Ansin IM ATS
Ansin IM ATS
Dasar pemikiran
Vulnus/ luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh, hal ini terjadi karena
mekanis/traumatis, perubahan suhu, zat kimia, ledakan ,sengatan listrik dan gigitan hewan.
VE (vulnus excoriatio) adalah luka lecet sedangkan VL (vulnus laserasi) adalah luka robek.
Pada klien yang mengalami VE maupun VL dilakukan pemberian ATS, hal ini bertujuan
untuk mencegah tetanus. Pemberian ATS akan efektif dalam jangka waktu 6 jam setelah
terjadinya luka, jika pemberian dilakukan lebih dari 6 jam maka akan sia-sia.
ATS adalah serum yang dibuat dari plasma kuda yang dibalkan terhadap toksin tetanus.
Plasma ini dimurnikan dan dipekatkan serta mengandung fenol 0,25% sebagai pengawet.
Pemberian serum ini bertujuan untuk pencegahan dan pengobatan tetanus. Pencegahan
tetanus diberikan secara intra muskuler 1500 iu secepat mungkin kepada seseorang yang
luka dan terkontaminasi dengan tanah, debu atau bahan lainnya yang dapat menyebabkan
infeksi Clostridium tetani. Sebelum memberikan suntikan serum antitetanus dengan dosis
penuh, sebaiknya dilakukan tes hipersensitifitas subkutan terutama bagi mereka yang
7. Kepustakaan
▪ Price, Sylvia Anderson, Patofisiologi Buku I, 1994,EGC, Jakarta.
▪ Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Mdikal Bedah, edisi 8, 1997, EGC,
Jakarta.
▪ Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2000, EGC, Jakarta.
▪ Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 1999, Balai Penerbit
FKUI, Jakarta