Anda di halaman 1dari 19

1

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA By. G UMUR 5 BULAN

DENGAN IMUNISASI COMBO 1 (DPT 1 + HB 1) + POLIO 2

DI KLINIK PENDIDIKAN SARI MULIA

BANJARMASIN

DISUSUN OLEH :

NAMA : RINI NOVIYANTINA

NIM : S.13.1409

AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA

BANJARMASIN

2014
2

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA By.G UMUR 5


BULAN DENGAN IMUNISASI COMBO 1 (DPT 1 + HB 1) + POLIO 2
DI KLINIK PENDIDIKAN SARI MULIA BANJARMASIN
NAMA : RINI NOVIYANTINA
NIM : S.13.1409

Banjarmasin,…………………Juli 2014

Menyetujui,

Pembimbing Pendidik Pembimbing Lahan Praktik


(CT) (CI)

(Miftahul Jannatus Soraya,SST) (Yulvie Arnie,Amd.Keb)


NIK. 19.44.2013.072 NIP.19660710 19870 2008

ii
3

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA By.G UMUR 5


BULAN DENGAN IMUNISASI COMBO 1 (DPT 1 + HB 1) + POLIO 2
DI KLINIK PENDIDIKAN SARI MULIA BANJARMASIN
NAMA : RINI NOVIYANTINA
NIM : S.13.1409

Banjarmasin,…………………Juli 2014

Menyetujui,

Pembimbing Pendidik Pembimbing Lahan Praktik


(CT) (CI)

(Miftahul Jannatus Soraya,SST) (Yulvie Arnie,Amd.Keb)


NIK. 19.44.2013.072 NIP.19660710 19870 2008

Bagian Praktik Klinik

(Nurul Hidayah,SST)
NIK.19.44.2010.046

iii
4

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadiran ALLAH SWT.Akhirnya penulis


telah dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA By.G UMUR 5 BULAN DENGAN IMUNISASI COMBO
1 + POLIO 2 DI KLINIK SARI MULIA BANJARMASIN”.
Dalam upaya menyelesaikan laporan ini, penulis banyak mendapat bimbingan
dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Direktur Akbid Sari Mulia, Anggrita Sari,S.Si.T.,M.Pd,M.Kes
2. Pembimbing Lapangan (CI), Yulvie Arnie,Amd.Keb
3. Pembimbing Pendidik (CT), Miftahul Jannatus Soraya,SST
4. Koordinator Bagian Praktik Klinik, Nurul Hidayah,SST
5. Seluruh Dosen serta pihak-pihak yang membantu dalam proses pembuatan
laporan ini.
Akhirnya,mudah-mudahan apa yang penulis tulis memberikan manfaat dan
mendatangkan kebaikan.Kritik dan saran penulis harapan agar dalam penulisan
berikutnya lebih baik lagi.

Banjarmasin, Juli 2014

Penulis

iv
5

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................................... ii


LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iv
DAFTAR ISI .............................................................................................................. 5
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 6
A. Latar Belakang .............................................................................................. 6
B. Tujuan ........................................................................................................... 7
C. Manfaat ......................................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN TEORI ........................................................................................ 8
A. Pengertian ..................................................................................................... 8
B. Tujuan Vaksin Kombo ................................................................................... 8
C. Kandungan vaksin kombo ............................................................................. 9
D. Jadwal pemberian vaksin ............................................................................ 11
BAB III TINJAUAN KASUS .................................................................................... 12
A. Data Subjektif .............................................................................................. 12
B. Data Objektif ............................................................................................... 14
C. Analisis Data.................................................................................................. 14
D. Penatalaksanaan ........................................................................................... 15
BAB IV PEMBAHASAN .......................................................................................... 16
BAB V PENUTUP .................................................................................................. 18
A. Kesimpulan ................................................................................................. 18
B. Saran .......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
6

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti
paling cost effective dan telah diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956.
Dengan program ini, Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun
1974. Selain itu dengan telah diperluasnya program imunisasi menjadi Program
Pengembangan Imunisasi sejak tahun 1977, berbagai PD3I sudah dapat
ditekan.
Upaya imunisasi perlu ditingkatkan untuk mencapai tingkat population
immunity (kekebalan masyarakat) yang tingi sehingga PD3I dapat dibasmi,
dieliminasi atau dikendalikan.
Berdasarkan revolusi sidang World Healthy Assembly pada tahun 1992.
Maka pada tahun 1992 WHO merekomendasikan pemberian imunisasi Hepatitis
B bagi semua bayi didaerah endemis tertinggi. Pada tahun 1997 WHO
merekomendasikan agar imunisasi Hepatitis B diintegrasikan ke dalam program
imunisasi rutin.
Imunisasi diperkirakan dapat mencegah 2,5 juta kasus kematian anak per
tahun di seluruh dunia dapat dicegah dengan imunisasi (WHO, UNICEF, & World
Bank, 2009). Di Indonesia, imunisasi merupakan kebijakan nasional melalui
program imunisasi. Imunisasi masih sangat diperlukan untuk melakukan
pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), seperti
Tuberkulosis (TB), dipteri, pertusis (penyakit pernapasan), campak, tetanus,
polio dan hepatitis B. Program imunisasi sangat penting agar tercapai kekebalan
masyarakat (population immunity). Program Imunisasi di Indonesia dimulai pada
tahun 1956 dan pada tahun 1990, Indonesia telah mencapai status Universal
Child Immunization (UCI), yang merupakan suatu tahap dimana cakupan
imunisasi di suatu tingkat administrasi telah mencapai 80% atau lebih. Saat ini
Indonesia masih memiliki tantangan mewujudkan 100% UCI.
Dari data Ditjen PPPL, Kemenkes RI, 2013 didapat drop out rate imunisasi
DPT/HB1-campak pada bayi di provinsi Kalimantan selatan tahun 2012 telah
6
7

melewati batas < 5%. Sebagian besar kabupaten/kota yaitu 10 (76,9%) memiliki
DO Rate yang telah melebih batas < 5%. Sedangkan 3 kabupaten/kota lainnya
(23,1%) masih berada di bawah batas < 5%.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui bagaimana asuhan kebidanan pada By.G dengan
imunisasi combo 1 (DPT 1 + HB 1) + polio 2 di klinik pendidikan sari mulia
banjarmasin.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi teori tentang imunisasi combo 1 (DPT 1 + HB
1) + polio 2 dari pengertian sampai penatalaksanaan
b. Untuk mengidentifikasi asuhan kebidanan tentang imunisasi combo 1
(DPT 1 + HB 1) + polio 2 dari pengkajian sampai penatalaksanaan
c. Untuk mengidentifikasi perbedaan atau hubungan antara teori dan
kejadian di lahan praktik
C. Manfaat
1. Manfaat Bagi Instansi
a. Pendidikan
Penulisan Laporan ini diharapkan dapat meningkatkan ilmu sebagai
bahan bacaan dan menambah wawasan bagi mahasiswa dalam hal
pemahaman perkembangan dan upaya penatalaksanaan berhubungan
dengan imunisasi.
b. Klinik
Penulisan laporan ini sebagai bahan evaluasi bagi pihak klinik agar
perawatan yang diberikan dapat sesuai dengan standar yang berlaku.
2. Manfaat Bagi Mahasiswa
Penulis laporan ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan,
wawasan dan pengalaman tentang imunisasi combo 1 + polio 2 yang
diberikan kepada pasien.

3. Manfaat Bagi Pasien dan Keluarga


Penulisan laporan ini diharapkan agar pasien dan keluarga mengetahui
tentang imunisasi combo 1 + polio 2 yang diberikan.
8

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Departemen Kesehatan RI (2004), menyebutkan imunisasi adalah suatu
usaha yang dilakukan dalam pemberian vaksin pada tubuh seseorang sehingga
dapat menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap
penyakit yang berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang
berarti kebal atau resisten (Depkes RI, 2005).
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat.A.A, 2009).
Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu
penyakit dengan cara memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah
dilemahkan atau dimatikan kedalam tubuh. dengan memasukan kuman atau
bibit penyakit tersebut, tubuh dapat menghasilkan zat anti yang pada saatnya
digunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit penyerang tubuh
(Sudarmanto, 2000).
Vaksin Kombo adalah gabungan beberapa antigen tunggal menjadi satu
jenis produk antigen untuk mencegah penyakit yang berbeda. (2008)

B. Tujuan Vaksin Kombo


Adapun tujuan menggunakan vaksin kombo adalah :
1. Mengurangi jumlah suntikan
2. Mengurangi jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan (sehingga sangat
menguntungkan untuk ibu yang sibuk).
3. Lebih praktis dari pada vaksin terpisah, sehingga dapat meningkatkan
compliance dan cakupan imunisasi.
4. Mempermudah penambahan vaksin lain ke dalam program imunisasi yang
telah ada.

8
9

5. Mempersingkat waktu untuk mengejar imunisasi yang terlambat.


6. Mengurangi kebutuhan alat suntik dan tempat penyimpanan vaksin.
7. Mengurangi biaya pengobatan.

C. Kandungan vaksin kombo


Vaksin kombo terdiri dari DPT+Hb+Polio.
1. Vaksin hepatitis B
Vaksin Hepatitis B adalah vaksin virus recombinan yang telah di
inactivasikan dan bersifat non infectious berasal dari HBsAg yang
dihasilkan dalam sel ragi ( Hansenula) Polymorpha menggunakan teknologi
DNA recombinan. Imunisasi Hepatitis B perlu diberikan sedini mungkin
setelah lahir.
Depkes RI tahun 2005 memberikan vaksin monovalen (uniject) saat lahir
dilanjutkan dengan vaksin kombinasi DPT HB Combo pada umur 2,3 dan 4
bulan. Penyimpanan vaksin pada suhu 2-8˚C dan jangan sampai beku.
a. Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan
oleh virus Hepatitis B.
b. Cara Pemberian dan Dosis
1) Sebelum digunakan vaksin dikocok terlebih dahulu agar suspense
menjadi homogeny
2) Vaksin disuntikan dengan dosis 0,5 ml secara IM sebaiknya pada
anterolateral paha.
3) Pemberian imunisasi Hepatitis B sebanyak 3 x
4) Dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari dan selanjutnya
dengan interval waktu minimal 4 minggu.
c. Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap komponen vaksin dan penderita infeksi berat
yang disertai kejang.
d. Efek Samping
1) Reaksi local seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakkan
disekitar tempat bekas penyuntikan.
10

2) Reaksi sistemik seperti demam ringan, lesu dan perasaan tidak


enak pada saluran cerna
2. Vaksin DPT
Vaksin DPT adalah vaksin yang terdiri dari Toksoid Difteri (menyebabkan
penyakit pernafasan), Bakteri pertusis (penyebab batuk rejan) dan tetanus
toksoid (menyebabkan penyakit system saraf yang disebut Lockjaw). Difteri
disebabkan oleh bakteri yang menular melalui batuk atau bersin. Jika tidak
didiagnosa dan ditangani dengan benar dapat menimbulkan komplikasi
serius yang dihasilkan bakteri. Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit
yang sangat menular melalui kontak personal, batuk atau bersin. Pertusis
paling berat berdampak pada anak kurang dari 1 tahun. Tetanus
disebabkan oleh Bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit.
Anak-anak dapat terkena Dan dapat disimpan pada suhu 2-8˚C.
a. Indikasi
Untuk memberikan kekebalan secara simultan terhadap difteri, pertusis
dan tetanus.
b. Cara Pemberian dan Dosis
1) Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar
suspensi menjadi homogen. Disuntikkan secara intramuscular
dengan dosis pemberian 0,5 ml sebanyak 3x.
2) Dosis pertama diberikan pada umur 2 bulan, dosis selanjutnya
diberikan dengan interval 4 minggu.
c. Kontraindikasi
Gejala-gejala keabnormalan otak pada periode Bayi Baru Lahir atau
gejala serius keabnormalan pada saraf merupakan kontraindikasi
pertusis.
d. Efek samping
Gejala-gejala yang bersifat sementara seperti lemas, demam,
kemerahan pada tempat penyuntikan dapat diberikan analgetik-
antipiretik sebanyak 10 mg/kg BB. Kadang-kadang terjadi gejala berat
seperti demam tinggi, iritabilitas yang terjadi 24 jam setelah imunisasi.
11

3. Vaksin Polio
Vaksin POLIO adalah vaksin POLIO trivalent yang terdiri dari suspensi virus
Poliomielitis tipe 1,2 dan 3 (strain sabin) yang sudah dilemahkan, dibuat
dalam biakan jaringan ginjal kera dan di stabilkan dengan sucrose.
Kemasan sebanyak 1 cc atau 2 cc dalam flakon dilengkapi dengan pipet
untuk meneteskan vaksin. Penyimpanan vaksin POLIO dalam suhu 2-8˚C
stabil dalam waktu 6 minggu. Vaksin POLIO oral sangat mudah dan cepat
rusak bila terkena panas dibandingkan dengan vaksin lainnya.
a. Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap Poliomyelitis.
b. Cara pemberian dan dosis
1) Diberikan secara oral sebanyak 2 tetes di bawah lidah langsung
dari botol tanpa menyentuh mulut bayi. Diberikan 4 x dengan
interval waktu minimal 4 minggu
2) Setiap membuka vial baru harus menggunakan penetes (dropper)
yang baru.
c. Kontraindikasi
1) Pada individu yang menderita imunedeficiency tidak ada efek yang
berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang
sedang sakit. Namun, jika ada keraguan misalnya sedang
menderita diare, maka dosis ulangan dapat di berikan setelah
sembuh.
2) Pasien yang mendapat imunosupresan
d. Efek samping
Umumnya tidak ada efek samping.
D. Jadwal pemberian vaksin
1. Combo 1 (DPT 1 + HB 1) + Polio 2
Diberikan pada bayi umur 2 bulan.
2. Combo 2 (DPT 2 + HB 2) + Polio 3
Diberikan pada bayi umur 3 bulan.
3. Combo 3 (DPT 3 + HB 3) + Polio 4
Diberikan pada bayi umur 4 bulan.
12

BAB III
TINJAUAN KASUS

Hari/Tanggal Pengkajian : Kamis, 17 Juli 2014


Waktu Pengkajian : 10.30 WITA
Tempat Pengkajian : Klinik Pendidikan Sari Mulia Banjarmasin

A. Data Subjektif
1. Identitas
a. Bayi
Nama pasien : By. G
Umur pasien : 5 Bulan
Jenis kelamin : Laki – Laki
Agama : ISLAM
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Alamat : Jl. Kasturi. Banjarmasin Selatan
b. Ibu
Nama : Ny. M
Umur : 29 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : ISLAM
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Alamat : Jl. Kasturi. Banjarmasin Selatan
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT
a. Ayah
Nama : Tn.P
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : ISLAM
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia

12
13

Alamat : Jl. Kasturi. Banjarmasin Selatan


Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Swasta

2. Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan bayinya. Sekarang usia bayinya 5
bulan dan bayinya sehat. Ibu mengatakan bayinya demam dan pilek. Seperti
yang tertulis di KMS, bayi dijadwalkan untuk mendapatkan imunisasi DPT
COMBO 1 + POLIO 2.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Bayi Sehat
b. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular, penyakit
keturunan dan menderita tumor.

4. Pola kebutuhan sehari-hari


a. Nutrisi
1) Jenis yang dimakan : ASI dan Susu Formula
2) Frekuensi : Jika bayi menangis
3) Banyaknya : Tidak tentu
4) Pantangan : Tidak ada

b. Eliminasi
1) BAB
a) Frekuensi : Tidak tentu
b) Konsistensi : Normal
c) Masalah : Tidak ada masalah
d) Warna : Kuning
2) BAK
a) Frekuensi : Tidak tentu
14

b) Bau : Pesing
c) Masalah : Tidak ada masalah
d) Warna : Kuning

c. Personal Hygiene
1. Mandi : 2 x sehari
2. Ganti pakaian : Sesuai kebutuhan

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Sehat
b. Kesadaran : Compos mentis
c. BB : 7,6 kg
d. TB : 66 cm
e. Suhu : 36,5˚C
2. Pemeriksaan Khusus
a) Kepala : Kepala tidak ditumbuhi rambut
b) Muka : Muka kemerahan
c) Mata : Simetris, konjungtiva normal, dan sclera ikterik
d) Telinga : Simetris, lubang telinga bersih tidak ada serumen
e) Dada : Bentuk dada simetris dan tidak ada retraksi dada
f) Abdomen : Tidak meteorismus (kembung)
g) Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
h) Tungkai : Tidak ada oedem
i) Ekstremitas : Gerak Aktif

C. Analisis Data
1.Diagnosa kebidanan : By. G Umur 5 bulan dengan Imunisasi Combo 1 + polio
2
2.Masalah : Tidak ada masalah

3.Kebutuhan : KIE dan imunisasi Combo 1 (DPT 1 + HB 1) + polio 2


15

D. Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada keluarga yaitu BB 7,6 kg dan PB 66
cm, tumbuh kembangnya normal dan mencatat pada KMS
”ibu mengetahui hasil pemeriksaan”
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai imunisasi combo 1 (DPT 1 + HB 1) +
polio 2
“ibu mengerti penjelasan yang di berikan”
3. Melakukan persetujuan kepada ibu agar mengizinkan untuk dilakukan
imunisasi combo 1 (DPT 1 + HB 1) + polio 2
“ibu mengizinkan untuk dilakukan imunisasi”
4. Melakukan penyuntikan vaksin COMBO 0,5 cc dengan cara IM yaitu 1/3 pada
paha bagian luar kanan. Dan setelah penyuntikan dilakukan observasi 10
menit untuk melihat reaksi penyuntikan.
“ ibu bersedia dilakukan penyuntikan”
5. Memberikan 2 tetes vaksin POLIO melalui oral dan memberitahu ibu untuk
tidak menyusui ± 10 menit setelah vaksin diberikan supaya efektifitas vaksin
baik.
“polio oral sudah diberikan dan ibu bersedia untuk tidak menyusui”
6. Memberikan KIE pada keluarga bahwa setelah imunisasi biasanya bayi akan
mengalami demam dan menganjurkan ibu untuk mengompres
“ibu mengetahui dan bersedia melakukan anjuran yang diberikan”
7. ASI eksklusif sampai dengan 6 bulan.
“ibu bersedia melakukan”
8. Menganjurkan ibu setiap bulan melakukan penimbangan untuk mengetahui
tumbuh kembang bayinya.
9. Memberitahukan jadwal imunisasi berikutnya yaitu imunisasi combo 2 (DPT 2
+ HB 2) + polio 3 lagi pada tanggal 16 Agustus 2014.
”Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang”
10. Memberikan terapi obat penurun panas sesuai advis dokter dengan
pemberian paracetamol pediatric 4 biji 3x1 hari.
“ibu mengetahui dan bersedia melakukan anjuran yang diberikan”
16

BAB IV
PEMBAHASAN

Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak


dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat.A.A, 2009).
Vaksin Kombo adalah gabungan beberapa antigen tunggal menjadi satu jenis
produk antigen untuk mencegah penyakit yang berbeda. (2008)
Kandungan vaksin kombo terdiri dari DPT+Hb+Polio. Vaksin Hepatitis B
adalah vaksin virus recombinan yang telah di inactivasikan dan bersifat non
infectious yang berguna untuk mencegah terjadinya hepatitis B. Vaksin DPT adalah
vaksin yang terdiri dari Toksoid Difteri (menyebabkan penyakit pernafasan), Bakteri
pertusis (penyebab batuk rejan) dan tetanus toksoid (menyebabkan penyakit system
saraf yang disebut Lockjaw) yang berguna untuk Untuk memberikan kekebalan
secara simultan terhadap difteri, pertusis dan tetanus dan Vaksin POLIO adalah
vaksin POLIO trivalent yang terdiri dari suspensi virus Poliomielitis tipe 1,2 dan 3
(strain sabin) yang sudah dilemahkan untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
Poliomyelitis.
Pemberian vaksin Combo 1 (DPT 1 + HB 1) + Polio 2 pada umur 2 bulan,
Combo 2 (DPT 2 + HB 2) + Polio 3 pada umur 3 bulan dan Combo 3 (DPT 3 + HB 3)
+ Polio 4 diberikan pada umur 4 bulan.
Pasien mendatangi Klinik Pendidikan Sari Mulia Banjarmasin hari kamis
tanggal 17 juli 2014. Pasien datang dan ibu pasien mengatakan anaknya demam
dan pilek tetapi ingin melakukan imunisasi maka dilakukanlah pemeriksaan berat
badan, panjang badan dan suhu pada pasien dan dihasilkan BB : 7,6 kg, TB : 66 cm
dan Suhu : 36,5˚C.
Berdasarkan hasil pengkajian anamnesa, pemeriksaan umum, pemeriksaan
khusus diketahui bahwa By.G sehat dan bisa dilakukan imunisasi combo 1 + polio 2.
Penatalaksanaan setelah dilakukannya imunisasi combo 1 + polio 2 adalah
menganjurkan ibu untuk memberikan terapi obat paracetamol 3x1 dan kompres
panas.

16
17

Terdapat kesenjangan antara teori dan praktik pada jadwal pemberian


imunisasi combo 1 + polio 2. Teori mengatakan pemberian combo 1 + polio 2
dilakukan pada bayi umur 2 bulan sedangkan pada By.G dilakukan pada umur 5
bulan. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kesenjangan antara teori dan praktik
adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang imunisasi, takutnya ibu melakukan
imunisasi pada anaknya dengan alasan takut anaknya sakit dan dari factor
kesibukan ibunya sehingga tidak sempat membawa anaknya melakukan imunisasi
sesuai jadwal yang ada di KMS.
18

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Vaksin Kombo adalah gabungan beberapa antigen tunggal menjadi satu
jenis produk antigen untuk mencegah penyakit yang berbeda. (2008)
Kandungan vaksin kombo terdiri dari DPT+HB+Polio. Jadwal pemberian vaksin
combo adalah Combo 1 (DPT 1 + HB 1) + Polio 2 pada umur 2 bulan, Combo 2
(DPT 2 + HB 2) + Polio 3 pada umur 3 bulan dan Combo 3 (DPT 3 + HB 3) +
Polio 4 diberikan pada umur 4 bulan.
By.G dilakukan imunisasi combo 1 + polio 2. Penatalaksanaan setelah
dilakukannya imunisasi combo 1 + polio 2 adalah menganjurkan ibu untuk
memberikan terapi obat paracetamol 3x1 dan kompres panas.
Kesenjangan antara jadwal pemberian dan praktiknya dipengaruhi oleh
beberapa factor yaitu factor pendidikan, kesibukan ibu dan ketakutan ibu pada
efek imunisasi.

B. Saran
1. Bagi instansi
a. Pendidikan
Hendaknya memberikan pengetahuan ketrampilan dan tatalaksana untuk
bekal kedalam masyarakat.
b. Klinik
Hendaknya lebih meningkatkan pelayanan posyandu khususnya imunisa
agar diberikan secara optimal.
2. Bagi Mahasiswa
Hendaknya mahasiswa berperan aktif dan mempunyai ilmu untuk
melaksanakan tindakan terhadap pasien.
3. Bagi Pasien dan Keluarga
a. Menganjurkan makan-makanan yang bergizi untuk menunjang
kesehatannya
b. Memberitahukan pada ibu agar tetap selalu menjaga kesehatannya serta
selalu waspada terhadap tumbuh kembang si bayi

18
19

DAFTAR PUSTAKA

Andria.2012.MAKALAH IMUNISASI.
http://andriaskep.blogspot.com/2012/11/makalah-imunisasi.html
17 JULI 2014 12.05 WITA
Ceylon.2013.LAPORAN PENDAHULUAN IMUNISASI.
http://parfait-ceylon.blogspot.com/2013/10/laporan-pendahuluan-imunisasi.html
17 JULI 2014 12.15 WITA
KyRan.2012.SOAP IMUNISASI COMBO.
http://catatancintakyrana.blogspot.com/2012/11/soap-imunisasi-combo-
2_7088.html
17 JULI 2014 12.18 WITA
Ilmu dokter.2013.IMUNISASI DPT COMBO.
http://www.ilmudokter.com/2013/11/imunisasi-dpt-combo.html
17 JULI 2014 12.35 WITA
Novi Ksoirotun Nisa.2013.IMUNISASI POLIO II DAN DPT/HB COMBO .
http://novikhoirotununipdu.blogspot.com/2013/01/askeb-imunisasi-polio-ii-dan-dpt-
hb.html
17 JULI 2014 12.55 WITA
Habibah.2012.ASKEB IMUNISASI COMBO (DPT-HB).
http://liskanurjanah.blogspot.com/2012/11/askeb-imunisasi-combo-dpt-hb.html
17 JULI 2014 13.40 WITA
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2011.BUKU KESEHATAN IBU DAN
ANAK.

Anda mungkin juga menyukai