sasaran belajar
1. Klasifikasi tumor kulit
2. Diagnosis banding
3. Pathogenesis dan patofisiologi diagnosis banding
4. Faktor predisposisi
5. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
6. Penatalaksanaan terapi
7. Pencegahan dan edukasi

Anda mungkin juga menyukai