Disusun Oleh :
RIZA
D31151015
Puji dan syukur penulis saya ucapkan kepada Allah Subhanawataalla, karena atas
berkat dan rahmatnya laporan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dan tak luput pula kita ucapkan salam kepada junjungan alam Nabi besar
Muhammad SAW.Makalah ini merupakan salah satu tugas yang harus di selesaikan
agar dalam pembuatan suatu karangan mesin dapat di dalami tentang spesifikasi
mesin perkakas.
Pada kesempatan ini penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, Tentuhasil laporan
ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Dengan semangat dan upaya untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan kami penulis mengharapkan kritik, saran dan
masukan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporanini. Semoga hasil
laporan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin yarabbal ‘alamin.
Penulis
RIZA
DAFTAR ISI
1. Judul
2. Kata Pengantar
3. Daftar isi
4. 1.Definisi Mesin Perkakas2.
5. 2.Fungsi Mesin Bubut Konvensional
6. 3.Jenis-jenis dan Kapasitas Mesin bubut
a.Mesin Bubut Horizontal
b.Mesin Bubut Vertikal
c.Mesin Bubut Copy
d.Turret
e.CNC
7. 4.Bagian – Bagian dan Fungsi Utama Mesin Bubut
8. 5.Parameter Pemotongan Mesin Bubut
9. 6.Nama alat potong dan fungsinya
10. 7.Contoh soal dan jawaban menghitung parameter pemotongan di mesin
bubut
11. 8.Contoh Menghitung Kecepatan Pemakanan (Feed – F) – mm/menit
12. 9.Cara Perawatan Mesin Bubut
13. 10.PENUTUP
14. 11.DAFTAR PUSTAKA
15. Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan mendorong terciptanya berbagai alat
guna mempermudah kehidupan manusia. Salah satu alat yang sering digunakan
dalam dalam proses produksi yaitu lathe machine atau mesin bubut. Mesin bubut
adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda kerja
dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah berputar. Di bidang industri,
keadaan mesin bubut sangat berperan, terutama didalam industri permesinan.
Misalnya dalam industri otomotif, mesin bubut berperan dalam pembuatan
komponen-komponen kendaraan, seperti mur, baut,roda gigi, poros, tromol dan
lain sebagainya.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka
perumusanmasalah dalam pembuatan perencanaan perawatan dan perhitungan
adalah :
a) Apa itu mesin bubut ?
b) Apa fungsi utama komponen mesin bubut ?
c) Apa aja jenis-jenis dan kapasitas mesin bubut ?
d) Bagaimana cara perawatan mesin bubut ?
e) Bagaimana cara menghitung waktu proses pembubutan ?
1. Definisi Mesin Perkakas
Mesin perkakas dapat didefinisikan sebagai suatu mesin atau peralatan yang
dapat berfungsi untuk memotong atau mendeformasikan suatu material menjadi
suatu produk jadi maupun setengah jadi dalam bentuk dan ukuran tertentu seperti
yang dikendaki. Proses pemotongan dan pembentukan ini mesin memerlukan
alat bantu potong yang sering dinamakan alat potong atau pahat potong.
Kata mesin perkakas biasanya digunakan untuk mesin atau peralatan yang
pengoperasiannya tidak menggunakan tenaga manusia secara langsung. Para
ahli sejarah teknologi berpendapat bahwa mesin perkakas sesungguhnya lahir
ketika keterlibatan manusia dihilangkan dalam proses pembentukan atau proses
pemotongan dari berbagai macam peralatan untuk menghasilkan suatu produk
tertentu.
2. Fungsi Mesin Bubut Konvensional adalah sebuah perkakas yang terbuat dari
logam, prinsipkerjanya hampir mirip dengan mesin bubut lainya. yang
membedakan adalah bubut konvensial ini menghasilkan benda yang berbentuk
silinder. Untuk menjalankan mesin bubut konvesional ini dilakukan dengan cara
eretan, dengan beberapa hendel yang menenpel pada mesin bubut ini, karena
mesin bubut ini bersifat sederhana jadi untuk menggunakanyan belum bisa
secara otomatis atau masih menggunak secara manual.
Dengan menggunakan mesin bubut konvensional ini kita dapat mengerjakan
bermacam-macam pekerjaan yangberhubungan dengan logam seperti berikut ini
1. Membuat Bubut rata
2. Membuat Bubut bertingkat
3. Membuat Bubut membuat lubang
4. Membuat Bubut tirus dan ulir tirus
5. Membuat Bubut ulir luar dan ulir dalam
6. Membuat Bubut champer
7. Dan lain-lain
Untuk melakukan pengerjaan pembubutan dengan mesin bubut konvensional ini
harus dilakaukan oleh para mekanik yang sudah ahli dalam bidangnya seperti
mekanik mesin, mekanik logam. Jika kita tidak ahli dalam menggunakan mesin
bubut ini makan akana mengasilkan bubutan yang tidak rata atu tidak halus.
3. Jenis-jenis dan Kapasitas Mesin bubut
Spesifikasi mesin bubut standar termasuk jenis mesin bubut lainnya, yang paling
utama ditentukan oleh seberapa panpanjangnya jarak antara ujung senter kepala
lepas dan ujung senter kepala tetap dan tinggi jarak antara pusat senter dengan
meja mesin. Misalnya panjang mesin 2000 mm, berarti eretan memanjangnya
hanya dapat digerakkan/digeser sepanjang 2000 mm. Untuk tinggi mesin bubut,
misalnya 250 mm, berarti mesin bubut tersebut hanya 2
mampu membubut benda kerja maksimum berdiameter 250x2= 500 mm. Namun
demikian ada beberapa mesin bubut standar, yang pada mejanya didesain
berbeda yaitu pada ujung meja didekat spendel mesin/kepala tetap konstruksi
dibuat ada sambungannya, sehingga pada saat membubut benda kerja
berdiameter melebihi kapasitas mesin sambungan mejanya tinggal melepas
(bedah perut).
Untuk pembelian mesin bubut standar yang baru data spesifikasi lainnya harus
lengkap, karena apabila tidak lengkap secara keseluruhan bisa saja mesin mesin
bubut yang dibeli tidak memiliki spesifikasi yang standar atau tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Contoh data spesifiksi mesin bubut secara lengkap
dapat dilihat pada tabel :
Mesin bubut turet jenis ram nomor 3 dengan kendali daur listrik.
Mesin bubut turet pencekaman jenis sadel
e. CNC
Mesin Bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu :
1. Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU)
2. Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU)
Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi yang
membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di lapangan.
CNC TU dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan
pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan EPS (External Programing
Sistem). Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk
pekerjaanpekerjaan
ringan dengan bahan yang relatif lunak. Sedangkan Mesin CNC PU
dipergunakan untuk produksi massal, sehingga mesin ini dilengkapi dengan
assesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis yang menerapkan
prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal, dan sebagainya.
Gerakan Mesin Bubut CNC dikontrol oleh komputer, sehingga
semua gerakan yang berjalan sesuai dengan program yang diberikan,
keuntungan dari sistem ini adalah memungkinkan mesin untuk diperintah
mengulang gerakan yang sama secara terus menerus dengan tingkat
ketelitian yang sama pula.
1. Prinsip Kerja Mesin Bubut CNC TU-2 Axis
Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti
halnya Mesin Bubut konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan
horizontal dengan sistem koordinat sumbu X dan Z. Prinsip kerja Mesin
Bubut CNC TU- 2A juga sama dengan Mesin Bubut konvensional yaitu
benda kerja yang dipasang pada cekam bergerak sedangkan alat potong
diam. Untuk arah gerakan pada Mesin Bubut diberi lambang sebagai
berikut :
a. Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap
sumbu putar.
b. Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar
sumbu putar.
Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu Mesin Bubut CNC
TU-2A dapat dilihat pada gambar ilustrasi di bawah ini :
Pahat bubut menurut letak sisi potongnya, terdapat dua jenis yaitu pahat bubut
kanan dan kiri.
- Pahat Kanan
Pahat kanan adalah pahat yang mempunyai mata potong yang sisi potongnya
menghadap kekanan apabila pahat mata potongnya dihadapkan kearah kita.
Penggunaannya untuk mengerjakan benda kerja dari arah kanan ke arah kiri, atau
menuju kearah kepala tetap/ cekam.
- Pahat Kiri
Pahat kiri adalah pahat yang mempunyai mata potong yang sisi potongnya
menghadap kekiri apabila pahat mata potongnya dihadapkan kearah kita.
Penggunaannya untuk untuk mengerjakan benda kerja dari arah kiri ke arah
kanan, atau menuju kearah kepala lepas
Menurut Fungsi
Menurut fungsinya, pahat bubut terdapat enam jenis yaitu, pahat bubut rata, sisi/
muka, potong, alur, champer dan ulir.
- Pahat Rata
Pahat bubut jenis ini digunakan untuk membubut permukaan rata pada bidang
memanjang. Sistem kerjanya adalah dengan menggerakkan
pahat dari ujung luar benda kerja kearah cekam atau sebaliknya tergantung pahat
kanan atau kiri.
- Pahat Sisi/ Muka
Pahat bubut jenis ini yang digunakan untuk membubut pada permukaan benda
kerja. Sistem kerjanya adalah dengan menggerakkan dari tengah benda kerja
kearah keluar atau sebaliknya tergantung dari arah putarannya.
- Pahat Potong
Pahat jenis ini digunakan khusus untuk memotong suatu benda kerja hingga
ukuran panjang tertentu.
- Pahat Alur
Pahat jenis ini digunakan untuk membentuk profil alur pada permukaan benda
kerja. Bentuk tergantung dari pahat alur yang digunakan.
- Pahat Champer
Pahat jenis ini digunakan untuk menchamper pada ujung permukaan benda
kerja. Besar sudut champer pada umumnya 45º
- Pahat Ulir
Pahat jenis ini digunakan untuk membuat ulir pada permukaan benda kerja, baik
pembuatan ulir dalam maupun ulir luar. Ilustrasi penggunaan dari berbagai jenis
pahat bubut.
7. Contoh soal dan jawaban menghitung parameter pemotongan di mesin bubut
Contoh 1:
1.Sebuah baja lunak berdiameter (Ø) 30 mm, akan dibubut dengan kecepatan
potong (Cs) 80 meter/menit. Berapakah besar putaran mesinnya ? Jawaban :
Besar putaran mesinya adalah: ·
n = (1000 x Cs)/(π x d)
n = (1000 x 70)/(3,14 x 50)
n = (70000 )/157
n = 445,86 Rpm
Jadi putaran kecepatan mesinnya adalah 445,86 Rpm
2.Sebuah baja lunak berdiameter (Ø) 3 inchi, akan dibubut dengan kecepatan
potong (Cs) 20 meter/menit. Pertanyaannya adalah: Berapa besar putaran
mesinnya ?.
Jawaban:
Satuan inchi bila dijadikan satuan mm harus dikalikan 25,4 mm. Dengan
demikian diamter (Ø) 3 inchi = 3 x 25,4 = 76,2 mm. Maka putaran mesinnya
adalah: n = (1000 x Cs)/(π x d)
n = (1000 x 50)/(3,14 x 76,2)
n = (50000 )/239
n = 209 Rpm
Jadi putaran kecepatan mesinnya adalah 209 Rpm
Hasil perhitungan di atas pada dasarnya sebagai acuan dalam menyetel putaran
mesin agar sesuai dengan putaran mesin yang tertulis pada tabel yang ditempel
di mesin tersebut. Artinya, putaran mesin aktualnya dipilih dalam tabel pada
mesin yang nilainya paling dekat dengan hasil perhitungan di atas. Untuk
menentukan besaran putaran mesin bubut juga dapat menggunakan tabel yang
sudah ditentukan berdasarkan perhitungan.
Tabel 2. Daftar kecepatanputaran mesin bubut (Rpm)
8. Menghitung Kecepatan Pemakanan (Feed – F) – mm/menit
Kecepatan pemakanan atau penyayatan ditentukan dengan mempertim- bangkan
beberapa factor, diantaranya: kekerasan bahan, kedalaman penyayatan, sudut-
sudut sayat alat potong, bahan alat potong, ketajaman alat potong dan kesiapan
mesin yang akan digunakan. Kesiapan mesin ini dapat diartikan, seberapa besar
kemampuan mesin dalam mendukung tercapainya kecepatan pemakanan yang
optimal. Disamping beberapa pertimbangan tersebut, kecepatan pemakanan
pada umumnya untuk proses pengasaran ditentukan pada kecepatan pemakanan
tinggikarena tidak memerlukan hasil pemukaan yang halus (waktu pembubutan
lebih cepat), dan pada proses penyelesaiannya/ nising digunakan kecepatan
pemakanan rendah dengan tujuan mendapatkan kualitas permukaan hasil
penyayatan yang lebih baik sehingga hasilnya halus (waktu pembubutan lebih
cepat). Besarnya kecepatan pemakanan (F) pada mesin bubut ditentukan oleh
seberapa besar bergesernya pahat bubut (f) dalam satuan mm/putaran dikalikan
seberapa besar putaran mesinnya (n) dalam satuan putaran. Maka rumus untuk
mencari kecepatan pemakanan (F) adalah: F = f x n (mm/menit).
Keterangan:
f= besar pemakanan atau bergesernya pahat (mm/putaran)
n= putaran mesin (putaran/menit)
Contoh 1: Sebuah benda kerja akan dibubut dengan putaran mesinnya (n) 600
putaran/menit dan besar pemakanan (f) 0,2 mm/putaran.
Pertanyaannya adalah: Berapa besar kecepatan pemakanannya ?.
Jawaban:
F=fxn
F = 0,2 x 500 = 120 mm/menit.
Pengertiannya adalah, pahat bergeser sejauh 120 mm, selama satu menit.
Contoh 2: Sebuah benda kerja berdiameter 40 mm, akan dibubut dengan
kecepatan potong (Cs) 25 meter/menit dan besar pemakanan (f) 0,2
mm/putaran. Berapa besar kecepatan pemakanannya ?
Jawaban:
n = (1000 x Cs)/(π x d)
n = (1000 x 25)/(π x d)
n= ....Rpm
n = 199,044 ≈ 199 Rpm
F=fxn
F = 0,2 x 199 = 39,8 mm/menit.
Pengertiannya adalah, pahat bergeser sejauh 39,8 mm, selama satu menit
4. Waktu Pemesinan Bubut Dalam membuat suatu produk atau komponen pada
mesin bubut, lamanya waktu proses pemesinannya perlu diketaui/ dihitung. Hal
ini penting karena dengan mengetahui kebutuhan waktu yang diperlukan,
perencanaan dan kegiatan produksi dapat berjalan lancar. Apabila diameter
benda kerja, kecepatan potong dan kecepatan penyayatan/ penggeseran pahatnya
diketahui, waktu pembubutan dapat dihitung.
a. Waktu Pemesinan Bubut Rata Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu
pemesinan bubut adalah, seberapa besar panjang atau jarak tempuh pembubutan
(L) dalam satuan mm dan kecepatan pemakanan (F) dalam satuan mm/menit.
Pada gambar dibawah menunjukkan bahwa, panjang total pembubutan (L)
adalah panjang pembubutan rata ditambah star awal pahat (ℓa), atau: L
total= ℓa+ ℓ (mm). Untuk nilai kecepatan pemakanan (F), dengan berpedoman
pada uraian sebelumnya F= f.n (mm/putaran).