Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan
keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi
dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan
juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau
badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya
karena ingin mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko dan
tingkat kesehatan suatu perusahaan.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apakah tujuan analisis informasi keuangan?
2. Bagaimanakah kegiatan-kegiatan perusahaan?
3. Bagaimanakah laporan keuangan yang pokok?
III. TUJUAN
1. Untuk mengetahui analisis infomasi keuangan
2. Untuk menegtahui kegiatan-kegiatan perusahaan
3. Untuk mengetahui laporan keuangan pokok yang baik

Analisis Informasi Keuangan Page 1


BAB II

PEMBAHASAN

I. TUJUAN ANALISIS KEUANGAN


a. Investasi Pada Saham

Menurut Mamduh & abdul Halim (2016:6) Sertifikat saham merupakan bukti
kepemilikan suatu perusahaan. Investor bisa membeli, menahan, dan kemudian
menjual saham tersebut. Membeli dan menahan saham berarti investor memiliki
perusahaan tersebut dan berhak atas laba perusahaan (apabila rugi). Menjual
saham berarti melepas kepemilikan perusahaan dan dengan demikian melepas
hak-hak yang melekat pada saham.

Banyak faktor risiko yang berkaitan dengan investasi saham maupun yang
berkaitan dengan perusahaan pada umumnya. Faktor-faktor tersebut adalah
kondisi perekonomian seperti resesi, inflasi, faktor industri seperti persaingan,
perubahan teknologi, kekuatan tawar menawar dari supplier, pembeli, tersedianya
barang-barang substitusi, faktor-faktor dari perusahaan itu sendiri seperti kualitas
manajemen, goodwill yang dipunyai, paten-paten yang dipunyai ( Mamduh &
Abdul Halim, 2016:6).

b. Pemberian Kredit

Menurut (Mamduh & Abdul Halim, 2016:7) tujuan pokok pemberian kredit
adalah menilai kemampuan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan
beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut, Pihak pemberi pinjaman
(kreditor) memperoleh keuntungan dari bunga yang dibebankan atas pinjaman
tersebut. Pihak peminjam juga harus memperoleh kembali pinjaman pokoknya,
dengan dibayar langsung pada akhir periode pinjaman (pada waktu jatuh tempo )
atau dibayar dengan angsuran.

c. Kesehatan Pemasok (Supplier)

Menurut (Mamduh & Abdul Halim, 2016:7) menjelaskan bahwa perusahaan yang
tergantung pada “supply” pemasok akan mempunyai kepentingan pada pemasok

Analisis Informasi Keuangan Page 2


tersebut. Perusahaan ingin memastikan bahwa pemasok tersebut sehat dan bisa
bertahan terus. Dengan kemungkinan kerja sama yang terus menerus, analis dari
perusahaan akan berusaha menganalisis profitabilitas perusahaan pemasok,
kondisi keuangan, kemampuan untuk menghasilkan kas untuk memenuhi operasi
sehari-harinya, dan kemampuan membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Pengetahuan akan kondisi keuangan supplier juga akan bermanfaat
bagiperusahaan dalam melakukan negosiasi dengan supplier.

d. Kesehetan Pelanggan (Customer)

Menjelaskan bahwa apabila perusahaan akan memberikan penjualan kredit kepada


pelanggan maka perusahaan memerlukan informasi keuangan peanggan, terutama
informasi menegenai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban jangak
pendeknya. Analisis yang akan tergantung pada besarnya krdit, jangka waktu
kredit, jenis usaha pelanggan, besar kecilnya usaha pelanggan dan lain-lain.
(Mamduh & Abdul Halim, 2016:7)

e. Kesehatan Perusahaan Ditinjau dari Karyawan

Karyawan atau calon karyawan barangkali akan tertarik menganalisis keuangan


perusahaan untuk memastikan apakah perusahaan atau perusahaan yang akan
dimasuki tersebut mempunyai prospek keuangan yang bagus,. Beberapa faktor
yang bisa dianalisis antara lain profitabilitas perusahaan, kondisi keuangan
perusahaan, dan kemampuan menghasilkan kas dari perusahaan (cash generating
ability). (Mamduh & Abdul Halim, 2016:8)

f. Pemerintah

Pemerintah akan menganalisis keuangan perusahaan untuk menetukan besarnya


pajak yang dibayarkan, atau menentukan tingkat keuntungan yang wajar bagi
suatu industri. Bagi industri yang diatur (regulated industry), tingkat keuntungan
biasanya ditentukan oleh pemerintah dengan menambahkan sejumlah presentase
tertentu di atas biaya modalnya. (Mamduh & Abdul Halim, 2016:8)

Analisis Informasi Keuangan Page 3


g. Analisi Internal

Pihak internal perusahaan sendiri ( seperti pihak manjemen) akan memerlukan


informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan untuk menentukan sejauh mana
perkembangan perusahaan, informasi semacam ini bisa digunakan sebagai basis
evalusi prestasi manajemen. Bagi pihak manajemen, informasi keuangan tertentu
bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, untuk perencanaan atau
untuk mengevaluasi perubahan strategi. (Mamduh & Abdul Halim, 2016:8)

h. Anaisis Pesaing

Kondisi keuangan pesaing bisa dianalisis oleh perusahaan untuk menetukan


sejauh mana kekuatan keuangan pesaing. Informasi semacam ini bisa dipakai
untuk penentuan strategi perusahaan seperti strategi harga, strategi merebut
pangsa pasar, atau keputusan-keputusan lainnya. (Mamduh & Abdul Halim,
2016:8)

i. Penilaian Kerusakan

Analisis keuangan juga bisa dipakai untuk menentukan besarnya kerusakan yang
dialami oleh perusahaan. Misalkan barang dagangan perusahaan mengalami
kebakaran dan perusahaan mengasuransikan barang dagangan tersebut, analisis
keuangan bisa dipakai oleh pihak asuransi untuk menentukan besarnya ganti rugi
yang dibayarkan ke perusahaan. (Mamduh & Abdul Halim, 2016:8)

II. KEGIATAN-KEGIATAN PERUSAHAAN


a. Lingkangan Perusahaan

Terdapat dua lingkangan yang ada didalam perusahaan yaitu lingkungan eksternal
dan lingkungan internal. Menurut Mamduh dan Abdul Halim (2016) lingkungan
eksternal perusahaan bisa dikelompokan kedalam lingkunga makro dan Industri
dimana perusahaan beroperasi. Kondisi lingkungan internal itu sendiri juga
menentukan perusahaan manajemen perusahaan, karyawan, dan reputasi
perusahaan.

b. Tujuan dan Strategi perusahaan

Analisis Informasi Keuangan Page 4


Tujuan bisa didenifisikan sebagai target atau hasil akhir yang ingin dicapai
dimana seluruh kegiatan perusahaan diarahkan untuk mencapai target atau tujuan
ahir tersebut. Sedangkan strategi bisa diartikan sebagai cara untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. (Mamduh dan Abdul Halim, 2016).

Beberapa strategi yang digunkan oleh perusahaan (Mamduh dan Abdul


Halim,2016) Yaitu :

 Startegi diferensiasi menekankan pada faktor nonharga sebagai alat


persaingan dan membebankan harga premium untuk mengkompensasi
tambahan biaya yang muncul
 Strategi biaya rendah menekankan operasi perusahaan agar tercapai
efesiensi biaya dan kemudian mengandalkan biaya yang rendah untuk alat
kompetisi.
 Strategi fokus mengkhususkan pada pelayanan terhadap segmen-segmen
tertentu yang belum terlayani atau belum dilayani dengan baik.
c. Kegitan Investasi, Pendanaan dan operasi

Aktivitas investasi mengacu pada akuisisi perusahaan dan pengelolaan investasi


untuk tujuan menjual produk dan menyediakan jasa, dan untuk tujuan
menginvestasikan kelebihan kas. Aktivitas Pendanaan mengacu pada metode yang
digunakan perusahaan untuk menghimpun dana untuk membayar kebutuhan. Dan
Aktivitas operasi menunjukan pelaksanaan rencana bisnis dengan adanya aktivitas
pendanaan dan investasi.(Subramanyam, 2017)

III. LAPORAN KEUANGAN POKOK

Mamduh M.Hanafi dan abdul halim (2016 : 12) mengatakan bahwa secara umum
ada tiga bentuk laporan keuangan yang pokok yang dimiliki oleh perusahaan:

1. Neraca
2. Laporan Laba-Rugi
3. Laporan Aliran kas

Analisis Informasi Keuangan Page 5


Pada dasarnya laporan keuangan itu sendiri dibuat untuk memberitahukan atau
melaporkan tentang kegitan – kegiatan yang ada didalam perusahaan seperti
kegiatan investasi, pendanaan, operasional dan sebagai bahan evaluasi perusahaan
dalam menjalankan strategi untuk tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan
tersebut.

a. Neraca

Neraca digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Neraca


bisa digambarkan sebagai potret kondisi keuangan suatu perusahaan pada suatu
waktu tertentu (snapshot keuangan perusahaan), yang meliputi asset (sumber daya
atau resources) perusahaan dan klaim atas asset tersebut(meliputi utang dan
saham sendiri). Aset perusahaan menunjukan keputusan penggunan dana atau
keputusan investasi pada masa lalu, sedangkan klaim perusahaan menunjukan
sumber dana tersebut atau keputusan pendanaan pada masa lalu. Dana diperoleh
pinjaman utang dan dari penyertaan pemilik perusahaan (modal) (Mamduh
M.Hanafi dan Abdul Halim, 2016).

Persamaan Neraca :

Aset = Utang + Modal Pemilik

Mamduh dan Abdul Halim (2016) mendefinisikan aset sebagai sumber daya yang
mempunyai potensi memberikan manfaat ekonomis pada perusahaan pada masa-
masa mendatang. Sumber daya yang mampu menhasilkan aliran kas masuk atau
kemampuaan mengurangi kas keluar bisa disebut aset. Sumber daya tersebut akan
diakui sebagai aset apabila

1. Perusahaan memperoleh hak pengunaan aset tersebut sebagai hasil


transaksi atau pertukaran pada masa lalu.
2. Manfaat ekonomis masa mendtang dapat diukur, dikuantifikasikan dengan
tingkat ketepatan yang memadai.

Klasifikasi aset dalam laporan keuangan cukup beragam, tetapi pada dasarnya
klasifikasi tersebut mencakup beberapa jenis aset yaitu (Mamduh dan Abdul
halim : 2016)

Analisis Informasi Keuangan Page 6


 Aktiva lancar
Kelompok ini mencakup aset yang akan dijual atau dikonsumsi dalam
jangka waktu dekat (siklus normal bisnis) yang biasa satu tahun.
 Bangunan ,Pabrik, dan Peralatan
Aset ini merupakan aset yang mempunyai wujud fisik, berumur panjang,
dan tidak dimaksutkan untuk dijual kembali.
 Investasi
Yang termasuk dalam kategori ini yaitu investasi jangka panjang
 Aktiva Tak berujud
Aset yang termasuk dalam kategori ini tidakmempunyai fisik.

 Pengakuan, Penilaian, dan Klafikasi Utang


 Penilaian dan Laporan Modal Saham
b. Laporan Laba-Rugi

Mamduh dan Abdul Halim (Analisis Laporan Keuangan : 2016) menjelaskan


Laporan laba rugi merupakan laporan prestasi perusahaan dalam jangka waktu
tertentu. Berbeda dengan neraca yang snapshot, maka laporan laba rugi mencakup
suatu periode tertentu. Dalam waktu tertentu, total aset perusahaan berubah
disebabkan oleh kegiatan investasi, pendanaan, dan kegiatan operasional.
Sedangkan menurut Subramanyam, laporan laba rugi mengukur keuangan
perusahaan selama satu periode waktu, biasanya satu tahun atau kuartal. Hal ini
merupakan representasi keuangan dari aktivitas operasi perusahaan selama satu
periode.

c. Klasifikasi dalam laporan Laba-Rugi

Tujuan pokok dari laporan laba-rugi adalah melaporkan kemampuan perusahaan


yang sebenarnya untuk memperoleh untung. Untuk itu laporan harus sedemikian
rupa agar tidak menyesatkan.(Mamduh dan Abdul Halim, 2016:18)

Didalam standar Akuntasi mengharuskan laporan keuangan mengelompokan


pendapatan dan rugin kedalam empat klasifikasi (Mamduh dan Abdul Halim,
2016) :

Analisis Informasi Keuangan Page 7


1. Pendapatan operasional.
2. Laba (Rugi) dari pemberhentin Operasi cabang bisnis.
3. Laba (Rugi) Luar Biasa.
4. Laba (Rugi) karena perubahan prinsip atau metode akuntansi.
d. Laporan Aliran Kas

Laporan aliran kas atau perubahan posisi keuangan menyajikan informasi aliran
kas masuk atau keluar bersih pada suatu periode, hasil dari tiga kegiatan pokok
perusahaan yaitu operasi, investasi, dan pendanaan. (Mamduh dan Abdul Halim,
2016)

Analisis Informasi Keuangan Page 8


Gambar 1.1 Komponen Laporan Aliran Kas

Sumber : buku Analisis laporan keuangan, 2016

Analisis Informasi Keuangan Page 9


BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN
Analisis keuangan sangat penting untuk diterapkan dal sistem suatu
perusahaan. Karena dengan menggunakan analisis keuangan ini
perusahaan dapat mengetahui keuntungan dan kerugian yang dicapai
perusahaan dalam suatu periode.
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan
keuangan beserta unsure-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi
dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan
juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau
badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
II. SARAN
sebuah perusahaan harus menggunakan Analisis Laporan Keuangan
dalam sistem operasional perusahaannya,dan juga perusahaan tersebut
harus memilih seorang analis yang mampu untuk menganalisis data
perusahaansehingga dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Analisis Informasi Keuangan Page 10


DAFTAR PUSTAKA

- Hanafi, M Mamduh dan Halim, Abdul. 2016. Ananlisis


Laporan keuaangan. Edisi 5. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.
- Subramanyam, K.R. & Wild, J.J. 2017. Analisi Laporan
Keuangan. Buku 1. Edisi 11. Jakarta: salemba Empat.

Analisis Informasi Keuangan Page 11

Anda mungkin juga menyukai