Soal-Soal Kimia Organik
Soal-Soal Kimia Organik
Bab 4. Stereokimia
1. Apa yang dimaksud dengan stereokimia?
Stereo kimia adalah studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga dimensi- yakni
bagaimana atom-ato dalam sebuah molekul ditata dalam ruangan satu relative terhadap
yang lain.
2. Apa yang dimaksud dengan isomeri geometrik, berikan contoh!
Isometric geometric adalah isomer dari suatau senyawa yang muncul akibat adanya
ketegaran dalam molekul dan hanya dijumpai dalam dua jenis senyawa, yaitu akena dan
senyawa siklik. Isomer ini muncul akibat adanya ikatan pi yang menyebabkan pergerakan
atom-atom dalam senyawa menjadi tertahan. Contohnya:
3. Bagaimana sistem tata nama (E) dan (Z) dalam senyawa hidrokarbon, berikan contoh!
Sistem tata nama (E) dan (Z) didasarkan pada suatu pemberian prioritas kepada atom atau
gugus yang terikat pada masing-masing atom karbon ikatan rangkap (jangan dikeluarkan
dengan prioritas tata nama). Jika atom atau gugus yang berprioritas tinggi berada pada sisi
yang berlawanan pada ikatan pi, maka isomer itu adalah (E). jika gugus prioritas itu berada
pada sisi yang berlawanan, maka isomernya disebut (Z). jika kedua atom pada masing
masing atom karbon ikatan rangkap itu berbeda, maka prioritas didasarkan pada bobot
atom( dari) atom-atom yang berikatan langsung pada karbon ikatan rangkap. Atom dengan
bobot molekul yang lebih besar memiliki prioritas yang lebih tinggi. Contohnya,
5. Apa yang dimaksud dengan konformasi senyawa hidrokarbon den jelaskan tiga jenis rumus
untuk menyatakan konformasi!
Konformasi senyawa hidrokarbon adalah kemampuan untuk menyatakan penataan dalam
ruang secara berbeda-beda. Ada 3 rumus yang biasa digunakan untuk melakukan
konformasi, yaitu rumus dimensional, rumus bola dan pasak, dan proyeksi neyman
Rumus dimensional dan pasak menyatakan representasi 3 dimensi dari model molekul suatu
senyawa. Sedangkan proyeksi neyman adalah pandangan ujung ke ujung dari dua atom
karbon saja dalam molekul tersebut.
Contoh proyeksinya untuk satu senyawa, yaitu etana (C2H6)
6. Apa yang dimaksud dengan kiralitas senyawa hidrokarbon? Berikan contoh senyawa
hidrokarbon kiral dengan enantiomernya!
Kiralitas adalah ketidakmampuan sebuah senyawa untuk diimptkan dengan bayangannya.
Suatu senyawa dikatakan memiliki kiralitas apabila mengandung unsur karbon dengan
hibridisasi sp3 dan mengikat 4 gugus berbeda. Contohnya,
Dalam menggambarkan suatu proyeksi fischer, diandaikan bahwa molekul itu diukur
sepenuhnya dalam bidang kertas dengan semua sustituenya eklips, tanpa memedulikan
konformasi apapun yang disukai. Rumus-rumus gliseraldehid tersebut menunjukkan
konformasi yang digunakan untuk proyeksi fischer. Gugus karbonil, atau gugus berpriorias
tata nama tertinggi, ditaruh pada atau di dekat ujung teratas. Jadi karbon teratas adalah
karbon 1. Tiap titik potong garis horizontal dan vertical menyatakan seuah atom karbon
kiral. Tiap garis horizontal melambangkan suatu ikatan ke arah pembaca, sementara garis
vertical melambangkan ikatan ke belakang menjauhi pembaca.
8. Jelaskan apa perbedaan (+)-gliseraldehida dan (-)-gliseraldehida!
(+)-gliseraldehida memutar bidang polarisasi ke arah kanan, sedangkan (-)-gliseraldehida
memutar bidang polarisasi ke kiri. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar di bawah ini
dan tafsirkan sendiri yaa…
(R)-3-bromoheptana (S)-2-pentanol.
Reaksi eliminasi adalah reaksi yang terjadi akibat suatu alkil halide bereaksi dengan suatu
basa kuat sehingga menyebabkan enyawa tersebut kehilangan atom-atom atau ion-ion dari
dalam strukturnya. Contoh reaksinya adalah sebagai berikut:
2. Bagaimana mekanisme reaksi SN2 dan berikan contohnya?
Mekanisme SN2 adalah proses satu tahap yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Nukleofil menyerang dari belakang ikatan C-X. Pada keadaan transisi, nukleofil dan
gugus pergi berasosiasi dengan karbon di mana substitusi akan terjadi. Pada saat gugus pergi
terlepas dengan membawa pasangan elektron, nukleofil memberikan pasangan elektronnya
untuk dijadikan pasangan elektron dengan karbon.
Notasi 2 menyatakan bahwa reaksi adalah bimolekuler, yaitu nukleofil dan substrat
terlibat dalam langkah penentu kecepatan reaksi dalam mekanisme reaksi. Adapun ciri
reaksi SN2 adalah:
1. Karena nukleofil dan substrat terlibat dalam langkah penentu kecepatan reaksi, maka
kecepatan reaksi tergantung pada konsentrasi kedua spesies tersebut.
2. Reaksi terjadi dengan pembalikan (inversi) konfigurasi. Misalnya jika kita mereaksikan
(R)-2-bromobutana dengan natrium hidroksida, akan diperoleh (S)-2-butanol.
Ion hidroksida menyerang dari belakang ikatan C-Br. Pada saat substitusi terjadi,
ketiga gugus yang terikat pada karbon sp3 kiral itu seolah-olah terdorong oleh suatu
bidang datar sehingga membalik. Karena dalam molekul ini OH mempunyai perioritas
yang sama dengan Br, tentu hasilnya adalah (S)-2-butanol. Jadi reaksi SN2
memberikan hasil inversi.
3. Jika substrat R-L bereaksi melalui mekanisme SN2, reaksi terjadi lebih cepat apabila R
merupakan gugus metil atau primer, dan lambat jika R adalah gugus tersier. Gugus R
sekunder mempunyai kecepatan pertengahan. Alasan untuk urutan ini adalah adanya
efek rintangan sterik. Rintangan sterik gugus R meningkat dari metil < primer <
sekunder < tersier. Jadi kecenderungan reaksi SN2 terjadi pada alkil halida adalah:
metil > primer > sekunder >> tersier.
4. Bagaimana mekanisme reaksi SN1 dan berikan contohnya?
Mekanisme SN1 dalah proses dua tahap. Pada tahap pertama, ikatan antara karbon
dengan gugus pergi putus.
Gugus pergi terlepas dengan membawa pasangan elektron, dan terbentuklah ion
karbonium. Pada tahap kedua (tahap cepat), ion karbonium bergabung dengan nukleofil
membentuk produk.
Pada mekanisme SN1, substitusi terjadi dalam dua tahap. Notasi 1 digunakan sebab
pada tahap lambat hanya satu dari dua pereaksi yang terlibat, yaitu substrat. Tahap ini sama
sekali tidak melibatkan nukleofil.
Berikut ini adalah ciri-ciri suatu reaksi yang berjalan melalui mekanisme SN1:
1. Kecapatan reaksinya tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. Tahap penentu
kecepatan reaksi adalah tahap pertama di mana nukleofil tidak terlibat.
2. Jika karbon pembawa gugus pergi adalah bersifat kiral, reaksi menyebabkan hilangnya
aktivitas optik karena terjadi rasemik. Pada ion karbonium, hanya ada tiga gugus yang
terikat pada karbon positif. Karena itu, karbon positif mempunyai hibridisasi sp2 dan
berbentuk planar. Jadi nukleofil mempunyai dua arah penyerangan, yaitu dari depan
dan dari belakang. Dan kesempatan ini masing-masing mempunyai peluang 50 %. Jadi
hasilnya adalah rasemit. Misalnya, reaksi (S)-3-bromo-3-metilheksana dengan air
menghasilkan alkohol rasemik.
Kemudian, ada dua kemungkinan reaksi untuk ion karbonium. Ion bisa bergabung
dengan nukleofil (proses SN1) atau atom karbon bersebelahan dengan ion karbonium
melepaskan protonnya, sebagaimana ditunjukkan dengan panah lengkung, dan
memebentuk alkena (proses E1).
Konfigurasi yang terbaik untuk reaksi E2 adalah konfigurasi dimana hidrogen yang
akan tereliminasi dalam posisi anti dengan gugus pergi. Alasannya ialah bahwa pada posisi
tersebut orbital ikatan C-H dan C-X tersusun sempurna yang memudahkan
pertumpangtindihan orbital dalam pembentukan ikatan π baru.
5. Jelaskan faktor-faktor yang mengatur reaksi eliminasi (E1 dan E2) dan substitusi (SN1 dan
SN2) pada alkil halida, berikan contohnya!
Perbedaan antara mekanisme eliminasi E1 dan E2
E1
- membentuk karbokation
- karbokation memberi proton pada basa lalu terbentuk alkena
- basa merebut proton dari atom C (beta, C yang berdampingan dengan C+)
E2
- nukleofil langsung mengambil proton dari atom C (beta) pada atom C gugus pergi
- tidak terjadi pembentukan karbokation
- pembentukan secara serempak
Perbandingan E1 dan E2
E1 terjadi pada:
- konsentrasi basa rendah
- dengan pelarut basa
- dengan substrat tersier dan beresonansi (alkil halida)
E2 terjadi pada:
- pada basa kuat dengan konsentrasi tinggi
Mekanisme SN2
Substitusi berlangsung dengan serentak, dibutuhkan kenukleofilan yang kuat untuk
mendorong gugus pergi lepas dari ikatan C induk.
1. Kebasaan
Kemampuan pereaksi dalam menerima proton dalam reaksi asam-basa (penting untuk
eliminasi). Semakin kuat basa reaksi eliminasi lebih disukai.
2. Kenukleofilan
Ukurran kemampuan pereaksi dalam memberikan elektron. Penting untuk substitusi. Makin
kuat nukleofil substitusi lebih terjadi.
Alkil halida sekunder: bisa semua reaksi; SN2 dan E2 (utama); SN1 dam E1 (sampingan)
Alkil halida tersier: E2 utama, dengan basa kuat OH- dan OR-
Sedangkan SN1 dan E1 sampingan, dengam basa lemaj H2O dan ROH)
Halida Alilik dan Benzilik: SN1 (dengan nukleofil lemah) dan SN2 (dengan nukleofil agak kuat)
3. Sifat Pelarut
Pengaruh pelarut adalah pada kemampuan mensolvasi ion-ion, karbokation, nukleofil atau
basa, dan gugus-gugus pergi. Dilihat dari tetapan dielektrik.
Pelarut polar -> SN1
Pelarut kurang polar -> SN2 dan E2
Semakin tinggi tetapan dielektrik semakin tinggi kepolaran semakin SN1 disukai.
4. Temperatur
Relatif mendukung reaksi eliminasi pada suhu tinggi. Reaksi eliminasi berlangsung cepat
pada suhu tinggi.
5. Pengaruh struktur+nukleofil
- alkil halida primer+nukleofil kuat -> reaksi yang mungkin terjadi SN2
- alkil halida sekunder+nukleofil kuat -> reaksi yang mungkin terjadi SN2
- alkil halida sekunder+nukleofil lemah SN1 (utama) dan E1 (sampingan)
6. Pengaruh struktur+kebasaan
- alkil halida sekunder+basa kuat -> reaksi yang mungkin terjadi E2
- alkil halida tersier+basa kuat -> reaksi yang mungkin terjadi E2
- alkil halida tersier+basa lemah -> reaksi yang mungkin terjadi SN1.
c. Terminasi
Daur propagasi terputus oleh reaksi-reaksi pengakhiran. Reaksi apa saja yang
memusnahkan radikal bebas atau mengubah radikal bebas menjadi radikal bebas
yang stabil dan tidak reaktif, dapat mengakhiri daur proses propagasi radikal bebas.
Klorinasi metana diakhiri terutama oleh bergabungnya radikal-radikal bebas; inilah
proses pemusnahan radikal bebas. Seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah
ini.
Untuk reaksi yang kedua merupakan contoh dari reaksi kopling: penggabungan dua
gugus alkil.
2. Jelaskan mengenai stereokimia halogenasi radikal bebas!
Suatu karbon radikal bebas berada dalam keadaan hibridisasi sp2. Ketiga orbital sp2 itu
planar dan electron tak berpasangan berada dalam orbital p. strukturnya sangat serupa
dengan struktur karbon kation, kecuali bahwa pada karbokation orbital p-nya kosong.
sp2
H
H C satu elektron terdapat dalam orbital p
H
CH3
Bila suatu enantiomer murni dari suatu alkil halide kiral menjadi reaksi Sn1 pada karbon
kiralnya, dijumpai rasemiasi. Rasemiasi terjadi karena nukleofil mampu menyerang salah
satu cuping orbital p yang kosong dari karbokation. Jika sebuah hidrogen direbut dari karbon
kiral suatu enantiomer murni dalam suat reaksi radikal bebas, juga akan terjadi rasemiasi
Reaksi tersebut diatas dapat menghasilkan sejumlah produk, terdapat lima atom karbon
dalam molekul itu yang dapat kehilangan sebuah hidrogen dan memperoleh sebuah klor.
Juga dinantikan sebuah produk: alkane trikloro, alkane tetrakloro, dan seterusnya. Tetapi
yang diperhatikan di sini hanyalah satu produk yang telah mengalami klorinasi pada karbon
Cl
Cl
C
H3C CH 2Cl
CH 3CH 2
(R)
H
Cl H3C
C CH 2Cl
C -HCl CH 3CH 2
H3C CH 2Cl
CH 3CH 2
H3C
(S) CH 2Cl
CH 3CH 2
C
Cl
Cl
(S)
kiral. Bila produk ini diisolasi, ternyata produk ini berupa campuran rasemik dai enantiomer-
enantiomer (R) dan (S) tepat sama seperti reaksi Sn1, fakta ini mendorong ke kesimpulan
bahwa radikal bebas datar (hibrida sp2) dan bahwa atom klor dapat terikat pada salah satu
bagian orbital p (dengan peluang yang sama antara cuping-cuping itu).
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan inisiator dan inhibitor radikal bebas, berikan contohnya!
Inisiator radikal bebas adalah zat apa saja yang dapat mengawali suatu reaksi radikal-bebas.
Senyawa apa saja yang mudah terurai menjadi radikal bebas dapat bertindak sebagai
inisiator. Satu contoh ialah peroksida (ROOR). Mereka mudah memebentuk radikal bebas
karena energy disosiasi ikatan RO-OR hanyalah sekitar 35 kkal/mol, lebih rendah daripada
kebanyakan ikatan. Benzoil peroksida dan asam peroksibenzoat adalah dua peroksida yang
lazim digunakan sebagai pasangan brominasi NBS.
Inhibitor radikal bebas adalah zat apa saja yang menghambat suatu reaksi radikal bebas.
Sebuah inhibitor kadang-kadang dirujuk sebagai suatu “perangkap” radikal bebas. Kerja
yang lazim dari sebuah inhibitor radikal-bebas ialah bereaksi dengan radikal bebas reaktif
membentuk radikal bebas tak reaktif dan relative stabil.
Suatu inhibitor yang digunakan untuk menghambat auto-oksidasi disebut antioksidan, atau
dalam industry pangan disebut sebagai pengawet. Fenol-fenol, senyawa dengan gugus –OH
yang terikat pada karbon cincin aromatic, merupakan anti-oksidan yang efektif, produk
radikal bebas senyawa-senyawa ini terstabilkan secara resonansi dank arena itu tak reaktif
dibandingkan dengan kebanyakan radikal lain.
Reaksi terpenting pada reagensia Grignard adalah dengan senyawa-senyawa gugus organil.
a. Reaksi RmgX dengan keton
Produk reaksi RMgX dengan keton ialah garam magnesium dari suatu alcohol. Bila
diolah dengan air atau asam dalam air, maka garam magnesium ini akan
menghasilkan alcohol dan garam magnesium campur. Produk reaksi suatu keton
dengan reagensia Grignard, setelah dihidrolisis, ialah suatu alcohol tersier.
Meskipun mereka merupakan reaksi berderetan dan terpisah, biasanya kedua tahap
reaksi Grignard digabung menjadi suatu persamaan:
5. Jelaskan bagaimana prosedur analisis retrosintetik dalam sintesis senyawa kimia organik!
Analisis retrosintetik adalah teknik penulisan prosedur secara terbalik terhadap sintesis
suatu senyawa. Agar lebih mudah dalam memahaminya, langsung saja ikuti penjabarannya
dalam sebuah contoh berikut ini.
Contoh:
Tunjukkan dari persamaan aliran bagaimana membuat 3-deuterio-1-propena dari suatu
hidrokarbon tak berdeuterium, reagensia anorganik standar dan pelarut yang sesuai!
1) Tulis struktur produk.
2) Carilah, bukan suatu hidrokarbon awal yang mungkin, melainkan suatu reaksi yang
langsung menghasilkan produk ini. Suatu reagensia Grignard, yang diolah dengan
D2O, memberikan suatu cara untuk memasukkan deuterium ke dalam struktur. Tulis
persamaan untuk reaksi ini.
3) Kemudian, reagesia apa saja yang diperlukan untuk membuat reagensia Grignard
Alil? (sekali lagi, ini bekerja mundur).
4) Akhirnya, reaksi apa yang dapat digunakan untuk membuat alil bromide.
5) Karena proses mundur ini telah sampai ke suatu hidrokarbon tak berdeuterium,
maka problem ini telah terpecahkan. Sekarang, jawaban itu ditulis maju, bukannya
mundur.
Alkuna dapat dibuat dengan reaksi eliminasi, namun diperlukan kondisi yang lebih kuat
untuk mengenyah-ionkan halide yang kedua. Contoh reaksinya adalah,
2. Bagaimana aturan Markovnikov dalam reaksi adisi senyawa Alkena? Berikan contohnya!
Leluhur kita, Markovnikov, memberikan sebuah statement tentang rumus empiric, yang
bunyinya,” dalam adisi HX kepada alkena tak simetris, H+ dari HX akan menuju pada karbon
ikatan rangkap yang memiliki jumlah hidrogen lebih banyak”. Contohnya, reaksi antara HCl
dan propena akan menghasilkan 2-kloropropana. Reaksinya:
3. Apa yang dimaksud dengan reaksi Hidrogenasi Katalitik senyawa Alkena atau Alkuna?
Berikan contohnya.
Hidrogenasi katalitik adalah reaksi adisi yang menggunakan hidrogen sebagai reduktor untuk
mengubah senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan pi menjadi alkane dengan
menggunakan bantuan katalis Pt.
Contohnya,
Konvensi lain adalah mengenai penggunaan istilah s-cis dan s-trans untuk mennggambarkan
konformasi diena konjugasi (huruf “s” digunakan karena geometri di sekitar ikatan tunggal
(single) pusatlah yang menentukan konformasi itu). Masih belum jelas?? Liat aja gambar di
bawah..
Contoh reaksinya:
5. Jelaskan dua cara terjadinya reaksi polimerisasi! Berikan contohnya!
1) Polimer radikal bebas
Polimer radikal bebas adalah polimer yang dibentuk dengan jalan menggunakan
radikal bebas. Polimerisasi ini dimulai oleh suatu katalis atau suatu pemula (inisiator)
seperti O2, atau suatu peroksida. Polimer yang terjadi terbentuk oleh suatu proses
perambatan-rantai (propagasi rantai). Contoh reaksinya dapat dilihat pada reaksi
pembentukan polipropilena berikut ini.