Anda di halaman 1dari 3

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

INJEKSI INTRAMUSKULAR ATS

Nama klien : Tn.P


Diagnosa Medis : CKS
No register : 6058699

1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran


Diagnosa keperawatan: resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka terbuka.
DS:
▪ Klien mengatakan disrempet ketika naik motor oleh motor lain
▪ Klien mengeluh sakit pada luka.
DO:
▪ TD : 100/80 mmHg
▪ N : 100 x/menit
▪ T : 36,50C
▪ RR : 24x/menit
▪ Klien tampakkesakitan.
▪ VE pada tungkai kanan
▪ VL pada paha kanan

Dasar pemikiran

Vulnus/ luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh, hal ini terjadi karena

mekanis/traumatis, perubahan suhu, zat kimia, ledakan ,sengatan listrik dan gigitan hewan.

VE (vulnus excoriatio) adalah luka lecet sedangkan VL (vulnus laserasi) adalah luka robek.

Pada klien yang mengalami VE maupun VL dilakukan pemberian ATS, hal ini bertujuan

untuk mencegah tetanus. Pemberian ATS akan efektif dalam jangka waktu 6 jam setelah

terjadinya luka, jika pemberian dilakukan lebih dari 6 jam maka akan sia-sia.

2. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Memberikan injeksi IM ATS 1 ampul
3. Prinsip-prinsip tindakan
a. Steril
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar.
c. Area penusukan yaitu daerah gluteal 1/3 sias bagian atas dan sebelum dailakukan
penusukan harus dilakukan disinfeksi pada area penusukan

4. Analisa tindakan keperawatan

ATS adalah serum yang dibuat dari plasma kuda yang dibalkan terhadap toksin tetanus.

Plasma ini dimurnikan dan dipekatkan serta mengandung fenol 0,25% sebagai pengawet.

Pemberian serum ini bertujuan untuk pencegahan dan pengobatan tetanus. Pencegahan

tetanus diberikan secara intra muskuler 1500 iu secepat mungkin kepada seseorang yang

luka dan terkontaminasi dengan tanah, debu atau bahan lainnya yang dapat menyebabkan

infeksi Clostridium tetani. Sebelum memberikan suntikan serum antitetanus dengan dosis

penuh, sebaiknya dilakukan tes hipersensitifitas subkutan terutama bagi mereka yang

mempunyai penyakit alergi.

5. Hasil yang di dapat dan maknanya


S:
▪ Klien mengatakan nyeri pada luka.
O:
▪ TD : 110/80 mmHg
▪ N : 90 x/menit
▪ T : 36,70C
▪ RR : 24x/menit
▪ Klien tampakkesakitan.
▪ Mengalir darah dari luka VL
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
6. Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa keperawatan di atas
▪ Membersihkan luka
▪ Hecting

7. Kepustakaan
▪ Price, Sylvia Anderson, Patofisiologi Buku I, 1994,EGC, Jakarta.
▪ Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Mdikal Bedah, edisi 8, 1997, EGC,
Jakarta.
▪ Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2000, EGC, Jakarta.
▪ Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 1999, Balai Penerbit
FKUI, Jakarta

Surakarta, Februari 2011

Pembimbing klinik, Mahasiswa

Sri Martuti, S. Kp, M. Kes Barkah Wulandari


19670518 198902 2 001 2202011200006

Anda mungkin juga menyukai