Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI KEHUTANAN

“Penyuluhan Melalui Media Cetak”

DISUSUN OLEH :
ANGGI NURHAFIZHAH ALANG : M1A1 16 146
ARPAN : M1A1 16 092
MUHAMAD ADZANUL IKSAN : M1A1 16 044
ZAHIRUL : M1A1 16 083

JURUSAN KEHUTANAN
FAKUKTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2018
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Media Promosi merupakan suatu alat untuk mengkomunikasikan suatu

produk/jasa/image/perusahaan ataupun yang lain untuk dapat lebih dikenal

masyarakat lebih luas. Media promosi yang paling tua adalah media dari mulut ke

mulut. Media ini memang sangat efektif, tetapi kurang efisien karena kecepatan

penyampainanya kurang bisa diukur dan diperkirakan. Media promosi yang klasik

mungkin saja berupa; brosur, poster, booklet, leaflet, spanduk, baligho, billboard,

neon box, standing banner, kartu nama, kop surat, seragam pegawai, jam dinding,

poster di mobil/truk, piring/gelas, iklan di tv, radio, spanduk terbang (ditarik

pesawat), balon udara, iklan di media cetak, daftar menu, daftar harga dan

sebagainya. Tidak ada satupun media yang sangat tepat. Masing-masing memiliki

kelebihan dan kekurangan. Artinya, jika kita hanya menggunakan satu media untuk

mempromosikan produk kita, jelas secara pasti efektifitasnya menjadi terbatas. Iklan

di koran, memang bisa menjangkau lebih banyak orang dan menghemat biaya

distribusi tetapi usianya kurang dari 24 jam saja. Selain itu, koran hanya terbaca oleh

orang-orang tertentu saja. Karena tidak semua orang membaca koran dan jumlah

penerbit koran sudah lumayan banyak dengan pembaca yang berbeda-beda. Hanya

orang tertentu yang berlangganan koran lebih dari satu buah. Iklan di radio cukup

mempengaruhi pendengarnya karena ia masuk melalui media pendengaran, tetapi

usianya hanya beberapa detik dan hanya pada jam-jam tertentu saja radio memiliki

banyak pendengar.
Promosi dengan brosur, cenderung lebih murah dan bisa diarahkan

penyebarannya, tetapi kita semua tahu bahwa brosur yang dibagikan tidak pernah

terbaca sampai habis dan usianya kurang dari 30 menit begitu sampai ditangan

seseorang. Optimalisasi Pemanfaatan Media penyampaian pesan promosi

menggunakan media tunggal saangat beresiko. Karena karakter media tersebut

membatasi penyampaiannya kepada target yang hendak kita tuju. Banyak strategi

pemasaran yang gagal karena membatasi penggunaan media promosi yang

bervariatif.

Teknik memanfaatkan media promosi secara optimal adalah sebuah

kecerdasan yang bisa dilatih. Yang diperlukan untuk membangun kecerdasan itu

adalah kemampuan pengamatan yang jeli serta kemampuan menciptakan kreasi agar

pesan-pesan yang kita sampaikan mampu menembus alam bawah sadar target kita..

Berdasarkan apa yang menjadi latar belakang diatas, maka perlu dilakukannya

praktikum tentang penyuluhan melalui media cetak.

1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pemanfaatan media

cetak dalam penyuluhan di masyarakat.


II. LANDASAN TEORI

2.1. Brosur

Brosur merupakan salah satu alat publikasi untuk mempromosikan barang

atau jasa kepada masyarakat, yang terbuat dari kertas. Pada brosur terdapat sejumlah

informasi dan penawaran mengenai suatu produk atau jasa. Brosur memiliki tiga

fungsi, yaitu :

1. Informatif

Brosur digunakan dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada para

konsumen potensial terkait dengan perusahaan mulai dari presentasi perusahaan,

produk baru atau layanan yang ditawarkan,atau perubahan terbaru dalam nama

perusahaan.

2. Iklan

Bagi penyedia jasa dan produk, brosur sangatlah penting sebagai alat untuk

beriklan atau promosi yang menarik yang memungkinan sebuah perusahaan

mempromosikan lebih dari satu produk maupun jasa.

3. Identitas

Brosur sebagai identitas, dengan tampilan desain dan bahan dari brosur yang

ditampilkan memungkinan perusahaan untuk mempertahankan kriteria atau konsep

melalui semua brosur. Dengan konsep yang matang seperti memberikan sebuah logo

kedalam brosur bisa memberikan prestise dan juga kredibilitas dari perusahan itu

sendiri serta sebagai salah satu langkah untuk memulai kampanye iklan.
Brosur memiliki ciri-ciri pernyataan pesan selalu tunggal, dibuat berdasarkan

tujuan untuk menginformasikan dan membujuk atau mempengaruhi konsumen

potensial untuk membeli produk atau mengadopsi pesan yang disampaikan,

diterbitkan hanya sekali (tidak berkala), konsep dan desain yang ditampilkan harus

bisa menarik perhatian konsumen, memiliki sistem distribusi sendiri dan bukan

bagian dari media lainnya (Usman, 2013).

2.2. Poster

Poster merupakan media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar ataupun

kombinasi antar keduanya dengan tujuan memberikan informasi kepada khalayak

ramai. Poster biasanya dipasang ditempat-tempat umum yang dinilai strategis seperti

sekolah, kantor, pasar, mall dan tempat-tempat keramaian lainnya, informasi yang

ada pada poster umumnya bersifat mengajak masyarakat. Dan dalam pembuatan

poster, sama dengan pembuatan slogan yakni dibuat dengan menarik. Penggunaan

warna, pemilihan jenis huruf dan tata letak penulisannya perlu diperhatikan dengan

serius karena itulah unsur-unsur terpenting dari sebuah poster. Adapun ciri – ciri dari

poster adalah Desain grafis dari poster harus memuat komposisi yang terdiri atas

huruf dan gambar di atas media kertas atau kain yang berukuran besar, cara

pengaplikasiannya dapat dengan cara ditempel pada dinding, tempat umum atau

permukaan datar yang lain dengan sifat membidik perhatian mata semaksimal

mungkin, poster pada umumnya dibuat dengan perpaduan warna yang kuat dan

kontras, poster lazimnya mempergunakan bahasa yang singkat, jelas, tidak rancu agar
mudah dipahami, serta pesan yang ingin disampaikan sebaiknya disertai dengan

gambar (Putri dan Kurniawan, 2017).

2.3.Leaflet

Leaflet merupakan salah satu media komunikasi yang biasa digunakan untuk

berbagai macam proses komunikasi, seperti publikasi, sosialisasi, penyuluhan, iklan,

dan lain sebagainya. Leaflet dapat diartikan sebagai selebaran yang berisi informasi

mengenai suatu hal atau peristiwa tertentu untuk diketahui oleh umum. Menurut

Bovee dan Arens (1986), leaflet mempunyai ukuran standar 8.5 x 11 inchi. Leaflet

atau dalam Bahasa Inggris disebut flyer (flier) pada umumnya tercetak pada satu atau

kedua sisinya. Berdasarkan panduan Bimbingan Teknis Media Cetak dari Pusat

Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (2013), leaflet dapat berupa lipatan maupun

tidak terlipat. Bagian muka lembar leaflet berisikan judul tulisan dan uraian tulisan

pembuka materi informasi yang akan disampaikan. Pada bagian lembar belakang

leaflet berisikan muatan isi materi lanjutan dari lembar depan leaflet. Isi materi

informasi yang disampaikan melalui leaflet harus singkat jelas dan padat berupa

pokok – pokok uraian yang penting saja dengan menggunakan kalimat yang

sederhana. Pembuatan leaflet sangat dianjurkan dilengkapi dengan pemberian gambar

sederhana dan terfokus yang akan memperjelas materi tulisan untuk menarik minat

sasaran pembaca leaflet (Ariyani, 2016).

2.4. Pamflet

Penulisan dari pamflet sendiri biasanya terdiri dari tulisan dan gambar, tapi

banyak juga pamflet yang hanya berisi tulisan saja. Pamphlet sebuah tulisan yang
berisi tentang suatu informasi yang terdiri dari tulisan termasuk gambar didalamnya

yang umumnya dibuat pada selebaran dan tidak dijilid atau dibukukan. Didalam

pamflet sendiri penggunaan gambar tidak wajib disertakan, gambar hanya dijadikan

tambahan untuk lebih menarik minat orang-orang dengan pamflet yang diberikan.

Pamflet umumnya digunakan sebagai media promosi bagi beberapa perusahaan untuk

memperkenalkan produknya ke masyarakat. Banyak yang menggunakannya sebagai

sarana promosi karena selain menghemat pengeluaran juga mudah dibuat, hanya

memerlukan keterampilan berbahasa yang baik serta menarik. Tujuan dari pamflet

sendiri berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, tergantung pamflet jenis apa

yang dibuat. Misalnya Pamflet tentang promosi, maka memiliki tujuan untuk

memberikan informasi mengenaiproduk, berbeda dengan pamflet tentang agama,

biasanya berisi tentang ilmu-ilmu agama.

Pamflet memiliki ciri menggunakan bahasa yang singkat, padat dan jelas,

bersifat persuasif, artinya berisi ajakan untuk membeli produk atau mentaati sesuatu,

ditulis dengan jelas supaya mudah dibaca, hal - hal yang disampaikan biasanya

mengenai hal-hal baru atau terupdate (Darajat, 2015).

2.5.Banner

Banner dalah media cetak yang memiliki bentuk yang ringkas dan dapat

diposisikan dimana saja. Berguna dalan setiap kegiatan yang bersifat mobile dan

dapat dipin-dahkan dalam waktu cepat. Efisien bila dipa-sang berhadapan dengan

masyarakat yang se-dang menunggu suatu kegiatan atau bahkan pada rutinitas
gerakan sirkulasi yan cepat. Sehingga desain informasi X- Banner menjadi pusat

perhatian yang harus terlihat pesan yang akan disampaikan.Ukuran yang digunakan

adalah 60 x 160 cm bahan (Darajat, 2015).

2.6. Spanduk

Spanduk ialah kain yang membentang yang biasanya juga berada di tepi jalan

yang berisi sebuah text, berwarna dan juga bergambar. Spanduk merupakan sebuah

media informasi, dan biasanya juga dibuat dengan menggunakan sebuah cat, sablon

(screen printing) ataupun dengan menggunakan cat mesin. Spanduk yang ada pada

jaman sekarang merupakan media promosi yang cukup populer saat ini, dikarenakan

harga dari spanduk yang cukup murah dan juga proses dari pengerjaannya yang cepat.

Dimana pada saat ini sudah banyak sekali perusahaan yang bergerak pada bidang

periklanan dan juga mempunyai mesin digital print untuk membuat spanduk.

Spanduk merupakan media iklan luar ruang yang bahannya ter-buat dari kain yang

membentang panjang sesuai dengan ukuran yang dipesan. Untuk media iklan ini

biasanya dipasang di sepanjang jalan di pinggir, atau bahkan di atas tengah jalan,

yang biasanya memiliki pesan yang singkat namun menarik perhatian orang banyak

(Darajat, 2015).

2.7. Baliho

Baliho merupakan suatu sarana atau media berpromosi yang memiliki unsur

memberitakan informasi event atau kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat

luas, selain itu baliho juga digunakan untuk mengiklankan suatu produk baru.
Dikenalnya baliho merupakan hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

khususnya mesin cetak digital yang semakin canggih. Selain baliho kadang

masyarakat memberikan informasinya bisa melalui pamflet, brosure, bulletin, majalah

dan yang lainnya. Baliho bisa dibuat dalam berbagai ukuran, tergantung selera .

Adapun ciri-ciri baliho yang diantaranya yaitu mempromosikan suatu produk dan

event, ukurannya besar, dan diletakkan di tempat khusus dipinggiran jalan.

Baliho berfungsi untuk menyampaikan materi iklan, sebagai media promosi

yang mudah untuk dilakukan sebab biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar, dapat

dilakukan secara instant atau promosi kontemporer, untuk menaikan penjualan atau

market dan untuk menaikan pamor atau popularitas si pengiklan (Darajat, 2015).
III. ALAT DAN BAHAN

3.1. Alat

Alat yang digunakan dalam menunjang pelaksanaan praktikum ini adalah alat

elektronik berupa laptop/notebook, smartphone dan kamera

3.2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah berupa ekosistem yang

menjadi objek pengamatan sekaligus inspiratif untuk mengangkat tema dalam

pembuatan media cetak.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil dari pelaksanaan praktikum ini kelompok kami membuat 4 (empat) jenis

media cetak kecil yang terdiri dari 1 poster dan 3 brosur. Dan 1 jenis media cetak

besar yaitu spanduk, yang terdapat pada tabel 1 dan 2 sebagai berikut :

Tabel 1. Media cetak kecil

No. Nama Judul media cetak Ket.

1. Selamatkan Teluk Kendari Poster


Anggi Nurhafizhah Alang
M1A1 16 146 dari Reklamasi

2. Muhammad Adzanul Iksan Cara Pelestarian Hutan Alam Brosur


M1A1 16 044
Zahirul
3. Brosur
M1A1 16 083

Arpan
4. Lestarikan Hutan Indonesia Brosur
M1A1 16 092

Tabel 2. Media cetak besar

No. Nama Judul media cetak Ket.

Anggi Nurhafizhah Alang


Muhammad Adzanul Iksan Mari bersahabat dengan Spanduk
1. Zahirul Hutan
Arpan
Berdasarkan hasil kesepakatan kelompok, kami menyepakati untuk media

cetak kecil kami mengangkat judul tantang “Selamatkan Teluk Kendari dari

Reklamasi” dan untuk media cetak besar kami sepakat untuk mengambil judul

tentang “Marilah Bersahabat dengan Hutan”.

4.2. Pembahasan

Teluk Kendari merupakan sumberdaya alam dan Lingkungan hidup yang

digunakan untuk berbagai kepentingan dan aktivitas ekonomi masyarakat, antara lain

: sebagai pelabuhan (pelabuhan penumpang/barang, pelabuhan Pertamina, palabuhan

perikanan samudera dan ternpat pendamtan ikan), transportasi lokal (perahu motor

penyeberangan), penangkapan ikan, tempat rekreasi (wisata pantai), tempat

beroperasinya restoran terapung dan warung tenda, tempat olah raga dayung, tempat

kegiatan ilmiah, serta sebagai habitat mangrove. Dengan demikian Teluk Kendari

merupakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang digunakan bersama

(masyarakat pengguna teluk) dengan berbagai manfaat dan nilai ekonomi. Di pihak

lain perairan Teluk Kendari terns mangalami pendangkalan. Pendangkalan tersebut

diperkimkan disebabkan oleh : (1) Sedimentasi dari aktivitas pembangunan sarana

dan prasarana kota; (2) dirnenfasi hasil erasi lahan pada Daerah Tangkapan Air

(DTA) teluk; dan (3) sedimentasi dari sampah. Beberpa aktivitas pembangunan yang

mengakibatkan sangat tingginya sedimentasi di teluk antam lain pernbangunan jalan

dan gedung serta pamukirnan.


Seperti yang telah kita ketahui dan dapat kita lihat bersama bahwa telah

terjadi kegiatan reklamasi teluk kendari yang banyak merasahkan masyarakat,

terutama masyarakat sekitar pesisir yang bermatapencaharian sebagai seorang

nelayan. Salah seorang warga pesisir Kecamatan Kendari Barat, Aco. Pria berusia

(35) khawatir jika Pemkot Kendari dan Pemprov Sultra semakin intens melakukan

kegiatan reklamasi (penimbunan) di sepanjang areal teluk, kerabat mereka yang

berprofesi sebagai PKL kuliner akan tergusur, begitu pula kerabat mereka yang biasa

mencari biota laut seperti ikan, kepiting dan kerang-kerangan akan semakin sulit

menemukan hewan jualannya karena areal tempat mereka biasa mencari biota

tersebut menjadi target reklamasi (KendariPos, 2015). Tentunya kekhawatiran akan

reklamasi yang terjadi pada teluk kendari ini banyak di rasakan oleh masyarakat,

tidak hanya dari kalangan masyarakat nelayan, bahkan dari kalangan mahasiswa,

dosen, wirausaha, pengusaha dan lain – lain. Bahkan tidak sedikit pula masyarakat

yang bertanya – tanya tentang tujuan dari reklamasi pada teluk kendari. Divisi

Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim dan Bencana Iskindo, Subhan mengatakan,

reklamasi yang dilakukan Pemkot Kendari masih mengundang tanda tanya besar dari

berbagai kalangan. “Untuk apa sebenarnya reklamasi yang di bangun di teluk

Kendari. Saya pikir sudah sangat nyata untuk siapa reklamasi itu dibangun kemudian

investasinya kemana, dan di situ sudah sangat jelas kepada orang-orang untuk

kepentingan modal,” kata Subhan di Swiss-BellHotel Kendari, Rabu 28 Maret 2018.

Menurutnya, Kota Kendari masih sangat luas wilayahnya kurang lebih 200

kilometer persegi, yang lebih luas dari pada Kota Makasar. Pun, jumlah penduduk

Kendari masih sepertiga dari Makassar. “Lalu kenapa melakukan reklamasi


sementara lahan masih sangat luas. Saya kembali ungkapkan untuk apa sebenarnya

reklamasi ini,” tanyanya. Ia menyebut, alasan sederhana melakukan reklamsi itu

adalah kekurangan lahan. Tapi Kota Kendari lahan lahan kosong masih banyak

ditemukan dan tak dimanfaatkan. Ia mengambil contoh banyaknya kasus-kasus

reklamasi yang terjadi di Indonesia saat ini, seperti reklamasi Teluk Jakarta. Pemprov

DKI Jakarta beralasan bahwa reklamasi dilakukan karena populasi penduduk sudah

tidak mencukupi.

Akibat adanya pendangkalan teluk (reklamasi) banyak dirasakan oleh

masyarakat, apa lagi saat terjadi cuaca yang ektrim dengan kondisi hujan terus

menerus yang akan berdampak banjir, erosi dan sedimentasi. Hasil dari erosi dan

sedimentasi inilah sehingga pada teluk kendari terjadi perlumpuran dan pendangkalan

waduk/danau/teluk, tertimbunnya lahan pertanian dan bangunan, memburuknya

kualitas air, serta rusaknya ekosistem biota laut (Iswandi, 2003).


V. MASALAH DAN SOLUSI

5.1. Masalah

Berdasarkan pembahasan mengenai reklamasi pada teluk kendari, maka

dapatkan sumber permasalahan bahwa pada pendangkalan (reklamasi) pada teluk

kendari menuai adanya pro dan kontra antara masyarakat dan kebijakan pemerintah

yang di keluarkan mengenai reklamasi teluk kendari. Hal ini tentunya banyak di

pertanyakan oleh masyarakat.

5.2. Solusi

Berdasarkan apa yang menjadi permasalahan pada teluk kendari, maka solusi

yang dapat dilakukan ialah dengan cara menjaga lingkungan sekitar kita terlebih

dahulu dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak menjadikan sunggai

sebagai tempat sampah, melakukan kegiatan penghijauan baik di kota maupun pada

lahan kritis dan tentunya bersahabat dengan lingkungan, karena hanya dengan

menjaga hutan serta lingkunganlah kita dapat meminimalisir adanya

bencana/gangguan yang tidak kita inginkan.


VI. PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kami sampaikan ialah melalui media cetak berupa

poster, brosur, pamphlet, leaflet, spanduk, banner dan baliho kita dapat

menyampaikan informasi – informasi yang ingin kita sampaikan pada khalayak ramai

dengan menggunakan metode yang kreatif.

6.2. Saran

Saran yang dapat kami sampaikan terkait dengan permasalahan lingkungan

yang ada pada teluk kendari yaitu adalah membiasakan diri untuk tidak membuang

sampah sembarangan, menjaga lingkungan yang dimulai dari hal – hal sederhana.
DAFTAR PUSTAKA

Ariany, R. I. D. 2016. Efektivitas leaflet sebagai media sosialisasi program gerakan


bebas plastik. IPB. Bogor.

Darajat,T. M. 2015. Poster dan banner sebagai media informasi bakti sosial Di
kampung masjid dusun lemah duhur Gunung bunder 1 – Bogor. 1(2) : 55 –
67.

Iswandi. 2003. Analisis dampak pendangkalan teluk kendari terhadap aktivitas


masyarakat dan strategi penanggulangannya. IPB. Bogor.

Putri, D. P dan D. T. Kurniawan. 2017. Pengembangan desain poster edukasiekologi


sebagai upaya meningkatkan wawasn lingkungan wisatawan hutan
mangrove karangsong kabupaten indramayu. 14(1) : 258 – 262.

Usman, A. 2015. Jurnal tugas akhir universitas Telkom. 2(3) : 1013 – 1054.

Anda mungkin juga menyukai